Anda di halaman 1dari 65

ANATOMI SISTEM RESPIRASI

HENDRA SUTYSNA

DEPARTEMEN ANATOMI
FK UMSU-2015

Pembagian
Secara struktur, sistem
respirasi dapat dibagi
atas 2 bagian :
Sistem respirasi
atas : hidung, pharynx
dan larynx
Sistem respirasi
bawah :trachea,
bronchi dan paru-paru

Pembagian
Secara fungsionil, sistem respirasi juga dapat dibagi
atas 2 bagian :
Bagian konduksi, terdiri atas cavum nasi,
pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiolus,
dan bronchiolus terminalis, yang berfungsi
menyaring, menghangatkan, melembabkan dan
menghantar udara yang dihirup ke paru-paru.
Bagian respirasi, adalah bagian-bagian yang
terletak di dalam paru-paru dimana terjadi
pertukaran gas. Terdiri dari bronchiolus
respiratorius, ductus alveolaris, saccus alveolaris
dan alveoli.

Hidung = Nasus
merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara.

Udara
awalnya memasuki lubang depan hidung yaitu
Hidung
lubang hidung (nares), kemudian melalui daerah yang
mengandung bulu hidung (vestibulum nasi), di lubang
.
belakang
hidung yaitu choana yang menghubungkan
dengan nasopharynx

Rongga Hidung (cavum nasi) :


dibentuk oleh bagian tulang dan jaringan lunak dibagian
anterior. Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang
sangat kaya akan pembuluh darah

Dinding rongga hidung :


Dinding hidung terlihat concha
nasi superior, bula ethmoidalis,
meatus nasi superior, concha
nasi media, meatus nasi medius,
concha nasi inferior dan meatus
nasi inferior.
Septum nasi (ditengah)

memisahkan kedua cavum nasi.


Struktur ini tipis terdiri dari
tulang (pars ossea), tulang
rawan (pars cartilaginea) dan
pars membranacea. Bagian
tulang terdiri dari lamina
perpendicularis ossis
ethmoidalis dan os vomer.

Pembuluh darah di Hidung


Rongga hidung mendapat darah dari a.
Sphenopalatina, cabang terminal a.
Maxillaris, a.ethmoidalis ant,
a.ethmoidalis posterior
A. Sphenopalatina mempercabangkan r.
Posterolateral (concha dan meatus),
r.septalis (septum nasi)
Anastomose yang kaya akan pembuluh
darah : area Kieselbach, mudah
mengalami perdarahan
Sistem vena di hidung; v.sphenopalatina,
dialirkan ke sinus kavernosa, vena facialis.

Persarafan sensoris rongga

hidung: cab n.trigeminus,yaitu


n.ophthalmicus & n. Maxillaris
N. Ophthalmicus: n.ethmoidalis
posterior
N. Maxillars: n.palatinus
major,r.nasales posterior superior
lateralis dan r.nasales posterior
superior medial

Faring :
Adalah pipa berotot

yang berjalan dari dasar


tengkorak sampai
persambungannya
dengan oesopagus.
Letaknya dibelakang
hidung (nasofaring),
dibelakang mulut
(orofaring) dan
dibelakang laring
(laringofaring).

Laring :
Laring adalah organ

yang terbentuk dari


tulang rawan hyalin
sebagai penghubung
faring dan trakea,
terletak didepan bagian
terendah faring dan
masuk ke dalam trakea
dibawahnya.

Bagian organnya terdiri dari : Cartilago thyroidea yang

merupakan cartilago terbesar berbentuk setengah lingkaran


& bagian anterior lebar (setinggi v.cervical IV),
laki2:prominentia larygea(adams apple)
Cartilago cricoidea:dibawah Cart.Thyroidea berbentuk cincin
lebih lebar di posterior.
Cartilago aritenoid terletak dibagian belakang laring,
terdapat 2 buah berartikulasi dengan cartilago thyroid dan
cricoid
Cartilago corniculata (apex cart.arytenoid ),tdpt 2 buah
nodulus kecil.
Cart.cuneform,cartilago penyokong plica ariepiglotica,tdpt 2
buah cartilago kecil

Jaringan fibrocartilago yang berbentuk daun dan

menonjol keatas dibelakang dasar lidah.


Epiglottis ini melekat pada bagian belakang
Vertebra cartilago thyroideum.
Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari
bagian samping epiglottis menuju cartilago
arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring

Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa

tipis yang terletak di atas ligamentum vocale, dua


pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam
cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago
arytenoidea di bagian belakang.

Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama

ekspirasi secara terputus-putus.


Frekwensi dan tinggi suara ditentukan panjang
dan tegangan ligamentum vocale.
Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan
palatum molle, pipi, lidah, dasar mulut,rahang,
bibir, dan sinus paranasalis.

Trachea (trakea) :
Trachea pada orang dewasa kira-kira panjangnya

10-13 cm , mulai dari lanjutan larynx setinggi


vertebra cervicalis VI berjalan kebawah di depan
oesofagus memasuki mediastinum superior setinggi
angulus sterni atau diskus vertebrae Th4-5.
bercabang 2 menjadi bronchus principalis
Tulang rawan pada bifurcatio tracheae (percabangan
trachea) memiliki carina yang menyokong trachea
Cartilaginous Airways terdiri dari Trachea, cabang
bronchus, Bronchus lobaris, Bronchus segmental bronchi
dan subsegmental bronchi.
Noncartilaginous Airways terdiri dari Bronchiolus
dan Bronchiolus terminalis.

Trachea dan percabangannya :

Bronchiolus
Bronchus bercabang
menjadi bronchiolus,
yang terus bercabangcabang menjadi
bronchiolus yang makin
kecil dan akhirnya
menjadi bronchiolus
terminalis.

Bronchiolus terminalis
mempercabangkan
cabang-cabang
mikroskopis disebut
bronchiolus
respiratorius, yang
pada dindingnya telah
ditemukan alveoli.
Selanjutnya bronchiolus
respiratorius memberi
beberapa cabang
ductus alveolaris yang
dikelilingi oleh alveoli.

Alveolus
Berupa saluran udara buntu
membentuk gelembunggelembung udara, dindingnya
tipis setebal selapis sel,
lembab dan berlekatan
dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai
permukaan respirasi, luas
total mencapai 100 m2 (50 x
luas permukaan tubuh).
Terdapat sekitar 300 juta
alveoli di kedua paru dengan
diameter masing-masing
rata-rata 0,2 milimeter

Pulmones :
Terletak didalam rongga thorax.

Paru (Pulmo) pada manusia ada 2 yaitu Pulmo

dexter dan Pulmo sinister.


Pulmo dexter terdiri atas 3 lobus yaitu Lobus
superior, lobus medial, Lobus inferior dan 10
segmen.
Sedangkan Pulmo sinister terdiri atas 2 lobus
yaitu Lobus superior, Lobus inferior dan juga
terdiri dari 10 segmen.

Berbentuk seperti kerucut


Pada bagian atas disebut apex, pada bagian
bawah berbatasan dengan diafragma disebut
dengan basis
Antara paru kanan dan kiri terdapat ruangan
yang sempit
mediastinum
Merupakan organ yang lunak karena banyak
terdapat alveolus.

PARU KIRI
Terdiri dari 2 lobus

(suoerior dan inferior)yang


dibatasi oleh obliqueus
fissure
lebih kecil dari paru
kanan
Mempunyai cardiac
notch , yang ditempati
oleh jantung
Pada lobus inferior
mempunyai lingula
pulmonalis

PARU KANAN
Terdiri dari 3 lobus

(superior, media, inferior)


yang dippisahkan oleh
oblique dan horizontal
fissure
Letaknya lebih tinggi

oleh karena berada


diatas organ hati

Hilus Pulmonalis :
Di pertengahan permukaan medial, terdapat hilus

pulmonalis, suatu lekukan tempat masuknya


bronkus, pembuluh darah dan saraf ke paru-paru
untuk membentuk radiks pulmonalis.
Hilus sebagian besar dibentuk oleh arteri pulmonalis
dengan disertai vena pulmonalis. Hilus kiri
berbentuk persegi terletak lebih tinggi dari hilus
kanan yang berbentuk V.

HILUS
PULMONALIS, tdd
Arteri pulmonalis
Vena pulmonalis
Bronchus

VASCULARISASI PARU
Jaringan ikat yang ada pada paru menerima darah dari
cabang-cabang arteri bronchiales ( cabang dari aorta
descendens)
Alveolus menerima darah terdeoksigenasi dari cabangcabang terminal a.pulmonalis
darah teroksigenasi
meninggalkan kapiler-kapiler alveoli masuk ke cabangcabang v. pulmonalis

PLEURA
Merupakan lapisan jaringan ikat yang melapisi
permukaan paru
Terdiri dari pleura parietal dan pleura visceral
Pleura parietal
lapisan paling luar yang
berbatasan dengan cavum thorax
Pleura visceral
lapisan dalam yang
langsung berhubungan dengan permukaan paru
Antara pleura parietal dan pleura visceral
dipisahkan oleh ruangan yang sempit
cavitas pleura

THORAX(TORAKS) :
Dinding Toraks berbentuk seperti kerucut yang di

potong bagian atasnya.


Toraks disusun oleh dinding rangka iga dan
diafragma, batasnya adalah pintu atas toraks
(apertura thoracis superior) dan pintu
bawah toraks (apertura thoracis inferior)
Toraks ini berisi organ-organ penting seperti Paru,
Jantung dan Pembuluh darah serta sebagian organ
dalam mediastinum.

Dinding Toraks :
Toraks ini dibentuk oleh beberapa tulang,
diantaranya :
Vertebrae thoracalis, terdapat 12 ruas tersusun
dibagian posterior.
Tulang sternum terdiri dari Manubrium sterni,
corpus sterni dan processus xyphoideus.
12 pasang tulang costae dan tergabung dengan sela
iga ( intercostales spatium/ICS) digunakan
memberikan lokasi toraks bagian anterior

Costae :
Dinding rangka costa terdiri dari 12 pasang costae :
7 pasang (1-7) costae verae (sejati) , ke 7 pasang
costae ini langsung melekat atau berartikulasi
dengan vertebrae thoracal dan sternum.
3 pasang (8-10) costae spuriae (palsu), yang
bersendi pada vertebrae thoracal dan pada cartilago
costa diatasnya
2 pasang (11-12)costae fluctuantes (melayang),
yang hanya bersendi pada vertebrae thoracal
saja

Otot-otot Dinding Toraks


a. Otot-otot antar iga :
1. M.intercostalis externus
2. M.intercostalis internus
3. M.intercostalis intimus (innermost) :
m.transversus thoracis, m.subcostalis.
b. M.levator costarum
c. M. serratus anterior
d. M.serratus posterior superior
e. M.serratus posterior inferior

M. Intercostalis externus
Terdapat 11 pasang otot.
Meluas dari tuberculum costae hingga tepi tulang
rawan iga. Dari tulang rawan iga hingga tepi
sternum berupa jaringan ikat disebut membrana
intercostalis anterior (externa). Origo pada pinggir
bawah costa dan insertio pada pinggir atas costa
yang ada di bawahnya.
Arah serabut : dari belakang atas ke depan bawah
dan medial.
Fungsi : mengangkat costae sewaktu inspirasi

M. Intercostalis internus
Terdapat 11 pasang.
Meluas dari pinggir sternum hingga ke angulus
costae, kemudian berlanjut menjadi membrana
Intercostalis posterior (interna). Origo pada sulcus
costae dan insertio pada pinggir atas costa di
bawahnya.
Arah serabut : ke atas, depan dan medial kerja sama
mm.intercotales ext dan int menarik iga2
berdekatan.
Fungsi : menurunkan costae sewaktu ekspirasi

M. Intercostalis intimus (innermost)


Antara m.intercostalis internus dan intimus berjalan
A, V, dan N.intercostalis
M.Transversus thoracis
Menyebar seperti kipas dari pinggir lateral sternum
ke permukaan dalam segmen anterior iga 2-6.
fungsi: menarik iga ke bawah.
M. Subcostalis
Hanya pada bagian bawah thorax. Dari pinggir bawah
iga dekat angulus costae ke 2 3 iga di bawahnya.
fungsi : menarik iga bagian bawah berdekatan.

Pembagian Otot Dinding Toraks


Otot-otot dinding toraks dalam sistem respirasi terbagi
menjadi otot intrinsik dan ekstrinsik :
Otot intrinsik toraks dan abdomen, terdapat 3 lapis
externa,medial dan interna. Semua otot instrinsik toraks
dan abdomen dapat digunakan pada upaya pernafasan
biasa.
Otot ekstrinsik toraks menggerakkan gelang pektoral
dan leher, diantaranya : m pectoralis mayor, m pectoralis
minor, m. Sternocleidomastoideus dan m. Scalenus
anterior, medius dan posterior. Merupakan otot
pernafasan tambahan ketika inspirasi maksimum

Otot-otot Pernafasan :
Otot-otot saat inspirasi :
Musculus intercostalis external (intrinsik)
Musculus scalenus
Musculus sternocleidomastoideus
ekstrinsik
Ekstrinsik
Musculus pectoralis minor
Musculus trapezius
Diafragma

Gerakan dinding thorax


pada inspirasi

Otot-otot saat ekspirasi :


Musculus rectus abdominis
Musculus obliqus external/internal abdominis
Musculus transversus abdominis
Musculus intercostals internus

Diaphragma
Merupakan sekat muskulofibrosa yang memisahkan
cavum thoracis dan cavum abdomen
Berbentuk seperti kubah, bagian tepi terdiri dari
struktur otot dan bagian tengah terdiri dari struktur
jaringan ikat ( centrum tendineum)
Origo :
- pars sternalis : permukaan posterior processus
xyphoideus
- pars costalis
: permukaan dalam 6 costae dan
rawan costae nya
- pars vertebralis : berupa crus melekat pada
corpus V. Lumbal 1 2

LUBANG PADA DIAPHRAGMA


Hiatus aorticus : dilalui oleh aorta , ductus thoracicus dan
v. azygos
Hiatus oesophagus : dilalui oleh oesophagus, n.vagus
dekster dan sinister, ramus oesophagus av.gastrica
sinister
Hiatus vena cava : vena cava inferior dan cabang-cabang
terminal n. phrenicus.

PERSARAFAN DIAPHRAGMA
Diaphragma disarafi oleh :
Pada bagian centrum tendineum disarafi
n. phrenicus ( C3,4,5), nervus ini juga
mempersarafi pleura parietal dan peritoneum
Pada bagian tepi diaphragma disarafi oleh
5 n. intercostalis bagian bawah.

Pengendalian sistem pernafasan:


Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh

2 faktor utama:
Faktor kimiawi
Faktor pengendalian syaraf.
Beberapa faktor tertentu merangsang pusat
pernafasan yang terletak didalam medulla oblongata
dan jika dirangsang maka pusat itu akan
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf
spinalis ke otot pernafasan (diafragma dan otot
interkostalis).

Impuls eferen diantarkan melalui radiks saraf servikalis

ke diafragma melalui nervus frenikus, dan di bagian lebih


rendah yaitu melalui saraf interkostalis.
Impuls aferen dirangsang melalui pemekaran
gelembung udara (alveoli), diantarkan oleh nervus vagus
ke pusat pernafasan didalam medulla oblongata.
Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian
dan pengaturan frekwensi pernafasan. Pusat pernafasan
sangat peka, karbondioksida adalah produk asam dari
metabolisme dan bahan kimia ini merangsang pusat
pernafasan untuk mengirim impuls yang bekerja pada
otot pernafasan.

Persarafan Dinding toraks


1. Radiks Dorsalis nervi spinalis (sensorik,);keluar dari aspek

dorsal medulla spinalis, terdiri dari serabut saraf aferen yang


menghantarkan stimulus dari reseptor sensorik ke medulla
spinalis
Klasifikasi saraf aferen : 1. Neuron somatik aferen (dari dinding
dada), 2. Neuron viseral aferen (dari organ dalam toraks)
2. Radiks Ventralis nervi spinalis (motorik); keluar dari aspek
ventral medulla spinalis, terdiri dari serabut saraf eferen yang
menghantarkan stimulus dari medulla spinalis ke efektor.
Klasifikasi saraf eferen : 1. Neuron somatik eferen (mempersarafi
otot somatik) mis : N.intercostalis pada M. intercostalis
2. Neuron viseral eferen (mempersarafi efektor tak sadar
(otonom)

Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai