Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DAFTAR ISI

MAKALAH FARMAKOLOGI .............................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR .............................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3

FARMAKOLOGI ASAM
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
B. Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A.
B.
MEFENAMAT
Pengertian Asam mefenamat ....................................................................................................... 6
Farmakokinetika .......................................................................................................................... 7
C. Farmakodinamika ........................................................................................................................ 8
KenaliD.farmakokinetik
Efek Samping dan Dosis dan farmakodinamiknya
............................................................................................................. 9
BAB III .................................................................................................................................................. 11
Oleh: Sapto adi asis setiawan
KESIMPULAN & SARAN .................................................................................................................. 11
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 11
B. SARAN ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12

2012

2
S E K O L A HT I N G G I I L M U K E S E H A T A NM U H A M M A D I Y A H
B A N J A R M A S I NP R O D I S1 K E P E R A W A T A N2 0 1 0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk


mengurangi rasa sakit atau nyeri (diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada tubuh
misalnya rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan kerusakan
pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin dan
prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan
diteruskan ke otak) yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu
analgetika non narkotik (seperti: asetosat, parasetamol) dan analgetika narkotik seperti
: morfin.

Terkadang, nyeri dapat berarti perasaan emosional yang tidak nyaman dan
berkaitan dengan ancaman seperti kerusakan pada jaringan karena pada dasarnya rasa
nyeri merupakan suatu gejala, serta isyar at bahaya tentang adanya gangguan pada
tubuh umumnya dan jaringan khususnya.

Untuk mengurangi atau meredakan rasa sakit atau nyeri tersebut maka banyak
digunakan obat-obat analgetik (seperti parasetamol, asam mefenamat dan antalgin)
yang bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga reseptor nyeri
tidak menerima rangsang nyeri. (Rachadian, 2009)

Terdapat perbedaan mencolok antara analgetika dengan anastetika umum yaitu


meskipun sama-sama berfungsi sebagai zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa
nyeri namun, analgetika bekerja tanpa menghilangkan kesadaraan. Nyeri sendiri
terjadi akibat rangsangan mekanis, kimiawi, atau fisis yang memicu pelepasan
mediator nyeri. Intensitas rangsangan terendah saat seseorang merasakan nyeri
dinamakan ambang nyeri. (Tjay, 2008)

Analgetika yang bekerja perifer atau kecil memiliki kerja antipiretik dan juga
komponen kerja antiflogistika dengan pengecualian turunan asetilanilida. Nyeri ringan
dapat ditangani dengan obat perifer (parasetamol, asetosal, mefenamat atau

3
aminofenazon). Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein dan kodein. Nyeri yang
disertai pembengkakan sebaiknya diobati dengan suatu analgetikum anti radang
(aminofenazon, mefenaminat dan nifluminat). Nyeri yang hebat perlu ditanggulangi
dengan morfin. Obat terakhir yang disebut dapat menimbulkan ketagihan dan
menimbulkan efek samping sentral yang merugikan (Tjay, 2008).

Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok


besar yaitu:
Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang
tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Analgetika
narkotik, khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat ,
seperti pada fractura dan kanker. Penggunaan analgetika perifer
mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri, tanpa
mempengaruhi SSPatau menurunkan kesadaran, juga tidak
menimbulkan ketagihan. Kombinasi dari dua atau lebih analgetika
sering kali digunakan, karena terjadi efek potensiasi. (Tjay, 2008)
Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik
Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan
rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau
bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik
Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak
mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya
dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung,
kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.

Analgetika narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-


sifat seperti opium atau morfin. Meskipun memperlihatkan berbagai
efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama
digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang
hebat.
Meskipun terbilang ampuh, jenis ini dapat menimbulkan
ketergantungan pada si pemakai. Seiring berjalannya waktu,
ditemukannya obat yang bersifat campuran agonis dan antagonis

4
jenis ini yang mampu meniadakan ketergantungan fisik, maka
penggunaan istilah analgesik narkotik untuk pengertian
farmakologik tidak sesuai lagi. Golongan obat ini digunakan untuk
meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan
kanker.

