Anda di halaman 1dari 60

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisiologi manusia adalah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang
sehat, organ-organmereka, dan sel-sel yang mereka tersusun. Tingkat utama fokus
dari fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem. Dengan mempelajari kelainan-
kelainan pada system fisiologi, penyakit-penyakit bisa dicegah serta dapat mengetahui
cara mengobatinya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Ekskresi.
2. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Pernafasan.
3. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Reproduksi.
4. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Gerak.
5. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Koordinasi.
6. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Sirkulasi darah.
7. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Pencernaan.
8. Jelaskan contoh kelainan pada sistem Kekebalan tubuh.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas BIOLOGI tentang
Kelainan Fisiologis pada Manusia dan untuk mengetahui dan memahami apa saja
kelainan pada manusia secara lengkap.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Ginjal
a. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pengendapan garam kalsium
di dalam rongga ginjal sehingga urine tidak dapat keluar dari tubuh. Batu ginjal disebabkan oleh
terlalu banyak mengonsumsi garam mineral (terutama kalsium) dan terlalu sedikit minum air.
Gangguan ini dapat diatasi dengan cara memecahkan endapan garam kalsium dengan
menggunalan sinar laser. Gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko batu ginjal, antara lain:
 Banyak Minum Putih.
 Kurangi makanan kaya oksalat.
 Diet rendah garam dan protein hewani.
 Hindari makanan dengan kandungan Suplemen kalsium tinggi.
 Rutin olah raga dan tidur teratur
 Hindari duduk terlalu lama saat bekerja
 Jangan menahan rangsangan buang air kecil

b. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak berfungsi sebagai alat penyaring darah.
Kelainan ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat
ditolong dengan melakukan cuci darah secara teratur dan dapat diatasi dengan melakukan
cangkok ginjal. Penyebab utama dari gagal ginjal adalah penyakit diabetes type 2 dan tekanan
darah tinggi disebagian besar belahan dunia. Cara pencegahan penyakit ginjal sejak dini :

 Memagajemen diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dengan


baik
2. Mengurangi asupan
 Minum banyak air setiap hari
 Jangan menahan buang air kecil
 Makan dengan benar
 Minum-minuman yang sehat
 Hindari alk*hol dan mer*kok
 Olahraga rutin
 Hindari mengkonsumsi obat tanpa saran dari dokter .
 Hati-hati mengkonsumsi suplemen dan obat-obatan herbal

2
c. Nefritis
Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan bagian glomerulus yang
disebabkan oleh adanya bakteri Streptococcus. Nefritis seringkali disebut radang ginjal.
Glomerulus adalah bagian penting dalam nefron ginjal karena disanalah tempat
penyaringan darah terjadi. Akibatnya, penyerapan air dan zat-zat yang harus dikeluarkan
menjadi tidak optimal dan tertimbun di daerah kaki sehingga terjadi pembengkakan.
Penyakit ini dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai
mendapatkan donor ginjal.

d. Anuria
Anuria adalah penyakit kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan
oleh kurangnya tekanan di glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam
glomelurus. Kurangnya tekanan ini bisa disebabkan oleh penyempitan arteriol efferen oleh
hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.

e. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini
sering disebut kencing manis atau diabetes mellitus. Kadar gula darah meningkat karena
kekurangan hormon insulin yang mengatur komposisi gula dalam darah. Dalam keadaan
normal, hormon insulin akan mengubah gula yang berlebihan menjadi energi. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama
urine. Untuk mengobati glukosaria bisa dilakukan dengan suntikan insulin, asupan obat
hipoglikemik oral, juga melakukan diet sehat. Untuk tindakan pencegahan bisa dilakukan:
Mengontrol asupan makanan (jangan terlalu mengandung banyak gula)
Mengendalikan berat badan (hindari obesitas)
Rutin olah raga
Mengelola faktor resiko lain seperti hipertensi, kadar lemak darah, dan lain
sebagainya

3
Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin

f. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya albumin (protein) di dalam
urine. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada nefron. Cara mencegah penyakit ini
adalah dengan mengonsumsi makanan dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8
gelas setiap hari.

g. Bilirubinaria
Bilinubinaria adalah konsentrasi bilirubin dalam urin yang di atas normal. Bilirubinaria
menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau
adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.
h. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit
tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ ginjal atau karena iritasi akibat
gesekan batu ginjal.
2. Kulit
a. Skabies
Skabies adalah penyakit yang ditandai dengan gejala gatal terutama pada malam hari.
Skabies lebih dikenal sebagai kudis. Skabies muncul di tempat yang lembab atau pada
lipatan-lipatan pada tubuh. Skabies dapat menular.

b. Biduran
Biduran adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bencol-bencol yang tidak
beraturan dan terasa gatal. Gangguan ini disebabkan oleh udara dingin dan alergi.

4
Maka dari itu, tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari bahan-bahan
yang dapat menyebabkan alergi pada kulit. Periksakan diri ke dokter bila biduran
pada kulit tidak kunjung hilang dalam waktu beberapa hari.
c. Kurap
Kurap adalah penyakit menular yang ditandai dengan adanya baian kecil yang kasar
pada kulit dan dikelilingi lingkaran berwarna merah muda. Penyakit ini disebabkan
oleh jamur. Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol
dan kloritomazol dengan penggunaan yang sesuai dengan aturan pakai. Kurap dapat
dicegah dengan menghindari kontak sentuhan dengan penderita, selalu menjaga
tangan agar tetap bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan.

d. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang ditandai dengan kulit kemerahan yang terjadi di kulit
kepala, siku, punggung, dan lutut. Penyakit ini belum bisa disembuhkan, namun
gejalanya dapat dihilangkan dengan pengobatan teratur. Penyebab pasti dari
penyakit ini belum diketahui. Hasil penelitian menduga bahwa penyakit ini
disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

e. Panu
Panu adalah penyakit yang ditandai dengan timbul bercak keputihan disertai rasa
gatal saat berkeringat. Panu disebabkan oleh jamur. Panu sering dijumpai pada
remaja usia belasan dan orang tua. Panu dapat dicegah dengan menjaga kebersihan
badan supaya tidak lembab. Penyakit panu adalah penyakit menular sehingga
disarankan untuk tidak menggunakan pakaian atau handuk milik penderita panu.

f. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan karena kulit terlalu lama terkena sinar
matahari. Penyakit ini lebih sering menyerang orang berkulit putih karena sensitif
terhadap sinar matahari. Pencegahannya adalah dengan menggunakan tabir surya.
Cara Mencegah Kanker Kulit
 Menghindari kulit dari sinar matahari langsung
 Memberikan nutrisi pada kulit dengan cukup
 Menggunakan sunscreen sebelum bepergian

5
 Usahakan selalu di tempat yang teduh
 Waspada terhadap awan
 Gunakan kacamata hitam

3. Hati
a. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut adalah virus
hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih
berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat
dicegah dengan vaksinasi. Hepatitis dapat menular melalui darah seperti virus HIV.
Upaya pencegahan hepatitis bisa dilakukan dengan:
 Melakukan vaksinasi
 Memastikan jarum untuk akupuntur atau tatto steril
 Hindari pemakaian alat-alat seperti alat cukur, sisir, dan sebagainya secara
bergantian
 Hindari aktivitas seksual dengan berganti-ganti pasangan
 Hindari mendapatkan donor darah yang tidak resmi

b. Kanker Hati
Kanker hati tejadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati
yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan
komplikasi akhir yang serius dari hepatitiskronis, terutama sirosis yang terjadi
karena virus hepatitis B,C dan hemochromatosis.

c. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah penyakit yang ditandai dengan adanya goresan di dalam hati
akibat banyaknya jaringan ikat di hati. Sirosis hati merupakan serangan lanjutan dari
virus hepatitis B dan C. Sirosis hati belum dapat disembuhkan

6
d. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya
pengendapan besi berlebih dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau
keturunan.

e. Perlemakan Hati
Perlemakan hati adalah keadaan dimana terdapat lemak di dalam hati yang
melebihi 5% dari berat hati. Perlemakan hati seringkali menjadi penyebab
kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengonsumsi
minuman beralkohol atau karena bukan alkohol.

f. Kolestasis dan Jaundice


Kolestasis adalah keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan
atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan
lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya
penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan
bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit,
membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita
telihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan feses lebih terang.

4. Paru-Paru
a. Asma
Asma disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.
Gejalanya berupa sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun.
Selain itu, kondisi lingkungan atau udara yang tercemar juga bisa memicu asma.
Hingga saat ini asma belum bisa diobati. Pemberian obat hanya bersifat untuk
menghilangkan gejala, artinya penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Untuk
mencegah kambuhnya penyakit ini penderita harus menghindari faktor resiko

7
seperti lingkungan yang terlalu dingin atau udara yang tercemar.

b. Tuberculosis (TBC)
TBC disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit
ini bisa ditularkan melalui percikan yang keluar ketika batuk. Gejala yang
ditunjukkan hampir menyerupai gejala asma namun kadang bisa disertai dengan
batuk kering atau berdahak atau bahkan batuk darah. Untuk menghindari penularan
Anda sebaiknya menghindari kontak dengan penderita TBC serta tidak
menggunakan peralatan terutama peralatan makan yang telah digunakan pendeirta
TBC. Selain itu, anda juga harus menghindari faktor resiko seperti udara yang
tercemar oleh logam berat seperti batu bara atau timbal. Pengobatan bisa dilakukan
dengan mudah karena obat TBC disediakan oleh pemerintah. Kadang penderita juga
harus menjalani karantina untuk mencegah penularan TBC.

c. Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi paru-paru
khususnya di area alveolus. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya sesak
napas karena alveolus sudah dipenuhi dengan cairan (karena itu penyakit ini sering
disebut dengan paru-paru basah). Pneumonia biasanya tidak dapat disembuhkan
secara total, namun gejalanya dapat diringankan dengan mengkonsumsi antibiotik.
Untuk mencegah pneumonia, berikut beberapa metode yang bisa dilakukan:
 Menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh agar bakteri, kuman, atau virus tidak
mudah menyerang dan menembus pertahanan tubuh.
 Atur asupan nutrisi makanan.
 Rutin membersihkan atau mencuci tangan sebelum makan.
 Rutin melakukan olah raga.

d. Emfisema
Emfisema disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada alveolus. Penderita emfisema
biasanya akan memiliki paru-paru yang lebih besar dibandingkan orang sehat pada

8
umumy, sebab karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh justru
terperangkap di dalam paru-paru. Emfisema disebabkan oleh asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin. Salah satu cara mencegah penyakit ini adalah
dengan menghindari asap rokok dan tidak merokok.
e. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi di bronkus dan disebabkan oleh infeksi
kuman, bakteri, atau virus. Faktor lain seperti debu, asap rokok, dan juga polusi
udara bisa memicu bronkitis. Bronkitis yang disebabkan oleh bakteri atau kuman
biasanya dapat diobati dengan mengkonsumsi antibiotik. Sementara bronkitis yang
disebabkan oleh virus akan diberi obat untuk meringankan gejala. Untuk mencegah
bronkitis bisa dilakukan dengan selalu menjaga atau meningkatkan daya tahan
tubuh serta menghindari asap rokok.
f. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker
yang tidak normal di dalam paru-paru. Jika dibiarkan, sel kanker dapat menyebar ke
organ lain. Kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan merokok dan
sisanya disebabkan oleh terhirup logam berat.

1. Asma
Merupakan sebuah kelainan penyumbatan pada saluran pernapasan yang
disebabkan adanya alergi pada sesuatu seperti: debu, bulu, rambut atau masih
banyak lainnya. Asma dapat didefinisikan sebagai gangguan pada selaput pipa
udara yang menyalurkan udara ke paru-paru. Atau juga dapat diartikan sebagai
penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.
Gejala :
 Sesak napas sehingga saat bernapas merasa seperti tersenggal-senggal
 Saat bernafas sekilas berbunyi
 Nafas pendek, umumnya akan dirasakan ketika berolahraga
 Rasa sesak dan berat di dada
 Badan terlihat letih, lesu dan kurang semangat
 Jika cuaca dingin, akan mulai batuk-batuk
 Mudah lelah ketika beraktifitas fisik
Cara Mencegah :
 Sebisa mungkin tinggal di lingkungan yang minim dari polusi serta
lingkungan bersih
 Jangan memelihara hewan dengan bulu yang banyak dan halus

9
 Saat cuaca dingin, selalu gunakan pakaian hangat dan selendang di leher
 Olahraga dengan kapasitas secukupnya saja, tidak perlu yang berlebihan
apalagi menguras cukup banyak tenaga dan hindari olahraga yang
memerlukan napas panjang

2. Influenza
Merupakan sebuah penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang ditandai adanya
rasa demam, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai dengan pilek, sakit
tenggorokan serta batuk yang tidak berdahak. Penyakit ini biasanya berlangsung
selama 2 sampai dengan 7 hari dan biasanya tidak perlu penanganan yang sangat
intensif. Influenza ( flu ) termasuk penyakit yang cukup sering menyerang sistem
pernapasan manusia di seluruh dunia. Penyebab penyakit ini adalah karena virus
RNA dari keluarga Orthomyxoviridae.
Cara Mencegah :
 Rutin berolahraga
 Istirahat yang cukup
 Selalu menjaga kadar cairan dalam tubuh
 Penuhi asupan gizi seimbang
 Selalu menjaga kebersihan diri
 Menghindari penderita flu, karena penularan flu ini cukup mudah

Gejala :
 Tenggorokan yang terasa sakit
 Badan pegal-pegal
 Mulai batuk-batuk
 Sakit kepala
 Disertai demam jika kondisi imunnya lemah

3. Bronkitis
Merupakan peradangan yang terjadi pada selaput lendir dari saluran bronkial.
Faktor penyebabnya umumnya karena bakteri, kebiasaan merokok, lingkungan
kerja yang kurang sehat serta memiliki asam lambung
Gejala :
 Sering sesak napas
 Batuk yang berdahak

10
 Flu yang berkepanjangan
 Tubuh mudah lelah
 Pembekakan pada pergelangan kaki
Cara Mencegah :
 Hindari kebiasaan merokok
 Selalu jaga kondisi tubuh agar tetap dalam keadaan fit
 Menjaga asupan makanan agar metabolisme tubuh tetap terjaga

4. Asbestosis
Merupakan sebuah penyakit saluran pernapasan yang terjadi karena menghirup
serat-serat asbes yang membuat paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas
Gejala :
o Menurunnya berat badan
o Sesak saat bernapas
o Kesulitan saat menelan sesuatu
o Membengkaknya wilayah wajah dan leher
o Adanya darah pada dahak
Cara Mencegah :
o Tidak merokok
o Mengurangi kadar debu dan serat asbes dimanapun berada
o Selalu menjaga kebersihan

5. Sinusistis
Merupakan peradangan yang terjadi pada bagian atas rongga hidung (
sinusparanasalis) Penyakit ini umumnya disebabkan karena adanya infeksi bakteri,
jamur, virus, stress, kecanduan rokok, infeksi pada gigi dan kekebalan tubuh
menurun.
Gejala :
 Muncul bau tidak sedap pada hidung saat bernapas
 Sering bersin
 Hidung tersumbat
 Ingus yang dikeluarkan kental berwarna putih atau kekuning-kuningan

11
 Sakit kepala
Cara Mencegah :
 Hindari kebiasaan merokok
 Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan
 Selalu menjaga daya tahan tubuh

6. Tubercolosis (TBC)
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis
yang membuat bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Sehingga proses difusi
oksigen terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Dimana
jika hal ini terus meluas akan membuat napas penderita terengah-engah.
Gejala :
 Sering merasa lelah
 Demam
 Menurunnya berat badan
 Hilangnya nafsu makan
 Batuk yang terkadang juga disertai adanya darah
Cara Mencegah :
 Memberikan vaksin BCG

7. Pneumonia
Merupakan penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh Diplococcus
Pneumoniae yang membuat peradangan pada alveolus yang dipenuhi dengan
nanah dan lendir sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.
Gejala :
Demam
Sering batuk-batuk
Mulai sulit bernapas
Cara Mencegah :
Hindari kebiasaan merokok
Pemberian vaksin PCV
Selalu menjaga kebersihan dan pola hidup sehat

12
8. Difteri
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang umumnya menyerang selaput lendir
pada bagian hidung dan tenggorokan.
Gejala :
 Demam
 Hidung berair
 Terasa nyeri saat menelan sesuatu
 Radang pada selaput hidung dan tenggorokan
 Kesulitan saat bernapas
 Bengkak pada leher
Cara Mencegah :
 Pemberian imunisasi rutin pada anak sejak dini
 Hindari kontak langsung dengan penderita dipteri
 Selalu menjaga kebersihan diri dan menjaga stamina

9. Renitits
Merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga membuat hidung bengkak
dan banyak mengeluarkan lendir.
Gejala :
 Sering bersin-bersin
 Hidung terasa gatal, sering berair dan tersumbat
 Menurunnya sensitifitas indera penciuman
 Batuk-batuk
 Sakit kepala
Cara Mencegah :
 Selalu menjaga kebersihan disekitar hidung serta kebersihan lingkungan
 Hindari lingkungan yang dengan tingkat polusi tinggi yang dapat memicu renitis
 Perbanyak konsumsi makanan bergizi dan bernutrisi
10. Faringtis
Merupakan radang yang terjadi pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa
nyeri saat menelan makanan atau pun saat kerongkongan terasa kering. Biasanya
gangguan ini disebabkan oleh bakteri, virus serta polusi atau asap rokok. Gejala :
Pembengkakan pada amandel, Demam, Sakit kepala, Terasa nyeri pada bagian otot,
Batuk. Cara Mencegah : Hindari polusi serta asap rokok, Perbanyak istirahat,
Perbanyak minum air putih

13
11. Emfisema
Emfisema disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada alveolus. Penderita emfisema
biasanya akan memiliki paru-paru yang lebih besar dibandingkan orang sehat pada
umumy, sebab karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh justru
terperangkap di dalam paru-paru. Emfisema disebabkan oleh asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin. Salah satu cara mencegah penyakit ini adalah
dengan menghindari asap rokok dan tidak merokok.
12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan pada bagian hidung,
laring dan tenggorokan. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri
pneumokokus, rhinovirus dan adenovirus.
Gejala :
 Sering merasa lelah
 Tenggorokan sakit
 Sulit bernapas
 Demam tinggi
 Batuk
 Hidung tersumbat
Cara Mencegah :
o Selalu menjaga kebersihan tubuh
o Menghindari asap rokok
o Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C

13. Kanker Paru-Paru


Merupakan salah satu penyakit berbahaya dimana sel kanker pada paru-paru terus
tumbuh tidak terkendali. Kebiasaan merokok adalah salah satu pemicu terjadinya
kanker paru-paru dan kerusakan pada paru-paru.
Gejala :
Sangat sering merasa lelah
Napas terasa sesak
Pembengkakan pada wajah atau pada leher
Berkurangnya nafsu makan
Dahak berdarah
Sakit kepala
Batuk yang terus menerus
Suara serak/parau
Cara Mencegah :
o Hindari asap rokok
o Berhenti merokok
o Berolahraga secara teratur
o Atur pola makan dengan menjaga nutrisi yang seimbang

14
14. SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )
Merupakan sebuah penyakit pada pernapasan disebabkan oleh virus Coronavirus dari
ordo Coronaviridae yang menginfeksi saluran pernapasan.
Gejala :
 Pusing
 Muntah-muntah
 Demam tinggi
 Batuk
 Sesak napas
Cara Mencegah :
 Hindari lingkungan dengan wabah SARS
 Hindari interaksi dan kontak lagsung dengan penderita SARS
 Selalu menjaga kebersihan diri
 Tidak berbagi pakai barang-barang pribadi

15. Rinitis
Merupakan radang pada rongga hidung yang dapat terjadi karena infeksi oleh virus,
misal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena adanya reaksi alergi terhadap
perubahan cuaca, serbuk sari dan debu. Penderita rinitis umumnya produksi
lendirnya meningkat.
16. Laringitis
Merupakan radang yang terjadi pada bagian laring. Penyebab laringitis umumnya
karena infeksi, terlalu banyak merokok serta minum alkohol.
Gejala :
 Kesulitan saat bernapas
 Suara berubah menjadi serak
 Kesulitan saat bicara
Cara Mencegah :
 Hindari debu yang berlebihan
 Tidak merokok
17. Legionnaries
Gangguan pada sistem pernapasan yang selanjutnya adalah Legionnaries, yang
merupakan penyakit pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri legionella
pneumophilia
Gejala :
 Sakit pada bagian otot
 Nyeri pada persendian
 Tidak bertenaga

15
 Sakit kepala
 Demam
 Batuk kering, terkadang bisa sampai batuk darah
 Sesak napas
 Diare
18. Tonsilitis
Merupakan peradangan yang terjadi pada tonsil ( amandel ) sehingga tampak
membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih
pada permukaan.
Gejala :
 Tenggorokan terasa sakit saat menelan sesuatu
 Demam
 Sering muntah
 Kesulitan saat bernapas
 Tidur mendengkur
 Nafsu makan berkurang
 Timbul bau tidak sedap pada mulut
 Nyeri otot

19. Asfiksi
Merupakan gangguan pernapasan dalam proses penyuplaian oksigen menuju tubuh
karena fungsi paru-paru sebagai bagian dari jaringan tubuh itu sendiri serta
pembuluh darah mengalami gangguan.
Gejala :
 Fase dispneu / sianosis asfiksia yang berlangsung kira-kira selama 4 menit.
Pernapasan terasa cepat, berat, dan sukar. Saat diraba, nadi terasa cepat.
Tekanan darah meningkat.
 Fase konvulsi asfiksia yang terjadi kira-kira selama 2 menit. Pertama akan terasa
kejang klonik, kejang tonik kemudian opistotonik. Setelah itu kesadaran mulai
hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat serta tekanan darah menurun.
 Fase apneu asfiksia yang berlangsung kira-kira selama 1 menit. Fase ini dapat
diamati dengan adanya depresi pusat pernapasan ( napas lemah ), setelah itu
kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
 Fase akhir asfiksia ditandai dengan adanya paralisis pusat pernapasan lengkap.
Denyut jantung beberapa saat masih ada kemudian napas terhenti kemudian
mati.
20. Hipoksia
Merupakan gangguan pernapasan yang terjadi dimana kondisi sindrom kekurangan
oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi karena pengaruh perbedaan ketinggian.
Gejala :
 Halusinasi
 Sesak napas
 Timbul rasa kebingungan
 Detak jantung menjadi lebih cepat

16
 Batuk
 Perubahan warna pada kulit, menjadi merah agak keunguan atau biru
 Cepat merasa lelah
Cara Mencegah :
 Hindari zat-zat berbahaya
 Selalu menjaga pla makan
21. Atelektasisi
Merupakan sebuah kondisi dimana paru-pari tidak berfungsi secara maksimal
karena bronkus terhalang uang membuat pembuangan karbondioksida serta proses
penyerapan oksigen menjadi bermasalah.
Gejala :
 Demam
 Kesulitan bernapas
 Batuk
 Bernapas cepat namun dengan napas yang pendek
Cara Mencegah :
 Tidak merokok
22. Flu Burung
Merupakan gangguan pada pernapasan yang terjadi karena penularan dari unggas
ke manusia. Virus ini baru akan menunjukkan gejalanya setelah kurang lebih 3
sampai dengan 7 hari.
Gejala :
 Hidung mengalami pendarahan
 Gusi berdarah
 Gangguan pada pencernaan
Cara Mencegah :
 Selalu menjaga kebersihan tubuh dan kandang ternak unggas di sekitar
 Memasak hasil ternak unggas sampai benar-benar matang
 Membeli daging unggas di tempat yang bersih

23. Anthrakosis
Merupakan kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan karena masuknya debu
tambang. Penyakit ini ditandai dengan menghitamnya paru-paru. Biasanya,
pengidap penyakit ini adalah orangyang bekerja pada pertambangan batu bara.

