Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian komunikasi dalam konteks social


Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat
dalam aktivitas komunikasi. Manusia mungkin akan
mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan
sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan
komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu
komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir
dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia
sengaja melahirkannya karena ada maksud atau tujuan
tertentu.
B. Fungsi komunikasi social
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan
akan tersesat, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu
lingkungan sosial. Komunikasi yang memungkin individu membangun
suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai pantuan untuk
menafsirkan, situasi apapun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang
memungkinkannya mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif
untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki. Tanpa
melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana
makan, minum, berbicar sebagai manusia dan memperlakukan manusi lain
secara beradap, karena cara-cara berprilaku tersebut harus dipelajari lewat
pengasuhan kluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah
komunikasi. Implasif adalah fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi
komunikasi kultural. Para ilmuan sosial mengakui bahwa budaya dan
komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu
mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada
gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara,
mengembangkan atau mewariskan budaya.
Fungsi komunikasi sosial bisa terbentuk dengan adanya pembentukan dari
dalam: pembentukan konsep diri, pernyataan eksistenssi diri dan untuk
kelangsungan hidup, memupuk hubungan & memperoleh kebahagiaan
C. Komunikasi budaya
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi
di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau
gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L.
Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik,
atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan
adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke
generasi. Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi
antarbudaya sebagai human flowacrossnationalboundaries.
Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional
dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan
berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt
mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap
muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.
D.Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya
a. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber
dari seorang individu.
Pendeta Budha Jepang menyatakan identitas melalui baju yang dikenakan
1.Menyatakan Identitas Sosial
2.Menyatakan Integrasi Sosial
3.Menambah Pengetahuan
4.Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
5.Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda.
b. Fungsi Sosial Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan
komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya
fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak
dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar
kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
 Menjembatani

Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang
berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat
terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas
sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks
komunikasi termasuk komunikasi massa.
 Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu
masyarakat kepada masyarakat lain.
 Menghibur

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-
hula dan “Hawaian” di taman kota yang terletak di depan HonoluluZaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut
termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
E. Komunikasi Keyakinan
Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual adalah bagian
integral dari keyakinan budaya seseorang dan dapat
memperngaruhi keyakinan klien mengenai penyebab penyakit,
praktek penyembuhan, dan pilihan tabib atau pemberi perawatan
kesehatan. Keyakian spiritual dan agama dapat menjadi sumber
kekuatan dan kenyamanan bagi klien.
Perawat yang memiliki keyakinan yang sama dengan kliennya
cenderung lebih mudah memahami dan mengambil tindakan
untuk menangani kliennya.
Perawat professional harus bisa memahami,mengantisipasi dan
mengambil tindakan yangtepat terhadap klien yang berbeda
keyakinanterhadap perawat tersebut.Contoh : Klien yang menolak
memakan dagingdikarenakan oleh keyakinan yang dimiliki
olehagamanya.Perawat harus mengambil tindakan yang
tepatbagaimana cara membujuk pasien tersebut untukmemakan
daging tersebut.Misalnya diberikan penjelasan yang kuatmengenai
alasan kenapa pasien tersebut harusmakan daging.
F. Peran pemerintah dan mahasiswa dalam menjaga keanekaragaman budaya
1.Peran pemerintah menjaga keanekaragaman budaya
 Sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman

kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi


sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata
hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia.
Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung,
dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua
kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya bagaimana pemerintah
dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli
minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya.
2. Peran mahasiswa dalam kebudayaan
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin
kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya
luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan
budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak
bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga
keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran
kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka
dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

Anda mungkin juga menyukai