Anda di halaman 1dari 60

FAKTOR

KEUANGAN YANG
MENDUKUNG
PENGELOLAAN OBAT
HG-5 | MANFAR-A
ANGGOTA KELOMPOK
1. Dannisya Alzura - 1906404543
2. Darisa Naurahhanan - 1906347792
3. Dilfa Safnia Putri - 1906405104
4. Hanifa Azzahra - 1906404676
5. Nur Alina Rahmadiani - 1906287944
6. Selinka Eptakyrietis H - 1906287995
TABLE OF CONTENTS
Jenis Laporan
01 Jenis Dana 02 Keuangan

Metode Analisis Laporan Break Even Point


03 Keuangan 04 (BEP)

05 Payback Period 06 Studi Kasus


01.
JENIS-JENIS
DANA
Hanifa Azzahra - 1906404676
Dana Pengadaan Presentase alokasi
pengadaan obat:
dana

Dana pengadaan adalah besaran dana yang disediakan atau


dialokasikan oleh pihak rumah sakit, guna memenuhi x = total dana pengadaan
kebutuhan obat di unit pelayanan kesehatan rumah sakit obat RS
tersebut. y = total kebutuhan dana
pengadaan obat
Total dana pengadaan obat merupakan seluruh anggaran
pengadaan obat, dan pendanaannya berasal dari semua Tujuan : untuk mengetahui
sumber anggaran. Idealnya, dana yang diberikan untuk seberapa jauh dana yang
pengadaan obat-obatan memenuhi kebutuhan riil (Kusnadi, diberikan pada farmasi
2014). dibandingkan seluruh
anggaran rumah sakit

Kusnadi, S. A. (2014). Manajemen Obat di Rumah Sakit. https://www.researchgate.net/profile/Satibi-Ali-Kusnadi/publication/317104254_Manajemen_Obat_di_Rumah_Sakit/links/5926a8ccaca27295a8f7eaf9/Manajemen-Obat-di-


Rumah-Sakit.pdf
Dana Pemeliharaan

Dana pemeliharaan adalah besaran dana yang digunakan untuk memelihara atau mempertahankan
sediaan farmasi, sarana dan prasarana yang ada di instalasi farmasi agar dapat tetap dipakai
(Rusli, 2017).

Tersedianya anggaran yang memadai untuk pemeliharaan tempat penyimpanan obat dan seluruh
peralatannya akan menjamin mutu persediaan dan memperpanjang umur pemakaian dari
peralatan tersebut. Bila terdapat obat ataupun alat yang rusak, maka kerja dari petugas kesehatan
akan terhambat dan manajemen harus memperbaiki alat tersebut dengan biaya yang cukup besar.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan dan pemeliharaan hingga mencapai 20-30%
yang tentunya dapat menimbulkan kerugian bagi rumah sakit baik dalam hal biaya maupun
kinerja kegiatan manajemen pengelolaan obat (Fathurrahmi, 2019).

Fathurrahmi. (2019). Manajemen Pengelolaan Logistik Obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.
Rusli, N. T. (2017). Analisis Biaya dan Faktor-Faktor Penentu Inefisiensi Layanan Hemodialisis pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rumah Sakit Rk Charitas Palembang Tahun 2016. Jurnal Administrasi Rumah Sakit, 3(3), 158–168.
Dana Pengiriman Obat
Dana pengiriman lebih sedikit
dikeluarkan bila lebih banyak jumlah
obat yang dikirim dalam 1 kali
pengiriman → berdampak pada
anggaran rencana pembelian obat.
Dana pengiriman obat adalah besaran dana yang Karena anggaran untuk pembelian obat
digunakan untuk mengirim obat dari dan ke yang direncanakan berkurang dan
instalasi farmasi. Rute perjalanan yang ditempuh jumlah pembelian obat berkurang,
oleh jasa transportasi yang digunakan merupakan jumlah obat yang tidak sesuai dengan
salah satu faktor yang dominan dalam permintaan obat dapat menyebabkan
menentukan besar kecilnya dana yang harus kekurangan persediaan dan
dikeluarkan (Fitriana, 2019). menghambat proses pelayanan rumah
sakit (Fitriana, 2019).

Fitriana, T. Z. (2019). Pengaruh harga produk dan biaya pengiriman terhadap jumlah persediaan produk obat di RS. Rehabilitasi Medik Zainuttaqwa.
Poin-poin yang harus diperhatikan
Dana Pengepakan dalam memilih bentuk dan bahan
kemasan :
1. Tidak toksik
2. Harus cocok dengan bahan yang akan
dikemas
Dana pengepakan adalah besaran dana yang 3. Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan
digunakan untuk menjamin keamanan obat dari, terjamin
cahaya, suhu dan air yang dapat merusak mutu 4. Dapat mencegah pemalsuan
obat di instalasi farmasi (Waluyo et al., 2015). 5. Kemudahan membuka dan menutup
6. Kemudahan dan keamanan dalam
Pengepakan merupakan salah satu kegiatan mengeluarkan isi
terpenting dalam manajemen logistik. Pengepakan 7. Kemudahan pembuangan kemasan
yang efisien dan efektif dapat menghemat biaya bekas
logistik dan memperlancar proses kegiatan 8. Ukuran, bentuk dan berat
logistik terutama pada saat penanganan produk 9. Penampilan dan pencetakan
dalam transportasi, penyimpanan dan distribusi 10.Biaya rendah
(Zaroni, 2017). 11.Syarat khusus

Waluyo, Y. W., Athiyah, U., & Rochmah, T. N. (2015). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Obat Publik di Instalasi Farmasi Kabupaten (Studi di Papua Wilayah Selatan). Ilmu Kefarmasian Indonesia, 13(1), 94–101. https://repository.unair.ac.id/77655/1/C-12.pdf
Zaroni. (2017). Packaging – Supply Chain Indonesia. Artikel Supplychain. https://supplychainindonesia.com/packaging/
02.
JENIS-JENIS
LAPORAN KEUANGAN
Dannisya Alzura - 1906404543
Darisa Naurahhanan - 1906347792
Definisi Laporan Keuangan
❖ Laporan keuangan merupakan suatu alat untuk memperoleh informasi terkait posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan/organisasi bersangkutan sehingga laporan ini
diharapkan dapat membantu pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat
finansial.
❖ Sedangkan pengertian sederhana dari laporan keuangan adalah ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama periode tertentu.
❖ Pembuatan laporan keuangan ini bertujuan untuk memahami kondisi perusahaan dan
keuangannya, meramalkan kondisi perusahaan dan kemungkinan masalah yang akan datang, serta
menilai dan mengevaluasi kinerja perusahaan (Hidayat, 2018).
❖ Oleh karena itu, laporan keuangan merupakan salah satu faktor yang mendukung pengelolaan
produk dalam suatu perusahaan/organisasi, termasuk pengelolaan obat, serta mendukung
keberlangsungan suatu perusahaan/organisasi.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, terdapat 5 jenis laporan keuangan (Hidayat, 2018), yaitu:
1. Laporan neraca,
2. laporan laba rugi,
3. laporan perubahan modal,
4. laporan arus kas, serta
5. catatan atas laporan keuangan
Laporan Laba Rugi

● Laporan laba rugi merupakan laporan yang berisi informasi terkait pendapatan, beban,
keuntungan, serta kerugian yang dialami oleh perusahaan selama periode tertentu.

● Tujuan utama dari laporan jenis ini adalah untuk melaporkan kemampuan perusahaan yang
sesungguhnya dalam memperoleh laba. Laporan ini lebih menjelaskan terkait kegiatan
operasional perusahaan (Puspitasari, 2014).

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (1st ed.). Uwais Inspirasi Indonesia.
Kemenkeu RI. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Keuangan RI.
Kurniawati, T. (2020). Akuntansi Keuangan : Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait. STIE Internation Golden Institute Jakarta.
Merizau, Murdy, S., & Malik, A. (2015). Analisis Kinerja Usaha Agroindustri Rengginang Ubi Kayu di Desa Ampelu Mudo Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari.
Sosio Ekonomika Bisnis, 18(1).
Puspitasari, E. (2014). Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan. Analisis LaporanKeuangan, 1, 1–10.
Laporan Laba Rugi

● Dalam laporan laba rugi, terdapat beberapa unsur-unsur, yaitu (Kurniawati, 2020) :
a. Pendapatan (Revenue) → Merupakan arus masuk atau peningkatan lainnya atas aset selama satu periode
dari pengiriman atau produksi barang, jasa/layanan, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi pokok
yang berkelanjutan dari perusahaan tersebut. Pendapatan ini dapat berasal dari penjualan, bunga, dan
honorarium.
b. Beban (Expenses) → Merupakan arus keluar atau penggunaan lainnya atas aset selama satu periode dari
pengiriman atau produksi barang, jasa/layanan, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi pokok yang
berkelanjutan dari perusahaan tersebut. Beban dapat berasal dari harga pokok penjualan, gaji, upah, pajak,
dll.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (1st ed.). Uwais Inspirasi Indonesia.
Kemenkeu RI. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Keuangan RI.
Kurniawati, T. (2020). Akuntansi Keuangan : Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait. STIE Internation Golden Institute Jakarta.
Merizau, Murdy, S., & Malik, A. (2015). Analisis Kinerja Usaha Agroindustri Rengginang Ubi Kayu di Desa Ampelu Mudo Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari.
Sosio Ekonomika Bisnis, 18(1).
Puspitasari, E. (2014). Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan. Analisis LaporanKeuangan, 1, 1–10.
Laporan Laba Rugi
C. Keuntungan (Gain) → Merupakan peningkatan ekuitas (aset bersih) dari transaksi, kecuali yang
dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik.

D. Kerugian (Loss) → Merupakan penurunan ekuitas (aset bersih) dari transaksi, kecuali yang
dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik.

Menurut Jusup (2001), keberhasilan operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya dapat terlihat dari
laporan laba rugi. Hasil operasi perusahaan ini diukur dengan membandingkan pendapatan dengan biaya
yang dikeluarkan (beban) perusahaan. Perusahaan dikatakan mendapatkan keuntungan/laba jika
pendapatan perusahan lebih besar dari beban; sedangkan jika sebaliknya, maka perusahaan dikatakan
mengalami kerugian(Merizau et al., 2015).

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (1st ed.). Uwais Inspirasi Indonesia.
Kemenkeu RI. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Keuangan RI.
Kurniawati, T. (2020). Akuntansi Keuangan : Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait. STIE Internation Golden Institute Jakarta.
Merizau, Murdy, S., & Malik, A. (2015). Analisis Kinerja Usaha Agroindustri Rengginang Ubi Kayu di Desa Ampelu Mudo Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari.
Sosio Ekonomika Bisnis, 18(1).
Puspitasari, E. (2014). Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan. Analisis LaporanKeuangan, 1, 1–10.
Laporan Perubahan Modal

● Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal
suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Perubahan modal ini dapat terjadi karena adanya
penambahan investasi, peningkatan atau penurunan laba perusahaan, ataupun karena pengambilan
uang untuk keperluan pribadi.
● Karena kegiatan investasi dan pendanaan dilaporkan dalam laporan jenis ini, maka selain untuk
menunjukkan perubahan modal kerja, tujuan lain dari laporan jenis ini adalah untuk
mengikhtisarkan aktiva dan investasi, serta dana yang telah dihasilkan selama periode tertentu
(Puspitasari, 2014).

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (1st ed.). Uwais Inspirasi Indonesia.
Kemenkeu RI. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Keuangan RI.
Kurniawati, T. (2020). Akuntansi Keuangan : Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait. STIE Internation Golden Institute Jakarta.
Merizau, Murdy, S., & Malik, A. (2015). Analisis Kinerja Usaha Agroindustri Rengginang Ubi Kayu di Desa Ampelu Mudo Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari.
Sosio Ekonomika Bisnis, 18(1).
Puspitasari, E. (2014). Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan. Analisis LaporanKeuangan, 1, 1–10.
Laporan Perubahan Modal
Unsur-unsur yang terdapat dalam laporan perubahan modal adalah sebagai berikut (Merizau et al., 2015)
:
- Modal awal → Merupakan seluruh dana yang diinvestasikan untuk perkembangan perusahaan
dari awal perusahan terbentuk hingga waktu tertentu sebelum terjadi penambahan modal.
- Laba/rugi bersih → Merupakan selisih seluruh penghasilan dengan seluruh beban, seperti yang
tercatat pada laporan laba-rugi.
- Prive → Merupakan penarikan sejumlah modal oleh pemilik perusahaan atau pihak-pihak yang
menanam modal untuk keperluan di luar kegiatan usaha perusahaan, termasuk untuk keperluan
pribadi.
- Penambahan Modal → Merupakan selisih antara laba bersih dengan prive.
- Hasil Akhir

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (1st ed.). Uwais Inspirasi Indonesia.
Kemenkeu RI. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Keuangan RI.
Kurniawati, T. (2020). Akuntansi Keuangan : Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait. STIE Internation Golden Institute Jakarta.
Merizau, Murdy, S., & Malik, A. (2015). Analisis Kinerja Usaha Agroindustri Rengginang Ubi Kayu di Desa Ampelu Mudo Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari.
Sosio Ekonomika Bisnis, 18(1).
Puspitasari, E. (2014). Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan. Analisis LaporanKeuangan, 1, 1–10.
Laporan Perubahan Modal
- Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan catatan yang berisi informasi terkait
bagian dalam laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
- CaLK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan karena bagian ini
bertujuan untuk membuat laporan keuangan menjadi mudah dipahami oleh pembaca secara luas,
tidak terbatas oleh pembaca tertentu atau manajemen perusahan.
- CaLK ini juga bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan publik terkait perkembangan
dan keadaan ekonomi perusahaan.
- Menurut PP No. 71 Tahun 2010, terdapat beberapa informasi yang termuat dalam CaLK,
diantaranya adalah informasi umum mengenai perusahaan, informasi mengenai dasar penyusunan
laporan keuangan, kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan, ikhtisar pencapaian target
keuangan selama tahun pelaporan, termasuk dengan kendala dan hambatan yang dihadapi
(Kemenkeu RI, 2010).

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (1st ed.). Uwais Inspirasi Indonesia.
Kemenkeu RI. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Keuangan RI.
Kurniawati, T. (2020). Akuntansi Keuangan : Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait. STIE Internation Golden Institute Jakarta.
Merizau, Murdy, S., & Malik, A. (2015). Analisis Kinerja Usaha Agroindustri Rengginang Ubi Kayu di Desa Ampelu Mudo Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari.
Sosio Ekonomika Bisnis, 18(1).
Puspitasari, E. (2014). Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan. Analisis LaporanKeuangan, 1, 1–10.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas → Laporan yang memuat keseluruhan aspek yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan, baik yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kas perusahaan.

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas keluar suatu
perusahaan pada periode tertentu.

ALIRAN KAS MASUK → dapat disebut sebagai sumber kas, atau laba bersih sesudah pajak,
merupakan selisih antara pendapatan dengan seluruh biaya.

ALIRAN KAS KELUAR → dapat disebut penggunaan kas, dapat berupa kenaikan working
investment serta investasi pada aktiva. Pada keadaan normal, terjadinya peningkatan pada penjualan
akan menyebabkan peningkatan working investment dikarenakan perusahaan harus menambah
persediaan untuk memberi dukungan dalam pertumbuhan penjualan serta menginvestasikan tambahan
piutang dagang.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
PENGELOMPOKAN LAPORAN ARUS KAS

1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activity)
Aktivitas operasi adalah aktivitas rutin yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba dengan cara menjual
barang dan jasa. Contohnya adalah kegiatan penjualan barang atau jasa, pembelian barang atau jasa dari pemasok,
pembayaran bunga dan hutang, pembayaran pajak, serta pembayaran gaji, asuransi, sewa, dan lainnya.

2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activity)
Aktivitas investasi adalah aktivitas ketika perusahaan menangani kapasitas aset yang digunakan untuk menjalankan
operasinya. Contohnya menjual atau menambah aktiva tetap untuk menambah kapasitas dan menjual atau membeli
anak perusahaan.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan


Aktivitas pendanaan adalah aktivitas tidak rutin, sehingga jumlahnya dapat mengalami peningkatan secara drastis.
Kegiatan aktivitas pendanaan berkaitan dengan pengelolaan sumber dana perusahaan, yang didalamnya juga
termasuk kegiatan menambah saham atau obligasi, menambah atau membayar hutang, dan pembayaran deviden.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
LAPORAN NERACA
Laporan neraca atau yang biasa disebut dengan laporan posisi keuangan perusahaan
merupakan suatu laporan yang berisi informasi mengenai:
● Nilai aktiva (jumlah aset)
● Kewajiban (hutang)
● Ekuitas (modal) pemilik perusahaan pada tanggal tertentu

Umumnya, laporan neraca dibuat setiap akhir tahun atau ketika sudah waktunya pembukuan
ditutup. Pada laporan neraca, terdapat tiga bagian utama, yaitu:
● Aktiva (harta perusahaan atau aset)
● Kewajiban (hutang)
● Ekuitas (modal) pemilik perusahaan

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
BAGIAN UTAMA LAPORAN NERACA
AKTIVA
Aktiva merupakan harta perusahaan atau jumlah kekayaan suatu perusahaan, baik
kekayaan berwujud (aktiva berwujud), kekayaan tidak berwujud atau aktiva tidak
berwujud (intangible asset), seperti hak paten, hak menerbitkan, goodwill, dan lainnya,
serta termasuk pula berbagai pengeluaran yang belum dianggarkan (deferred charges) atau biaya yang masih harus
dianggarkan pada penghasilan di periode waktu selanjutnya.
Aktiva dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yakni:
● Aktiva lancar
Contoh: uang kas, piutang wesel, investasi jangka pendek, piutang dagang, piutang penghasilan atau penghasilan
yang masih harus diterima, persediaan, dan biaya yang dibayar di muka (persekot)
● Aktiva tidak lancar (tetap)
Contoh: investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud, beban yang ditangguhkan, dan aktiva
lain-lain.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
BAGIAN UTAMA LAPORAN NERACA

KEWAJIBAN (HUTANG)
Kewajiban atau hutang merupakan seluruh kewajiban keuangan suatu perusahaan terhadap pihak lain yang belum
dibayarkan atau belum terpenuhi. Hutang tersebut adalah modal perusahaan atau sumber dana yang asalnya dari kreditor.
Hutang dibedakan menjadi dua, yaitu:
● Hutang lancar atau hutang jangka pendek
Pelunasannya dilakukan dalam jangka waktu pendek (1 tahun sejak tanggal neraca) dan pelunasannya
menggunakan aktiva lancar. Hutang lancar terdiri atas hutang dagang,
hutang wesel, hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo, hutang pajak, biaya yang
masih harus dibayarkan, dan penghasilan yang diterima di muka
● Hutang jangka panjang
Hutang yang waktu pelunasannya termasuk lama atau lebih dari 1 tahun sejak tanggal neraca. Hutang jangka
panjang terdiri atas hutang hipotik, hutang obligasi, dan pinjaman jangka panjang lainnya.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
BAGIAN UTAMA LAPORAN NERACA

EKUITAS (MODAL)
Ekuitas atau modal merupakan suatu hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dan ditunjukkan dalam:
● Pos modal (modal saham)
● Surplus
● Keuntungan atau laba yang ditahan

Dalam kata lain, ekuitas atau modal dapat pula diartikan sebagai kelebihan nilai aktiva terhadap seluruh hutang-
hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Hidayat, W. W. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia.
03.
METODE ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Dilfa Safnia Putri - 1906405104
Selinka Eptakyrietis Hariyadi - 1906287995
Analisis Profitabilitas
● Profitabilitas →kemampuan suatu investasi untuk
mendapatkan pengembalian dari jumlah dana
yang telah digunakan (Tulsian, 2014).
● Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur
efektivitas manajemen perusahaan yang dilihat
dari jumlah besar atau kecilnya keuntungan atau
laba yang diperoleh ditinjau dari hubungan
penjualan dengan investasi (Sartono dalam
Wahyuni et al, 2019).
● Rasio ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu rasio
margin dan rasio pengembalian.

Tulsian, Monica. 2014. Profitability Analysis (A comparative study of SAIL & TATA Steel).IOSR Journal of Economics and Finance, 3 (2).
Rasio Margin
Gross Profit Ratio
● Gross Profit Ratio (GPR) atau Gross Profit Margin menunjukkan hubungan laba kotor
dengan penjualan bersih, baik tunai atau kredit, dalam suatu persentase
● Rasio ini digunakan untuk mengukur profitabilitas bisnis dimana nilai GPR tinggi
mencerminkan kemampuan baik perusahaan dalam mengelola keuangannya untuk
menghasilkan laba.

EBITDA Margin
● Singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization atau Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak,
Depresiasi (penurunan nilai), dan Amortisasi (pelunasan utang berkala).
● Margin ini menunjukkan profitabilitas asli perusahaan sebelum memperhitungkan barang non-operasional seperti utang dan
bunga serta barang non-tunai seperti depresiasi dan amortisasi.
● EBITDA biasanya digunakan pada banyak metode valuasi nilai suatu perusahaan.

Net Profit Margin


● Margin ini merupakan keuntungan penjualan setelah memperhitungkan biaya yang diperlukan dan pajak penghasilan yang
dibayarkan.
● Nilai dari margin ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada
penjualan yang berhasil dilakukannya.
Amri, Nur Fadhila. 2014. Analisis Profitabilitas. Diakses dari https://www.e-akuntansi.com/analisis-profitabilitas/ pada 12 Maret 2022.
Anonim. Profitability Ratios. Corporate Finance Institute. Diakses dari Profitability Ratios-Calculate Margin, Profits, Return on Equity (ROE) (corporatefinanceinstitute.com) pada
12 Maret 2022.
Rasio Margin
Operating Profit Ratio
● Rasio ini memperlihatkan hubungan antara keuntungan operasional dengan penjualan bersih.
● OPR digunakan untuk menentukan efisiensi operasional dari manajemen. Nilai yang tinggi
menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualan sekaligus memperkecil
biaya operasional (Tulsian, 2014).

Cash Flow Margin Margin


● Margin Laju Kas menunjukkan hubungan antara aliran kas dari aktivitas operasional dan
pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.
● Margin ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengkonversi penjualan
menjadi uang tunai (siap digunakan).
● Nilai margin yang tinggi atau positif menandakan ketersediaan kas yang diperoleh dari penjualan
untuk dikembalikan kepada pemasok, pemegang saham, dan biaya lainnya semakin tinggi.
Sementara nilai negatif menunjukkan perusahaan merugi.

Amri, Nur Fadhila. 2014. Analisis Profitabilitas. Diakses dari https://www.e-akuntansi.com/analisis-profitabilitas/ pada 12 Maret 2022.
Anonim. Profitability Ratios. Corporate Finance Institute. Diakses dari Profitability Ratios-Calculate Margin, Profits, Return on Equity (ROE) (corporatefinanceinstitute.com) pada
12 Maret 2022.
Rasio Pengembalian
Return on Assets
● Rasio ini memperhitungkan laba setelah pajak dengan total aktiva.
● Standar ROA adalah 30% (Wahyuni et al, 2019).
● Rasio ini juga menunjukkan pendapatan bersih perusahaan relatif terhadap total aset yang dimiliki
perusahaantersebut.

Return on Invested Capital


● Rasio ini menunjukkan hubungan antara laba dan jumlah pendapatan yang harus diberikan kepada pihak pemberi
modal, seperti pemegang obligasi dan pemegang saham.

Amri, Nur Fadhila. 2014. Analisis Profitabilitas. Diakses dari https://www.e-akuntansi.com/analisis-profitabilitas/ pada 12 Maret 2022.
Anonim. Profitability Ratios. Corporate Finance Institute. Diakses dari Profitability Ratios-Calculate Margin, Profits, Return on Equity (ROE) (corporatefinanceinstitute.com) pada
12 Maret 2022.
Rasio Pengembalian
Return on Equities
● Rasio Pengembalian Ekuitas atau Rentabilitas Modal Sendiri digunakan untuk mengukur
seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak dari penanam modal.
● Standar ROE adalah 40% (Wahyuni et al, 2019).
● Nilai ROE yang tinggi akan menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modal
sehingga biaya yang dimiliki perusahaan akan meningkat.
● ROE menjadi salah satu rasio keuangan yang penting karena adalah nilai yang pertama dilihat
oleh investor.

Amri, Nur Fadhila. 2014. Analisis Profitabilitas. Diakses dari https://www.e-akuntansi.com/analisis-profitabilitas/ pada 12 Maret 2022.
Anonim. Profitability Ratios. Corporate Finance Institute. Diakses dari Profitability Ratios-Calculate Margin, Profits, Return on Equity (ROE) (corporatefinanceinstitute.com) pada
12 Maret 2022.
Uji Likuiditas

● Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan


yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan pada saat ditagih.
● Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa laporan
keuangan perusahaan, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan misal
membayar listrik, gaji karyawan, gaji lembur, tagihan telepon, dan sebagainya

Yulia, E. (2017). Analisis Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, dan Ratio Rentabilitas Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja Pada KPRI Bhakti Pertiwi
Lamongan. II(3), 461–467.
Jenis Uji Likuiditas : Current Ratio
● Current Ratio yang tinggi belum tentu dapat menjamin terbayarnya utang yang jatuh
tempo
● Hal ini dikarenakan adanya jumlah persediaan yang relatif besar jika dibandingkan
dengan tingkat penjualan, sehingga perputaran persediaan rendah, atau dapat juga
dimungkinkan oleh jumlah piutang yang besar dan sulit ditagih
● Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi tahun 2002, Current Ratio yang baik
adalah sebesar 175% - 200%

Yulia, E. (2017). Analisis Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, dan Ratio Rentabilitas Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja Pada KPRI Bhakti Pertiwi
Lamongan. II(3), 461–467.
Jenis Uji Likuiditas : Quick Ratio
● Rasio ini disebut juga acid test ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
● Persediaan terdiri dari persediaan alat-alat kantor, bahan baku, persediaan dalam proses dan
persediaan barang jadi
● Persediaan tidak bisa sepenuhnya diandalkan karena persediaan bukanlah kas yang bisa segera
diperoleh dan bahkan mungkin dijual pada kondisi ekonomi yang kurang baik
● Jadi rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid
mampu menutupi hutang lancar
● Quick ratio yang < dari 100 % dianggap kurang baik

Yulia, E. (2017). Analisis Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, dan Ratio Rentabilitas Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja Pada KPRI Bhakti Pertiwi
Lamongan. II(3), 461–467.
Jenis Uji Likuiditas : Cash Ratio
● Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo
● Berdasarkan surat keputusan menteri koperasi bahwa standar yang ditetapkan untuk
cash ratio adalah 10 % - 15 %
● Kemampuan untuk membayar hutang yang segera dipenuhi dengan kas yang tersedia
dalam perusahaan dan efek yang diuangkan

Yulia, E. (2017). Analisis Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, dan Ratio Rentabilitas Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja Pada KPRI Bhakti Pertiwi
Lamongan. II(3), 461–467.
04.
BREAK EVEN POINT
(BEP)
Nur Alina Rahmadiani -1906287944
Break Even Point (BEP)
● Break even point (BEP) merupakan titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya
(variabel dan tetap), atau sebagai titik di mana total margin kontribusi sama dengan total biaya
tetap.
● Apabila BEP tercapai, maka pendapatan bersih (keuntungan) meningkat sebesar jumlah margin
kontribusi unit pada setiap obat yang dibeli pasien
● Tujuan analisis BEP: menentukan titik dimana penjualan dapat menutup biaya, serta
menunjukkan besarnya keuntungan atau kerugian perusahaan
● Menentukan nilai BEP diperlukan:

Biaya Tetap
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah barang. Misal: gaji, sewa, dll.
(Fixed Cost)

Biaya Variabel
Biaya yang dipengaruhi oleh jumlah barang. Misal: pengemasan atau label produk
(Variable Cost)

Embrey, M. A. (2013). Mds-3 managing access to medicines and Health Technologies. Kumarian Press.
Maruta, H. (2018). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen. (JAS) Jurnal Akutansi Syariah, 2(1), 9–28.
Marcinko, D. E., & Hetico, H. R. (2014). Financial Management Strategies for hospitals and healthcare organizations: Tools, techniques, checklists, and case studies. CRC Press.
Taufiq, M., Habibie, A., & Riki, C. (2019). Optimasi Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SI-PMB) Dengan Menggunakan Analisis Kelayakan Ekonomi Dan Teknologi. Infotech Journal, 5.
Perhitungan Break Even Point (BEP)
Contoh Kasus
Sebuah rumah sakit menawarkan kolesistektomi laparoskopi
dalam satu paket dengan harga jual Rp30.000.000/- per operasi
dan biaya variabel per operasi menjadi Rp20.000.000/-. Biaya
tetap tahunan adalah Rp6.000.000.000/-. Berapa banyak operasi
laparoskopi yang harus dilakukan rumah sakit untuk datang di
BEP?

Jawab
Total biaya tetap = Rp6.000.000.000
Harga jual satuan = Rp30.000.000
Biaya variabel unit = Rp20.000.000
Kontribusi unit = harga jual unit-variabel unit = 30.000.000 – 20.000.000 = 10.000.000
Oleh karena itu, BEP (unit) = 6.000.000.000/10.000.000 = 600 jumlah operasi laparoskopi. Dengan demikian,
minimal harus dilakukan 600 operasi agar rumah sakit mencapai BEP.

Embrey, M. A. (2013). Mds-3 managing access to medicines and Health Technologies. Kumarian Press.
Maruta, H. (2018). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen. (JAS) Jurnal Akutansi Syariah, 2(1), 9–28.
Marcinko, D. E., & Hetico, H. R. (2014). Financial Management Strategies for hospitals and healthcare organizations: Tools, techniques, checklists, and case studies. CRC Press.
Taufiq, M., Habibie, A., & Riki, C. (2019). Optimasi Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SI-PMB) Dengan Menggunakan Analisis Kelayakan Ekonomi Dan Teknologi. Infotech Journal, 5.
05.
PAYBACK
PERIOD
Nur Alina Rahmadiani - 1906287944
Payback Period (PP)
● Payback Period (PP) merupakan penentuan jangka waktu kembalinya dana investasi secara menyeluruh
yang dikeluarkan melalui keuntungan atau aliran kas neto dari suatu bisnis atau usaha.
● Tujuan analisis Payback Period: melihat lama waktu investasi dapat mengembalikan nilai investasi yang
telah dikeluarkan sebagai penentu kondisi BEP melalui penentuan PP suatu proyek atau bisnis.
● Apabila payback periodnya < waktu maksimum,maka usulan proyek atau usaha dapat diterima
● Apabila payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut ditolak.

Embrey, M. A. (2013). Mds-3 managing access to medicines and Health Technologies. Kumarian Press.
Maruta, H. (2018). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen. (JAS) Jurnal Akutansi Syariah, 2(1), 9–28.
Marcinko, D. E., & Hetico, H. R. (2014). Financial Management Strategies for hospitals and healthcare organizations: Tools, techniques, checklists, and case studies. CRC Press.
Taufiq, M., Habibie, A., & Riki, C. (2019). Optimasi Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SI-PMB) Dengan Menggunakan Analisis Kelayakan Ekonomi Dan Teknologi. Infotech Journal, 5.
STUDI
KASUS 1
Rialdy, N. (2018). Analisis Laporan Keuangan Dengan Metode Trend Sebagai Dasar Menilai Kondisi Keuangan Di Rumah Sakit
Umum Haji Medan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
LATAR TUJUAN METODE
BELAKANG PENELITIAN PENELITIAN

● Memperoleh laporan keuangan Kondisi keuangan Rumah Sakit


Keuangan Rumah Sakit dari Rumah Sakit Umum Haji Umum Haji Medan diukur dengan
Umum Haji Medan Medan. menggunakan teknik analisis
dianalisis dengan ● Memahami latar belakang data trend vertikal (Time Series)
keuangan Rumah Sakit Umum metode angka indeks. →
menggunakan metode
Haji Medan. menganalisis laporan keuangan
trend angka indeks, dan ● Memahami kondisi-kondisi rumah sakit dengan
terjadi kenaikan dan yang berpengaruh pada Rumah membandingkan antara pos yang
penurunan pada laporan Sakit Umum Haji Medan. satu dengan pos yang lainnya pada
posisi keuangan neracanya. ● Mempelajari dan me-review laporan keuangan yang sama pada
laporan keuangan. tahun (periode) yang sama
Aset
Kewajiban

2012 2013 2014 2015 2016


2016
2012 2013 2014 2015

Ekuitas
Analisis Rasio
Perbandingan
Analisis trend Analisis rasio

Kenaikan dan penurunan pada aset Pada analisis rasio lancar (current ratio), hanya dapat
lancar, kewajiban lancar, persediaan, melihat dari sisi aset lancar dan kewajiban lancarnya
kas, bank, dan efek tersebut bisa saja dan tidak ada kaitannya dengan pos-pos akun
yang bersangkutan. Pada analisis rasio cepat (quick
dipengaruhi oleh akun-akun yang ratio), analisis ini hanya melihat dari akun aset lancar,
terkait di dalam penyajian laporan persediaan, dan hutang lancar, begitu juga dengan
keuangan neraca di Rumah Sakit rasio kas (cash ratio) yang hanya melihat dari akun
Umum Haji Medan. kas, bank, efek, dan hutang lancar.
Kesimpulan

1. Rumah Sakit Umum Haji Medan, setelah dianalisis dengan menggunakan metode
trend angka indeks, terjadi kenaikan dan penurunan pada laporan posisi keuangan
neracanya.
2. Dibandingkan dengan tahun 2012, 2013, 2014, 2015, dan tahun 2016. Tahun 2013
mengalami penurunan pada aset lancar, kewajiban lancar, dan ekuitasnya yang lebih
menurun dibandingkan tahun-tahun lainnya.
3. Dibandingkan dengan analisis kewajiban jangka pendeknya, analisis trend lebih jelas
terlihat valid data laporan keuangannya, karena dapat dilihat dari pos-pos akun yang
berpengaruh terhadap akun yang akan diperbandingkan.
STUDI
KASUS 2
STUDI
KASUS 3
Afif, M.N., Yusuf, M. (2017). Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Berdasarkan KMK Nomor 1981 Tahun 2020 pada RSUD Cimacan. JURNAL AKUNIDA ISSN
2442-3033 Volume 3 Nomor 2
LATAR TUJUAN METODE
BELAKANG PENELITIAN PENELITIAN
RSUD Cimacan merupakan
rumah sakit Analisis data bersifat deskriptif
Untuk mengetahui penerapan
berstatus BLUD penuh setelah kualitatif dengan metode
dalam penyajian laporan
ditetapkan komparatif yaitu
keuangan RSUD Cimacan
tahun 2011, maka laporan membandingkan penerapan
berstatus PPK-BLUD penuh
keuangan yang atas penyajian informasi
dengan mengacu pada
tersaji oleh rumah sakit laporan keuangan
keputusan Menteri Kesehatan
mengikuti BLU penuh yang telah disusun RSUD
No. 1981 Tahun 2010 Tentang
dalam KMK No. 1981 Tahun Cimacan dengan laporan
Pedoman Akuntansi Badan
2010 sebagai keuangan berdasarkan KMK
Layanan Umum-Rumah Sakit
pedoman akuntansi dalam No. 1981 Tahun 2010
disetujui oleh Menteri
penyajian dan
Keuangan
penerapan laporan keuangan
No.S-5342/MK.5/2010.
bagian BLU
penuh.

Afif, M.N., Yusuf, M. (2017). Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Berdasarkan KMK Nomor 1981 Tahun 2020 pada RSUD Cimacan. JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2
LAPORAN
NERACA

Afif, M.N., Yusuf, M. (2017). Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Berdasarkan KMK Nomor 1981 Tahun 2020 pada RSUD Cimacan. JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2
LAPORAN
AKTIVITAS CATATAN ATAS
LAPORAN
KEUANGAN

LAPORAN Arus kas


RSUD Cimacan tidak menyajikan arus
kas berdasarkan laporan instansi pemerintah
dalam KMK No. 1981/2010

Afif, M.N., Yusuf, M. (2017). Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Berdasarkan KMK Nomor 1981 Tahun 2020 pada RSUD Cimacan. JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2
KESIMPULAN

1. Penyajian laporan keuangan RSUD Cimacan berstatus BLUD penuh secara garis besar
sesuai dengan KMK No. 1981 tahun 2010 sebagai pedoman akuntansi BLU-RS, tetapi
belum secara penuh dalam laporan keuangan yang disajikan sebagai BLUD dikarenakan
RSUD Cimacan hanya menyajikan laporan Neraca, Operasional, dan CaLK namun belum
menyajikan informasi arus kas yang disajikan sesuai basis SAP sesuai PP No.71/ 2010
untuk entitas ke pemda Sebagai entitas pelaporan dalam hal konsolidasi.
2. Pelaporan keuangan RSUD Cimacan berstatus BLUD penuh belum sesuai dengan laporan
keuangan BLU-RS dikarenakan belum menyajikan informasi arus kas sebagai komponen
pelengkap laporan keuangan sebagai BLU rumah sakit, juga sebagai kebutuhan untuk pihak
berkepentingan.

Afif, M.N., Yusuf, M. (2017). Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Berdasarkan KMK Nomor 1981 Tahun 2020 pada RSUD Cimacan. JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai