Anda di halaman 1dari 27

TUGAS 9

FISIOLOGI

BERBAGAI PENYAKIT JANTUNG DAN PENYEBABNYA

OLEH :

DHEA VERONICA PUTRI

19087006

DOSEN PENGAMPU :

Padli S.Si.,M.Pd

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
I. MIND MAPPING..............................................................................................
II. PEMBAHASAN................................................................................................
A. PENDAHULUAN.............................................................................................
1. LATAR BELAKANG...........................................................................
2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................
B. PEMBAHASAN................................................................................................
1. PENGERTIAN JANTUNG.........................................................................
2. ANATOMI JANTUNG MANUSIA............................................................
3. FISIOLOGI JANTUNG...............................................................................
4. FUNGSI JANTUNG...................................................................................
5. CARA KERJA JANTUNG........................................................................
C. PENUTUP.........................................................................................................
III. PERTANYAAN DAN JAWABAN..................................................................
A. PERTANYAAN ...............................................................................................
B. JAWABAN........................................................................................................
C. JURNAL.........................................................................................................
IV. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
Jantung merupakan Pada saat berdenyut, setiap
sebuah organ yang terdiri otot. ruang jantung mengendur dan
Cara bekerjanya menyerupai terisi darah (disebut diastol).
otot polos yaitu di luar kemauan Selanjutnya jantung
kita (dipengaruhi oleh susunan berkontraksi dan memompa
saraf otonom). darah keluar dari ruang jantung
CARA (disebut sistol).
PENGERTIAN KERJA
JANTUNG JANTUNG

ANATOMI MEKANISME KERJA FUNGSI Fungsi Jantung adalah


JANTUNG JANTUNG DAN SISTEM JANTUNG mengepam darah keparu-paru
MANUSIA SIRKULASI dimana darah itu memperoleh
oksigen dan seterusnya
 Atrium Kanan
dialirkan ke seluruh badan.
 Ventrikel Kanan FISIOLOGI Fungsi utama jantung adalah
 Atrium Kiri JANTUNG
menyediakan oksigen ke
 Ventrikel Kiri seluruh tubuh dan
Sistem Pengaturan Jantung Siklus Jantung membersihkan tubuh dari
Aktivitas Kelistrikan Jantung Curah Jantung hasil metabolisme
Bunyi Jantung Frekuensi Jantung (karbondioksida).
PEMBAHASAN

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan


berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari
jantung,dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung merupakan organ berotot
yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti
kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung
dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk
mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk
mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Fisiologi jantung
terbagi dalam beberapa bagian diantaranya sistem pengaturan jantung,aktivitas kelistrikan
jantung,siklus jantung,bunyi jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
2. . Rumusan Masalah
1) Apa pegertian dari jantung ?
2) Apa saja anatomi jantung manusia ?
3) Apa yang termasuk fisiologi jantung?
4) Apa saja fungsi jantung ?
5) Bagaimana cara kerja jantung ?

B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN JANTUNG
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot
polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis
kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat
di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini
teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya kurang lebih sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
 Lapisan Jantung
a. Endokardium : merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali
yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang meapisi permukaan
rongga jantung.
b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot
jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
 Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang
membentuk serambi atau aurikula kordis.
 Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
atrioventrikuler sampai apeks jantung.
 Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan
bilik jantung.
c. Pericardium : lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus
terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu di pangkal
jantung membentuk kantung jantung.
Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga
agar pergesekan antara pericardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap
jantung.
Jantung dapat bergerak yaitu mengembang dan menguncup yang disebabkan
oleh adanya rangsangan yang berasal dari susunan saraf otonom. Rangsangan ini
diterima oleh jantung pada simpul saraf yang terdapat pada atrium dekstra dekat
masuknya vena kava yang disebut nodus sinoatrial (sinus knop simpul keith flak).
Dari sini rangsangan akan diteruskan ke dinding atrium dan juga kebagian septum
kordis oleh nodus atrioventrikular atau simpul tawara melalui berkas wenkebach.
Dari simpul tawara rangsangan akan melalui bundle atrioventrikular (berkas his)
dan pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel yang disebut
anulus fibrosus, rangsangan akan terhenti kira-kira 1/10 detik.
Seterusnya rangsangan tersebut akan diteruskan ke bagian apeks kordis dan
melaui berkas purkinje disebarkan ke seluruh dinding ventrikel, dengan demikian
jantung berkonrtaksi.
 Periode Jantung
Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode :
1. Periode kontriksi (periode sistole).
Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup.
Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula semilunaris aorta dan
valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra
mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan. Sedangkan darah
dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
2. Periode dilatasi (periode dilatasi).
Seatu keadaan ketika jantung mengenbang. Katup bikus dan trikuspidalis
terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra dan darah dari
atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di paru-paru
kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari
seluruh tubuhmelalui vena kava masuk ke atrium dekstra.
3. Periode istirahat.
Yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira-
kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung akan menguncup sebanyak 70-80
kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi jantung akan memindahkan darah ke aorta
sebanyak 60-70 cc.

 Sifat otot jantung


Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan berkontraksi otot
jantung sewaktu sistole maupun diastole tidak bergantung pada rangsangan saraf.
Kondutivitas (daya hantar) konstriksi melalui setiap serabut otot jantung secara halus
sekali dan sangan jelas dalam berkas his. Ritme dan kekuatan gelombang yang
dimiliki otot jantung secara otomatis dengan tidak bergantung pada rangsangan saraf.

 Denyut atreri
Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompakan keluar jantung. Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri
dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke arteri
yang merambat lebih cepat. Kacepatan denyut jantung dalam keadaan sehat
dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dam umur.
 Daya pompa jantung
Dalam keadaan istirahat janrung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak
pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20-25
liter/menit.
Setiap menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena
ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal
mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi
membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalam jangka waktu
lama, bisa menjadi edema.

2. ANATOMI JANTUNG MANUSIA


Ruang Jantung terbagi atas empat ruang.
a. Atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial.
b. Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum interventrikular.
 Atrium Kanan
Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih
rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot
jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang.
Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka
untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan.
 Ventrikel Kanan
Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan.
Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel
kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid
mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru
memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
 Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru.
Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
 Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak
atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta
tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel
penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan
katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium
kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir
ke seluruh tubuh.

Katup jantung terdiri dari:


 Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila
katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel
kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium
kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya,
katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
 Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan
kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3
daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel
kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju
arteri pulmonalis.
 Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
 Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup
ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Pembuluh darah dalam jantung,yaitu:

 Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus
menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan
nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan
darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama
tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner, muncul
dari awalaorta, di dekat bagian atas jantung.
 Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang
membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian
atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
 Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang
membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada
rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
 Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru
ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa
darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh
vena yang membawa darah ke jantung.
 Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira
diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel
kiri ke berbagai bagian tubuh.
 Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel
kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri
membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan
sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.
3. FISIOLOGI JANTUNG
 Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar
impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Nodus
sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di
dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior. Nodus S-A
mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung. Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik, sampai
ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular. Berkas A-V berfungsi
membawa impuls di sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.

 Aktivitas Kelistrikan Jantung


Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan
depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi
menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar
khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap
junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya
titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus
AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar
pengisian ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke
septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh
miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui
penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium
berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu
jeda singkat. Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif
yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama,
untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh
pengaktifan saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase
datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.
Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti
sehingga dapat terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung
dapat direkam dari permukaan tubuh. Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi
penting mengenai status jantung.

 Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi
(diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. Kontraksi jantung
mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama
yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui
ruang-ruang dan masuk ke arteri.
Peristiwa mekanik dalam siklus jantung :
 Selama masa diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama
rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
 Atrium secara pasif terus – menerus menerima darah dari vena (vena cava superior
dan inferior, vena pulmonar).
 Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang terbuka.
 Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima
darah yang masuk.
 Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam pembuluh-
pembuluh lebih besar daripada tekanan dalam ventrikel.Sekitar 70% pengisian
ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.
 Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan
peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke
dalam ventrikel.
 Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi.
Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk
segera menutup.
 Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri
 Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir
darah yang tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml
 Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume diastole akhir (120 ml) dan volume
sistole akhir (50 ml)
 Diastole ventricular
 Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun
tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmonary, sehingga katup
semilunar menutup (bunyi jantung kedua).
 Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta.
 Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik
karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel
menurun tajam dari 100 mmHg samapi mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium,
katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali.

 Bunyi Jantung
 S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel &
arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel
melebihi tekanan atrium.
 S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta &
arteri pulmonal.
 S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara
tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering
terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
 S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi
atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
 Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang
berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup
seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup
yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.

 Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit,
dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus
jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
 Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per
menit.
 Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per
menit
 Pengaturan Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis
susunan saraf otonom. Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron
dalam medulla oblongata. Efek impuls neuron ini adalah untuk meningkatkan
frekuensi jantung. Impuls ini menjalar melalui serabut simpatis dalam saraf jantung
menuju jantung. Ujung serabut saraf mensekresi neropineprin, yang meningkatkan
frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui
nodus A-V dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan
jantung. Pusat refleks kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata. Efek
impuls dari neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung. Impuls ini
menjalar melalui serabut parasimpatis dalam saraf vagus. Ujung serabut saraf
mensekresi asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari nodus
S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus V-A. Frekuensi jantung
dalam kurun waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan impuls akselerator
dan inhibitor dari saraf simpatis dan parasimpatis. Impuls aferen (sensorik) yang
menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor, yang terletak di berbagai bagian
dalam sistem kardiovaskular. Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive
terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan
suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang
menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular. Proreseptor
dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah
menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung untuk
mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi jantung : Frekuensi
jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan, seperti reseptor
untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem
saraf pusat. Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti
kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya
meningkat atau berkurang.

 Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya kurang
lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada
perempuan.
 Perhitungan curah jantung
Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup
 Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
 Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit
yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah
kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.
 Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan
input-nya berdasarkan alasan berikut :
 Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic.
 Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial
ventrikel.
 Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan
konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga
daya konstraksi semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang
jantung.
 Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung
 Pompa otot rangka. Vena muskular memiliki katup-katup, yang memungkinkan
darah hanya mengalir menuju jantung dan mencegah aliran balik. Konstraksi
otot-otot tungkai membantu mendorong darah kea rah jantung melawan gaya
gravitasi.
 Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan tekanan negative dalam rongga toraks
menghisap udara ke dalam paru-paru dan darah vena ke atrium.
 Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yang tersimpan dalam
limpa, hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantung turun.
 Gaya gravitasi di area atas jantung membantu aliran balik vena.
 Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung
 Perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak, memindahkan darah
dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks pada frekuensi
jantung dan tekanan darah dapat mengatasi pengurangan aliran balik vena.
 Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya, akibat hemoragi dan volume
darah rendah) mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung.
 Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa
ventrikel bekerja lebih keras untuk mengeluarkan darah melawan tahanan.
Semakin besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel yang bverkontraksi, semakin
sedikit curah jantungnya.
 Pengaruh tambahan pada curah jantung
 Hormone medular adrenal
Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan frekuensi jantung dan
daya kontraksi sehingga curah jantung meningkat.
 Ion
Konsentrasi kalium, natrium, kalsium dalam darah serta cairan interstisial
mempengaruhi frekuensi dan curah jantungnya.
 Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat mempengaruhi curah jantungnya.
 Penyakit kardiovaskular. Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja
pompa jantung kurang efektif dan curah jantung berkurang, meliputi:
 Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dalam dinding pembuluh darah
koroner, pada akhirnya akan mengakibatkan sumbatan aliran darah.
 Penyakit jantung iskemik, supali darah ke miokardium tidak mencukupi,
biasanya terjadi akibat aterosklerosis pada arteri koroner dan dapat
menyebabkan gagal jantung.
 Infark miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu
penurunan tiba-tiba pada suplai darah ke miokardium.
 Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama saat
melakukan aktivitas.

4. FUNGSI JANTUNG
Fungsi Jantung adalah mengepam darah keparu-paru dimana darah itu memperoleh
oksigen dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan. Fungsi utama jantung adalah
menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida).
Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah
yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua
atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke
dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian
kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri
akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya
akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua
atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke
dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian
kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri
akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya
akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

5. CARA KERJA JANTUNG


Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua
vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah,
dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa
melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan
mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di
paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta
(arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.

C. PENUTUP

1. Kesimpulan
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot
polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Lapisan jantung terdiri dari : Endokardium, Miokardium, Pericardium Ruang Jantung
terbagi atas empat ruang: Atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum
intratrial,Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum.
Katup jantung terdiri dari : Katup Trikuspidalis, Katup pulmonal ,Katup Bikuspid,
Katup Aorta.
Pembuluh darah dalam jantung : Arteri Koroner, Vena Kava Superior, Vena kava
Inferior, Vena Pulmonalis, Aorta, Arteri Pulmonalis.
Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya Sistem pengaturan
jantung terdapat serabut parkinje yang merupakan serabut otot jantung khusus,nodus
sinoatrial,nodus atrioventrikular,dan berkas A-V. Aktivitas kelistrikan jantung ,siklus
jantung,bunyi jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

A. PERTANYAAN

1. . Bagaimana cara Jantung belerja ?

2. Kondisi apa saja yang membuat Otot jantung tak bekerja normal ?

3. Apa yang menyebabkan seorang menderita penyakit jantung ?

4. . Bagaimana cara Jantung belerja ?

5. . Deskripsikan struktur jantung?

B. JAWABAN

1.Cara kerja jantng :

 Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
 Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol).
 Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
 Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam
atrium kanan.
 Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
 Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru.
 Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
 Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri.
 Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
 Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh).
 Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh.

2. Kondisi yang membuat Otot jantung tak bekerja normal

 Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
 Otot jantung yang lemah.
 Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir.
 Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang
berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan
rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak
kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
 Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di
dalam kandungan.
 Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
 Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat,
karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita
menjadi biru dan sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada.
 Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki
satu buah serambi.

3. Beberapa yang menyebabkan seorang menderita penyakit jantung

 Merokok
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi menyebabkan penyakit
jantung
 Malas berolahraga
 Kurang istirahat
 Tingkat stress yang tinggi
 Tekanan darah tinggi
 Kegemukan
 Diabetes
 Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga

4. Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
 Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol).
 Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
 Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan.
 Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
 Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru.
 Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan
selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
 Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri.
 Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
 Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh).
 Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh

5. Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari
atas ke bawah, menjadi dua pompa.
Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung.
Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung.
Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan
bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya
gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar
untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke
seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah
katup.
Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun
tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiridisebut katup mitralis atau
katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

REVIEW JURNAL

TUGAS 9
(Searching of Journal)
Nama/NIM :dheaveronicaputri/19087006 HariPertemuan : Pertemuan 9
Email :dheaveronica01@gmail.com
Hp : 082282887785
AlamatSumber Searching : https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf/article/view/1528/1478&ved=2ah
UKEwia7e-DuYvpAhUszTgGHSdvDc4QFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw2LP35XCceAaCeH-QW0GuGZ

A MATERI KULIAH
FISIOLOGI JANTUNG DAN SIRKULASI
B BERBAGAI PENYAKIT JANTUNG DAN
JudulArtikelJurnal PENYEBABNYA
(Asli) (Physical Education = KepelatihanOlahraga)

Abstract Destination of this study is to determine 1) the effect of


aerobic activity heart pulse profile. 2) Effect
of fluid intake (water) to the pulse profile heart 3) The
differences in pulse rate on the sample that
given and not given liquid (water) when activity aerobik.
The Sampling technique uses simple
random sampling. The Research uses experimental
methods. The Analisis uses t-test with
significance tests <0.05. Based on calculations of data
obtained by 1) the initial test control group
was 76.07 with a SD 9.592 and final test was 124.4 with
SD 15.188., And obtained thitung = -
10.541 and significance value (α) = 0.000 <0.05. 2) to test
the experimental group at baseline was
74.13 with SD 2.875 and final test was 76.60 with SD
4.517. As well as the value obtained
thitung -1.784 and α = 0.085> 0.05. 3) The comparison of
final test experimental group 76.60
with SD 4.517 124.67 with a control group 124,67 with SD
15.188. It also obtained t count -
11.749 0.000 and α values <0.05.

C RingkasanJurnal
Dengan meningkatnya aktivitas fisik
seseorang maka kebutuhan darah yang
mengandung oksigen akan semakin besar.
Kebutuhan ini akan dipenuhi jantung dengan
meningkatkan aliran darahnya. Hal ini juga
akan direspon oleh pembuluh darah dengan
melebarkan diameter pembuluh darah sehingga
akan berdampak pada tekanan darah individu
tersebut. Saat proses ini berlangsung maka
keadaan darah akan semakin mengental dan
menghambat peredaran darah dalam
mengangkut sari-sari makanan dan osigen
keseluruh tubuh. Dan disinilah peranan dari
cairan tubuh (air) sebagai penyeimbang atau
pengencer darah sehingga darah dalam keadaan
normal dan dapat mengedarkan sari-sari
makanan dan oksigen keseluruh tubuh.
Dalam keadaan istirahat jantung berdetak
70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakan
kecepatan jantung bisa mencacapai 150
kali/menit dengan daya pompa 20-25
liter/menit (Syaifudin 1997:57). Curah jantung
(cardial output) adalah volume darah yang
dipompa oleh tiap-tiap ventrikel permenit.
Sedangkan kecepatan normal denyut
jantung (jumlah debaran setiap menit) adalah:
Pada bayi yang baru lahir : 140 per menit, usia
satu tahun : 120 per menit, usia dua tahun : 110
per menit, usia lima tahun : 96-100 per menit,
usia sepuluh tahun : 80-90 per menit, pada orang
dewasa : 60-80 per menit
Menurut Sherwood (2001:280) kecepatan
denyut jantung dapat dihitung dengan cara:
Curah jantung = kecepatan denyut
jantung X volume sekuncup
=70 denyut/menit X 70 ml/denyut
=4.900 ml/menit atau 5 liter/menit
Keterangan :
Volume sekuncup rata-rata 70 ml/denyut
Komposisi darah yaitu Air : 91%, Protein
: 3% (albumin, glubulin, protombin dan fibrinogen),
Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium
bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan
zat besi), Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak,
asam, kolesterol, asam amino ).
Istilah denyut jantung merupakan
manifestasi dari kemampuan jantung, indikator
dari denyut jantung adalah denyut nadi. Jadi
untuk mengetahui kerja jantung dapat dilihat
dari denyut nadi yang merupakan rambatan dari
denyut jantung, denyut tersebut dihitung tiap
menitnya dengan hitungan repetisi (kali/menit)
atau dengan denyut nadi maksimal dikurangi
umur.
Untuk mengetahui kecepatan denyut nadi
seseorang dapat dilakukan dengan pulse rate
yaitu dengan cara menghitung perubahan tibatiba
dari tekanan yang dirambatkan sebagai
gelombang pada dinding darah sedangkan
pengukuran dapat dilakukan pada : Arteri karotis
(daerah leher),Terletak dileher dibawah lobus
telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan
diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus
Sering digunakan untuk bayi, kasus cardiac
arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke
otakFrekuensi denyut jantung manusia
bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal.
Arteri radialis (pergelangan tangan),terletak
sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba
diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari.
Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.
Arteri femolaaaris (lipat paha), Arteri pulpotea,
Arteri dorsalis pedis (daerah dorsum peedis),
Arteri temporalis (ventral daun telinga).
Sedangkan untuk mengetahui sirkulasi
darah tersebut yang paling sederhana dengan
pemeriksaan denyut nadi. Jadi secara tidak
langsung denyut nadi sebagai indeks kerja
jantung dan memiliki peranan penting bahkan
dapat mengukur tingkat aerobik seseorang.
Pulsus atau denyut nadi adalah perubahan tibatiba
dari tekanan jantung yang dirambatkan
sebagai gelombang pada dinding pembuluh
darah. Denyut nadi merupakan sebagian besar
indeks kerja jantung tetapi elastiositas pembuluh
darah yang yang lebih besar, viskositas darah,
resistensi arterior dan kapiler memegang
peranan dalam menetapkan sifat-sifat tertentu
dari denyut nadi. Denyut nadi merupakan cara
yang paling sederhana untuk menilai fungsi sistem
peredaran darah atau sirkulasi selama
kerja. Tekanan darah dan denyut nadimemiliki
normalitas yang dihitung selama 15 detik,
kemudian dikalikan empat untuk mendapatkan
denyut jantung per menit. Sirkulasi atau
peredaran darah di tandai dengan denyut
jantung ini terjadi dari atrium kanan menerima
darah dari pembuluh darah superior dan inferior
vena cava dan memompanya melalui arteri
pulmoner ke paru. Dari sini mengalir terus ke
kapiler dan oksigen diserap, sedangkan
korbondioksida diangkut. Darah yang
mengandung oksigen dari paru-paru masuk ke
serambi kiri melalui vena pulmoner, kemudian
mengalir ke bilik kiri dan dipompa ke aorta
melalui sistem arteri sistemik ke jaringan kapiler
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pengaruh
aktivitas aerobik terhadap
profil denyut jantung. 2) Pengaruh asupan cairan (air)
terhadap profil denyut jantug 3)
Perbedaan kecepatan denyut nadi pada sampel yang diberi
dan yang tidak diberi cairan
(air) saat aktivitas aerobik.Teknik pengambilan sampel
dengan simple random sampling.
Penelitian menggunakan metode eksperimen. Analisis
menggunakan uji t-tes dengan
signifikansi <0,05. Berdasarkan hasil perhitungan data
a. Abstrak (Bahasa diperoleh 1) 􀢞􀴥tes awal kelompok
Indonesia) kontrol adalah 76,07 dengan SD 9,592 dan 􀢞􀴥 tes akhir
adalah 124,4 dengan SD
15,188.dan di peroleh thitung = -10,541 dan nilai
signifikansi (α) = 0,000 < 0,05. 2)
kelompok eksperimen di dapat 􀢞􀴥tes awal adalah 74,13
dengan SD 2,875 dan 􀢞􀴥tes akhir
adalah 76,60 dengan SD 4,517. Serta di peroleh thitung
-1,784 dan nilai α = 0,085 >
0,05. 3) Perbandinagn 􀢞􀴥tes akhir kelompok eksperimen
76,60 dengan SD 4,517 dan
􀢞􀴥hasil akhir kelompok kontrol 124,67 dengan SD
15,188. Selain itu juga diperoleh t
hitung -11,749 dan nilai α < 0,05.
b. Teori yang Frekuensi denyut jantung manusia
Digunakan bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya paada saat aktivitas. Saat
melakukan aktivitas olahraga jantung kita
bekerja lebih keras dibanding saat kita tidak
sedang berolahraga.Jantung mengedarkan sarisari
makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa denyut
jantung saat berolahraga antara sampel yang
tidak diberi minum pada saat aktifitas lebih
cepat dibanding dengan sampel yang diberi
minum saat melakukan aktivitas olahraga. Hal
ini menunjukan bahwa adanya perbedaan
kecepatan denyut jantung pada sampel
Penelitian ini dilaksanakan di Lab
Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ergocycle. stop watch, blanko dan alat tulis,
daftar hadir.
Pengukuran dilakukan dengan cara,
mengecek daftar dan jumlah sampel. Tes awal
atau pre test. Mengukur denyut nadi awal. Hal
ini ditujukan untuk mengetahui jumlah denyut
nadi awal dari sampel. Pengukuran ini
dilakukan secara besama-sama dan hasilnya
dicatat dalam daftar. Mengukur denyut nadi
sesuai dengan ketentuan yaitu dalam waktu satu menit di
ukur banyaknya denyut nadi. Untuk
memudahkan dalam pengukuran jumlah denyut
nadi diambil 20 detik pertama kemudian
c. MetodePenelitian
dikalikan 3. Melakukan program latihan:
kegiatan awal sampel dicek denyut nadi awal
sebelum melakukan aktifitas (cek denyut nadi
awal). Kegiatan inti, 2 sampel melakukan
aktivitas aerobik menggunakan ergocycle selama
30 menit dengan ritme yang sama, salah satu
sampel di beri minum setelah 15 menit sebanyak
240 ml (satu gelas aqua kecil) dan yang satunya
tidak diberi minum. Sedangkan minuman yang
diberikan berupa air minum dalam kemasan
(aqua). Kegiatan akhir melakukan pengecekan denyut nadi
akhir setelah melakukan kegiatan
(post test). Pengecekan denyut nadi akhir
dilakukan untuk mengukur denyut nadi setelah
melakukan program latihan dan pengukurannya
sama dengan pengukuran pada saat tes awal.Post
test (tes akhir) mengukur denyut nadi sampel.
Mengukur denyut nadi sesuai dengan ketentuan.
d. HasilPenelitian Analisis hasil penelitian dari hasil
perhitungan statistik yang menggunakan
program SPSS dapat dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan yang
pertama di dapat rata-rata tes awal kelompok
kontrol adalah 76,07 dengan standar deviasi
9,592 dan rata-rata tes akhir adalah 124,4
dengan standar deviasi 15,188.dan diperoleh
thitung = -10,541 dan nilai signifikansi = 0,000
< 0,05. Jadi dapat di simpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata antara nilai tes awal dan
akhir pada kelompok kontrol. Berdasarkan data dari
perhitungan
kelompok eksperimen di dapat tes awal adalah
74,13 dengan standar deviasi 2,875 dan rata-rata
tes akhir adalah 76,60 dengan standar deviasi
4,517. Serta di peroleh thitung -1,784 dan nilai
signifikansi 0,085 > 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
rata-rata yang signifikan antara nilai tes awal
dan akhir pada kelompok eksperimen
Aktivitas aerobik : Aktivitas aerobik
mempengaruhi profil jantung hal ini ditunjukkan dengan
adanya hubungan yang
signifikan antara antara denyut nadi awal dan
akhir kelompok eksperimen. Asupan cairan :
Asupan cairan mempengaruhi profil jantung
e. Kesimpulandan
dikarenakan tidak terdapat perbedaan yang
Saran
signifikan antara denyut nadi awal dan akhir.
Perbedaan : Perbedaan kecepatan denyut
jantung yang diberi dan tidak diberi asupan
cairan (air) sangat berbeda. Hal ini ditunjukan
dengan adanya perbedaan yang signifikan dari
hasil pengukuran denyut nadi akhir kelompok
kontrol dan eksperimen
Jusunul Hairy. 1989. Fisiologi Olahraga Jilid 1. Jakarta :
Depdikbud Direktorat Jendral Perguruan
Tinggi.
Sherwood, Laurele. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke
f. DaftarRujukan Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Syaifudin. 1997. Anatomi Fisioligi Untuk Siswa Perawat
edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Padang, 29 April 2020

Mahasiswa,

Dhea Veronica Putri


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Umar, MS., AIFO.2014. “Fisiologi Manusia”.

Ns. Maulita Purwita Sari.2016. “Anatomi Fisiologi Jantung”. www.maulitapurwita.com,


diakses 28 Februari 2019.

Lina Karlina. 2014. “fisiologi Jantung”. www.Linakarlinaa.com, diakses 28 Februari 2019.

Isna Khairinnisa.2012. “Anatomi Dan Fisiologi Jantung”. www.anatomifisiologijantung.com,


diakses 28 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai