Anda di halaman 1dari 66

RENCANA AKSI 2

DISUSUN OLEH

NAMA : SYARIF ROHENDI


ASAL SEKOLAH : SMAN 1 SAGULING

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


DALAM JABATAN (DALJAB)
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Saguling


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI MIPA/II
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Materi Pokok : Gangguan pada sistem reproduksi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti :
1. KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
2. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3. KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menganalisis hubungan struktur 1. Menjelaskan struktur dan fungsi alat-
jaringan penyusun organ reproduksi alat reproduksi pada pria dan wanita
dengan fungsinya dalam system (C2)
reproduksi manusia 2. Menganilisis dampak pergaulan bebas
(sex bebas) pada remaja (HIV). (C4)
3. Menganalis kelainan/penyakit pada
system reproduksi HIV serta teknologi
(terapi) yang tepat untuk
mengatasinya. (C4)
4. Menganalis kelainan/penyakit pada
system reproduksi kanker serviks serta
teknologi tepat guna untuk
mengatasinya. (C4)
5. Menganalisis kelainan / penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi kanker ovarium serta
teknologi tepat guna untuk
mengatasinya. (C4)
Menyajikan hasil analisis tentang dampak Mempresentasikan hasil analisis
pergaulan bebas, penyakit dan kelainan tentang dampak pergaulan bebas,
pada struktur dan fungsi organ yang penyakit dan kelainan pada struktur
menyebabkan gangguan sistem reproduksi dan fungsi organ yang menyebabkan
manusia serta teknologi sistem reproduksi gangguan sistem reproduksi manusia
dengan system informasi. serta teknologi sistem reproduksi.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, dengan pendekatan saintifik dan
TPACK, peserta didik diharapkan mampu menganalisis hubungan struktur jaringan
penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam sistem reproduksi serta menyajikan
hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi
sistem reproduksi sehingga peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis tentang
dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
dengan rasa percaya diri, gotong royong, toleransi dan santun.

D. Materi Ajar :
Materi Faktual
struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria, struktur dan fungsi alat-alat reproduksi
wanita. Dampak pergaulan bebas (sex remaja), kelainan / penyakit yang berhubungan
dengan system reproduksi.

Materi Konseptual

Sistem reproduksi pada seorang laki-laki, terbentuknya hormon testosteron biasanya


dimulai ketika mulai akil baligh antara 9 sampai dengan 12 tahun. Pada usia ini, testis
sudah mulai memproduksi hormon testosteron yang mempengaruhi pemasakan sel
kelamin dan mempengaruhi timbulnya sifat-sifat kelamin skunder, misalnya
tumbuhnya rambut kelamin, suara semakin membesar, terbentuknya jakun dan bahu
yang melebar:
1. Alat-Alat Reproduksi pada Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki tersusun dari organ-organ yang terletak di luar tubuh
yaitu penis dan skrotum dan organ reproduksi yang terletak di dalam tubuh
sluran pengeluaran dan kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon kelamin,
untuk jelasnya kalian pelajari uraian selanjutnya.
a. Alat reproduksi bagian dalam :
Testis.
b. Saluran reproduksi
1) Epididimis , saluran dalam skrotum dan keluar dari kedua testis.
Disini, sel sperma disimpan sementara hingga matang.
2) Vas deferens , saluran tempat bergeraknya sperma dari epididimis ke
kantung semen (vesikula seminalis).
3) Uretra, saluran dalam penis, berfungsi sebagai ekskresi urine dari
kandung kemih.
c. Kelenjar-kelenjar aksesoris
1) Vesikula seminalis (kantung mani), menghasilkan cairan kental
kekuning-kuningan, bersifat basa, mengandung mukus, enzim koagulasi,
asam askorbat, prostaglandin dan gula fruktosa (sumber energi sperma).
2) Kelenjar prostat , penghasil getah kelamin bersifat encer, mengandung
enzim antikoagulan, penyuplai nutrisi, dan berasa agak asam.
3) Kelenjar bulbouretralis ( kelenjar Cowper). Kecil jumlahnya
sepasang. Hasil sekresinya cairan bening, menetralkan urine asam pada
uretra. Membawa sejumlah sperma bebas sebelum dikeluarkan dari dalam
tubuh.

d. Alat reproduksi bagian Luar


1) Penis
2) Skrotum

e. Spermatogenesis
f. Spermatozoa

1. Alat-Alat Reproduksi pada Wanita


Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ yang terdapat dalam ( ovarium, tuba
fallopi, (tuba uterine/oviduk), uterus dan vagina. Organ yang terletak di luar
tubuh terdiri dari vulva (pudendum)
a. Alat Reproduksi Dalam Wanita
1) Ovarium
2) Uterus (rahim)
3) Vagina

b. Saluran Reproduksi
c. Alat Reproduksi Luar Wanita
1) Vulva bagian paling luar organ kelamin wanita yang bentuknya berupa celah.
2) Pubic bone (Mons pubis) bagian atas dan terluar vulva yang tersusun atas
jaringan lemak . Saat masa pubertas, bagian ini banyak ditumbuhi oleh
rambut.
3) Bibir besar (Labia mayora) lipatan yang jumlahnya sepasang dibawah mons
pubis.
4) Bibir Kecil (Labia minora) bagian dalam labia mayora terdapat lipatan
berkelenjar, tipis, tidak berlemak, dan berjumlah sepasang. Fungsi kedua
bagian ini adalah sebagai pelindung vagina.
5) Klitoris tonjolan kecil yang mengandung banyak ujung-ujung saraf perasa
sehingga sangat sensitive. Seperti halnya penis laki-laki, klitoris akan
bereaksi bila ada rangsangan (mengandung banyak jaringan erektil).
6) Orificium erethrae, muara saluran kencing.
7) selaput dara atau hymen bagian yang mengelilingi tepi ujung vagina, yang
berselaput mukosa dan mengandung banyak pembuluh darah.

Dampak pergaulan bebas (sex bebas) pada remaja.

Faktor yang mendorong seks bebas Perilaku seks yang dilakukan oleh remaja dapat
disebabkan karena adanya faktor yang mendorong untuk melakukan tindakan
tersebut. Soetjiningsih (2007), menjelaskan bahwa hubungan seksual pada masa
remaja awal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) Waktu/ saat mengalami
pubertas, 2) Kontrol sosial kurang tepat (terlalu ketat atau terlalu longgar),
kurangnya kontrol dari orang tua, remaja tidak tahu batasbatas mana yang boleh
dan mana yang tidak boleh, 3) Frekuensi pertemuan dengan pacarnya, hubungan
antar mereka semakin romantis, adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada
pacarnya, penerimaan aktifitas seksual pacarnya. 4) Status ekonomi, kondisi
keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki
masa remaja dengan baik, 5) Korban pelecehan seksual, 6) Tekanan dari teman
sebaya, penggunaan obat-obat terlarang dan alcohol, merasa sudah saatnya untuk
melakukan aktivitas seksual sebab sudah merasa matang secara fisik, 7) Sekedar
menunjukkan kegagahan dan kemampuan fisiknya, 8) Terjadi peningkatan
rangsangan seksual akibat peningkatan kadar hormon reproduksi atau seksual.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks bebas karena
didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum
diketahui. Ini merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya. Berkembangnya penyakit
menular seksual di kalangan remaja, dengan frekuensi penderita penyakit menular
seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular
seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan
risiko terkena PMS, HIV dan AIDS (Sarwono, 2003). Hubungan seks pranikah
dapat mengakibatkan penularan PMS dan HIV-AIDS, kehamilan di luar nikah dan
aborsi tidak aman (Depkes, 2003). Penderita HIVAIDS dilaporkan Depkes pada
September 2000 sebagian besar berusia di bawah 20 tahun yang tertular melalui
hubungan seks tidak aman dan penggunaan jarum suntik terinfeksi bergantian.
Penelitian yang dilakukan LD-FEUI melaporkan bahwa 50,3% remaja laki-laki dan
57,7% remaja perempuan mengetahui bahwa kehamilan dapat terjadi meskipun
hanya satu kali melakukan hubungan seksual. Terlihat masih kurangnya
pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi yang meningkatkan resiko
terjadinya kehamilan tak diinginkan yang mengarah pada aborsi (Tanjung, 2001)
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20312638-S%2043154-Gambaran%20tingkat-
full%20text.pdf

Gangguan dan Kelainandan Penyakit pada Sistem Reproduksi

1. Gangguan pada sistem reproduksi wanita


a. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita di bedakan menjadi 2 jenis.yaitu :
a) Amenore primer
b) Amenore sekunder
b. Kanker Genetalia
c. AIDS
d. Kanker serviks
e. Kanker endrometrium
f. Infeksi Vagina
g. Kanker ovarium

2. Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria


Berikut ini gangguan sistem reproduksi pada pria
a. Hipogonadisme
b. Kriptokidisme
c. Uretritis
d. Prostatis
e. Epididimitis
f. Ghonorhoe
Setiap penyakit tentu ada obatnya, termasuk penyakit pada sistem reproduksi.
Teknologi yang digunakan pada penyakit tersebut meliputi pemberian obat-obatan,
kemoterapi, bedah, sampai dengan memanfaatkan terapi hormon.
Salah satu alternative dalam pengobatan berbagai penyakit sistem reproduksi adalah
sebagai berikut :
1. Bedah Laser Laser adalah kependekan dari Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation. Laser merupakan jenis sinar/cahaya panas yang bisa
digunakan untuk memotong kulit dan jaringan.
2. Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang bekerja pada seluruh bagian
tubuh dengan cara melenyapkan sel-sel kanker yang perkembangannya sangat
cepat. Kemoterapi dapat digunakan terpisah atau dikombinasi dengan satu sama
lain. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum pembedahan maupun sebelum radiasi
dengan maksud untuk memperkecil ukuran tumor. Teknologi yang digunakan
untuk mengobati penyakit ini ialah: Kanker Vagina
3. Teknologi yang digunakan untuk mengobati penyakit Ghonorhoe dengan
penggunaan antibiotik yang meliputi: Pencilin plus probenesid Ceftriaxone +
(azithromycin atau doxycy cline) dalam bentuk suntikan.
4. Kanker Serviks Teknologi yang digunakan untuk mengobati penyakit ini ialah:
Bedah Pembedahan untuk mengangkat rahim (histerektomi) biasanya digunakan
untuk mengobati tahap awal kanker serviks.
5. Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan menggunakan sinar radiasi untuk
membunuh sel-sel kanker.

Materi prinsip

1. Organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ reproduksi dalam dan organ
reproduksi luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis yang berisi tubulus
seminiferous, saluran pengeluaran yang terdiri dari epididymis, vas deferens,
saluran ejakulasi dan uretra, serta kelenjar asesoris yang terdiri dari
vesikaseminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Organ reproduksi luar
terdiri dari penis dan skrotum.
2. Organ reproduksi wanita terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar
terdiri dari labia mayora, labia minora, himen, klitoris, dan mons veneris. Alat
kelamin bagian dalam terdiri dari ovarium, oviduk/tuba fallopi, uterus dan
vagina
3. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan reproduksi antara lain gangguan pada
saat mentruasi, kanker ovarium, kanker genetalia, gonorhoea, kanker serviks,
prostatitis, kanker vagina, endometriosis, klamydia, urethritis, dan prostatitis.
4. Teknologi yang digunakan pada pengobatan penyakit sistem reprodukai
meliputi pemberian obat-obatan, kemoterapi, bedah, sampai dengan
memanfaatkan terapi hormon.

Materi procedural
Proses spermatogenesis :
1) Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n atau mengandung
23 pasang kromosom).
2) Spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n) Seacara mitosis.
3) Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder (biasa
dinamakan meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat
haploid (n = 23 kromosom).
4) Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat spermatid
yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya, spermatid berkembang menjadi sperma
matang yang bersifat haploid (n).
5) Setelah matang, sperma menuju saluran epididimis. Proses ini terjadi kurang lebih 17
hari. Energi yang digunakan proses spermatogenesis berasal dari selsel sertoli.
Proses gametogenesis, Proses menstruasi dan Kehamilan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik dan TPACK

Model Pembelajaran : Problem based learning (PBL)

Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

F. Media Pembelajaran
Media :
 Google Sites
https://sites.google.com/d/1_y2CryfoKFMpmP3y2whP7jv3nsx33Zsv/p/1nGcoJpcq1r
jYTIeyNKltnqLx_pl8hHxK/edit?pli=1
 LCD Proyektor
 Laptop & HP
 Jaringan internet

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 LKPD
 Lembar instrument penilaian

G. Sumber Belajar
 Buku Biologi Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016
 E- Modul Sistem Reproduksi
 https://repositori.kemdikbud.go.id/21809/1/XI_Biologi_KD-3.12-_Final.pdf
 Buku refensi yang relevan mengenai sistem reproduksi
 Referensi video youtube
 Google sites https://sites.google.com/view/biologi-dokumen-rpp-silabus-pr/home
 Internet mengenai sistem reproduksi
Lingkungan sekitar.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Langkah Alokasi

Pendahuluan a. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10’


peserta didik religius

b. Guru mengecek kehadiran peserta didik disiplin


Apersepsi : Guru mengecek kesiapan belajar
peserta didik dalam pembelajaran dengan
menanyakan materi yang sudah dipelajari
sebelumnya jaringan apakah yang menyusun
rangka manusia?”Critical thingking

c. Guru mengkondisikan kelas dan


menyampaikan pertanyaan untuk mengecek
pengetahuan metakognitif peserta didik
d. Guru melakukan penilian awal (lisan)
e. Guru menyampaikan tujuan kegiatan
pembelajaran serta manfaatnya.
f. Guru menyampaikan aktivitas atau kegiatan
pokok dan penilaian yang akan dilakukan hari
ini. Communication
g. Guru memotivasi peserta didik dengan
menyampaikan fungsi sistem reproduksi
dengan menonton sebuah video
https://www.youtube.com/watch?
v=_npQHxQzVOY

h. Guru melakukan apersepsi

Inti Pelaksanan Pembelajaran dengan Model Problem 70’


Based Learning

Tahap I Permasalahan I: 10’


Orientasi
Peserta a. Guru menyampaikan masalah HOTS yang
akan dipecahkan oleh peserta didik di setiap
didik pada kelompoknya.
Masalah KOMPAS.com - Kasus positif HIV di Kota
Bandung tertinggi se-Jawa Barat dengan
jumlah 410 kasus dari total 3.744 kasus. Hal
itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat pada Januari hingga Juni
2022. Sementara tertinggi kedua didapat
Kabupaten Bogor dengan 365 kasus, Kota
Bekasi 365 kasus, Kabupaten Indramayu 352
kasus dan kabupaten Bekasi 217 kasus. Ketua
Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak
Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,
Yudi Koharudin menjelaskan, data tersebut
diperoleh dari aplikasi Sistem Informasi
HIV/AIDS (SIHA) hingga Juni 2022. Baca
juga: 5 Daerah dengan Kasus HIV/AIDS
Tertinggi di Jabar, Bandung Terbanyak,
Diikuti Bekasi Menurut Yudi, mayoritas
pengidap HIV/AIDS di Jawa Barat adalah usia
produktif dari 29 hingga 45 tahun sebanyak
69,2 persen atau 2.614 orang dan usia 20
hingga 24 tahun sebesar 18,4 persen dari total
3.744 kasus.

https://regional.kompas.com/read/
2022/08/25/155623878/kasus-hiv-di-kota-
bandung-tertinggi-di-jabar-ini-penyebab-dan-
gejalanya?page=all

“Mengapa kota Bandung menjadi kasus


tertinggi HIV di jawabarat pada tahun 2022?

b. Peserta didik menyimak tayangan dari


permasalahan yang ditayangkan oleh Guru
(TPACK)

Tahap 2  Guru mengelompokkan peserta didik menjadi 4 5’


Mengorgani kelompok
sasikan  Guru menginstruksikan peserta didik untuk
Peserta mengerjakan E-LKPD (bisa diakses juga di
google sites) TPACK
didik
 Peserta didik mengikuti arahan guru dan
melakukan kegiatan diskusi (pembagian tugas
dll)
Disiplin, Tanggung jawab, Jujur, Kerjasama,
Toleransi.
Tahap 3  Guru mengarahkan dan mengamati diskusi 20’
Membimbin  Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari
g data/ referensi/ sumber) untuk bahan diskusi
Penyelidika kelompok menggunakan literasi dari sumber bahan
ajar yang telah diberikan atau mencari sumber literasi
n Individu
lain seperti internet (di dalam kelompok).
dan (Literasi, TPACK), Creatife Thinking, Collaboratif,
Kelompok Communication, Disiplin, Tanggung jawab,
jujur, Kerjasama, Toleransi.
 Guru memantau keterlibatan peserta didik
dalam pengumpulan data/ bahan selama proses
penyelidikan.
Tahap 4  Guru memandu setiap kelompok untuk 25’
Mengemba melaporkan dan mempresentasikan hasil diskusinya
ngkan dan di depan kelas
Menyajikan  Setiap kelompok melaporkan dan
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Hasil Karya
dan mengupload E- LKPD melalui google sites.
TPACK, Tanggung Jawab, Disiplin, percayadiri
 Kelompok audiens menyimak presntasi dan memberikan
pertanyaan atau masukan Communication, Creative
Thinking, percaya diri,
 Guru memantau diskusi peserta didik dan membimbing
pengisian E-LKPD
Penutup a. Guru dan peserta didik meyimpulkan 10’
kegiatan pembelajaran
b. Peserta  didik  difasilitasi  untuk  merefleksi
proses dan  hasil pembelajaran berupa :
1) Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
2) Pelajaran apa yang bisa diambil dari
pembelajaran hari ini?
3) Bagaimana perasaan kalian setelah
pembelajaran hari ini?
Communication (4C)

c. Melaksanakan post test melalui google form


di google sites,TPACK
d. Guru menyampaikan rencana kegiatan untuk
pertemuan berikutnya
e. Guru meminta peserta didik untuk salam dan
memimpin doa penutup. Religius

I. Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Sikap Observasi (Diskusi dan Lembar Observasi
Presentasi)
2. Pengetahuan Post Test Soal Pilihan Ganda
3. Psikomotor Penilaian Kinerja Format Penilaian
Kinerja
Presentasi
Lembar Observasi

Program Remedial dan Pengayaan


1. Program Remedial
Remedial Test diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai di bawah
KKM, yaitu 75 (Untuk nilai Pengetahuan). Dengan catatan jumlah peserta didik
yang remedial sebanyak maksimal 30% dari jumlah total peserta didik di kelas
Dan jika jumlah peserta didik yang remedial mencapai 50, maka diadakan
Remedial Teaching terlebih dahulu, baru kemudian Remedial Test
2. Program Pengayaan
Program Pengayaan ditawarkan kepada peserta didik yang mendapatkan nilai di
atas 85, sebagai bentuk pendalaman materi yang diberikan

Mengetahui Bandung barat, 25 November 2022


Kepala SMAN 1 Saguling Guru Mata Pelajaran

Husni Mubarok, S.Ag., M.Pd Syarif Rohendi, S.Pd.,M.Pd


NIP. 197606042010011006 NIP.
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

a. Kisi-kisi soal

No Indikator Lingkup Level Indikator Bentuk No.Soal


. Materi Kognitif Soal Soal
1 Menjelaskan Struktur C2 Disajikan Pilihan 1
struktur dan dan fungsi sebuah Ganda
fungsi alat-alat alat-alat pertanyaan
reproduksi pada reproduksi sehingga
pria dan wanita pada pria peserta didik
dan wanita mampu
menjelaskan s
fungsi alat-
alat
reproduksi
pada pria
2 Menganilisis Penyakit C4 Disajikan Pilihan 2
dampak pada system sebuah kasus Ganda
pergaulan bebas reproduksi penyakit pada
(sex bebas) pada sistem
remaja (HIV). reproduksi
(HIV)
sehingga
peserta didik
mampu
menganalisis
kelainan dari
sistem
reproduksi
tersebut

3 Menganalis Penyakit C4 Disajikan Pilihan 3


kelainan/penyakit pada system sebuah artikel Ganda
pada system reproduksi mengenai
reproduksi HIV kasus HIV
serta teknologi sehingga
(terapi) yang peserta didik
tepat untuk mampu
mengatasinya. menganalisis
(C4) terapi yang
. tepat untuk
mengatasinya

4 Menganalis Penyakit C4 Disajikan Pilihan 4


kelainan/penyakit pada system sebuah artikel Ganda
pada system reproduksi mengenai
reproduksi penyakit pada
kanker serviks system
serta teknologi reproduksi
tepat guna untuk (kanker
mengatasinya. serviks),
sehingga
peserta didik
mampu
menganalisis
teknologi
yang tepat
untuk
mengatasi
kelainan
tersebut

5 Menganalisis Penyakit C4 Disajikan Pilihan 5


kelainan / pada system sebuah jurnal Ganda
penyakit yang reproduksi kesehatan
berhubungan menganai
dengan sistem kelainan pada
reproduksi alat
kanker ovarium reproduksi
serta teknologi wanita
tepat guna untuk (kanker
mengatasinya. ovarium)
sehingga
peserta didik
mampu
menganalisis
teknologi
yang tepat,
untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut

Instrumen Penilaian Pengetahuan (Post Test)


SOAL SISTEM REPRODUKSI
1. Saluran reproduksi internal pada laki-laki yang berfungsi untuk pemasakan
sperma adalah…
A. Epidimis
B. Kelenjar prostat
C. Tubulus seminiferous
D. Vas deferens
E. Vesicular seminalis

2. KOMPAS.com - Kasus positif HIV di Kota Bandung tertinggi se-Jawa Barat dengan
jumlah 410 kasus dari total 3.744 kasus. Hal itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat pada Januari hingga Juni 2022. Sementara tertinggi kedua didapat
Kabupaten Bogor dengan 365 kasus, Kota Bekasi 365 kasus, Kabupaten Indramayu 352
kasus dan kabupaten Bekasi 217 kasus. Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan
Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Yudi Koharudin menjelaskan, data
tersebut diperoleh dari aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) hingga Juni 2022.
Menurut Yudi, mayoritas pengidap HIV/AIDS di Jawa Barat adalah usia produktif dari
29 hingga 45 tahun sebanyak 69,2 persen atau 2.614 orang dan usia 20 hingga 24 tahun
sebesar 18,4 persen dari total 3.744 kasus. Penyebab penularan HIV Yudi menjelaskan,
penyebab penularan HIV/AIDS di Jawa Barat adalah hubungan heteroseksual,
homoseksual, biseksual, pengguna Napza suntik, dan penularan dari ibu kepada bayinya.
https://regional.kompas.com/read/2022/08/25/155623878/kasus-hiv-di-kota-bandung-
tertinggi-di-jabar

Namun penularan paling besar resiko penularan nya adalah…


A. Aktivitas seksual bukan dengan pasangannya.
B. Alat suntik
C. Pecandu napza
D. Usia diatas 45 tahun
E. Lemahnya kondisi tubuh

3. Di Jawa Barat, jumlah pengidap HIV/AIDS cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari 2020 hingga 2022, lanjut Yudi, kalau melihat grafik memag kecenderungan
menurun karena pihaknya tidak melakukan pengetesan akibat pandemi. "Sekarang di
2022, di setengah tahun saja kita sudah menemukan 3.744 kasus," kata Yudi. Ciri dan
gejala orang terkena HIV Dilansir laman Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota
Bandung, kpakotabandung.or.id, berikut ciri-ciri dan gejala orang yang terinfeksi HIV.
Pada stadium awal terinfeksi tidak ada gejala khusus. Biasanya berlangsung selama
beberapa tahun. Pada saat stadium akhir, biasanya muncul gejala di antaranya: -
Penurunan berat badan drastis - Demam di malam hari - Kelelahan yang sulit dijelaskan -
Diare yang terus menerus - Infeksi paru (pneumonia) dan mungkin kelainan neurologis
lainnya. Stadium akhir ini disebut stadium AIDS. Jika seseorang positif HIV saat dites,
disarankan untuk tidak cemas dan khawatir.
https://regional.kompas.com/read/2022/08/25/155623878/kasus-hiv-di-kota-bandung-
tertinggi-di-jabar
Jika kondisi badan sedang baik apa yang harus segera dilakukan oleh penderita penyakit
HIV…
A. Kemoterapi
B. Terapi anti retro viral (ARV)
C. Swab Test
D. USG Transvaginal
E. Histeroskopi

4. KOMPAS.com - Kanker serviks merupakan penyakit mematikan yang ditakuti para


wanita. Sayangnya, penyakit ini kadang tidak menunjukkan gejala sehingga beberapa
orang terlambat mengenali kondisinya. Kanker serviks masih menjadi momok bagi
wanita di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 31 Januari
2019, kasus kanker serviks terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata
kematian mencapai 13,9 per 100.000 penduduk. Kemenkes juga menyebut bahwa salah
satu penyebab tingginya kematian karena kanker serviks ialah kurangnya kesadaran
untuk melakukan vaksin Human Papilloma Virus (HPV). Selain itu, para wanita tidak
rutin melakukan pemeriksaan diri secara berkala. Banyak wanita menghindari skrining
kanker serviks karena metodenya invansif atau memasukkan alat ke dalam vagina.
Sering kali metode ini membuat trauma dan tidak ingin kembali melakukan skrining.
https://health.kompas.com/read/2022/07/18/160000468/alat-deteksi-dini-kanker-serviks-
non-invansif-segera-diluncurkan.

Setelah menyimak wacana diatas, teknologi yang tepat untuk mengatasi kanker serviks
yaitu ...
A. Terapi anti retro viral (ARV)
B. Cerviray A.I.
C. Sentinel lymph node biopsy (SLNB)
D. Axillary lymph node dissection (ALND)
E. Modified radical mastectomy

5. Kanker ovarium merupakan penyakit kanker ginekologi dengan mortalitas lebih tinggi
dibandingkan kanker ginekologi lainnya. Kanker ovarium termasuk peringkat ke delapan
penyakit kanker yang paling sering dijumpai dan merupakan penyebab kematian terkait
kanker peringkat ke tujuh diantara kanker pada wanita. Di Indonesia, kanker ovarium
menempati posisi ketiga penyebab meninggalnya wanita dengan kanker. Berdasarkan
uraian tersebut tim peneliti dari Departemen Obstetri dan Ginekogi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Airlangga melakukan riset melaporkan kasus kematian pada
Indonesian woman dengan kanker ovarium. Penelitian ini telah dipublikasikan
di International Journal of Surgery Case Reports Dari penelitian ini didapatkan 43 kasus
kematian Indonesian woman with kanker ovarium yang ditemukan pada tahun 2015-
2017. Pasien terdiagnosis pertama kali pada usia 40-59 tahun (65.11%) yang mana
memiliki BMI normal (62.72%) dan sebagian besar pada stage III (39.53%).
Histologinya 88.3% kanker ovarium epitelial dengan subtipe terbanyak mucinous
carcinoma (25.5%). Mayoritas merupakan pasien rujukan luar kota (62.7%),namun
akibat keganasannya banyak yang meninggal sebelum mendapatkan perawatan kanker
ovarium (40.74%). Dari 43 pasien, 17 pasien mendapatkan kemoterapi, dan 10 pasien
mendapatkan kombinasi terapi pembedahan dan kemoterapi. Kematian yang terjadi
sebagian besar diakibatkan oleh penyakit primernya (69.77%).
https://news.unair.ac.id/2021/02/11/kematian-wanita-indonesia-dengan-kanker-ovarium-
43-kasus-dari-tahun-2015-2017/?lang=id
Berdasarkan pada jurnal diatas, dapat kita analisis untuk terapi dan pengobatan pada
kanker ovarium, agar penderita dapat bertahan hidup lebih lama…
A. Pasien dengan stadium III & IV, serta pasien yang mendapatkan terapi pembedahan
B. Pasien dengan stadium III & IV, serta pasien yang mendapatkan terapi kemoterapi
C. Pasien dengan stadium III & IV, serta pasien yang mendapatkan terapi
pembedahan dan kemoterapi
D. Paseien dengan kanker ovarium primer
E. Dengan cara diagnosis subtype mucinous carcinoma

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN


Berilah tanda checklist () pada skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan presentasi siswa!

Penilaian Keterampilan
Presentasi
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam toleransi. 
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok              : …………………..

Presentasi
Kelengkapan Sistematika Skor
Nama penyampaian materi Ketepatan waktu
penyampaian materi Perolehan
siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
Dst

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang

Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100


LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Sikap Spiritual

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Materi Pokok              : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan


pendapat/presentasi

4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap


Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu


pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang

Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100


Lembar Observasi
Sikap Toleransi

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam toleransi. 
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok              : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Menghormati pendapat teman

2 Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan


gender

3 Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya

4 Menerima kekurangan orang lain

5 Mememaafkan kesalahan orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
 Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
 Skor Maksimal

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang

Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100


Pedoman Observasi
Sikap Gotong Royong

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam gotong
royong.
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap gotong royong yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok              : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Aktif dalam kerja kelompok

2 Suka menolong teman/orang lain

3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan

4 Rela berkorban untuk orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
 Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
 Skor Maksimal

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang

Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100


Lembar Observasi
Sikap Santun

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok              : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Menghormati kepada guru dan temannya

2 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain

3 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat

4 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman

5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
 Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
 Skor Maksimal

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang
Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100

Pedoman Observasi
Sikap Percaya Diri

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam percaya
diri. 
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok              : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Berani presentasi di depan kelas

2 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan

3 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu

4 Mampu membuat keputusan dengan cepat

5 Tidak mudah putus asa/pantang menyerah

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
 Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
 Skor Maksimal

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang
Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas                           : ……………………….
Hari, tanggal               : ……………………….
Materi Pokok/Tema     : ……………………….
           

Sikap Keterangan

Nama Berfikir Kreatif Kominukatif Toleransi Kolaboratif


No Peserta kritis
Didik

Keterangan Penskoran:
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-kadang
      tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering
      tidak sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

Kriteria Penilaian:
4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik
2 = C : Cukup 1 = D : Kurang

Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100

SISTEM REPRODUKSI
3.12 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama Peserta Didik :
No Peserta Didik :
Kelas :
Kelompok :

Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya
dalam system reproduksi manusia

4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi dengan system informasi.

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, dengan pendekatan saintifik dan
TPACK, peserta didik diharapkan mampu menganalisis hubungan struktur jaringan
penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam sistem reproduksi serta menyajikan
hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi
sistem reproduksi sehingga peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis tentang
dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
dengan rasa percaya diri, gotong royong, toleransi dan santun.

Petunjuk penggunaan modul

Pada modul ini peserta didik akan mempelajari sistem gerak yang terjadi pada tubuh
manusia dimana modul ini merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yang
membahas mengenai jaringan hewan. Sistem gerak dalam tubuh manusia terdiri dari
persendian, otot dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna
untuk memberikan bentuk tubuh dan memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas.
Modul ini sendiri memiliki tujuan supaya peserta didik mampu untuk menganalisis
hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan kaitannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.

MATERI
Kelainan/gangguan pada system reproduksi

HIV
https://regional.kompas.com/read/2022/08/25/155623878/kasus-hiv-di-kota-bandung-
tertinggi-di-jabar-ini-penyebab-dan-gejalanya?page=all

Kanker serviks
https://health.kompas.com/read/2022/07/29/133500768/kasus-kanker-serviks-di-
indonesia-masih-rapor-merah-?page=all

Kanker Ovarium
https://news.unair.ac.id/2021/02/11/kematian-wanita-indonesia-dengan-kanker-ovarium-43-
kasus-dari-tahun-2015-2017/?lang=id

https://fkkmk.ugm.ac.id/kanker-ovarium-di-indonesia-tinggi/

Prostatis

https://news.unair.ac.id/2021/02/22/tingkat-keganasan-kanker-prostat-pada-pria-berusia-di-atas-
50-tahun/?lang=id

TUGAS

Setelah membaca jurnal diatas. Selesaikan pertanyaan yang ada di bawah ini!

Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :

HIV
https://regional.kompas.com/read/2022/08/25/155623878/kasus-hiv-di-kota-bandung-
tertinggi-di-jabar-ini-penyebab-dan-gejalanya?page=all

Lembar Diskusi Kelompok

1. Apakah HIV itu?


2. Bagaimana gejala penderita HIV?
3. Apa penyebab terjadinya HIV?
4. Analisis solusi atau teknologi untuk pengobatan HIV?
5. Analisis ada obat untuk menyembuhkan HIV?

Kanker serviks
https://health.kompas.com/read/2022/07/29/133500768/kasus-kanker-serviks-di-
indonesia-masih-rapor-merah-?page=all

Lembar Diskusi Kelompok

1. Apakah kanker serviks itu?


2. Bagaimana gejala kanker serviks?
3. Apa penyebab terjadinya kanker serviks?
4. Analisis solusi atau teknologi untuk pengobatan kanker serviks?
5. Analisis ada obat untuk menyembuhkan kanker serviks?

Kanker Ovarium
https://news.unair.ac.id/2021/02/11/kematian-wanita-indonesia-dengan-kanker-ovarium-43-
kasus-dari-tahun-2015-2017/?lang=id

https://fkkmk.ugm.ac.id/kanker-ovarium-di-indonesia-tinggi/

Lembar Diskusi Kelompok

1. Apakah kanker ovarium itu?


2. Bagaimana gejala penderita kanker ovarum?
3. Apa penyebab terjadinya kanker ovarum?
4. Analisis solusi atau teknologi untuk pengobatan kanker ovarum?
5. Analisis ada obat untuk menyembuhkan kanker ovarum?

Prostatis

https://news.unair.ac.id/2021/02/22/tingkat-keganasan-kanker-prostat-pada-pria-berusia-di-atas-
50-tahun/?lang=id

Lembar Diskusi Kelompok

1. Apakah protatis itu?


2. Bagaimana gejala penderita protatis?
3. Apa penyebab terjadinya protatis?
4. Analisis solusi atau teknologi untuk pengobatan protatis?
5. Analisis ada obat untuk menyembuhkan protatis?
BAHAN AJAR

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI
DAFTAR ISI

PENYUSUN........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
GLOSARIUM......................................................................................................................4
PETA KONSEP...................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................................7
A. Identitas Modul..............................................................................................................7
B. Kompetensi Dasar..........................................................................................................7
C. Deskripsi Singkat Materi...............................................................................................7
D. Petunjuk Penggunaan Modul.........................................................................................8
E. Materi Pembelajaran......................................................................................................8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.....................................................................................9
Alat-alat Reproduksi Pria.....................................................................................................9
A. Tujuan Pembelajaran.....................................................................................................9
B. Uraian Materi.................................................................................................................9
C. Rangkuman..................................................................................................................13
D. Latihan Soal.................................................................................................................14
E. Penilaian Diri...............................................................................................................17
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2...................................................................................18
Alat-alat Reproduksi Wanita..............................................................................................18
A. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................18
B. Uraian Materi...............................................................................................................18
C. Rangkuman..................................................................................................................26
D. Penugasan Mandiri.......................................................................................................27
E. Latihan Soal.................................................................................................................28
F. Penilaian Diri...............................................................................................................30
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3...................................................................................31
Gangguan dan kelainan/penyakit pada sistem reproduksi.................................................31
A. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................31
B. Uraian Materi...............................................................................................................31
D. Penugasan Mandiri (optional)......................................................................................34
E. Latihan Soal.................................................................................................................35
F. Penilaian Diri...............................................................................................................37
EVALUASI........................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................41
GLOSARIUM

Ujung kepala sperma dengan selubung tebal yang


Akrosom mengandung berbagai enzim yang berfungsi
untuk menembus pelindung ovum (sel telur).
Saluran pencernaan dan penyerapan makanan dari mulu
Alantois ke anus pada embrio
Kantong yang berisi cairan amnion tempat embrio
Amnion tumbuh dan berkembang, sehingga janin terlindungi
dari pengaruh luar.
Sebuah saluran di dalam skrotum yang menempel pada
Epididimis bagian belakang testis, yang berfungsi mengangkut dan
menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.
Lapisan yang membatasi rongga pada uterus yang
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah.
Penyatuan gamet jantan atau sperma dengan gamet
Fertilisasi betina atau sel telur.
Folikel Jaringan pembungkus ovum dan cairannya.
Folikel matang (folikel tersier) yang dapat melakukan
Folikel de Graaf ovulasi.
Zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Penanaman ovum yang difertilisasi pada dinding uterus.
Implantasi
Sepanjang kelenjar di sebelah dalam bagian posterir
Kelenjar bartholin labia majora, dan saluran bermuara ke bagian samping
labia minora.
Kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra yang
Kelenjar Cowper menghasilkan getah bersifat alkali (basa).
Labia minora Bibir vagina bagian dalam yang lebih tipis
Bibir vagina luar yang lebih tebal dan agak berlemak
Labia majora isinya.
Pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus pada
Menstruasi saat ovum (oosit skunder) hasil oogenesis tidak dibuahi.
Oogenesis Proses pembentukan ovum
Oogonium Sel indung telur yang terdapat di ovarium
Sel yang dihasilkan oleh oogonium yang memperbanyak
Oosit primer diri dengan cara mitosis.
Oosit skunder Hasil pembelahan oosit primer secara mieosis.
Alat reproduksi dalam wanita yang berfungsi
Ovarium menghasilkan ovarium.
Oviduk (tuba fallopii) Saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus
yang merupakan saluran untuk jalannya sel telur
Ovulasi Keluarnya sel telur yang sudah matang dari ovarium
Penis Alat kelamin luar pada laki-laki
Organ nutrisi bagi embrio yang terbentuk dari korion
Plasenta dengan jaringan endometrium uterus
Progesteron Hormon yang dilepaskan lewat korpus luteum.
Suatu masa di mana seorang laki-laki atau perempuan
Pubertas mengalami perubahan fisik yang mencolok karena telah
mulai berfungsinya organ-organ reproduksi, biasanya
terjadi pada usia belasan.
Saluran pendek yang menghubungkan kantung semen
Saluran ejakulasi dengan uretra (saluran kemih).
Sel Leydig . Sel yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron
Sel yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi
Sel Sertoli sperma.
Cairan yang mengandung sperma yang disekresikan dari
Semen . testis dan kelenjar-kelenjar kelamin lainnya yang
mengandung sperma.
1) Leher atau mulut sempit pada suatu organ.
Serviks 2) leher uterus di atas vagina.
Kantung yang terdapat di luar tubuh tempat testis
Skrotum berada
Proses pembentukan sperma atau spermatozoa di
Spermatogenesis dalam testis.
Sel-sel calon sperma yang berjumlah ribuan di dalam
Spermatogonium testis.
Spermatosit Sel hasil pembelahan mitosis dari spermatogonium
Alat untuk memproduksi sperma dan
Testis hormon testosteron
Tali pusar . Tali jaringan yang menghubungkan embrio dan plasenta
Saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis
Uretra yang berfungsi sebagai saluran kelamin dan saluran
urin.
Rongga pertemuan oviduk kanan dan oviduk kiri yang
Uterus merupakan tempat perkembangan zigot apabila
terjadi pembuahan
Saluran akhir dari organ reproduksi pada wanita yang
Vagina akan berakhir pada vulva (alat kopulasi wanita).
Saluran lurus yang merupakan lanjutan epididimis pada
Vas deferens organ reproduksi laki-laki.
Kelenjar berlekuk-lekuk terletak di belakang kantung
Vesikula seminalis kemih yang menghasilkan makanan bagi sperma
Lapisan bening dan tebal yang menyelubungi membran
Zona pelusida plasma ovum
PETA KONSEP

SISTEM REPRODUKSI

Alat-alat Kelainan /Penyakit


Reproduksi

Laki-laki Wanita

Organ Saluran hormon Organ Saluran hormon


reproduksi Reproduksi reproduksi Reproduksi

Organ Kelenjar Organ Organ Organ


Assesoris Dalam Luar
Dalam Luar

Spermatogenesis Oogenesis

Sperma Ovum Menstruasi

Fertilisasi Kehamilan Kelahiran


PENDAHULUAN

A. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 kali Pertemuan)
Judul Modul : Sistem Reproduksi

B. Kompetensi Dasar

3. 12. Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan


fungsinya dalam sistem reproduksi manusia
4.12. Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan
kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem
reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
C. Deskripsi Singkat Materi
Salam bahagia dan sehat selalu, semoga peserta didik yang hebat, tetap semangat
dalam menimba ilmu. Sebelum memulai pembelajaran, ada pertanyaan nih, siapa
yang bisa jawab : “Adakah diantara kalian yang tahu bagaimana proses terjadinya
anak kembar ? bagaimana seorang ibu mengalami proses kehamilan dan
persalinan?”

Okay, untuk menjawabnya kita bahas dan pelajari yuk pada modul ini. Melalui
modul ini kalian akan mempelajari tentang sistem reproduksi manusia. Sistem
reproduksi manusia terbagi menjadi sistem reproduksi laki-laki dan sistem
reproduksi wanita. Melalui membaca modul ini diharapkan kalian dapat
menjelaskan tentang struktur dan fungsi dari sistem reproduksi manusia, proses
pembentukan sel sperma dan sel telur, peristiwa fertilisasi, kehamilan, persalinan,
proses menstruasi serta berbagai penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi
manusia.

Modul Sistem Reproduksi pada Manusia ini terdiri dari beberapa kegiatan
pembelajaran yang masing-masing memuat uraian materi yang disertai ilustrasi
gambar, serta rangkuman materi. Terdapat pula soal-soal latihan yang dapat Kalian
pelajari agar semakin menguasai kompetensi yang diinginkan. Selain itu disediakan
juga refleksi dan evaluasi untuk mengukur apakah Kalian berhasil mencapai
kompetensi yang diinginkan setelah belajar menggunakan modul ini. Untuk dapat
menggunakan modul ini bacalah secara seksama dan cermat, kerjakan soal-soal
latihan dan tugas mandiri sesuai petunjuk. Apabila nilai akhir Kalian ≥ 80% maka
kalian telah berhasil menguasai materi sistem reproduksi pada manusia. Selamat
belajar.

D. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Modul ini bertujuan agar kamu dapat belajar secara mandiri dan tidak
tergantung pada pihak lain
2. Baca terlebih dahulu bagian PENDAHULUAN agar kamu memperoleh
gambaran tentang isi modul dan cara mempelajarinya.
3. Setiap kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan tujuan, uraian materi,
rangkuman, latihan soal dan refleksi.
4. Pada akhir modul terdapat Tes Akhir Modul.
5. Kerjakan latihan soal yang tersedia disetiap kegiatan pembelajaran dan di
bagian akhir modul untuk mengetahui sejauh mana penguasaanmu terhadap isi
modul.
6. Kunci jawaban dan pedoman penskoran tersedia pada bagian akhir modul.
Gunakan keduanya untuk mengukur tingkat penguasanmu terhadap isi modul

PETUNJUK KHUSUS

1. Modul ini tersusun 3 kegiatan pembelajaran.


2. Pelajari modul secara berurutan, karena materi di dalam modul ini sudah
disusun secara hierarkis.

E. Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Alat-alat reproduksi laki-laki yang membahas mengenai, organ
reproduksi bagian dalam, saluran reproduksi, hormon, Kelenjar
asesoris, organ bagian luar, spermatogenesis dan sperma
Kedua : Alat-alat reproduksi wanita yang membahas mengenai Organ bagian
dalam, saluran reproduksi, hormon, kelenjar asesoris, organ bagian
luar, Oogenesis, ovum, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, persalinan
Ketiga : Gangguan dan kelainan/penyakit pada sistem reproduksi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Alat-alat Reproduksi Pria

B. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik yang hehat, pada kegiatan pembelajaran 1, setelah melakukan


kegiatan pembelajaran diharapkan kalian mampu mengidentifikasi dan
menjabarkan struktur fungsi jaringan dan sistem reproduksi pada laki-laki dengan
baik.
C. Uraian Materi
Sistem reproduksi pada seorang laki-laki, terbentuknya hormon testosteron
biasanya dimulai ketika mulai akil baligh antara 9 sampai dengan 12 tahun. Pada
usia ini, testis sudah mulai memproduksi hormon testosteron yang mempengaruhi
pemasakan sel kelamin dan mempengaruhi timbulnya sifat-sifat kelamin skunder,
misalnya tumbuhnya rambut kelamin, suara semakin membesar, terbentuknya
jakun dan bahu yang melebar:
1. Alat-Alat Reproduksi pada Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki tersusun dari organ-organ yang terletak di luar tubuh
yaitu penis dan skrotum dan organ reproduksi yang terletak di dalam tubuh
sluran pengeluaran dan kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon kelamin,
untuk jelasnya kalian pelajari uraian selanjutnya.
a. Alat reproduksi bagian dalam :
Testis berfungsi penghasil sperma dan hormon kelamin yang
pembentukannya terjadi di dalam tubulus seminiferus. Di antara tubulus
seminiferus terdapat sel-sel Leydig penghasil hormon testosteron dan
hormon androgen.

b. Saluran reproduksi
1) Epididimis , saluran dalam skrotum dan keluar dari kedua testis.
Disini, sel sperma disimpan sementara hingga matang.
2) Vas deferens , saluran tempat bergeraknya sperma dari epididimis ke
kantung semen (vesikula seminalis).
3) Uretra, saluran dalam penis, berfungsi sebagai ekskresi urine dari
kandung kemih.

Gambar 1. Alat Reproduksi Laki-laki


Sumber: https://health.kompas.com
c. Hormon pada laki-laki
Di bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon dikeluarkan untuk
merangsang hipofisis anterior yaitu hormon gonadotropin.
Hormon ini merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan hormon LH
(Luitenizing Hormon) dan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon).
Hormon LH menstimulasi sel-sel Leydig untuk menyekresikan hormon
testosteron, yang berfungsi saat spermatogenesis, pematangan sperma,
mencegah pengeroposan tulang dan pertumbuhan kelamin sekunder pada
pria. Sementara itu, hormon FSH berperan merangsang sel-sel sertoli dalam
tubulus seminiferus untuk mengubah sel-sel spermatid menjadi sperma saat
terjadi spermatogenesis

d. Kelenjar-kelenjar aksesoris
1) Vesikula seminalis (kantung mani), menghasilkan cairan kental
kekuning-kuningan, bersifat basa, mengandung mukus, enzim koagulasi,
asam askorbat, prostaglandin dan gula fruktosa (sumber energi sperma).
2) Kelenjar prostat , penghasil getah kelamin bersifat encer, mengandung
enzim antikoagulan, penyuplai nutrisi, dan berasa agak asam.
3) Kelenjar bulbouretralis ( kelenjar Cowper). Kecil jumlahnya
sepasang. Hasil sekresinya cairan bening, menetralkan urine asam pada
uretra. Membawa sejumlah sperma bebas sebelum dikeluarkan dari dalam
tubuh.

e. Alat reproduksi bagian Luar


1)Penis merupakan adalah alat senggama (kopulasi / sarana mengalihkan
cairan sperma ke alat reproduksi wanita). Secara struktural, penis tersusun
atas tiga rongga berisi jaringan erektil berspons. Dua rongga terletak di
tengah dinamakan korpus kavernosa. Korpus spongiosum berada dibawah
korpus kavernosa, dan terdapat saluran reproduksi yakni uretra. Di bagian
ujung penis terdapat kepala penis (gland penis), yang tertutup oleh lipatan
kulit (preputium). Di dalam rongga penis terdapat jaringan erektil berisi
banyak pembuluh darah dan saraf. Saat terjadi rangsangan seksual, rongga
akan penuh terisi darah. Akibatnya, penis mengembang dan menegang
( ereksi). Apabila rangsangan ini terusmenerus terjadi, sperma akan keluar
melalui uretra (ejakulasi). Jumlah sperma yang dikeluarkan sekitar 2 hingga
5 mL semen ( 1 mililiter = 50- 130 juta sperma).
2) Skrotum Oleh karena temperatur tubuh yang terlalu tinggi tidak sesuai
dengan perkembangan sperma, skrotum yang berisi testis berada di luar
tubuh. Testis dua buah, letaknya di kanan dan kiri, dipisahkan oleh otot
polos penyusun sekat skrotum, sehingga bisa mengendur dan mengerut (otot
dartos). Terdapat pula otot yang bertindak sebagai pengatur kondisi suhu
testis agar stabil( otot kremaster)
Gambar 2. Testis-efididimis-vasdeferens
Sumber: https://health.kompas.com

f. Spermatogenesis
Darimanakah sperma dihasilkan? Bagaimana proses pembentukannya? Nah
sekarang kita akan mempelajarinya pada kegiatan pembelajaran ini.
Semangat ya peserta didik yang hebat.
Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis, berada pada
tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalamnya terdapat dinding yang
terlapisi oleh sel germinal disebut spermatogonium (jamak =
spermatogonia).
Setelah mengalami pematangan, spermatogonium membelah memperbanyak
diri (mitosis). Sedangkan sebagian spermatogonium yang lain melakukan
spermatogenesis.

Gambar 3. Tempat berlangsung spermatogenesis


Sumber: https://health.kompas.com
Proses spermatogenesis :
1) Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n atau
mengandung 23 pasang kromosom).
2) Spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n) Seacara
mitosis.
3) Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder
(biasa dinamakan meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama
besar dan bersifat haploid (n = 23 kromosom).
4) Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder membelah diri menjadi
empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya,
spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid (n).
5) Setelah matang, sperma menuju saluran epididimis. Proses ini terjadi
kurang lebih 17 hari. Energi yang digunakan proses spermatogenesis
berasal dari selsel sertoli.

Gambar 4. Spermatogenesis
Sumber: https://health.kompas.com
g. Spermatozoa
Seperti apakah Sperma itu ? Kita bahas yuk disini. Sperma terdiri dari
kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma terlindungi akrosom
(haploid) yang mengandung enzim hialurodinase dan proteinase, yang
berfungsi saat penembusan lapisan sel telur. Pada tengahnya terdapat
mitokondria kecil, berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor
sperma.

Gambar 5. Struktur spermatozoa


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Spermatozoid

D. Latihan Soal

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !


1. Pada pria terdapat alat-alat reproduksi sebagai berikut:
1. Vas deferens 4. Epididimis
2. Testis 5. Penis
3. Uretra
Jalannya sperma dari mulai di bentuk sampai di keluarkan dari
tubuh (ejakulasi) adalah….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
B. 2 – 4 – 1 – 3 – 5
C. 1 - 4 – 2 – 3 – 5
D. 4 – 2 – 1- 3 – 5
E. 2 – 1 – 4 – 3 – 5

4. Saluran reproduksi internal pada laki-laki yang berfungsi untuk pemasakan


sperma adalah…
A. Epidimis
B. Kelenjar prostat
C. Tubulus seminiferus
D. Vas deferens
E. Vesicular seminalis

5. Hormon yang berperan merangsang sel-sel sertoli dalam tubulus seminiferus


untuk mengubah sel-sel spermatid menjadi sperma saat terjadi spermatogenesis
adalah hormon....
A. LH
B. FSH
C. Androgen
D. Testosteron
E. Estrogen

6. Perhatikan gambar spermatogenesis ini! Tahapan yang bersifat diploid?


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
7. Untuk soal nomor 5, perhatikan gambar dibawah ini!

Bagian yang berfungsi sebagai pelindung dan menghasilkan enzim pada


gambar struktur sperma diatas, ditunjukkan oleh kode huruf apa . . . .
A. .A
B. B
C. C
D. D
E. A dan C

Kunci Jawaban dan Pembahasan :

No Kunci Pembahasan
jawaba
n
Dari vas deferens, sel sperma bergerak menuju saluran
1. B ejakulasi, yang berfungsi sebagai tempat penghubung
bergeraknya sel sperma menuju uretra
Epididimis , saluran yang berada dalam skrotum dan
2 B keluar dari kedua testis. Disini, sel sperma disimpan
sementara hingga matang
Kelenjar prostat , penghasil getah kelamin yang
bersifat encer, mengandung enzim antikoagulan,
penyuplai nutrisi, dan berasa agak asam
Tubulus seminiferus tempat.terjadinya
pembentukan sperma.
Vas deferens , saluran yang berfungsi sebagai tempat
bergeraknya sperma dari epididimis menuju kantung
semen (kantung mani) atau vesikula seminalis.
Hormon FSH berperan merangsang sel-sel sertoli
3 D dalam tubulus seminiferus untuk mengubah sel-sel
spermatid menjadi sperma saat terjadi spermatogenesis.
Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium
4 A bersifat diploid (2n atau mengandung 23 pasang
kromosom).
Spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit
primer (2n) Secara mitosis.
Sperma terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan
5 A ekor. Kepala sperma terlindungi akrosom (haploid)
yang mengandung enzim hialurodinase dan
proteinase, yang berfungsi saat penembusan lapisan
sel
telur.

Pedoman Pengskoran

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian


akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar 1.

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

E. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan
bertanggungjawab! Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, saya

No. Pertanyaan Y TIDAK


A
1 Mampu mengidentifikasi struktur organ reproduksi
pada laki-laki
2 Mampu mendeskripsikan saluran reproduksi yang
berperan pada reproduksi laki-laki
3 Mampu menjelaskan fungsi hormon yang berperan
pada sistem reproduksi pada laki-laki
4 Mampu menjelaskan proses pembentukan
sel sperma (spermatogenesis) pada laki-laki
5 Mampu menguraikan urutan perjalanan sperma
menuju saluran kopulasi

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Alat-alat Reproduksi Wanita

B. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik yang hebat, Melalui kegiatan pembelajaran kedua ini, diharapkan
kalian mampu dan menjabarkan struktur fungsi jaringan, mengidentifikasi juga
menganalisis hubungan struktur jaringan dengan fungsinya dalam proses
reproduksi dan sistem reproduksi pada wanita, mendeskripsikan proses oogenesis,
fertilisasi, kelahiran.

C. Uraian Materi
1. Alat-Alat Reproduksi pada Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ yang terdapat dalam ( ovarium, tuba
fallopi, (tuba uterine/oviduk), uterus dan vagina. Organ yang terletak di luar
tubuh terdiri dari vulva (pudendum)
a. Alat Reproduksi Dalam Wanita
1) Ovarium
Ovarium atau indung telur, berbentuk seperti telur dan berjumlah
sepasang. Ovarium terlindungi kapsul keras dan terdapat folikel-folikel.
Setiap folikel mengandung satu sel telur, berfungsi memberikan
makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang hingga
matang. Setelah sel telur matang, folikel akan mengeluarkannya dari
ovarium (ovulasi).
2) Uterus (rahim)
Uterus adalah organ tebal dan berotot yang dapat mengembang selama
masa kehamilan. Bentuknya seperti buah pir. berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan dan perkembangan janin Pada bagian bawah uterus
terdapat struktur yang mengecil. Bagian ini disebut serviks atau leher
rahim.
Lapisan penyusun uterus, yakni lapisan terluar (perimetrium), lapisan
tengah yang berotot (miometrium), dan selaput rahim/lapisan terdalam
(endometrium). Lapisan endometrium mengandung banyak pembuluh
darah dan lendir.
3) Vagina
Vagina merupakan saluran dengan dinding dalam berlipatlipat dan
memanjang dari leher rahim ke arah vulva ( 7-10 cm). Bagian luar
vagina berupa selaput yang menghasilkan lendir dari kelenjar
Bartholini. Vagina berfungsi sebagai saluran kelahiran yang dilalui bayi
saat lahir juga berfungsi sebagai tempat kopulasi.

b. Saluran Reproduksi
Saluran reproduksi wanita yang berfungsi sebagai jalur sel telur menuju
uterus (rahim) dinamakan saluran telur (oviduk) atau tuba Fallopi.
Pada bagian pangkalnya terdapat bagian mirip corong yang dinamakan
infundulum, yang berjumbai-jumbai (fimbrae). Fungsinya penangkap
sel telur (ovum) yang lepas dari ovarium. melalui gerakan peristaltik,
lalu disalurkan melalui oviduk menuju uterus.
Gambar 6. Struktur Alat reproduksi perempuan
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Spermatozoid

c. Alat Reproduksi Luar Wanita

1) Vulva bagian paling luar organ kelamin wanita yang bentuknya berupa celah.
2) Pubic bone (Mons pubis) bagian atas dan terluar vulva yang tersusun atas
jaringan lemak . Saat masa pubertas, bagian ini banyak ditumbuhi oleh
rambut.
3) Bibir besar (Labia mayora) lipatan yang jumlahnya sepasang dibawah mons
pubis.
4) Bibir Kecil (Labia minora) bagian dalam labia mayora terdapat lipatan
berkelenjar, tipis, tidak berlemak, dan berjumlah sepasang. Fungsi kedua
bagian ini adalah sebagai pelindung vagina.
5) Klitoris tonjolan kecil yang mengandung banyak ujung-ujung saraf perasa
sehingga sangat sensitive. Seperti halnya penis laki-laki, klitoris akan
bereaksi bila ada rangsangan (mengandung banyak jaringan erektil).
6) Orificium erethrae, muara saluran kencing.
7) selaput dara atau hymen bagian yang mengelilingi tepi ujung vagina, yang
berselaput mukosa dan mengandung banyak pembuluh darah.

d. Hormon pada Sistem Reproduksi Wanita


Hipotalamus akan menyekresikan hormon gonadotropin. Hormon gonadotropin
merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH. Hormon FSH
merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel di dalam ovarium.
Pematangan folikel ini merangsang kelenjar ovarium mensekresikan hormon
estrogen.

