Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andika Erdiansyah

NIM : 191117028

Tugas Bab X dan XI

1.Jelaskan bagaimana faktor-faktor yang berpengaruh terhadap input penyusunan anggaran yang
berbasis lingkungan akan mempengaruhi kebijakan lingkungan suatu derah dan berakibat pada
pengendalian pencemaran.
2.Jelaskan beberapa kegiatan di daerah yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada lingkungan
(minimal 3) dan jelaskan potensi dampaknya.
3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan proes audit lingkungan. Bagaimana proses ini dapat
mempengaruhi pengendalian pencemaran?
4.Jelaskan fungsi audit lingkungan
5.Jelaskan beberapa kelemahan audit lingkungan yang saat ini dilaksanakan.

Jawaban :
1. Input itu diubah oleh proses dalam sistem politik yang menjadi kebijakan (output) dengan segala
konsekuensi yang ditimbulkan yang berakibat kepada sistem itu sendiri maupun berdampak pada
masyarakat lingkungan. UU 32/2009 tentang PPLH, mewajibkan Pemda untuk mengalokasikan anggaran
yang memadai bagi kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan serta program pembangunan
yang berwawasan lingkunganhidup.Konsep penganggaran berwawasan lingkungan hidup tersebut
dikenal dengan istilah green budgeting. Konsepini tidak mengkhususkan bahwa anggaran berbasis
lingkungan ituhanyaberada di satuan kerja pemerintah yang mengurusi tentang lingkungan hidup saja
atau dalam konteks provinsi adalah Badan Lingkungan Hidup (BLH).Menurut Wilkinson (dalam kautsar,
2010:1),green budgeting(anggaran berbasis lingkungan) terjadi bila unsur kelestarian lingkungan
diprioritaskan dalam menyusun rencana, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi dalam pendapatan
dan belanja pemerintah, inilah paradigm yang dibangun dalam penganggaran. Atau bisa disederhanakan
menjadi : segala sesuatu yang terkait dengan pendapatan dan belanja pemerintah diupayakan guna
menjaga prinsip kelestarian lingkungan. Green budgeting mengarahkan kegiatan-kegiatan pemerintah
yang dibiayai APBN/APBD, dapat menghasilkan sampah lebih sedikit, mengurangi dan menggunakan
sumber daya lebih sedikit, sekaligus efektif, efesien dan ekonomis, mengurangi efek gas rumah
kaca,serta mengurangi kesenjangan sosial masyarakat
2. a. Perkembangan Industri
Semakin pesat pertumbuhan industry akan membawa dampak buruk bagi lingkungan, diantaranya
polusi udara akibat asap yang dihasilkan industry, pencemaran air karena limbah yang dibuang, serta
sumber daya alam yang rusak akibat proses industry
b. Pembangunan perumahan yang tidak terencana
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Seiring bertambahnya jumlah
penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan
penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi
pemukiman. Dengan dibangunnya perumahan mengakibatkan berkurangnya hutan dan lahan pertanian
c. Penebangan pohon dan pembakaran hutan
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara
hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan
penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan dapat
menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Penebangan hutan liar mengurangi fungsi hutan
sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Hilangnya habitat dan makhluk
hidup serta musnahnya spesies hewan dan tumbuhan dapat terjadi akibat penebangan pohon yang
tidak terkendali. Ada lagi masalah yang timbul, misalnya tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan
d. Penambangan pasir di laut
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada
di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Selain penambangan
terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan
merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan
di dasar sungai atau sumber air lainnya. Kegiatan ini menyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga
merusak ekosistem laut. Kegiatan ini juga dapat menenggelamkan pulau dan memengaruhi
keseimbangan ekosistem ikan dan makhluk air lainnya

3. Audit lingkungan di dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH) didefinisikan sebagai suatu proses evaluasi untuk menilai ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang oleh
pemerintah. Pada intinya, audit merupakan suatu proses evaluasi terhadap suatu kegiatan
pembangunan seperti pada bidang industri, pertambangan, kehutanan, pertanian, perumahan dan lain
sebagainya. Peranan audit lingkungan dalam pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup dapat dirumuskan yaitu :
1.Sebagai instrumen untuk mengevaluasi kepatuhan suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap
persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang operasional suatu usaha
dan/atau kegiatan.
2.Mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik antara perusahaan dengan masyarakat yang tinggal
disekitar wilayah operasional suatu usahadan/atau kegiatan.
3.Dalam rangka penerapan prinsip precautionary principle audit lingkungan sangat penting untuk
mencapai pengelolaan lingkungan hidup yang berbasis pada pembangunan berkelanjutan, khususnya
untuk memberikan jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan,
bahkan merupakan bukti keabsahan

4. FUNGSI AUbIT LINGKUNGAN


a. Merupakan upaya peningkatan pentaatan suatu usaha atau kegiatan
terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan, misalnya: standar
emisi udara, limbah cair, penanganan limbah dan standar operasi
lainnya.
b. Merupakan dokumentasi suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan
standar operasi, prosedur pengelolaan, dan pemantauan lingkungan
termasuk rencana tanggap darurat, pemantauan dan pelaporan serta
rencana perubahan pada proses dan peraturan.
c. Menjadi jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan
kerusakan lingkungan.
d. Merupakan bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan
rekomendasi yang tercantum dalam dokumen AMDAL, yang berguna
dalam penyempurnaan pelaksanaan dokumen AMDAL.
e. Merupakan upaya perbaikan penggunaan sumberdaya melalui
penghematan penggunaan bahan, minimisasi limbah dan identifikasi
kemungkinan proses daur ulang.
f. Merupakan upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan
atau yang perlu dilaksanakan oleh suatu usaha atau kegiatan untuk
memenuhi kepentingan lingkungan, misalnya pembangunan yang
berkelanjutan, proses daur ulang, efisiensi penggunaan sumber daya.

5. KERUGIAN
• Gambaran pengamatan sepintas sehingga tidak mewakili pengoperasian sebenarnya
• Belum adanya format yang seragam dalam melaksanakan audit dan sistem penulisan laporan
• Hasil dari audit lingkungan dapat digunakan untuk menuntut perusahaan, jika ada issue yang
meresahkan
• perusahaan yang telah membuat laporan audit lingkungan wajib melaksanakan program yang
disarankan didalamnya
• Selama proses audit kemugkinan terjadi penghentian sementara pengoperasian pabrik

Anda mungkin juga menyukai