B. Tujuan

1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh obat dari Asam Mefenamat
2. Tujuan Khusus
Mengetahui pengertian dari Asam Mefenamat
Mengetahui Indikasi dari Asam Mefenamat
Mengetahui kontra indikasi dari Asam Mefenamat
Mengetahui dosis dari Asam Mefenamat
Mengetahui efek samping dari Asam Mefenamat
Mengetahui nama obat dagang dari Asam Mefenamat
Mengetahui farmakokinetik obat asam mefenamat
Mengetahui farmakodinamika obat asam mefenamat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam mefenamat

Nama & Struktur Kimia N-(2,3-Xylyl) antranilic acid. Sifat fisiko kimia
Pemberian serbuk hablur, putih atau hampir putih; melebur padasuhu lebih kurang
230o C disertai peruraian, larut dalam larutan alkali hidroksida; agak sukar larut dalam
kloroform; sukar larut dalam etanol dan dalam methanol; praktis tidak larutdalam
air.Asam mefenamat memiliki kelarutan yang kecil dalam air (0,0041 g/100 ml (25°C)dan 0,008
g/100 ml (37°C) pada pH 7,1). Kelarutan asam mefenamat yang kecil dalam air menjadikan
tahap penentu kecepatan terhadap bioavailabilitasnya adalah laju disolusi asam
mefenamat dalam media aqueous.

Asam Mefenamat adalah termasuk obat pereda nyeri yang digolongkan sebagai
NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs). Asam mefenamat biasa digunakan
untuk mengatasi berbagai jenis rasa nyeri, namun lebih sering diresepkan untuk
mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit ketika atau menjelang haid.
Seperti juga obat lain, tentunya asam mefenamat dapat menyebabkan efek samping.
Contoh yang sering terjadi adalah merangsang dan merusak lambung. Sebab itu, asam
mefenamat sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mengidap gangguan
lambung,dan sebaiknya diberikan pada saat lambung tidak dalam kondisi kosong atau
setelah makan.

Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi
dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna
sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.

Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini


cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh
pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak
mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan

6
Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik). Efek samping obat analgesik perifer:
kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.

Asam mefenamat juga termasuk dalam label obat keras (lihat label gambar
pada kemasan) yang artinya harus dengan resep dokter serta penggunaanya perlu
diawasi.

Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat


terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus
diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia
dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Adapun nama dagang obat yang
mengandung asam mefenamat adalah mefamat, mefinter, mefix, megastan,
panstonal forteponstan, pondex, ponalar.

B. Farmakokinetika

Asam mefenamat diabsorbsi dengan cepat dari saluran gastrointestinal apabila diberikan
secara oral. Kadar plasma puncak dapat dicapai 1 sampai 2 jam setelah pemberian
2x250 mg kapsul asam mefenamat; Cmax dari asam mefenamat bebas adalah sebesar
3.5µg/mL dan T1/2 dalam plasma sekitar 3 sampai 4 jam. Pemberian dosis tunggal
secara oralsebesar 1000 mg memberikan kadar plasma puncak sebesar 10 µg/mL
selama 2 sampai 4 jam dengan T1/2 dalam plasma sekitar 2 jam. Pemberian dosis
ganda memberikan kadar plasma puncak yang proporsional tanpa adanya bukti
akumulasi dari obat. Pemberian berulang asammefenamat (kapsul 250 mg)
menghasilkan kadar plasma puncak sebesar 3.7 sampai 6.7µg/mL dalam 1 sampai 2.5 jam
setelah pemberian masing-masing dosis.

Asam mefenamat memiliki dua produk metabolit, yaitu hidroksimetil dan


turunan suatu karboksi, keduanya dapat diidentifikasi dalam plasma dan urin. Asam
mefenamat danmetabolitnya berkonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian besar
diekskresikan lewat urin, tetapi ada juga sebagian kecil yang melalui feces. Pada pemberian
dosis tunggal, 67%dari total dosis diekskresikan melalui urin sebagai obat yang tidak
mengalami perubahan atausebagai 1 dari 2 metabolitnya. 20-25% dosis diekskresikan
melalui feces pada 3 hari pertama.

7
C. Farmakodinamika

Asam mefenamat dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri sedang


dalam berbagai kondisi seperti nyeri otot, nyeri sendi, nyeri ketika atau menjelang
haid, sakit kepaladan sakit gigi.

Secara terperinci efek dari asam mefenamat antara lain:

1. Nyeri perut ketika masa menstruasi (dysmenorrhoea)


2. Pendarahan yang tidak normal pada saat menstruasi
3. Sakit kepala
4. Penyakit yang disertai dengan radang
5. Nyeri otot (myalgia)
6. Osteoarthritis
7. Nyeri dan inflamasi
8. Nyeri pada saat melahirkan
9. Nyeri ketika dioperasi
10. Sakit gigi

Karena asam mefenamat termasuk kedalam golongan (NSAID), maka kerja


utama kebanyakan nonsteroidal anti inflammatory drugs (NSAID) adalah sebagai
penghambat sintesis prostaglandin, sedangkan kerja utama obat anti radang
glukokortikoid menghambat pembebasan asam arakidonat.

Asam mefenamat bekerja dengan membloking aktivitas dari suatu enzim


dalam tubuh yang dinamakan siklooksigenase. Siklooksigenase adalah enzim yang
berperan pada beberapa proses produksi substansi kimia dalam tubuh, salah satunya adalah
prostaglandin. Prostaglandin diproduksi dalam merespons kerusakan/adanya luka atau
penyakit lain yangmengakibatkan rasa nyeri, pembengkakan dan peradangan.
Prostaglandin (PG) sebenarnya bukan sebagai mediator radang, lebih tepat dikatakan sebagai
modulator dari reaksi radang.Sebagai penyebab radang, PG bekerja lemah, berpotensi kuat
setelah berkombinasi denganmediator atau substansi lain yang dibebaskan secara
lokal, autakoid seperti histamin,serotonin, PG lain dan leukotrien. Prostaglandin
paling sensibel pada reseptor rasa sakit didaerah perifer. Prostaglandin merupakan
vasodilator potensial, dilatasi terjadi pada arteriol, prekapiler, pembuluh sfingter dan
8
postkapiler venula. Walaupun PG merupakan vasodilator potensial tetapi bukan
sebagai vasodilator universal. Selain PG dari alur sikooksigenase jugadihasilkan
tromboksan. Tromboksan A2 berkemampuan menginduksi agr egasi platelet maupun
reaksi pembebasan platelet.

D. Efek Samping dan Dosis

Efek samping asam mefenamat yang paling menonjol adalah kemampuannya


merangsang dan gejala iritasi terhadap mukosa lambung. Oleh karena itu, asam
mefenamat sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mempunyai sakit mag atau
gangguan lambung lainnya. Risiko perdarahan lambung ini akan lebih besar lagi pada peminum
alkohol. Untuk mengurangi risiko gangguan lambung, sebaiknya obat-obat yang
mengandung asam mefenamat dikonsumsi bersama makanan atau susu.

Selain dapat menyebabkan gangguan lambung (kembung, nyeri, keram, dan


perdarahan lambung), Asam mefenamat juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing,
diare, mual dan muntah bagi orang-or ang yang peka. Kadang-kadang juga dapat
terjadi gangguan penglihatan dan pendengaran, penglihatan menjadi kabur dan telinga
berdenging. Asam mefenamat juga dapat menyebabkan kantuk. Karena itu, orang
yang sedang mengonsumsi asam mefenamat dilarang mengendarai kendaraan,
menjalankan mesin, dan melakukan aktivitas lain yang memerlukan kesadaran tinggi.

Perdarahan yang cukup parah di lambung dapat terjadi jika mengonsumsi asam
mefenamat dalam jangka waktu cukup lama ditandai dengan kotoran (faeces) berubah
warna menjadi kehitaman, atau terdapat bercak-bercak darah dan terjadi muntah
darah. Over dosis asam mefenamat biasanya ditandai dengan mual, muntah, perdarahan
lambung, pusing, sakit kepala, diare, telinga berdenging, penglihatan kabur, berkeringat
banyak, napas melemah, kejang, dan dapat mengakibatkan kematian.

Selain tidak boleh diberikan kepada penderita gangguan lambung dan


peminum alkohol, asam mefenamat juga tidak boleh diberikan kepada orang-orang
yang alergi terhadap salah satu obat golongan NSAIDS (misalnya yang mengandung
ketoprofen, naproxen,diclofenac, fenoprofen, flurbiprofen, indomethacin, nabumetone,
oxaprozin, piroxicam, danlain-lain), penderita gangguan jantung, ginjal, atau hati, dan
penderita hipertensi (tekanandarah tinggi).

9
Wanita hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi asam mefenamat, sebab
walaupun belum dapat dipastikan asam mefenamat dapat membahayakan janin di
dalam kandungan, beberapa obat yang satu golongan dengan asam mefenamat terbukti
dapat mengganggu perkembangan jantung janin di dalam kandungan.
Asam mefenamat juga dapat keluar bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena
itu,wanita menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi asam mefenamat. Asam
mefenamat sebaiknya juga tidak diberikan pada anak-anak atau pasien usia lanjut,
sebab dapat menyebabkan efek samping yang lebih parah. Karena efek toksiknya
maka di Amerika Serikat obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak
dibawah 14 tahun dan wanita hamil, dan pemberiannya tidak lebih dari 7 hari.
Dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari. Dosis yang dianjurkan untuk
nyeri akut pada dewasa dan anak diatas 14 tahun adalah 500 mg sebagai dosis awal yang di ikuti
dengan 250 mg tiap 6 jam bila diperlukan, biasanya tidak lebih dari satu minggu. Untuk mengatasi
nyeri haid, dosis yang dianjurkan adalah 500 mg sebagai dosis awal yang diikuti dengan 250 mg
tiap 6 jam, penggunaan tidak boleh lebih dari 2 sampai 3 hari yang dimulai saat menstruasi hari
pertama atau pada saat adanya rasa nyeri.Sediaan yang beredar di pasaran: Ponstan,
mefinal, mefamat, stanza, molasic dan lain sebagainya.

10
BAB III

KESIMPULAN & SARAN

A. KESIMPULAN
Asam Mefenamat adalah termasuk obat pereda nyeri yang digolongkan sebagai
NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs). Asam mefenamat lebih sering
diresepkan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit ketika atau
menjelang haid. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia
dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Asam mefenamat memiliki dua
produk metabolit, yaitu hidroksimetil dan turunan suatu karboksi, keduanya dapat
diidentifikasi dalam plasma dan urin. Adapun nama dagang obat yang mengandung
asam mefenamat adalah mefamat, mefinter, mefix, megastan, panstonal
forteponstan, pondex, ponalar. Secara terperinci efek dari asam mefenamat antara
lain: Nyeri perut ketika masa menstruasi (dysmenorrhoea), Pendarahan yang tidak
normal pada saat menstruasi, Sakit kepala, Penyakit yang disertai dengan radang,
Nyeri otot (myalgia), Osteoarthritis, Nyeri dan inflamasi, Nyeri pada saat melahirkan,
Nyeri ketika dioperasi, Sakit gigi. Penyajian dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Kontra indikasi obat Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal,
asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat. Pemakaian secara hati-hati pada
penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.

B. SARAN

Asam mefenamat adalah termasuk jenis obat keras maka penggunaan


memerlukan resep dokter atau apoteker penyaji obat tersebut serta penggunaanya
perlu diawasi.

Kami sadar bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna maka dari itu
kami memerlukan kritikan dan tanggapan yang bersifat konstruktif guna terciptanya
kesempurnaan dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Farmakologi dan Terapeutik UI. 2007. Farmakologi dan Terapi . Edisi
5.Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Katzung,B.G.1997. Farmakologi Dasar dan Klinik , ed IV.Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran


EGC

Tjay, Tan Hoan,Drs.,Rahardja,Kirana,Drs.2002. Obat-obat Penting . Jakarta :Gramedia

Rachadian, Dani. 2009. Buku Obat-Obat. Yogyakarta: Berlico Mulia Farma.


http://blogkita.info
http://digilib.itb.ac.id
http://id.wikipedia.org
http://mediapenunjangmedis.dikirismanto.com

12

Anda mungkin juga menyukai