A. KOMPETENSI INTI
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
4.1 Menyajikan hasil 4.1.1 Menyajikan laporan hasil styudi tentang penyakit
penelusuran informasi pada system reproduksi.
dari berbagai sumber 4.1.2 Membuat poster tentang upaya pencegahan dan
terkait kesehatan dan penularan penyakit seksksual
upaya pencegahan
gangguan pada organ
reproduksi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis.
Menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis.
Menjelaskan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis
dan meiosis.
Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada lakilaki
dan perempuan.
Menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan
perempuan.
Mendeskripsikan manfaat berkhitan.
Menuliskan fungsi beberapa zat yang dihasilkan oleh kelenjar
vesikula seminalis.
Mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan proses
pembentukan sel telur (oogenesis).
Mendeskripsikan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
Menerapkan konsep pembelahan meiosis pada proses
spermatogenesis dan oogenesis.
Mendeskripsikan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim
Menjelaskan jenis dan fungsi hormon yang berperan pada siklus menstruasi.
Membuat grafik level hormon dalam siklus menstruasi.
Mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan.
Menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan.
Mendeskripsikan fungsi cairan ketuban bagi janin.
Menjelaskan gaya dorong dan gaya gesek yang terjadi pada proses melahirkan.
Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia.
Menjelaskan upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi manusia.
Menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi.
Membuat poster tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit seksual.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.
Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan,
perbaikan, dan reproduksi.
Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya
(omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun
1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya
dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi
pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel
anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah kromosom
yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid
adalah sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Tahapan pada pembelahan
mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan ini terjadi pada
sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Sel
haploid adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan (n). Pembelahan
meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu, meiosis I dan meiosis II. Tahapan
pembelahan pada meiosis I yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.
Tahapan pembelahan pada meiosis II yaitu, profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Pembelahan ini hanya terjadi pada organ kelamin.
Sistem reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Kelainan dan
penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun
virus. Kelainan dan penyakit ini dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi)
ke pada anaknya, akibat transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya
hidup yang tidak baik seperti gaya hidup seks bebas dan menggunakan jarum
suntik untuk obat terlarang atau narkoba. Oleh karena itu ayo kita hindari gaya
hidup seks bebas dan hindari mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba).
Beberapa contoh penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara
lain Gonorhoe, Sifilis, Herpes Simplex Genitalis, HIV / AIDS, Keputihan, dan
Epididimitis.
Sistem reproduksi pada manusia harus dijaga sebaik-baiknya. Selain untuk
kesehatan, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara kita mengagungkan ciptaan
Tuhan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor pertama adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi. Apabila
kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit
yang disebabkan oleh jamur, bakteri ataupun parasit. Nah, berikut ini ada
beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh
infeksi jamur, bakteri ataupun parasit.
Faktor selanjutnya adalah perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba.
Walaupun ada juga yang disebabkan oleh transfusi darah yang sudah terinfeksi
penyakit atau melalui proses kehamilan dan kelahiran. Agar kamu dapat
mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh
faktor tersebut, kamu harus dapat menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup
yang sehat agar tidak terjebak pada seks bebas. Selain itu, gunakan internet secara
arif dan bijaksana.
E. METODE PEMBELAJARAN
Observasi (Pengamatan Langsung di Lapangan)
Diskusi,
Ceramah Plus.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Slide/Video pembelajaran proses pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
Gambar / Carta proses pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
Slide/Video pembelajaran kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
G. SUMBER BELAJAR
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE – 1 (3 X JP)
Pembelahan Sel
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan”proses apa yang
terjadi pada tubuh manusia yang pada mulanya hanya berasal dari 1 sel
namun pada saat lahir dan dewasa dapat memiliki sekitar 200 triliun sel?’
Berdasarkan pernyataan tersebut, kemudian peserta didik diminta untuk
menjelaskan satu alasan mengapa sel mengalami pembelahan?
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Kegiatan Inti
Penutup
Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran
Peserta didik diberi tugas untuk persiapan selanjutnya.
PERTEMUAN KE - 2 (2 JP)
Sistem reproduksi pada manusia
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru mengingatkan siswa dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Kegiatan Inti
Guru memulai materi dengan mengingatkan bahwa pada awalnya, manusia
berasal dari satu sel. Akan tetapi, karena sel tersebut mengalami
pembelahan, maka jumlah sel manusia pada saat dewasa sekitar 200 triliun.
Selanjutnya, sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan bergabung menjadi satu
bentuk membentuk suatu jaringan. Kemudian, guru meminta peserta didik
untuk menceritakan kepada teman sebangkunya tentang hierarki kehidupan
dari mulai sel hingga individu
Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik
memasuki materi Sistem Reproduksi pada Manusia. Berikut ini contoh
pertanyaan yang dapat disampaikan oleh guru, bagaimana ibu dapat
mengandung? Apakah ibu dapat mengandung tanpa kehadiran ayah kita?
Setelah siswa menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut, guru memberikan
penjelasan sebagai berikut. Ibu kita dapat mengandung karena adanya ayah.
Dari pernikahan ayah dan ibu dihasilkan keturunan yaitu lahirnya kamu.
Ayah dan ibu dapat mempunyai keturunan karena memiliki sistem
reproduksi. Tanpa sistem reproduksi ini maka niscaya kita tidak dapat lahir
di dunia dan umat manusia akan punah.