Hormon estrogen berfungsi membantu pembentukan kelamin sekunder seperti


tumbuhnya payudara, panggul membesar, dan ciri lainnya. Selain itu, estrogen
juga membantu pertumbuhan lapisan endometrium pada dinding ovarium.
Pertumbuhan endometrium memberikan tanda pada kelenjar pituitari agar
menghentikan sekresi hormon FSH dan berganti dengan sekresi hormon LH.

Oleh stimulasi hormon LH, folikel yang sudah matang pecah menjadi korpus
luteum. Saat seperti ini, ovum akan keluar dari folikel dan ovarium menuju
uterus (terjadi ovulasi). Korpus luteum yang terbentuk segera menyekresikan
hormon progesteron.
Progesteron berfungsi menjaga pertumbuhan endometrium seperti
pembesaran pembuluh darah dan pertumbuhan kelenjar endometrium yang
menyekresikan cairan bernutrisi. Apabila ovum pada uterus tidak dibuahi,
hormon estrogen akan berhenti. Berikutnya, sekresi hormon LH oleh
kelenjar pituitari juga berhenti. Akibatnya, korpus luteum tidak bisa
melangsungkan sekresi hormon progesteron. Oleh karena hormon
progesteron tidak ada, dinding rahim sedikit demi sedikit meluruh bersama
darah. Darah ini akan keluar dari tubuh dan kita biasa menamakannya
dengan siklus menstruasi.
2. Proses Pembentukan Sel Telur (Oogenesis)
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Sebelum
sel telur (ovum) terbentuk, di dalam ovarium terlebih dahulu terdapat sel indung
telur atau oogonium (oogonia = jamak) yang bersifat diploid (2n = 23 pasang
kromosom). Melalui pembelahan mitosis, oogonium menggandakan diri
membentuk oosit primer. Menginjak masa pubertas, oosit primer melanjutkan
fase pembelahan meiosis I. Pada fase ini, oosit primer membelah menjadi dua
sel yang berbeda ukuran dan masing-masing bersifat haploid. Satu sel yang
berukuran besar dinamakan oosit sekunder, sedangkan sel yang lain dengan
ukuran lebih kecil dinamakan badan kutub primer. Pada fase berikutnya, oosit
sekunder akan melanjutkan pada fase meiosis II. Fase ini dilakukan apabila ada
fertilisasi. Apabila tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder mengalami degenerasi.
Namun, apabila ada fertilisasi, fase meiosis II dilanjutkan. Indikasi nya, oosit
sekunder membelah menjadi dua sel, yakni satu berukuran besar dan satu
berukuran lebih kecil. Sel yang berukuran besar di namakan ootid, sementara sel
berukuran kecil dinamakan badan kutub sekunder. Secara bersamaan, badan
kutub primer juga membelah menjadi dua. Oleh karenanya, fase meiosis II
menghasilkan satu ootid dan tiga badan kutub sekunder. Kemudian, satu ootid
yang dihasilkan tersebut berkembang menjadi sel telur (ovum) yang matang.
Sementara itu, badan kutub hancur atau polosit (mengalami kematian).

Gambar 7. Proses Oogenesis


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/oogenesis
Supaya oosit dalam oogonium tumbuh dengan baik, pada permukaannya
diselubungi oleh lapisan yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat cairan
yang memberikan makanan untuk perkembangan oosit. Folikel ini akan terus
berubah hingga masa ovulasi. Awalnya oosit primer diselubungi oleh folikel
primer. Selanjutnya, folikel primer berubah menjadi folikel sekunder yang
membungkus oosit sekunder (fase meiosis I). Setelah itu, folikel sekunder
berubah menjadi folikel tersier hingga folikel de Graff (folikel matang). Folikel
de Graff terbentuk saat masa ovulasi. Kemudian, oosit sekunder lepas dari
folikel, dan segera folikel menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan menjadi
korpus albikan, jika sel telur tidak ada yang membuahi.

Gambar 8. Proses ovulasi


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/ovulasi

3. Siklus Menstruasi

Peserta didik yang hebat, kita lanjutkan ya pembelajaran selanjutnya, yaitu


tentang menstruasi, fertilisasi, proses kehamilan dan persalinan. Siap dan selalu
semangat. Saat seorang wanita masih subur, siklus menstruasi merupakan suatu
hal yang wajar. Siklus ini berlangsung kira-kira 28 hari pada setiap bulan. Pada
wanita, siklus menstruasi melalui empat fase :
1) Fase Menstruasi
Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah hormon estrogen dan
progesterone mengalami reduksi pada sekitar lima hari pertama
menstruasi. Akibatnya, sel telur yang berada dalam lapisan endometrium
pada uterus dilepas bersamaan dengan robeknya endometrium melalui
pendarahan. Hasilnya, dinding uterus berubah menjadi sangat tipis.
2) Fase Praovulasi
Mulai hari kelima sampai ke empat belas, fase praovulasi dimulai. Pada
fase ini, hormon yang berperan yakni hormon FSH dan hormon LH.
Kedua hormon tersebut menstimulasi sel-sel folikel untuk menghasilkan
hormon estrogen dan progesterone yang membuat lapisan endometrium
yang luruh terbentuk kembali.
3) Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi sekitar hari keempat belas dari total keseluruhan
waktu siklus menstruasi terjadi (kurang lebih 28 hari). Pada fase ini,
sekresi hormon estrogen sangat banyak, maka sekresi hormon FSH mulai
menurun dan digantikan dengan sekresi hormon LH. Adanya stimulasi
hormon LH menjadikan folikel semakin matang dan menyebabkan sel
telur keluar dari folikel (ovulasi).
4) Fase Pascaovulasi
Fase pascaovulasi berlangsung pada hari kelima belas hingga hari kedua
puluh delapan. Pada fase ini, folikel yang pecah berubah menjadi badan
padat berwarna kuning ( Korpus luteum ) yang menghasilkan hormon
progesteron. Bersama hormon estrogen, hormon progesteron ini berperan
dalam memelihara pertumbuhan endometrium sehingga siap untuk
penanaman embrio. Tetapi, apabila sel telur pada uterus tidak dibuahi,
korpus luteum mengalami degenerasi menjadi korpus albikan. Akibatnya,
sekresi hormon estrogen dan progesteron semakin menurun dan
sebaliknya sekresi hormon FSH dan LH naik kembali. Karena darah tidak
mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron, endometrium
tidak bisa bertahan dan luruh bersama darah. Ini menunjukkan fase
pascaovulasi berganti menjadi fase menstruasi.

Gambar 9. Siklus menstruasi


Sumber: https://idschool.net
4. Fertilisasi,
Selain mengalami siklus menstruasi, dalam sistem reproduksi wanita dapat pula
mengalami fertilisasi, gestasi (kehamilan), dan persalinan.
Fertilisasi merupakan proses terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma
dan ditandai dengan bergabungnya inti kedua sel kelamin tersebut. Berlangsung
di dalam oviduk. Sebelum terjadi fertilisasi, terlebih dahulu terjadi proses
kopulasi atau persetubuhan. Sperma yang bercampur dengan air mani (semen)
masuk ke dalam saluran reproduksi wanita (vagina). Oleh enzim proteolitik,
sperma yang berada dalam vagina terlihat sangat motil. Kemudian, sperma
bergerak menuju uterus hingga oviduk (tuba fallopi). Di bagian atas oviduklah
fertilisasi terjadi.Agar sel telur dapat dibuahi oleh sperma, sperma mengeluarkan
enzim hialuronidase dan enzim proteinase. Oleh kedua enzim tersebut, sel telur
dapat ditembus oleh sperma. Sperma harus menembus tiga lapisan sel telur
berturut-turut : korona radiata, zona pelusida, dan membran plasma.Setelah
sel telur dibuahi oleh satu sel sperma, segera sel telur mengeluarkan senyawa
tertentu menuju zona pelusida. Senyawa tersebut berfungsi untuk melidungi sel
telur supaya tidak tertembus kembali oleh sperma lainnya. Sperma bersifat
haploid (n = 23 kromosom) dan sel telur juga bersifat haploid (n = 23
kromosom). Akibatnya, pembuahan sperma pada sel telur akan menghasilkan
sebuah zigot yang bersifat diploid (2n = 23 pasang kromosom). Zigot bergerak
menuju uterus melalui oviduk dan sembari membelah secara mitosis. Pada saat
ini juga zigot sudah mulai berkembang menjadi embrio. Pembelahan zigot
menghasilkan sel-sel yang bentuknya sama dan fasenya dinamakan morula.
Pembelahan morula menghasilkan blastosit dan fasenya dinamakan blastula.
Kurang lebih lima hari setelah fertilisasi, blastosit menempel pada endometrium
dan prosesnya dinamakan implantasi. Implantasi ini dapat menyebabkan
kehamilan.

Gambar 10. Gestasi

Sumber: https://gds2020.com/
Terjadinya anak kembar
• Kembar fraternal (dizigotik)
Proses ovulasi dapat menghasilkan lebih dari satu ovum yang matang,
dibuahi oleh sperma, sehingga terbentuk lebih dari satu zigot. Janin
memiliki plasenta, tali pusar, dan kantung ketuban yang berbeda.
• Kembar identik (monozigotik)
Zigot hasil fertilisasi membelah dan berkembang menjadi dua embrio yang
berbeda, kemudian menjadi dua janin yang berbagi amnion atau plasenta
yang sama tapi tali pusar dan kantung ketubannya berbeda.
Gambar 11. Proses fertilisasi terjadi kembar
Sumber : http://www.rs-sejahterabhakti.com

5. Gestasi atau Kehamilan

Kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit dapat dilakukan dengan


sukses. Pada manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 bulan. Awalnya,
blastosit terbagi menjadi tiga bagian, antara lain tropoblas (sel-sel terluar),
embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastocoel (rongga yang berisi cairan).
Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit yang mengeluarkan enzim
proteolitik sehingga mampu terjadi implantasi pada endometrium. Sementara,
embrioblas merupakan sel-sel bagian dalam blastosit yang terdapat bintik
benih sebagai hasil pembelahan selnya. Antara tropoblas dan bintik benih
dipisahkan oleh bagian berisi cairan yang disebut selom. Fase blastula akan
segera berlanjut menuju fase gastrula. Pada fase ini, bintik benih tumbuh dan
membelah menjadi lapisan yang berbeda. Lapisan tersebut yakni lapisan luar
(ektoderma), lapisan tengah (mesoderma), dan lapisan dalam (endoderma).
Kemudian, masing-masing lapisan tersebut akan berkembang menjadi organ-
organ yang dimiliki embrio atau mengalami organogenesis. Ektoderma
mengalami perkembangan menjadi kulit, hidung, mata, dan sistem saraf.
Mesoderma membentuk tulang, peritoneum otot, pembuluh darah, jantung,
ginjal, limpa, kelenjar kelamin dan jaringan ikat. Sedang kan endoderma
menjadi organ-organ yang terkait sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
Setelah minggu kedelapan, embrio membentuk berbagai organ tersebut dengan
pesat. Embrionya dinamakan sebagai janin atau fetus. Selain itu, pada sisi
luar tropoblas terdapat bagian yang membentuk membran ekstraembrionik.
Terlebih dahulu kita ikuti bahasannya berikut. Membran ekstraembrionik
berfungsi sebagai pelindung embrio dari berbagai tekanan yang berasal dari
luar. Selain itu, membran ini juga berfungsi memberi makanan bagi embrio.
Dengan kata lain, semua fungsi yang menyokong kelangsungan hidup embrio
dilakukan semua oleh membran ini. Membran ekstraembrionik yang dimaksud
adalah kantung kuning telur, amnion, korion, dan alantois.

