Anda di halaman 1dari 13

OBAT-OBAT ANALGESIK (TRAMADOL)

Makalah ini dibuat dan ditulis sebagai salah satu syarat Mata Kuliah Farmakologi

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Ester Angelina Winanti Ritonga


2. Fanny Rahma Sari
3. Nurqaulan Karima Gustari
4. Putri Yuniarti
5. Popi Oktaviani
6. Refidahtul Hazanah
7. Restiza Lindu Ananda

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN GIZI
SARJANA TERAPAN GIZI dan DIETETIKA
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah Pengolahan
dan Penyajian data yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
mikrobiologi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan dari
makalah ini. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih dosen pembimbing mata kuliah dan
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam pembuatan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita semua.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 4


B. Tujuan ...................................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat Analgesik ...................................................................... 6


B. Pengertian Tramadol ................................................................................ 6
C. ................................................................................................................................... 6
D. ................................................................................................................................... 10
E. ................................................................................................................................... 10
F. ................................................................................................................................... 10
G. ................................................................................................................................... 18
H. ................................................................................................................................... 20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 23
B. Saran ......................................................................................................................... 23

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat antipiretik dan analgesik merupakan obat yang sudah dikenal luas seperti
obat asetaminofen. Banyak dijual sebagai kemasan tunggal maupun kemasan
kombinasi dengan bahan obat lain. Obat ini tergolong sebagai obat bebas sehingga
mudah ditemukan di apotek, toko obat, maupun warung pinggir jalan. Karena
mudah didapatkan, risiko untuk terjadi penyalahgunaan, obat ini semakin besar.
Di Amerika Serikat dilaporkan lebih dari 100.000 kasus per tahun yang
menghibungi pusat informasi keracunan, 56 ribu kasus datang ke Unit Gawat
Darurat, 26.000 kasus memerlukan perawatan intensif di Rumah Sakit

Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik. Bagi para
pengguna mungkin memerlukan bantuan dalam mengonsumsi obat yang sesuai
dengan dosis-dosis obat. Penggunaan obat analgetik narkotik/ obat analgesik ini
mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada
sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
kesadaran. Obat analgesik ini tidak mengakibatkan ketagihan pada pengguna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Obat Analgesik?
2. Apa itu Tramadol?
3. Bagaiman cara kerja Tramadol?
4. Berapa dosis penggunaan Tramadol?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Obat Analgesik
2. Mengetahui Apa itu Tramadol
3. Mengetahui Bagaiman cara kerja Tramadol
4. Mengetahui Berapa dosis penggunaan Tramadol

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat Analgesik


Obat analgesik adalah obat yang mempunyai efek menghilangkan
atau mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran atau fungsi
sensorik lainnya. Obat analgesik bekerja dengan meningkatkan ambang
nyeri, mempengaruhi emosi (sehingga mempengaruhi persepsi nyeri),
Menimbulkan sedasi atau sopor (sehingga nilai ambang nyeri naik) atau
mengubah persepsi modalitas nyeri.

B. Pengertian Tramadol

Tramadol atau lengkapnya Tramadol Hydrochloride (HCL) merupakan


obat pereda rasa sakit misalnya rasa sakit atau nyeri setelah operasi. Obat ini
tersedia dalam bentuk injeksi (suntik) serta tablet dan kapsul yang hanya boleh
dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Obat Tramadol adalah obat yang
digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sedang hingga cukup
parah. Tramadol merupakan obat yang mirip dengan analgesik narkotika. Ia
bekerja di otak untuk mengubah bagaimana tubuh anda merasakan dan
merespon rasa sakit.

C. Cara kerja Tramadol

Tramadol bekerja dengan dua macam mekanisme yang saling memeperkuat


yaitu:

a. Berikatan dengan reseptor opioid yang ada di spinal dan otak


sehingga menghambat transmisi sinyal nyeri dari perifer ke otak
b. Meningkatkan aktivitas saraf penghambat monoaminergik yang
berjalan dari otak ke spinal sehingga terjadi inhibisi transmisi
sinyal nyeri

5
D. Penggunaan Tramadol

Obat tramadol adalah jenis obat yang dikonsumsi oral atau lewat mulut
sesuai instruksi dokter, biasanya setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan untuk
mengurangi rasa sakit. Penderita dapat meminum obat ini dengan atau tanpa
makanan. Jika penderita mengalami mual, biasanya obat ini dikonsumsi bersama
dengan makanan. Dosis ditentukan berdasarkan kondisi medis dan respon
terhadap pengobatan. Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter mungkin
akan meminta untuk memulai pengobatan dengan dosis rendah dan perlahan-
lahan meningkatkan dosisnya.

Dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 400 mg per hari. Jika


berusia 75 tahun ke atas, dosis yang direkomendasikan adalah 300 mg per hari.
Obat-obatan pengurang rasa sakit akan bekerja lebih optimal jika digunakan
langsung saat tanda-tanda sakit baru muncul. Jika menunggu sampai rasa sakit
sudah parah, obat mungkin tak akan bekerja terlalu baik. Jika memiliki rasa sakit
berkepanjangan (misalnya karena artritis), dokter mungkin meminta pasien
untuk juga mengonsumsi obat-obatan narkotika. Obat penghilang rasa sakit non-
narkotika lainnya (seperti acetaminophen, ibuprofen) juga mungkin diresepkan
bersamaan dengan obat ini.

Obat tramadol adalah obat yang mungkin akan menimbulkan reaksi


kecanduan, terutama jika sudah digunakan secara rutin dalam jangka waktu lama
atau dalam dosis tinggi. Pada kasus seperti ini, gejala kecanduan (seperti
kelelahan, mata berair, hidung ingusan, mual, berkeringat, nyeri otot) dapat
muncul jika Anda tiba-tiba menghentikan penggunaan obat ini. Untuk
mencegahnya, dokter mungkin akan mengurangi dosisnya pelan-pelan. Hubungi
dokter atau apoteker untuk lebih detail, dan laporkan gejala kecanduan jika Anda
mengalaminya.Jika obat tramadol ini ini digunakan dalam waktu lama,
efektivitasnya mungkin akan menurun. Bersama dengan manfaatnya, obat

6
tramadol adalah obat yang juga mungkin (meski jarang) membuat ketagihan.
Risiko ini akan meningkat jika Anda pernah menyalahgunakan alkohol atau obat-
obatan di masa lalu.

Bagaimana cara penyimpanan Tramadol?

Obat tramadol adalah obat yang paling baik disimpan pada suhu ruangan,
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di
kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki
aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada
kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-
obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-
obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan
limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk tersebut.

Bagaimana dosis Tramadol untuk orang dewasa?

Untuk penggunaan rasa sakit kronis yang ringan sampai yang cukup parah
dan tak membutuhkan efek cepat analgesik, Anda bisa menggunakan dosis awal
sebanyak 25 mg setiap pagi.

 Untuk penggunaan dosis yang akan ditingkatkan, gunakan sebanyak 25


mg secara bertahap dalam dosis yang dibagi-bagi setiap 3 hari untuk
mencapai 100 mg per hari, berupa dosis 25 mg yang diminum 4 kali
sehari.
 Kemudian total dosis harian bisa ditingkatkan menjadi 50 mg sesuai
toleransi setiap 3 hari untuk mencapai 200 mg per hari, berupa dosis 50
mg yang diminum 4 kali per hari.
 Perawatan: Setelah titrasi, tramadol 50 mg sampai 100 mg bisa diberikan
sesuai kebutuhan untuk penghilang rasa sakit setiap 4-6 jam, jangan
melebihi 400 mg per hari

7
Untuk mengatasi rasa sakit kronis sedang sampai cukup parah pada orang
dewasa yang membutuhkan pengobatan menyeluruh untuk rasa sakit mereka
selama periode yang lebih lama

 Dosis awal: 100 mg sehari sekali dan ditingkatkan bila perlu secara
bertahap sebanyak 100 mg setiap 5 hari untuk menghilangkan sakit
dan tergantung pada toleransi tubuh.
 Dosis maksimum: Tablet extended-release tidak boleh diberikan
dengan dosis melebihi 300 mg per hari

Untuk pasien yang membutuhkan efek analgesik cepat dan untuk pasien
yang kondisinya sangat membutuhkan obat ini sehingga bisa mengabaikan risiko
yang bisa timbul akibat dosis awal yang lebih tinggi. Berikan dalam dosis 50 mg
sampai 100 mg bisa diberikan sesuai kebutuhan untuk menghilangkan rasa sakit
setiap 4 hingga 6 jam, jangan sampai melebihi 400 mg per hari.

Pasien yang sedang tidak melakukan pengobatan dengan tramadol


immediate-release (IR), bisa diberikan dosis awal sebanyak 100 mg sekali sehari
dan ditambahkan bisa perlu sebanyak 100 mg secara bertahap setiap 5 hari untuk
menghilangkan rasa sakit dan disesuaikan dengan kebutuhan serta toleransi
pasien. Dosis maksimum sebanyak 300 mg per hari. Pasien yang saat ini sedang
dalam pengobatan tramadol immediate-release (IR, perhitungkan dosis tramadol
IR dalam 24 jam, bisa digunakan dengan dosis awal dibulatkan ke kenaikan 100
mg terendah berikutnya. Dosisnya mungkin bisa berbeda-beda tergantung
kebutuhan dan toleransi pasien. Dosis maksimum sebanyak 300 mg per hari,
jangan gunakan lebih dari dosis tersebut.

Bagaimana dosis Tramadol untuk anak-anak?

