Idris
Kelas : XI MIPA 3
Lembar
Kegiatan
Peserta
Didik
Mata Pelajaran : Biologi Peminatan
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Sub Materi : Sistem Reproduksi Pria
Kelas/Semester : XI / II
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk Kerja
1. Setiap kelompok asal dibagi kedalam lima kelompok ahli
2. Anggota kelompok ahli yang sama bergabung dalam satu kelompok
3. Setiap peserta didik yang bergabung dalam kelompok ahli bertanggung jawab terhadap
topik permasalahan yang tercantum dalam LKPD masing-masing
4. Baca dan pahami terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang tecantum dalam LKPD
5. Kumpulkan informasi pendukung melalui studi literatur, baik menggunakan bahan ajar
atau sumber informasi lain untuk menjawab pertanyaan dalam LKPD
6. Diskusikan dengan anggota kelompok ahli masing-masing untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam LKPD
7. Setelah waktu diskusi tim ahli selesai, setiap peserta didik kembali pada kelompok asal
masing-masing untuk menjelaskan hasil diskusi tim ahli kepada anggota kelompok asal.
8. Pada akhir diskusi kelompok, setiap kelompok asal mempersentasikan hasil diskusi di
depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok asal lainnya.
Materi Singkat
Organ reproduksi pada manusia terdiri atas organ reproduksi eksternal dan internal. Pada pria
organ reproduksi eksternal meliputi penis dan skortum sementara organ reproduksi internal
terdiri atas gonad, saluran reproduksi dan kelenjar aksesori. Setiap organ memiliki fungsi
yang khas dalam sistem reproduksi. Oleh karena itu, struktur jaringan penyusun setiap organ
memiliki ciri yang spesifik sesuai dengan fungsi masing-masing.
1. Isilah bagian yang ditunjuk pada gambar di bawah ini beserta fungsinya!
D A
E
F B
G
C
H
I
A. Vas deferens , fungsinya untuk membawa sperma dari epididimis ke uretra, untuk
dikeluarkan dari tubuh.
B. Uretra , fungsinya sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
C. Penis, fungsinya sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya
sperma.
D. Vesikula seminalis, fungsinya untuk memproduksi cairan, sebagai pemberi energi
sperma untuk bergerak.
E. Kelenjer prostat, fungsinya menghasilkan cairan yang bersifat asam.
F. Kelenjer cowper , fungsinya untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan
urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra.
G. Epididymis, fungsinya sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
H. Testis, fungsinya untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
I. Skrotum, fungsinya untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi
sperma.
2. Vas deferens.
Ini adalah organ berbentuk pipa yang berfungsi menyalurkan sperma dari
epididimis. Kala seorang pria mendapatkan stimulasi seksual, kontraksi akan
memicu sperma keluar dari epididimis lalu masuk ke dalam vas deferens. Di
dalam tubuh pria, terdapat sepasang vas deferens. Masing-masing membentang
dari epididimis hingga ke sisi belakang prostat dan bergabung dengan vesikula
seminalis.
3. Vesikula seminalis.
Organ ini terletak di atas prostat. Bersama dengan vas deferens, vesikula seminalis
membentuk duktus ejakulatorius yang bermuara di prostat. Baik vesikula seminalis
maupun kelenjar prostat memproduksi cairan yang memberi nutrisi pada sel sperma.
Cairan ini yang membentuk sebagian besar volume air mani, yang dikeluarkan saat
ejakulasi. Cairan lain yang juga membentuk air mani berasal dari vas deferens dan
kelenjar Cowper di uretra.
4. Kelenjar prostat.
Organ yang berukuran sebesar kacang kenari ini terletak di bawah kandung kemih dan
mengelilingi uretra. Kelenjar prostat memberikan kontribusi cairan tambahan untuk
ejakulasi. Cairan yang diproduksinya juga membantu menutrisi sperma. Seiring
bertambahnya usia, kelenjar ini dapat membesar. Dan bila pembesarannya berlebihan,
ini dapat menghambat aliran urin melalui uretra dan menyebabkan gangguan
berkemih.
5. Duktus ejakulatorius.
Saluran ini dibentuk oleh penyatuan vas deferens dan vesikula seminalis, dan
bermuara ke uretra.
6. Uretra.
Saluran ini memiliki fungsi ganda pada pria, yakni sebagai saluran kemih untuk
membuang urin serta bagian dari sistem reproduksi melalui ejakulasi air mani.
7. Kelenjar Cowper.
Disebut juga kelenjar bulbouretral, kelenjar ini adalah struktur seukuran kacang yang
terletak pada kedua sisi uretra, tepat di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini
menghasilkan cairan bening dan licin, serta bermuara langsung ke dalam uretra.
Cairannya berfungsi sebagai pelumas dan menetralkan keasaman dari sisa urin di
uretra.
Titik kulminasi aksi seksual pria ditandai dengan ejakulasi (pengeluaran semen).
Cairan semen berwarna abu-abu kekuningan dengan pH 6,8 – 8,8. Volume sperma
sekitar 5% dari volume cairan semen. Setelah ejakulasi, sperma mampu bertahan
hidup sekitar 24 - 72 jam dalam saluran reproduksi wanita. Sperma dapat disimpan
beberapa hari atau dibekukan untuk disimpan lebih dari satu tahun.
6. Jelaskan 3 macam hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria beserta
fungsinya!
a. Testosterorn
dihasilkan oleh testis berfungsi untuk diferensiasi saluran kelamin dan genitalia luar
pada janin, pertumbuhan serta pemeliharaan tanda-tanda kelamin sekunder pria
seperti perkembangan organ genitalia, tumbuhnya kumis, penebalan pita suara,
meningkatkan laju metabolisme
b. Dihidrotestosteron (DHT)
dihasilkan oleh testis untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia pria
c. Inhibin dan protein pengikat androgen
dihasilkan oleh sel-sel sertoli untuk merespon sekresi FSH
d. GnRH (Gonadotropin releasing hormone)
dihasilkan oleh kelenjar pituitari berfungsi merangsang kelenjar hipofisis untuk
mengeluarkan LH dan FSH serta mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam
sintesis dan sekresi testosteron. Jika kadar testosteron menurun produksi GnRH
meningkat sehingga menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH menstimulasi
spermatogenesis dan LH menstimlasi produksi testosteron
e. FSH (folicle stimulating hormone)
dihasilkan oleh hipofisis berfungsi dalam proses spermatogenesis
f. LH (Luteinizing hormone)
merangsang sel-sel interstisial untuk berkembang dan mensekresikan testosterone
b. spermatosit sekunder
c. spermatid
d. sel sperma
1. Tahap I : Spermatogonia
Sel-sel epitel germinal aktif membentuk spermatogonia, hampir diseluruh tubulus.
Kebanyakan sel spermatogonia mempunyai sebuah nukleus yang bentuknya tidak
beraturan dengan membrane siste yang tidak jelas kelihatan. Nukleus mengandung
granula-granula berwarna terang dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi, serta
mempunyai sebuah nukleolus. Spermatogonia berukuran 10,80 ~ 13,31 µ.
4. Tahap IV : Spermatid
Siste-siste yang berisi spermatosit sekunder akhirnya berkembang dan melepaskan
sel-selnya ke dalam lumen tubulus, kemudian matang sempurna menjadi spermatid.
Pada tahap ini terjadi pembelahan secara miosis, sehingga setiap spermatid
mengandung n kromosom dalam nukleus.
5. Tahap V : Spermatozoa
Spermatid mengalami perubahan bentuk atau mengalami metamorfosa menjadi
spermatozoa yang dilengkapi dengan kepala dan ekor, sehingga bisa bergerak aktif di
dalam lumen tubulus. Disini terbentuk spermatozoa Y (jantan) dan spermatozoa X
(betina
“Selamat Bekerja”