STRUKTUR AKTIVITAS
TURUNAN 5-PIRAZOLIDINDION
Disusun oleh :
1. Intan Cahyaningrum (4301416018)
2. Nurul Aisyara (4301416089)
3.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5
2.1 Turunan 5-pirazolidindion .................................................................... 5
2.2 Hubungan struktur dan aktivitas ........................................................... 5
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
zat dengan efek samping relatif sedikit, yakni ibuprofen, naproksen, diklofenak
(Tan & Rahardja, 2008)
Berdasarkan struktur kimianya obat antiradang bukan steroid dibagi
menjadi tujuh kelompok yaitu turunan salisilat, turunan 5-pirazolidindion, turunan
asam N-arilantranilat, turunan asam arilasetat, turunan heteroarilasetat, turunan
oksikam dan turunan lain lain. Analgesik non-narkotik mengurangi nyeri dengan
dua aksi yaitu di sistem saraf pusat dan perifer. Tempat aksi utama yaitu di sistem
saraf perifer dan pada level nosiseptor dapat mengurangi penyebab nyeri. Sensasi
nyeri berhubungan dengan pelepasan substansi endogen seperti prostaglandin,
bradikinin (Katzung, 2007). Struktur dan aktifitas dari NSAID akan dibahas lebih
lanjut dalam makalah ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
3. Penggantian cincin benzen dengan siklopenten atau siklopentan akan
membuat senyawa menjadi tidak aktif.
Peningkatan keasaman akan menurunkan aktivitas antiradang dan
meningkatkan efek urikosurik.
Contoh:
Fenilbutazon, adalah suatu pra-obat, dalam tubuh akan mengalami
metabolisme, yaitu hidroksilasi aromatik, menjadi oksifenbutazon yang
aktif sebagai antiradang dan analgesik. Absorbsi obat dalam saluran cerna
cepat, ± 99% obat terikat oleh protein plasma. Kadar plasma tertingginya
dicapai dalam waktu 1-7 jam, dengan waktu paro ± 3 hari.
Oksifenbutazon (tanderil, reozon), menimbulkan efek samping iritasi
lambung yang lebih rendah dibanding fenilbutazon. Absorbsi obat dalam
saluran cerna cepat, ± 99% obat terikat oleh protein plasma. Kadar plasma
tertingginya dicapai dalam waktu 2-12 jam, dengan waktu paro 2-3 hari.
Sulfinpirazon (pKa = 2,8 ), mengandung sulfinil yang bersifat hirofil,
dapat meningkatkan ekskresi asam urat sehingga digunakan untuk
pengobatan pirai yang kronik. Masa kerja sulfinpirazon relatif pendek,
pada manusia mempunyai waktu paro 2 jam, bila dibandingkan dengan
fenilbutazon (pKa = 4,5) atau oksifenbutazon (pKa= 4,7), yang
mempunyai waktu paro 48-72 jam.
Bumadizon kalsium semihidrat (eumotol), merupakan produk utama
hidrolisis fenilbutazon, mempunyai efek analgesik, antipiretik dan
antiradang. Bumadizon digunakan untuk pengobatan rematik artritis akut.
Gambar 3. Struktur Bumadizon
6
BAB III
KESIMPULAN
1. Analgetika adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat
secara selektif , digunakan untuk mengurangi rasa sakit tanpa
mempengaruhi kesadaran..
2. Analgetika non narkotik digunakan untuk menggunakan rasa sakit yang
ringan sampai moderat,sehingga sering disebut analgetika ringan, juga
untuk menurunkan suhu badan pada keadaan panas badan yang tinggi dan
sebagai antiradang untuk pengobatan rematik. Analgetika non narkotik
bekerja pada perifer dan sentrai sistem saraf pusat.
3. Berdasarkan struktur kimiawi analgetika non narkotik dibagi menjadi dua
kelompok yaitu analgetik- antipiretika dan obat antiradang bukan steroid
(Non Steroid Antiinflamatory Drugs = NSAID).
4. Obat Antiradang Bukan Steroid Berdasarkan struktur kimianya obat
antiradang bukan steroid dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu turunan
salisilat, turunan 5-pirazolidindion, turunan asam N-arilantranilat, turunan
asam arilasetat,turunan heteroarilasetat, turunan oksikam dan turunan lain
lain.
7
DAFTAR PUSTAKA
Katzung B. G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology 10th ed. Boston: McGraw.
Tan Hoan Tjay, Kirana Raharja. 2008. Obat-obat Penting Edisi 6. Jakarta:
Gramedia.