Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PEMBIMBING

Kapita Selekta Pendidikan Rena Revita, S. Pd., M. Pd

Life Skill dan Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Atha Nadiyah Tajrumi 11910524183

Mia Jul Azra 11910524208

Tiara Fadhila Asri 11910524259

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

1440 H/2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “Life Skill dan Konsep
Pendidikan Seumur Hidup” Tujuan kami menulis makalah ini yang utama ialah
untuk memenuhi tugas dari dosen yang membimbing kami dalam mata kuliah
Kapita Selekta Pendidikan Oleh Rena Revita, S. Pd., M. Pd
Dalam makalah ini kami juga menyadari masih banyak kekurangan yang
menyebabkan makalah ini menjadi tidak sempurna, baik dalam penulisan maupun
isinya, untuk ini dengan hati yang terbuka kami menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa
yang mengikuti perkuliahan Kapita Selekta Pendidikan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pekanbaru, 29 April 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Pendidikan Life Skill...................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Life Skill.....................................................................................4
2.3 Ciri – Ciri Pembelajaran Life Skill................................................................5
2.4 Tujuan Pendidikan Life Skill........................................................................6
2.5 Pendidikan Seumur Hidup.............................................................................7
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemauan ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi menyebabkan
arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdamak pada
bidang norma kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja
yang kurang terampil, adanya pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan
dan kemampuan teknologi menjadi semakin penting untuk kemajuan suatu
bangsa.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik, baik potensi fisikpotensi cipta, rasa maupun karsa, agar potensi
itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidup. Dasar
pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dan
dinamis.
Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup,
yaitu yang memberikan keterampilan, dan keahlian dengan kompetensi tinggi
pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang
selalu berubah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan life skill dan pendidikan seumur hidup?
2. Apa saja jenis-jenis life skill?
3. Apa saja ciri-ciri pembelajaran life skill?
4. Apa tujuan life skill?
5. Apa implikasi pendidikan seumur hidup?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud life skill dan pendidikan seumur
hidup
2. Agar mengetahui jenis-jenis life skill
3. Agar mengetahui ciri-ciri pembelajaran life skill
4. Agar mengetahui tujuan life skill
5. Agar mengetahui implikasi pendidikan seumur hidup

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PengertianPendidikan Life Skill


Pengertian life skill atau biasa disebut sebagai kecakapan hidup jika di
lihat dari segi bahasa berasal dari dua kata yaitu Life dan skill. Life berarti
hidup, sedangkan skill adalah kecakapan, kepandaian, keterampilan. Sehingga
life skill secara bahasa dapat diartikan sebagai kecakapan, kepandaian,
keterampilan hidup. Umumnya dalam penggunaan sehari-hari orang
menyebut life skill dengan istilah kecakapan hidup.
Menurut Listyono, kecakapan hidup (life skill) yaitu kemampuan dan
keberanian untuk menghadapi problematika kehidupan, kemudian secara
proaktif dan kreatif, mencari serta menemukan solusi untuk mengatasi
permasalahan.

Menurut Rais Saembodo dalam Wira Kurnia S (2006) mengatakan


kecakapan, keterampilan (skill) menunjukkan suatu kecakapan atau
keterampilan ini diperoleh melalui latihan atau pengalaman. Sasaran utama
proses pengembangan sumber daya manusia dapat diarahkan pada
usahausaha membina knowledge skillability seoptimal mungkin.

Menurut IOWA State University (2003), life skill diartikan sebagai


berikut, a skill is alearned ability to do something well. Kecakapan tidak
hanya diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu, lebih daripada
itu, kecakapan dimaknai sebagai kemampuan belajar untuk melakukan
sesuatu secara lebih baik. Jadi mampu melakukan sesuatu saja belum cukup
untuk dikatakan sebagai cakap, melainkan kemampuan untuk melakukan
sesuatu tersebut harus ditunjukan secara lebih baik dan diperoleh melalui
suatu aktivitas belajar.

3
Menurut WHO (1997) life skill yaitu berupa berbagai keterampilan atau
kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif.

Menurut Kemendiknas,Istilah life skill menurut Depdiknas tidak semata-


mata diartikan memiliki keterampilan tertentu (vocational job) saja, namun ia
harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara fungsional seperti
mambaca, menghitung, merumuskan, dan memecahkan masalah, mengelola
sumber daya, bekerja dalam tim, terus belajar di tempat kerja
mempergunakan teknologi.

Jadi, life skill adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi


problema kehidupan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan
menemukan solusi untuk mengatasinya. Dengan demikian, pendidikan
berorientasi life skill bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam
menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai
kehidupan pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga
negara.dengan hasil yang dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya.1

2.2Jenis-Jenis Life Skill


Life skill atau kecakapan hidup didefinisikan sebagai keterampilan atau
kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif.
Ada 5 jenis kecakapan hidup (WHO), antara lain sebagai berikut:
1. Kecakapan mengenal diri (self awareness)
Semakin tinggi kesadaran seseorang terhadap dirinya, maka orang tersebut
akan cenderung semakin mematuhi hukuman dan norma-norma

1
https://akarsejarah.wordpress.com/2017/09/03/konsep-life-skill-menurut-para-ahli-dan-
kementrian-pendidikan-nasional/ diakses pada 29 April 2020 pukul 07.00 WIB

4
masyarakat, tingkah lakunya strategis dan biasanya bisa diterima oleh
masyarakat.
2. Kecakapan berpikir
Yang meliputi kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan,
serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.
3. Kecakapan sosial
Yang mencakup kecakapan komunikasi dengan empati dan kecakapan
kerja sama. Pendapat lain yaitu kecakapan mempengaruhi, berkomunikasi,
membangun hubungan, bekerja sama, dan kemampuan sebagai tim.
4. Kecakapan akademik
Yang merupakan kecakapan dalam berpikir dengan terkait yang bersifat
akademik atau keilmuan yang mencakup antara lain: kecakapan
melakukan identifikasi variable, kecakapan menjelaskan hubungan antar
variable, merumuskan hipotesis, dan kemampuan merancang penelitian
dan melaksanakan penelitian.
5. Kecakapan kejuruan atau kecakapan vokasional
Yaitu kecakapan yang terkait dengan bidang pekerjaan tertentu yang
terdapat di masyarakat.2

2.3 Ciri – Ciri Pembelajaran Life Skill


Ada beberapa ciri dari pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menurut
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yaitu sebagai berikut:
1. Terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar.
2. Terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama.
3. Terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar
usaha mandiri dan usaha bersama.
4. Terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional,
akademik, managerial serta kewirausahaan.

2
http://rasinadarahmad.blogspot.com/2017/03/makalah-landasan-pendidikan-life-skill.html?
m=1https://akarsejarah.wordpress.com/2017/09/03/konsep-life-skill-menurut-para-ahli-dan-
kementrian-pendidikan-nasional/ diakses pada 29 April 2020 pukul 07.10 WIB

5
5. Terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan
dengan benar, hingga menghasilkan produk bermutu.
6. Terjadi proses interaksi saling belajar dari para ahli.
7. Terjadi proses penilaian kompetensi.
8. Terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha
bersama.3

2.4 Tujuan Pendidikan Life Skill


A. Tujuan Umum
Pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan melalui jalur
pendidikan non formal bertujuan untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, dan sikap warga belajar di bidang pekerjaan/usaha tertentu
sesuai dengan bakat, minat perkembangan fisik dan jiwanya serta potensi
lingkungannya, sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk
bekerja atau berusaha mandiri yang dapat dijadikan bekal untuk
meningkatkan kualitas hidupnya.
B. Tujuan Khusus
Memberikan pelayanan pendidikan kecakapan hidup kepada warga
belajar agar :
1. Memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam
memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan/atau
bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang
semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan
karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global.
3. Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk
dirinya sendiri maupun anggota keluarganya.

3
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196009261985031-
UYU_WAHYUDIN/Ciri_Pembelajaran_Pendidikan_Lifeskill__pertemuan_ke_8_.pdf diakses
pada 29 April 2020 pukul 07.15 WIB

6
4. Mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan
sepanjang hayat (life long education) dalam rangka mewujudkan
keadilan di setiap lapisan masyarakat.4

2.5 PendidikanSeumur Hidup

1. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan Seumur Hidup adalah segala pengalaman belajar yang


berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan
seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan
tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses
pembinaan kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam
keseluruhan hidup manusia. Proses pembinaan kepribadian
memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan Life Long
Education adalah pendidikan yang menekankan bahwa proses pendidikan
berlangsung terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meningal
dunia, baik dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun
informal.5

2. Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Bangsa Indonesian telah merumuskan konsep pendidikan seumur


hidup baru mulai dimasyarakat melalui kebijakan Negara dalam Tap
MPR No.IV/MPR/ 1970 jo. Tap No. IV/ MPR / 1978 Tentang
GBHN)14 yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional,
antara lain :

4
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196009261985031-
UYU_WAHYUDIN/Definisi_%2C_tujuan_Pendidikan_lifeskill__pertemuan_ke_1-3_.pdf diakses
pada 29 April 2020 pukul 07.18 WIB
5
https://www.researchgate.net/publication/299655588_Pendidikan_Seumur_Hidup_dan_Implikasi
nya diakses pada 29 April 2020 pukul 07.19 WIB

7
a. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
Indonesia (arah pembangunan jangka panjang )
b. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam
keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah.

Ketetapan di atas menunjukkan, bahwa setiap warga Negara


berkesempatan seluas-luasnya untuk menjadi peserta didik melalui
pendidikan sekolah ataupun luar sekolah. Setiap warga negara
diharapkan dapat belajar pada tahap-tahap mana saja dari kehidupanya
dalam mengembangkan dirinya sebagai manusia Indonesia Masyarakat
dan pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dalam menciptakan
situasi yang dapat memotivasi anak untuk terus belajar. Dasar pendidikan
seumur hidup adalah adanya keyakinan, bahwa proses pendidikan
berlangsung selama manusia hidup, baik dalam maupun diluar sekolah.

3. Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup


a. Hidup seumur hidup seumur hidup dan pendidikan merupakan tiga
istilah pokok yang menentukan lengkap-lengkap dan makna
pendidikan seumur hidup.
b. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
c. Pendidikan seumur hidup tidak berarti sebagai pendidikan orang
dewasa tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan
seumur hidup tahap pendidikan.
d. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola formal baik kegiatan-
kegiatan belajar insidentil.
e. Rumah memainkan peranan pertama peran yang paling halus dan
sangat penting mengikuti proses belajar seumur hidup.

8
f. Masyarakat juga memainkan suatu yang penting dalam sistem
pendidikan seumur hidup.
g. Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas dan pusat
latihan tentu mempunyai peranan penting tetapi semuanya itu hanya
sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan seumur hidup.
h. Pendidikan seumur hidup menghendaki keberlanjutan,
kebersambungannya di rensi – dirensi vertikal atau longdinal dari
pendidikan.
i. Pendidikan seumur hidup juga menghendaki keterpaduan dirensi-
dirensi horizontal dan kedalam dari pendidikan pada setiap tahap
hidup.
j. Bertentangan dengan lembaga/ bentuk pendidikan yang bersifat elestis
pendidikan seumur hidup bersifat universal.6

4. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup


Ada dua tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup,
yaitu:
a. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat
dan hakikatnya,yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal
mungkin. Sehingga secara potensialkeseluruhan potensi manusia diisi
kebutuhannya agar berkembang secara wajar.
b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan
wajib belajar berlangsung selama manusia hidup.

Di dalam UU nomor 2 tahun 1989, penegasan tentang pendidikan


seumur hidupdikemukakan dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi:
“Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur
pendidikansekolah dan luar sekolah. Jalur pendidikan luar sekolah dalam

6
https://nurfaidatulhasanah.wordpress.com/2016/06/12/pendidikan-seumur-hidup/amp/ diakses
pada 29 April 2020 pukul 07.21 WIB

9
hal ini termasuk di dalamnyapendidikan keluarga. Pendidikan keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luarsekolah yang diselenggarakan
dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilaibudaya, nilai
moral, dan keterampilan.”Dasar pendidikan seumur hidup bertitik tolak
atas keyakinan bahwa proses pendidikandapat berlangsung selama
manusia hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah. 7

5. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup


Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup Pada Program-program
Pendidikan. Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau
konsekuensi dari suatu keputusan. Maksudnya adalah sesuatu yang
merupakan tindaklanjut atau follow up suatu kebijakan atau keputusan
tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Implikasi konsep
pendidikan seumur hidup pada program- program pendidikan,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Ananda W. P. George dalam
bukunya Toward Better Educational Management, dapat dikelompokkan
dalam kategori berikut:
1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu:
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang
fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan telah dimilikinya.
2. Pendidikan Vokasional
Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan di luar
sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah, ataupun sebagai
pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang
bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga
yang produktif menjadi sangat penting.
3. Pendidikan Profesional
file:///C:/Users/HP/Downloads/196-Article%20Text-337-1-10-20180331.pdf diakses pada 29
7

April 2020 pukul 07.25 WIB

10
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam kiat-kiat profesi
telah tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan
profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan
menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap
profesionalnya. Sebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan
buruh, berlaku pula bagi professional, bahkan tantangan buat mereka
lebih besar.
4. Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pembangunan
Diakui bahwa di era globalisasi dan informasi yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai
dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba
menggunakan mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar.
Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menurut pendidikan yang
berlangsung secara kontinue (life long education). Pendidikan bagi
anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu
mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan
konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Di samping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat.Yang
semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin
pemerintahan di negara yang demokratis, diperlukan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinue dalam koteks ini
merupakan konsekuensinya.

11
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Senggang
Bagaimanapun bagi orang-orang terpelajar diharapkan mampu
memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan,
filsafat hidup, seni, dan musik bangsanya sendiri. Pengetahuan tersebut
dapat memperkaya hidupnya, terutama segi pengalaman yang
mengingingkannya untuk mengisi waktu senggangnya dengan
menyenangkan. Oleh karena itu, pendidikan cultural dan pengisian
waktu senggang secara konstruktif akan merupakan bagian penting dari
long life education.8

8
https://arifin-alghifari.blogspot.com/2016/04/konsep-pendidikan-seumur-hidup-dasar.html?m=1
diakses pada 29 April 2020 pukul 07.30 WIB

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Life skill adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema
kehidupan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan
solusi untuk mengatasinya. Dengan demikian, pendidikan berorientasi life
skill bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan
memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai kehidupan pribadi
yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara.dengan hasil
yang dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya.

Pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan secara kontinyu


berlangsung tanpa batas waktu dan tempat yaitu mulai sejak lahir sampai
akhir hayat manusia. Pendidikan ini dilaksanakan di jalur.pendidikan
formal, non formal maupun informal yang berlansung dalam keluarga, di
sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.Tujuan
pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah
untuk, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat
dan hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta
mengembangkan dan meningkatkan harapan hidup manusia.

3.2 Saran
Life skill adalah bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema
hidup dan kehidupan, baik sebagai kehidupan pribadi yang mandiri, warga
masyarakat, maupun sebagai warga negara. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia yang tidak luput dari permasalahan harus memiliki life skill untuk
menemukan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi. Sehingga kita bisa
menjadi manusia yang kuat dan tidak mudah menyerah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Konsep life skill menurut para ahli.


https://akarsejarah.wordpress.com/2017/09/03/konsep-life-skill-menurut-para-
ahli-dan-kementrian-pendidikan-nasional/ diakses pada 29 April 2020 pukul 07.00
WIB
Life skill dan konsep pendidikan seumur hidup.
http://rasinadarahmad.blogspot.com/2017/03/makalah-landasan-pendidikan-life-
skill.html?m=1https://akarsejarah.wordpress.com/2017/09/03/konsep-life-skill-
menurut-para-ahli-dan-kementrian-pendidikan-nasional/ diakses pada 29 April
2020 pukul 07.10 WIB
Dadang yunus. Ciri pembelajaran pendidikan kecakapan hidup ( Life Skill).
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196009261985
031-
UYU_WAHYUDIN/Ciri_Pembelajaran_Pendidikan_Lifeskill__pertemuan_ke_8
_.pdf diakses pada 29 April 2020 pukul 07.15 WIB

Dadang yunus. Tujuan pendidikan kecakapan hidup ( life skill).


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196009261985
031-UYU_WAHYUDIN/Definisi_
%2C_tujuan_Pendidikan_lifeskill__pertemuan_ke_1-3_.pdf diakses pada 29
April 2020 pukul 07.19 WIB

Fathul jannah. 2013. Pendidikan seumur hidup dan implikasinya.


https://www.researchgate.net/publication/299655588_Pendidikan_Seumur_Hidup
_dan_Implikasinya diakses pada 29 April 2020 pukul 07.21 WIB

Nurfaidatulhasanah. Pendidikan seumur hidup.


https://nurfaidatulhasanah.wordpress.com/2016/06/12/pendidikan-seumur-
hidup/amp/ diakses pada 29 April 2020 pukul 07.21 WIB

file:///C:/Users/HP/Downloads/196-Article%20Text-337-1-10-20180331.pdf
diakses pada 29 April 2020 pukul 07.25 WIB

Muhammad arifin. 3 April 2016. Konsep pendidikan seumur hidup, dasar


pemikiran dan implikasinya. https://arifin-alghifari.blogspot.com/2016/04/konsep-
pendidikan-seumur-hidup-dasar.html?m=1 diakses pada 29 April 2020 pukul
07.30 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai