Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH METABOLISME UNSUR NITROGEN

OLEH :

1. YULIUS ERTONIUS BHEO ARU

2. ROSALIA MURA KOTAN

3. ROSIANA YOSEFIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas nikmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Saraf Pada
Hewan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen pengampuh Mata Kuliah
Fisiologi Tumbuhan. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan.

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu,kami menerima segala saran dan kritik yang membangun
dari teman-teman agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap
penulisan tugas ini dapat menambah wawasan bagi kami dan teman-teman terkait Sistem
saraf pada Hewan.

Kupang, 26 Januari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nitrogen adalah senyawa yang tersebar luas di biosfir. Atmosfer bumi mengandung sekitar 78% gas
nitrogen. Nitrogen adalah komponen penting bagi tumbuhan terdapat dalam banyak senyawa. Protein
dan asam nukledit yang biasanya diserap dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus
direduksi oleh proses yang bergantung pada energi sebelum bergabung menjadi protein dan senyawa
lain dalam sel.

Nitrogen di alam berada dalam berbagai bentuk dan berada dalam keadaan dinamis mengikuti
perubahan fisik dan kimia dalam suatu daur Nitrogen. Meskipun nitrogen di udara mampu masuk keluar
tubuh tumbuhan, tetapi tidak ada enzim yang mampu menangkapnya. Kebanyakan Nitrogen yang
masuk tubuh tumbuhan telah mengalami reduksi oleh mikroba prokaryotic atau dalam bentuk NO3- dan
NH4+ dalam air hujan. Penambatan nitrogen dapat dilakukan secara simbiotik atau non simbiotik antara
tumbuhan tingkat tinggi dan mikroba. Tumbuhan tinggi dapat menggunakan Nitrogen yang telah
tereduksi tersebut. Bagi tumbuhan lain yang tidak bersimbiosis dengan nitrogen , nitrogen diserap
dalam bentuk NO3- atau NH4+. Umumnya dalam bentuk NO3- karena NH4+ akan dioksidasi menjadi
NO3- oleh bakteri nitrifikasi. Konsep metabolisme yang akan dibahas dalam makalah ini difokuskan pada
metabolisme Nitrogen. Reduksi nitrat menjadi ammonium dan perubahan ammonium menjadi
senyawa organic yang terdapat pada tumbuhan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui proses metabolime nitrogen

2. Untuk mengetahui peranan nitrogen bagi tumbuhan

1.3 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa dalam pembelajaran kuliah fisiologi
tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nitrogen

Nitrogen adalah unsur kimia yang memiliki lambang N, nomor atom dari 7 dan massa atom 14,00674 u.
Elemental nitrogen tidak berwarna, tidak berbau, tawar dan kebanyakan lembam diatomik gas pada
kondisi standar, merupakan 78% dari volume atmosfer bumi. Banyak senyawa penting industri, seperti
amonia, asam nitrat, nitrat organik (propellants dan bahan peledak), dan sianida, mengandung nitrogen.
Ikatan yang sangat kuat dalam unsur kimia nitrogen mendominasi, menyebabkan kesulitan untuk kedua
organisme danindustri dalam mematahkan ikatan untuk mengubah N2 menjadi senyawa yang berguna,
tetapi melepaskan sejumlah besar energi sering berguna, ketika senyawa tersebut terbakar, meledak,
atau pembusukan kembali menjadi gas nitrogen.

Unsur nitrogen ditemukan oleh dokter Skotlandia Daniel Rutherford pada tahun 1772. Nitrogen terjadi
di semua organisme hidup. Ini adalah elemen konstituen asam amino dan dengan demikian protein, dan
asam nukleat (DNA dan RNA). Ini terletak pada struktur kimia dari hampir semua neurotransmiter, dan
merupakan komponen yang menentukan alkaloid, molekul biologis yang dihasilkan oleh banyak
organisme.

2.2 Siklus Nitrogen (N2)

Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu sekitar 78% dari udara. Nitrogen bebas dapat
ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa
jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan
kilat/ petir. Sebagian besar nitrogen yang terdapat di dalam organisme hidup berasal dari penambatan
(reduksi) oleh mikro organisme prokariot. Sebagian diantaranya terdapat di akar tumbuhan tertentu
atau dari pupuk hasil penambatan secara industry. Sejumlah kecil nitrogen pindah dari atmosfer ke
tanah sebagai NH4+ dan NO3- bersama air hujan dan diserap oleh akar. NH4+ ini berasala dari
pembakaran industry, aktivitas gunung berapi dan kebakaran hutan sedangkan NO3- berasal dari
oksidasi N2 oleh O2 atau ozon dengan bantuan kilat atau radiasi ultraviolet, sumber lain NO3- adalah
samudera.
Gambar.1 Siklus Nitrogen

Penyerapan NO3- dan NH4+ oleh tumbuhan memungkinkan tumbuhan untuk membentuk berbagai
senyawa nitrogen terutama protein. Pupuk, tumbuhan mati, mikroorganisme, serta hewan merupakan
sumber penting nitrogen yang dikembalikan ke tanah tapi sebagaian besar nitrogen tersebut tidak larut
dan tidak segera tersedia bagi tumbuhan. Pengubahan nitrogen organic menjadi NH4+ oleh bakteri dan
fungi tanah disebut Amnoifikasi yang dapat berlangsung oleh berbagai macam mikroorganisme pada
suhu dingin dan pada berbagai nilai ph. Selanjutnya pada tanah yang hangat dan lembab dan ph sekitar
netral NH4+ akan dioksidasi menjadi nitrit (NO2) dan NO3- dalam beberapa hari setelah
pembentukkannya atau penambahannya sebagai pupuk disebut dengan Nitrifikasi yang berguna dalam
menyediakan energi bagi kelangsungan hidup dan perkembangan mikroba tersebut. Selain itu terdapat
pula denitrifikasi yaitu suatu proses pembentukan N2, NO, N2O dan NO2 dari NO3- oleh bakteri
aneorobik yang berlangsung di dalam tanah yang penetrasi O2- nya terbatas, tergenang, padat dan
daerah dekat pemukiman tanah yang konsentrasi O2 nya rendah karena penggunaannya yang cepat
dalam oksidasi bahan organik. Tumbuhan kehilangan sejumlah kecil nitrogen ke atmosfer sebagai NH3,
N2O, NO2, dan NO terutama jika diberi pupuk nitrogen dengan baik.

2.3 Penambatan Nitrogen

Proses reduksi N2 menjadi NH4 dinamakan penambatan nitrogen. Proses ini dilakukan oleh
mikroorganisme prokariotik, penambatan nitrogen ini melibatkan bakteri tanah yang hidup bebas,
sianobakteri (ganggang hijau-biru) yang hidup dipermukaan tanah atau di dalam air, sianobakteri yang
hidup bersimbiosis dengan fungi, lumut, pakis dan bakteri yang berasosiasi secara simbiotik dengan
akar, khususnya pada tumbuhan kacangan. Pada tumbuhan kacangan ini, bakteri yang berperan adalah
Rhizobium, Bradyrhizobium, dan Azhorhizobium. Semua Rhizobium adalah bakteri aerob yang bertahan
secara saprofit di dalam tanah sampai mereka menginfeksi bulu akar. Infeksi bakteri ini menyebabkan
apa yang kita sebut bintil akar.

Tahapan pembentukan bintil akar tersebut sebagai berikut, :

1. Bakteri menginfeksi bulu akar.

2. Enzim dari bakteri merombak dinding sel sehingga bakteri dapat masuk ke Bulu akar membentuk
struktur lir- benang yang disebut benang infeksi yang terdiri dari membran plasmalurus dan memenjang
dari sel yang terserang.

3. Bakteri membelah dengan cepat di dalam benang yang menjalar , masuk dan menembus sel
korteks . Pada sel korteks sebelah dalam, bakteri dilepas ke sitoplasma dan merangsang sel (khususnya
sel tetraploid) untuk membelah, yang menyebabkan proliferasi jaringan membentuk bintil akar dewasa.
Setiap bakteri yang membesar dan tidak bergerak disebut bakteroid.

4. Bakteroid biasanya berada di sitoplasma secara berkelompok dan masing-masing dikeliingi oleh
membran peribakteroid. Antara membran bakteroid dan kelompok bakteroid terdapat daerah yang
disebut ruang peribakteroid. Di luar ruang peribakteroid, di sitoplasma terdapat protein yang dinamakan
leghemoglobin, yang menyebabkan bintil kacangan warnanya merah muda. Dan diperkirakan
leghemoglobin mengangkut O2 untuk bakteri. Penambatan Nitrogen di bintil akar terjadi secara
langsung di dalam bakteroid.

5. Tumbuhan inang menyediakan karbohidrat bagi bakteroid, yang akan dioksidasi sehingga
diperoleh energi. Beberapa elektron dan ATP yang diperoleh selama oksidasi di bakteroid digunakan
untuk mereduksi N2 menjadi NH4

Reaksi penambatan nitrogen secara keseluruhan adalah sebagai berikut, :

N2+ 8 elektron + 16 Mg ATP +16 H2O→2NH3 + H2 + 16Mg ATP + 16 Pi + 8H+

Enzim yang diperlukan adalah enzim nitrogenase. Tahapannya adalah sebagai berikut, :

1. Respirasi karbohidrad pada bakteroid menyebabkan reduksi NAD menjadi NADH atau NADP
menjadi NADPH. Oksidasi piruvat selama respirasi menyebabkan reduksi flavodoksin.

2. Kemudian Flavoduksin, NADH atau NADPH mereduksi feredoksin.

Nitrogenase menerima elektron dari flavodoksin tereduksi, feredoksin atau bahan pereduksi efektif
lainnya saat mengkatalisis penambatan N2. Netrogenase terdiri dari dua protein yang berlainan, yaitu
protein Fe dan Protein Fe-Mo. Protein Fe mengandung 4 atom besi sementara protein Fe-Mo
mempunyai atom molibdenum dan 28 atom besi. Baik molebdenun ataupun besi menjadi tereduksi,
kemudian dioksidasi saat nitrogenase menerima elektron dari feredoksin dan mengangkutnya ke N2
untuk membentuk NH4. NH4 diangkut keluar dari bakteroid dan digunakan oleh tumbuhan inang. Di
sitosol, yang mengandung bakteroid (bagian luar membran peribakteroid) NH4 diubah menjadi
glutamin, asam glutamat, asparagin, dan ureida (alantoin dan asam alantoat).

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan penambatan nitrogen antara lain :

a. Faktor Lingkungan Mencakup kelembaban yang cukup, suhu hangat, sinar matahari yang terang,
konsentrasi CO2 yang tinggi.

b. Faktor Genetik Mencakup proses pengenalan yang dikendalikan secara genetis antara spesies
bakteri dan spesies atau varietasi tumbuhan kacangan dan kemampuan nitrogenase dari semua
organisme untuk mereduksi H+ dan persaingan dengan N2 serta tahap pertumbuhan. Pada dasarnya
jumlah terbesar yang ditambah oleh tumbuhan asli tahunan dan tumbuhan kacangan pada
pertumbuhan adalah saat perkembangan reproduksi.

2.4 Reduksi Nitrat Menjadi Ammonium

Reaksi kedua dari proses reduksi nitrat adalah pengubahan nitrit menjadi NH4. Nitrit yang ada di sitosol
diangkut ke dalam kloroplas di daun atau ke dalam proplastid di akar.

Tahapan reduksi nitrit menjadi ammonium adalah sebagai berikut, :

1. Di daun, reduksi NO2 menjadi NH4 memerlukan enam elektron yang diambil dari H2O pada sistem
pengangkutan elektron non siklik, pada kloroplas selama pengangkutan elektron ini, cahaya mendorong
pengangkutan elektron dari H2O ke ferodksin (Fd). Reaksinya adalah sebagai berikut :

3H2O + 6Fd + cahaya -> 15O2 + 6H + 6Fd

2. Kemudian ferodoksin tereduksi memberikan 6 elektron yang digunakan untuk mereduksi NO2
menjadi NH4,reaksinya sebagai berikut, :

NO2 + 6Fd(Fe )+8H -> NH4 + 6Fd(Fe )+H2O

3. Sehingga keseluruhan proses reduksi nitrit menjadi amonia adalah sebagai berikut:

NO2 + 3H2O + 2H + cahaya -> NH4 + 1,5 O2 + 2H2O


2.5 Perubahan Ammonium Menjadi Senyawa Organik

Ketersediaan NH4 yang berasal dari :

- Penyerapan langsung dari tanah

- Penambatan fiksasi N2 oleh mikroorganisme

- Reduksi Amonium tidak pernah ditemukan tertimbun di suatu tempat tertentu dalam tubuh
tumbuhan karena bersifat racun.

Amonium dapat menghambat pembentukan ATP di kloroplas maupun mitokondria karena bertindak
sebagai pemecah senyawa reaksi. Tahapan pengubahan amonium menjadi bahan organik adalah
sebagai berikut :

1. Semua NH4 diubah menjadi gugus amida dari glutamin. Pengubahan ini akan membentuk asam
glutamat, asam aspartat, dan asparagin. Glutamin dibentuk dengan penambahan satu gugus NH2 dan
NH4 ke gugus karboksil terjauh dari karbon alfa asam glutamat. Enzim yang diperlukan adalah glutamin
sintase. Hidrolisis ATP menjadi ADP dan Pi yang sangat penting mendorong reaksi lebih lanjut (reaksi 1).

2. Enzim glutamat sintase mengangkut gugus amida dari glutamin ke karbon karboksil asam alfa
ketoglutamat, sehingga terbentuk dua molekul asam glutamat. Proses ini membutuhkan feredoksin
yang mampu menyumbang 2 elektron yaitu feredoksin di kloroplas dan NADH atau NADPH di proplastid
sel-sel non fotosintesis (reaksi 2).

3. Satu asam glutamat yang dihasilkan diperlukan untuk mempertahankan reaksi (1), glutamat yang lain
dapat diubah secara langsung menjadi protein, klorofil, asam nukleat dan sebagainya.

4. Selain membentuk glutamat, glutamin dapat menyumbangkan gugus amidanya ke asam aspartat
untuk membentuk asparagin. Reaksi ini membutuhkan enzim asparagin sintase. Energi untuk
mendorong reaksi diperoleh dari hidrolisis ATP menjadi AMP dan PPi (reaksi 4).

5. Nitrogen dalam aspartat dapat berasal dari glutamat, dan 4 karbonnya mungkin berasal dari axsam
oksaloasetat. Oksaloasetat dibentuk dari PEP-karboksilase.

Glutamin menjadi bentuk penyimpan nitrogen utama pada banyak tumbuhan. Glutamin banyak
terdapat pada organ-organ penyimpan seperti umbi kentang, akar bit, gula, wortel dan lobak.
Sementara aspartat banyak terdapat pada tanaman kacang-kacangan. Pada daun dewasa, glutamin
sering dibentuk dari asam glutamat dan NH4 yang dihasilkan ketika perombakan protein mulai
meningkat. Glutamin kemudian diangkut melalui floem ke daun yang lebih muda atau ke akar, bunga,
biji, atau buah. Akhirnya glutamin dapat bergabung langsung ke protein pada semua sel dalam bentuk
salah satu dari asam amino.

2.6 N- Tersedia Bagi Tanaman.


Nitrogen yang dapat di manfaatkan oleh tanaman tinggkat tingggi khususnya tanaman budidaya dapat
di bedakan atas empat kelompok utama yaitu:

1. Nitrogen nitrat (NO3-),

2. Nitrogen ammonia (NH4+),

3. Nitrogen molekuler (N2) dan

4. Nitrogen organic.

Namun tidak semua dari bentuk – bentuk nitrogen ini dapat tersedia bagi tanaman. Umumnya tanaman
pertanian memanfaatkan nitrat dan ammonium kecuali pada beberapa tanaman legume yang mampu
memanfaatkan N bebas melalui proses fiksasi N dengan bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. N
organic kadang – kadang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tinggi akan tetapi tidak mampu mencukupi
kebutuhan N tanaman dan umumnya dimanfaatkan lewat daun melalui pemupukan lewat daun.

Bagi tanaman pertanian terutama manfaat N dalam bentuk ion nitra, akan tetapi dalam kondisi tertentu
khususnya pada tanah – tanah masam dan kondisi an aerobic tanaman akan memanfaatkan N dalam
bentuk ion ammonium (NH4+). Pada tanaman – tanaman yang tumbuh aktif dengan cepat nitrat yang
terabsopsi oleh akar tanaman akan terangkut dengan cepat ke daun mengikuti alur transpirasi. Oleh
karena itu metabolisme nitrat pada kebanyakan tanaman budidaya umumnya terjadi didaun walaupun
metabolisme nitrogen juga terjadi pada akar tanaman.

2.7 Peranan N Bagi Pertumbuhan Tanaman

Nitrogen adalah unsur yang sangat penting bagi petrumbuhan tanaman. Nitrogen merupakan bagian
dari protein, bagian penting konstituen dari protoplasma, enzim, agen katalis biologis yang
mempercepat proses kehidupan. Nitrogen juga hadir sebagai bagian dari nukleoprotein, asam amino,
amina, asam gula, polipeptida dan senyawa organik dalam tumbuhan. Dalam rangka untuk menyiapkan
makanan untuk tanaman, tanaman diperlukan klorofil, energi sinar matahari untuk membentuk
karbohidrat dan lemak dari C air dan senyawa nitrogen. Adapun peranan N yang lain bagi tanaman
adalah :

Berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman.

Memberikan warna pada tanaman,Panjang umur tanaman Penggunaan karbohidrat,Dll.

2.8 Gejala Kekurangan Dan Kelebihan Unsur N Terhadap Tanaman

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak
sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman
yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Adapun gejala yang ditimbulkan akibat
dari kekurangan dan kelebihan unsure N bagi tnaman adalah sebagai berikut :

1. Efek kekurangan unsur N bagi Tanaman.


 Pertumbuhan kerdil,
 Warna daun menguning,
 Produksi menurun,
 Fase pertumbuhan terhenti,
 Kematian.

2. Efek dari kelebihan unsur N bagi tanaman.

 Kualitas buah menurun.


 Menyebabkan rasa pahit (spt pada buah timun).
 Produksi menurun,
 Daun lebat dan pertumbuhan vegetative yang cepat,
 Menyebabkan keracunan pada tanaman,

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1. Nitrogen merupakan komponen penting pada protein dan asam nukleat yang biasanya diserap dari
tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus reduksi oleh proses yang bergantung pada energi,
sebelum bergantung menjadi protein dan senyawa lain dalam sel.

2. Nitrogen merupakan salah satu unsure makro esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman
menggunakan nitrogen dalam proses pembentukan DNA, RNA, maupun protein sebagai pembangun
jaringan tubuh tumbuhan. Nitrogen dapat diserap tanaman dalam bentuk nitrat dan ammonium.
Amonium adalah salah satu bentuk senyawa nitrogen yang tidak dapat diakumulasikan dalam jaringan
tumbuhan dalam jangka waktu yang lama Senyawa ini dapat menghambat produksi ATP. Gejala
defisiensi nitrogen adalah tanaman tumbuh kerdil dan daunnya menjadi kekuningan (klorosis).
3. Proses pereduksian nitrat menjadi ammonium dapat terjadi dalam dua reaksi yang berbeda yaitu
yang dikatalis oleh nitrat reduktase dan pengubahan nitrit menjadi NH4+ yang dikatalis oleh nitrit
reduktase.

4. Proses pengubahan ammonium menjadi senyawa organik terbagi atas 5 reaksi antara lain glutamine
sintetase, glutamat sintase, asparagin sintetase, transaminase, PEP karboksilase.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D.1998. Pengantar Fisiologi. Tumbuhan. Penerbit. Pt. Gramedia. Jakarta.

Lily agustina, 2004. Dasar nutrisi tanaman. Pt rineka citra. Jakarta

Mehda mascara,2009. Unsur – unsur penting bagi tanaman. Jakarta

Sasmitamihardja, Dardjat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai