Anda di halaman 1dari 37

2019

SISTEM
REPRODUKSI PADA UNTUK SMP/MTs
KELAS IX SEMESTER 1

MANUSIA

Acer
[Type the company name]
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Handout “Sistem Reproduksi Pada Manusia” dapat terselesaiakan.
Penulis mengembangkan Handout IPA “Sistem Reproduksi Pada Manusia” sesuai dengan KD
3.1 dan 4.1 pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IX Semester 1. Handout ini menghadirkan
metode saintifik agar siswa menemukan sendiri konsep IPA yang harus dipahami.
Handout ini merupakan pengembangan dari buku siswa dan buku guru IPA Terpadu
Kelas VII Semester 2 yang didesain dengan menambahkan beberapa fitur seperti gambar
pendukung, kegiatan siswa, dan latihan soal yang bertujuan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir siswa yang konstruktivitis dan memandu siswa
menjadi pelajar yang mandiri.
Handout ini akan membahas tentang Sistem Reproduksi Pada Manusia yang terdiri
dari sub bab; pembelahan sel secara mitosis dan meiosis, organ dan fungsi Sistem
Reproduksi Pada Manusia, siklus menstruasi, fertilisasi, dan proses kehamilan, serta penyakit
dan kelainan pada sistem reproduksi manusia . Materi yang disajikan relevan dengan kegiatan
yang dilakukan oleh siswa sehingga dapat menjadi referensi bagi siswa.
Dalam penyusunan pengembangan bahan ajar berupa handout ini penulis menyadari
masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari pembaca atau pengguna sangat
diharapkan untuk penyempurnaan Handout ini. Penulis berharap semoga Handout ini dapat
memberikan manfaat dan kemudahan bagi para pembaca dan pengguna pada proses
pembelajaran IPA Terpadu pada khususnya.
Terima Kasih.

Yogyakarta, Juni 2019

Penulis

Sistem Reproduksi Manusia 34


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2

KOMPETENSI INTI...................................................................................................... 3

A. Pembelahan Sel......................................................................................................... 6
B. Organ dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia ......................................................... 9
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio ....................................................................... 17
D. Siklus Menstruasi ....................................................................................................... 19
E. Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia ............................................................. 21
F. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Manusia .......................................................... 28

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Sistem Reproduksi Manusia 34


A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.1. Menghubugkan sistem reproduksi 3.1.1. Menjelaskan fase-fase pembelahan mitosis dan
pada manusia dengan gangguan pada meiosis
sistem reproduksi dengan penerapan 3.1.2. Membedakan ciri-ciri setiap fase pembelahan
pola hidup yang menunjang mitosis dan meiosis
kesehatan reproduksi. 3.1.3. Membandingkan karakter atau sifat sel anakan
hasil pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.4. Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem
reproduksi pada laki-laki dan perempuan
3.1.5. Menjelaskan fungsi organ-organ penyusun
sistem reproduksi pada laki-laki dan
perempuan
3.1.6. Mengidentifikasi proses pembentukan sperma
(spermatogenesis) dan pembentukan sel telur
(oogenesis).
3.1.7. Menerapkan konsep pembelahan meiosis pada
proses spermatogenesis dan oogenesis
3.1.8. Menjelaskan siklus menstruasi yang terjadi
pada dinding rahim
3.1.9. Menjelaskan proses fertilisasi dan kehamilan
3.1.10. Menjelaskan proses perkembangan janin

Sistem Reproduksi Manusia 34


selama dalam kandungan
3.1.11. Menjelaskan kelainan dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem reproduksi
manusia pada pria dan wanita
3.1.12. Mengidentifikasi gangguan penyakit pada
sistem reproduksi pria dan wanita
3.1.13. Menjelaskan upaya menjaga kesehatan organ
sistem reproduksi manusia.

4.1. Menyajikan hasil penelusuran 4.1.1. Membuat mading tentang upaya pencegahan
informasi dari berbagai sumber dan penularan penyakit sistem reproduksi
terkait kesehatan dan upaya manusia.
pencegahan gangguan pada organ
reproduksi.

PETA KONSEP

Sistem Reproduksi Manusia 34


pendahuluan

Sistem Reproduksi Manusia 34


Gambar 1. Manusia berkembang biak
www.christopherus.or.id

Bagaimana kamu bisa terlahir di dunia ini? Berapa lamakah kamu ada di perut
ibumu dan dari mana kamu mendapat nutrisi selama dalam kandungan? Sungguh
menarik bukan pertanyaan-pertanyaan tersebut? Mari kita cari tahu bersama
jawaban pertanyaan tersebut dengan mempelajari bab ini dengan penuh
semangat!

Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya
(omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855.
Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat
terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan
mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik)
makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom
yang jumlahnya sama dengan kromosom sel induk. Bagaimanakah dengan
pembelahan secara meiosis? Pembelahan secara meiosis hanya terjadi pada organ
kelamin. Pembelahan ini berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel
sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai
kromosom setengah dari kromosom sel induk.
A. Pembelahan Sel
Sebelum mempelajari sistem reproduksi coba kamu pahami dulu materi
tentang pembelahan sel ini. Sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa pada
awalnya manusia berasal dari satu sel. Akan tetapi, karena sel tersebut mengalami
pem belahan, maka jumlah sel manusia pada saat dewasa sekitar 200 triliun. Nah,

Sistem Reproduksi Manusia 34


dapatkah kamu menyebutkan satu alasan mengapa sel membelah? Pembelahan sel
itu sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan
mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
reproduksi. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel
mengalami pembelahan.
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan
dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses
pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada
jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Pada pembelahan mitosis, satu
sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan yang memiliki jumlah
kromosom sama dengan induknya. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, maka
setiap sel anakan juga memiliki 2n kromosom (jumlah 2n ini disebut dengan
kromosom diploid).
Pembelahan mitosis terjadi selama proses pertumbuhan dan reproduksi
secara aseksual. Pada mausia dan hewan, pembelahan mitosis terjadi pada sel
meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yang telah dibuahi sperma akan
membelah beberpa kali secara mitosis untuk membentuk embrio. Sel-sel pada
embrio ini terus-menerus membelah secara mitosis dan akhirnya terbentuk bayi.
Pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa juga mengalami pembelahan sel
secara mitosis.

Sistem Reproduksi Manusia 34


Gambar 2

2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi merupakan
pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan
empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk
atau disebut haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan
sel gamet (sel kelamin) pada organ reproduksi (testis dan ovarium). Pada
manusia dan hewan, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur
yang juga haploid dihasilkan di dalam ovarium.

Sistem Reproduksi Manusia 34


Gambar 3
B. Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria tersusun dari organ-organ yang terletak di luar tubuh
dan di dalam tubuh. Organ yang terletak di luar tubuh berupa penis dan skrotum,
sedangkan organ yang terletak di dalam tubuh berupa testis, saluran pengeluaran
dan kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon kelamin.
Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel
kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria
terdiri atas empat bagian utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma, dan
penis.
1. Organ Reproduksi Pria
a. Organ reproduksi bagian luar

Sistem Reproduksi Manusia 34


Alat kelamin luar pria berupa penis dan skrotum. Penis adalah organ yang
berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan
sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke alat kelamin betina (wanita). Penis
terdiri atas jaringan seperti busa dan memanjang dari glans penis (kepala
penis). Jika terdapat rangsangan, jaringan ini akan terisi darah sehingga penis
menegang yang disebut ereksi.
Skrotum adalah sebuah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa
lemak subkutan, dan berisi sedikit saluran otot. Di dalam skrotum terdapat
testis yang berfungsi menghasilkan sperma.

Gambar 4. Organ Reproduksi Pria


www.sridianti.com

b. Organ reproduksi bagian dalam


Organ reproduksi bagian dalam yang dimiliki pria terdiri atas testis, saluran
pengeluaran dan kelenjar kelamin.
1) Testis
Testis adalah organ kelamin pria yang berfungsi menghasilkan spermatozoa
dan hormon testosteron. Testis berjumlah sepasang, berbentuk bulat telur,
dan terdapat pada skrotum. Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus
yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat
spermatogonium yang diploid.

Sistem Reproduksi Manusia 34


Saluran Kelamin
Vena Testis
Arteri Testis
Vas Deferens
Kepala Epididimis

Tubulus Seminiferus

Kapsul Testis

Saluran Epididimis

Gambar 5. Penampang Saluran Testis


Solomon, dkk. 2008

2) Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas duktus epididimis dan vas
deferens. Duktus epididimis adalah organ kecil seperti tabung sempit yang
sangat panjang dan berliku-liku, melekat di belakang testis. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat
penyimpanan sperma sementara. Dari epididimis, sperma masuk ke dalam
saluran vas deferens menuju vesikula seminalis (kantung sperma). Vas
deferens adalah sebuah saluran dari bagian bawah epididimis yang
mengarah ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir
pada kelenjar prostat. Saluran vas deferens bersatu membentuk duktus
ejakularotius pendek yang berakhir di uretra. Kemudian, uretra dan duktus
ejakularotius berakhir di ujung penis.

Sistem Reproduksi Manusia 34


Gambar 6. Kelenjar Kelamin Laki-laki
blog-reproduksi.blogspot.com

3) Kelenjar kelamin
Pada pria terdapat tiga kelenjar yang dapat menunjang kehidupan sperma.
Kelenjar-kelenjar ini adalah vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar cowper (bulbuuretral).
a) Vesikula seminalis
Vesikula seminalis adalah kantung sperma berupa dua buah kelenjar
tubulus yang terletak di kanan dan kiri di belakang kandung kemih.
Vesikula seminalis mengeluarkan cairan berwarna jernih dan kental,
mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi
sebagai persediaan makanan bagi sperma.
b) Kelenjar prostat
Kelenjar prostat memiliki ukuran kira-kira sebesar buah kenari besar,
terletak di bawah kandung kemih mengelilingi uretra. Kelenjar prostat
mengeluarkan cairan yang encer seperti susu dan bersifat alkalis atau
basa untuk menyeimbangkan keasaman vagina.
c) Kelenjar cowper
Kelenjar cowper yang disebut juga kelenjar bulbuuretral memiliki bentuk
kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Kelenjar ini
menghasilkan cairan yang kental untuk membersihkan uretra dari residu
urine. Setelah uretra bersih, barulah sperma (semen) dikeluarkan. Uretra

Sistem Reproduksi Manusia 34


merupakan saluran di dalam penis yang berfungsi sebagai saluran urine
dan semen.

C. Sistem Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita tersusun atas organ yang terletak di dalam tubuh dan di
luar tubuh. Organ yang terletak di dalam tubuh, yaitu ovarium, Tuba Fallopi (Tuba
Uterina/Oviduk), uterus, dan vagina. Organ yang terletak di luar tubuh, yaitu vulva
(pudendum)
1. Organ Reproduksi Wanita
Organ kelamin wanita menghasilkan ovum. Organ kelamin wanita ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
a. Organ Kelamin Luar
Organ kelamin luar pada wanita dikenal
sebagai vulva, yang terdiri atas :

1) Mons veneris, yaitu sebuah bantalan


lemak yang terletak di depan simfisis
pubis.
2) Labia mayora (bibir besar) adalah dua
lipatan tebal yang membentuk sisi Gambar 7. Organ Kelamin Luar Wanita
vulva. Labia minora (bibir kecil) blog-reproduksi.blogspot.com

adalah dua lipatan kecil dari kulit di


antara bagian atas labia mayora.
3) Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis pria.
4) Kelenjar vestibularis mayor (bartholini) terletak tepat di belakang labia
mayora, di setiap sisi kelenjar ini mengeluarkan lendir dan salurannya
keluar antara himen dan labia minora. Himen dikenal sebagai selaput dara,
yang merupakan selaput dari membran tipis, di tengahnya terdapat lubang
tempat keluarnya darah menstruasi.
b. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas vagina, uterus, oviduk, dan ovarium.
1) Vagina

Sistem Reproduksi Manusia 34


Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jaringan epitel
dan dialiri pembuluh darah. Panjang vagina adalah dari vestibula sampai
serviks (mulut rahim). Vagina berfungsi sebagai tempat penyimpanan

sperma dan berguna dalam proses kelahiran bayi.

Gambar 8. Organ Kelamin Dalam Wanita


Sukis, dkk. 2008

2) Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di
dalam pelvis antara rektum dan kandung kencing. Di dalam uterus terdapat

Sistem Reproduksi Manusia 34


otot yang disebut miometrium dan selaput lendir yang melapisi bagian
dalamnya yang disebut endometrium. Sebagian besar permukaan luar uterus
ditutupi oleh peritorium. Di bagian bawah, uterus menyatu dengan vagina
dan bagian atasnya menyatu dengan tuba fallopi. Uterus berfungsi sebagai
tempat janin menempel, tumbuh, dan berkembang sampai proses kelahiran.

3) Oviduk (tuba fallopi)


Tuba fallopi disebut juga saluran telur, terdapat di sebelah kiri dan kanan
bagian atas uterus. Panjangnya kira-kira 10 cm dan di bagian ujung dekat
uterus menyempit. Pada bagian ujung tuba fallopi terdapat fimbriae
(umbai), yang berfungsi menangkap sel telur saat ovulasi. Salah satu
fimbriae menempel ke ovarium. Tuba fallopi berfungsi untuk mengantarkan
ovum dari ovarium ke uterus.

Sendi Ovarium Badan Uterus


Oviduk

Ovarium
Endometrium

Dinding Otot Uterus


Serviks
Vagina

Gambar 9. Organ Kelamin Dalam Wanita


Tampak depan. Solomon, dkk. 2008

4) Ovarium
Ovarium adalah organ yang berfungsi menghasilkan ovum. Ovarium
memiliki bentuk seperti biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di

Sistem Reproduksi Manusia 34


bawah tuba fallopi. Ovarium berisi sejumlah besar ovum yang belum
matang, yang disebut oosit primer atau folikel. Setiap bulan, wanita
mengalami pematangan sel folikel menjadi folikel de Graaf. Sel telur yang
sudah matang (folikel de Graaf) akan terlepas dari folikel. Kejadian ini
disebut ovulasi. Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron.

D. Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet pada suatu individu.
Gametogenesis dibagi menjadi dua macam, yaitu spermatogenis dan oogenesis.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma. Sedangkan, oogenesis
adalah pembentukan sel telur (ovum).
Pada saat gametogenesis berlangsung, terjadi pembelahan secara meiosis
untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi setengah dari kromosom induknya
(n). Jika ovum dan sperma bersatu akan membentuk zigot yang memiliki kromosom
2n.

Oogonium
Spermatogonium

Mitosis Mitosis

Oosit Primer
Spermatosit Primer

Badan Polar
Spermatosit Skunder
Oosit Skunder
Oosit Sekunder

Badan Polar

Spermatid
Sel telur
Diferensiasi
Pertumbuhan
Sel Sperma Matang
S i s t e m R e p r o d u Sel
k sTelur
i MMatang
anusia 34
Gambar 10. Tahapan dua macam
Gametogenesis.
moodle2.rockyview.ab.ca
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam testis, yaitu di bagian tubulus
seminiferus. Di setiap satu bagian tubulus terjadi beberapa tahapan yang
berlangsung secara berurutan. Sperma yang dihasilkan di tubulus seminiferus
adalah sperma muda yang memiliki banyak sitoplasma. Proses pendewasaannya
terjadi di epididimis. Sperma ini dipelihara oleh sel sertoli.
Spermatogenesis dimulai dari pertumbuhan spermatogonium menjadi
spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis menjadi dua spermatosit
sekunder. Kemudian, spermatosit membelah secara meiosis menjadi empat
spermatid yang sama besar. Spermatid merupakan gamet muda dan memiliki
banyak protoplasma. Setelah mengalami diferensiasi yang rumit, spermatid
berubah menjadi sperma yang fungsional. Nukleus mengecil menjadi kepala
sperma dan sebagian besar sitoplasma dibuang. Hal ini dilakukan agar sperma
mudah bergerak. Sperma ini mengandung enzim yang memiliki peranan penting
untuk menembus membran sel telur (ovum).
Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti Follicle
Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), dan hormon
testosteron.
2. Oogenesis
Setelah memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami
menstruasi. Hal ini menandakan alat reproduksinya mulai berfungsi. Oosit primer
yang terbentuk melakukan pembelahan secara meiosis menghasilkan oosit
sekunder dan satu badan polar. Kemudian, oosit sekunder membelah kembali
menjadi ootid dan satu sel badan polar kedua. Sedangkan, badan polar I
membelah menjadi dua badan polar. Menjelang terjadinya peleburan inti sel telur
dan sperma, ootid berkembang menjadi ovum. Ketiga badan polar yang