1). Kantung Kuning Telur


Kantung kuning telur atau sakus vitelinus merupakan sebuah membran yang
terbentuk dari perluasan lapisan endoderma. Di dalamnya pembuluh darah
dan sel darah merah terbentuk pertama kali. Oleh karena itu, pada tahapan
selanjutnya kantung ini berhubungan dengan tali pusar.
2). Amnion
Amnion merupakan membran yang ber fungsi sebagai pelindung embrio
baik dari gesekan ataupun tekanan. Selain itu, amnion juga berperan dalam
proses pengaturan suhu tubuh embrio. Di dalam amnion terdapat ruangan
yang berisi cairan amnion. Kita biasa menyebut cairan amnion sebagai
ketuban.
3). Korion
Karion merupakan membran yang berasal dari perluasan ektoderma dan
mesoderma tropoblas. Korion memiliki bagian yang berbentuk jonjot–
jonjot atau vili korion. Di dalam vili korion terdapat pembuluh darah
embrio yang berhubungan secara langsung dengan pembuluh darah ibu
dalam endometrium. Fungsi vili korion adalah sebagai tempat masuk dan
keluarnya makanan dan oksigen dari ibu ke embrio. Korion adalah cikal
bakal plasenta. Nantinya, plasenta berfungsi sebagai pemberi nutrisi
makanan bersama darah bagi perkembangan dan pertumbuhan embrio.
4). Alantois
Alantois merupakan membran yang mem bentuk tali pusar atau ari-ari.
Adanya tali pusar menjadikan plasenta pada lapisan endometrium terhubung
dengan embrio. Bagi embrio, alantois dapat menyalurkan berbagai nutrisi
dan oksigen dari ibu lewat pembuluh darah. Sebaliknya, alantois juga
berguna sebagai saluran pengeluaran sisa metabolisme embrio.

6. Persalinan
Persalinan atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat
dan berirama.
Proses terjadinya :
a. Pembukaan dan pemipihan serviks (leher rahim), dilanjutkan dengan
b. dilatasi sempurna.
c. Ekspulsi (pengeluaran bayi), kontraksi yang kuat danterus-menerus
mengakibatkan bayi mulai turun dari uterus menuju vagina.
d. Keluarnya bayi yang berplasenta. Plasenta bayi ini akan dipotong dan
dijepit sehingga menjadi pusar.

hormon yang berperan pada proses kelahiran bayi:


a. Relaksin diproduksi korpus luteum dan plasenta, berfungsi melunakkan
serviks dan melonggarkan tulang panggul saat terjadi kelahiran.
b. Estrogen dihasilkan oleh plasenta dengan fungsi menurunkan jumlah
hormon progesteron sehingga kontraksi dinding rahim bisa berlangsung.
c. Prostaglandin dihasilkan oleh membran ekstraembrionik dengan fungsi
meningkatkan kontraksi dinding rahim.
d. Oksitosin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ibu dan janin. Fungsinya juga
meningkatkan kontraksi dinding rahim.
D. Penugasan Mandiri

Peserta didik yang hebat, jawablah tugas mandiri di bawah ini agar kalian lebih
memahami materi yang sedang di bahas :
1. Perhatikan gambar alat reproduksi wanita pada gambar 2 berikut!

Tuliskan nama alat reproduksi wanita dan Fungsinya setiap nomor yang
tertera pada gambar 2!

2. Amatilah diagram proses menstruasi di bawah ini!

Lengkapi table berikut terkait fase-fase pada menstruasi

No Fase Hari ke Hormon yang bekerja fungsi proses


E. Latihan Soal
1. Alat reproduksi wanita terdiri
atas: 1). Vagina 3). Tuba
fallopi
2). Ovarium 4). Uterus
Jalannya sel telur sejak di bentuk sampai menjadi embrio secara berurutan di
mulai dari….
A. 2, 3 ,4
B. 2, 1, 4
C. 2, 4, 3
D. 3, 1, 4
E. 1, 2, 4
2. Peranan hormon progesteron….
A. Mempercepat pertumbuhan selaput lendir rahim
B. Merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
C. Menghambat produksi FSH oleh pituitrin
D. Memacu petruitrin untuk memproduksi hormon LH
E. Memacu folikel dalam ovarium untk tumbuh
3. Pada gambar oogenesis di bawah ini, nomor 1, 2, 3 adalah…
A. Oosit primer
B. Oosit sekunder
C. Ovum
D. Oogonium
E. Polosit

4. Menstruasi terjadi karena...


A. Tingginya kadar estrogen dan progresteron
B. Rendahnya kadar estrogen dan progresteron
C. Tingginya kadar LH
D. Rendahnya kadar FSH
E. Kadar estrogen meningkat, sedangkan progresteron sedikit
5. Pada proses fertilisasi, beberapa sperma berusaha masuk melewati tiga lapisan
pelindung sel telur (korona radiata, zona palisade, dan membran plasma sel
telur) menuju inti sel telur. Untuk menembus ketiga lapisan sel telur tersebut,
sperma mengeluarkan enzim-enzim khusus yang tersimpan pada akrosom.
Berikut ini enzim yang berfungsi untuk melarutkan dan membuat lubang pada
zona palisade sehingga spermatozoa dapat menembus masuk ke inti sel telur
yaitu...
A. Hialuronidase
B. Enzim proteolitik
C. Pelusidase
D. Enterokinase
E. Akrokinase
Jawaban dan Pembahasan

No Kunci Pembahasan
jawaban
Ovarium atau indung telur, berbentuk seperti telur dan
1. A berjumlah sepasang. Letaknya, ada satu di rongga perut
kiri dan satu lagi di rongga perut kanan
Saluran reproduksi wanita yang berfungsi sebagai jalur sel
telur menuju uterus (rahim) dinamakan saluran telur
(oviduk) atau tuba Fallopi
Uterus, berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan
perkembangan janin
Sel telur (ovum) yang lepas dari ovarium. melalui
gerakan
peristaltik, lalu disalurkan melalui oviduk (tuba fallopi)
menuju uterus
Progesteron berfungsi menjaga pertumbuhan endometrium
2 B seperti pembesaran pembuluh darah dan pertumbuhan
kelenjar endometrium yang menyekresikan cairan
bernutrisi.
Secara bersamaan, badan kutub primer membelah menjadi
3. E dua. Oleh karenanya, fase meiosis II menghasilkan satu
ootid dan tiga badan kutub sekunder.
apabila sel telur pada uterus tidak dibuahi, korpus luteum
4. B mengalami degenerasi menjadi korpus albikan.
Akibatnya, sekresi hormon estrogen dan progesteron
semakin menurun dan sebaliknya sekresi hormon FSH
dan LH naik kembali. Karena darah tidak mengandung
hormon estrogen dan hormon progesteron, endometrium
tidak bisa bertahan dan luruh bersama darah. Ini
menunjukkan fase
pascaovulasi berganti menjadi fase menstruasi.
Agar sel telur dapat dibuahi oleh sperma, sperma
5. A mengeluarkan enzim hialuronidase dan enzim
proteinase. Oleh kedua enzim tersebut, sel telur dapat
ditembus oleh
sperma.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan


bertanggungjawab! Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, saya ..

No Pertanyaan YA TIDAK
1 Mampu mengidentifikasi struktur organ reproduksi
pada wanita
2 Mampu mendeskripsikan saluran reproduksi yang
berperan pada reproduksi wanita
3 Mampu menjelaskan fungsi hormon yang berperan
pada
sistem reproduksi pada wanita
4 Mampu menjelaskan proses pembentukan sel
telur (spermatogenesis) pada wanita
5 Mampu menguraikan proses mentruasi dan hormon
yang berperan didalamnya

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Gangguan dan Kelainandan Penyakit pada Sistem Reproduksi

B. Tujuan Pembelajaran

Pada kegiatan pembelajaran ke 3, kalian yang hebat, kita akan membahas tentang
ganguan, penyakit dalam sistem reproduksi. Pada pembelajaran ini diharapkan
kalian mampu mengidentifikasi, menganalisis dan mendeskripsikan gangguan/
penyakit pada sistem reproduksi disertai upaya penangannanya.

C. Uraian Materi
1. Gangguan pada sistem reproduksi wanita

Gambar 12. Ilustrasi angguan saat


menstruasi Sumber:
https://www.beritadi.com/

a. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita di bedakan menjadi 2 jenis.yaitu :
a) Amenore primer
Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual
b) Amenore sekunder
Tidak terjadi menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi

b. Kanker Genetalia
Kanker genetalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium
c. AIDS
AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome. Virus HIV
ditularkan melalui kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita seperti
sperma, cairan vagina, dan ASI.
d. Kanker serviks
Kanker serviks : keadaan di mana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan
epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat
uterus,oviduk,ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar linfe panggul

Gambar 13. Stadium kanker


servisks Sumber :
https://www.hipwee.com
e. Kanker
ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas, berupa rasa berat pada
panggul perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan
vagina abnormal. Penanganan di lakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

Gambar 14. Kanker ovarium


Sumber :
https://www.medikes.com

f. Kanker
Endometrium
Endometriosis merupakan keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di
luar uterus. Gejala endometriosis antara lain nyeri perut,pinggang terasa sakit
dan nyeri pada masa menstruasi. Penanganannya dengan pemberian obat-
obatan, laporoskopi atau bedah leser.

Gambar 15. Kanker endometrium


Sumber : https://www.wikipedia.org
g. Infeksi Vagina
Gejala awal yaitu keputihan dan timbul gatal-gatal, menyerang wanita usia
produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila
suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.

Gambar 16. Infeksi Vagina


Sumber : https://www.wordpress.com
2. Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria

Berikut ini gangguan sistem reproduksi pada pria


a. Hipogonadisme
Merupakan penurunan fungsi testis disebabkan oleh gangguan interaksi hormon
(misalnya hormon androgen dan hormon testoteron). Gangguan ini
menyebabkan infertilitas ,impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dengan cara terapi hormon

b. Kriptokidisme
Merupakan kegagalan dari satu atau dua testis untuk turun dari rongga abdomen
ke dalam skrotum pada waktu bayi. Penanganan dengan cara pemberian hormon
human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun
juga, dilakukan pembedahan.

c. Uretritis
Merupakan peradangan pada uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organism yang paling sering menyebabkan uretritis
adalah Chlamyd trachomatis, ureplasma urealytium atau virus herpes.

d. Prostatis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya: Echerichia coli maupun
bakteri lain.
e. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi
pada pria. organisme penyebab : E.coli dan Chlamydia.

f. Ghonorhoe
Di bagian-bagian organ kelaminnya terdapat benjolan-benjolan yang merah
dan membengkak, terkadang pecah dengan sendirinya. Dapat juga berupa
kencing nanah.

Setiap penyakit tentu ada obatnya, termasuk penyakit pada sistem reproduksi.
Teknologi yang digunakan pada penyakit tersebut meliputi pemberian obat-
obatan, kemoterapi, bedah, sampai dengan memanfaatkan terapi hormon.

Salah satu alternative dalam pengobatan berbagai penyakit sistem reproduksi


adalah sebagai berikut :

6. Bedah Laser Laser adalah kependekan dari Light Amplification by Stimulated


Emission of Radiation. Laser merupakan jenis sinar/cahaya panas yang bisa
digunakan untuk memotong kulit dan jaringan.
7. Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang bekerja pada seluruh bagian
tubuh dengan cara melenyapkan sel-sel kanker yang perkembangannya sangat
cepat. Kemoterapi dapat digunakan terpisah atau dikombinasi dengan satu sama
lain. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum pembedahan maupun sebelum radiasi
dengan maksud untuk memperkecil ukuran tumor. Teknologi yang digunakan
untuk mengobati penyakit ini ialah: Kanker Vagina
8. Teknologi yang digunakan untuk mengobati penyakit Ghonorhoe dengan
penggunaan antibiotik yang meliputi: Pencilin plus probenesid Ceftriaxone +
(azithromycin atau doxycy cline) dalam bentuk suntikan.
9. Kanker Serviks Teknologi yang digunakan untuk mengobati penyakit ini ialah:
Bedah Pembedahan untuk mengangkat rahim (histerektomi) biasanya digunakan
untuk mengobati tahap awal kanker serviks.
10. Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan menggunakan sinar radiasi
untuk membunuh sel-sel kanker.

D. Rangkuman
1. Kesehatan reproduksi secara umum didefenisikan sebagai kondisi sehat dari
sistem, fungsi, dan proses alat reproduksi.
2. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan reproduksi antara lain gangguan pada
saat mentruasi, kanker ovarium, kanker genetalia, gonorhoea, kanker serviks,
prostatitis, kanker vagina, endometriosis, klamydia, urethritis, dan prostatitis.
3. Teknologi yang digunakan pada pengobatan penyakit sistem reprodukai
meliputi pemberian obat-obatan, kemoterapi, bedah, sampai dengan
memanfaatkan terapi hormon.

E. Penugasan Mandiri

1. Diketahui sebuah kasus dengan ciri-ciri sebagai berikut, Penyakit ini disebabkan
karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan epitel serviks. Sel
abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas. Hal tersebut membuat jaringan
yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang berfungsi.

Menurut kalian penyakit ini termasuk pada kriteria penyakit reproduksi yang
manakah jika dilihat dari ciri-cirinya? Jelaskanlah alasanmu.

2. Jelaskan 3 upaya yang dapat dilakukan untuk pengobatan penyakit pada sistem
reproduksi manusia!
F. Latihan Soal

1. Keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di luar uterus yaitu dapat


tumbuh disekitar ovarium,oviduk atau jauh di luar uterus disebut...
A. Endometriosis
B. Kanker ovarium
C. Infeksi vagina
D. Kanker serviks
E. Gangguan Menstruasi

2. Apa yang dimaksud dengan Amenore primer...


A. Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
B. Tidak terjadi menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi
C. Mengalami haid usia 10 tahun
D. Mengalami manopause
E. Tidak terjadi menstruasi di usia balita

3. Seorang wanita dewasa melapor kepada seorang dokter bahwa suaminya


mengidap penyakit kelamin. Dia menceritakan bahwa selain penyakit HIV/AIDS,
suaminya ternyata juga mengidap penyakit dimana dibagian-bagian organ
kelaminnya terdapat benjolan-benjolan yang merah dan membengkak, dan
terkadang pecah dengan sendirinya. Indikasi lain memperlihatkan bahwa suaminya
sering kencing nanah. Dari cerita laporan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang
laki-laki (suami) tersebut menderita penyakit kelamin yaitu...

A. Sifilis
B. Gronuloma inguinale
C. Herpes simplex
D. Uleus
E. Gonorhoe

4. Gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi pria yang disebabkan oleh
virus herpes ialah..
A. Prostatitis
B. Uretritis
C. Epididimis
D. Orkitis
E. Hipogonadisme
5. Penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan virus adalah ….
A. Sifilis
B. Gonore
C. AIDS
D. Herpes genetalis
E. Herpes simplex
Jawaban dan Pembahasan

No Kunci Pembahasan
jawaban
Endometriosis
1. A
Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan
endometrium terdapat di luar uterus yaitu dapat tunbuh
disekitar ovarium,oviduk atau jauh di luar uterus.
Misalnya paru-paru.

Amenore primer
2 A
Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan
atau tanpa perkembangan seksual

3. E
Ghonorhoe
dibagian-bagian organ kelaminnya terdapat benjolan-
benjolan yang merah dan membengkak, dan terkadang
pecah dengan sendirinya. Indikasi lain memperlihatkan
bahwa suaminya sering kencing nanah

Uretritis adalah peradangan pada uretra dengan gejala


4. B rasa gatal pada penis dan serhng buang air kecil.
Organism yang paling sering menyebabkan uretritis
adalah Chlamydia trachomatis , ureplasma urealytium
atau virus herpes.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian


akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar 1.

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri

No Pertanyaan YA TIDA
K
1 Mampu menganalisis kelainan pada struktur dan fungsi
organ
yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi
manusia
2 Mampu mendeskripsikan jenis penyakit yang terdapat
pada
sistem reproduksi laki-laki
3 Mampu mendeskripsikan jenis penyakit yang terdapat
pada
sistem reproduksi wanita
4 Mampu menjelaskan alternative pengobatan pada
penyakit
reproduksi

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya
EVALUASI

1. Pernyataan yang menunjukkan perbedaan spermatogenesis dan oogenesis:

Spermatogenesis Oogenesi
s
A. Dihasilkan 4 sel sperma fungsional Dihasilkan 1 sel ovum
B. Ada badan kutub Tidak ada badan kutub
C. Diketemuakan spermatid Tidak di ketemukan ootid
D. Meiosis 1 menghasilkan sel primer Meiosis 1 menghasilkan sel
sekunder
E. Spermatogonia terbatas Oogonia tidak terbatas

2. Pernyataan di bawah ini berkaitan dengan masa-masa reproduksi pada


wanita, kecuali…
A. Menstruasi terjadi karena tidak terjadi peristiwa pebuahan
B. Kadar progresteron tinggi pada rahim mengjhambat mentruasi
C. Wanita hamil, payudaranya tampak lebih mengembang, hal ini
karena pengaruh progesterone dan estrogen
D. Kadar progesterone menurun, mentruasi pun terjadi kembali
E. Pada saat hamil,mentruasi terjadi secara tidak teratur

3. Epididimis merupakan saluran pada alat reproduksi laki-laki yang


berfungsi untuk....
A. Mengaktifkan sperma
B. Menampung sperma
C. Menggerakkan sperma ke luar
D. Menyimpan dan mengaktifkan sperma
E. Menyimpan dan mematangkan sperma

4. Pada proses pembentukan sel gamet, kromosom 2n dapat di temukan pada


tahap proleferasi….
A. Spermatogonium
B. Oogonium
C. Oosit
D. Spermatid
E. Ovum

5. Berikut ini diagram siklus menteruasi


Dari skema peranan horman diatas,
pembuahan paling tepat terjadi pada
saat…
A. Polikel masak
B. Kadar extrogen tinggi
C. Pembentukan progesterone
D. Pembentukan FSH
E. Terbentuknya folikel
6. Perhatikan gambar organ reproduksi wanita disamping.
Fungsi organ P adalah….
A. Tempat berlangsungnya oogenesis
B. Tempat berlangsung peristiwa fertilisasi
C. Tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
D. Tempat nemempelnya plasenta
E. Sebagai jalan keluar bayi pada saat di lahirkan

7. Pembelahan miosis II terhadap oosit sekunder pada oogenesis menghasilkan


A. Satu polosit sekunder & satu ootid
B. Dua polosit sekunder
C. Dua ootid
D. Tiga polosit dan satu ovum
E. Satu ootid satu ovum

8. Hubungan estrogen dengan proses ovulasi adalah…


A. Merangsang hipofisis untuk mengekskresi FSH yang akan
menyebaakan folikel pecah
B. Meransang hipofisis untuk mengekskresi LH yang menyebabkan folikel pecah
C. Merangsang hipofisis unuk menghasilkan LH sehingga folikel pecah
D. Menyebabkan korpus luteum untuk menghasilkan progestron yang
akan menyebabkan folekul pecah
E. Merangsang folikel untuk menhasilkan progesteron yang tinggi
sehingga folikel pecah

9. Bagian yang berfungsi untuk tempat pengeluaran zat makanan, O2, CO,
dan zat sisa antara ibu dan janin adalah….
A. Plasenta

B. Kuning telur

C. Tali pusat

D. Korion
E. Air ketuban

10. Kelainan pada saluran reproduksi dinamakan endometeiosis apabila ada ....
A. Kanker pada rahim
B. Jaringan endometrium di dalam rahim
C. Kista pada endometrium
D. Jaringan endometrium di luar rahim
E. Tumor pada rahim
Kunci Jawaban Evaluasi

No Jawaban
1 A
2 E
3 E
4 B
5 A
6 A
7 A
8 C
9 C
10 D
B. Rangkuman
1. Organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ reproduksi dalam dan organ
reproduksi luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis yang berisi tubulus
seminiferous, saluran pengeluaran yang terdiri dari epididymis, vas deferens, saluran
ejakulasi dan uretra, serta kelenjar asesoris yang terdiri dari vesikaseminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan
skrotum.
2. Hormon-hormon yang berperan dalam pada sistem reproduksi pria adalah hormon
testosteron, LH, FSH, estrogen dan hormon pertumbuhan.
3. Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Proses
pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon. Kelenjar
hipofisismenghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating
Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).
4. Organ reproduksi wanita terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar
terdiri dari labia mayora, labia minora, himen, klitoris, dan mons veneris. Alat
kelamin bagian dalam terdiri dari ovarium, oviduk/tuba fallopi, uterus dan vagina
5. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium pada siklus
menstruasi.
6. Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita adalah FSH, LH, estrogen,
dan progesteron.
7. Setelah terjadi fertilisasi, terbentuklah zigot yang akan masuk kedalam uterus dan
berkembang menjadi embrio. Di dinding rahim, embrio melanjutkan perkembangan
dengan membentuk membran, yaitu kantong kuning telur, amnion, korion, dan
alantois. Selain itu juga dibentuk plasenta (ari-ari) dan tali pusar. Setelah
berkembang sempurna selama 9 bulan 10 hari, bayi dilahirkan.
8. Proses persalinan ditandai dengan adanya kontraksi, diikuti pecahnya amnion dan
disusul keluarnya bayi. Kemudian 6-15 menit kemudian diikuti keluarnya plasenta.
Hormon yang berperan adalah hormon relaksin, oksitosin, estrogen, dan
prostaglandin.
9. Proses pengelupasan endometrium bersama dengan meluruhnya ovum yang tidak
dibuahi disebut menstruasi. Siklus menstruasi terdiri dari tiga fase, yaitu fase
ploriferasi, fase sekresi, dan fase menstruasi.
10. Kesehatan reproduksi secara umum didefenisikan sebagai kondisi sehat dari sistem,
fungsi, dan proses alat reproduksi.
11. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan reproduksi antara lain gangguan pada saat
mentruasi, kanker ovarium, kanker genetalia, gonorhoea, kanker serviks, prostatitis,
kanker vagina, endometriosis, klamydia, urethritis, dan prostatitis.
12. Teknologi yang digunakan pada pengobatan penyakit sistem reprodukai meliputi
pemberian obat-obatan, kemoterapi, bedah, sampai dengan memanfaatkan terapi
hormon.
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas, 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Erlangga

Yusa dkk, 2018. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi, Bandung :
Grafindo Media Pratama

Diah Aryulina Dkk.2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI, Jakarta : Erlangga

Bagod Sudjadi Dkk. 2005 .Biologi Sains dalam Kehidupan 2A,


Jakarta: Yudhistira
Tim Penyusun Biologi 2 SMA, Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai