Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : SMP Kristen Kanaan Cabang Banjarmasin

Pembelajaran ke- :1

Kelas/semester : IX /1

Materi Pokok : Sistem Reproduksi pada Manusia

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (12 JP)

A. Kompetensi Inti :

KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1. Menghubungkan sistem 3.1.1. Menjelaskan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis.
reproduksi pada manusia 3.1.2. Menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis.
dan gangguan pada sistem 3.1.3. Menyebutkan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan
reproduksi, serta mitosis dan meiosis.
penerapan pola hidup 3.1.4. Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada
yang menunjang laki-laki dan perempuan.
kesehatan reproduksi 3.1.5. Menyebutkan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada
laki-laki dan perempuan.
3.1.6. Mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis)
dan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
3.1.7. Menerapkan konsep pembelahan meiosis pada proses
spermatogenesis dan oogenesis.
3.1.8. Memaparkan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim.
3.1.9. Membuat grafik level hormon dalam siklus menstruasi.
3.1.10. Menjelaskan proses fertilisasi dan kehamilan.
3.1.11. Menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam
kandungan.
3.1.12. Menjelaskan fungsi cairan ketuban bagi janin.
3.1.13. Menjelaskan gaya dorong dan gaya gesek yang terjadi pada proses
melahirkan.
3.1.14. Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi
manusia.
3.1.15. Menjelaskan upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi
manusia.
4.1. Menyajikan hasil 4.1.1. Mebuat laporan tertulis tentang kesehatan dan upaya pencegahan
penelusuran informasi dari gangguan pada organ reproduksi
berbagai sumber terkait
kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada
organ reproduksi

Penguatan Karakter pada siswa : tanggung jawab, jujur, disiplin, dan percaya diri

C. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis melalui pengamatan
gambar/carta

2. Siswa dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada lakilaki dan perempuan
melalui diskusi

3. Siswa dapat mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan proses


pembentukan sel telur (oogenesis) melalui diskusi

4. Siswa dapat memaparkan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim melaui hasil diskusi.

5. Siswa dapat menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan melaui diskusi.

6. Siswa dapat menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia dan upaya
pencegahan penyakit pada sistem reproduksi manusia melalui diskusi

7. Siswa dapat mebuat laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi dan
mempresentasikannya.

D. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1
 Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan yang mempunyai karakter
sama
dengan sel induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid, sama
dengan milik sel induk.
 Tahapan pada pembelahan mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
 Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid
(n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).
 Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu, meiosis I dan meiosis II. Tahapan pembelahan pada
meiosis I yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Tahapan pembelahan pada meiosis II yaitu,
profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
 Sistem reproduksi pada laki-laki tersusun atas penis dan skrotum yang termasuk alat kelamin luar; testis,
epididimis, vas deferens, uretra, kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper yang
termasuk alat kelamin dalam.
 Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kumpulan
tubulus inilah yang membentuk testis.
 Proses pembentukan sperma bermula dari sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n).
Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami
diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor dan
bersifat haploid (n).

Pertemuan 2
 Sistem reproduksi pada perempuan tersusun atas vagina yang merupakan alat kelamin luar; ovarium, saluran
telur,
infundibulum, rahim, dan serviks yang merupakan alat kelamin dalam.
 Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan (ovum) yang terjadi di dalam ovarium.
 Oogenesis dimulai pada saat seorang wanita berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah secara
mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, akan terjadi
pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu
sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga badan polar.
 Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma.
 Fertilisasi terjadi apabila sel telur dibuahi oleh sel sperma.
 Setelah terjadi fertilisasi, zigot yang terbentuk akan melakukan pembelahan dan berkembang menjadi embrio
yang selanjutnya tertanam ke dalam endometrium, pada kondisi ini seseorang mengalami kehamilan.
 Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara lain gonorrhoea, sifilis, herpes
simplex genitalis, HIV/AIDS,keputihan, dan epididimitis.

Pertemuan 3
Ulangan Harian

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Ilmiah

2. Model Pembelajaran: Problem Base Learning (PBL), Inquiry, atau Learning Cycle, atau model
pembelajaran lain, yang prosesnya berbasis scientific approach.

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama (5 x 40 menit)


Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam 10 menit
mengikuti pelajaran

2. Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran


3. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengajak peserta
didik untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah diberi kesempatan untuk lahir di dunia sehingga dapat
melihat keindahan berbagai ciptaan-Nya.

Stimulation (Stimulasi/pemberian rangsangan):

4. Guru menceritakan bahwa pada awalnya manusia hanya berasal


dari satu sel (zigot). Sel tersebut selanjutnya mengalami
pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat manusia
telah dewasa, jumlah seluruh sel yang ada di dalam tubuhnya
sekitar 200 triliun. Berdasarkan pernyataan tersebut, kemudian
peserta didik diminta untuk menjelaskan satu alasan mengapa sel
mengalami pembelahan?

2. guru menjelaskan tentang 3 (tiga) alasan mengapa sel mengalami


pembelahan. Selain itu juga menjelaskan bahwa pembelahan sel
dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan
meiosis.
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengarahkan peserta
didik memasuki materi Sistem Reproduksi pada Manusia. Berikut ini
contoh pertanyaan yang dapat disampaikan oleh guru, bagaimana ibu
dapat mengandung? Apakah ibu dapat mengandung tanpa kehadiran
ayah kita? Setelah peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan
tersebut, guru memberikan penjelasan sebagai berikut. Ibu kita dapat
mengandung karena adanya ayah. Dari pernikahan ayah dan ibu
dihasilkan keturunan yaitu lahirnya kamu. Ayah dan ibu dapat
mempunyai keturunan karena memiliki sistem reproduksi. Tanpa sistem
reproduksi ini maka niscaya kita tidak dapat lahir di dunia dan umat
manusia akan punah.Guru mengajukan pertanyaan yaitu : Masih
ingatkah kamu di mana terjadi proses pembentukan sperma? Nah,
proses apakah yang sebenarnya terjadi di dalam organ tersebut sehingga
dapat terbentuk sperma?
4. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

2. Inti Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) 180 menit


1. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk membagi tugas dalam
kelompok
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati gambar pembelahan sel baik
secara mitosis maupun meiosis.
Pertemuan kedua (5 x 40 menit)

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi


Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam 10 menit
mengikuti pelajaran

2. Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran


3. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengajak
peserta didik untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah diberi kesempatan untuk lahir di dunia sehingga
dapat melihat keindahan berbagai ciptaan-Nya.

Stimulation (Stimulasi/pemberian rangsangan):

1. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan


kembali organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada lakilaki.
Selanjutnya, guru mengajukan pertanyaan seperti berikut ini,
“menurutmu samakah atau berbedakah organ penyusun sistem
reproduksi pada laki-laki dan perempuan?”
4. Guru dapat mengajukan pertanyaan
“Apabila proses pembentukan sperma disebut dengan
spermatogenesis, disebut dengan apakah proses pembentukan sel
telur?”
5. Guru mengingatkan peserta didik tentang materi menstruasi, yaitu
tentang mengapa menstruasi dapat terjadi? Setelah memberikan
pertanyaan tersebut, guru dapat memberikan pertanyaan kembali,
“Apa yang akan terjadi apabila sel telur yang terdapat pada tuba
fallopiitidak dibuahi?”
6. Setelah peserta didik dapat menjawab pertanyaan tersebut, guru
menugaskan peserta didik untuk membaca Buku Siswa pada bagian
fertilisasi dan kehamilan

2. Inti Problem statement ( pernyataan/identifikasi masalah) 180 menit

1. Peserta didik membentuk kelompok-kelompok yang sudah ditentukan


oleh guru sebelumnya.
2. Peserta didik mengamati gambar organ-organ reproduksi perempuan
yang di tayangkan oleh melalui LCD

3. Peserta didik juga mengamati gambar proses oogenesis yang


ditayangkan oleh melaui LC
4. Peserta didik memahami siklus menstruasi melalui buku siswa
5. Selanjutnya, peserta didik mempelajari tentang proses perkembangan
janin selama masa kehamilan. Pada Buku Siswa, materi tersebut
dipaparkan pada setiap trimester.
6. peserta didik membaca materi tentang proses kelahiran dan peristiwa
bayi kembar

Data collection (pengumpulan data)

1. Peserta didik melakukan prediksi organ-organ reproduksi yang ada


pada perempuan
2. Peserta didik melakukan prediksi proses oogenesis pada manusia
3. peserta didik menanyakan
1. Mengapa cairan ketuban (amnion) dapat membantu proses
kelahiran?
2. Mengapa cairan ketuban (amnion) berfungsi sebagai pedekteksi
kelainan keturunan (genetik) pada janin

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

1. Peserta didik menyimpulkan hasil prediksi dengan menggunakan data


pengamatan dan kesimpulan yang dihasilkan dalam diskusi kelompok
2. Mempresentasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi
3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
4. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan peserta
didik . Jawabannya yaitu
1. Air ketuban membantu proses kelahiran dengan berperan sebagai
pelumas atau pelicin agar bayi mudah untuk keluar.
2. Cairan amnion memiliki susunan materi genetik yang sama
dengan susunan materi genetik janin, sehingga apabila terdeteksi
kelainan susunan materi genetik pada amnion maka dapat
disimpulkan terjadi kelainan susunan materi genetik pula pada
janin

3. Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada 10 menit
pertemuan ini
2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik
3. Selanjutnya, guru menugaskan peserta didik untuk mencari informasi
tentang kandungan antibakteri yang terdapat pada air ketuban.
Apabila sebagian besar peserta didik mencari informasi melalui
internet, hendaknya terlebih dahulu guru memberikan nasehat kepada
peserta didik untuk memfokuskan pencarian informasinya pada materi
yang dituju. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat dengan
bijaksana memanfaatkan internet, sehingga tidak menggunakan media
ini untuk mencari informasi yang bersifat negatif dan tidak
bermanfaat, misalnya hal-hal yang bersifat porno dan lain-lain.
4. Guru menyampaikan informasi bahwa pertemuan berikutnya adalah
ulanagan harian
Pertemuan 5 (2JP)

Ulangan Harian (30 menit)


Mengerjakan soal uraian sejumlah 10 butir soal

Pembahasan / Refleksi (20 menit)


Membahas soal / melakukan refleksi terhadap indicator pencapaian kompetensi

Perbaikan / Pengayaan (30 menit)


Analisis Hasil Ulangan Harian, apabila :
a. Tuntas secara klasikal
Melaksanakan program pengayaan, sementara peserta didik yang tidak tuntas mengikuti program perbaikan
b. Tidak tuntas secara klasikal
Melaksanakan program perbaikan, sementara peserta didik yang tuntas mengikuti program pengayaan
G. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Aspek Indikator Teknik Bentuk Waktu


Instrumen Penilaian

Pengetahuan 3.1.1. Menjelaskan fase-fase Ulangan Soal isian Kegiatan


pembelahan mitosis dan harian (esay) ulangan
meiosis. harian
3.1.2. Menjelaskan ciri setiap fase
pembelahan mitosis dan
meiosis.
3.1.3. Menyebutkan karakter atau sifat
sel anakan hasil pembelahan
mitosis dan meiosis.
3.1.4. Mengidentifikasi organ-organ
penyusun sistem reproduksi
pada laki-laki dan perempuan.
3.1.5. Menyebutkan fungsi organ-
organ penyusun sistem
reproduksi pada
laki-laki dan perempuan.
3.1.6. Mengidentifikasi proses
pembentukan sperma
(spermatogenesis) dan proses
pembentukan sel telur
(oogenesis).
3.1.7. Menerapkan konsep
pembelahan meiosis pada
proses spermatogenesis dan
oogenesis.
3.1.8. Memaparkan siklus menstruasi
yang terjadi pada dinding
rahim.
3.1.9. Membuat grafik level hormon
dalam siklus menstruasi.
3.1.10. Menjelaskan proses fertilisasi
dan kehamilan.
3.1.11. Menjelaskan proses
perkembangan janin selama
dalam kandungan.
3.1.12. Menjelaskan fungsi cairan
ketuban bagi janin.
3.1.13. Menjelaskan gaya dorong dan
gaya gesek yang terjadi pada
proses melahirkan.
3.1.14. Menjelaskan berbagai macam
penyakit pada sistem
reproduksi manusia.
3.1.15. Menjelaskan upaya
pencegahan penyakit pada
sistem reproduksi manusia
Sikap - Menunjukan prilaku yang tampak Observasi Jurnal Selama
(sikap antusias, disiplin, dan perkembangan kegiatan
tanggung jawab) sikap pembelajaran
( intrumen
terlampir)
- Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan

Keterampilan 4.1.1. Mengumpulkan informasi tentang Penilaian


kelainan dan penyakit pada kinerja
sistem reproduksi Rubrik Saat siswa
4.1.2. Membuat laporan tertulis penilaian praktek dan
tentang kesehatan dan upaya kinerja presentasi
pencegahan gangguan pada organ (instrumen
reproduksi terlampir

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media

- Gambar pembelahan sel

- Gambar organ reproduksi laki-laki dan perempuan

- Gambar spermatogenesis dan oogenesis

2. Alat/Bahan

- Alat tulis

- Buku daftar pertanyaan

- Kamera

3. SumberBelajar

- Teksbook siswa kelas IX semester I

- Lembar Kerja yang ada dalam buku paket

Menegtahui Banjarmasin, Juli 2019

Kepala SMP Kristen Kanaan Guru Mata Pelajaran IPA

Ir. Rita Sarah Elvy Meylany, S. Pd


Lampiran 1

Lembar kerja 1

Studi Lapangan tentang Penyakit pada Sistem Reproduksi

Pendahuluan

Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara lain gonorhoe, sifilis, herpes simplex
genitalis, HIV/AIDS, keputihan, dan epididimitis.

Alat dan Bahan

1. Alat tulis

2. Buku daftar pertanyaan

3. Kamera

Prosedur

1. Ayo kita buat kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.

2. Buatlah daftar pertanyaan yang akan kamu ajukan kepada para petugas kese hatan tentang penyakit
pada sistem reproduksi! Diskusikan dengan guru untuk membantu menyusun pertanyaan tersebut.

3. Bersama anggota kelompokmu kunjungilah pusat-pusat kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, atau
tempat praktik dokter untuk mencari tahu ten tang penyakit pada sistem reproduksi
manusia.Bersikaplah sopan dan santun ketika kamu bertanya kepada petugas kesehatan!

4. Susunlah hasil wawancara yang kamu lakukan dalam bentuk laporan, jika me mungkinkan lengkapi
laporanmu dengan foto atau video yang diambil saat studi lapangan!
Lampiran 2

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMP Kristen Kanaan Cabang Banjarmasin

Kelas/Semester : IX/1

Tahun pelajaran : 2017 - 2018

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

No. Tanggal Kelompok Siswa yang kurang teliti Catatan

NB. dengan mencatat siswa yang kurang dalam satu kelompok maka anggota kelompok yang
lain sudah pasti memperlihatkan sikap terbuka dan antusias
Lampiran 3 A

Kisi-kisi Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : SMP Kristen Kanaan Cabang Banjarmasin

Kelas/Semester : IX/1

Tahun pelajaran : 2017 - 2018

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian

1. Menyajikan hasil - Kelainan dan - Mengumpulkan informasi Kinerja


penelusuran informasi penyakit pada tentang kelainan dan penyakit
dadi berbagai sumber sistem reproduksi pada sistem reproduksi
terkait kesehatan dan
upaya pencegahan - Pola hidup yang - Membuat laporan tertulis
gangguan pada organ menunjang tentang kesehatan dan upaya
reproduksi kesehatan pencegahan gangguan pada
reproduksi organ reproduksi

Pedoman Penilaian Kinerja

Nama Siswa : SMP Kristen Kanaan Cabang Banjarmasin

Kelas/Semester : IX/1

Tahun pelajaran : 2017 - 2018

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

No. Indikator Hasil Penilaian

3 2 1

1. Menyiapakan alat dan bahan

2. Melakukan praktikum

3. Mendeskripsikan pengmatan

4. Menafsirkan hasil pengamatan

5. Mempresentasikan hasil pengamtan

Jumlah Skor yang Diperoleh

Rubrik Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : SMP Kristen Kanaan Cabang Banjarmasin

Kelas/Semester : IX/1

Tahun pelajaran : 2017 – 2018

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


No. Indikator Rubrik

1. Menyiapkan alat dan 3. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
bahan
2. Menyiapkan sebagian alat dan bahan yang diperlukan.

1. Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.

2. Melakukan praktikum 3. Melakukan praktikum dengan prosedur yang benar.

2. Melakukan praktikum dengan prosedur yang kurang benar.

1. Tidak mampu melakukan praktikum dengan benar.

3. Menulis hasil 3. Menulis hasil pengamatan benar dan lengkap.


pengamatan
2. Menulis hasil pengamatan benar tapi kurang lengkap.

1. Tidak menulis hasil pengamatan, atau menulis namun kurang


lengkap dan tidak benar.

4. Menafsirkan hasil 3. Mampu memberikan penafsiran hasil pengamatan dengan


pengamatan benar.

2. Mampu memberikan penafsiran hasil pengamatan tetapi kurang


benar.

1. Tidak mampu memberikan penafsiran hasil pengamatan dengan


benar.

5. Mempresentasikan hasil 3. Mampu mempresentasikan hasil praktikum dengan benar,


praktikum bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan secara percaya
diri.

2. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar, bahasa


mudah dimengerti, tetapi disampaikan kurang percaya diri.

1. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan kurang benar,


bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri.

Tes tulis Uraian

1. Menyebutkan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis


2. Menjelaskan setiap pembelahan mitosis dan meiosis
3. Menyebutkan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan meiosis
4. Menyebutkan organ-0rgan sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan
5. Menjelaskan proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
6. Menjelaskan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim.
7. Menjelaskan proses fertilisasi dan kehamilan.
8. Menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan.
9. Menjelaskan fungsi cairan ketuban bagi janin.
10. Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia
11. Menjelaskan upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi manusia.
Lampiran 3 B

Kunci Jawaban Tes Pengetahuan dan Cara Penyekoran/Penilaian

No. Kunci Jawaban Skor


1. Tahapan pada pembelahan mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu, meiosis I dan meiosis II. Tahapan
pembelahan pada meiosis I yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Tahapan
pembelahan pada meiosis II yaitu, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
2. Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan yang
mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh
selanakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel yang
kromosomnya berpasangan (2n). Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk
diploid (2n). Sel haploid adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan (n).
3. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel
indukPembelahan meiosis menghasilkan menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki
kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).
4. Sistem reproduksi pada laki-laki tersusun atas penis dan skrotum yang termasuk alat
kelamin luar; testis, epididimis, vas deferens, uretra, kelenjar vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper yang termasuk alat kelamin dalam.
Sistem reproduksi pada perempuan tersusun atas vagina yang merupakan alat kelamin luar;
ovarium, saluran telur, infundibulum, rahim, dan serviks yang merupakan alat kelamin
dalam.
5. Proses pembentukan sperma bermula dari sel induk sperma atau spermatogonium yang
bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara
mitosis maupun meiosis dan mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk
sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor dan bersifat haploid (n).
Oogenesis dimulai pada saat seorang wanita berada dalam kandungan. Sel primordial akan
membelah secara mitosismembentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid
(2n). Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap
baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel
induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n)
dantiga badan polar.
6. Fase pertama adalahfase menstruasi, pada fase ini hormon FSH(follicle stimulating
hormone) memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormone
yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary atau hipofisis.Kelenjar tersebut terletak di otak
bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami
menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang
berkembang,namun hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya. Pada
awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon estrogendan hormon progesteron.
Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat
ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding rahim
adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh
sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk
menghasilkan hormon FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi dan
meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel
telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
7. Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma
tersebut akan bergerak menuju sel telur. Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian
kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel
telur. Proses inilah yang mengawali terjadinya fertilisasi. Fertilisasimerupakan
prosespeleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot. Proses
fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopii.
8.

9. 1. Memberi ruang gerak


2. Pelindung janin dari benturan dengan dinding rahim
3. Cadangan cairan dan nutrisi bagi janin
4. Menjadi inkubator atau pengatur suhu alami
5. Membantu proses kelahiran
6) Sebagai pendeteksi kelainan keturunan (genetik) pada janin
10. a. Gonorrhoea (GO)
b. Sifilis (Raja Singa)
c. Herpes Simplex Genitalis
d. HIV/ AIDS
e. Keputihan
f. Epididimitis
11. mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh faktor tersebut,
kamu harus dapat menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup yang sehat. Selain itu,
gunakan internet secara arif dan bijaksana, dengan tidak mengakses situs-situs yang
menyediakan gambar atau film porno, yang secara pelan tapi pasti akan mendorongkamu
pada pergaulan bebas yang sangat rentan dengan penularan penyakit seksual. Hal lain yang
dapat kamu lakukan adalah menjauhkan diri dari penggunaan narkoba, karena ini
merupakan cara lainnya yang dapat menjadikan kamu penderita penyakit seksual. Gunakan
waktu luangmu untuk menyalurkan hobi atau kegiatan yang positif sehingga kamu dapat
lebih berprestasi dan terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.
Nilai = jumlah skor yang diperoleh x 100

Skor Maksimum

Program Remidial dan Pengayaan

Pada akhir bab peserta didik diberi tes. Hasil tes dianalisis untuk mengetahui ketercapaian ketercapaian KKM,
serta mengidentifkasi indikatorindikator mana yang belum dicapai peserta didik atau materi-materi yang belum
dikuasai oleh peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remidial yaitu mempelajari
kembali materi yang belum dikuasai dengan dibimbing guru. Pelaksanaan remidial dilakukan satu minggu
setelah tes akhir bab dijadwalkan pada waktu tertentu misalnya setelah jam sekolah berakhir selama 30
menit.Bagi peserta didik yang sudah memenuhi KKM namun masih belum memasuki bab berikutnya, maka
diberi program pengayaan misalnya melalui program pemberian tugas yang lebih menantang
(challance).Pelaksanaan program pengayaan dan remidial dapat dilaksanaan dalam waktu yang bersamaan.
Materi Pengayaan

Spermatogenesis (Proses Pembentukan Sel Sperma)


Proses pembentukan sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus merupakan sebuah saluran
panjang yang menggulung atau berkelok-kelok. Kumpulan dari tubulus seminiferus ini membentuk testis. Perhatikan
Gambar 1.8 Potongan Melintang Tubulus Seminiferus!

Nah, bagaimanakah proses spermatogenesis berlangsung? Berikut ini tahapannya. Proses spermatogenesis bermula
dari sel-sel germinal awal atau sel primordial dalam embrio membelah secara mitosis dan mengalami diferensiasi
(berkembang) sehingga membentuk spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium
membelah secara mitosis membentuk sel spermatosit primer yang juga bersifat diploid (2n). Spermatosit primer
membelah secara meiosis sehingga terbentuk dua sel spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Setiap sel
spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis membentuk dua sel spermatid yang bersifat haploid (n).
Selanjutnya, spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan menjadi spermatozoa (telah memiliki ekor).
Spermatozoa ini bersifat haploid (n).
Oogenesis (Proses Pembentukan Sel Telur/Ovum)

Bagaimanakah proses pembentukan sel telur? Samakah dengan proses pembentukan sperma? Ternyata proses
pembentukan sel telur berbeda dengan proses pembentukan sperma. Oogenesis dimulai di dalam embrio perempuan
(pada saat masih di dalam rahim). Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Perhatikan Gambar 1.10!

Tahapan oogenesis dimulai di dalam embrio perempuan dengan memproduksi oogonium dari sel germinal
primordial. Selanjutnya, oogonium membelah secara mitosis untuk membentuk oosit primer. Selanjutnya, oosit primer
mengalami pembelahan secara meiosis. Akan tetapi, pembelahan meiosis tersebut tidak selesai, tetapi berhenti pada tahap
profase meiosis I. Pembelahan tersebut akan dilanjutkan pada saat seorang perempuan telah mengalami pubertas. Pada
saat seorang perempuan mengalami pubertas, hormon FSH atau hormon perangsang folikel telah aktif berfungsi, sehingga
secara periodik dapat merangsang folikel untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya. Biasanya, hanya satu
folikel yang matang penuh setiap bulan, dengan oosit primernyamenyelesaikan tahap meiosis I.
Selanjutnya, pembelahan meiosis II dimulai untuk membentuk oosit sekunder. Akan tetapi, pembelahan meiosis II
berhenti pada tahap metafase. Pada kondisi ini, oosit sekunder dilepaskan/diovulasikan saat folikelnya pecah.
Kapankah pembelahan meiosis tersebut selesai? Tahap pembelahan meiosis akan dilanjutkan apabila ada sperma
yang menembus oosit sekunder (terjadi fertilisasi). Dengan demikian, hasil dari proses oogenesis adalah satu sel telur
matang yang telah mengandung kepala sperma. Oleh karena itu, fertilisasi juga dapat didefinisikan sebagai penyatuan
nukleus haploid sperma dan oosit sekunder. Pada saat pembelahan meiosis untuk pembentukan oosit primer dan sekunder,
selain dihasilkan oosit primer dan sekunder juga dihasilkan badan kutub yang bersifat nonfungsional. Agar Anda dapat
memahami proses oogenesis, perhatikan Gambar 1.10 tahapan pembentukan
sel telur!
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Sekolah : SMP Kristen Kanaaan Semester : Gasal

Kelas : IX Tahun : 2018 – 2019

No. No. SK Nama Siswa Rencana Program Tempat Hasil Kesimpulan


& KD Pelaksan
Remed Pengay aan Sebe Sesud
ial aan lum ah

Anda mungkin juga menyukai