24. Pleuritis

17
Merupakan peradangan yang terjadi pada selaput ( pleura ) karena pleura
mengalami penambahan cairan intrapleura. Sehingga mengakibatkan timbulnya
rasa nyeri saat bernapas.
25. Asidosis
Merupakan penyakit pada pernapasan yang disebabkan karena meningkatnya
kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan
terganggunya sistem pernapasan.
Gejala :
 Nyeri pada perut
 Mual dan muntah parah
 Kesulitan bernapas
 Kulit lembab
 Berkeringat

1. Askorbut
Askorbut atau disebut juga sariawan merupakan gangguan pencernaan yang
menyerang daerah mulut pada bibir dan lidah. Gangguan ini disebatkan oleh
defisiensi vitamin C yang berperan sebagai dalam kekebalan tubuh. Sariawan
diawali dengan gejala panas dalam kemudian muncul luka pada daerah sekitar bibir
dan lidah. Meskipun tergolong gangguan ringan, sariawan dapat mengganggu
pencernaan makanan. Turunnya nafsu makan dikarenakan rasa sakit yang diderita
tentu akan membuat dapat mengalami gangguan yang lebih besar seperti
malnutrisi.

2. Xerostomia
Xerostomia merupakan kelainan yang menyebabkan produksi saliva sangat sedikit.
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam mulut yang berfungsi menghasilkan
ludah atau saliva yang membantu pencernaan secara kimiawi. Saliva mengandung
enzim ptialin atau amilase yang berperan dalam memecah amilum suatu senyawa
karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat sederhana (maltosa atau glukosa).
Dengan kelainan ini maka pencernaan karbohidrat akan terganggu.

3. Ulitis

18
Ulitis merupakan gangguan yang menyerang gusi. Gejala yang ditimbulkan ialah gusi
bengkak sehingga menimbulkan rasa sakit saat mengunyah makanan.

4. Karies Gigi
Gigi berlubang merupakan gangguan yang menyerang gigi. Pengeroposan gigi ini
diakibatkan oleh infeksi bakteri karena adanya penumpukan makanan pada sela –
sela gigi. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut sehingga menghasilkan senyawa
yang membuat pengeroposan gigi.
5. Parititis
Parotitis atau disebut juga dengan gondongan adalah suatu gangguan yang
menyerang kelenjar parotis yaitu kelenjar ludah yang terdapat di bawah telinga.
Gangguan ini disebabkan oleh adanya infeksi virus gondong yang menyebabkan
kelenjar ini membengkak.

6. Stomatitis
Stomatitits adalah gangguan yang menyerang jaringan mulut dan gusi. Bisa jadi
stomatitits adalah tingkat akut gejala sariawan yang tak kunjung sembuh.

7. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan lapisan tipis di dinding bagian dalam perut
(peritoneum). Peritoneum juga berfungsi untuk melindungi organ di dalam perut.
Jika dibiarkan memburuk, maka peritonitis bisa menyebabkan infeksi seluruh
sistem tubuh yang membahayakan nyawa..Peritonitis bisa menyebabkan beberapa
komplikasi.
Gejala Peritonitis:
 Demam dengan temperatur sangat tinggi.
 Perut terasa kembung.
 Detak jantung semakin cepat.
 Diare.
 Menggigil.
 Terus menerus merasa haus.

19
 Tidak mengeluarkan urine atau jumlah urine lebih sedikit.
 Sulit buang air besar dan mengeluarkan gas.
 Nafsu makan menurun.
 Kelelahan.
 Pembengkakan perut disertai nyeri saat perut disentuh.
 Mual dan muntah.
Infeksi pada peritoneum bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Jika
dibedakan dari asal infeksinya, peritonitis dibagi menjadi dua jenis: peritonitis
sekunder dan primer.
 Peritonitis yang terjadi akibat penyebaran infeksi dari bagian tubuh lain
biasa disebut peritonitis sekunder. Beberapa penyebab peritonitis sekunder
adalah penyakit radang panggul, kelainan pencernaan seperti penyakit
Crohn, pembedahan, robeknya ulkus atau tukak lambung, divertikulitis, luka
parah pada perut akibat tusukan pisau atau tembakan, pecahnya usus
buntu, dan peradangan pada pankreas (pankreatitis akut).
 Sedangkan peritonitis primer adalah infeksi yang langsung muncul pada
peritoneum. Biasanya, peritonitis primer terjadi akibat jaringan parut pada
hati (sirosis atau kerusakan fungsi hati) atau karena prosedur medis
(contohnya dialisis peritoneal)

8. Gastritis
Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau
pengikisan. Berdasarkan jangka waktu perkembangan gejala, gastritis dibagi menjadi dua,
yaitu akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara
perlahan-lahan). Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada
juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
 Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
 Hilang nafsu makan
 Cepat merasa kenyang saat makan
 Perut kembung
 Cegukan
 Mual dan muntah
 Sakit perut
 Gangguan saluran cerna
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
 Muntah darah
Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:
 Infeksi bakteri H. pylori
 Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan
aspirin) secara berkala
 Stres

20
 Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Penyalahgunaan obat-obatan
 Reaksi autoimun
 Pertambahan usia
 Infeksi bakteri dan virus
 Penyakit Crohn dan HIV/AIDS
 Refluks empedu
 Anemia pernisiosa
 Muntah kronis

9. Ulkus
Ulkus atau tukak lambung yaitu gangguan yang menyerang lambung yang
diakibatkan oleh tingginya asam lambung sementara makanan yang masuk sangat
sedikit. Hipersekresi HCL ini menyebabkan dinding lambung terbakar. Membran
mukosa yang berfungsi melindungi dinding lambung tidak mampu melindungi
lambung. Infeksi Helicobacter pylori yang tahan dengan asam lambung
mengeluarkan toxin yang merusak membran mukosa.

10. Kolik
Kolik adalah rasa terbakar yang ditimbulkan karena terlalu banyak mengonsumsi
makanan pedas atau beralkohol. Senyasa capsisin pada cabai mengikis dinding
lambung sehingga menimbukan iritasi.

21
11. Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus besar. Gangguan ini
menyebabkan terganggunya proses penyerapan air di dalam usus besar. Hal ini
disebabkan karena adanya infeksi bakteri E.coli yang jumlahnya diambang batas
normal. Sanitasi yang kurang merupakan salah satu alasan seringnya terjadi
gangguan ini.

12. Tipus
Tipus atau tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella
typhii yang menyeranng usus halus. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini ialah
demam, sakit kepala disertai nyeri perut dan penurunan nafsu makan. Tipus
merupakan wabah yang kerap terjadi pada sanitasi yang kurang baik. Penyebaran
penyakit ini sangat cepat pada lingkungan dengan kebersihan yang rendah. Bakteri
penyebab tipus terbawa feses dan penularannya dapat melalui lalat.

13. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah gangguan pencernaan dikarenakan kurannya
asupan berserat dalam makanan. Gangguan buang air besar ini terjadi karena
tubuh juga kekurangan kadar air. Penyerapan air pada feses yang berlebihan
membuat feses memiliki tekstur yang padat dan keras sehingga sulit untuk
dikeluarkan.

22
14. Enteritis
Enteritis adalah gangguan pencernaan pada usus halus yang disebabkan oleh
adanya infeksi bakteri. Racun – racun yang dihasilkan oleh bakteri mengikis dinding
usus sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan makanan. Dinding usus
mampu menghasilkan enzim pencernaan makanan dan juga bagian penyerapan sari
– sari makanan yang telah dicerna.

15. Kolitis
Kolitis adalah gangguan yang terjadi pada usus besar. Dinding – dinding kolon (usus
besar) mengalami perlukaan akibat infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sehingga
dapat mengggu proses penyerapan air yang dapat menyebabkan diare disertai
pendarahan.

16. Appendisitis
Appendisitis atau infeksi umbai cacing ialah gangguan yang disebabkan oleh
perlukaan pada bagian umbai cacing. Gangguan ini disebut juga dengan radang
usus buntu. Umbai cacing merupakan bagian usus yang mereduksi terdapat
diantara persimpangan usus besar dari usus halus. Iritasi pada bagian ini dapat
ditangani dengan pemotongan usus buntu. Terkadang iritasi pasa usus buntu

23
disebabkan oleh menumpuknya biji – bijian seperti biji cabai atau jambu batu pada
bagian ini, sehingga menyebabkan iritasi.

17. Haemoroid
Haemoroid atau wasir juga termasuk gangguan pada sistem sirkulasi. Gangguan ini
terjadi karena adanya pembengkakan pembuluh vena di sekitar anus. Sehingga
ketika defekasi dapat menyebabkan keluarnya darah. Hal ini terjadi pada orang
yang sering duduk atau pada orang hami.
18. Hepatitis
Haepatitis merupakan penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme (virus). Hati merupakan kelenjar pencernaann yang berfungsi
menghasilkan cairan empedu untuk pencernaa lemak. Jika fungsi hati terganggu
maka akan mengganggu proses pencernaan makanan di dalam tubuh.
19. Heartburn
Heartburn adalah rasaterbakar ditenggorokan yang disebabkan oleh naiknya asam
lambung dan sampai ke dinding esofagus saat sfringter terbuka.

20. Batu Empedu


Tersumbatnya saluran empedu karena ditemukannya endapan akan menyebabkan
batu empedu. Kelainan ini akan menghalangi sekresi cairan empedu di dalam usus
halus yang berperan dalam pencernaan lemak. Sehingga metabolisme lemak akan
terganggu.
21. Infeksi Cacing
Infeksi cacing seperti cacing pita, cacing perut, cacing kremi dapat menghalangi
proses absorpsi nutrisi yang telah dicerna. Dengan demikian, dapat menyebabkan
tubuh kekurangan gizi. Disarankan untuk meminum obat cacing setidaknya tiap
enam bulan sekali untuk pembasmian telur – telur cacing yang mungkin terbawa
dalam makanan.
22. Malgizi
Penderita gizi buruk disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena faktor ekonomi atau karena konsumsi
makanan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji dan lainnya yang dapat
menghambat kecukupan gizi dalam tubuh.

24
23. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar atau kanker kolon adalah jenis kanker yang menyerang usus
besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Meskipun penyakit ini
bisa terjadi pada segala usia, 90 persen penderitanya adalah orang-orang lansia di
atas 60 tahun. Sebagian besar kasus kanker usus besar diawali dengan
pembentukan gumpalan-gumpalan sel berukuran kecil yang disebut polip adenoma.
Gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring waktu.
Kanker usus besar bisa dikenali dengan gejala-gejalanya. Beberapa gejala yang
dapat dirasakan penderita kanker usus besar meliputi:.
Adanya darah pada kotoran (feses) atau bahkan pendarahan di anus.
Berubahnya tekstur kepadatan kotoran, baik bertambah keras hingga
akhirnya menjadi konstipasi ataupun bertambah cair (diare).
Menurunnya berat badan.
Tubuh terasa lelah.
Nyeri atau kram pada bagian perut.
Perut kembung.
Meningkatnya frekuensi buang air besar atau diare.
Nafsu makan menurun.
Kanker terjadi ketika terjadi mutasi genetik, di mana sel-sel DNA di area tubuh
tertentu tumbuh secara tidak terkendali dan bersifat merusak. Pada penyakit
kanker usus besar, pertumbuhan abnormal sel tersebut bermula pada lapisan
usus bagian dalam, kemudian menjalar dan menghancurkan sel-sel lain di
dekatnya, atau bahkan hingga ke beberapa area tubuh lainnya. Mutasi genetik
pada kanker usus besar ini diduga bersifat keturunan. Artinya, seseorang yang
memiliki anggota keluarga dengan kanker usus besar akan lebih berisiko untuk
menderita penyakit ini. Ada empat tahapan yang menentukan tingkat
keparahan penyakit kanker usus besar, yaitu:
Stadium 1. Pada tahap ini kanker sudah mulai tumbuh di dalam usus besar,
namun belum menyebar karena masih terhalang dinding usus.
Stadium 2. Pada tahap ini kanker telah menyebar ke seluruh dinding usus besar,
bahkan menembusnya.
Stadium 3. Pada tahap ini kelenjar getah bening yang letaknya berdekatan
dengan usus besar telah digerogoti oleh kanker.

25
Stadium 4. Ini merupakan tingkat paling parah dari penyebaran kanker usus
besar. Pada tahap ini kanker telah makin jauh menyebar dan menyerang organ-
organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan hati.

24. Kanker Mulut


Kanker mulut adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam mulut.
Misalnya pada bibir, lidah, gusi, dinding mulut, serta langit-langit mulut. Kanker ini
dapat menyebar secara langsung ke jaringan-jaringan di sekitar mulut atau melalui
kelenjar getah bening. Kanker mulut termasuk jenis kanker yang jarang terjadi,
yaitu hanya sekitar 2 persen dari seluruh kasus kanker yang ada.

25. Disentri
Disentri ialah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh adanya infeksi
mikroba patogen (Entamoeba disentriae). Bakteri ini menyerang dinding usus halus
sehingga menyebabkan iritasi. Penderita disentri akan mengalami diare yang
disertai dengan darah serta berlendir.
26. Keracunan
Makanan kemasan memiliki tanggal expired yang artinya batas waktu konsumsi.
Jika kita memakan makanan yang telah melewati batas konsumsi atau makanan
yang kemasannya rusak dapat terjadi keracunan makanan. Makanan yang
kemasannya rusak atau batas konsumsi yang lewat dapat ditemukan sejumlah
bakteri beracun yang dapat menyebabkan penyakit.

1. Alergi
Alergi merupakan sensitivitas secara berlebihan terhadap sesuatu atau yang
disebut sebagai anaphylaxis. Sebagian orang mengalami alergi ini, misalnya alergi
ikan laut, alergi daging, alergi dingin, alergi debu, alergi telor, alergi susu, alergi
obat, alergi serangga dan sebagainya. Adapun bentuk reaksinya ada bermacam-
macam diantaranya pusing, gatal-gatal, diare, sakit perut, muntah-muntah, bersin,
sesak nafas, hidung meler, batuk, kulit terasa panas dan lain-lain. Pada reaksi yang

26
lebih lanjut, bila terjadi reaksi anafilaktik, maka si penderita alergi dapat mengalami
shock (jantungan), muka berubah menjadi pucat, mendadak bingung, pingsang
bahkan dapat mengalami kematian. Proses terjadinya alergi disebabkan karena
tingginya kadar antibodi atau imunoglobin E (IgE) yang spesifik terhadap zat
tertentu yang dapat menimbulkan zat alergen atau zat yang dapat menyebabkan
reaksi alergi. Pada jaringan tubuh, imunoglobin E (IgE) dapat bereaksi dengan zat
alergen dengan cara menempel pada sel mast yaitu sebuah sel yang berperan
dalam peradangan dan alergi. Apabila, imunoglobin E (IgE) menerima kontak
dengan zat alergen yang sama untuk kesekian kalinya (sampai batas tertentu),
maka sel mast lama kelamaan akan mengalami degranulasi atau pecah sehingga
kemudian akan mengeluarkan zat-zat diantaranya histamin, kinin dan bradikinin
dari dalam granula. Zat-zat inilah yang kemudian dapat menimbulkan pengaruh
yang kita rasakan sebagai gejala seperti gatal-gatal, asma, muntah, diare dan
sebagainya. Dalam dunia medis, obat alergi yang benar-benar mujarab belum
ditemukan. Untuk itu biasanya kita disarankan untuk menjauhi makanan, minuman
atau menjalin kontak dengan benda-benda yang mengandung zat alergen.

2. Autoimun
Autoimun merupakan penyakit dimana sistem kekebalan tubuh yang diproduksi
menyerang sel lainnya di dalam tubuh (salah sasaran). Disini sel tubuh lainnya
dianggap oleh Sel limfosit T seolah-olah bukan merupakan bagian dari tubuh itu
sendiri dengan kata lain dianggap seperti antigen sehingga harus diperani. Gejala
penyakit autoimun dapat bermacam-macam karena pada prinsipnya,
keabnormalan ini dapat menyerang semua sel-sel dalam tubuh termasuk sel dalam
organ-organ penting seperti otak, jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Si penderita
akan mengalami gejala yang hampir sama dengan alergi seperti demam, pusing,
muntah, gatal, penyakit kuning, merusak sendi, sesak napas dan kematian.
Beberapa abnormal yang dipengaruhi oleh autoimun antara lain:
a. Myasthenia gravis yaitu suatu keabnormalan dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang sel pada otot lurik sehingga terjadi degradasi otot dan berkurangnya
kemampuan otot dalam berkontraksi. Hal yang nampak misalnya mata yang tidak
simetris.
b. Lupus erythematosus yaitu suatu keabnormalan dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel tubuh lainnya. Sel-sel tubuh dianggap seperti benda asing yang
berbahasa sehingga perlu dilawan. Penyakit ini sangat sulit untuk dideteksi karena
memiliki gejala-gejala yang bersifat umum.
c. Addison’s disease yaitu suatu keabnormalan dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang kalenjar adrenalin dan sel-sel yang menghasilkan hormon adrenalin
sehingga dapat menyebabkan infeksi, tubuh cepat lelah, berat badan turun, darah
rendah, peningkatan pigmentasi kulit dan timbul rasa tertekan.

27
d. Multiple sclerosis yaitu suatu keabnormalan dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang jaringan saraf di otak dan tulang belakang. Penderita penyakit ini dapat
mengalami stres, pusing dan gangguan pengelihatan.
e. Diabetes mellitus yaitu suatu keabnormalan dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi hormon insulin.
Gejalanya hampir sama dengan penderita diabetes, misalnya kadar gula tinggi.

3. AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome yakni penyakit yang
disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), yakni sebuah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia. AIDS baru akan muncul setelah
virus HIV menyerang manusia. Penyerangan tersebut dapat berlangsung dalam
kurun waktu yang cukup lama, bisa sampai bertahun-tahun (2 hingga 5 tahun).
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun sehingga tubuh manusia akan mudah
terserang penyakit seperti kanker, kerusakan otak dan sebagainya. Ketika HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, ia akan masuk ke dalamn sel limfosit
T dan berkembang biak dalam waktu sekitar enam bulan. Penggandaan diri terus
berlangsung sampai menyebabkan membran pada sel limfosit T pecah. Virus
kemudian akan menyebar dan menginfeksi sel limfosit T lainnya yang masih sehat.
Pada suatu keadaan yang normal, sel limfosit T dapat menonaktifkan virus ini
namun bila virus telah menginfeksi sel limfosit T penolong, maka kemampuan
sistem kekebalan tubuh dalam mengenali mikroba patogen ini menjadi berkurang.
Orang yang normal akan memiliki limfosit T sebanyak 800-1.200 sel per mikroliter
darah sedangkan pada orang yang terjangkit AIDS hanya memiliki sebanyak 50 sel
per mikroliter darahBeberapa penyakit yang disebabkan oleh oleh virus HIV antara
lain:
 Mengalami infeksi jamur yang dapat menyerang paru-paru,
radang selaput otak dan sistem pernapasan.
 Mengalami infeksi bakteri yang dapat menyebabkan TBC dan
gangguan sistem pencernaan.
 Mengalami infeksi virus, misalnya virus Cytomegalovirus yang
menyerang retina mata, virus Epstein-Barr (EBV) yang
menyebabkan kanker darah, dan sebagainya.
 Penyakit lainnya seperti kanker.

28
4. Isomunitas
Isoimunitas adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan kekebalan dari individu
lain yang melawan sel tubuhnya sendiri. Isoimunitas dapat muncul akibat transfusi
darah atau karena cangkok organ dari orang lain.
5. Systemic lupus erythematosus/SLE
Penyakit lupus yang dalam bahasa kedokterannya dikenal sebagai systemic lupus
erythematosus (SLE) adalah penyakit radang yang menyerang banyak sistem dalam
tubuh, dengan perjalanan penyakit bisa akut atau kronis, dan disertai adanya
antibodi yang menyerang tubuhnya sendiri. Penyakit ini terutama diderita oleh
wanita muda dengan puncak kejadian pada usia 15- 40 tahun (selama masa
reproduktif) dengan perbandingan wanita dan laki-laki 5:1. Penyebab dan
mekanisme terjadinya SLE masih belum diketahui dengan jelas, akan tetapi pada
beberapa penderita ditemukan antibody yang spesifik terhadap beberapa
komponen tubuhnya sendiri termasuk terhadap DNA, yang diduga dilepaskan pada
saat penghancuran sel atau jaringan secara normal, terutama sel-sel kulit. Pada
penderita yang secara genetik menunjukkan predisposisi untuk penyakit SLE,
dijumpai gangguan sistem regulasi sel T dan fungsi sel B yang dapat diinduksi oleh
beberapa faktor. Selain faktor genetik yang abnormal, lingkungan juga berperan
sebagai faktor pemicu bagi seseorang yang sebelumnya sudah memiliki gen
abnormal. Sampai saat ini, jenis pemicunya masih belum jelas, namun diduga
kontak sinar matahari, infeksi virus/bakteri, obat golongan sulfa, penghentian
kehamilan, dan trauma psikis maupun fisik.. Gejala yang umum dijumpai adalah:
Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan
pencernaan.
Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan,
demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif,
sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip
kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai
cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang
bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah
terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh
penyakit lupus ini.
Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
Sistem imun kadang merespons secara berlebihan atau hipereaktif terhadap suatu
benda asing sehingga antigen yang masuk ini disebut alergen dan bisa

29
menumbulkan gejala seperti bengkak, mata berair, pilek alergi, bahkan bisa
menimbulkan reaksi alergi hebat yang mengancam jiwa yang disebut anafilaksis.
Berbagai macam reaksi alergi yang ditimbulkan antara lain adalah asma, eksim, pilek
alergi, batuk alergi, alergi makanan, alergi obat dan alergi terhadap toksin.
Jumlah antibodi bisa diukur secara tak langsung dengan jumlah CD4 (Sel Cluster of
Differentiation 4 (limfosit CD4, Pembatu Sel-T) adalah jenis sel darah putih yang
membantu tubuh melawan infeksi). Jika jumlahnya kurang maka dicurigai seseorang
mempunyai penyakit immunocompromized dimana daya tahan tubuhnya sangat
rendah, hal ini bisa terjadi pada orang yang terkena penyakit HIV/AIDS, dan non HIV
(pengguna kortikosteroid lama, individu yang terkena kanker, penyakit kronik
seperti gagal ginjal, gagal jantung, diabetes, dan lain-lain).

6. Graves disease
Penyakit graves timbul sebagai akibat dari produksi antibody yang merangsang
tiroid. Mekanisme respon autoimun yang terjadi pada penyakit graves, melibatkan
reaksi antibody yang disebut dengan long acting thyroid stimulator bereaksi dengan
reseptor thyroid stimulating hormone yang terdapat pada pemukaan kelenjar
tiroid, sehingga meningkatkan produksi hormon tiroid yang berlebihan

7. Myasthenia gravis
Penyakit myasthenia gravis merupakan penyakit autoimun yang mengakibatkan
kelemahan otot secara progresif. Hal ini disebabkan karena antibody menutupi
reseptor asetilkolin dengan immunoglobulin dapat mencegah penerimaan impuls
saraf, yang dalam keadaan normal disalurkan oleh molekul asetilkolin, sehingga
menimbulkan kelemahan otot. Apabila otot yang diserang adalah otot diafragma.
Maka diafragma tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat menyebabkan
kegagalan pernafasan dan kematian.

