Anda di halaman 1dari 36

COVER DEPAN

COVER BELAKANG

HMSku Rumahku adalah sebuah ide sederhana yang terealisasi. Sekumpulan gagasan dari seseorang
yang sedang mencoba menggali lebih dalam kenapa HMS ITB masih harus ada. Gagasan yang dipupuk
lama dan menunggu saatnya tuk mekar. Semoga gagasan ini menjadi sebuah mimpi yang terealisasi dari
tiap tetes keringat saya dan kawan – kawan yang peduli. Semoga apa yang ada bukanlah omong kosong
siang hari, maupun sekedar bualan janji.
Buku ini didedikasikan untuk semua anggota HMS ITB yang masih menyimpan HMS di hatinya. Buku ini
dipersembahkan kepada segenap anggota HMS ITB yang pernah atau sedang mengisi sejarah di HMS
ITB; juga kepada anggota HSM ITB yang mungkin masih ragu untuk menikmati pembelajaran selama ber-
HMS ITB.
Inilah memoar perjalanan menggapai cita yang penuh tanya
Selamat Membaca
Selamat tenggelam dalam kata- kata
Selamat Berkarya.
Catatan Penulis :
“ Menjadi Ketua Umum HMS ITB adalah menjadi manusia yang bersiap
memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa
perbaikan ini tidak akan pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak
pernah selesai. Selamat menikmati HMSku Rumahku”

HMSku Rumahku
Himpunan Mahasiswa Sipil ITB

Cetakan pertama, Februari 2018


Penulis : Anggi Renaldy Pratama
Tata Letak : Dimas Yoga Pratama & Firza A. Syafina

Diterbitkan oleh Badan Pelopor HMS ITB 2018/2019


Sekretariat HMS ITB
Institut Teknologi Bandung
Jl. C Ganeca no. 10
Bandung,

Line : @hmsitb
THANKS TO

Thanks to Allah Swt, Rasulullah Saw seorang suri tauladan yang baik bagi umatnya, kedua orang tua yang
tanpa lelah menghebatkan anaknya, dan seluruh keluarga besar HMS ITB yang selalu punya mimpi untuk
HMS yang lebih baik.
Kalian adalah Inspirator utama penulisan buku ini.
DAFTAR ISI
Daftar Isi

Alur Berpikir

Proses perumusan jejak dari nol sampai berakhir tak hingga

Prolog

Narasi pembuka perjuangan

Dasar

Falsafah yang berisi mimpi dan kegelisahan terhadap HMS ITB

Pijakan

Landasan yang menjadi arah gerak dalam menjalankan HMS ITB


Mimpi

Angan yang berisi visi,misi dan impelementasi misi dalam


menjalankan ITB datu kepengurusan kedepan.

Usaha

Daya dan upaya yang disarankan untuk diperjuangkan

Harapan

Asa yang berusaha dirancang teruntuk HMS setahun kedepan

Organogram

Bentukan dari tim perjuangan

Epilog

Akhir dari cerita singkat ini sekaligus awal dari sebuah perjalann
panjang dan penuh tantangan
PROLOG
Memandangi waktu yang terus berputar maju terkadang membuat kita berhati – hati menentukan
pilihan dalam setiap kesempatan. Ya, orang bilang kesempatan itu sangat berharga. Bahkan, harga sebuah
kesempatan lebih bernilai dari waktu itu sendiri. Beruntung, Tuhan memberikan kita banyak kesempatan
yang dapat kita pilih dengan berbagai pertimbangan.
Ya, Aku sendiri hanyalah pengamat! Dalam suatu proses panjang yang tak bisa ku ceritakan
singkat, hidupku membawaku dalam sebuah perjalanan pikiran yang rumit. Hingga seiring perjalanan
waktu memanggil, aku dipertemukan pada sebuah Rumah yang memiliki keunikan tersendiri sehingga
menarik untuk kuamati. Aku termenung, apakah memutuskan mengamatinya lebih dalam atau hanya dari
luar saja. Karena semua pilihan ini butuh komitmen dalam pelaksanaannya. Sampai akhirnya aku
memutuskan untuk mengamatinya lebih dalam dan siap dengan segala resiko di dalamnya. Rumah ini
kemudian aku sebut dengan HMS.
Entah apa yang membuatku tertarik kepada HMS. Ia tak pernah memberikan apa- apa kepada yang
mencoba masuk ke dalamnya, kecuali dia yang benar – benar terjun dan berkomitmen terhadap apa yang
dia cari selama ini. It’s fair, siapa yang menuai dia yang menyemai. Aku benar – benar menikmati proses
ini. Namun, Sampai suatu masa dimana apa yang kutahu membuatku sontak kecewa. Bahwa keluarga yang
dijunjung tinggi hanyalah sekumpulan orang yang rela berkorban, dan yang lain diam mematung tanpa
alasan. Hingga bermuara pada suatu kesimpulan bahwa sekarang si nyonya tua ini seperti kehilangan taji
nya.
Tapi semua kekecewaan itu tak bisa ditimpakan kepada rumahku ini. Aku paham bahwa HMSku
adalah anggotanya. Ya, semua yang ada saat inilah yang bertanggung jawab akan kondisi HMS sekarang.
Tapi kembali lagi tidak ada yang bisa disalahkan di dunia ini selain diri sendiri, karena diri lah yang paling
kita sadari dari apapun. Untuk itu apa yang harus dirubah saat ini adalah diri sendiri dengan semangat maju
terus untuk memperjuangankan rumah ini menjadi yang lebih baik.
Apa yang HMS perlukan sekarang adalah orang – orang yang berani bermimpi untuk keidealan
HMS dan mengusahakan sekeras mungkin untuk mewujudkannya. Semakin kuat idealismenya, semakin
kuat ia bisa mempertahankan konsistensinya, semakin baik pula ia bisa menjalankan suatu proses dengan
stabil. Dan semua itu mari kita perjuangkan mulai sekarang, Kawan!

Status hanyalah penghias, pengabdian adalah bukti


- Anonim –
Untuk HMS yang lebih Baik,
1 2 3 Ijo Ijo Ij
ALASAN
Ingat Janji kita kawan!
Layaknya sebuah perjalanan, tiap langkah perjalanannya. Dan awal perjalanan panjang
dalam alurnya selalu memiliki alasan dan ini kita mulai dari Indonesia.
motivasi tertentu yang menjadi sebab utama Mari kita meninjau UUD 1945 dasar dari
seseorang mengikuti langkah tersebut negara kita Indonesia, disadur dari naskah
sebagai salah satu bagian dari resmi UUD 1945 Alinea ke – 2.
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur."
Pesan yang ada mengajarkan kita sebagai lebih maju daripada hanya terpaku di depan
penerus bangsa, bahwa kita hanya pintu gerbang.
diantarkan oleh pejuang – pejuang revolusi Ya, kita adalah pemuda – pemuda
dahulu ke depan pintu gerbang Indonesia yang berbakti pada suatu janji
kemerdekaan. Selanjutnya? Merupakan yaitu Sumpah Pemuda.
tugas kita yang membawa Indonesia jauh
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air
Indonesia.”
“Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.”
“Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.”

Namun kembali dipertanyakan, bagaimana Dan sekarang kita berada di usia di


realitanya?. Sekarang pertentangan suku pendidikan tinggi pun. Yang mana
dan agama semakin marak terjadi. Dalam merupakan fase di mana seseorang bisa
kehidupan kecil di sekitar kita, pengotak – melakukam eksplorasi diri hingga
kotakan antar suku dan agama nampak menemukan jati diri guna berkontribusi
terlihat. Padahal jika kita ingat, bahwa untuk bangsa ini. Semua itu terangkum
dengan perbedaan itulah negara kita dalam sebuah ikrar mahasiswa ITB.
terbentuk.
Kami
Segenap mahasiswa Institut Teknologi Bandung
Sadar, bahwa kami hanyalah sebagian kecil dari rakyat Indonesia
Yang berkesempatan menikmati pendidikan atas beban rakyat Indonesia
Sadar, bahwa kami dituntut untuk berperan dalam perbaikan dan pembaharuan
masyarakat Indonesia
Sadar, bahwa pada pundak kami ini tertumpu harapan masa depan Indonesia

Namun bagaimana realitanya? Ya, kita cenderung bergerak untuk tujuan diri sendiri.
Tidak salah, namun alangkah baiknya tujuan bergerak untuk orang lain. Seperti yang telah
dibaktikan pada sebuah ikrar di atas, bahwa pada pundak kita tertumpu harapan masa depan
Indonesia.

Selanjutnya kita Masuk ke dalam HMS ITB yang merupakan cita - cita semua calon
anggota dulu. Namun apakah kita masih ingat janji kita waktu diminta dulu kawan.? Sudah
berapa jauh kau merealisasikannya. Ayolah kawan, cukup jika kita tidak dapat memberikan
kontribusi untuk Indonesia, pemuda, dan ITB. Tetapi kita masih punya kesempatan
membanggakan nama organisasi kecil kita ini. Hingga, retorika ini membawa kita pada
kesimpulan, Sadarlah Kawan!. Masih ada waktu melaksanakan janji – janji kita dahulu.
Mimpi & Kegelisahan
HMS ITB sekarang tinggal menyisakan sejarah kebesarannya yang bahkan tak semua
anggotanya tahu itu. Penurunan nilai yang tidak seratus persen inilah yang membuat HMS
ITB sekarang tidak sebesar hegemoninya dulu. Keterbatasan pola pikir & wawasan dalam hal
menjadi bagian dari sebuah organisasi dengan tanpa mengetahui seluk beluk organisasi
mungkin hal yang membingungkan juga. Namun pada akhirnya kembali lagi, HMS ITB
hanyalah sebuah wadah kosong. Dan akan menjadi bermanfaat apabila setiap individu di
dalamnya memberikan kontribusinya, dan menjadikannya wadah aktualisasi diri yang
memberikan manfaat bagi orang yang terlibat di dalamnya.
Lalu dengan kegelisahan yang ada, apa yang merupakan dasar masalah HMS ITB saat
ini? Sejauh ini HMS tidak dapat mengolaborasikan 2 aspek penting bagi keberjalanannya
kehidupan anggota, yaitu pengembangan dan penjaminan diri anggota. Semua orang punya
perlakuan yang berbeda – beda, namun itulah yang tidak HMS lihat. Dan untuk merubah
organisasi, perjuangan keras dimulai dari anggotanya sendiri.
Tetes keringat yang keluar, air mata yang tertumpah, dan waktu yang berjalan ini
akan selalu menjadi saksi yang mengamini dalamnya pembelajaran yang tersemat di setiap
keberjalanan kita ber-HMS-ITB. Hingga suatu masa hal ini terjadi, kita tidak akan ragu
merancang sebuah mimpi untuk HMS kita yang lebih baik.
PIJAKAN
Telah 63 tahun himpunan kita berdiri dan dari masa ke masa HMS ITB tetap menjadi
himpunan yang agung dan memiliki anggota yang banyak. Namun dibalik itu semua HMS bukan
tanpa masalah. Ya, beragam masalah selalu mucul seiring berjalannya waktu. Apalagi memasuki
zaman milenial yang semakin ditantang dengan kemudahan akses informasi dan teknologi,
himpunan – himpunan dipaksa memutar otak untuk mengambil alih peran terhadap anggotanya.

Komitmen dan Pergerakan


Tapi sebenarnya apa yang menjadi titik kunci dari semua permasalahan ini kawan?
Jawabannya adalah karena tak semua orang sadar peran/niche-nya masing – masing di HMS ini.
Dan semua polemik ini berujung pada 2 hal yang harus menjadi dasar pergerakan ke depan yaitu
komitmen dan pergerakan. Ya, komitmen dan pergerakan lah yang merupakan nilai dasar yang
akan dibawa dan berusaha diyakinkan kepada seluruh anggota HMS bahwa dengan ruh inilah
kita bisa membawa HMS ke arah lebih baik. Komitmen lebih dari sekedar kata – kata. Komitmen
adalah sebuah pelaksanaan dari kata – kata. Dan Pergerakan adalah sebuah tindakan nyata dari
sebuah hal yang telah dirancang sebelumnya.Pergerakan hanya akan terjadi jika didasari
komitmen yang kuat dari pribadi masing – masing.

Teori Kebutuhan
Akhirnya semua pergolakan ini merujuk pada suatu hipotesa sederhana mengenai akar
masalah yang terjadi. Bahwa sebenarnya ada hal yang selama ini tidak dipandang penting untuk
dicukupi terlebih dahulu sehingga mereka tidak bisa berkembang maksimal di HMS. Yaitu,
kebutuhan dasar anggota.
Mari mengacu pada suatu
teori yang dibuaat oleh
Abraham Maslow.
Berdasarkan Penjelasan teori
kebutuhan Maslow diatas
harus dapat terpenuhi secara
sistematis. Dan jika hal ini
tidak terpenuhi maka akan
ada segmen kehidupan yang
akan timpang. Jika dikaitkan
dengan HMS, meninjau tujuan HMS sebagai organisasi sendiri, maka beberapa hal yang dapat
disimpulkan dari 3 tujuannya dalam AD/ART yaitu :
a. Kekeluargaan
b. Pengembangan diri berbasis studi, keprofesian, kreativitas, dan kesejahteraan
c. Kontribusi untuk NKRI
Berdasarkan kedua aspek itu sebenarnya HMS itu harus mengusahakan 2 hal yaitu,
penjaminan diri dan pengembangan diri. Agar nantinya tercipta sebuah sinergisasi antara
lembaga itu sendiri dan anggotanya.

Penjaminan
diri

HMS sebagai
wadah kebutuhan
anggota

Pengemban
gan diri

Keterangan :
• Penjaminan diri mencakup pemenuhan teori maslow LVL 1 dan LVL 2
• Pengembangan diri mencakup pemenuhan teori maslow LVL 3 sampai LVL 5
USAHA
Desain Organisasi didefinisikan sebagai hasil dari proses sistematika perancangan berbentuk kerangka
organisasi yang mengelompokkan arahan sesuai bidang – bidang tertentu guna mencapai tujuan bersama dalam
organisasi yang bersangkutan Dalam buku panduan A Guide to the Project Management Body of Knowledge
(PMBOK Guide ), Berikut beberapa faktor yang dipilih sebagai koridor yang tepat dalam analisis desain
organisasi adalah :

a. SDM d. Lingkup
b. Waktu e. Teknologi
c. Biaya / Finansial f. Peluang dan Resiko
Pada desain kali ini digunakan referensi dari buku Organizational Behavior edisi ke-15 oleh Stephen P.
Robbins dan Effective Organization Structural Design dari The Bridgespan Group. Dari literatur yang ada didapatkan
6 langkah penyusunan yang perlu dilaksanakan dalam mendesain organisasi yaitu :

1. Work Specialization atau spesialisasi kerja adalah tahap dimana mendefinisikan tugas-
tugas yang dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang terpisah.

2. Departmentalization atau departementalisasi adalah tahap dimana mengelompokan


pekerjaan-pekerjaan.

3. Span of Control atau rentang kendali adalah tahap dimana jumlah departemen yang
sebenarnya dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efektif dan efisien.

4. Chain of Command atau rantai komando adalah tahap dimana mendefinisikan jalur
melapor dari individu/kelompok ke individu/kelompok lain.

5. Centralization and Decentralization atau sentralisasi dan desentralisasi adalah tahap


dimana mendefinisikan tingkat wewenang pengambilan keputusan

6. Formalization atau formalisasi adalah tahap dimana mendefinisikan aturan dan pengaturan
untuk mengarahkan karyawan dan manajer.
1. Penjaminan kebutuhan dasar anggota dalam bidang studi dan kesejahteraan.
a. Menyediakan wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggota dalam bidang studi.
b. Menyediakan wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggota dalam bidang kesejahteraan.
c. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam pemenuhan kebutuhan dasar anggota di bidang studi secara
berkala.
d. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam pemenuhan kebutuhan dasar anggota di bidang kesejahteraan
secara berkala.
2. Sinergisasi dan kesepahaman kaderisasi berbasis penjaminan target
a. Merumuskan target profil kaderisasi bagi anggota HMS ITB.
b. Menyinergikan dan menyamaratakan pemahaman mengenai target kaderisasi di setiap elemen 1 HMS
ITB.
c. Menyediakan wadah penjaminan dalam pemenuhan target kaderisasi bagi anggota HMS ITB.
d. Mengevaluasi ketercapaian target kaderisasi di setiap elemen HMS ITB.
1
Elemen disini dimaksudkan kepada setiap peran yang ada di HMS ITB. Seperti : BP, BPA, Senator, dan Angkatan.
3. Membudayakan apresiasi dan kepercayaan kepada sesama anggota
a. Menumbuhkan budaya apresiasi kepada sesama anggota HMS ITB
b. Mengapresiasi anggota HMS ITB atas setiap pencapaian karya
c. Menumbuhkan rasa dan sikap saling percaya kepada seluruh elemen HMS ITB terkait pengembangan
minat dan potensi.
d. Memberikan wadah kepercayaan untuk berperan kepada setiap anggota HMS ITB.
4. Mengembangkan jaringan kolaborasi yang baik terhadap mitra HMS ITB.
a. Meningkatkan hubungan dengan lembaga2 di dalam ITB yang memiliki keterkaitan dengan HMS ITB.
b. Memperluas jaringan dengan pihak di luar3 ITB yang memiliki keterkaitan dengan HMS ITB.
c. Meningkatkan peran dalam setiap kolaborasi dengan mitra4 HMS ITB.
4
d. Mitra HMS ITB yang dimaksud adalah lembaga dalam ITB dan Pihak Luar HMS ITB yang telah
didefinisikan sebelumnya.
2
Lembaga yang dimaksudkan adaah HMJ, KM ITB, MWA-WM, UKM, Dosen, Prodi, Fakultas, Rektorat, dan instansi lain yang memiliki
keterkaitan hubungan dengan HMS ITB.
3
Pihak luar yang dimaksudkan adalah Universitas Lain, FKMTSI, Alsi, Lembaga – lembaga pemerintah maupun non pemerintah lain yang
memiliki keterkaitan hubungan dengan HMS ITB.
5. Mendorong kreativitas anggota sehingga mampu menghasilkan karya yang bermanfaat.
a. Menumbuhkan semangat anggota HMS ITB dalam menghasilkan karya 5 yang inovatif dan bermanfaat.
b. Menyediakan wadah kepada setiap anggota HMS ITB untuk pengembangan karya yang inovatif dan
bermanfaat.
c. Mengusahakan setiap karya anggota HMS ITB agar bermanfaat di lingkup yang lebih luas6.
6. Mengoptimalkan wawasan dan kemampuan anggota dalam rangka penjaminan profil keprofesian
a. Merancang kebutuhan pengembangan keprofesian teknik sipil dari anggota HMS ITB.
b. Mengoptimalkan7 wawasan terkait bidang keprofesian teknik sipil bagi anggota HMS ITB.
c. Memberikan wadah aplikatif8 dalam bidang pengembangan keprofesian teknik sipil.
d. Mendorong semangat aktualisasi diri dalam berkompetisi terkait pengembangan keprofesian
7. Membangun harmonisasi arah gerak dalam upaya pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
a. Membimbing9 kebutuhan akademik anggota HMS ITB untuk terpenuhi dengan baik secara peranggota
maupun menyeluruh.
b. Mewadahi pengoptimalan penelitian anggota HMS ITB dalam bidang teknik sipil.
c. Mengoptimalkan pengabdian masyarakat bagi anggota HMS ITB di bidang teknik sipil
d. Mengelola10 pemerataan, pemberdayaan, dan pencapaian tri dharma perguruan tinggi dalam setiap
bidang di HMS ITB.
9
Membimbing memiliki artian menuntun, membantu, memberi petunjuk dan penjelasan terkait kebutuhan akademik yang diperlukan.
10
Mengelola dalam artian menyelaraskan pencapaian nilai tri dharma disetiap elemen dalam keberjalanan arah gerak HMS ITB ke depan.
8. Menjadikan HMS sebagai infrastruktur aktualisasi yang integralistik
a. Mengoordinasi pengembangan anggota HMS ITB secara terpusat dan menyeluruh.
b. Mengatur11 fungsi kerja dalam setiap elemen pengurus HMS ITB secara berkala.
c. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam kepengurusan dan menentukan solusi dari massalah yang ada.
11
Mengatur dalam artian melaksanakan fungsi manajerial dan menyinergikan setiap fungsi kerja dari setiap elemen penguruh HMS ITB
agar sesuai dengan arahan yang dirancang di awal.
9. Membangun kesadaran kritis bagi anggota HMS ITB agar mampu berperan aktif untuk masyarakat
secara nyata
a. Menanamkan nilai kemasyarakatan kepada seluruh anggota HMS ITB.
b. Mewadahi anggota HMS ITB untuk berkontribusi langsung ke masyarakat.
c. Mengkaji realitas mengenai kondisi kemasyarakatan yang berkaitan dengan keilmuan teknik sipil.

Agar seluruh work specialization tersebut dapat dipenuhi dengan baik, dibutuhkan juga work specialization yang
berfungsi sebagai pendukung ketercapaian implementasi misi. Work specialization ini disebut sebagai supporting system.
1. Mengelola jadwal kegiatan HMS ITB.
2. Menjamin kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan HMS ITB.
3. Mengelola pengarsipan12 terkait kegiatan yang dilaksanakan HMS ITB.
4. Mengelola aliran kas dalam HMS ITB.
5. Membantu menyediakan dukungan keuangan untuk keberjalanan HMS ITB.
6. Meningkatkan kenyamanan fisik di lingkungan HMS ITB.
7. Mengelola pemerataan ketersampaian informasi kepada seluruh anggota HMS ITB.
8. Mengelola penyampaian informasi ke pihak di luar HMS ITB.
12
Pengarsipan disini mengacu pada semua dokumen dalam bentuk apapun yang dikeluarkan oleh HMS ITB, disimpan dan dipelahara guna
dijadikan referensi ke depannya.
I. Badan Pengurus Harian
1. Wakil Ketua Umum
a. Menyinergikan dan menyamaratakan pemahaman mengenai target kaderisasi di setiap elemen 1
HMS ITB. (2b)
b. Mengelola pemerataan, pemberdayaan, dan pencapaian tri dharma perguruan tinggi dalam setiap
bidang di HMS ITB. (7d)
c. Mengoordinasi pengembangan anggota HMS ITB secara terpusat dan menyeluruh. ( 8a)
d. Mengatur11 fungsi kerja dalam setiap elemen pengurus HMS ITB secara terpusat dan menyeluruh.
(8b)
e. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam kepengurusan dan menentukan solusi dari massalah yang
ada. (8c)
2. Sekretaris Jenderal
a. Mengelola jadwal kegiatan HMS ITB. ( SS1)
b. Menjamin kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan HMS ITB. (SS2)
c. Menyinergikan dan menyamaratakan pemahaman mengenai target kaderisasi di setiap elemen 1
HMS ITB. (2b)
d. Mengoordinasi pengembangan anggota HMS ITB secara terpusat dan menyeluruh. (8a)
e. Mengatur fungsi kerja dalam setiap elemen pengurus HMS ITB secara terpusat dan menyeluruh.
(8b)
f. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam kepengurusan dan menentukan solusi dari massalah yang
ada. (8c)
3. Sekretaris Umum
a. Mengelola pengarsipan terkait kegiatan yang dilaksanakan HMS ITB. (SS3)
4. Bendahara Umum
a. Mengelola aliran kas dalam HMS ITB (SS4)

II. Badan Fungsional Utama (Main System)


5. Departemen Kaderisasi
a. Merumuskan target kaderisasi bagi anggota HMS ITB. (2a)
b. Menyinergikan dan menyamaratakan pemahaman mengenai target kaderisasi di setiap elemen 1
HMS ITB. (2b)
c. Menyediakan wadah penjaminan dalam pemenuhan target kaderisasi bagi anggota HMS ITB. (2c)
d. Mengevaluasi ketercapaian target kaderisasi di setiap elemen HMS ITB. (2d)
6. Departemen Akademik
a. Menyediakan wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggota dalam bidang studi. (1a)
b. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam pemenuhan kebutuhan dasar anggota di bidang studi
secara berkala. (1c)
c. Membimbing kebutuhan akademik anggota HMS ITB untuk terpenuhi dengan baik secara
peranggota maupun menyeluruh. (7a)

7. Departemen Kesejahteraan Serta Apresiasi


a. Menyediakan wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggota dalam bidang kesejahteraan. (1b)
b. Mengevaluasi ketercapaian kejaran dalam pemenuhan kebutuhan dasar anggota di bidang
kesejahteraan secara berkala. (1c)
c. Menumbuhkan budaya apresiasi kepada sesama anggota HMS ITB ((3a)
d. Mengapresiasi anggota HMS ITB atas setiap pencapaian karya. (3b)
8. Departemen Minat dan Potensi
a. Menumbuhkan rasa dan sikap saling percaya kepada seluruh elemen HMS ITB terkait
pengembangan minat dan potensi. (3c)
b. Memberikan wadah kepercayaan untuk berperan kepada setiap anggota HMS ITB. (3d)
9. Departemen Pengembangan Keprofesian
a. Merancang kebutuhan pengembangan keprofesian teknik sipil bagi anggota HMS ITB. (6a)
b. Mengoptimalkan wawasan2 terkait bidang keprofesian teknik sipil bagi anggota HMS ITB. (6b)
c. Memberikan wadah aplikatif3 dalam bidang pengembangan keprofesian teknik sipil. (6c)
10. Departemen Kompetisi dan Karya
a. Menumbuhkan semangat anggota HMS ITB dalam menghasilkan karya yang inovatif dan
bermanfaat.(5a)
b. Mengusahakan setiap karya anggota HMS ITB agar bermanfaat di lingkup yang lebih luas.(5b)
c. Mendorong semangat aktualisasi diri dalam berkompetisi terkait pengembangan keprofesian. (5c)
11. Departemen Intra Kampus
a. Meningkatkan hubungan dengan lembaga di dalam ITB yang memiliki keterkaitan dengan HMS
ITB. (4a)
b. Meningkatkan peran dalam setiap kolaborasi dengan mitra HMS ITB. (4c)
12. Departemen Ekstra Kampus
a. Memperluas jaringan dengan pihak di luar ITB yang memiliki keterkaitan dengan HMS ITB. (4b)
b. Meningkatkan peran dalam setiap kolaborasi dengan mitra HMS ITB. (4c)
13. Departemen Kajian dan Aksi Strategis
a. Meningkatkan peran dalam setiap kolaborasi dengan mitra HMS ITB. (4c)
b. Mengkaji realitas mengenai kondisi kemasyarakatan yang berkaitan dengan keilmuan teknik sipil.
(9c)
III. Badan Fungsional Pendukung (Supporting System)
14. Departemen Dana Usaha
a. Membantu menyediakan dukungan keuangan untuk keberjalanan HMS ITB. (SS5)
15. Departemen Rumah Tangga
a. Meningkatkan kenyamanan fisik di lingkungan HMS ITB. (SS6)
16. Departemen Media Komunikasi dan Informasi
a. Mengelola pemerataan ketersampaian informasi kepada seluruh anggota HMS ITB.(SS7)
b. Mengelola penyampaian informasi ke pihak di luar HMS ITB. (SS8)

IV. Badan Semi Otonom


17. SIBADES
a. Mengusahakan setiap karya anggota HMS ITB agar bermanfaat di lingkup yang lebih luas. (5b)
b. Memberikan wadah aplikatif3 dalam bidang keprofesian teknik sipil. (6c)
c. Mengoptimalkan pengabdian masyarakat bagi anggota HMS ITB di bidang teknik sipil (7c)
d. Menanamkan nilai kemasyarakatan kepada seluruh anggota HMS ITB. (9a)
e. Mewadahi anggota HMS ITB untuk berkontribusi langsung ke masyarakat (9b)
18. ICEE (ITB Civil Engineering Expo)
a. Memperluas jaringan dengan pihak di luar ITB yang memiliki keterkaitan dengan HMS ITB. (4b)
b. Menumbuhkan semangat anggota HMS ITB dalam menghasilkan karya yang inovatif dan
bermanfaat. (5a)
c. Mengoptimalkan wawasan2 terkait bidang keprofesian teknik sipil bagi anggota HMS ITB. (6b)
d. Memberikan wadah aplikatif3 dalam bidang keprofesian. (6c)
c. Mewadahi pengoptimalan penelitian4 anggota HMS ITB dalam bidang teknik sipil. (7b)
2
Mengoptimalkan wawasan dalam ICEE dimaksudkan dalam hal kegiatan teknis yang ada dalam rangkaian acara ICEE dapat mengoptimalkan
wawasan anggota.
3
Wadah Aplikatif dalam ICEE adalah atualisasi dalam bentuk kompetisi dan riset lomba.
3
Pengoptimalan penelitian dalam ICEE dimaksudkan masih termasuk dalam lingkup rangkaian acara ICEE dan aktualisasi kompetisi.
19. Cremoa

a. Memperluas jaringan dengan pihak di luar ITB yang memiliki keterkaitan dengan HMS ITB.(4b)
b. Mengusahakan setiap karya anggota HMS ITB agar bermanfaat di lingkup yang lebih luas. (5b)
c. Mengoptimalkan wawasan2 terkait bidang keprofesian teknik sipil bagi anggota HMS ITB. (6b)
d. Memberikan wadah aplikatif3 dalam bidang keprofesian. (6c)
2
Mengoptimalkan wawasan dalam Cremona yang dimaksudkan dengan melalui pelatihan dan penyebaran isu ketekniksipilan di majalah.
3
Wadah aplikatif di Cremona dalam bentuk karya media jurnalistik bidang teknik sipil.

V. Tim Kerja
20. Tim Riset
a. Menyediakan wadah kepada setiap anggota HMS ITB untuk menciptakan karya yang bermanfaat
.(5c)
b. Memberikan wadah aplikatif3 dalam bidang keprofesian teknik sipil. (6c)
c. Menwadahi pengoptimalan penelitian4 anggota HMS ITB dalam bidang teknik sipil. (7b)
BSO CREMONA
Sibades pada kepengurusan tahun ini memiliki penerus yang dapat dibilang cakap dalam mengurusi hal – hal terkait
Fisibilitas SDA pengabdian masyrakat sendiri. Kader - kader pengmas yang berasal dari Alumni KKN Tematik ITB sangat bisa
diandalkan dalam melanjutkan Sibades kedepannya.

Waktu ideal yang dapat diambil dalam pelaksanaan Sibades adalah waktu setelah ujian akhir semester, mengingat
Fisibilitas Waktu kegiatan akademik yang sudah selesai, dan sebagai sarana penyegaran bagi anggota untuk terjun ke masyrakat
secara langsung.

Kegiatan pengabdian masyarakat sejatinya sangat didukung oleh berbagai pihak terutama pihak dalam kampus.
Fisibilitas Finansial Bantuan dana pengmas dari pihak dalam kampus pun selalu ada, entah dari program studi yang bersangkutan
hingga rektorat.

Dalam mencari tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah Bandung cukup menguras usaha
Fisibilitas Lingkup
keras mengingat indeks pembangunan sudah cukup tinggi sekarang.

Sibades pun dapat melakukan kerjasama dengan pihak kontraktor jika ingin membangun sebuah sarana infrastrukrur
Fisibilitas Teknologi yang cukup besar. Dan beberapa task dapat kita pegang dalam membantu keberjalanan kegiatan, seperti proses
design dan perhitungan struktur.

Peluang : Sibades merupakan salah satu kegiatan yang didukung sendiri oleh Kaprodi Teknik Sipil.
Fisibilitas Peluang &
Ancaman Ancaman : pengabdian masyarakat merupakan kegiatan yang cenderung sensitive, maksudnya masyarakat sebagai
objek kerjasama dalam melaksanakan kegiatan ini harus dapat terjalin silahturahmi yang harmonis

BSO SIBADES

Fisibilitas SDA Dari segi sumber daya manusia dari tahun ke tahun , ICEE memiliki anggota yang bisa diandalkan dalam penyelenggaraanya

Timeline main event ICEE sudah sangat cocok dengan partisipasi mahasiswa dan merupakan ajang lomba pembuka awal tahun.
Fisibilitas Waktu
Hal ini juga didukung dari timeline HM S ITB yang minim di awal semester baru.

Dalam segi pendanaan, ICEE cukup banyak potensi dalam segi sumber dan dari Dosen ITB ,Alsi, dan relasi perusahaan yang
Fisibilitas Finansial
telah terjalain baik pada 2 kepengurusan sebelumnya..

Lingkup lomba dan seminar ICEE pun sudah mulai memasuki ranah nasional. Dan kedepannya ICEE berpotensi menjadi
Fisibilitas Lingkup
kompetensi Internasional. Sehingga dapat menunjang kompetisi yang semakin ketat di antara kompetitor yang ada.

Dengan semakin canggihnya teknologi ICEE dapat lebih mengembangkannya dalam segi website. Bahkan ICEE dapat mencoba
Fisibilitas Teknologi juga ke ranah aplikasi yang dapat diakses di smartphone . Promosi pun sebaiknya dilakukan gencar – gencaran mengingat agar
informasi dapat tersebar di seluruh wilayah di Indonesia juga internasional.

Peluang dari ICEE selama 2 tahun keberjalanannya sudah memiliki nama besar. Sehingga jika diadakan lagi dapat memberi
Fisibilitas Peluang & kesempatan untuk mengharumkan nama HM S dan ITB
Ancaman
Ancaman yang ada adalah timeline yang ada harus disusun secara terintegrasi dengan kegiatan HM S ITB yang ada termasuk
persiapan juga.
BSO ICEE
Dalam kepengurusan Cremona sebelumnya sebagai departemen membutuhkan SDA yang banyak, sehingga
ketika dilakukan perekrutan anggota maka akan menghabiskan jumlah staffing untuk departemen lain. Lalu sistem
oprec BSO yang tidak berdasarkan prioritas pilihan dibanding departemen meminimalisir beberapa anggota yang
Fisibilitas SDA
ditempatkan di Cremona karena bukan pilihan utama. Sehingga akhirnya diputuskan bahwa Cremona sudah
seharusnya dikembalikan kepada fungsi awalnya sebagai Badan Semi Otonom yang mewadahi minat anggota
dalam bidang jurnalistik secara lebih optimal

Dengan otonomi organisasi yang dapat diatur sendiri, maka timeline dari Cremona bisa dibuat seoptimal mungkin
Fisibilitas Waktu
dalam hal persiapan dan pelaksanaan.

Jika Cremona diberikan keleluasaan dalam mencari sumber finansial sendiri, maka kinerjanya akan lebih maksimal
Fisibilitas Finansial
dalam hal pengembangan keporfesian.

Terkait Cremona yang sudah memiliki nama di luar HMS ITB, sangat memungkinkan untuk diadakan kembali
Fisibilitas Lingkup
mengingat pangsa pasar yang sudah jelas setiap tahun.

Semakin majunya teknologi, produksi Cremona sejatinya telah dibantu dengan keberadaan internet. Majalah
Internet pun merupakan satu peluang bagi Cremona untuk berkembang. Terobosan – terobosan baru pun bisa
Fisibilitas Teknologi
dilakukan daripada sekedar hanya majalah cetak bisa. Seperti peliputan kegiatan – kegiatan terkait HMS maupun
teknik sipil itu sendiri. Sehigga Cremona dapat menjadi media jurnalistik yang up to date.

Peluang : nama Cremona sudah memiliki track record yang bagus dan beberapa kali dijadikan benchmark oleh
majalah – malajal universitas bahkan HMJ lain di ITB.
Fisibilitas Peluang &
Ancaman
Ancaman : Dunia jurnalistik dalam bentuk cetak sedang dalam kondisi krisis dalam dunia globalisasi saat ini.
Dimana pengemasan majalah cetak menjadi tantangan sendiri untuk Cremona kedepannya.

Tim Penelitian dan Pengembangan


Meninjau dari segi peminat dalam lomba, maka anggota HMS ITB sangat potensial untuk dipersiapkan dalam hal kompetisi –
kompetisi ketekniksipilan. Sudah banyak kompetisi ketekniksipilan yang diikuti oleh anggota. Namun, HMS ITB maupun prodi
Fisibilitas SDA teknik sipil tidak menyediakan wadah pengembangan dan pelatihan secara intensif terkait lomba – lomba yang ada. Dari segi
jumlah SDA tidak akan cukup menganggu keberjalanan HMS ITB dikarenakan perekrutan diadakan berdasarkan kebutuhan anggota
yang benar – benar berkomitmen dalam pelatihan dan pengembangan penelitian.

Terkait waktu persiapan dan pelaksanaan tidak terlalu menganggu timeline dari HMS ITB karena program kerjanya akan
Fisibilitas Waktu
berdasarkan pelatihan mandiri yang hanya dikhususkan kepada anggotanya.

Dalam ranah finansial pihak – pihak di luar HMS ITB sendiri banyak yang mendukung terkait partisipasi di kompetisi. Prodi, LK
Fisibilitas Finansial
ITB, dan Alsi pun merupakan pihak – pihak yang siap membantu dalam ranah keikutsertaan di kompetisi ini.

Tim Riset ini sudah selayaknya mencakup ke semua anggota HMS dalam hal pengembangan kompetensi terkait lomba. Dan
bentukan tim ini sendiri sudah seharusnya juga diformalkan dan perlu sekali dibimbing dari awal dalam pengembangan
Fisibilitas Lingkup
keilmuannya. Berkaca pada universitas lain yang memiliki tim yang sama dan dikembangkan juga lebih awal, maka HMS ITB
sudah sepantasnya berkaca pada kesuksesan universitas lain dalam ranah kompetisi ketekniksipilan ini.
Sumber daya teknologi sekarang sudah sangat potensial untuk mendukung pelatihan softskill dan keterampilan merancang.
Fisibilitas Teknologi Pelatihan di workshop perusahaan yang bergerak di bidang teknik sipil pun merupakan metode mutakhir dalam menghasilkan
kompetensi anggota yang maksimal.

Peluangnya adalah dapat menjadi sebuah jawaban akan minimnya peran HMS ITB untuk unggul dalam ajang kompetisi terkait.
Fisibilitas Peluang &
Ancaman Ancamannya adalah karena merupakan hal baru sehingga animo massa harus perlu ditingkatkan terkait minat berkarya dalam
kompetisi. Selain itu prosedur pembimbingan yang masih belum mempunyai standar jelas dalam pendesainannya.
a. Kaderisasi (bagian ini dimanajeri oleh Ketua d. Eksternal (bagian ini dimanajeri oleh Wakil
Departemen Kaderisasi) Ketua Umum IV)
b. Internal (bagian ini dimanajeri oleh Wakil I. Departemen Intra Kampus
Ketua Umum II) II. Departemen Ekstra Kampus
I. Departemen Kesejahteraan serta III. Deparemen Kajian Aksi dan Strategis
Apresiasi e. Kesekretariatan (bagian ini dimanajeri oleh
II. Departemen Minat Potensi Sekretaris Jenderal)
III. Departemen Akademik I. Sekretaris Umum
c. Keprofesian (bagian ini dimanajeri oleh Wakil II. Bendahara Umum
Ketua Umum III) III. Departemen Dana Usaha
I. Departemen Pengembangan IV. Departemen Rumah Tangga
Keprofesian V. Departemen Media Komunikasi dan
II. Departemen Kompetisi dan Karya Informasi
• Tim Riset

1. Wakil Ketua Umum I,II,III


a. Bertanggung jawab pada Ketua Umum 3. Sekretaris dan Bendahara Umum
b. Memanajeri setiap kepala departemen di a. Bertanggung jawab pada Sekretaris Jenderal
Bidang Internal, Eksternal, Keprofesian 4. Departemen
c. Berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum a. Kepala Departemen bertanggung jawab
lainnya dan Sekretaris Jenderal dalam pada Wakil Ketua Umum bidang.
keperluan main system lintas bidang. b. Berkoordinasi dengan kepada departemen
d. Berkoordinasi dengan Departemen lainnya dalam 1 Bidang.
Kaderisasi dalam keperluan penjaminan c. Wakil Kepala Departemen memanajeri
target kaderisasi dalam pengembangan anggota di bawah departemen.
anggota. d. *Khusus Departemen Kaderisasi
2. Sekretaris Jenderal bertanggung jawab kepada Ketua Umum
a. Bertanggung jawab pada Ketua Umum dan berkoordinasi dengan Wakil Ketua
b. Memanajeri setiap kepala departemen di Umum Bidang terkait perihal pencapaian
Bidang Kesektariatan. target kaderisasi di setiap departemen.
c. Berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum 5. Ketua BSO
I, II, dan III perihal supporting a. Bertanggung Jawab pada Ketua Umum
system.Berkoordinasi dengan Departemen b. Memanajeri anggota organisasi dalam
Kaderisasi dalam keperluan penjaminan strukutur kerja sendiri.
target kaderisasi dalam pengembangan
anggota.
1. Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II dan Wakil Ketua Umum III
a. Mengambil keputusan taktis dalam bidang yang dinaunginya
b. Berkoordinasi dengan Ketua Umum untuk keputusan strategis
c. Mewakili ketua umum jika berhalangan di kegiatan yang sesuai dalam bidang yang dinaunginya
*Khusus Sekretaris Jenderal juga dapat mewakili ketua umum jika berhalangan dalam agenda di luar bidang.
2. Kepala Departemen
a. Mengambil keputusan taktis dalam departemennya
b. Berkoordinasi dengan wakil ketua umum bidang yang berkaitan untuk keputusan strategis
c. Khusus Kepala Departemen Kaderisasi dapat berkoordinasi dengan departemen lain terkait penjaminan
profil target kaderisasi.
3. Wakil Kepala Departemen
a. Mengambil keputusan taktis dalam departemennya jika kepala departemen berhalangan.
b. Membantu kepala departemen dalam desain departemen dan keberjalanannya
c. Wewenang dan arahan lainnya diberikan oleh kepala departemen disesuaikan kebutuhan masing-masing
departemen
4. Ketua Badan Semi Otonom
a. Mengambil keputusan taktis dalam badan semi otonomnya
b. Berkoordinasi dengan Ketua Umum untuk keputusan strategis.
c. Wewenang dan arahan lain yang menjadi tambahan dalam kepengurusan berjalan dilaksanakan oleh
ketua badan semi otonom masing – masing.
Pada tahap formalization ini didefinisikan kembali work specialization dan arahan yang jelas bagi setiap kepala
manajer.
1. Wakil Ketua Umum
Arahan:
a. Menganalisis kondisi dan penyebab permasalahan ketercapaian kejaran departemen dan perkembangan
anggota di dalamnya serta menemukan solusi yang ada.. (menjawab poin WS e )

b. Mengawasi dan memastikan proses rancangan dan keberjalanan departemen agar kejaran tercapai sesuai
bidang masing – masing*. (menjawab poin WS a,b,d)

*Bidang Internal : Penjaminan anggota untuk dapat dengan aman dan nyaman beraktualisasi di HMS
ITB.
*Bidang Eksternal : Menjadi penghubung dan sosok utama HMS ITB dengan mitra di luar HMS ITB.
*Bidang Keprofesian : Memastikan jenjang keprofesian terpenuhi dalam rangka pengembangan
keprofesian berbasiskan karya nyata
c. mengoptimalkan wahana eksplorasi kepada anggota agar dapat berkembang dan berkarya sesuai dengan
minat dan potensi dalam departemen masing – masing. (menjawab poin WS b,c)

d. Memantau dan mengevaluasi perkembangan departemen dalam bentuk progress report berkala.
(menjawab poin WS c)

2. Sekretaris Jenderal
Arahan:
a. Menyusun dan Mewujudkan sinergisasi arah gerak setiap departemen dalam sebuah timeline yang ter-
integrasi penuh antar departemen,bidang dan BSO. (menjawab poin WS a)
b. Menjamin kesesuaian pelaksanaan timeline kegiatan HMS ITB secara keseluruhan. (menjawab poin WS
b)
c. Berkoordinasi dengan lembaga lain yang ada di HMS ITB terkait timeline keseluruhan HMS ITB
(menjawab poin WS b)
d. Menganalisis kondisi dan penyebab permasalahan ketercapaian kejaran departemen dan perkembangan
anggota di dalamnya serta menemukan solusi yang ada.. (menjawab poin WS e )

e. Mengawasi dan memastikan proses rancangan dan keberjalanan departemen agar kejaran tercapai.
(menjawab poin WS a, b, d)

f. Memantau dan mengevaluasi perkembangan departemen dalam bentuk progress report berkala.
(menjawab poin WS c)
3. Bendahara Umum
Arahan:
a. Mengoordinasi, mengevaluasi dan menyetujui Rencana Anggaran Biaya selama kepengurusan dari
setiap lembaga yang ada di HMS ITB.
b. Melakukan transparansi laporan keuangan HMS ITB secara menyeluruh.
c. Membantu pemenuhan kebutuhan pendanaan program kerja HMS ITBselama kepengurusan.
4. Sekretaris Umum
Arahan:
a. Mengakomodasi segala pengarsipan dan kebutuhan administratif di Badan Pengurus.
b. Mengoordinasi pengelolaan administrasi secara terpusat dan menyeluruh.
c. Menyelesaikan permassalahan administratif selama keberlangsungan kepengurusan.
5. Departemen Kaderisasi
Arahan:
a. Merancang Grand Desain Jenjang Kaderisasi HMS ITB yang terintegrasi satu sama lain di setiap
departemen. (menjawab poin WS a)
b. Memastikan pemenuhan profil anggota sesuai dengan desain penjenjangan dan standardisasi profil
anggota. (menjawab poin WS b,c)
c. Memantau departemen lain dalam pemenuhan profil anggota berdasarkan desain penjenjangan dan
standarisasi. (menjawab poin WS c)
d. Mendata dan mengevaluasi setiap perkembangan anggota dalam mencapai target yang ada di setiap
departemen. (menjawab poin WS d)
6. Departemen Kesejahteraan serta Apresiasi
Arahan:
a. Menjadi inisiator dari interaksi keberlanjutan antaranggota yang menunjang peningkatan rasa
kekeluargaan . (menjawab poin WS a)
b. Mengusahakan kesejahteraan setiap anggota terpenuhi agar dapat beraktualisasi dengan baik di HMS
ITB. (menjawab poin WS b)
c. Menginisiasi anggota HMS ITB untuk terbiasa mengapresiasi anggota lainnya. (menjawab poin WS c)
d. Menjadi wahana apresiasi kepada setiap anggota HMS ITB atas setiap pencapaian yang diraih.
(menjawab poin WS d)
7. Departemen Minat dan Potensi
Arahan :
a. Meningkatkan ketertarikan anggota dalam beraktualisasi dan berpartisipasi di HMS ITB melalui
penyaluran minat dan potensi. (menjawab poin WS a )
b. Menyalurkan minat dan potensi anggota terkait pengembangan secara lebih jauh di luar lingkungan HMS
ITB. (menjawab poin WS a)
c. Menyediakan wadah penyaluran minat dan bakat anggota dalam bidang seni dan olahraga. (menjawab
poin WS b )
d. Memfasilitasi wadah pengembangan minat yang ada di HMS ITB sebelumnya. (menjawab poin WS b )
8. Departemen Akademik
Arahan:
a. Mengusahakan wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggota sebagai penunjang dalam bidang akademik
terpenhi dengan baik. (menjawab poin WS a)
b. Mengusahakan evaluasi ketersampaian urgensi dari prinsip kemandirian dan integritas akademik
(menjawab poin WS b)
c. Membantu kebutuhan dan pelayanan1 akademik anggota dapat terpenuhi dengan baik sehingga dapat
meningkatkan partisipasi aktif massa terhadap aktualisasi diri di HMS ITB. (menjawab poin WS c )
1
Kebutuhan dan pelayanan disini dimaksudkan pada beasiswa, tutorial, konseling, beasiswa dan fasilitas – fasilitas lain yang bisa
diusahakan HMS ITB
9. Departemen Pengembangan Keprofesian
Arahan:
a. Memfasilitasi jenjang pengembangan keprofesian teknik sipil berdasarkan kebutuhan bagi anggota HMS
ITB. (menjawab poin WS a )
b. Meningkatkan wawasan terhadap isu-isu keprofesian ketekniksipilan. (menjawab poin WS. (menjawab
poin WS b)
c. Mengembangkan dan menyediakan sarana penunjang aktualisasi keprofesian anggota HMS ITB
(menjawab poin WS c)
10. Departemen Kompetisi dan Karya
Arahan:
a. Memantik dan mendorong semangat berkompetisi dan berinovasi anggota HMS ITB untuk berkarya
secara nyata baik di bidang teknik sipil maupun non-teknik sipil. (menjawab poin WS a)
b. Mewadahi setiap karya yang inovatif untuk dikembangkan ke arah yang lebih jauh. (menjawab poin WS
b)
c. Memfasilitasi keikutsertaan anggota dalam rangka aktualisasi diri pada ajang kompetisi nasional ataupun
internasional (menjawab poin WS c)
11. Departemen Intra Kampus
Arahan:
a. Membina hubungan baik dengan dengan lembaga kemahasiswaan rektorat dan mahasiswa yang
memiliki keterkaitan dengan HMS ITB. (menjawab poin WS a )
b. Meningkatkan minat anggota HMS ITB dalam berelasi maupun berpartisipasi aktif di setiap peran dan
berkolaborasi dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam lingkup kampus ITB. (menjawab poin WS b )
c. Menyebarkan informasi secara merata kepada anggota HMS ITB terkait informasi dalam bagian intra
kampus. (menjawab poin WS b)
12. Departemen Ekstra Kampus
Arahan :
a. Menjalin hubungan baik dengan pihak luar HMS ITB yang telah ada sebelumnya luar lingkup kampus
ITB. (menjawab poin WS a)
b. Meningkatkan partisipasi aktif dan relasi anggota HMS ITB di setiap peran dan kolaborasi dalam
kegiatan yang dilaksanakan bersama pihak luar HMS ITB di luar lingkup ITB. (menjawab poin WS b)
c. Menyebarkan informasi secara merata kepada anggota HMS ITB terkait informasi dalam bagian ekstra
kampus. (menjawab poin WS b)
13. Departemen Kajian Aksi Strategis
Arahan:
a. Menginternalisasi dan menyampaikan kajian isu sosial politik dan kemasyarakatan terkait bidang
ketekniksipilan kepada anggota HMS ITB. (menjawab poin WS a)
b. Melakukan kajian terhadap isu-isu terkait kajian aksi dan strategis dalam meningkatkan peran dan
kontribusi terhadap pihak eksternal. (menjawab poin WS a)
c. Memfasilitasi aktualisasi potensi anggota dalam kegiatan yang bermanfaat terkait sosial politik
kemasyarakata dalam meningkatkan sense of crisis anggota. (menjawab poin WS a)
d. Menggerakkan massa HMS ITB agar peka dan peduli terhadap kondisi masyarakat yang ada pada
umumnya dan isu – isu keteknik sipilan pada khususnya. (menjawab poin WS b)
14. Departemen Rumah Tangga
Arahan:
a. Menciptakan suasana fisik yang rapi dan bersih di lingkungan HMS ITB yang mendukung partisipasi
dan semangat beraktivitas anggota
b. Membuat kegiatan yang melibatkan anggota dalam mewujudkan kenyamanan dan kebersihan di
lingkungan HMS ITB.
c. Mengiventarisasi barang – barang yang ada di sekretariat tetap aman dan terkendali.
15. Departemen Media Komunikasi dan Informasi
Arahan:
a. Mengelola penyebaran informasi secara terpusat, merata dan mendalam kepada seluruh anggota HMS
ITB (menjawab poin WS a)
b. Melaksanakan pensuasanaan dan propaganda program kerja pada keberjalanan kepengurusan di media
yang dimiliki HMS ITB. (menjawab poin WS a)
c. Menjadi penyalur komunikasi dan informasi kepada pihak luar HMS ITB melalui media yang dimiliki
HMS ITB. (menjawab poin WS b)
16. Departemen Dana Usaha
Arahan:
a. Membuat inovasi nyata dalam mendapatkan dukungan dana
b. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dana setiap program kerja dalam kepengurusan tetap terjaga
17. BSO SIBADES
Arahan:
a. Mengusahakan tercapainya aktualisasi keprofesian dalam bentuk karya keteknikisipilan yang
bermanfaat bagi masyarakat secara nyata. (menjawab poin WS a, b,c)
b. Menanamkan nilai dan pengetahuan kemasyarakatan kepada seluruh anggota HMS ITB akan pentingnya
peran mahasiswa di masyarakat. (menjawab poin WS d)
c. Membuat kegiatan yang melibatkan anggota untuk dapat berkontribusi langsung ke masyarakat
berwujud pengabdian masyarakat. (menjawab poin WS e)
d. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sebagai mitra selama menyusun hingga melaksanakan
kegiatan pengabdian masyakrat(menjawab poin WS e)
18. BSO ICEE
Arahan:
a. Menjalin relasi yang baik dengan pihak luar HMS ITB dalam pemenuhan pelaksanaan kegiatan.
(menjawab poin WS a)
b. Memantik ketertarikan anggota HMS ITB untuk dapat mengoptimalkan karya dan inovasi dalam ranah
aktualisasi keprofesian teknik sipil. (menjawab poin WS b)
c. Membuat kegiatan yang dapat menjawab tantangan dan permassalahan bangsa terkait isu-isu
ketekniksipilan sehingga bermanfaat bagi masyarakat. (menjawab poin WS c)
d. Mewadahi pengembangan anggota HMS ITB dalam meningkatkan sense of crisis terhadap keprofesian
teknik sipil. (menjawab poin WS d,e)
19. BSO Cremona
Arahan:
a. Menjadi media informasi terdepan HMS ITB dalam isu ketekniksipilan baik untuk anggota maupun
pihak eksternal. (menjawab poin WS a,
b. Menjadi wadah aktualisasi keprofesian yang mewadahi karya anggota HMS ITB dalam bentuk
jurnalistik. (menjawab poin WS b dan d)
c. Menciptakan karya jurnalistik yang dapat menjadi pembelajaran serta pengetahuan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. (menjawab poin WS c)
20. Tim Riset
Arahan :
a. Memfasilitasi pembelajaran dalam pengembangan skill terkait penelitian ketekniksipilan. (menjawab
poin WS a dan b)
b. Memanajemen tim dalam rangka pengembangan anggota sebagai upaya meraih prestasi dalam
kompetisi. (menjawab poin WS c)
HARAPAN
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara penilaian kerja (pengukuran kerja) dalam mendeteksi
ketercapaian visi misi yang dibawa oleh organisasi dengan menggunakan Balance Scorecard.

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategis atau lebih tepat dinamakan "Strategic
Based Responsibility Accounting System” yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan
operasional dan tolak ukur kinerja organisasi tersebut.

Sehingga pencapaian organisasi di tahap ini di jabarkan pada 5 pilar, sebagai berikut :

Setelah itu dilakukan pembobotan terhadap kelima aspek tersebut dengan menggunakan metode Analytic
Hierarchy Process (AHP) atau biasa disebut metode perbandingan pasangan. Sebelum membandingkan,
ditentukan terlebih dahulu skala nilai penting. Pembobotan dengan AHP sendiri terdiri dari 4 langkah, yaitu:

1. Memberikan penilaian terhadap matriks pilar

2. Perbandingan matriks

3. Menentukan bobot parameter

4. Uji Konsistensi
1. Memberikan penilaian terhadap masing-masing pilar dengan ketentuan:

“1-5 (Sangat diprioritaskan – prioritas umum)”

Pengembangan Anggota -> Kesejahteraan Anggota -> Keprofesian -> Eksternal -> Supporting System .

Pertimbangan pemilihan skala prioritas berdasarkan analisis sebagai berikut :

1. Pengembangan Anggota karakteristik pengembangan anggota di HMS


Berdasarkan visi untuk merangkai HMS ITB ITB yang merupakan Himpunan Mahasiswa
sebagai kontributor nyata maka hal yang Jurusan.
dasar paling dibutuhkan adalah 4. Eksternal
pengembangan anggota Setelah tercapai beberapa aspek dasar maka
2. Kesejahteraan Anggota sudah saatnya pengembangan juga
Dalam ranah memenuhi penjaminan difokuskan pada aspek luar yang dapat
kebutuhan dasar anggota dan rumah berdampak ke HMS ITB itu sendiri
eksplorasi diri maka kesejahteraan anggota 5. Supporting System
merupakan stand untuk ditingkatkan terlebih Supporting System berfungsi membantu
dahulu aspek – aspek di atasa terpenuhi dengan
3. Keprofesian maksima
Dalam rangka memenugi rumah eksplorasi
diri maka keprofesian menjadi salah satu

Tabel 1.1 Pembobotan Skala Prioritas


Pilar Pengembangan Kesejahteraan Keprofesian Eksternal Supporting
Anggota Anggota System

Pengembangan 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00


Anggota
Kesejahteraan 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00
Anggota
Keprofesian 0.33 0.50 1.00 2.00 3.00

Eksternal 0.25 0.33 0.50 1.00 2.00

Supporting System 0.20 0.25 0.33 0.50 1.00

Total 2.28 4.08 6.83 10.50 15.00


2. Membagi setiap cell dengan total cell dalam kolom yang sama
Tabel 2.1 Perhitungan rasio pembobotan
Pilar Pengembangan Kesejahteraan Keprofesian Eksternal Supporting
Anggota Anggota System
Pengembangan 0.44 0.49 0.44 0.38 0.33
Anggota
Kesejahteraan 0.22 0.24 0.29 0.29 0.27
Anggota
Keprofesian 0.15 0.12 0.15 0.19 0.20

Eksternal 0.11 0.08 0.07 0.10 0.13

Supporting 0.09 0.06 0.05 0.05 0.07


System
Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

3. Menentukan urutan bobot

Tabel 3.1 Pencapaian per pilar


Pilar Pembobotan

Pengembangan Anggota 41.62%

Kesejahteraan Anggota 26.18%

Keprofesian 16.11%

Eksternal 9.86%

Supporting System 6.24%

4. Uji Konsistensi

Tabel 4.1 Uji Faktor Konsistensi


λ 5.090490397

RI 1.12

CI 0.022622599

CR 0.020198749
EPILOG

Banyak kejadian yang mengajarkanku bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai harapan,
kadang kita mesti menjalani sesuatu yang meletihkan otak dan mencari jawab dari kebingungan
yang berkecamuk. Aku dibesarkan dari sebuah realita dimana takkan ada hasil yang sesuai harapan
tanpa ada usaha yang hebat. Begitupun HMS ITB butuh sebuah ikatan kepedulian dari seluruh
anggotanya untuk dapat menjadi HMS yang lebih baik.

Semua yang tertuang dalam setiap kata di buku ini akan menjadi sebuah ikrar perjuangan
bagi setiap anggota yang sadar bahwa HMS ITB sedanglah tidak baik – baik saja. Sebuah Geliat
anak negeri dalam menempa diri, tak dibatasi waktu, tak dibatasi hari. Semoga menjadi refleksi
untuk setiap kata yang dibaca oleh masing – masing nurani.

Untuk itu kelak ketika revolusi baru resmi digaungkan, semoga HMS ITB dapat menjadi
sebuah rumah sentral pergerakan bagi para anggotanya agar dapat berkarya bagi sekitarnya.
Dimana setiap orang yang hadir harus mengalir, berusaha mewujudkan mimpinya demi cita – cita
besar yang menanti di ujung perjalanannya. Do or Never. Perjalanan masih panjang, Kawan!.
Maka bergeloralah dari sekarang. Karena aku percaya dari rumah inilah, niscaya akan muncul
manusia – manusia yang pada saatnya akan mengerakkan roda negeri ini..

“Jadilah Terang, Jadilah Pelita Bangsa ini. Jadilah Jawaban, jangan tambahkan beban. Sebab
beratus juta rakyat Indonesia menantimu, menantiku, menantikan kita.” – Abram Chtistoper
Sinaga
REFERENSI

LPJ Ketua Umum HMS ITB 2015/2016

Audiensi Ketua Umum HMS ITB 2016/2017

LPJ Ketua Umum HMS ITB 2017/2018

Prasetyo, Eko. 2017. Bergeraklah Mahasiswa. Jakarta: in-TRANS

ITB, KM. 2013. Senandika Ganesha. Bandung : Sekretariat KM ITB

Platform Lebih lengkap dapat diakses di : bit.ly/hmskitasemua1


MARS HMS ITB

Kami HMS ITB,


Bersatu padu,
Di bawah almamater
ITB tercinta

Melangkah dengan gagah dan perkasa


Meraih cita-cita
Berbakti dan berkarya tuk negara
Indonesia

Tak gentar akan rintangan


Dan cobaan

Dengan S’mangat ayo maju terus!!


Hidup HMS ITB!!!

Anda mungkin juga menyukai