Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Ishak Aziz M.Pd

OLEH :

DHEA VERONICA PUTRI (19087006)

AFDHAL MU’ARIF (19087048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


JURUSAN KEPELATIHAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

P u j a d a n p uj i s y u k ur y a n g k a m i a t ur k a n k e p a d a A l l a h S u b h a n a h u

W a t a ’ a l a y a n g t e l a h m e m b e r i ka n b a n y a k n i km a t , t a u f i k d a n h i d a ya h . D a n

y a n g t e r h or m a t d o s e n pe m b i m b i n g B a p a k D r . I s h a k A z i z , M . P d b e s e r t a

teman semuanya, sehingga saya dapat m e n y e l e s a i k a n m a ka l a h y a n g

b e r j u d u l “ K A J I A N T E O R I D A L A M P E N E L I T I A N ” de n g a n b a i k t a n p a

ada halangan yang berarti.

D a l a m m a k a l a h i ni t e r d a p a t b e be r a p a p e m ba h a s a n m a t e r i m e n g e n a i

Penjelasan tentang KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN . Di luar itu,

s a y a s e b a g a i m a n u s i a bi s a m e n y a d a r i s e p e n u h n y a b a h w a m a s i h b a n y a k

k e k u r a n ga n d a l a m p e n u l i s a n m a k a l a h i n i , b a i k d a r i s e g i t a t a b a h a s a ,

susunan kalimat, maupun isi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan

h a t i , s a y a s e l a k u p e n y u s u n m e n e r i m a s e ga l a k r i t i k d a n s a r a n y a n g

m e m b a n g u n da r i p e m ba c a .

D e n g a n k a r y a i n i k a m i b e r h a r a p d a pa t b e r m a n f a a t u nt u k m e n a m b a h

wawasan ilimah mahasiswa t e nt a n g KAJIAN TEORI DALAM

PENELITIAN D e m i ki a n ya n g b i s a s a y a s a m p a i k a n , s e m o g a m a k a l a h i ni

dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat

y a n g n ya t a .

PADANG, Maret 2022


D A FTAR I SI

K A T A P E N G A N T A R ......................................................................................................2

D A F T A R I S I ......................................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................4

1.1 Rumusan Masalah....................................................................................................5

1.2 Tujuan.................................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................................6

2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian..........................................................................6

2.2 Macam-macam Teori Penelitian.................................................................................7

2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian...................................................................8

2.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori....................................................9

BAB III..................................................................................................................................13

PENUTUP.............................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan kajian teori dalam sebuah penelitian merupakan hal penting
dalam penyusunan sebuah karya ilmiah. Proses menyusun kajian teori
merupakan proses yang sangat menentukan langkah penelitian berikutnya.
Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap
masalah kajian teori.

Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan proses


yang sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya ilmiah. Hal ini
memerlukan kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah
menyusun kajian teori manakala ia paham betul topik masalah yang hendak
ditelitinya, kemudian ia memiliki kemampuan untuk menemukan referensi
yang dibutuhkannya.

Keterkaitan antara bagian dari kajian teori akan menjadikan dasar dari
penelitian tersebut. Sehingga bersamaan dengan pencarian dan penemuan
masalah itulah para peneliti mencari dan menemukan referensi yang relevan
dengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan bagian dari
proposal penelitian, yang merupakan langkah awal dari proses penelitian.
Untuk membuat proposal penelitian yang berkualitas selain kemampuan
menemukan masalah yang urgent dan pemilihan metode penelitian yang
relevan, bagian yang tidak kalah pentingnya adalah kajian teori/landasan teori,
ataupun sering disebut dengan istilah studi pustaka.

Maka dari itu seorang peneliti benar-benar harus memahami apa itu
kajian teori, macam-macam teori, peran dan fungsi teori, langkah-langkah
menyusun teori sebelum terjun melakukan penelitian.

1.1 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kajian teori dalam penelitian?

2. Apa sajakah macam-macam teori dalam penelitian?

3. Bagaimana peran dan fungsi teori dalam penelitian?

1.2 Tujuan

1. Apakah yang dimaksud dengan kajian teori dalam penelitian?

2. Apa sajakah macam-macam teori dalam penelitian?

3. Bagaimana peran dan fungsi teori dalam penelitian?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian

Para ahli mengemukakan banyak definisi teori, Menurut Kerlinger


(1978)Suatu teori ialah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi
yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomen dengan merinci
hubungan-hubungan antarvariabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi
gejala itu.
Batasan di atas mengandung tiga hal. Pertama, sebuah teori adalah
seperangkat proposisi yang terdiri atas konstruk-konstruk yang terdefinisikan dan
saling terhubung. Kedua, teori menyusun antar hubungan seperangkat variabel
(konstruk) dan dengan demikian merupakan suatu pandangan sistematis mengenai
fenomen-fenomen yang dideskripsikan oleh variabel-variabel itu. Ketiga, dengan
sebuah teori kita bisa membuat sebuah prediksi yang sukses, maka teori itu
terkukuhan dan sudah cukup. dalam pembuatan prediksi yang sukses itu
diperlukan kontrol yang baik pula karena ini saling terkait.

Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan “researchers use theory


differently in various types of research, but some type of theory is present in most
social research”. Kemudian menurut Cooper & Schindler (2003) yang
mengemukakan bahwa, theory is a set of systematicaly interrelated concepts,
definition, and proposition that are advanced to explain and predict phenomena
(fact). Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun
secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
2.2 Macam-macam Teori Penelitian
B. Macam-macam Teori Penelitian

Mark (1963) pada Sitirahayu Haditomo dalam Sugiyono membedakan teori


menjadi tiga macam, diantaranya:

1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.

2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam
bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum
behaviorist.

3. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan
teori kembali mempengaruhi data.

Sementara itu Goetz dan LeCompte dalam Uhar (2013) membagi teori ke dalam
empat jenis yaitu:

1. Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan
proposisi-proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan
untuk menguraikan, menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif sejumlah
fenomena besar secara nonprobabilitas.

2. Theoritical model (model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar )tidak


ketat antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang membentuk pandangan
ilmuwan tentang dunia.

3. Formal dan middle-range theory (teori formal dan tingkat menengah). Yaitu
proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa
kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.
4. Substantive theory (teori substantif). Adalah teori yang paling rendah tingkatan
abstraksi dan sangat terbatas dalam kerumunan generalisasinya

2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian


Wagiran (2015) menyatakan bahwa fungsi teori dalam suatu penelitian

antara lain :

1.Sebagai identifikasi awal dari masalah penelitian dengan menampilkan


kesenjangan, bagian-bagian yang lemah, dan ketidaksesuaiannya dengan
penelitian-penelitian sebelumnya. Fungsi ini memberikan suatu kerangka
konsepsipenelitian dan memberikan alasan perlunya penyelidikan.

2. Untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan


topic penelitian. Kemudian melalui teori kita dapat membuat pertanyaan-
pertanyaan yang terinci sebagai pokok masalah penelitian.

3. Untuk menampilkan hubungan antara variabel yang diteliti. Melalui proses ini
kita dapat membandingkan topic penelitian dengan penemuan-penemuan.

Teori yang tepat adalah teori yang bersesuaian dengan ruang lingkup masalah .
Hal penting dalam kajian teori adalah menguraikan landasan berfikir yang
mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan. (Wagiran,
2015).

Menurut Widi (2010) kajian teori berperan untuk :

1. Memperjelas dan fokus pada permasalahan penelitian

2. Menyusun dna memperbaiki metodologi

3. Memperluas pengetahuan dan landasan teoritis


4. Menghubungkan dengan pengetahuan terkait

Menurut Heri Retnawati (2016) kajian teori berperan untuk:

1. Mengkonstruk indikator instrumen

2. Mengkonstruk paradigma penelitian

3. Mengkonstruk hipotesisa. berbicara formal, yaitu kegiatan berbicara yang


terikat pada aturanaturan, baik aturan yang berkaitan dengan tatakrama maupun
kebahasaan

2.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori


Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joyce dan Walter
membaginya menjadi beberapa langkah, diantaranya :

1. Search prelimenary sources. Mencari sumber pendahuluan.

Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan


penelitian dan publikasi lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

2. Use seconday source. Menggunakan sumber tambahan.

Yang dimaksud dengan sumber tambahan yakni sebuah dokumen yang ditulis
oleh seseorang yang tidak secara nyata melakukan penelitian, mengembangkan
teori atau mengutarakan pendapatnya bahwa mereka telah mensistesis menjadi
sebuah tinjuan pustaka.

3. Read primary source. Membaca sumber utama.

Pada tahap ini jika peneliti yang hendak mengutip hasil dari temuan peneliti
lain, maka seharusnya dilakukan dengan cara langsung mengutip dari penelitinya
asli, bukan mengambil kutipan dari sebuah kutipan yang sudah dilakukan oleh
orang lain.
4. Synthesize the literature. Mensintesis bahan bacaan.

Seorang peneliti haruslah pandai memilih dan memilah bahan yang akan
dikutipnya dalam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber yang dibaca lantas
dimasukan kedalam bahan kajian pustakanya. Hanya menggunakan sumber
bacaan yang sudah terbukti kredibilitasnya. Dansetiap jenis penelitian memiliki
pola sintesis yang berbeda.

Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat


melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :

1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya

2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan


penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang
relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul
penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber
data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).

4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang
isi setiap sumber data yang dibaca.

6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke


dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber- sumber bacaan yang dikutip
atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Contoh penulisan Kajian Teori pada sebuah judul penerapan pembelajaran
matematika berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Kajian teori apa saja yang perlu dituliskan yaitu :

1. Pembelajaran Matematika

Yang penting disini adalah tujuan pembelajaran matematika, pemilihan


beberapa sumber yang nantinya akan disesuaikan dengan variabel terikat yang
kita pilih. Pada contoh di atas adalah tentang berpikir kritis. Sumber kajian teori
yang bisa digunakan bisa kurikulum yang berlaku, pendapat para ahli, NCTM,
pada bagian ini juga haruslah ditekankan pemilihan jenis pembelajaran yang
sesuai dengan variabel yang akan kita teliti. Sehingga ada alasan kuat kita
memilih model pembelajaran.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam bagian ini yang penting dari PBM yang harus kita cari dan tuliskan
dalam kajian teori meliputi definisi PBM, langkah-langkah pembelajarannya,
prinsip dasar dari PBM, serta manfaat dari PBM dilihat dari sisi variabel terikat
dalam hal ini kemampuan berpikir kritis. Dalam penulisan manfaat ini pelru juga
menggunakan penelitian relevan yang sudah terbukti.

3. Kemampuan Berpikir Kritis

Alasan pemilihan kemampuan berpikir kritis merupakan hal penting dalam


penulisan kajian teori bagian ini. Karena digunakan sebagai dasar dari penentuan
vaiabel terikatnya. Dalam pemilihan variabel terikat ini juga harus disertai dengan
arti dari kemampuan berpikir kritis, komponen apa yang ada di dalamnya, serta
bagaimana proses untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis ini. Dalam
penulisannya bisa didukung dengan penelitian penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya. Dalam penulisan kajian teori ini sangatlah penting untuk membuat
keterkaitan antara setiap kajian bagian teori yang dituliskan, hal ini dikarenakan
akan sangat berpengaruh besar dalam pelaksanaan penlitian. Ketika terdapat
sebuah benang merah yang sangat bagus maka penelitian tersebut akan lebih
bermakna dan lebih mudah dalam penyusunan bagian- bagian penelitian,
membuat instrumen penelitian, hipotesis awal, proses penarikan kesimpulan
penelitian.

.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan proses yang
sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya ilmiah. Hal ini memerlukan
kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian
teori manakala ia paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudian ia
memiliki kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkannya.

Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang


dapat digunakan, dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan serta
membimbing kita dapat memberikan makna terhadap data.

Maka dari itu seorang peneliti benar-benar harus memahami apa itu kajian
teori, macam-macam teori, peran dan fungsi teori, langkah-langkah menyusun
teori sebelum terjun melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Kerlinger, Fred. N. (2006). Asas-Asas Penelitian Behavioral. (Terjemahan Landung


R. Simatupang). New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.(Buku asli diterbitkan
tahun 1986)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed


Methods). Bandung: Alfabeta.

Uhar Suharsaputra. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kaualitatif, dan Tindakan.


Bandung: PT Refika Aditama.

Wagiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi).


Deepublish:Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai