Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : PESANTREN RUHUL A’ZHAM


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : 3 MTS/1
Materi : SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Alokasi waktu : 13 JP x 55 menit ( 6x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam interaksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan dan pergaulan dan
keberadaanya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkrit (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang,) sesuai dengan yang
dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia, kelainan dan
penyakit pada sistem reproduksi dan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan
reproduksi .
4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber tentang penyakit menular
seksual dan upaya pencegahannya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.2 Menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.3 Menyebutkan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.4 Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki laki dan
perempuan
3.1.5 Menyebutkan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan
perempuan
3.1.6 Mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan proses
pembentukan sel telur (oogenesis)
3.1.7 Menjelaskan proses fertilisasi dan kehamilan
3.1.8 Menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan
3.1.9 Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia
3.1.10 Menjelaskan upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi Manusia
4.1.1 Menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi
4.1.2 Membuat poster tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit seksual

D. Tujuan
3.1.1 siswa menjelaskan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.2 Siswa menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.3 Siswa menyebutkan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan
meiosis
3.1.4 Siswa mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki laki dan
perempuan
3.1.5 Siswa menyebutkan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki
dan perempuan
3.1.6 Siswa mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan proses
pembentukan sel telur (oogenesis)
3.1.7 Siswa menerapkan konsep pembelahan meiosis pada proses spermatogenesis dan
oogenesis
3.1.8 Siswa menjelaskan proses fertilisasi dan kehamilan
3.1.9 Siswa menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan
3.1.10 Siswa menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia
3.1.11 Siswa menjelaskan upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi Manusia
4.1.1 Siswa menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi
4.1.2 Siswa membuat poster tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit seksual

Karakter yang diharapkan : Religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,


demokratis, ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, bergaya hidup sehat,
kepercaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, kemandirian, bertanggung jawab,
cinta ilmu

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Sistem reproduksi pada manusia
1. Pembelahan sel
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.
Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan,
perbaikan, dan reproduksi. Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang
sudah ada sebelumnya (omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf
Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah
ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan
menjadi pembelahan mitosis dan meiosis.
 Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2
sel anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah kromosom
yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid
adalah sel yang kromosomnya berpasangan (2n).Tahapan pada pembelahan
mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan ini terjadi
pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup.
 Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel
anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid
(2n). Sel haploid adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan (n). Pembelahan
meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu, meiosis I dan meiosis II. Tahapan
pembelahan pada meiosis I yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.
Tahapan pembelahan pada meiosis II yaitu, profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Pembelahan ini hanya terjadi pada organ kelamin.

2. Struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia


A. Organ reproduksi pada laki-laki
Struktur organ reproduksi manusia terdiri atas organ reproduksi atau alat
kelamin luar dan dalam. Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak
pada bagian luar tubuh atau dapat diamati secara langsung. Alat kelamin dalam
merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat
diamati secara langsung. Alat kelamin antara laki-laki dan perempuan berbeda.
Pada laki-laki, alat kelamin luar adalah penis dan skrotum, dan alat kelamin dalam
meliputi testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.
B. Spermatogenesis
Pada anak laki- laki yang berusia 13 atau 14 tahun, testis memproduksi
sel kelamin laki-laki yang disebut sperma dan hormon testosteron. Proses
pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis. Proses pembentukan sperma
bermula dari sel induk sperma atau spermatogonium (2n). Selanjutnya, sel
spermatogonium membelah secara mitosis membentuk sel spermatosit primer
(2n). Spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua sel
spermatosit sekunder (n). Setiap sel spermatosit sekunder melanjutkan
pembelahan meiosis membentuk dua sel spermatid. Selanjutnya, spermatid
mengalami diferensiasi atau perkembangan menjadi spermatozoa. Hormon
testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur perkembangan dan
fungsi alat kelamin laki-laki, mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.
Pada masa ini anak laki-laki sedang mengalami masa pubertas.

C. Organ reproduksi pada perempuan


Pada perempuan alat kelamin luar adalah vulva, labium, dan saluran
kelamin. Sedangkan yang termasuk alat kelamin dalam yaitu ovarium, saluran
telur (tuba fallopi), rahim (uterus), dan vagina.

D. Oogenesis
Sel kelamin perempuan disebut ovum atau sel telur. Proses pembentukan
sel telur disebut oogenesis. Oogenesis terjadi di ovarium. Oogenesis dimulai
pada saat seorang wanita berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah
secara mitosis membentuk oogonium (2n). Oogonium membelah secara mitosis
membentuk oosit primer (2n). Oosit primer akan membelah secara meiosis I dan
menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama, yaitu oosit sekunder (berukuran
besar) dan polosit atau badan polar primer (berukuran kecil). Oosit sekunder akan
melanjutkan pembelahan yaitu meiosis II sehingga terbentuk ootid dan badan polar
sekunder. Begitu pula badan polar primer, akan membelah menghasilkan dua badan
polar sekunder. Pada akhirnya ootid akan berkembang menjadi ovum. Setiap bulan
ovum yang matang akan dilepaskan. Proses pelepasan sel telur dari indung
telur (ovarium) disebut ovulasi. Biasanya setiap ovarium bergiliran melepaskan
ovum (telur) setiap bulan.
E. Siklus menstruasi
Ovarium menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan
progesteron. Hormon ini mengatur siklus menstruasi dan juga mengatur
perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan. Menstruasi merupakan
suatu keadaan dimana keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel
yang menyusun dinding rahim. Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi
oleh sel sperma.

F. Fertilisasi dan kehamilan


Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur
sehingga membentuk zigot. Proses fertilisiasi ini terjadi di dalam tuba fallopi.
Setelah terjadi fertilisasi, zigot yang terbentuk akan melakukan pembelahan dan
berkembang menjadi embrio yang selanjutnya tertanam ke dalam endometrium
(mengalami implantasi, pada kondisi ini seseorang mengalami kehamilan.
Perkembangan embrio dalam kandungan dapat dibagi menjadi beberapa periode,
yaitu trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.

3. Penyakit pada sistem reproduksi manusia dan upaya pencegahannya


 Penyakit pada sistem reproduksi
Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara lain Gonorhoe, Sifilis,
Herpes Simplex Genitalis, HIV/ AIDS, keputihan, dan epididimitis.
 Upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi manusia.
Berikut adalah beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang
disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri ataupun parasit.
1. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut.
Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan
ketat (misalnya jeans).
2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air
kecil maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih
menempel di kulit dengan menggunakan tissue atau handuk hingga benar-benar
kering. Ini akan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi oleh jamur pada
bagian organ reproduksi.
3. Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
4. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang,
karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
5. Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah
pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat
menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut
bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
6. Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah
kewanitaan dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih
daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik
(flora normal) dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
7. Rajin berolahraga dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain
bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ
reproduksi oleh jamur.

2. Materi Pembelajaran Remedial


Organ reproduksi pada laki-laki
Struktur organ reproduksi manusia terdiri atas organ reproduksi atau alat
kelamin luar dan dalam. Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada
bagian luar tubuh atau dapat diamati secara langsung. Alat kelamin dalam merupakan alat
kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung.
Alat kelamin antara laki-laki dan perempuan berbeda. Pada laki-laki, alat kelamin luar
adalah penis dan skrotum, dan alat kelamin dalam meliputi testis, saluran sperma, uretra,
dan kelenjar reproduksi.

Organ reproduksi pada perempuan


Pada perempuan alat kelamin luar adalah vulva, labium, dan saluran
kelamin. Sedangkan yang termasuk alat kelamin dalam yaitu ovarium, saluran telur (tuba
fallopi), rahim (uterus), dan vagina.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Spermatogenesis dan Oogenesis
 Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma terjadi di dalam tubulus
seminiferus. Tubulus seminiferus merupakan sebuah saluran panjang yang
menggulung atau berkelok-kelok. Kumpulan dari tubulus seminiferus ini membentuk
tertis.

 Oogenesis dimulai di dalam embrio perempuan (pada saat masih di dalam rahim).
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Tahapan oogenesis dimulai di dalam embrio
perempuan dengan memproduksi oogonium dari sel germinal primordial.

F. Metode pembelajaran
1. Model pembelajaran : Problem Based Learning(PBL)
2. Teknik pembelajaran : Ceramah, diskusi dan tanya jawab
3. Pendekatan : Kontekstual

G. Media pembelajaran
Pertemuan Pertama hingga keempat
1). Media : Buku Paket IPA SMP Kelas 1X
H. Sumber belajar
 Buku IPA FISIKA SMP Kelas IX Penerbit Erlangga
 Buku IPA SMP Kelas IX Penerbit PT. Karya Mandiri Nusantara
 Internet
 Lingkungan Sekitar

I. Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 (1 JP x 55 menit)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan  Berdoa / mengabsensi peserta didik. 10 menit
pendahuluan  Guru menceritakan bahwa pada awalnya manusia
hanya berasal dari satu sel (zigot).
 Kemudian peserta didik diminta untuk menjelaskan
satu alasan mengapa sel mengalami pembelahan?
Kegiatan inti  Guru menjelaskan tentang 3 alasan mengapa sel 30 menit
mengalami pembelahan.
 Selanjutnya guru menjelaskan bahwa pembelahan sel
dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis.
 Guru memberikan fasilitas kepada peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi dll untuk
memunculkan gagasan baru baik lisan maupun tertulis.
 Guru memberikan kesempatan untuk berfikir ,
menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak
tanpa rasa takut.
 Agar peserta didik dapat dengan mudah memahami
fase-fase pembelahan dan ciriciri yang terjadi pada
setiap fase pembelahan, guru dapat mengarahkan
peserta didik untuk mencermati Gambar 1.2 yang
terdapat pada buku siswa.

 Agar peserta didik dapat dengan mudah memahami


fase-fase pembelahan dan ciri-ciri yang terjadi pada
setiap fase pembelahan, guru dapat mengarahkan
peserta didik untuk mencermati Gambar 1.3 yang
terdapat pada buku siswa.
 Guru membimbing peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada fitur “Ayo, Kita
Pikirkan”.
 Siswa akan dapat menjawab pertanyaan ini dengan
benar jika peserta didik telah memahami konsep
pembelahan meiosis dengan baik. Apabila peserta
didik mengalami kesulitan untuk menjawab
pertanyaan tersebut, guru dapat membantu menjawab
pertanyaan tersebut dengan mengingatkan peserta
didik dengan konsep sifat atau karakter anakan yang
dihasilkan pada pembelahan meiosis.
 Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
telah diperoleh.
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembelahan sel
Kegiatan  Peserta didik dan guru mereviuw hasil kegiatan 5 menit
penutup pembelajaran
 Peserta didik ditugaskan mengerjakan pekerjan rumah
yang terdapat pada buku siswa.

Pertemuan ke – 2 (1 JP x 55menit)
Langkah Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan  Berdoa dan mengabsensi peserta didik. 10 menit


Apersepsi dan motivasi
 Terdiri dari apakah organ reproduksi?
 Mengapa ada orang yang mandul?
 Di manakah pertumbuhan dan
perkembangan manusia sebelum dilahirkan?
 Berasal dari manakah kebutuhan hidup
janin.
Kegiatan Inti  Siswa dapat mengidentifikasi dan 30 menit
memahami fungsi bagian – bagian
reproduksi manusia
 Siswa dapat menjelaskan tahap – tahap
reproduksi manusia
 Siswa dapat menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
 Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran dan
sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antar
peserta didik dengan guru, lingkungan dan
sumber belajar lainya.
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran.

 Guru memberikan fasilitas kepada peserta


didik melalui pemberian tugas, diskusi dll
untuk memunculkan gagasan baru baik lisan
maupun tertulis.
 Guru memberikan kesempatan untuk
berfikir , menganalisis, menyelesaikan
masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengamati model organ – organ
penyusun system reproduksi dilanjutkan
diskusi tahap – tahap reproduksi manusia.

 Guru membagikan lembar kerja aktivitas 1


tentang system organ reproduksi manusia
pada laki – laki dan perempuan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi
yang relevan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan yang telah dirumuskan.
 Peserta didik membaca literature tentang
sistem organ reproduksi pada manusia.
 Peserta didik mengamati gambar tentang
system organ reproduksi pada manusia.

 Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi


masing- masing kelompok.
 Peserta didik mengkomunikasikan informasi
yang telah diperoleh.
 Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang system organ
reproduksi pada manusia.
 Kegiatan Penutup  Peserta didik dan guru mereviuw hasil 10 menit
kegiatan pembelajaran
 Peserta didik ditugaskan mengerjakan
pekerjan rumah yang terdapat pada buku
siswa.

Pertemuan ke – 3 (1 JP x 55 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Guru mengingatkan kembali tentang materi 5 menit
pendahuluan pembelahan sel, terutama berkaitan karakter atau sifat
anakan hasil pembelahan.
Kegiatan inti  Guru mengajukan pertanyaan berikut ini untuk 40 menit
mengawali materi ini.
 Masih ingatkah kalian di mana terjadi proses
pembentukan sperma?
 proses apakah yang sebenarnya terjadi di dalam
organ tersebut sehingga dapat terbentuk sperma?
 Apabila proses pembentukan sperma disebut
dengan spermatogenesis, disebut dengan apakah
proses pembentukan sel telur?
 Peserta didik diminta untuk menjelaskan tujuan dari
diciptakannya kepala sperma yang meruncing pada
bagian depannya.
 Peserta didik juga diminta untuk menjelaskan fungsi
bagian ekor sperma.

 Agar peserta didik dapat dengan mudah


memahami materi spermatogenesis, guru dapat
meminta peserta didik mencermati Gambar yang
terdapat pada Buku Siswa.
 guru membimbing peserta didik untuk melakukan
diskusi tentang tahapan dari proses pembentukan sel
telur (Oogenesis).
 Agar peserta didik dapat dengan mudah memahami
materi ini, guru dapat meminta peserta didik untuk
mencermati Gambar tentang Proses Pembentukan Sel
Telur (Oogenesis).

 Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang


telah diperoleh.
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
spermatogenesis dan oogenesis
Kegiatan  Peserta didik dan guru mereviuw hasil kegiatan 10 menit
penutup pembelajaran
 Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari
materi Siklus Menstruasi yang terdapat pada Buku
Siswa. Agar lebih mudah untuk memahami penjelasan
tentang siklus menstruasi pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke – 4 (1 JP x 55 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Sebelum mengajarkan tentang materi ini guru dapat 10 menit
pendahuluan menanyakan kepada peserta didik :
 Mengapa menstruasi dapat terjadi?
 Berapa lama waktu menstruasi?
 Apa yang akan terjadi apabila sel telur yang terdapat
pada tuba fallopi tidak dibuahi?
Kegiatan inti  Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari 40 menit
materi Siklus Menstruasi yang terdapat pada Buku
Siswa.

 Peserta didik diminta untuk mencermati Gambar


tentang Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim.
 Guru meminta peserta didik untuk
mencermati Gambar yang terdapat di Buku Siswa
tentang skema proses fertilisasi dan implantasi.

 Setelah peserta didik memahami materi tentang siklus


menstruasi, siswa menyelesaikan kegiatan 2 membuat
grafik level hormon dalam siklus menstruasi. Tugas ini
diselesaikan secara berkelompok.
 Peserta didik mempelajari tentang proses
perkembangan janin selama masa kehamilan.
 Peserta didik mencari informasi tentang kandungan
antibakteri yang terdapat pada air ketuban.
 Guru membimbing peserta didik untuk membaca
materi tentang proses kelahiran dan peristiwa bayi
kembar.

 Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang telah


diperoleh.
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan fertilisasi
dan kehamilan.
Kegiatan  Peserta didik dan guru mereviuw hasil kegiatan 5 menit
penutup pembelajaran

Pertemuan ke – 5 (1 JP x 55 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Sebelum mengajarkan tentang materi ini guru dapat 5 menit
pendahuluan menanyakan kepada peserta didik :
 Mengapa menstruasi dapat terjadi?
 Berapa lama waktu menstruasi?
 Apa yang akan terjadi apabila sel telur yang terdapat
pada tuba fallopi tidak dibuahi?
Kegiatan inti  Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari 40 menit
materi Siklus Menstruasi yang terdapat pada Buku Siswa.

 Peserta didik diminta untuk mencermati Gambar tentang


Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim.
 Guru meminta peserta didik untuk
mencermati Gambar yang terdapat di Buku Siswa tentang
skema proses fertilisasi dan implantasi.

 Setelah peserta didik memahami materi tentang siklus


menstruasi, siswa menyelesaikan kegiatan 2 membuat
grafik level hormon dalam siklus menstruasi. Tugas ini
diselesaikan secara berkelompok.
 Kemudian guru memberikan pertanyaan “apa yang
terjadi apabila sel telur terdapat pada tuba fallopi”
 Setelah peserta didik dapat menjawab pertanyaan
tersebut, guru dapat menugaskan peserta didik untuk
membaca Buku Siswa pada bagian
fertilisasi dan kehamilan. Agar peserta didik dapat
dengan mudah
memahami materi tersebut, guru dapat meminta
peserta didik untuk
mencermati Gambar yang terdapat di Buku Siswa tentang
skema proses fertilisasi dan implantasi. Melalui kegiatan
tersebut, diharapkan siswa dapat memahami tentang
proses fertilisasi dan implantasi hingga terjadi kehamilan
 Peserta didik mempelajari tentang proses perkembangan
janin selama masa kehamilan.
 Peserta didik mencari informasi tentang kandungan
antibakteri yang terdapat pada air ketuban.
 Guru membimbing peserta didik untuk membaca materi
tentang proses kelahiran dan peristiwa bayi kembar.
 Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang telah
diperoleh.
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan fertilisasi
dan kehamilan.
Kegiatan  Peserta didik dan guru mereviuw hasil kegiatan 5 menit
penutup pembelajaran

Pertemuan ke – 6 (1 JP x 55 menit)
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Sebelum mengajarkan tentang materi ini guru dapat 5 menit
pendahuluan menanyakan kepada peserta didik :
 Mengapa menstruasi dapat terjadi?
 Berapa lama waktu menstruasi?
 Apa yang akan terjadi apabila sel telur yang terdapat
pada tuba fallopi tidak dibuahi?
Kegiatan inti  Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari 40 menit
materi Siklus Menstruasi yang terdapat pada Buku Siswa.

 Peserta didik diminta untuk mencermati Gambar tentang


Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim.
 Guru meminta peserta didik untuk
mencermati Gambar yang terdapat di Buku Siswa tentang
skema proses fertilisasi dan implantasi.

 Setelah peserta didik memahami materi tentang siklus


menstruasi, siswa menyelesaikan kegiatan 2 membuat
grafik level hormon dalam siklus menstruasi. Tugas ini
diselesaikan secara berkelompok.
 Kemudian guru memberikan pertanyaan “apa yang
terjadi apabila sel telur terdapat pada tuba fallopi”
 Setelah peserta didik dapat menjawab pertanyaan
tersebut, guru dapat
menugaskan peserta didik untuk membaca Buku
Siswa pada bagian
fertilisasi dan kehamilan. Agar peserta didik dapat
dengan mudah
memahami materi tersebut, guru dapat meminta
peserta didik untuk
mencermati Gambar yang terdapat di Buku Siswa tentang
skema proses fertilisasi dan implantasi. Melalui kegiatan
tersebut, diharapkan siswa dapat memahami tentang
proses fertilisasi dan implantasi hingga terjadi kehamilan
 Peserta didik mempelajari tentang proses perkembangan
janin selama masa kehamilan.
 Peserta didik mencari informasi tentang kandungan
antibakteri yang terdapat pada air ketuban.
 Guru membimbing peserta didik untuk membaca materi
tentang proses kelahiran dan peristiwa bayi kembar.
 Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang telah
diperoleh.
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan fertilisasi
dan kehamilan.
Kegiatan  Peserta didik dan guru mereviuw hasil kegiatan 5 menit
penutup pembelajaran

Pertemuan ke – 7 (ulangan harian bab 1)


Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Guru bersama siswa membaca doa
pendahuluan  Peserta didik diberi motivasi dalam menjawab soal agar
bersikap jujur
Kegiatan inti Soal ulangan
1. Sebutkan fungsi testis pada alat reproduksi laki-laki.
2. Mengapa terjadi menstruasi pada wanita dewasa?
Jelaskan.
3. Apa yang dimaksud dengan ovulasi?
4. Sebutkan penyakit kelamin yang sering terjadi di
masyarakat.
Kunci jawaban :
1. Berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon
testosteron.
2. Menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan
oleh ovarium, tidak di buahi oleh sel sperma
3. ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
4.

I. Penilaian hasil belajar


1. Jenis / tehnik penilaian dan bentuk instrumen

Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Bentuk Instrumen

Pengetahuan Tes tertulis Lembar tes tulis Uraian

Keterampilan Tes praktik Lembar Pengamatan Rubrik pengamatan

2. Penilaian hasil belajar Reguler


a. Pertemuan Pertama
Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Instrumen : Lembar tes tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
1. Tes pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron
disebut....
1. tubulus seminiferus
2. epididimis
3. vesikula seminalis
4. vas deferens
2. Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini
benar, kecuali...
a. skrotum berfungsi sebagai pembungkus testis
b. tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat produksi sperma
c. vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan sperma
d. uretra berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya sperma
3. Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan
spermatozoa adalah....
a. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploid
b. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploid
c. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat bersifat diploid
d. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat bersifat haploid
4. Ovarium adalah tempat terjadinya....
a. fertilisasi
b. implantasi
c. perkembangan bayi
d. pematangan ovum
5. Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah....
a. oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkan
b. ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada
fase pembentukan oosit primer
c. badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosis
d. hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar
6. Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada
fase....
a. oogonium
b. ooosit primer
c. oosit sekunder
d. ootid
7. Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim
secara berturut-turut adalah....
a. FSH dan progesteron
b. LH dan FSH
c. LH dan estrogen
d. estrogen dan progesteron
8. Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah....
a. sel telur
b. sel sperma
c. zigot
d. embrio
9. Pada siklus menstruasi apabila fertilisasi tidak terjadi maka akan terjadi
peristiwa berikut, kecuali...
a. kehamilan
b. estrogen dan progesteron menurun
c. dinding rahim akan luruh
d. menstruasi
10. Terdapat ciri penyakit sebagai berikut:
 Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri
 Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin
 Disebabkan oleh Treponema pallidum
Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit....
a. Gonorhea
b. Herpes Simplex Genitalis
c. Sifilis
d. HIV/AIDS

Kunci jawaban :
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawaban A C C D D C A C A C
Bobot soal masing-masing 1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
10
2. Tes uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar
2. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!
3. Uterus atau rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi pada mamalia.
Sebutkan salah satu fungsi uterus.
4. Bagaimanakah cara penularan HIV/AIDS? Jelaskan pula cara pencegahan
agar tidak tertular HIV/AIDS!
5. Pada proses fertilisasi, telur dapat dicapai oleh lebih dari satu sperma,
namun secara normal hanya satu yang berfusi dengan membran plasma sel
telur, dan selanjutnya inti haploid dari sperma dan telur berfusi membentuk
satu inti yang diploid. Peristiwa dimana hanya satu sperma yang mampu
membuahi sel telur disebut monospermi. Bila satu sel telur dibuahi oleh
lebih dari satu sperma disebut polispermi. Polispermi menyebabkan
terbentuknya sel-sel triploid dan menyebabkan perkembangan embrio
menjadi terhenti. Sel telur memiliki cara untuk mencegah terjadinya
polispermi melalui perubahan muatan listrik. Jelaskan mekanisme tersebut!
6. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang
dan menempel pada dinding endoterium yang sudah menebal. Oleh karena
itu, ketebalan endoterium harus dipertahankan selama kehamilan. Jelaskan
mekanisme hormonal untuk mempertebal dan mempertahankan ketebalan
dinding endometrium! Buat grafik hubungan hormon FSH dengan ketebalan
endometrium!
Kunci jawaban :
5. FSH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari memicu perkembangan folikel
dalam ovarium. Folikel yang berkembang akan menghasilakan hormon
estrogen lalu disusul dengan hormon progesteron. Estrogen dan progesteron
akan memicu dinding rahim untuk menebal mempersiapkan melekatnya
embrio jika sel telur dibuahi. Estrogen yang dihasilkan memicu
dikeluarkannya hormon LH oleh kelenjar pituitari. Hormon LH meningkat
secara mendadak dan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah
matang (ovulasi). Setelah sel telur keluar folikel akan berubah menjadi
korpus luteum. Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju tuba
falopii. Apabila tidak ada sel sperma yang membuahi maka korpus luteum
akan berhenti memproduksi estrogen dan progesteron. Rendahnya hormon
estrogen dan progesteron menyebabkan rusaknya jaringan dinding rahimdan
pecahnya pembuluh darah sehingga terjadilah menstruasi.
6. Fungsi uterus adalah melindungi bayi yang tumbuh, selain itu uterus
merupakan tempat tumbuhnya embrio.
7. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Seseorang
dapat tertular virus HIV apabila melakukan kontak dengan penderita seperti
berhubungan seksual dengan orang yang memiliki HIV/AIDS atau
menerima transfusi darah dari orang yang memiliki HIV/AIDS. Intinnya
HIV/AIDS dapat menular apabila seseorang bersinggungan dengan cairan
yang berasal dari tubuh penderita seperti air mani, darah, dan air liur.
Aktivitas seperti berbicara, berjabat tangan, dan berpelukan tidak akan
membuat HIV/AIDS menular. Cara pencegahan agar tidak tertular
HIV/AIDS adalah hindari hubungan seks diluar nikah, hindari
penggunaan jarum suntik secara bersama atau lebih dari satu kali
pemakaian, melakukan hubungan badan hanya jika sudah menikah dan setia
pada pasangan
8. Salah satu cara pencegahan polispermi adalah depolarisasi membrane sel
telur. Depolarisasi membran sel telur meliputi perubahanperubahan
potensial elektrik membran yang berlangsung dengan cepat, mungkin hanya
beberapa detik segera setelah sperma memasuki telur. Seperti halnya dengan
membran sel yang lain, membran sel telur dapat membangkitkan potensial
membran yang berbeda yang disebut resting potensial membran. Pada telur
yang telah dibuahi, resting potensial membrannya bermuatan negatif. Fusi
tubulus akrosom sperma dengan membran plasma telur, menyebabkan
membran plasma mengalami depolarisasi dengan cepat menyebabkan
membrannya menjadi bermuatan positif, dan selama 2-3 detik potensial
membran sel seluruhnya menjadi positif. Potensial membran yang positif
menyebabkan sperma yang lain tidak dapat berfusi dengan membran plasma
sel telur. Kejadian tersebut merupakan dasar penghambatan polispermi yang
berlangsung dengan cepat.
9. Hormon FSH (follicle stimulating hormone) yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis merangsang pertumbuhan folikel. Folikel yang sedang
tumbuh tersebut menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi merangsang
pertumbuhan endometrium (penebalan dinding rahim). Setelah terjadi
ovulasi, korpus luteum akan menghasilkan hormone progesterone yang
akan mempertahankan ketebalan dinding endometrium yang memungkinkan
terjadinya implantasi. Setelah terjadi kehamilan dan terbentuk plasenta,
plasenta ini selanjutnya akan menghasilkan HCG (human chorionic
gonadotrophin) yang akan mempertahankan korpus luteum agar tidak
berdegenarasi.

3. Penilaian hasil belajar Remedial


a. Pertemuan Pertama
Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Instrumen : Lembar tes tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
4. Penilaian hasil belajar Pengayaan
a. Pertemuan Pertama
Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Instrumen : Lembar tes tulis
Bentuk Instrumen : Uraian

Mengetahui, Blangpegayon, Juli 2023


Pimpinan Pesantren Guru Mata Pelajaran

TGK.Julianto Pane,S.Pd May Sarah, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai