Kelas XI
Semester 2
MATA PELAJARAN
Biologi
SEMESTER 2 (DUA)
KOMPETENSI DASAR
KD 3.12
Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam
system reproduksi manusia
KD 4.12
Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem
reproduksi
MATERI POKOK
Sistem Reproduksi Pada Manusia
ALOKASI WAKTU
............. menit ( ............ pertemuan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui discovery learning, siswa dapat Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ
reproduksi dengan fungsinya dalam sistem reproduksi manusia dan menyajikan hasil analisis tentang
dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi agar disiplin, peduli terhadap
lingkungan, proaktif dalam menjaga Kesehatan melalui 4C
PETA KONSEP
AKTIVITAS BELAJAR
Petunjuk Penggunaan
Simak Dulu
Pernahkah kalian bertemu dengan dua
orang yang sama persis? Ya, kita kenal
dengan istilah kembar identic. Namun,
barangkali kalian juga pernah bertemu
dengan dua orang yang mengaku
kembar, tetapi keduanya tidak ada
kemiripan. Mengapa bisa seperti itu ya?
Bagaimana proses terjadi
kehamilannya?
Kegiatan Belajar 1
Seperti sistem lainya, sistem reproduksi pada manusia terdiri dari rangkaian organ dan zat. Organ dan
zat pada sistem ini saling berinteraksi untuk mendukung proses berkembang biak. Jadi, sesuai
namanya, fungsi sistem reproduksi pada manusia berperan penting dalam kelangsungan hidup dan
regenerasi manusia. Proses reproduksi diawali dari proses seksual, yaitu ketika sel sperma bertemu
dengan sel telur melalui hubungan seksual. Selama proses seksual, organ reproduksi menghasilkan
kelenjar dan hormon yang bekerja secara spesifik sesuai fungsinya. Misalnya, sistem reproduksi pria
yang dapat memproduksi dan menghantarkan sel sperma untuk membuahi sel telur pada sistem
reproduksi wanita.
Nah, fungsi sistem reproduksi pada manusia ini bekerja saling melengkapi satu sama lain. Berikut
penjelasannya:
a. Penis
Penis adalah organ vital pada pria yang juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi atau
sebagai saluran kencing. Penis terdiri atas 3 rongga yang berisi jaringan spons dan dikelilingi oleh
jaringan erektil yang rongga-rongganya mengandung banyak pembuluh darah dan saraf perasa. Penis
juga sebagai media atau saluran sperma saat proses seksual.
b. Skrotum
Skrotum berbentuk kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Di dalam skrotum terdapat
testis yang terdiri dari skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kiri dan skrotum kanan
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos. Kantong kulit ini berfungsi untuk menjaga
suhu testis yang sesuai saat memproduksi sperma.
c. Testis
Testis adalah kelamin bagian dalam yang memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah sepasang. Testis
terdapat di dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
d. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma
sementara.
e. Saluran Uretra
Saluran uretra adalah kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali), fruktosa (gula
monosakarida), hormon prostaglandin dan protein pembekuan.
f. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat adalah kelenjar yang terletak di bawah kantung kemih, yang berfungsi menghasilkan
cairan yang bersifat asam.
g. Kelenjar Cowper
Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Kelenjar ini
berfungsi untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki PH asam dalam
uretra, sekaligus melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama ejakulasi.
Setelah mengetahui sistem reproduksi pria, berikut merupakan struktur reproduksi pada wanita:
a. Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks atau leher rahim ke bagian luar tubuh. Vagina
juga sebagai tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran untuk melahirkan.
b. Serviks
Serviks adalah struktur rahim bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi
penting serviks adalah, memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke
rahim selama proses seksual.
e. Rahim (Uterus)
Rahim adalah organ berongga yang bentuknya menyerupai buah pir. Organ ini berfungsi sebagai
tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sperma. Rahim tersusun atas tiga lapisan,
yaitu Perimetrium, Miometrium, dan Endometrium atau dinding rahim.
Aktifitas 1
Setelah memahami literasi di atas, yuk kita lebih mengenal mengenai organ pada sistem reproduksi
Wanita dan pria.
3. Sebutkan organ kelamin luar dan dalam pada alat reproduksi pria dan Wanita!
1 Organ luar
2 Organ dalam
Kegiatan Belajar 2
Peristiwa pembentukan sel kelamin (gamet) yang kita kenal dengan peristiwa gametogenesis. Pada
Laki-laki sel kelamin dibentuk oleh testis, sedangkan pada wanita dibentuk oleh ovarium.
Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka
akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel
kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan
proses pembelahan meiosis.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah
kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang atau 46
kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu
23 kromosom.
Tahukan anda apa itu Spermatogenesis Dan Oogenesis ?? Spermatogenesis ialah proses pembentukan
sperma yang terjadi pada tubuh pria. Sedangkan pada Oogenesis ialah proses pembentukan ovum
atau sel telur yang terjadi pada wanita.
Pengertian Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi
di tubulus seminiferus. Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak
serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan.
Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormon gonadtotropin dan
testosteron.
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus
seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel
spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada
tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang
berperan pada proses spermatogenesis.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di
tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari
jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat
spermatogenesis.
Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis
umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal).
Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan
sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di
antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis yaitu:
LH (Luteinizing Hormone)merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa
pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses
pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di
dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan
cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi
spermatosit primer.
Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul
di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah
secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini
akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid.
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu
spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami
meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder
kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih
berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I,
spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase
tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak.
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun,
setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala
dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron)
tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik
kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-
kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat
mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa.
Tahap-tahap Spermatogenesis
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Berikut adalah skema tahapan
spermatogenesis :
✓ Kepala
Pada bagian ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk lonjong
dan dan hampi mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan disebut acrosom( memiliki
enzim hydrolytic yang terdiri dariacrosin dan hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi ) dan
bagian belakang dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang mempuyai arati
pentin dalam masalah reproduksi.
✓ Leher
Daerah ini merupakan bagian yang genting dan mengndung sentriol depan dan bagian depan filament
poros.
✓ Badan
Bagian badan dari sperma mengandung filament poros mitochondria dan sentriol belakang berbentuk
cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat sperma karena mitokondria
memiliki enzim yang menggerakkan asam trikakboksilat dan transport electron serta fosfolirasi
oksidatif, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
✓ Ekor
Ekor sperma memeiliki 2 bagian : bagian utama dan bagian ujung. Ekor ini mengandung banyak sekali
filament poros / flagellum tetapi sedikit mengandung sitoplasma.terdapat 2 sentriol terletak di bagian
tengah dari. Fibril-fibril yang seperti cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh cincin yang terdiri
dari 9 pasangan fibril perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor sperma.
Proses Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang
dapat menghasilkan jutaan sperma dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu
menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Oogenesis dimulai dengan pembentukkan bakal sel-sel
telur yang disebut oogonia. Terjadi dalam organ reproduksi betina yaitu ovarium.
❖ Tahapan Oogenesis
Seperti halnya pada spermatogenesis, oogenesis pun memiliki tahap, diantaranya:
1. Proliferasi (perbanyakan)
Tahap perbanyakan belangsung secara berulang-ulang. Gametogonium membelah menjadi 2, 2
menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Sel benih primordial berdiferensiasi menjadi oogonium, lalu
mengalami proliferasi untuk membentuk oosit primer, siap memasuki periode tumbuh. Padamamalia
masa proliferasi terjadi dalam kandungan induk.
2. Pertumbuhan
Pada pertumbuhan, oogonium akan tumbuh membesar menjadi oogonium I. Pertumbuhan sangat
memegang peranan penting, karena sebagian besar dari substansi telur digunakan dalam
perkembangan selanjutnya. Diferensiasi juga terdapat pada periode tumbuh.
3. Pematangan
Pada proses ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis. Setelah terjadi fase pertumbuhan, oogonium I
mengalami tahap pematangan, yang berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I terbentuk oogonium
II dan akhir meiosis II terbentuk ootid.
4. Perubahan bentuk
Ootid dalam fase terkhir akan mengalami perubahan bentuk (transformasi)menjadi gamet. Pada
mamalia, selesai meiosis I pada betina, terbentuk oosit II dan satu polosit. Polosit jauh lebih kecil dari
oosit, karena sitoplasma sedikit sekali.
Akhir dari meiosis II akan terbentuk satu ootid dan satu polosit II. Sementara itu polosit I membelah
pula menjadi dua, tapi jarang terjadi karena berdegenerasi lebih awal. Tiga polosit tersebut akan
berdegenerasi lalu diserap kembali oleh tubuh. Jadi pada betina oosit tumbuh menjadi 1 ovum.
❖ Proses Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan
mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri
(dalam kandungan).
Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang
melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak
200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan
selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu
folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya
terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-
kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa
gen-gen yang disebut DNA.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan
badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona
pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum
dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satuovum masak, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami
degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan
embrional.
Aktifitas 2
Untuk lebih memahami materi mengenai Oogenesis dan Spermatogenesis, mari kita berlatih !
4. Pada spermatogenesis, sel apakah yang mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II?
_____________________________________________________________________________.
5. Pada oogenesis, sel apakah yang mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II?
_____________________________________________________________________________.
Kegiatan Belajar 3
Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan
endometrium (lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi jika ovum (sel telur) tidak dibuahi oleh
sperma. Nah, oleh karena itu, perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi, karena
ovumnya sudah dibuahi oleh sperma.
Sementara itu, ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum berupa oosit sekunder (sel yang berukuran
besar) dari ovarium (indung telur). Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (1/2 n) menstruasi. Untuk
periode/siklus (n)= 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama
menstruasi. Ovulasi berkaitan dengan adanya interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi
tersebut akan menghasilkan 4 fase menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi
dan fase pasca-ovulasi.
✓ Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum (massa jaringan
kuning di dlama ovarium) akan menghentikan produksi hormon yang bernama estrogen dan
progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding
uterus yang menebal (endometrium). Setelah ovum lepas, endometrium menjadi sobek dan meluruh,
sehingga dindingnya juga menjadi menipis. Karena dinding endometrium banyak mengandung
pembuluh darah, maka terjadilah pendarahan pada fase menstruasi. Pada umumnya, proses
pendarahan ini berlangsung selama 5 hari dengan rata-rata pengeluaran volume darah sebanyak
50ml.
✓ Fase Pra-Ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah
nukleus) mengeluarkan hormon gonadotropin yang merangsang hipofisis mengeluarkan (follicle
stimulating hormone) FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium
yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14
hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graff dengan ovum di dalamnya.
Selama pertumbuhannya, folikel juga melepas hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan
kembali sel-sel penyusun dinding dalam uterus atau endometrium. Proses pembentukan kembali
tersebut disebut dengan proliferasi. Tahukah kamu, peningkatan estrogen selama pertumbuhan
folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir tersebut
berfungsi untuk menetralkan sifat asam basa serviks agar lebih menyesuaikan lingkungan hidup
sperma yang ideal.
✓ Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen
selama fase pra-ovulasi menyebabkan terjadinya hambatan terhadap pelepasan lanjutan FSH dari
hipofisis. Turunnya konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan (luteinizing hormone) LH
yang merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graff. Kondisi tersebut disebut ovulasi,
yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graff dan siap dibuahi oleh sperma.
Umumnya ovulasi terjadi pada hari ke-14. Jangan sampai lupa ya, Squad!
✓ Fase Pasca-Ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graff yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan
berubah menjadi korpus luteum dan tetap memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Meskipun korpus luteum memproduksi estrogen, tetapi estrogen yang diproduksi tidak sebanyak yang
diproduksi oleh folikel de Graff.
Proses pasca ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26
tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menua berubah menjadi korpus albikan sehingga tidak
menghasilkan hormon lagi. Korpus albikan ini memiliki kemampuan produksi hormon estrogen dan
progesteron yang rendah, oleh karena itu konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun.
Fertilisasi
Fertilisasi merupakan pembuahan atau dengan kata lain peleburan sel sperma dengan sel telur. Proses
ini kelak akan membentuk zigot dan menjadi embrio sebagai cikal bakal janin. Tapi kamu harus tahu
jika dokter kandungan pada umumnya itu melakukan penghitungan awal kehamilan dari hari pertama
haid terakhir, lebih kurang 2 minggu sebelum proses fertilisasi terjadi.
Menariknya, sperma dan sel telur (oosit sekunder) memiliki keunikan dari senyawanya masing-
masing. Seolah tarik-menarik, sel telur memilki senyawa yang bernama fertilizin yang berfungsi
mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. Nah, sperma sendiri memiliki antifertilizin yang
merupakan antigen oosit sekunder yang berfungsi melekatkan sperma pada oosit sekunder.
Ada perbedaan kondisi antara sel telur yang tidak dibuahi dan berhasil dibuahi? Jika tidak ada sperma
yang berhasil membuahi sel telur, maka sel telur ini akan berpindah ke rahim yang menyebabkan
dinding rahim menebal. Setelah itu, akan mengalami peluruhan dan mengeluarkan darah. Inilah yang
disebut dengan proses menstruasi. Nah, bedanya kalau sel telur berhasil dibuahi satu sel sperma saja,
maka sel sperma yang lain tidak dapat masuk karena dinding sel telur mengalami penebalan. Dan
terjadilah yang disebut dengan kehamilan.
Lama kehamilan pada umumnya berkisar 266 hari atau 38 minggu. Dokter menggunakan hitungan
berdasarkan waktu haid terakhir. Ya, dengan kata lain lama kehamilan tersebut dihitung dari waktu
fertilisasi hingga kelahiran.
Dua minggu setelah proses fertilisasi, zigot membelah secara mitosis dengan cepat dari 2 sel, 4 sel, 8
sel, 16 sel, kemudian 32 sel. Sel-sel tersebut terus tumbuh dan menghasilkan enzim proteolitik yang
akan membentuk plasenta (ari-ari). Plasenta sendiri memiliki fungsi sebagai sistem pencernaan,
pernafasan, dan ekskresi bagi janin.
Setelah melewati fase kehamilan, kini tibalah saatnya persalinan. Saat di mana seorang ibu
mempertaruhkan nyawanya untuk keselamatan buah hatinya. Saat persalinan, uterus (rahim)
perlahan menjadi lebih peka dan akhirnya berkontraksi. Peningkatan aktivitas uterus sampai
terjadinya kosntruksi dipengaruhi dua faktor. Ada faktor hormonal dan faktor mekanik. Adapun
hormon yang memengaruhi kontraksi uterus yakni:
4. relaksin (hormon yang dihasilkan korpus luteum pada ovarium dan plasenta).
Kalau untuk faktor kedua yakni faktor mekanik. Contoh dari faktor mekanik ini relaksasi otot-otot
rahim dan serviks. Ini mengakibatkan pecahnya amnion. Nah, ini sering kita kenal dengan namany
pecah ketuban. Dengan pecahnya ketuban tersebut menyebabkan kepala bayi dapat
merengganggkan serviks sehingga terjadi kontraksi rahim lebih lanjut.
https://www.youtube.com/watch?v=UXvHCpe3bvs
Aktifitas 3
Untuk memahami materi di kegiatan belajar 3, mari kita lakukan latihan berikut!
7. Embrio yang tumbuh akan dilindungi oleh membran kehamilan. Lengkapi tabel mengenai
empat membran kehamilan beserta peranannya!
Pergaulan bebas terdiri dari dua kata yaitu pergaulan dan bebas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pergaulan berarti menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan bebas berarti lepas atau
tidak terikat. Melalui dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas berarti jalinan
pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas.
Selama ini pergaulan bebas lebih sering dimaknai sebagai perilaku yang menyimpang dari kewajiban, rasa malu,
peraturan serta norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu pergaulan bebas merupakan salah satu
tindakan yang perlu dihindari karena dapat membahayakan bagi kesehatan baik secara mental maupun fisik.
Selain itu, apabila seseorang terjerumus dalam pergaulan bebas resiko kerugian bukan hanya menimpa mereka
saja tapi juga orang-orang di sekitarnya. Keluarga, teman, hingga masyarakat secara umum akan ikut
terkena dampak pergaulan bebas.
Pada umumnya, seseorang terjebak dalam pergaulan bebas karena kesalahan dalam memilih lingkungan
pertemanan. Selain itu faktor keidakharmonisan dalam keluarga serta rasa penasaran karena kontrol diri yang
masih belum stabil juga bisa meenjadi faktor pendorong pergaulan bebas.
Bagaimana cara mengetahui apakah seseorang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas? Yuk, simak
beberapa ciri-ciri pergaulan bebas menurut modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
3. Mudah emosional, gelisah, tidak sabar, tidak mau mengalah, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggan diri
Apabila ada faktor pendorong terjadinya pergaulan bebas, tentu ada pula hal-hal yang dapat dilakukan seseorang
agar terhindar dari pergaulan bebas. Cara menghindari pergaulan bebas misalnya dengan meningkatkan budaya
literasi, memperbanyak kegiatan positif serta selalu berpikir tentang masa depan.
Meskipun menjadi salah satu perilaku yang perlu dihindari, mengingatkan teman yang berada dalam pergaulan
bebas perlu kita lakukan daripada mengucilkan mereka. Oleh karena itu saling mengingakan apabila melakukan
kesalahan perlu ditanamkan dalam budaya pertemanan agar menjadi lebih sehat.
Berdasarkan artikel tersebut, coba kalian cari tahu lebih dalam bagaimana kaitan antara pergaulan
bebas dengan gangguan yang mungkin terjadi terhadap Kesehatan organ reproduksi seorang remaja.
Buatlah dalam bentuk essai / karangan yang berisi Bahasa sendiri dengan mencari sumber-sumber
dari buku atau internet. Kemudian cantumkan sumbernya.
APA YANG SUDAH DIDAPAT
Setelah mempelajari materi yang diuraikan pada bagian sebelumnya, coba tuliskan poin-poin
yang menurut kalian penting untuk selalu diingat !
1. .....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
2. .....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. .....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
REFLEKSI DIRI
Setelah kalian mengikuti proses belajar pada UKBM ini, coba ukur pencapaian belajar yang dirasakan
dengan memberi jawaban “Ya” atau “Tidak” atas pertanya-an di bawah ini.
Jika menjawab “Tidak” pada salah satu atau lebih pertanyaan di atas, maka tampaknya kalian harus
mempelajari ulang UKBM ini pada materi yang terkandung dalam pertanyaan yang dijawab “Tidak”
secara lebih teliti dan penuh dengan kesungguhan. Cobalah bertanya pada guru atau temanmu saat
dihadapkan dengan kesulitan memahami konsep tertentu.
Dan, bila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan di atas, tampaknya sudah saatnya meminta
penilaian harian pada guru kalian.
Ayo semangat, jangan menyerah, dan sukses pasti dapat diraih !
Bila diukur dalam rentang 0 – 100, berapa kira-kira nilai yang akan kalian berikan pada diri sendiri
sesuai dengan tingkat penguasaan materi yang dirasa telah kalian miliki. Tulis nilai itu pada kotak di
bawah ini.
UJI KEMAMPUAN
Lingkari huruf A, B, C, D, atau E pada alternatif jawaban yang dianggap merupakan jawaban paling
tepat atas pertanyaan yang diajukan.
1. Pada manusia fertilisasi biasanya terjadi di…
a. Serviks
b. Endomentrium
c. Vagina
d. Saluran telur
e. Ovarium
7. Ovulasi adalah……..
a. Pembuahan sel telur oleh sperma
b. Pembentukan sel telur oleh folikel
c. Pelepasan sel telur dari ovarium
d. Pembentukan folikel awal
e. Pergerakan sel telur dalam saluran tuba fallopi
Urutan jalan sel telur sampai terjadinya pembelahan pada embrio adalah;
a. 1,2,3,4
b.1,4,5,6
c. 2,3,4,5
d. 3,4,6,1
e. 5,6,4,6