Anda di halaman 1dari 4

BAHAN KIMIA FARMASI ANALISIS

A. Obat
Obat adalah suatu bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua
mahluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan dan
menyembuhkan penyakit.
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis,pencegahan,penyembuhan,pemulihan,peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi.
Menurut proses fisiologis dan biokimia dalam tubuh obat digolongkan menjadi :
1. Obat Diagnostik
Maksud dari jenis obat diagnostik adalah obat yang berperan dalam mendiagnosis
atau mengenali penyakit.
Contohnya , Barium sulfat untuk membantu diagnosis pada saluran lambung,usus,
natrium miopanoat dan asam iod organik lainnya untuk membantu diagnosis
pada saluran empedu.
2. Obat Kemoterapeutik
Arti dari obat kemoterapeutik adalah obat yang berfungsi dalam membunuh parasit
dan kuman di dalam tubuh inang.Obat ini hendaknya memiliki kegiatan
farmakodinamik yang sekecil kecilnya terhadap organisme inang dan berkhasiat
untuk melawan sebanyak mungkin parasit(cacing protozoa) dan
mikroorganisme(bakteri,virus).Obat obat neoplasma(onkolitika,sitostika,atau obat
kanker) juga dianggap dalam golongan ini.
3. Obat Farmakodinamik
Definisi dari obat farmakodinamik merupakan obat yang dengan tata cara kerja
terhadap inang dengan cara mempercepat maupun memperlambat proses fisiologis
atau fungsi biokimia yang terdapat dalam tubuh. Adapun contoh jenis obat ini
adalah hormon, diuretik,hipnotik, dan obat otonom.

B. Analisis bahan kimia farmasi


a. kadar asam silsiliat
Analisis penentuan kadar asam silsiliat dalam sampel dapat menggunakan teknik
sfektrofotometri UV-vis.Prinsip dasar sfektrofotometri yaitu metode analisa kimia
berdasarkan serapan molekul terhadap gelombang elektromagnetik(cahaya).
Sehingga berhubungan dengan absorbansi dan transmitansi.
Absorbansi adalah cahaya yang dapat diserap oleh sampel dan transmitasi adalah
cahaya yang diteruskan panjang gelombang maksimum,menentukan standar dan
menentukan konsentrasi sampel.
Asam silsiliat merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai fungsidial dan
bakteriostatis lemah.Asam silsiliat bekerja keratolitis sehingga digunakan dalam
sediaan obat luar terhadap infeksi jamur yang ringan.Asam silsiliat bersifat sukar
larut dalam air,apabila silsiliat di formulasikan sebagai sediaan topical.
Asam silsiliat adalah salah satu obat yang diketahui untuk mengobati keratonoid
dan pengobatan yang baik khusus khusus kondisi kulit,termaasuk psoriasis. Ketika
mekanisme kerja keratonoid tidak sepenuhnya dimengerti, diperkirakan asam
silsiliat mungkin mengurangi keratonoid.
Keratonoid dengan baik dan perlahan lahan mengurangi Ph pada stratum corneum,
efek ini menjadi awal dari berkurangnya skala dan kelembutan pada daerah yang
terkena.
b. Antibiotik
Antibiotik adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh mikroba yang dalam
konsentrasi tertentu mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh
mikroba lain. Pada perkembangannya bahan yang dapat dikelompokkan sebagai
antibiotik bukan hanya hasil alamiah saja, akan tetapi bahan- bahan
semisintetik yang merupakan hasil modifikasi bahan kimia antibiotik alam.
Antibiotik digunakan untuk membasmi mikroba penyebab terjadinya infeksi.
Gejala infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba dan berbagai zat
toksik yang dihasilkan mikroba. Pada dasarnya suatu infeksi dapat di tangani
oleh sistem pertahanan tubuh, namun adanya sistem ini perlu ditunjang oleh
penggunaan antibiotik. Antibiotik yang digunakan untuk membasmi mikroba
penyebab infeksi pada manusia harus memiliki sifat toksisitas selektif, artinya
antibiotik harus bersifat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk
hospes. Toksisitas selektif tergantung kepada struktur yang dimiliki sel
bakterindan manusia misalnya dinding sel bakteri yang tidak dimiliki oleh
manusia, sehingga dengan mekanisme kegiatan pada dinding sel bakteri
mempunyai toksisitas selektif relatif tinggi.

- Identifikasi dan penetapan kadar sediaan bedak asam silsiliat secara


volumetri dan spektrofotometri
Asam silsiliat menjadi pilihan yang aman untuk mengontrol efek psoriatic local
pada kehamilan, bagaimana karena resiko yang sangat besar dari sistem penyerapan
dan efek racun, asam silsiliat harus dihindarkan dari jangkauan anak-anak.
Asam silsiliat dapat menyerap radiasi UV karena memiliki gugus kromofor atau
ikatan rangkap brkonjugasi dan auksokorm dalam strukturnya. Gugus kromofor
adalah ikatan atau gugus fungsi spesifik dalam molekul yang bertanggung jawab
atas penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Gugus kromofor pada
asam silsiliat adalah gugus benzyl(memiliki ikatan rangkap terkonjugasi). Panjang
gelombang serapan maksimum dan koefisien ekstingsi molar akan bertambah
dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi. Sedangkan gugus
auksokorm adalah gugus fungsi dalam suatu molekul yang dapat mempengaruhi
absorpsi radiasi gugus kromofor, jika gugus auksokorm terdelokalikasi ke gugus
kromofor, maka intensitas absorbansi akan meningkat dan terjadi pergeseran
batokromik atau hipsokromik. Gugus kromofor yang terdapat pada asam
mefenamat antara lain gugus –OH (hidroksi).
TUGAS KIMIA FARMASI
“Bahan kimia farmasi analisis”

Nama : Hidayatul istiharoh


Nim : B181019
Prodi : D3 Teknologi Laboratorium Medik

Anda mungkin juga menyukai