ASPEK KLINIK

IMUNOLOGI
Prof.Dr.H AZHAR
TANJUNG, SpPD-KP-
KAI,SpMK
 IMUNOLOGI
P. DALAM
ANAK
MIKROBIOLOGI
THT
SPESIALIS KULIT
ILMU DASAR
SUBSPESIA
LIS MATA
20 THN KANDUNGA
BERKEMBANG N
CEPAT
SYARAF
BANYAK PSIKIATRI
MENGUNGKAPKAN :
PATOFISIOLOGI
PENYAKIT
 INFLAMASI AKUT
KRONIS
HIPERSENSITIVI
TAS
AUTOIMUNITAS
IMUNOLOGI
DASAR PENYAKIT
INFEKSI

IMUNOLO IMUNO REJEKSI

GI PATOLOGI DEFISIENSI
SAL NAFAS,
IMUN
HATI/USUS,
IMUNOLOGI ENDOKRIN,
GINJAL. KULIT,
KLINIK MATA, SIS.
SARAF, JAR. IKAT,
DARAH, PENY.
INFEKSI,
VAKSINASI,
TUMOR, OBAT,
IMUNOLOGI DASAR

NON
SISTIM IMUN SPESIFIK
NON
SPESIFIK
ORGAN
LIMFOID
ANTIGEN ANTIGEN
& ANTIBOD
ANTIBODI INTERAKSI
I
ANTIGEN
KOMPLEMEN ANTIBODI
NONSPESIFIK
SEL SEL SISTIM (FAGOSIT, SEL NOL,
IMUN MEDIATOR)
SPESIFIK (LIMFOSIT T
SITOKIN & B)
 ORGAN LIMFOID
SISTIM IMUN SEL-SEL IMUN
SUATU JARINGAN INTERAKTIF FAKTOR HUMORAL
SITOKIN

BEKERJA SAMA MEMBENTUK RANGKAIAN REAKSI RESPON IMUN

MEMPERTAHANKAN FUNGSI UTAMA

KEUTUHAN TUBUH
MENYINGKIRKAN MIKROORGANISME DAN
BENDA ASING YANG MASUK TUBUH

BILA TAK BERJALAN NORMAL

RESPON TIDAK ADEKUAT RESPON BERLEBIHAN

INFEKSI BERAT ALERGI
TUMOR (REAKSI HIPERSENSITIFITAS)
IMUNODEFISIENSI AUTOIMUN
 NON SPESIFIK
(ALAMIAH)

SISTEM IMUN

SPESIFIK
(ADAPTIVE/ACQUIRED)
 SISTIM IMUN
SEMUA MEKANISME YANG DIGUNAKAN
BADAN UNTUK MEPERTAHANKAN
KEUTUHAN TUBUH SEBAGAI
PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAYA YANG
DAPAT DITIMBULKAN BERBAGAI
BAHAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP
ORGANIK HIDUP
MIKROORGANISME
NON ORGANIK
BAKTERI,JAMUR,PARASIT,
VIRUS
MATI DEBU,POLUSI
DAPAT SEHAT NON
MENIMBULKAN SPESIFIK
KERUSAKAN PERTAHANA
JARINGAN/ N (ALAMIA
PENYAKIT SPESIFIK
H)
SISTIM
IMUN (DIDAPAT)
PERBEDAAN SISTIM IMUN NON
SPESIFIK DAN SPESIFIK
NON SPESIFIK SPESIFIK

RESISTENSI -TIDAKBERUBAH - MEMBAIK OLEH

OLEH INFEKSI INFEKSI
BERULANG
(MEMORI)
SPESIFISIAS -UMUMNYA EFEKTIF -SPESIFIK
TERHADAP SEMUA TERHADAP
MIKROORGANISME
MIKROORGANISM
SEL YANG - FAGOSIT, SEL NK, SEL E
PENTING K YANG
MENYERANG
MOLEKUL - LIMFOSIT
YANG LISOZIM
-
PENTING KOMPLEMEN
-
PROTEIN FASE AKUT
-
INTERFERON(=
-
CATATAN : KEDUA SISTIM ADA
SITOKIN)
KERJA SAMA
 SISTIM IMUN

NON SPESIFIK SPESIFI

K

FISIK/ LARUT SELULER HUMOR SELULER

MEKANIK AL SEL T
SEL B
KULIT B ASAM LAMBUNG-FAGOSIT : Th1 Th2
I
SELAP O LISOZIM MONOLUKLEA Ts
UT K
INTERFERON R
LENDIR I PMN
M AS NEURAMINIK Td
SILIA I
BATUK A DAN LAIN-LAIN -SEL NOL : NK Tc
K
BERSIN H
KOMPLEMEN
U
M
INTERFERON -SEL
O MEDIATOR :
R C REACTIVE PROTEIN
BASOFIL,
A (CP) MAST
L
TROMBOSIT
ANTIGEN DAN
ANTIBODI
Imunologi
Antigen
Antibodi
 ANTIGEN
Bahan yg dapat merangsang respon
imun atau bahan yg dapat bereaksi dgn
antibodi yg sudah ada.
Fungsionil Imunogen Bahan yg
dpt menimbulkan respon imun

Hapten
Ada yg mengatakan Imunogen sebagai
Antigen yang dapat merangsang sistem
imun dengan sangat kuat terutama
dalam konteks imunitas protektif
terhadap organisme patogen.
 Syarat-syarat
1. Antigen
BM semakin besar BM sifat antigennya .
Bila Zat + Ajuvant
sifat antigen diperbesar.
2. Kakuan Struktur.
3. Keasingan molekul.
4. Sifat menginduksi pembentukan Antibodi.

Larut cepat Tidak larut

Menginduksi Antibodi (Bakteri)

Makrofag

Mengubah material antigen fragmen

imunogenik, terus bergabung dgn RNA
makrofag sebelum di transfer ke sel
5. limfosit oleh sel-sel tubuh.
Cepat dihancurkan
6. Jumlah Antigen secara optimal dan mampu
membentuk Antibodi yg cukup tinggi.
 Kulit
Alamiah Sal.Pernafasan
Sal.Makanan

Antigen Masuk Transplasenta

Tubuh secara

Buatan Penyuntikan

Transplantasi
Transfusi
Berbagai bentuk reaksi terhadap
Antigen Reaksi Humoral
Alergi( tipe cepat)
Dicerna, Serum Sickness IgG
BENTU dibuang IgA
K
KASAR Fagositosis ICC Sel Plasma IgM
IgD
ANTIGEN ICC Sel Imun Aktif IgE
Reaksi Seluler
Alergi (tipe lambat)
LARUTAN
Transplantasi
Kontak dermatitis
Tuberkulin
Blokade (Inaktifas)
Tolerans
ICC
ICC = Immune Competent Lymphoid Cell
Antibodi dan
Imunoglobulin
Antibodi :
Suatu Protein yang diproduksi oleh sel-sel
limfosit akibat pengaruh antigen asing,
dan antibodi ini kemudian dapat bereaksi
secara spesifik dgn antigen tersebut atau
dengan antigen yang serupa.

Imunoglobulin (Ig) :
Semua protein yang dapat bertindak
sebagai antibodi serta mengikat antigen
dan untuk semua protein yang
mempunyai Antigenic Determinant yang
serupa seperti molekul antibodi.
Struktur
Imunoglobulin
Imunoglobulin terdiri atas sekumpulan
molekul protein yang mempunyai sifat
biologik dan struktur yang serupa, tetapi
sekaligus berbeda dalam susunan asam
aminonya.
Struktur dasar terdiri atas 2 macam rantai
polipeptida yang disebut Heavy Chain (H-
Chain) dan Light Chain (L-Chain) yang
disusun oleh rangkaian asam amino.
H-Chain dirangkaikan dengan L-Chain
oleh ikatan disulfida sedemikian rupa
sehingga membentuk struktur yang
simetris.
 Tiap rantai dasar disebut satu unit
terdiri dari :
Dua H-Chain dan Dua L-Chain.
Rantai dasar dapat dipecah menjadi 3
fragmen :
2 fragmen mengandung baik H-Chain
maupun L-Chain Fragmen Fab.
Satu fragmen mengandung H-Chain saja
Kappa
Fragmen Fc. Lambda
L-Chain ada 2 tipe :
H-Chain 5 Kelas : Gamma (G),
Alpha (A), Mu(M), Delta(D),
Epsilon(E).
Struktur molekul Imunoglobulin
 Fc merupakan bagian rantai H yang
konstan setiap kelas Ig mempunyai
fungsi khas.
Fungsi Biologik Fc

Kelas Fungsi

Ig G - Fiksasi sistem komplemen

- Dpt melewati jaringan
plasenta

Ig M - Fiksasi sistem komplemen

Ig E - Mengikat sel mastosis atau
sel basofil
Lima Kelas
Imunoglobulin
Imunoglob H-Chain L-Chain Sub
ulin kelas
Ig G Gamma IgG1,
IgG2,
IgG3,
IgG4
Ig A Alpha IgA1,
IgA2
Berbeda dalam
Ig M Mu susunan asam
amino dan berat
Ig D Delta molekul juga sifat
Ig E Epsilon biologiknya