B. Materi Pembelajaran
1. Materi reguler
Materi reguler pada Sistem reproduksi manusia, terdiri atas;
a. Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhlukhidup.
Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untukpertumbuhan,
perbaikan, dan reproduksi.
b. Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah adasebelumnya
(omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh RudolfVirchow pada tahun
1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan darisel yang sudah ada sebelumnya
dapat terjadi melalui proses pembelahan sel.
c. Pembelahan sel, ada dua yaitu;
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel
anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah kromosom
yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid
adalah sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Tahapan pada pembelahan
mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan ini terjadi
pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).
Sel haploid adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan(n). Pembelahan
meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu, meiosis I dan meiosis II. Tahapan
pembelahan pada meiosis I yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.
Tahapan pembelahan pada meiosis II yaitu, profase II, metafase II, anafase II,
dan telofase II. Pembelahan ini hanya terjadi pada organ kelamin.
2. Materi Pengayaan
Pada anak laki- laki yang berusia 13 atau 14 tahun, testis memproduksi sel kelamin
laki-laki yang disebut sperma dan hormon testosteron. Prosespembentukan sperma
ini disebut spermatogenesis. Proses pembentukansperma bermula dari sel induk
sperma atau spermatogonium (2n).Selanjutnya, sel spermatogonium membelah
secara mitosis membentuksel spermatosit primer (2n). Spermatosit primer membelah
secarameiosis membentuk dua sel spermatosit sekunder (n). Setiap selspermatosit
sekunder melanjutkan pembelahan meiosis membentukdua sel spermatid.
Selanjutnya, spermatid mengalami diferensiasi atauperkembangan menjadi
spermatozoa.
3. Materi Remedial
Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan
bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator
pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang
berbeda dengan pembelajaran sebelumnya (reguler).
Materi pembelajaran selengkapnya terdapat pada Lampiran RPP
C. Kegiatan Pembelajaran
Sintak Model
Langkah Discovery Alokasi
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran Learning Waktu
2. Instrumen penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap
1. Lembar Pengamatan Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
No Nama Peserta kerja Santun Proakti Bijaksana
Didik sama
1 Nono 4 3 3 2
2 Nani
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-
kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan.
Kriterianya yaitu: 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang
Instrumen:
1. Pada pembelahan mitosis fase profase benang kromatin berubah menjadi ….
a. sentriol
b. kromosom
c. aster
d. benang spindel
e. plasmid
2) Soal Uraian
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan struktur dan fungsi sistem
reproduksi pada manusia, kelainan dan penyakit pada
sistem reproduksi, dan penerapan pola hidup sehat yang
menunjang kesehatan reproduksi
Topik/Subtopik : Sistem Reproduksi Pada Manusia
Indikator Pencapaian : 3.1.6. Mengidentifikasi proses pembentukansperma
Kompetensi (spermatogenesis)
Instrumen
Uraian
1. Pada anak laki- laki yang berusia 13 atau 14 tahun, testis memproduksi sel kelamin laki-
laki yang disebut sperma dan hormon testosteron. Proses pembentukan sperma ini disebut
spermatogenesis. Jelaskanmekanisme spermatogenesis!
Kunci Jawaban
PG
1. B
2.
3. D
Uraian
Proses pembentukan
sperma bermula dari sel induk sperma atau spermatogonium (2n).
Selanjutnya, sel spermatogonium membelah secara mitosis membentuk
sel spermatosit primer (2n). Spermatosit primer membelah secara
meiosis membentuk dua sel spermatosit sekunder (n). Setiap sel
spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis membentuk
dua sel spermatid. Selanjutnya, spermatid mengalami diferensiasi atau
perkembangan menjadi spermatozoa.