30
8. Multiple sclerosis
Penyakit multiple sclerosis merupakan salah satu contoh reaksi autoimun dimana sel T dan
makrofag dapat merusak sel-sel saraf. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti,
akan tetapi secara epidemiologi diduga bahwa beberapa jenis mikroorganisme pathogen
terlibat dalam proses perjalanan penyakit. Infeksi virus Epstein-Barr seringkali disebut
sebagai penyebab utamanya.Gejala penyakit ini sangat beragam mulai dari kelelahan yang
kronis sampai kelumpuhan (paralysis). Perkembangan penyakit ini sangat lambat dan dapat
berlangsung selama bertahun-tahun. Belum ditemukan obat untuk mengatasi kondisi
penderita, akan tetapi pemberian interferon dan beberapa obat untuk memperbaiki
system imunitas dapat memperlambat keparahan penyakit.

9. Defisiensi Imun
Penyakit defisiensi imun adalah sekumpulan aneka penyakit yang karena memiliki
satu atau lebih ketidaknormalan sistem imun, dimana kerentanan terhadap infeksi
meningkat. Defisiensi imun primer tidak berhubungan dengan penyakit lain yang
mengganggu sistem imun, dan banyak yang merupakan akibat kelainan genetik
dengan pola bawaan khusus. Defisiensi imun sekunder terjadi sebagai akibat dari
penyakit lain, umur, trauma, atau pengobatan. Penyebab defisiensi imun sangat
beragam dan penelitian berbasis genetik berhasil mengidentifikasi lebih dari 100
jenis defisiensi imun primer dan pola menurunnya terkait pada X-linked recessive,
resesif autosomal, atau dominan autosomal

1. Sistem Saraf
a. Amnesia
Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa
mengingat informasi, pengalaman, atau kejadian yang pernah dialami. Selain itu, penderita
amnesia juga akan kesulitan dalam membentuk ingatan baru. Amenesia dapat terjadi tiba-
tiba atau berkembang secara perlahan. Kondisi ini bisa menjadi gejala dari suatu masalah
kesehatan yang lebih serius. Amnesia sering dikaitkan dengan demensia, yaitu sebuah
kondisi yang juga mengganggu daya ingat. Namun, keduanya sebenarnya berbeda.
Demensia menyebabkan penurunan fungsi koginitif, dan hal tersebut tidak terjadi pada

31
amnesia. Berdasarkan gejala yang ditimbulkan, amnesia dapat dibagi ke dalam dua jenis,
yaitu:
 Amnesia anterograde . Saat mengalami kondisi ini, penderita sulit membentuk
ingatan baru. Gangguan ini dapat bersifat sementara atau permanen.
 Amnesia retrograde, yaitu jenis amnesia yang menyebabkan penderitanya tidak
bisa mengingat informasi atau kejadian yang lalu. Gangguan ini cenderung
mempengaruhi ingatan yang baru terbentuk. Sedangkan pada ingatan lama, seperti
kenangan masa kecil, gangguannya muncul lebih lambat.
Pada beberapa kasus, penderita amnesia juga dapat mengalami ingatan palsu (konfabulasi),
yaitu suatu ingatan yang terbentuk karena karangan atau berdasarkan kejadian
sebenarnya, namun ditempatkan dalam waktu yang salah. Gejala lainnya dari amnesia
adalah disorientasi atau kebingungan. Amnesia dapat terjadi karena kerusakan pada bagian
otak yang membentuk sistem limbik yang berperan dalam mengatur ingatan dan emosi
seseorang. Beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya amnesia, di antaranya adalah
Cedera pada kepala, misalnya akibat kecelakaan, Stroke., Kejang, Ensefalitis atau
peradangan otak, Tumor otak, Penyakit Alzheimer, Ketergantungan minuman keras dalam
jangka waktu yang lama, Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti benzodiazepine dan obat
penenang, Penurunan pasokan oksigen pada otak (anoxia), Trauma psikologis, misalnya
akibat pelecehan seksual.

b. Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada
sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan
penanganan cepat. Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak
terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani,
kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Gejala stroke
berikut ini agar dapat melakukan tindakan yang tepat.
Cara bicara penderita tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak
bisa bicara sama sekali walau mereka terlihat sadar
Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita terlihat turun
Lengan si penderita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, karena itu
mereka tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya.
Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan
stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat gumpalan
darah dan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak
pecah. Ada juga yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan. TIA terjadi
ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat yang biasanya diawali dengan
gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara.
Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan
peringatan akan datangnya serangan stroke berat.

32
c. Epilepsi
Penyakit epilepsi atau ayan adalah suatu kondisi yang dapat menjadikan seseorang
mengalami kejang secara berulang. Kerusakan atau perubahan di dalam otak diketahui
sebagai penyebab pada sebagian kecil kasus epilepsi. Namun pada sebagian besar kasus
yang pernah terjadi, penyebab masih belum diketahui secara pasti. Di dalam otak manusia
terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Tiap sel saraf
saling berkomunikasi dengan menggunakan impuls listrik. Pada kasus epilepsi, kejang
terjadi ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan sehingga menyebabkan
perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali. Epilepsi dapat mulai diderita seseorang
pada usia kapan saja, meski umumnya kondisi ini terjadi sejak masa kanak-kanak.
Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dibagi dua, yaitu idiopatik dan simptomatik. Epilepsi
idiopatik (disebut juga sebagai epilepsi primer) merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya
tidak diketahui. Sejumlah ahli menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik
(keturunan). Sedangkan epilepsi simptomatik (disebut juga epilepsi sekunder) merupakan
jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui. Sejumlah faktor, seperti luka berat di
kepala, tumor otak, dan stroke diduga bisa menyebabkan epilepsi sekunder.

d. Parkinson
Penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah
yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh. Gejala yang banyak diketahui orang dari
penyakit ini adalah terjadinya tremor atau gemetaran. Sedangkan gejala awalnya biasanya
sulit dikenali. Dua contoh gejala awal penyakit Parkinson adalah:
 Merasa lemah atau terasa lebih kaku pada sebagian tubuh.
 Gemetaran halus pada salah satu tangan saat beristirahat.
Setelah gejala awal tersebut, selanjutnya akan muncul gejala-gejala lain yang mungkin
dialami oleh penderita, seperti:
 Tremor makin parah dan menyebar.
 Otot terasa kaku dan tidak fleksibel.
 Pergerakan menjadi lambat.

33
 Berkurangnya keseimbangan dan juga koordinasi tubuh.
Penyakit Parkinson memengaruhi bagian kecil dari otak tengah yang bernama susbstantia
nigra. Fungsi dari substantia nigra adalah mengirim pesan ke berbagai saraf di tulang
belakang yang berfungsi mengendalikan otot-otot pada tubuh. Pesan akan dikirimkan dari
sel otak ke saraf dan otot dengan memanfaatkan senyawa kimia yang disebut
neurotransmiter. Salah satu neurotransmiter utama yang dihasilkan oleh sel otak
di substantia nigra adalah dopamine. Pengaturan gerakan dari tubuh sangat dipengaruhi
oleh dopamine. Saat jumlah dopamine menurun akan menyebabkan aktivitas otak akan
terganggu. Inilah yang menyebabkan munculnya tanda-tanda dan gejala penyakit
Parkinson. Penyebab menurunnya dopamine ini masih belum diketahui. Tapi terdapat
beberapa faktor yang bisa memicu hal ini, seperti faktor keturunan dan faktor lingkungan.

e. Meningitis
Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung) yang menyelimuti otak dan
saraf tulang belakang. Ketika meradang, meninges membengkak karena infeksi yang terjadi.
Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus. Tiga gejala meningitis yang patut
diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku. Secara umum,
terdapat lima jenis meningitis:
 Meningitis bakterialis Meningitis jenis ini disebabkan bakteri dan menyebar melalui
kontak jarak dekat. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kerusakan otak parah,
kehilangan indera pendengaran dan menimbulkan infeksi pada darah (septikemia).
Penderita meningitis bakterialis kebanyakan bayi berusia di bawah satu tahun.
 Meningitis virus Sedangkan penyebab meningitis virus adalah virus yang bisa
menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis. Meningitis virus
memiliki kesamaan gejala dengan flu. Anak berusia di bawah lima tahun dan
seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih besar untuk
tertular meningitis virus.
 Meningitis jamur Meningitis jamur biasanya merupakan hasil dari menyebarnya
jamur di sumsum tulang belakang melalui aliran darah. Resiko seseorang terkena
meningitis jamur akan meningkat ketika sistem kekebalan tubuhnya terganggu,
seperti pada penderita HIV dan kanker. Beberapa gejala meningitis jamur adalah
penderita akan sensitif terhadap cahaya dan merasa kebingungan.
 Meningitis parasit Meningitis jenis ini disebabkan oleh parasit yang biasanya masuk
ke dalam tubuh melalui hidung. Amuba yang menyebabkan meningitis parasit
umumnya adalah Naegleria fowleri. Amuba ini biasanya ditemukan pada danau,
sungai air tawar yang bersuhu hangat, sumber air panas bumi, kolam renang yang
tidak dirawat, pemanas air dan tanah.

34
 Meningitis Non-infeksi Ada lebih dari satu faktor penyebab meningitis non-infeksi.
Meningitis jenis ini tidak menular dan memiliki gejala umum yang sama seperti
meningitis jenis lainnya.

f. Alzhemeir
Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat,
penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita
akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan. Pada fase awal,
seseorang yang terkena penyakit Alzheimer biasanya akan terlihat mudah lupa, seperti lupa
nama benda atau tempat, lupa tentang kejadian-kejadian yang belum lama dilalui, dan lupa
mengenai isi percakapan yang belum lama dibicarakan bersama orang lain. Seiring
perkembangan waktu, gejala akan meningkat. Penderita penyakit Alzheimer kemudian akan
kesulitan melakukan perencanaan, kesulitan bicara atau menuangkan sesuatu ke dalam
bahasa, kesulitan membuat keputusan, kerap terlihat bingung, tersesat di tempat yang
tidak asing, mengalami gangguan kecemasan dan penurunan suasana hati, serta mengalami
perubahan kepribadian, seperti mudah curiga, penuntut, dan agresif. Pada kasus yang
parah, penderita penyakit Alzheimer bisa mengalami delusi dan halusinasi, serta tidak
mampu melakukan aktivitas atau bahkan tidak mampu bergerak tanpa dibantu orang lain.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer,
di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat, berjenis kelamin wanita, berusia di atas 65
tahun, memiliki orang tua atau saudara kandung yang sakit Alzheimer, memiliki
riwayat penyakit jantung, dan pernah mengalami luka berat di kepala. Ada beberapa hal
yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer, di antaranya dengan
menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menjaga berat badan tetap sehat,
mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi minuman
beralkohol, berhenti merokok, menjaga otak agar tetap aktif bekerja, serta rutin
memeriksakan diri ke dokter seiring pertambahan usia.
g. Neuritis
Neuritis merupakan kelainan pada sistem saraf yang disebabkan karena adanya tekanan,
pukulan, keracunan, patah tulang serta kekurangan vitamin B (B1, B6, B12). Pada penderita
neuritis ini sering mengalami kesemutan
h. Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan sebuah kelainan yang terjadi akibat gangguan aliran yang berupa
cairan di dalam otak atau penumpukan cairan di dalam otak sehingga menyebabkan
pembengkakan di dalam otak. Gangguan tersebut dapat menyebabkan cairan tersebut
bertambah banyak sehingga akan menekan jaringan otak di sekitarnya terutama pada
pusat-pusat saraf vital
i. Transeksi

35
Transeksi merupakan sebuah kelainan pada sistem saraf khusunya pada medulla spinalis
karena tertembak atau jatuh yang disertai dengan hancurnya tulang belakang. Penderita
transeksi akan mengalami hilangnya semua rasa (mati rasa).
j. Sklerosis Multipel
Sklerosis multipel merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan
sumsum tulang belakang. Penyebabnya yaitu adanya serangan sistem kekebalan tubuh dan
kerusakan sistem saraf pusat sehingga neuron tidak dapat berfungsi secara normal. Gejala
pada penderita sklerosis multipel adalah kelemahan otot, kesulitan dalam bergerak, dan
kesulitan dalam menjaga tubuh seimbang.
k. Radang Otak
Radang otak merupakan peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Gejala
radang otak adalah demam, sakit kepala, merasa ngantuk dan bingung. Sistem kekebalan
tubuh telah berusaha melawan infeksi otak dan infeksi lainnya, tetapi justru akan membuat
lebih berbahaya dari pada baiknya. Respon sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan
pembengkakan di otak. Sehingga lama kelamaan tidak ada ruang untuk berkembang dan
menyebabkan otak mendorong tengkorak. Akibatnya otak menjadi terluka bahkan dapat
menyebabkan kematian.
l. Tumor Otak
Tumor otak merupakan proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali pada sel-sel di dalam
dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak dapat mencakup antara 7-9 % dari semua jenis
kanker yang dapat terjadi pada semua usia.

m. Polio
Polio dapat disebabkan karena infeksi virus polio pada sumsum tulang belakang. Polio
paling sering menyerang anak-anak. Virus polio ini dapat menyebabkan demam,
kelumpuhan, dan sakit kepala yang berakhir pada hilangnya refleks. Polio dapat dicegah
dengan imunisasi polio.

n. Migrain
Penyakit sistem saraf ini mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di sebagian
kepalanya.Bagian sebelah kiri maupun kanan.Penyakit sistem saraf ini cenderung dianggap

36
sepele.Namun bila dibiarkan, penyakit sistem saraf ini dapat merusak sel-sel saraf pada otak
menjadi rusak.
o. Vertigo
Tidak berbeda jauh dengan kedua penyakit sistem saraf di atas, Vertigo juga mengakibatkan
penderitanya menjadi pusing kepala, kehilangan keseimbangan, tetapi justru kepala terasa
sangat ringan, melayang dan sering mengalami gangguan jika berada di ruangan.
2. Sistem Endoktrin
a. Sindrom Adrenogenital
Sindrom Adrenogenital merupakan kelainan pada sistem endokrin karena terjadinya
kekurangan produksi glukokortikoid yang umumnya disebabkan oleh terjadinya
kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya
hormon adrenotropin meningkat dan merangsang zona retikularis untuk
menskresikan androgen sehingga mengakibatkan munculnya tanda-tanda kelamin
sekunder pria pada seorang wanita, yang disebut virilisme.
b. Struma
Struma merupakan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan
pada leher bagian depan. Penyebabnya antara lain karena adanya peradangan
tumor atau kekurangan yodium.
c. Hipotiroidea
Hipotiroidea disebabkan oleh terjadinya kekurangan hormon tiroid. Penyebabnya
adalah kekurangan yodium pada makanan. Oleh karena itu, penyakit ini dapat
dicegah dengan mengonsumsi garam beryodium.
d. Hipertiroidea
Hipertiroidea disebabkan oleh terjadinya kelebihan sekresi hormon tiroid dari kadar
normal. Gejala-gejalanya adalah berat badan menurun, gemetaran, berkeringat,
nafsu makan meningkat, jantung berdebar, dan BMR meningkat melebihi 20 sampai
100.
e. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh
terjadinya sekresi yang berlebihan dari glukokortikoid dan pemberian obat-obatan
kortikosteroid secara berlebihan.
3. Sistem Indra
a. Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan
penglihatan menjadi kabur.Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat
garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama.Kelainan ini dapat diatasi
dengan memakai kacamata silindris.

b. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak
dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan
benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca
mata berlensa cekung (negatif).

37
c. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata
tidak dapat melihat dekat.Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan
bayangan jatuh di belakang bintik kuning.Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai
kaca mata berlensa cembung (positif).

d. Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian
luar terjadi karena bakteri, jamur, atau virus yang masuk melalui berbagai cara.
misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media)
dapat terjadi karena bakteri atau virus, misalnya virus influenza.

e. Tuli Mendadak
Tuli mendadak merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami
ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu
telinga.
f. Kutu air
Kutu air adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya di antara jari kaki yang
disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini menular.

g. Kusta

38
Kusta adalah sebuah penyakit infeksikronis yang disebabkan oleh
bakteriMycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada
saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas.

h. Panu
Panumerupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit
panu ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat
berkeringat..Jamur yang menyebabkan panau adalahMalassezia furfur.
i. Mati Rasa
Mati rasa dibedakan menjadi dua yaitu bersifat sementara dan bersifat permanen.
Mati rasa sementara terjadi ketika kita memakan atau meminum sesuatu yang
suhunya terlalu panas atau terlalu dingin. Sedangkan mati rasa permanen terjadi
karena rusaknya jaringan saraf yang berhubungan dengan indra pengecap di otak
karena si penderita mengalami trauma pada bagian tertentu di otak.
j. Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah salah satunya rokok.Asap yang lama mengepul di rongga
mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah. penyebab terbesar terjadinya
kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih dari 2 pak per hari. Risiko
tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alkohol. Pengobatan dapat dilakukan
dengan operasi, radiasi, sinar-X dan kemoterapi.

k. Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk
membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau
infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak
bagian depan.

l. Rhinitis Alergika

39
Rhinitis Alergika terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan
terhadap partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan
tubuh kita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti
bersin-bersin dan hidung meler.Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya
partikel-partikel itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.

1. Kelainan pada tulang


a. Retak dan Patah Tulang : Retak dan Patah tulang dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu :

 Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
 Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak sampai
memisah.
 Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi tidak
keluar dari kulit.
 Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat

b. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D Penderita
gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.

c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari
cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
d. Mikrosefalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang
tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala
menjadi kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini
disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.

40
f. Kelainan Pada Tulang Belakang
Kelainan pada tulang belakang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari
kedudukan normal. Posisi yang salah pada saat duduk dapat mengakibatkan Kelainan pada
Tulang Belakang. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:
 Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga penderita
kelihatan bungkuk
 Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga badan
tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
 Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang menyebabkan kepala
tertarik ke belakang.

2. Kelainan Pada Persendian


a. Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen.

b. Keseleo
Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-
tiba atau yang tidak biasa dilakukan.

c. Ankisilosis
Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan. Ankilosis adalah penyakit reumatik
inflamasi sistem kronik yang menyerang bagian sendi aksial (vetebra). Tanda dari penyakit
ini adalah terserangnya bagian sendi sakroiliaka, sendi panggul, bahu dan ekstremitas pada

41
stadium lanjut. Sampai saat ini, penyebab dari spondilitis ankilosis masih belum diketahui
dengan pasti, namun spondilitis ankilosis diperkirakan datang dari faktor genetik yang
terlibat. Hampir dari setiap pasien yang menderita spondilitis ankilosis ini memiliki antigen
HLA – B 27 positif. Komplikasi TBC juga diperkirakan dapat menjadi penyebab penyakit ini
yang karena penyebarannya secara hemotogen. Penyakit kronis yang terbilang progresif ini
menyerang bagian sendi sakroiliaka dan sendi panggul serta bisa juga pada sendi-sendi
sinovial di spiral. Inti kuman pada penyakit ini biasanya menyerang dan merusak spinal-
spinal lain melalui servukal. Menurut penelitian, proses fusi ini dapat terjadi setelah 10-20
tahun. Perlu diwaspadai karena penyakit ini bisa datang pada usia 10-30 tahun, dan akan
terus progresif sampai usia setelah 50 tahun lebih pada laki-laki. Gejala Spondilitis Ankilosis
Nyeri dan kaku pada pinggang Gejala yang paling terlihat dari penyakit ini adalah nyeri dan
kaku pada pinggang. Itulah sebabnya kita harus mengetahui tanda dari nyeri pinggang
ankylosing spondylitis, sebagai berikut: Rasa tidak nyaman pada pinggang sebelum usia 40
tahun. Permulaannya insidious (perlahan-lahan). Nyeri menetap paling sedikit selama 3
bulan. Berhubungan dengan kaku pada pinggang waktu pagi hari. Nyeri
berkurang/membaik dengan olah raga.

d. Artritis
Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
 Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
 Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
 Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
3. Kelainan Pada Otot
a. Kejang otot
Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus, sampai
akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.

b. Atropi
Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk
berkontraksi hilang.
c. Hipertropi
Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih. Hal ini
terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.

42
d. Tetanus
Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium
tetani.

e. Kaku leher
Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau hambatan
yang salah sehingga leher terasa kaku. Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami
peradangan akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.

f. Hemia Abdominalis
Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot
masuk ke rongga perut.

a. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis merupakan penyakit yang tersering pada arteri; arti harfiahnya adalah
“pengerasan arteri”. Merupakan proses yang difus dimana serabut otot dan lapisan endotel
arteri kecil dan arteriola mengalami penebalan. Aterosklerosis merupakan proses yang
berbeda yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi
penimbunan lemak, kalsium, kompenen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan

43
intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai ateroma atau plak. Meskipun proses
patologis arterioklerosis dan aterosklerosis berbeda, namun keduanya saling berhubungan,
sehingga kedua istilah tersebut sering dipakai saling mengganti. Karena aterosklerosis
merupakan penyakit umum, maka bila kita menjumpainya di ekstermitas, maka penyakit
tersebut juga terdapat di tubuh lain. Penyakit jantung yang paling sering di Amerika Serikat
adalah aterosklerosis koroner. Kondisi patologis arteri koroner ini ditandai dengan
penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan jaringan fibrosa di dinding pembuluh
darah yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran darah
ke jantung penyakit aterosklerosis mungkin disebabkan akibat kelainan metabolisme lipid,
koagulasi darah, dan keadaan biofisika serta biofisika serta biokimia dinding arteri. Meskipun
terdapat perbedaan pendapat diantara beberapa ahli mengenai bagaimana aterosklerosis
bermula, namun telah disetujui bahwa ateroklerosis merupakan penyakit progresif, dapat
dikurangi dan pada beberapa kasus dapat dihilangkan.
Tipe-Tipe Arteriosklerosis
 Arteriolosclerosis adalah setiap pengerasan (dan hilangnya elastisitas) dari arteriol
(arteri kecil). Hal ini sering karena hipertensi.
 Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah karena plaque. Atherosclerosis
ateromatosa khusus adalah bentuk paling umum dari arteriosclerosis. Aterosklerosis
ditandai dengan penebalan intima dengan plak yang mungkin mengandung lipid
sarat makrofag ("sel busa"). Plak mengandung lemak bebas (kolesterol, dll) dan
rentan terhadap kalsifikasi dan ulserasi.
 Arteriosklerosis obliterans biasanya terlihat dalam arteri sedang dan besar dari
ekstremitas bawah. Ditandai dengan fibrosis dan kalsifikasi intima media. Lumen
kapal dapat dihilangkan atau menyempit nyata.
 Medial sclerosis kalsifikasi (sklerosis Monckeberg kalsifikasi) terlihat terutama pada
orang tua, umumnya dalam arteri tiroid dan uterus. Ditandai dengan kalsifikasi dari
lamina elastis internal tetapi tanpa penebalan intima atau penyempitan.
Gejala Arteriosklerosis
 Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek
 Sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tak menimbulkan
keluhan. Makin lama sesak makin bertambah, sekalipun melakukan aktivitas
ringan.
 Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah,
terjadi selama atau setelah olah raga
 Peka terhadap rasa dingin
 Perubahan warna kulit
 Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl pada orang yang berusia 30 tahun atau
kurang, atau di atas 200 mg/dl untuk mereka yang berusia lebih dari 30 tahun,
dianggap beresiko khusus mengidap penyakit arteri koroner.

44
b. Emboli
Emboli adalah obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut. Konsdisi ini
biasanya disebabkan oleh trombus (bekuan), tetapi penyebab lainya bisa termasuk sel
kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri, dan parasit. Emboli yang lebih jarang terjadi,
seperti emboli lemak, dapat terjadi setelah fraktur tulang panjang, udara dapat masuk
sirkulasi melalui luka yang menembus dada atau saat pembedahan, dan cairan amnion saat
persalinan. Emboli Arteri berasal dari sisi kiri jantung atau dari penyakit arteri dan dapat
berjalan ke berbagai area termasuk otak, usus, atau ekstrmitas; pengaruh yang ditimbulkan
bergantung pada ukuran pembuluh darah dan area yang terkena
c. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit
dalam darah kurang dari nilai standar (normal). Ukuran hemoglobin normal

o Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram


o Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram Tingkat pada anemia
o Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan.
o Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang.
o Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Penyebab anemia umumnya adalah :
o Kurang gizi (malnutrisi)
o Kurang zat besi dalam diet.
o Malabsorpsi
o Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, dan lain-lain.
o Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
Gejala utama anemia seperti kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan,
serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan
bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh
infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah.
Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini memberi hasil. Maka darah berulang
dapat membantu penderita ini.

d. Varises
Penyakit varises adalah pelebaran pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena berfungsi
mengangkut darah, sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung.

45
Varises sangat mengganggu penampilan karena berwarna kebiru-biruan yang terletak pada
betis. Varises dapat terjadi dimana saja pada bagian tubuh, pada kaki, tangan, esophagus,
scrotum dan vulva. Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena.
Pada pembuluh vena terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar darah tidak
turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena menyebabkan darah
akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan membuat darah
bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di dalam dan menyebabkan
gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut sebagai varises.
Gejala dan tanda – tanda yang terdapat pada varises adalah : Pembuluh darah vena akan
menonjol di permukaan kulit yang berwarna ungu atau biru gelap biasa tampak seperti tali
sepatu, paling sering muncul pada betis bagian belakang. Jika varises sudah kronik maka
akan tampak pembuluh darah vena yang menyerupai jaring laba – laba (spider navy). Varises
juga dapat terbentuk di tempat-tempat lain di kaki mulai dari pangkal paha ke pergelangan
kaki. Gejala – gejala varises yang dirasakan adalah :
Perasaan pegal dan berat pada kaki
Rasa terbakar, kram, berdenyut dan bengkak pada kaki bagian bawah
Nyeri pada kaki semakin bertambah jika berdiri terlalu lama.
Kadang – Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
Kaki bengkak karena adanya bendungan pembuluh darah vena.
Pada varises yang telah kronik, pada betis bagian belakang akan tampak urat –
urat kebiruan dan berkelok – kelok.

e. Trombus
Trombus atau thrombus adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh terjadinya gumpalan
pada nadi tajuk / arteri coronaria. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trombus atau
pembekuan atau biasa disebabkan oleh sel kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri, serta
parasit.

f. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya kekurangan
faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan kurangnya
faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya faktor
pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan klinis
yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.

46
g. Leukemia
Leukemia atau sering disebut dengan kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang
dapat menimbulkan kematian kepada korbannya. Leukemia ini diakibatkan oleh
meningkatnya sel darah putih secara abnormal pada tulang belakang. Peningkatan sel darah
putih bukan membawa kebaikan dalam tubuh, melainkan akan menimbulkan masalah.
Fungsi sel darah putih dalam tubuh yang tadinya sebagai sistem pertahanan tubuh sekarang
menjadi terbalik. Leukemia dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis
kelamin. Faktor Penyebab Yang Dapat Memicu Munculnya Leukemia
 Akibat penyebaran virus seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1, dll.
 Radiasi.
 Pengaruh zat-zat kimia karsinogenik.
 Down syndrome atau keterbelakangan mental.
 Faktor keturunan (genetik).
Tanda Dan Gejala Yang Dapat Dirasakan Jika Seseorang Terkena Leukemia
 Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.
 Anemia (kekurangan darah).
 Terjadinya perdarahan.
 Merasakan nyeri pada tulang dan sendi.
 Demam dan mengeluarkan keringat pada saat malam hari.

h. Eritholastosis Fetalis
Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada janin
atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan bayi
memiliki jenis darah yang berbeda. Sang ibu memproduksi zat yang disebut antibodi yang
menyerang sel darah merah bayi. Bentuk paling umum dari eritroblastosis fetalis adalah
ketidakcocokan ABO, yang dapat bervariasi dalam tingkat keparahan. Bentuk yang kurang
umum disebut inkompatibilitas Rh, yang bisa menyebabkan anemia yang sangat parah pada
bayi.
Gejala eritroblastosis fetalis pada bayi baru lahir dapat mencakup:
 Anemia
 edema (bengkak di bawah permukaan kulit)
 pembesaran hati atau limpa
 Hidrops (cairan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk di ruang paru-paru, jantung,
dan organ perut)
i. Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit genetic/keturunan yang menyebabkan usia sel-sel darah
menjadi lebih pendek. Gen yang rusak adalah gen yang bertugas mengkodekan hemoglobin,
yaitu suatu komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen.
Sel darah merah menjadi mudah pecah atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal
(120 hari) dan kemampuannya dalam mengangkut oksigen menjadi menurun dreastis.
Akibatnya penderitanya menderita anemia dan pada beberapa kasus dapat diikuti dengan
penyakit-penyakit lain seperti Diabetes Melitus, gangguan hati dan kanker.

47
j. Hipertensi
Hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 /
90 mmHg. Hipertensi dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal
dari dua kata yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan. Ketika
dilakukan pemeriksaan tekanan darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih tinggi
dan angka yang lebih rendah. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi
(sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantuk berelaksasi
(diastolik). Tekanan darah kurang dari 120 / 80 mmHg dapat diartikan sebagai tekanan darah
yang normal. Ketika terjadi tekanan darah tinggi, umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik
dan diastolik. Hipertensi umumnya terjadi ketika tekanan darah mencapai 140 / 90 mmHG
atau lebih, pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada lengan tiga kali dalam jangka
beberapa minggu.

k. Hemeroid
Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan
keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus
yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Hemorrhoid,
ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun. Namun seringkali penderita merasa malu
atau dianggap tidak penting maka kurang memperhatikan gangguan kesehatan ini. Secara
anatomi ambeien bukanlah penyakit, melainkan perubahan fisiologis yang terjadi pada
bantalan pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah
dan jaringan sekitarnya. Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang membantu otot-otot
dubur menahan feses. Bila terjadi gangguan (bendungan) aliran darah, maka pembuluh
darah akan melebar dan membengkak, keadaan ini disebut ambeien.
l. Kolesterol
Jumlah kolesterol normal > 200 mg%, jumlah kalestrol dalam darah meninggi jika makan
makanan yang mengandung lemak, produksi kolestrol tubuh meningkat, pembuangan
kolestrol diusus berkurang.Koresterol tinggi dapat menyebabkan jantung koroner, stroke,
batu empedu, pembesaran hati dan ganguan ginjal.

48
m. Jantung Koroner
Jantung koroner disebut juga infark miokard.Jantung koroner merupakan penyempitan atau
penyumbatan pada arteri jantung (arterikoronaria), menyebabkan kerja otot jantung akan
terganggu atau bahkan terhenti.Jantung koroner dapat menyebabkan kematian
mendadak.Jantung koroner dapat diatasi dengan memasukkan “cincin”pada pembuluh arteri
sehingga aliran darah ke otot jantung lancar kembali.

n. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut Nodus
Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada dinding atas
serambikanan jantung.Jika Nodus S – A rusak, jantung berhenti berdenyut, atau denyutnya
lemah sehingga tidak mampu memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat
diatasidengan cangkok alat pacu jantung buatan.

1. Sistem Reproduksi Wanita


a. Kanker Ovarium
Terdapat banyak bagian organ dari sistem reproduksi wanita yang bisa dipengaruhi oleh
kanker. Pada wanita, kanker dapat menyerang uterus, ovarium, payudara, dan serviks.
Kanker ovarium diketahui memiliki akibat yang lebih buruk dibanding kanker lainnya pada
organ reproduksi, karena kanker ovarium ini dapat terdeteksi saat sudah berkembang

49
dengan signifikan. Tidak ada standar screening untuk kanker ovarium, sehingga sulit
dideteksi dari dini.

b. Kanker Serviks
Untuk deteksi kanker serviks terdapat dua metode, yaitu test pap screen untuk perubahan
seluler di dalam serviks, disebut cytology. Sementara tes human papillomavirus genital
(HPV) mengidentifikasi keberadaan infeksi dengan HPV, yaitu strain yang berhubungan
dengan kanker serviks.

c. Dysmenorrhia
Merupakan penyakit yang sering terjadi pada sistem reproduksi wanita, yang menyerang
saat wanita mengalami menstruasi setiap bulan. Rasa sakit ini dapat terjadi sebelum atau
saat menstruasi, dan dalam rentang waktu yang berbeda, bisa dari 1 hingga 7 hari dan
mengganggu aktivitas harian. Penanganan terbaik untuk penyakit ini adalah dengan
menghambat efek prostaglandin dengan ibuprofen dan naproxen. Pil KB juga bisa
digunakan untuk mengatasi dysmenorrheal karena menurunkan aliran darah.

d. Infeksi Jamur
Merupakan penyakit yang juga sering menyerang sistem reproduksi wanita. Sebagian
besar dapat ditangani dengan menggunakan obat jamur yang tersedia di pasaran.
e. Pembengkakan Plavic
Dapat terjadi karena infeksi organ reproduksi wanita termasuk uterus dan oraium.
Penyakit menular seksual seperti gonorrhea (kencing nanah) dan Chlamydia, merupakan
jenis penyakit yang diakibatkan oleh pembengkakan pelvic.
f. Endometriosis dan Ademiosis
Dapat terjadi karena infeksi organ reproduksi wanita termasuk uterus dan oraium.
Penyakit menular seksual seperti gonorrhea (kencing nanah) dan Chlamydia, merupakan
jenis penyakit yang diakibatkan oleh pembengkakan pelvic. Adenomiosis terjadi arena
semua jaringan endometrium didorong keluar dari tubuh dengan selesainya siklus
menstruasi, pertumbuhan yang tidak normal apat menyebabkan nyeri di perut atau
panggul.

50
g. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dapat kita bedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
Amenore primer
Gangguan ini terjadi karena Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan
atau tanpa perkembangan seksual
Amenore sekunder
Gangguan ini terjadi karena Tidak terjadi menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada
orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
h. Radang Pinggul
Rongga perut perempuan memiliki jalur langsung dari luar melalui saluran reproduksi
wanita. Bakteri dapat masuk melewati vagina dan rahim dan melintasi tabung rahim yang
membuka ke dalam rongga perut. Radang panggul sering sekali menyebabkan rasa sakit
perut saat sedang bereaksi.
i. Vulvovaginatis
Vulvovaginitis adalah istilah yang diberikan pada infeksi jaringan vulva atau vagina. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti kebersihan yang buruk, penyakit menular
seksual, virus, ragi dan bakteri. Terjadinya vagina berbau busuk, iritasi dan peradangan di
sekitar vagina, dan kesulitan saat buang air kecil dapat menunjukkan adanya
vulvovaginitis.

j. Invertilitas Wanita
Kesulitan untuk mendapatkan kehamilan, yang disebabkan oleh kurangnya ovulasi. Dan
sebab lainnya adalah penyakit sistem reproduksi wanita lainnya. Gangguan ovulasi seperti
penyimpangan dalam produksi hormon atau masalah dalam akun ovarium untuk 25% dari
kasus infertilitas. Endometriosis, kerusakan pada saluran tuba, tuba uterine atau leher
rahim juga dapat menyebabkan infertilitas.
k. Myoma
Ini adalah tumor jinak yang tumbuh pada leher rahim dan korpus uterus. Myoma ini
merupakan tumor yang paling umum yang sering terjadi pada wanita. Uterus Leiomioma
biasanya terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi
tingkat yang berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan manusia mungkin
memengaruhi pembentukan tumor dan lebih rentan untuk merangsang elemen
fibromuskular. Penyakit myoma ini biasanya akan hilang pada wanita yang sudah
mengalami monopause.

51
l. Menorrhagia
Ini adalah tumor jinak yang tumbuh pada leher rahim dan korpus uterus. Myoma ini
merupakan tumor yang paling umum yang sering terjadi pada wanita. Uterus Leiomioma
biasanya terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi
tingkat yang berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan manusia mungkin
memengaruhi pembentukan tumor dan lebih rentan untuk merangsang elemen
fibromuskular. Penyakit myoma ini biasanya akan hilang pada wanita yang sudah
mengalami monopause.
m. Bartholinitis
Yaitu penyakit yang terjadi karena infeksi pada kelenjar bartholintis yang terletak di
sekitar vulva. Kelenjar bartholin adalah dua kelenjar seukuran kacang dengan saluran yang
terbuka ke vulva. Kelenjar menghasilkan cairan yang melumasi daerah genital selama
hubungan seksual. Dalam bartholinitis, salah satu atau kedua kelenjar terinfeksi. Dalam
beberapa kasus, gangguan ini disebabkan oleh bakteri dari kotoran memasuki kelenjar
sebagai akibat dari kebersihan yang buruk.
n. Keputihan
Keputihana adalah cairan yang keluar dari vagina pada wanita. Dan keputihan itu sendiri
terbagi menjadi dua, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patalogis. Keputihan
fisiologis biasanya terjadi menjelang menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga semasa
subur datang setiap bulan tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Keputihan patalogis
biasanya terjadi karena infeksi atau bakteri yang berada dalam atau sekitar vagina.
2. Sistem Reproduksi Pria
a. Kanker Prostat
Merupakan kelainan yang sering terjadi pada sistem reproduksi pria, namun pria juga
dapat mengalami sakit testicular dan kanker penis. Penanganan untuk kanker prostat
tergantung pada usia, tingkat keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan pasien lainnya.
Penanganan yang paling umum pada kanker prostat adalah operasi, terapi radiasi, dan
treatmen hormonal.

b. Disfungsi Ereksi
merupakan suatu kondisi yangbiasanya mengakibatkan sekitar 1 dari 10 pria mengalaminya
dalam jangka panjang. Penyakit ini dapat berhubungan dengan penyakit vascular dan
kelainan saraf seperti multiple sclerosis, trauma dan masalah psikologi.

52
c. Prostatitis
Yaitu semacam pembengkakan atau inflamasi pada kelenjar prostat, dan dapat
menyebabkan rasa sakit atau kesulitan buang air kecil dan ejakulasi (pengeluaran sperma).
Hamper setengah dari seluruh pria pernah mengalami gejala prostatitis beberapa kali
selama hidupnya.
d. Uretritis
Uretritis merupakan peradangan yang terjadi pada uretra dengan gejala rasa gatal pada
penis dan sering buang air kecil. taukah sobat Organise yang paling sering menyebabkan
uretritis adalah Chlamydia trachomatis , ureplasma urealytium atau virus herpes.
e. Hipogonadisme
Hipogonadisme merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan hormon testoteron.
Pada Gangguan ini menyebabkan infertilitas ,impotensi dan tidak adanya tanda-tanda
kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan cara terapi hormon.
g. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme merupakan kegagalan dari satu atau dua testis untuk turun dari rongga
abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal ini dapat di tangani dengan pemberian
hormone human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun
juga , dilakukan pembedahan.
h. Epididimitis
Epididimitis merupakan infeksi yang paling sering terjadi pada saluran reproduksi pada
pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E.coli dan Chlamydia.
i. Orkitis
Orkitis merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotis. Jika tejadi
pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilisasi.
j. Kanker Testis
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35 tahun
yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini
memiliki dua jenis yaitu seminoma dan nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu
testis saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.
Hingga kini penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang memiliki testis tidak
berkembang sempurna berisiko tinggi terkena kanker. Demikian pula mereka yang terlahir
dari ibu yang mengkonsumsi hormon tambahan selama kehamilan. Kanker testis umumnya
terdiagnosa karena kehadiran substansi kimia tubuh seperti alpha fetoprotein dan beta
human chorionic gonadotropin yang diproduksi sel-sel kanker. Pemeriksaan umumnya
dilakukan melalui darah. Meskipun tergolong jenis kanker langka namun mematikan.
Sebab belum ada obatnya. Meski demikian dengan perawatan tinggi dan menjaga kondisi
tubuh, sekitar 70% penyandang kanker testis dapat bertahan hidup lebih lama. Kanker ini
tidak menular bahkan terhadap pasangannya. Dalam kondisi tertentu, untuk menghentikan
sebaran sel kanker ke bagian yang lainnya, seringkali mengharuskan membuang testis.
Perawatan selanjutnya termasuk operasi yang juga membersihkan jaringan lymphatic yang
dicurigai sebagai sarang sel kanker. Pada stadium awal atau pria dengan jenis kanker
testis seminoma dilakukan terapi radiasi. Jika kanker telah menyebar sedemikian rupa
umumnya dilakukan kemoterapi. Efek samping dari setiap jenis upaya menghalangi
sebaran kanker bervariasi. Paling umum adalah stres. Meskipun membuang satu buah
zakar tidak otomatis membuat impoten. Namum jika jaringan lymphatic dibuang
menyebabkan produksi sperma berkurang. Terapi radiasi umumnya menyebabkan rasa
terbakar dan kelelahan yang amat sangat. Namun akan terus berkurang jika terapi selesai
sepenuhnya. Penyakit ini seringkali menyebabkan ketidaksuburan. Sementara itu
kemoterapi umumnya menyebabkan mual dan muntah-muntah, mengganggu sistem
kekebalan tubuh, infertil dan botak. Efek samping ini bisa bersifar temporer atau

53
permanen. Namun yang paling penting adalah memperhatikan tanda-tanda tubuh, apakah
sel kanker telah mati, masih ada, atau tumbuh kembali.

k. Hernia Ingual
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus
terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Hernia
terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat diperbaiki
dengan cara pembedahan.

l. Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada kelainan seperti ini,
penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata, yang
ditunjukkan dengan pengukuran standar.
m. Infertilisasi
Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu membentuk sperma sama
sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi
sebagai akibat tidak normalnya organ-organ reproduksi, peradangan pada alat kelamin,
kecanduan alkohol, atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki juga
mengalami masalah ejakulasi.
n. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain
terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening
pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam
pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang,
namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun
dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat
disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat. Sifilis
adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Bakteri ini masuk kedalam tubuh manusia melalui selaput lendir (misalnya di
vagina atau mulut) atau melalui kulit. Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar
getah bening terdekat, kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sifilis
juga bisa menginfeksi janin selama dalam kandungan dan menyebabkan cacat bawaan.
Seseorang yang pernah terinfeksi oleh sifilis tidak akan menjadi kebal dan bisa terinfeksi
kembali.

54
o. Gonore
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya
cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab
penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada
persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Penyakit ini dapat disembuhkan jika
dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
p. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah
Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau
sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair. Herpes
Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling
rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1
dan HSV-2. HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1
biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi
kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa
ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata). Luka herpes biasanya tidak
terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki organisme lainnya pada
luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid). Gejala
awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.Gejala awal biasanya berupa gatal,
kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh
sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk
luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk
keropeng. Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan
timbul nyeri.Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan
parut. Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar. Gejala awal ini
sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan
mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan
pada penis yang tidak disunat. Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya
penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya,
menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan
asiklovir. Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di
sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali
menginfeksi kulit. HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1
mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau
herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut.
Infeksi awal oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus
lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat.

55
q. Cangkroid
Cangkroid merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Hemophilus ducreyi,
dimana terjadi luka terbuka (ulkus, borok) pada alat kelamin yang sifatnya menetap dan
terasa nyeri. Penyebab bakteri Hemophilus ducreyi. Pria yang tidak disunat memiliki resiko
3 kali lebih besar untuk terjangkit penyakit ini dan cangkroid sendiri merupakan faktor
resiko untuk terjadinya infeksi oleh HIV. Gejala mulai timbul dalam waktu 3-7 hari setelah
terinfeksi. Lepuhan kecil yang terasa nyeri timbul di alat kelamin dan di sekitar anus.
Lepuhan ini dengan segera akan pecah dan membentuk luka terbuka yang dangkal. Luka
tersebut bisa membesar dan bergabung satu sama lain. Kelenjar getah bening di
selangkangan bisa membesar dan menyatu membentuk suatu abses (penimbunan nanah).
Kulit diatas abses tampak merah dan mengkilat dan abses ini bisa pecah sehingga
nanahnya mengalir ke atas kulit.
r. Limfogranuloma Venerum
Limfogranuloma venereum adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Chlamydia trachomatis. Penyakit ini terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Penyebab bakteri Chlamydia trachomatis, yang merupakan bakteri yang hanya tumbuh di
dalam sel. Chlamydia trachomatis penyebab limfogranuloma venereum berbeda dengan
Chlamydia trachomatis lainnya yang menyebabkan uretritis dan servisitis. Gejala mula
timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah terinfeksi. Pada penis atau vagina muncul
lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri. Lepuhan ini berubah menjadi ulkus
(luka terbuka) yang segera membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh
penderitanya. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada salah satu
atau kedua selangkangan. Kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak
diobati akan terbentuk lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas kelenjar getah bening
tersebut. Dari lubang ini akan keluar nanah atau cairan kemerahan, lalu akan membaik;
tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut atau kambuh kembali. Gejala lainnya adalah
demam, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit
punggung dan infeksi rektum yang menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah.
Akibat penyakit yang berulang dan berlangsung lama, maka pembuluh getah bening bisa
mengalami penyumbatan, sehingga terjadi pembengkakan jaringan. Infeksi rektum bisa
menyebabkan pembentukan jaringan parut yang selanjutnya mengakibatkan penyempitan
rektum.
s. Granuloma Inguinale
Granuloma inguinale adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan peradangan menahun pada alat
kelamin.Sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Penyebabnya oleh
bakteri Calymatobacterium granulomatis. Gejala mulai timbul dalam waktu 1-12 minggu
setelah terinfeksi. Gejala awalnya berupa bintil-bintil merah yang tidak nyeri, yang secara
perlahan tumbuh menjadi benjolan bulat dan menonjol. Bagian tubuh yang terkena pada
pria adalah penis, buah zakar, selangkangan dan paha, sedangkan pada wanita meliputi
vulva, vagina dan kulit di sekitarnya. Pada pria daerah lainnya yang juga terkena adalah
dubur, bokong dan wajah. Pada akhirnya benjolan tersebut akan menutupi alat kelamin.
Penyembuhannya berlangsung lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Biasanya

56
benjoolan tersebut akan terinfeksi oleh organisme lainnya. Jika tidak diobati, bisa
menyebar ke seluruh tubuh, yaitu ke tulang, persendian atau hati dan menyebabkan
penurunan berat badan, demam serta anemia.

57
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi makalah ini, dapat disimpulkan bahwa banyak kelainan-
kelainan yang dapat terjadi pada Sistem Fisiologis Manusia. Untuk menghindari
penyakit-penyakit tersebut, kita harus senantiasa menerapkan pola hidup sehat.

B. Saran
Untuk mengetahui Kelainan Fisiologis Manusia yang lebih lengkap, pembaca bisa
membaca buku-buku yang berhubungan serta memanfaatkan sarana internet yang ada.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah selanjutnya.

58
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi_manusia
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/10/30-kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html
https://faktakanker.com/kanker-kulit/6-cara-mencegah-kanker-kulit
https://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/cara-mencegah-penyakit-ginjal.html
http://materiipa.com/gangguan-pada-sistem-pernapasan
http://dedijap.blogspot.co.id/2016/01/penyakit-antrakosis.html
http://kakakpintar.com/25-macam-kelainan-dan-gangguan-pada-sistem-pencernaan/
http://www.alodokter.com/peritonitis
http://www.alodokter.com/kanker-usus-besar
http://www.alodokter.com/kanker-mulut
http://www.alodokter.com/multiple-sclerosis
https://ensiklozone.blogspot.co.id/2016/07/15-jenis-kelainan-dan-penyakit-pada.html
http://www.alodokter.com/amnesia
http://www.alodokter.com/epilepsi
http://www.alodokter.com/radang-otak
http://www.alodokter.com/tumor-otak
http://www.belajarbagus.net/kelainan-pada-sistem-gerak/
http://tokoacep.info/15-jenis-gangguan-yang-terdapat-pada-sistem-reproduksi-wanita.html
https://sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/02/kelainan-atau-gangguan-pada-sistem-
reproduksi-laki/

59
60

Anda mungkin juga menyukai