Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Taufiqurrohman

NPM : 1910305047
Kelas : Biologi 3
Mata Kuliah : Biokimia

ENZIM
Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang terdiri atas satu
rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida. Enzim berfungsi sebagai katalis atau
senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi. Dengan adanya enzim,
molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang
disebut produk (Smith, 1997; Grisham et al., 1999).
Keunggulan enzim sebagai biokatalisator antara lain memiliki spesifitas tinggi,
mempercepat reaksi kimia tanpa pembentukkan produk samping, produktivitas tinggi dan dapat
menghasilkan produk akhir yang tidak terkontaminasi sehingga mengurangi biaya purifikasi dan
efek kerusakan lingkungan (Chaplin and Bucke, 1990). Enzim bersifat spesifik baik terhadap
substrat yang dikatalisis maupun produk reaksinya. Semua enzim berupa protein, yang kadang
dilengkapi dengan komponen non-protein yang disebut kofaktor. Kofaktor berupa molekul
organik (koenzim) atau ion logam. Apoenzim adalah protein inaktif karena kehilangan kofaktor.
Holoenzim adalah enzim yang tersusun dari apoenzim dan kofaktor. Gugus prostetik adalah
kofaktor yang terikat dalam enzim, susah dipisahkan tanpa merusak aktivitasnya. Hanya
holoenzim yang aktif sebagai katalis.
Enzim memiliki karakteristik umum,yaitu:
a. Enzim tidak berubah setelah reaksi terjadi
b. Enzim meningkatkan laju reaksi tanpa ada perubahan dalam kesetimbangan kimia
c. Enzim mengkatalisis reaksi pada arah sebaliknya jika sel membutuhkan
d. Enzim memiliki bobot molekul tinggi, berbentuk koloid dan laju difusi rendah
e. Enzim dibutuhkan dalam konsentrasi kecil untuk katalisis
f. Enzim memiliki efisiensi dan selektifitas katalitik yang sangat tinggi
g. Enzim rentan terhadap berbagai parameter lingkungan.
Enzim dapat berfungsi di luar sel hidup sebagai katalis biologis secara in vitro. Aktivitas
enzimatik terkait dengan struktur protein karena enzim memiliki sisi aktif yang mengikat
substrat. Secara umum, enzim pencernaan adalah struktur protein murni misalnya urease. Pepsin,
tripsin dan kimotripsin dikenal sebagai enzim pencernaan. Lisozim adalah enzimaktif yang
ditemukan dalam air mata, air liur, dan putih telur yang mencerna dinding sel beberapa bakteri.
Struktur lisozim dalam bentuk kristal, diamati dengan kristalografi sinar-X. Aktivitas enzim
ditentukan oleh struktur protein tiga dimensi.
Enzim merupakan suatu protein yang bermolekul besar. Substrat adalah senyawa yang
dipengaruhi oleh enzim yang bermolekul relatif lebih kecil. Perbedaan molekul yang sangat
mencolok ini memberokan kesan bahwa hanya sebagian molekul enzim yang langsung
berkontak atau terlibat dalam pembentukan komplek enzim substrat. Bagian penting ini disebut
sisi aktif, tempat aktif atau lokasi aktif yang diduga sebagai tempat substrat menempel pada
enzim dan terjadinya reaksi kimia.
Kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan kunci serta teori
kecocokan yang terinduksi. Kedua teori ini menjelaskan spesifitas enzim dengan substratsnya.
a. Teori Gembok Dan Kunci(Lock And Key Theory)
Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dari sejumlah kecil asam amino.
Bentuk sisi aktif sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu
yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Enzim dan substrat bergabung bersama
membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam
kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energy aktivasi yang rendah. Setelah
bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori Kecocokan yang Tereduksi(Induced Fit Theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang
fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi
melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks,
enzim kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain
kembali bereaksi dengan enzim tersebut.
Kerja enzim dipengaruhi oleh factor lingkungan, yaitu sebagai berikut :

1. Suhu
2. pH
3. Aktivator dan Inhibator
4. Konsentrasi Enzim
5. Konsentrasi Substrat

Anda mungkin juga menyukai