1. Penggunaan dari usia 4 sampai 16 tahun:

 Formulasi immediate release: 1 sampai 2 mg/kg/dosis setiap 4 sampai 6


jam
 Dosis tunggal maksimum: 100 mg

8
 Total dosis harian maksimum lebih rendah dari: 8 mg/kg/hari atau 400
mg/hari

2. Untuk penggunaan 16 tahun ke atas:

 Dosis awal: 50 sampai 100 mg setiap 4 sampai 6 jam


 Dosis maksimum: 400 mg/hari

Alternatifnya, untuk pasien yang tak membutuhkan efek yang cepat, efek
samping obat ini dapat dikurangi dengan cara memulai dosis di 25 mg/hari dan
meningkatkannya sebanyak 25 mg setiap 3 hari hingga maksimal 25 mg 4 kali
sehari. Dosis kemudian bisa ditingkatkan sebanyak 50 mg setiap 3 hari sesuai
toleransi, sampai 50 mg 4 kali sehari. Penggunaan dosis maksimum adalah
sebanyak 400 mg dalam satu hari

Dalam dosis apa Tramadol tersedia?

Obat tramadol adalah obat yang tersedia dalam sediaan tablet 100 mg, 200 mg
dan 300 mg.

Efek Samping

Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami reaksi alergi akibat efek tramadol
seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan. Jika Anda mengalami efek tramadol seperti berikut ini, segera
hubungi dokter:

 agitasi, halusinasi, demam, detak jantung cepat, refleks overaktif, mual,


muntah, diare, kehilangan koordinasi, pingsan
 kejang-kejang
 ruam kulit yang merah dan melepuh
 napas dangkal, denyut nadi lemah.

Efek samping tramadol lainnya yang tidak terlalu serius termasuk:

 pusing, ruangan seperti berputar


 sembelit, perut bergejolak

9
 sakit kepala
 mengantuk
 merasa gugup atau cemas.

Interaksi

Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat-obat di bawah ini tidak


direkomendasikan. Dokter mungkin akan memutuskan untuk tidak memberi Anda
obat ini atau mengganti obat-obatan lain yang Anda konsumsi.

 Naltrexone
 Rasagiline
 Selegiline

Menggunakan obat ini dengan beberapa obat-obatan di bawah ini biasanya


tidak direkomendasikan, tapi pada beberapa kasus mungkin dibutuhkan. Jika
kedua obat ini diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan mengubah dosisnya
atau menentukan seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat-obatan tersebut.

 Acetophenazine
 Amphetamine
 Bromperidol
 Buspirone
 Carbamazepine
 Carbinoxamine
 Ceritinib
 Chlorpheniramine

Mengonsumsi obat ini dengan obat di bawah ini dapat meningkatkan risiko
efek sampingnya, namun pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini mungkin
merupakan pengobatan terbaik. Jika kedua obat ini diresepkan untuk Anda, dokter
biasanya akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa sering Anda harus
mengonsumsi obat-obatan tersebut.

10
 Digoxin
 Perampanel
 Quinidine
 Warfarin

Apakah makanan atau alkohol dapat bereaksi dengan Tramadol?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat
makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol
atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi
terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau
tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat memengaruhi kinerja Tramadol?

 Penyalahgunaan alkohol, masih atau pernah


 Depresi CNS, masih atau pernah
 Penyalagunaan obat-obatan, masih atau pernah
 Luka di kepala
 Masalah hormon
 Meningkatnya tekanan di kepala
 Infeksi di sistem saraf pusat (central nervous system-CNS)
 Gangguan mental, masih atau pernah
 Alergi Phenylketone, masih atau pernah
 Depresi respiratori (hypoventilation atau bernapas lambat)
 Kejang-kejang atau epilepsi, masih atau pernah
 Masalah perut yang parah– Gunakan dengan hati-hati. Peluang efek
samping yang serius bisa meningkat
 Masalah paru-paru atau pernapasan (seperti asma, hypercapnia) yang
parah– Obat tidak boleh digunakan
 Penyakit ginjal
 Penyakit hati (termasuk sirosis)– Gunakan dengan hati-hati. Efeknya bisa
meningkat karena proses pengeluaran obat dari tubuh lebih lambat

11
 Phenylketonuria (PKU)—Tablet yang larut di mulut mengandung
phenylalanine, yang dapat memperburuk kondisi Anda.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/obat/tramadol/
https://www.academia.edu/16435482/MAKALAH_FARMAKOLOGI_1_AINS
http://eprints.ums.ac.id/47227/3/BAB%20I.pdf
https://www.academia.edu/30312913/MAKALAH_FARMAKOKINETIKA_DASAR_INTERAK
SI_FARMAKODINAMIK_SINERGIS_Effect_of_tramadol_on_metamizol_pharmacokinetics
_and_pharmacodynamics_after_single_and_repeated_administrations_in_arthritic_rats
_Disusun_oleh_Kelompok_1_Satya_G1F01

13

Anda mungkin juga menyukai