ANALGETIK
OLEH:
KELOMPOK II (DUA)
FATIMAH (J0B11201)
YULIANTI DWI PUSPITA (J0B112205)
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Batasan Masalah................................................................................................5
1.4 Tujuan Masalah..................................................................................................5
BAB II ISI
2.1 Pengartian Analgetik.........................................................................................6
2.2 Pengertian Analgetik Narkotik..........................................................................8
2.3 Pengertian Analgetik Perifer non-Antipiretik...................................................9
2.4 Pengertian Analgetika Antipiretik....................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat ada
yang bersifat tradisional seperti jamu, obat herbal dan ada yang telah melalui
proses kimiawi atau fisika tertentu serta telah di uji khasiatnya. Yang terakhir
inilah yang lazim dikenal sebagai obat.Obat harus sesuai dosis agar efek terapi
atau khasiatnya bisa kita dapatkan. Analisis kuantitatif terhadap bahan-bahan
atau obat yang sering digunakan dalam bidang farmasi dimaksudkan untuk
menentukan kadar dan mutu dari obat-obatan dan senyawa-senyawa kimia
seperti yang telah tercantum dalam farmakope dan buku resmi lainnya. Analisa
kuantitatif dapat dibagi menjadi empat, yaitu secara volumetri, gravimetri,
gasometri dan instrument. Metode volumetri ada yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung (Hidayat, 2006).
Salah satu sumbangan nyata ilmu kimia kepada ilmu farmasi ialah
bidang pengobatan. Salah satu obat yang sangat sering digunakan dalam
masyarakat adalah obat-obatan golongan analgesik antipiretik. Obat analgesik
antipiretik serta obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan suatu
kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara
kimia. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memiliki banyak persamaan
dalam efek terapi maupun efek samping. Analgetik adalah obat yang
mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Sedangkan antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang
tingi. Jadi, analgetik-antipiretik merupakan obat yang mengurangi rasa nyeri
dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi (Hidayat, 2006).
1. Analgetik mirip opioid dengan efek kuat dan terutama bekerja sentral
sama dengan analgesik narkotik atau hipnoanalgetik. Contohnya semua
opiat atau derivat (semi) sintetiknya.
2. Analgetik yang berefek lemah hingga sedang yang terutama bekerja
perifer. Golongan ini juga mempunyai efek antipiretik dan antiflogistik
atau antirematik. Untuk senyawa yang bekerja analgetik, antipiretik dan
antiflogisik contohnya : derivat asam salisilat (Asam asetilsalisilat),
derivat asam aritasetat (Diklofenak, indometasin), derivat arilpropionat
(ibuprofen). Untuk senyawa bukan asam, yang hanya bekerja analgetik
dan antipiretik contohnya: anilida (paracetamol), pirazolon yang tidak
asam (Metamizol).
3. Obat Analgetik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering
dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer.
Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak
bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik
Non-Narkotik atau Obat Analgesik ini cenderung mampu
menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada
sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer juga
tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (Sudjadi, 2008).
Analgetik adalah obat atau senyawa yang dipergunakan untuk
mengurangi rasa sakit atau nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Kesadaran
akan perasaan sakit penerimaan rangsangan sakit di bagian otak besar dan
reaksi-reaksi emosional dan individu terhadap perangsang ini. Obat penghalang
nyeri (analgetik) mempengaruhi proses pertama dengan mempertinggi ambang
kesadaran akan perasaan sakit, sedangkan narkotik menekan reaksi-reaksi
psychis yang diakibatkan oleh rangsangan sakit. Rasa nyeri dalam kebanyakan
hal hanya merupakan suatu gejala, yang fungsinya adalah melindungi dan
memberikan tanda bahaya tentang adanya gangguan-gangguan di dalam tubuh,
seperti peradangan (rematik, encok), infeksi-infeksi kuman atau kejang-kejang
otot. Penyebab rasa nyeri adalah rangsangan-rangsangan mekanis, fisik, atau
kimiawi yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada jaringan dan
melepaskan zat-zat tertentu yang disebut mediator-mediator nyeri yang letaknya
pada ujung-ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir, atau jaringan-jaringan
(organ-organ) lain. Dari tempat ini rangsangan dialirkan melalui saraf-saraf
sensoris ke Sistem Saraf Pusat (SSP) melalui sumsum tulang belakang ke
thalamus dan kemudian ke pusat nyeri di dalam otak besar, dimana rangsangan
dirasakan sebagai nyeri. Mediator-mediator nyeri yang terpenting adalah
histamine, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, dan prostaglandin-prostagladin,
serta ion-ion kalium (Sudjadi, 2008).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar dapat memahami dengan benar apa itu obat Analgetik, Antipiretik
serta dapat memahami golongan dari Analgetik.
DAFTAR PUSTAKA