Guru mengajak siswa secara berkelompok untuk melakukan aktivitas
melengkapi gambar organ-organ penyusun system reproduksi laki-laki dan
perempuan. Siswa diminta mengidentifikasi fungsi organ reproduksi
dengan mengamati tabel yang terdapat pada buku siswa.
Guru dapat menugaskan peserta didik untuk membaca paparan materi
tentang organ-organ penyusun sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
yang terdapat pada Buku Siswa
Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tersedia
dalam Buku Siswa pada fitur Ayo Kita Pikirkan.
Penutup
Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran
Peserta didik diberi tugas untuk persiapan selanjutnya.
PERTEMUAN KE – 3 (3 X JP)
Spermato-genesis, oogenesis serta proses menstruasi
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru mengingatkan kembali tentang materi system reproduksi pada
manusia yang telah dipelajari sebelumnya.
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Kegiatan Inti
Seperti materi pembelahan sel, Guru mengajak siswa untuk melakukan
diskusi kelas. Agar peserta didik dapat dengan mudah memahami materi
spermatogenesis dan oogenesis secara bersamaan, guru dapat meminta
peserta didik mencermati Gambar yang terdapat pada Buku Siswa.
Guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan tugas dalam Buku
Siswa pada fitur "Ayo kita pikirkan' diminta untuk menjelaskan tujuan dari
diciptakannya kepala sperma yang meruncing pada bagian depannya. Selain
itu, peserta didik juga diminta untuk menjelaskan fungsi bagian ekor
sperma.
Guru meminta peserta didik untuk membaca Buku Siswa pada fitur
Tahukah Kamu tentang materi materi tentang fungsi hormon estrogen dan
progesteron.
Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari Siklus Menstruasi yang
terdapat pada Buku Siswa. Peserta didik diminta untuk mencermati Gambar
tentang Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim.
Guru membimbing siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas
membuat grafik level hormon dalam sisklus menstruasi.
Guru meminta peserta didik untuk membaca materi tentang sisa
metabolisme hormon LH (Luteinizing Hormone) pada urin yang dapat
digunakan sebagai bahan uji untuk mengetahui waktu ovulasi.
Guru menugaskan peserta didik untuk membaca Buku Siswa pada bagian
fertilisasi dan kehamilan. Agar peserta didik dapat dengan mudah
memahami materi tersebut, guru dapat meminta peserta didik untuk
mencermati gambar yang terdapat di Buku Siswa tentang skema proses
fertilisasi dan implantasi. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan siswa dapat
memahami tentang proses fertilisasi dan implantasi hingga terjadi
kehamilan.
Selanjutnya, peserta didik mempelajari tentang proses perkembangan janin
selama masa kehamilan. Setelah itu, peserta didik ditugaskan untuk
menjawab pertanyaan pada fitur Ayo Selesaikan untuk memahami fungsi
air ketuban.
Penutup
Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran
Guru menugaskan peserta didik untuk membaca materi tentang proses
kelahiran dan peristiwa bayi kembar yang terdapat pada fitur "Tahukah
Kamu" di rumah.
Kegiatan Inti
Guru memberikan tugas untuk melakukan studi lapangan tentang penyakit
pada sistem reproduksi.
Setiap kelompok diharuskan untuk menyusun daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada petugas kesehatan.
Sebelum peserta didik berangkat menuju pusat-pusat kesehatan, guru
mengingatkan peserta didik agar bersikap sopan dan santun ketika
melakukan wawancara dengan tugas kesehatan.
Peserta didik kembali ke kelas dan mengomunikasikan hasil yang mereka
dapatkan dengan cara mempresentasikannya di depan kelas
Penutup
Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran
Peserta didik diberi tugas untuk persiapan selanjutnya.
2 Saya menggunakan
waktu seefektif
mungkin dalam
pembelajaran
3 Saya bersemangat
dalam pembelajaran
matematika
Butir Nilai :
1. Berdo’a sebelum dan sesudah aktivitas/pelajaran
2. Menggunakan waktu seefektif mungkin dalam pembelajaran
3. Bersemangat dalam pembelajaran matematika
Peserta Didik,
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun
2013 yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33< Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33< Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33< Skor Akhir ≤ 2,33
A. Petunjuk Umum
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama satu KD (Kompetensi Dasar) terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
Kelas : IX....
Semester : Ganjil
Materi Pokok : Sistem Reproduksi pada Manusia
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Periode Pengamatan : Tanggal ….. s.d. .....
Butir Nilai : Menunjukkan sikap jujur, disiplin, peduli, dan percaya diri.
Indikator Sikap :
1. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas dan kuis
2. Menunjukkan sikap disiplin dalam pengumpulan tugas
3. Menunjukkan sikap peduli terhadap teman saat bekerja dalam kelompok
4. Menunjukkan sikap percaya diri dalam mengungkapkan pendapat
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun
2013 yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33< Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33< Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33< Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
3. Tuntas/Tidak Tuntas
Tuntas apabila memperoleh Kategori sikap ≥ Baik (B)
Tidak Tuntas apabila memperoleh Kategori sikap ¿ Baik (B
PENILAIAN KI 3 (PENGETAHUAN)
KISI-KISI PENILAIAN
Lakukanlah dengan teliti dan cermat pada saat kamu meyimak Tabel 1.1 dan
melengkapi Gambar 1.4. Selain itu, jangan lupa untuk bekerja sama dengan teman
satu kelompokmu.
Tabel 1.1 Struktur dan Fungsi Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
No Nama Organ Keterangan Struktur
1 Penis Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi
sebagai saluran kencing (urin) dan saluran sperma.
2 Skrotum Bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis.
Berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi
sperma.
3 Testis Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam
skrotum. Berfungsi untuk memproduksi sperma dan
hormon testosterone
4 Epididimis Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti
tanda
koma dengan ukuran ± 4 cm. Berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
5 Vas Deferens Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan
lanjutan dari epididimis. Berfungsi menghubungkan
epididimis dan uretra.
6 Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari
saluran reproduksi. Berfungsi sebagai saluran keluarnya
Uretra sperma dan urin.
7 Bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran ±
5 cm yang terletak di belakang kantung kemih. Berfungsi
Kelenjar Vesikula menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk
Seminalis perkembangan
sperma.
8 Kelenjar Prostat Bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di
bawah kantung kemih. Berfungsi menghasilkan cairan
bersifat asam.
9 Kelenjar Cowper Bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di
bawah kelenjar prostat. Berfungsi menghasilkan lendir
dan
cairan bersifat basa.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Coba Coba perhatikan dan pahami keterangan organ-organ penyusun sistem reproduksi
perempuan yang terdapat pada Tabel 1.2! Kemudian perhatikan gambar tentang struktur
organ penyusun sistem reproduksi pada perempuan dan leng kapilah nama organorgan
tersebut sesuai dengan keterangan yang terdapat pada Tabel 1.2!
Tabel 1.1 Struktur dan Fungsi Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
No Nama Organ Keterangan Struktur
1 Ovarium Struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah,
terletak di samping kanan dan kiri Rahim (uterus) dan
berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).
2 Saluran telur (Tuba Saluran dengan panjang ±10 cm yang menghubungkan
fallopi/Oviduk) ovarium dengan Rahim (uterus).
3 Infundibulum Struktur berjumbai dan merupakan pangkal
dari tuba fallopi
4 Rahim (uterus) Struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai
tempat berkembangnya janin selama kehamilan.
5 Endometrium Lapisan yang membatasi rongga rahim dan
meluruh saat menstruasi.
6 Vagina Saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan
rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi, dan saluran
keluarnya bayi.
7 Servik Struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan
membuka ke arah vagina.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI INTI
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
4.2 Menyajikan karya hasil 4.2.1 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif
perkembangbiakan pada tumbuhan
pada tumbuhan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
Menjelaskan perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
Menjelaskan perbedaan perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan
Menyebutkan macam perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang berperan dalam proses
perkembangbiakan vegetatif
Mengidentifikasi alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
Menjelaskan proses penyerbukan
Mengidentifikasi macam-macam perantara penyerbukan
Menjelaskan proses pembuahan
Menjelaskan proses penyebaran biji
Menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan
Menjelaskan perkembangan tumbuhan
Menjelaskan macam-macam teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan
Menjelaskan macam-macam perkembangbiakan aseksual pada hewan
Memprediksi regenerasi Planaria
Menggolongkan hewan berdasarkan cara perkembangbiakan seksual
Menjelaskan perkembangan beberapa hewan
Membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
Menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada hewan
Menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Sistem reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Kelainan dan
penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun
virus. Kelainan dan penyakit ini dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi)
ke pada anaknya, akibat transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya
hidup yang tidak baik seperti gaya hidup seks bebas dan menggunakan jarum
suntik untuk obat terlarang atau narkoba. Oleh karena itu ayo kita hindari gaya
hidup seks bebas dan hindari mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba).
Tumbuhan dan hewan dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan sel kelamin (sel sperma
dan sel telur) serta melalui proses fertilisasi (peleburan inti sel sperma dan inti sel
telur) untuk membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi
individu baru. Reproduksi aseksual ialah reproduksi tanpa melalui proses
fertilisasi. Reproduksi berlangsung dengan menggunakan potongan bagian tubuh
hewan atau tumbuhan yang selanjutnya dapat tumbuh menjadi individu baru.
Reproduksi aseksual pada tumbuhan adalah perbanyakan tumbuhan tanpa
melewati proses fertilisasi dan menggunakan bagian tubuh tumbuhan untuk
menghasilkan tumbuhan baru. Reproduksi aseksual disebut juga reproduksi
vegetatif
Tumbuhan Angiospermae bereproduksi secara aseksual alami dengan
menggunakan rizhoma, stolon, umbi lapis, umbi batang, tunas adventif daun, dan
tunas. Reproduksi aseksual buatan dapat dilakukan melalui cangkok, merunduk,
menyambung, menempel dan stek.
Reproduksi seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma
yang dihasilkan dari perkembangan benang sari dan sel telur yang dihasilkan
pada putik. Reproduksi seksual pada tumbuhan diawali dengan peristiwa
penyerbukan. Setelah proses penyerbukan dilanjutkan dengan pembuahan atau
fertilisasi membentuk zigot.
Penyerbukan adalah peristiwa menempelnya serbuk sari atau polen ke kepala
putik. Setelah peristiwa penyerbukan akan terjadi proses fertilisasi atau
pembuahan yang membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio.
Embrio akan berkembang menjadi biji.
Jenis penyerbukan berdasarkan perantaranya antara lain: anemogami,
entomogami, ornitogami, kiropterogami, dan antropogami.
Jenis penyebaran biji berdasarkan perantaranya antara lain: anemokori, hidrokori,
zookori, dan antropokori.
Perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji dan biji tumbuh menjadi
individu baru. Perkecambahan biji dapat dipengaruhi oleh faktor luar diantaranya
air.
Reproduksi seksual pada tumbuhan Gymnospermae melalui penyerbukan dan
pembuahan yang terjadi pada strobilus atau runjung. Reproduksi aseksual terjadi
melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji
Teknologi reproduksi pada tumbuhan meliputi vertikultur, hidroponik, dan kultur
jaringan tumbuhan.
Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual melalui tunas, fragmentasi, dan
partenogenesis.
Hewan yang bereproduksi secara seksual. Berdasarkan perkembangan embrio
setelah proses fertilisasi, hewan dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar dan
ovovivipar. Hewan yang tergolong vivipar ialah hewan yang embrionya
berkembang di dalam tubuh induk. Setelah embrio cukup umur, embrio akan
dilahirkan oleh induk. Embrio hewan ovipar berkembang di dalam telur dan
setelah cukup umur, telur akan menetas dan individu baru keluar dari telur.
Hewan ovovivipar embrio berkembang di dalam telur yang berada di dalam tubuh
induk dan apabila embrio telah cukup umur, maka embrio akan menetas dan
keluar dari tubuh induk, sehingga seolah-olah dilahirkan oleh induknya.
Teknologi reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan.
Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi
aseksual dalam satu kali siklus hidup. Misalnya pada ubur ubur.
Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh
tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis dapat digolongkan
menjadi metamorfosis sempuna dan metamorfosis tidak sempurna.
Upaya hewan dan tumbuhan untuk menjaga kelangsungan hidupnya selain
melalui reproduksi juga melalui peristiwa adaptasi dan seleksi alam.
Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual melalui tunas, fragmentasi, dan
partenogenesis.
Hewan yang bereproduksi secara seksual. Berdasarkan perkembangan embrio
setelah proses fertilisasi, hewan dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar dan
ovovivipar. Hewan yang tergolong vivipar ialah hewan yang embrionya
berkembang di dalam tubuh induk. Setelah embrio cukup umur, embrio akan
dilahirkan oleh induk. Embrio hewan ovipar berkembang di dalam telur dan
setelah cukup umur, telur akan menetas dan individu baru keluar dari telur.
Hewan ovovivipar embrio berkembang di dalam telur yang berada di dalam tubuh
induk dan apabila embrio telah cukup umur, maka embrio akan menetas dan
keluar dari tubuh induk, sehingga seolah-olah dilahirkan oleh induknya.
Teknologi reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan.
Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi
aseksual dalam satu kali siklus hidup. Misalnya pada ubur ubur.
Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh
tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis dapat digolongkan
menjadi metamorfosis sempuna dan metamorfosis tidak sempurna.
Upaya hewan dan tumbuhan untuk menjaga kelangsungan hidupnya selain
melalui reproduksi juga melalui peristiwa adaptasi dan seleksi alam.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Masalah,
Diskusi,
Ceramah Plus.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Slide/Video pembelajaran
Awetan tumbuhan gymnospermae, lumut dan tumbuhan paku
Gambar terkait materi pembelajaran yang relevan
G. SUMBER BELAJAR
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA (3 X 40 MENIT)
Reproduksi pada Tumbuhan
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
guru mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan materi pada bab 1 yaitu
sistem reproduksi manusia tentang istilah yang ada pada bagian tersebut
misalnya fertilisasi dan sel gamet. Guru mengajak pe serta didik mengingat
kembali bagaimana cara hewan dan tumbuhan bereproduksi, misalnya
“Ingatkah kamu bagaimana sapi menghasilkan keturunan? Bagaimana cara
tanaman singkong ditanam?”
Kegiatan Inti
1. Reproduksi Tumbuhan Angiospermae
Reproduksi Aseksual dan Seksual pada Tumbuhan
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat pengelompokan tumbuhan,
yaitu Spermatophyta, Pterydhophyta dan Bryophyta seperti yang telah
dipelajari di kelas 7. Guru menjelaskan pada peserta didik bahwa pada Bab
2 tentang reproduksi pada tumbuhan dan hewan akan dibahas reproduksi
seksual dan aseksual pada masing-masing kelompok tumbuhan. Guru dapat
bertanya kepada peserta didik tentang apa perbedaan reproduksi seksual
dan reproduksi aseksual.
Guru mengajak peserta didik melakukan kegiatan ‘Ayo, Kita Diskusikan’
tentang reproduksi aseksual pada tumbuhan Angiospermae agar peserta
didik lebih mengenal cara reproduksi aseksual pada tumbuhan. Sebelumnya
guru dapat bertanya pada peserta didik, “Manakah bagian tubuh tumbuhan
yang digunakan sebagai alat reproduksi seksual?”. Pertanyaan tersebut
dapat mendorong peserta didik untuk mengetahui organ reproduksi aseksual
tumbuhan.
Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik tentang sifat keturunan
reproduksi aseksual. Guru memberikan petunjuk pada peserta didik untuk
dapat menen tukan tumbuhan apa saja yang melakukan reproduksi secara
aseksual.
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang istilah yang
digunakan untuk menyebutkan macam reproduksi aseksual pada tumbuhan
berdasarkan hasil kegiatan diskusi
Setelah peserta didik mengetahui macam reproduksi aseksual alami, guru
dapat memunculkan suatu fenomena bahwa terdapat pohon jeruk yang
masih muda tetapi dapat menghasilkan jeruk dalam jum lah banyak dan
memiliki rasa manis. Guru dapat mencontohkan ke beradaan satu tanaman
Bougenvillea di suatu taman yang memiliki berbagai macam warna bunga.
Guru mengajak peserta didik untuk memikirkan bagaimana cara untuk
dapat memperoleh tanaman-tanaman tersebut.
Penyebaran biji
Sebelum memasuki materi penyebaran biji, guru dapat menegaskan bahwa
embrio akan berkembang menjadi biji. Biji selanjutnya dapat tersebar dan
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Agar peserta didik mengetahui berbagai
macam perantara penyebaran biji, guru dapat meminta peserta didik untuk
mengerjakan fitur "Ayo kita selesaikan" tentang penyebaran biji.
Selanjutnya guru dapat memperkenalkan istilah perantara penyebaran biji
kepada peserta didik, misalnya penyebaran biji yang dibantu oleh angin
disebut dengan anemokori.
Penutup
Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil kegiatan mereka
hari ini.
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya yang telah dipelajari pada
pertemuan pertama.
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Kegiatan Inti
3. Reproduksi pada Tumbuhan Pterydophyta (Paku)
Guru dapat mengawali pembelajaran dengan menampilkan gambar atau
menunjukkan bahan amatan dari tumbuhan paku, seperti paku ekor kuda,
pakis, Pteris, atau paku tanduk rusa. Selanjutnya Guru dapat bertanya
kepada peserta didik, “Apakah kamu pernah menjumpai tumbuhan
demikian?”. Guru dapat menjelaskan bahwa tumbuhan tersebut merupakan
kelompok tumbuhan Pterydhophyta atau tumbuhan paku. Selanjutnya Guru
dapat bertanya, “Pernahkan kamu menjumpai tumbuhan paku berbunga?”,
“Bagaimana cara kelompok tumbuhan paku berkembangbiak?”
Guru dapat menugaskan peserta didik berkelompok 3 hingga 5 orang untuk
mengerjakan Aktivitas Mengamati Struktur Tumbuhan Paku.
Setelah peserta didik selesai melakukan pengamatan, perwakilan peserta
didik dapat melakukan presentasi hasil pengamatan kepada peserta didik
lain di depan kelas.
Guru dapat menjelaskan pada peserta didik bahwa pada bagian bawah daun
beberapa tumbuhan paku adalah kotak spora yang berisi spora. Spora dapat
tersebar dan jika lingkungan sesuai akan dapat berkembang menjadi
tumbuhan paku yang baru.
Reproduksi aseksual pada tumbuhan paku dapat dijelaskan oleh Guru
kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan rhizoma.
Selanjutnya Guru dapat meminta peserta didik mengamati gambar siklus
hidup tumbuhan paku. Peserta didik dapat diajak untuk mengamati tahap
gametofit dan sporofit pada tumbuhan paku.
4. Reproduksi pada Tumbuhan Bryophyta (Lumut)
Guru dapat meminta peserta didik mengamati gambar lumut ataupun
mengingatkan peserta didik terhadap materi lumut yang telah dipelajari
pada kelas 7.
Guru dapat meminta peserta didik mengamati gambar siklus hidup
tumbuhan lumut. Guru dapat mengajak peserta didik berdiskusi tentang
reproduksi seksual yang terjadi pada tumbuhan lumut. Reproduksi seksual
tumbuhan lumut melibatkan sel kelamin yang dihasilkan pada tahapan saat
lumut berada pada tahap protonema. Zigot akan tumbuh dan berkembang
menjadi tumbuhan lumut yang menghasilkan spora. Guru dapat menuntun
peserta didik untuk memahami materi tentang siklus hidup tumbuhan lumut
dengan mengajak peserta didik memahami istilah seperti spora,
sporogonium, sorus, rizoid, pro tonema dst. Guru dapat menampilkan
gambar yang lebih besar untuk membantu menyamakan persepsi peserta
didik.
Guru dapat menugaskan peserta didik untuk membuat bagan siklus hidup
tumbuhan lumut.
Peserta didik dapat diajak berdiskusi untuk mempelajari reproduksi
aseksual pada lumut. Guru dapat bertanya, “Apakah tumbuhan lumut hanya
dapat bereproduksi secara seksual?”, “Apakah tumbuhan lumut dapat
bereproduksi secara aseksual?”, “Bagaimana cara tumbuhan lumut
bereproduksi secara aseksual?”. Guru dapat membantu peserta didik
mengetahui alat perkembangbiakan lumut secara aseksual dengan
menampilkan gambar gemmae lumut ataupun membawa contoh lumut.
5. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
Guru dapat membelajarkan teknologi reproduksi pada tumbuhan dengan
menampilkan tayangan berbagai macam teknologi reproduksi pada
tumbuhan. Peserta didik dapat diminta untuk menganalisis manfaat atau
kelebihan dan kekurngan dari masing-masing teknologi reproduksi pada
tumbuhan.
Penutup
Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil kegiatan mereka
hari ini.
PERTEMUAN KETIGA (3 X 40 MENIT)
Perkembangbiakan Pada Hewan
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru mengingatkan peserta didik bahwa seperti halnya tumbuhan, hewan
juga dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Kegiatan Inti
1. Reproduksi Aseksual pada Hewan
Guru menekankan kepada peserta didik bahwa reproduksi aseksual
menggunakan potongan bagian tubuh untuk menghasilkan keturunan atau
individu baru. Selanjutnya peserta didik diajak berdiskusi tentang macam-
macam reproduksi aseksual pada hewan.
Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan tentang Fragmentasi dan
Regenerasi pada Planaria dengan teman sebangku agar lebih memahami
mekanisme reproduksi aseksual pada hewan.
Penutup
Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil kegiatan mereka
hari ini.
Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar
Guru mengingatkan peserta didik tentang materi teknologi reproduksi pada
tumbuhan.
Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan rencana
kegiatan.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Kegiatan Inti
Guru mengajak peserta didik untuk melakukan pendalaman materi terkait
dengan pengendalian hayati melalui kegiatan ‘Ayo, Kita Pahami’ di buku
siswa.
Guru mengenalkan peserta didik tentang teknologi reproduksi pada hewan
melalui inseminasi buatan.
Guru meminta peserta didik mengajukan pertanyaan tentang teknologi
reproduksi pada hewan.
Guru menugaskan peserta didik untuk mengumpulkan informasi tentang
teknologi reproduksi pada hewan kemudian meminta setiap kelompok
untuk mempresentasikannya di depan kelas.
Penutup
Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil kegiatan mereka
hari ini.
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
3. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan.
2. Menyiapkan sebagian alat dan bahan yang
1 Menyiapkan alat dan bahan
diperlukan.
1. Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan
yang diperlukan.
3. Melakukan praktikum dengan prosedur yang
benar.
2 Melakukan praktikum 2. Melakukan praktikum dengan prosedur yang
kurang benar.
1. Tidak
3. Menulis hasil pengamatan benar dan lengkap.
2. Menulis hasil pengamatan benar tapi kurang
3 Menulis hasil pengamatan lengkap.
1. Tidak menulis hasil pengamatan, atau menulis
namun kurang lengkap dan tidak benar.
3. Mampu memberikan penafsiran hasil
pengamatan dengan benar.
Menafsirkan hasil 2. Mampu memberikan penafsiran hasil
4
pengamatan pengamatan tetapi kurang benar.
1. Tidak mampu memberikan penafsiran hasil
pengamatan dengan benar.
5 Mempresentasikan hasil 3. Mampu mempresentasikan hasil praktikum
praktikum dengan benar, bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan secara percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar, bahasa mudah dimengerti, tetapi
disampaikan kurang percaya diri.
1. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan kurang benar, bahasa sulit imengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri.
Cobalah lengkapi Tabel 2.1 tentang cara reproduksi aseksual tumbuhan yang kamu ketahui!
Cari sebanyak mungkin tumbuhan yang dapat kamu tulis pada Tabel 2.1. berdiskusilah
dengan temanmu untuk menyelesaikan tugas ini!
Mintalah bantuan orang tuamu untuk mencari tanaman yang diperlukan dalam
percobaan jika kamu merasa kesulitan.
Berhati -hatilah saat menggunakan alat pemotong, baik pisau maupun gunting agar
tidak melukai diri sendiri dan orang lain! Amati dengan cermat bagian tanaman yang
mengalami perkembangan!
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Mendefinisikan pewarisan sifat pada makhluk hidup
2. Menjelaskan struktur DNA dan RNA
3. Membandingkan kromosom pada laki-laki dan perempuan
4. Membuat model DNA
Pertemuan II:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi dan tanya jawab peserta didik
dapat:
1.Menunjukan hubungan antara kromosom, DNA, RNA terhadap karakteristik makhluk
hidup
2.Mendeskripsikan hukum pewarisan sifat
3.Menjelaskan persilangan monohibrida
4.Menjelaskan persilangan dihibrida
Pertemuan III:
Setelah mengiuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi pewarisan sifat pada warna kulit
2. Mengidentifikasi pewarisan sifat pada bentuk pertumbuhan rambut pada dahi
3. Mengidentifikasi pewarisan sifat pada tipe perlekatan cuping telinga
4. Mengidentifikasi pewarisan sifat pada bentuk rambut
Pertemuan IV:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menjelaskan kelainan pada pewarisan sifat
2. Menyebutkan kelainan pada pewarisan sifat
3. Mendeskripsikan pengertian Albino
4. Mengaplikasikan penurunan kelainan Hemofilia dalam sebuah keluarga
Pertemuan V:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup
2. Menyebutkan manfaat pewarisan sifat dalam pemuliaan makhuk hidup
3. Menyebutkan contoh-contoh hasil pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
1. Pengertian dari pewarisan sifat pada makhluk hidup
2. Struktur DNA dan RNA
3. Hukum Pewarisan sifat
4. Persilangan monohibrida dan dihibrida
5. Kelainan pada pewarisan sifat
6. Penerapan Genetika dalam kehidupan
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Pertemuan 2 : Model Direct Instruction (DI)
Pertemuan 3 - 5 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
G. Sumber Belajar
Buku pegangan guru dan buku pegangan siswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI tahun 2013 Revisi 2016.
Buku IPA Terpadu, TIM ABDI GURU, Revisi 2016
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 10 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 20 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
3. Apersepsi: Guru mengaitkan materi sistem reproduksi
seksual pada tumbuhan
Langkah-1 Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan
Peserta Didik
4. Guru memberikan informasi tentang pembelajaran yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
metode penilaian yang akan dilaksanakan
6. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang secara tertib.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal)
b. Sikap sosial
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal) (assessment for and
of learning)
2. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
diri Observasi pembelajaran pembelajaran
(Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
3. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
antar Observasi pembelajaran pembelajaran
teman (Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
c. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Tes Tulis Soal Terlampir Saat Penilaian untuk
uraian/essay pembelajaran pembelajaran
usai (assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
d. Keterampilan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Laporan Membuat Mengidentif Di luar PBM Penilaian untuk,
laporan dan ikasi selama satu sebagai,
mencari kelaianan minggu dan/atau
foto/gambar pada pencapaian
kelainan pada pewarisan pembelajaran
manusia sifat pada (assessment for,
seperti bentuk manusia as,
rambut, bentuk and of learning)
cuping
telingga
2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-
soal yang terkait dengan materi..
Tujuan: Pada kegiatan ini, kamu akan melakukan kegiatan mengidentifikasi karakteristik
apa saja yang ada pada anggota keluargamu. Masing-masing karakteristik tersebut dikode
oleh suatu gen yang terkandung dalam DNA.
Setelah kamu melakukan Aktivitas ini, coba kamu jawab pertanyaan berikut!
Kariotipe Perempuan dan Laki-laki, (a) Perempuan Memiliki Kariotipe 22AA + XX, (b)
Laki-laki Memiliki Kariotipe 22AA + XY, (c) Kariotipe Sel Telur 22A + X, dan (d)
Kariotipe Sel Sperma 22A + Y atau 22A + X. Kromosom yang terdapat dalam kotak
merupakan gonosom atau kromosom kelamin yaitu X atau Y.
Gambar tersebut merupakan foto dari kromosom-kromosom yang menyusun sel-sel tubuh
(sel somatik) manusia dan kromosom pada sel kelamin (sel gamet). Susunan kromosom pada
sel-sel tersebut disebut dengan kariotipe.
A. Kompetensi Inti
4.4 Menyajikan hasil 4.4.1 Melakukan percobaan untuk mengetahui cara kerja
pengamatan tentang elektroskop
gejala listrik statis dalam 4.4.2 Membuat laporan percobaan hasil studi cara kerja
kehidupan sehari-hari elektroskop
4.4.3 Mengidentifikasi jenis bahan isolator dan konduktor
4.4.4 Membuat laporan hasil styudi tentang jenis bahan
isolator dan konduktor
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
5. Menjelaskan konsep listrik statis
6. Menyebutkan jenis-jenis muatan listrik
7. Menjelaskan interaksi yang terjadi antar muatan listrik
Pertemuan II:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi dan tanya jawab peserta didik
dapat:
1. Menjelaskan cara kerja elektroskop
2. Melakukan percobaan untuk mengetahui cara kerja elektroskop
3. Membuat laporan hasil studi tentang cara kerja elektroskop
Pertemuan III:
Setelah mengiuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya Coulomb
2. Menjelaskan hubungan antar besar gaya Coulomb, jarak dan muatan listrik
3. Menghitung besar gaya coulomb pada dua muatan.
Pertemuan IV:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
5.Menghitung besar medan listrik
6.Menghitung besar potensial listrik
Pertemuan V:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menjelaskan fungsi saraf.
2. Menyebutkan komponen-komponen sistem saraf
3. Menjelaskan bagian-bagian saraf dan fungsinya
4. Membedakan jenis saraf berdasarkan struktur dan fungsinya.
5. Membedakan jalannya penghantaran impuls pada gerak sadar dan tidak sadar.
Pertemuan VI:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menuliskan hewan-hewan yang dapat menghantarkan listrik
2. Menjelaskan timbulnya listrik pada hewan
3. Membedakan jenis-jenis bahan hantaran listrik
4. Mengidentifikasi jenis bahan isolator dan konduktor.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
7. Pengertian Listrik Statis
8. Konsep Hukum Coulomb
9. Elektroskop
10. Medan Listrik dan potensial Listrik
11. Kelistrikan pada tubuh manusia
12. Hewan penghasil Listrik
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Pertemuan 2 : Model Discovery Learning
Pertemuan 3 : Model Berbasis Proyek
Pertemuan 4 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Pertemuan 5 : Model Pembelajaran PBL
Pertemuan 6 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
G. Sumber Belajar
Buku pegangan guru dan buku pegangan siswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI tahun 2013 Revisi 2016.
Buku IPA Terpadu, TIM ABDI GURU, Revisi 2016.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (Pertama) (2 Jam Pelajaran/80 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 10 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
Langkah-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Peserta Didik menerima informasi tentang pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
dan metode penilaian yang akan dilaksanakan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 20 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan
mengkondisikan suasana yang menyenangkan dengan
melakukan diskusi tentang cara kerja elektroskop
Guru meminta siswa mempersiapkan buku, alat, dan bahan
untuk mengikuti pelajaran
Guru memotivasi belajar siswa secara kontekstual dengan
meminta siswa untuk menyimak penjelasan manfaat
mempelajari materi pokok tentang cara kerja elektroskop
Guru mengecek penguasaan awal kompetensi yang sudah
dimiliki siswa melalui tanya jawab dengan siswa materi
muatan listrik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran untuk
pertemuan tentang cara kerja elektroskop
Guru menjelaskan aktifitas pembelajaan siswa dengan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
menerapkan berbasis proyek
Guru meminta siswa untuk mencatat (dan
mengklasifikasi ) dan teknik penilaia yang akan digunakan
oleh guru.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 10 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
Langkah 2. Brainstorming
Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok
mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang perlu
diketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan, dengan menyusun
pertanyaan-pertanyaan.
Peserta didik dalam kelompok melakukan brainstorming
dengan cara sharing information, dan klarifikasi informasi
untuk mencari alternatif-alternatif penyelesaian masalah
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
I. Penilaian
4. Teknik Penilaian
e. Sikap spiritual
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal) (assessment for and
of learning)
f. Sikap sosial
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal) (assessment for and
of learning)
2. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
Diri Observasi pembelajaran pembelajaran
(Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
3. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
antar Observasi pembelajaran pembelajaran
teman (Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
g. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Tes Tulis Soal Terlampir Saat Penilaian untuk
uraian/essay pembelajaran pembelajaran
usai (assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)
h. Keterampilan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Proyek Membuat Menentukan Di luar PBM Penilaian untuk,
elekroskop muatan selama satu sebagai,
sederhana dan lsitrik minggu dan/atau
cara dengan alat pencapaian
penggunaanny elektroskop pembelajaran
a. (assessment for,
as,
and of learning)
5. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
J. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
K. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
L. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
6. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-
soal yang terkait dengan materi..
2. Gosokkan dua sisir plastik tersebut ke rambut kering, kemudian biarkan kedua sisir
tersebut tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada kedua sisir.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan menggunakan batang kaca. 4. Gantunglah satu sisir
plastik dan satu kaca masing-masing pada statif. Gosokkan sisir dan batang kaca pada
rambut kering, kemudian biarkan sisir dan batang kaca tergantung bebas. Amati dan
catat peristiwa yang terjadi pada sisir dan batang kaca.
Tabel 5.2 Data Pengamatan Kuat Interaksi Kedua Balon terhadap Lamanya Waktu
Menggosok dan Jarak Kedua Muatan
Pada aktivitas ini kamu akan menyelidiki pengaruh panjang, luas penampang, dan hambatan
jenis kawat penghantar terhadap besar hambatannya.
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Mendefinisikan arus listrik
2. Menghitung besar kuat arus listrik pada rangkaian
3. Menjelaskan cara penggunaan multimeter
Pertemuan II:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi dan tanya jawab peserta didik
dapat:
1. Menghitung besar hambatan, kuat arus, dan tegangan pada rangkaiaan seri
2. Menghitung besar hambatan, kuat arus, dan tegangan pada rangkaiaan pararel
3. Menjelaskan konsep hukum Khirchoff I
Pertemuan III:
Setelah mengiuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menghitung besar kuat arus listrik berdasarkan konsep hukum khirchoff
2. Menghitung nilai tegangan jepit
3. Menghitung nilai GGL pada rangkaian elemen seri dan pararel
Pertemuan IV:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menghitung proses transmisi enenrgi menggunakan transformator step-up dan step
Down.
2. Menghitung besar daya listrik
3. Menghitung besar energi lsitrik
4. Menghitung biaya listrik bulanan rumah tangga
Pertemuan V:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Mengukur arus dan tegangan pada rangkaian seri dan pararel menggunakan
multimeter
2. Menghitung proses transmisi enenrgi menggunakan transformator step-up dan step
Down.
Pertemuan VI:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menjelaskan penggunaan energi listrik dilingkungan sekitar
2. Menjelaskan upaya penghematan energi listrik
3. Menjelaskan cara pencegahan bahaya penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
13. Pengertian Kuat Arus listrik
14. Beda potensial atau Tegangan Listrik (V)
15. Hukum Ohm
16. Daya Hantar listrik Bahan
17. Sumber Arus Listrik
18. Energi Listrik dan Daya listrik
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Pertemuan 2 : Model Direct Instruction (DI)
Pertemuan 3 - 6 : Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
G. Sumber Belajar
Buku pegangan guru dan buku pegangan siswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI tahun 2013 Revisi 2016.
Buku IPA terpadu, TIM ABDI GURU, Revisi 2016.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 10 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 20 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
Apersepsi: Guru mengaitkan materi sistem hubungan kuat,
hambatan dan beda potensial/tegangan.
Langkah-1 Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan
Peserta Didik
Guru memberikan informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya
Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
Guru meminta peserta didik untuk membentuk
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara tertib.
j. Sikap sosial
No. Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Butir
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal) (assessment for and
of learning)
2. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
Diri Observasi pembelajaran pembelajaran
(Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
3. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
antar Observasi pembelajaran pembelajaran
teman (Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
k. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Tes Tulis Soal uraian Terlampir Saat Penilaian untuk
pembelajaran pembelajaran
usai (assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)
l. Keterampilan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Proyek Membuat Menghitung Di luar PBM Penilaian untuk,
rangkaia besar selama satu sebagai,
sumber hambatan minggu dan/atau
tegangan dan dan kuat pencapaian
rangkaian arus pada pembelajaran
hambatan rangkaian (assessment for,
secara seri dan listrik as,
pararel and of learning)
8. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
J. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
K. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
L. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
9. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-
soal yang terkait dengan materi..