Sistem Reproduksi Manusia 34


menempel pada ovum mengalami degenerasi. Jadi, oogenesis menghasilkan satu
sel ovum dan tiga badan polar.

Catatan
Tabel 1. Perbandingan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis
Objek Spermatogenesis Oogenesis
Tempat Testis Ovarium
Waktu terjadinya Mulai pubertas, selama Pra lahir, pasca lahir, pasca
hidupnya pubertas hingga menopause
Tipe pembelahan Mitosis, Meiosis I, Meiosis Mitosis, Meiosis I, Meiosis II
II
Sel induk yang Spermatogonium (2n) Oogonium (2n)
membelah
Hasil 4 spermatozoid (n) 1 ovum (n) dan 3 badan polar
(n)

E. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio


Apakah kamu pernah mendengar fertilisasi? Fertilisasi adalah proses
pembuahan. Bagaimana proses fertilisasi terjadi dalam tubuh manusia? Ovum yang
telah matang dilepas dari ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba
fallopi. Jika ada sperma masuk ke dalam rahim, maka ovum dibuahi oleh sperma.
Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju
rahim.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim
tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot
mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi morula dan selanjutnya menjadi
blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel dengan ukuran
sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus
membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio
disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-
sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga
lapis jaringan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.

Sistem Reproduksi Manusia 34


Gambar 11. Pembelahan zigot
Pewidya.blogspot.com

Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen


dan progesteron. Di rahim, embrio berkembang selama 9 bulan 10 hari untuk
menjadi bayi. Coba kamu perhatikan perkembangan embrio di bawah ini.

Gambar 12. Tahapan perkembangan Embrio mulai dari usia (a) 6 minggu, (b) 8
minggu, (c) 12 minggu, (d) 20 minggu, (e) 32 minggu, dan (f) 40 minggu.
tipsibuhamil.com

40 MINGGU

1. Usia 6 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga dan terdengar
detak jantung serta darah mengalir kedalam janin melalui plasenta.
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki serta berukuran sekitar 1,3 cm
3. Usia 12 minggu, panjang janin lebih kurang 9 cm dan sudah terlihat seperti
bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan. Kepala bulan dan
kelopak mata menutupi mata.
4. Usia 20 minggu, panjang janin sekitar 16 cm, dan massanya 135 gram. Rambut
halus telah tumbuh di seluruh tubuh janin.
5. Usia 32 minggu, janin memiliki massa 1,8 kg dan panjang sekitar 41 cm.
6. Usia 40 minggu, janin memiliki massa 2,5 – 3,5 kg dan panjang 44 – 55 cm.
Janin ini sudah lengkap organ-organnya.
7. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui
plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.

Sistem Reproduksi Manusia 34


a. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
b. Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
c. Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

F. Siklus Menstruasi
Pada pelajaran sebelumnya telah
dikatakan bahwa ovum yang telah dibuahi
akan menjadi embrio kemudian menjadi janin,
tetapi jika ovum tidak dibuahi, ovumtersebut
akan meluruh dan keluar dari rahim. Peristiwa Gambar 13. Alur Melingkar Fae-fase
Menstruasi
ini disebut menstruasi. Menstruasi disebut medicastore.com

juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah
dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan
endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi
pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui
serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara
menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus
menstruasi.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.
Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus
ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya
kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium
yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi

Sistem Reproduksi Manusia 34


Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan
hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga
menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini

Gambar 14. Pola hormon pada siklus menstruasi


Elok, dkk. 2008

berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung


kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada
hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel,
peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi

Sistem Reproduksi Manusia 34


Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu
sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel
matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus
luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih
mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar
progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya
menstruasi demikian seterusnya.

Gambar 15. Siklus Menstruasi


Elok, dkk. 2008

G. Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia


Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini
dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena
itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak
dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang
berkaitan dengan sistem reproduksi adalah sebagai
berikut.
1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome),
Acquired berarti diperoleh, Immuno Deficiency

Sistem Reproduksi Manusia 34


berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap
AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.
AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno
Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah
Gambar 16. Penderita AIDS
putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi kelompokhiv.wordpress.com
sebagai sistem kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit
terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan
merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang
penyakit.
Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata
lain penyakit AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menular melalui
udara, atau karena berjabat tangan dengan penderita AIDS juga tidak menular
melalui peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular
masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang
terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum
suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.
Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada
penderita AIDS, oleh karena itu akan lebih baik jika kita berusaha menghindari
penyakit ini dengan cara mencegah penelurusan virus HIV, antara lain :
menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai, memeriksa
darah sebelum transfusi, serta hanya melakukan kontak seksual hanya dengan
pasangan yang sah.
2. Herpes (Dhab)
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II, yang menyerang
kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina atau penis. Gejala penyakit ini
berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada
daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh
menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit ini ditularkan melalui
hubungan seksual dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya.
Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan
atau tahun. Untuk membantu mencegah terjadinya herpes, cara yang bisa

Sistem Reproduksi Manusia 34


dilakukan adalah dengan mengurangi efek yang muncul karena penyakit ini.
Caranya adalah dengan selalu menjaga kebersihan untuk bagian tubuh yang
mengalami serangan infeksi, serta menghindari hubungan seks yang tidak wajar
walaupun menggunakan kondom. Selain itu juga dapat membersihkan tangan
terlebih dahulu dan sesering mungkin untuk menghindari terjadinya sentuhan
luka yang terkena herpes melalui virus ini karena bisa menular melalui sentuhan
dari mata.
3. Kencing Nanah (Gonore)
Gonorhoe merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorhoeae. Gejala penyakit ini ditunjukkan dengan munculnya
nanah dari alat kelamin. Pengobatan penyakit gonorhoe dapat dilakukan dengan
pemberian antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin atau kanamisin.

4. Ketidaksuburan (Infertilitas)
Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat
terjadi pada pria maupun wanita. Pada wanita,
ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya
tuba fallopi, menstruasi tidak teratur, kelainan
pada lendir leher rahim, dan obesitas.
Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit
seperti impotensi, ejakulasi dini, dan rusaknya Gambar 17. Infertilitas
tips-sehat-keluarga-sehat.blogspot.com
testis. Beberapa langkah untuk pencegahan
gangguan ini adalah :
a. Berbagai macam infeksi menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostat,
penis, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi di daerah tersebut
harus ditangani serius (Steven RB, 1985).
b. Beberapa zat dapat meracuni sperma. Banyak penilitian menunjukkan
pengaruh buruk rokok terhadap jumlah dan kualitas sperma (Steven RB,
1985).

Sistem Reproduksi Manusia 34


c. Alkohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormon
testosteron yang tentunya akan mengganggu pertumbuhan sperma (Steven
RB, 1985).
d. Berperilaku sehat (Dewhurst, 1997).

Selain beberapa gangguan sistem reproduksi diatas yang dapat terjadi pada pria
maupun wanita, gangguan lainnya juga dapat terjadi hanya pada pria saja atau wanita
saja. Berikut penjelasannya
1. Gangguan Sistem Reproduksi Pria
a. Kanker penis
Biasanya terjadi pria yang tidak dikhitan, sehingga terjadi penimbunan sekresi
kental di bawah prepusium. Hal tersebut meningkatkan resiko infeksi menular
seksual. Gejala yang terjadi diantaranya berupa daerah kemerahan pada kepala
atau pada lubang pengeluaran air seni. Awalnya seperti terjadi luka atau proses
radang atau luka pada kepala penis yang bida diobati dengan pengobatan biasa.
Lama kelamaan luka melebar hingga merusak daerah tersebut. Beberapa tips
untuk pencegahannya ialah; menghindari berhubungan intim dengan berganti-
ganti pasangan, melakukan khitan (sunat), menghindari merokok, dan selalu
menjaga kebersihan pada daerah organ intim.
b. Kriptorkidisme
Kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak masih bayi, sehingga testis berada
pada lingkungan suhu yang lebih tinggi daripada suhu optimum spermatogenesis.
Testis yang tidak turun tidak menimbulkan gejala. Tanda utama tidak turunnya
testis adalah testis tidak tampak atau tidak teraba di dalam skrotum. Testis yang
tidak turun bisa terpuntir di dalam perut (torsio testis), sehingga mengganggu
produksi sperma di kemudian hari, dan meningkatkan resiko terjadinya hernia
dan kanker testis. Kriptorkidisme dapat ditangani dengan cara pemberian hormon
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan pembedahan.
c. Kanker prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana
sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal sehingga mendesak dan merusak

Sistem Reproduksi Manusia 34


jaringan sekitarnya. Prostat adalah kelenjar seks
pada pria yang berukuran kecil, terletak di bawah
kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing.
Penyebab kanker prostat belum diketahui secara
pasti, tetapi ada beberapa hal yang dapat
meningkatkan resiko seseorang untuk terkena
kanker prostat, yaitu usia dan riwayat keluarga.
Hormon dan diet tinggi lemak juga disebutkan Gambar 18. Prostat normal dan
kanker prostat
sebagai faktor resiko kanker prostat, walaupun
sakitprostat.com
kaitannya belum jelas. Gejala kanker prostat di
antaranya adalah : sering buang air kecil atau sulit buang air kecil, urine
berdarah, dan nyeri pinggul atau punggung. Beberapa cara yang bisa dicoba
untuk melakukan pencegahan adalah memilih makanan sehat yang kaya akan
nutrisi, sering berolahraga, menjaga berat badan, serta berkonsultasi dengan
dokter jika ditemukan gejala seperti diatas.
d. Uretritis
Peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus
herpes. Pada pria, gejala dari penyakit uretritis adalah demam, lebih sering buang
air kecil, terasa nyeri, menyengat atau terbakar saat buang air kecil, keluar cairan
seperti nanah dari organ intim, terdapat darah pada air seni atau semen, organ
intim terasa gatal, terbakar atau kesemutan, terjadi iritasi pada organ intum, organ
intim atau daerah selangkangan mengalami pembengkakan atau terasa nyeri,
penderitanya akan merasakan sakit saat melakukan penetrasi atau ejakulasi.
Untuk mencegah penyakit ini, sebaiknya tetap setia kepada pasangan Anda,
menjaga kebersihan organ intim dan gunakan kondom saat akan melakukan
hubungan intim.
e. Sifilis (Raja Singa)
Sipilis merupakan penyakit kelamin yang
sangat ganas, sehingga sering disebut
dengan penyakit raja singa. Sipilis

Sistem Reproduksi Manusia 34


Gambar 19. Gejala Penyakit Sifilis
gejalasifilis.com
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sipilis biasanya menyebar melalui
hubungan intim, melalui luka atau selaput lendir. Penyakit ini ditunjukkan
dengan penurunan berat badan, sakit kepala, demam, kelainan pada kulit yang
menular, kelainan pada mata, hati, tulang, saraf, dan getah bening. Pengobatan
sifilis sangat mudah dilakukan dengan memakai antibiotik. Biasanya dengan
menggunakan suntikan penisilin. Jika tidak diobati, sifilis bisa menjadi penyakit
yang berbahaya dan bisa berujung kepada kematian. Penderita yang sedang
ditangani untuk sifilis harus menghindari hubungan seksual hingga infeksi pada
dirinya hilang. Pasangan seksual dari penderita sifilis harus diuji dan ada
kemungkinan besar juga perlu diobati.

2. Gangguan Sistem Reprosuksi Wanita


a. Dismenore (Nyeri Menstruasi)
Rasa nyeri pada saat menstruasi tanpa tanda-tanda infeksi, disebabkan sekresi
prostaglandin yang berlebihan sehingga merangsang kontraksi otot polos
miometrium dan kontstriksi (penyempitan) pembuluh darah uterus. Gejala yang
sering dijumpai adalah rasa sakit di perut bagian bawah selama menstruasi dan
juga dapat dirasakan di pinggul, punggung bawah, atau paha. Rasa sakit bersifat
spasmodik (kram). Gejala lain yang dapat menyertainya antara lain, mual,
muntah, diare, pusing, atau perasaan sakit pada umumnya. Untuk mengatasinya,
diperlukan obat anti nyeri (analgetik). Analgetik yang digunakan yaitu golongan
nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen,
asam mefenamat, atau asam asetil salisilat (Aspirin).
b. Amenore primer
Gejala tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun. Amenore skunder, tidak
terjadi menstruasi selama 3-6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya. Amenore bisa terjadi karena berbagai alasan. Sebagian
kasus merupakan hal yang normal, sedangkan kasus lain muncul akibat efek
samping dari suatu obat atau tanda masalah medis. Bisa juga muncul karena
penggunaan obat-obatan dan gaya hidup seperti stres, berat badan rendah, serta

Sistem Reproduksi Manusia 34


olahraga berlebihan. Untuk pencegahan dan pengobatan masih dalam peninjauan
dan penelitian medis.

c. Kanker
1) Kanker serviks, terjadi pertumbuhan sel
abnormal pada lapisan epitel mulut rahim.
Selain itu juga bisa disebabkan infeksi Human
Virus Papilloma (HPV). Seseorang yang
menderita kanker vagina mungkin akan
mengalami perdarahan melalui vagina atau Gambar 20. Kanker Serviks
sakitprostat.com
keluar cairan encer dari vagina yang
umumnya timbul usai melakukan hubungan intim. Untuk pengobatan bisa
dilakukan pembedahan dan operasi pengangkatan.
2) Kanker ovarium, ditandai dengan rasa pegal pada panggul yang luar biasa,
sering muntah dan buang air besar, berat badan turun signifikan, sering merasa
lelah dan sakit kepala, serta perdarahan pada vagina. Kanker ovarium
merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki
perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan
suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Untuk pengobatan bisa
dilakukan pembedahan dan operasi pengangkatan.
3) Mioma uteri
Adalah tumor jinak berupa daging yang
tumbuh pada dinding rahim. Gejala yang
ditimbulkan diantaranya perdarahan yang
banyak, rasa nyeri, dan penekanan pada
organ di sekitar tumor tersebut.
Bila tumor berukuran kecil dan tidak
membesar, cukup dilakukan pemeriksaan
rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan
Gambar 21. Mioma Uterus
tumor sementara dengan obat- obatherbaljantungkoroner.web.id

obatan GnRHanalog, mioma memiliki lapisan kapsul yang tegas, dapat

Sistem Reproduksi Manusia 34


dipisahkan/dikupas dari massa tumornya. Jika terjadi komplikasi dan timbul
perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan obat penghilang rasa nyeri.
Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul gejala
penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus. Operasi pembedahan
dengan pengangkatan kandungan.
d. Ovarium polikistik
Terdapat banyak kista berdiameter 10 mm atau kurang pada ovarium. Kista
adalah tumor jinak berisi cairan yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan.
Kadar androgen yang tinggi juga dapat menyebabkan gejala-gejala, seperti
periode menstruasi yang jarang, berkepanjangan atau bahkan tidak terjadi
menstruasi, pertumbuhan rambut berlebihan, jerawat dan peningkatan berat
badan pada wanita dengan sindroma ovarium polikistik. Keadaan ini biasanya
didiagnosis pada wanita usia sekitar 20 dan 30 tahunan. Tidak ada pengobatan
untuk kedaan ini, tetapi ada perawatan untuk mengurangi gejala. Wanita dengan
berat badan berlebih atau obesitas akibat kondisi ini perlu diawasi supaya dapat
menurunkan berat badannya. Pil kontrasepsi hormonal dapat digunakan untuk
mengatur siklus menstruasi dan mengendalikan pertumbuhan rambut berlebihan
dan jerawat. Meskipun sindroma polikistik ovarium bukan merupakan kondisi
yang mengancam jiwa, hal ini dapat berpotensi menimbulkan komplikasi yang
berbahaya ketika tidak ditangani dengan baik, seperti penyakit kardiovaskuler,
diabetes dan hipertensi.
e. Keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan
pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal
(fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). keputihan fisiologis adalah
keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang
menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan patologis
dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina
dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini
antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan
menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih

Sistem Reproduksi Manusia 34


saat si penderita buang air kecil. Cara paling tepat adalah dengan melakukan
Kultur dengan pengambilan sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun
agak mahal dan memerlukan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, karena
kuman-kuman tersebut harus dibiakkan terlebih dahulu, tetapi keuntungannya
adalah dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk mengobatinya.

H. Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi Manusia


Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi.
Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ reproduksi.
a. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga
daerah perineum (selangkangan) selalu kering.
b. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun.
2. Tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian.
3. Selain kebersihan diri, lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya
selalu mencuci selimut atau alas tidur.
4. Berprilaku seks yang baik dan rutin memeriksakan diri.
5. Menjaga asupan makanan yang baik.
6. Kenakanlah celana dalam yang terbuat dari katun agar mudah menyerap keringat
dan tembus udara agar bagian lipatan paha tetap kering dan tidak lembab
sehingga kuman tidak mudah masuk. Selain itu sebaiknya jangan memakai
celana yang terlalu sempit dan ketat karena dapat menyebabkan peradangan pada
alat reproduksi
7. Jika kamu buang air besar, bersihkan daerah dubur dari depan ke belakang
menggunakan sabun mandi. Jika cara cara membersihkan kurang benar, dapat
memindahkan kotoran dari dubur ke saluran kencing dan saluran reproduksi
sehingga menimbulkan infeksi
8. Pada saat menstruasi, hormon juga merangsang aktifnya kelenjar keringat
sehingga tubuh mudah berbau keringat. Jangan lupa menjaga kebersihan badan
dan pakai wangi-wangian

Sistem Reproduksi Manusia 34


9. Pada saat menstruasi, gunakan pembalut lembut untuk menyerap darah yang
keluar. Gantilah pembalut sesering mungkin, karena kalau terlalu lama dapat
menjadi bakteri yang akhirnya dapat menyebabkan infeksi
10. Pada saat menstruasi kamu harus rajin mandi dan keramas karena pada saat itu
kelenjar keringat dan minyak meningkat. Mandi dengan air hangat dapat
membantu memperlancar aliran darah dan membuatmu rileks
11. Pada saat menstruasi, pengeluaran cairan dari vagina akan berlebih dan itu adalah
hal yang wajar. Pencucian dengan air hangat sudah cukup, akan tetapi kalau
cairan itu berbau dan terasa gatal, periksakanlah ke dokter
Kita sebaiknya harus bisa menjaga dengan baik kesehatan sistem reproduksi
karena hal tersebut sangatlah penting untuk dilakukan. Ketika kalian sudah bisa
melakukannya, maka kalian sudah berhasil menjaga dengan baik keturunan kalian
di kemudian hari. Berusahalah mengenali dirimu dengan menambah pengetahuan
tentang anatomi dan fungsi organ tubuhmu. Dengan demikian, kamu akan merasa
bangga dengan segala yang kamu punya. Jika kamu ingin mengetahui tentang organ
reproduksimu tanyakanlah kepada dokter atau dengan kedua orang tua kamu.

LATIHAN SOAL

Pilihan Ganda

PETUNJUK : Pilihlah sata satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative
jawaban yang disediakan.

1. Pernyataan yang benar mengenai fungsi bagian-bagian alat reproduksi pria berikut adalah
….
Testis Vas deference Epididimis

A Mentransfer sperma Menghasilkan hormon Menghasilkan sperma


Tempat penyimpanan
B Menghasilkan hormon Menghasilkan sperma
sperma
Tenpat pematangan
C Mentranfer sperma Menghasilkan sperma
sperma

Sistem Reproduksi Manusia 34


Tempat penyimpanan Tempat petangan
D Menghasilkan sperma
sperma sperma
Tempat pematangan
E Menghasilkan sperma Mentransfer sperma
sperma

2. Bagian dari penis yang dihitan adala....


A. Korvus kovernosa
B. Testis
C. Prepotium
D. Skrotum
E. Korpus spongosium

3. Pada spermatogenesis terjadi beberapa kali pembelahan sel. Pada proses tersebut satu
spermatogenium akan menghasilkan ….
A. 1 sperma
B. 2 sperma
C. 3 sperma
D. 4 sperma
E. 5 sperma

4. Pasangan pernyataan yang tidak sesuai adalah ….


A. Saluran sperma-tabung menggulung didalam testis
B. Skrotum- kantong kulit yang mengelilingi testis
C. Testis – memproduksi sperma
D. Penis – sekeliling uretra
E. Kelenjar prostat – memproduksi cairan semen

5. Alat kelamin pria yang meliputi bagian-bagian berikut:


1) Epididimis
2) Vasdeferens
3) Uretra
4) Saluran ejakulasi
Urutan saluran dari testis keluar adalah ….
A. 1), 2), 3), 4)
B. 1), 2), 4), 3)
C. 3), 2), 1), 4)
D. 4), 3), 1), 2)
E. 4), 1), 2), 3)

6. Selain menghasilkan ovum, ovarium juga dapat menghasilkan ….


A. Hormon estrogen dan hormon testosteron
B. Hormon estrogen dan hormon insulin

Sistem Reproduksi Manusia 34


C. Hormon estrogen dan hormon progesteron
D. Hormon progesteron dan hormon prolaktin
E. Hormon testoteron dan hormon insulin

7. Berikut ini bukan penyebab luruhnya dinding endometrium adalah ….


A. Menurunnya HCG
B. Menurunnya FSH
C. Menurunnya estrogen
D. Menurunnya progesteron
E. Degradasi korpus luteum

8. Hormon yang berperan dalam fase praovulasi saat siklus menstruasi adalah hormon ….
A. FSH dan LH
B. Estrogen dan LH
C. FSH dan progesteron
D. Estrogen dan FSH
E. Estrogen dan progesterone

9. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel
pada dinsing endoterium. Oleh karena itu, keberadaan endoterium harus dipertahankan
selama kehamilan. Mekanisme hormonal yang berperan mempertahankan endoterium
adalah ….
A. Kadar progesteron yang tinggi
B. Kadar estrogen yang tinggi
C. Kadar estrogen yang tinggi, progesteron rendah
D. Kadar estrogen rendah, progesteron tinggi
E. Kadar estrogen dan progesteron tinggi

10. Lapisan ektoderma yang terbentuk pada fase gastrula, pada tahap elanjutnya mengalami
diferensiasi menjadi ….
A. Otot dan rangka
B. Kulit dan sistem saraf
C. Usus dan hati
D. Kulit dan otot
E. Jaringan ikat dan alat reproduksi

11. Selaput pembungkus embrio yang berfungsi memberi makan bagi embrio adalah ….
A. Amnion
B. Koroin
C. Allantois
D. Kantong kuning telur
E. Plasenta

12. Urutan perkembangan sel telur yang sudah dibuahi adalah ….

Sistem Reproduksi Manusia 34


A. Zigot, morula, blastula, gastrula
B. Zigot, morula, gastrula, blastula
C. Zigot, blastula, morula, gastula
D. Zigot, gastrula, morula, blastula
E. Zigot, gastrula, blastula, morula

13. Sistem kerja kontrasepsi metode pil bertujuan untuk ….


A. Menghentikan kerja oviduk
B. Menghentikan produksi ovum di ovarium
C. Menghentikan siklus mentruasi pada wanita
D. Menghalangi implantasi zigot di uterus
E. Menghalangi terjadinya fertilisasi

14. Pernyataan tentang ASI di bawah ini benar, kecuali ….


A. ASI lebih steril
B. ASI mengandung antibodi
C. ASI bisa membunuh kuman
D. ASI lebih mahal
E. ASI meningkatkan kasih sayang antara ibu dan anak

15. Gangguan pada sistem reproduksi dengan gejala yang timbul adalah luka pada kemaluan,
bintik atau bercak merah ditubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf dan kulit disebut
….
A. Sifilis
B. Endometriosis
C. Gonorea
D. Herpes simpleks
E. Klamidia

16. Salah satu teknologi yang menggebirakan bagi pasangan yang sukar memperoleh
keturunan adalah ….
A. Amniosentesis
B. Bayi tabung
C. Kontrasepsi
D. Pencitraan ultrasound
E. Vasektomi

17. Taurin yang terkandung dalam ASI berfungsi dalam ….


A. Membantu pembentukan sel-sel yang optimal
B. Kekebalan tubuh
C. Melindungi bayi dari bakteri E.coli, Salmonera dan virus
D. Menunjang pertumbuhan bakteri :Lactobacillus bifidus yang menjaga flora usus bayi
E. Neurotransmitter dan proses pematangan otak

Sistem Reproduksi Manusia 34


DAFTAR PUSTAKA

Irmaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Hal. 403-428. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Rabiah, Gelmani.
http://segiempat.com/sehat/solusi-kesehatan/kesehatan-reproduksi/gejala-dan-
pencegahan-uretritis/.
http://doktersehat.com/kriptorkidisme-penyakit-pada-organ-reproduksi-pria/.
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/07/gejala-kanker-prostat-penyebab-
dan.html.
http://kankervagina.com/.
http://mediskus.com/penyakit/penyebab-nyeri-haid-dan-cara-mengatasinya.html.

Sistem Reproduksi Manusia 34


http://penyakitkanker.org/gejala-dan-pengobatan-kanker-penis/.
http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/sindroma-ovarium-
polikistik-_-951000103840..
http://www.alodokter.com/sifilis/.

Sistem Reproduksi Manusia 34

Anda mungkin juga menyukai