“SALEP”
Disusun oleh :
Kelompok : 2 (Dua)
` Fitri suryaningish
Esterlita Rumayar
Priska laode
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
PRODI S1 FARMASI
2020
I. RESEP ASLI
RESEP I
Keterangan resep I
Singkata Nama Latin Arti
n Latin
∫ Signa Tandai
R/ Recipe Ambillah
Quantum
q.s Seccukupnya
statis
M.f Miscefak Campur dan buatlah
ungt unguentum Salep
Masukan kedalam
Da in pot Da in pot
tempat salep
No II Nomeru Duo Sebanyak dua
Usus Untuk pemakaian
u.e
externum Luar
Mane et
M et vesp Pagi dan malam
vespere
Pro Pro Untuk
Narasi resep I
bahasa latin
Recipe Chloramphenicol 150 mg, miconazole 1 tube, Lanolin quantum
statis, acid salicyl 0,5% dan LCD 3%. Misce fac unguenta da in pot nomero
duo. Signa usus eksternum mane et vespere. Pro Fitri umur 18 tahun.
bahasa indonesia
Ambillah Chloramphenicol 150 mg, miconazole 1 tube, Lanolin
secukupnya, acid salicyl 0,5% dan LCD 3%. Campur dan buatlah salep
masukkan kedalam tempat salep sebanyak dua. Tandai pemakaian luar pagi
dan malam. Untuk Fitri umur 18 tahun.
Keterangan resep II
- R/ : Recipe : ambillah
- m.f : misce fac : campur,buat
- ungt. : unguentum : salep
- da in pot : da in pot : masukan ke dalam tempat
- No I : nomeru unus : sebanyak satu
- S : signa : tandai
- t. d.d : ter de die : 3 kali sehari
- u.e : usus externus : untuk obat luar
- pro : pro : untuk
Narasi resep II
bahasa latin
Recipe Hidrokortison Cream 1 tube, Propylenglikol 1, Adeslanae 1,
Vaselineum album 10%, Acid Salicyl 1% , misce fac, unguentum, da in
potio, nomeru unus, signa, ter de die, usus externus
bahasa Indonesia
Ambillah Recipe Hidrokortison Cream 1 tube, Propylenglikol 1,
Adeslanae 1, Vaselineum album 10%, Acid Salicyl 1% , campur dan
buatlah salep, masukan kedalam tempat , sebanyak satu,tandai, tiga kali
sehari untuk obat luar.
II. KLINIS
I. Chloramphenicolhum
Kloramfenikol merupakan salah satu golongan antibiotika yang
dapat digunakan pada pengobatan pentakit infeksi pada kulit. Preparat
topikalnya tersedia di perdagangan dalam bentuk salep. Obat dalam
bentuk salep atau setangah padat lainnya akan berkhasiat apabila aktif
mampu dilepaskan dari basisnya, kemudian diabsorpsi dan bereaksi
sesuai efek yang dikehendaki. Umumnya proses pelepasan obat dari
baisisnya mengikuti mekanisme difusi pasif (Higuchi, 1961)
Kloramfenikol tidak dapat dideteksi di sumsum tulang ketika
antibiotik diberikan baik dalam air minum atau oleh gavage, meskipun
itu terdeteksi dalam serum (Williams TC¸1998).
II. Miconazole
Miconazole merupakan obat anti jamur yang termasuk
golongan azol. Obat ini merupakan turunan dari imidazole. Obat ini
bersifat fungistatik terhadap jamur (menghambat pertumbuhan) namun
pada jamur yang rentan terhadap obat ini seperti golongan Candida,
obat ini dapat bersifat fungsidal (mematikan jamur). Miconazole
digunakan untuk pengobatan dermatofita, pitiriasis versikolor dan
kutaneus kandidiasis. Miconazole 2% krim digunakan untuk infeksi
jamur dermatofita, dengan dosis dan lamanya pengobatan tergantung
dari kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-6 minggu dan
dioleskan 1-2 kali sehari.
Sebagian besar kasus tinea kruris berespon baik dengan
preparat anti jamur topikal. Akan tetapi pada lesi yang luas, tidak
dapat mentoleransi obat topikal, gagal dengan pengobatan topikal dan
penderita dengan infeksi kronis maka diperlukan pemberian preparat
antijamur sistemik.11 Terapi oral diperlukan jika wilayah infeksi yang
terlibat lebih luas atau di mana infeksi kronis atau berulan. (Djuanda
Adhi, dkk. 2009)
III. Lanolin
Lanolin Disebut juga adeps lanae, merupakan lemak bulu
domba. Banyak digunakan pada produk kosmetik dan pelumas.
Sebagai bahan dasar salep lanolin bersifat hipoalergik diserap oleh
kulit. ( Ignatius Darma Juwono, 2007 )
VII. Adepslanae
Cold ceam merupakan emulsi air dalam minyak, yang salah
satu komponennya adalah adeps lanae. Adeps lanae berfungsi
meningkatkan sifat serap air, sehingga diperkirakan mempengaruhi
pelepasan asam salisilat yang bersifat sukar larut dalam air. Oleh
karena itu dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi adeps
lanae dalam dasar salep cold cream terhadap pelepasan asam salisilat.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat empat formula salep asam
salisilat dalam dasar cold cream dengan variasi konsentrasi adeps
lanae 0%, 5%, 10%, dan 15%. Uji salep secara fisik yang dilakukan
adalah uji homogenitas dan uji kelengketan, dilanjutkan dengan uji
disolusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa homogenitas salep sesuai
dengan persyaratan yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi III.
Uji kelengketan salep menunjukan bahwa semakin banyak konsentrasi
adeps lanae yang ditambahkan, daya lengket salep semakin kecil. Uji
disolusi salep menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi adep
lanae semakin besar pula kecepatan pelarutan salep asam salisilat.
(Depkes RI, 1979)
VIII. Propylenglikol
Propilen gikol banyak digunakan sebagai pelarut dalam berbagai
formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral. Propilen glikol
digunakan dalam kosmetik sebagai emulsifier. Pemeriannya cairan
kental, jernih, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis. Propilen
glikol memiliki kelarutan dapat bercampur dengan air, etanol,
kloroform, eter, namun tidak dapat larut dalam eter, minyak tanah dan
minyak lemak (Kibbe, 2006).
IX. Vaselinum album
Vaselinum album atau vaselin putih merupakan campuran
hidrokarbon setengah padat yang telah diputihkan diperoleh dari
minyak mineral. Pemerian vaselinum album masa seperti lemak, putih
atau kekuningan, pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan
tipis setelah didinginkan pada suhu 0o. Vaselinum album mempunyai
kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95%, namun larut
dalam kloroform dan eter (Depkes, 2014).
I.II Indikasi
1) Acid salicyl (Hadusoebroto dan Senandi budiman, 2019)
Indikasi : Zat anti jerawat dan keratolitik yang lazim
diberikan secara topical
Kontra indikasi : Dengan konsentrasi 1%-15% dapat
menimbulkan injury pada epidermis dalam jangka
waktu dua hingga 14 hari. Efloresensi yang
dapat muncul akibat pajanan asam salisilat
sendiri berupa eritema, edema, fisura disertai
dengan eksfoliasi eritema.
III.BENTUK SEDIAAN
1) Hidrokortison Cream : Setengah Padat
2) Propyleglikol : Setengah Padat
3) Adepslanae : Setengah Padat
4) Vaselinun album : Setengah Padat
5) Acid salicyl : Setengah Padat
6) Chloramphenucolum : Setengah Padat
7) Miconazole : Setengah Padat
8) Lanolin : Setengah Padat
9) LCD : Setengah Padat
Cara Pemakaian : Untuk dosis salep ophtalmic, gunakan satu tetes setiap
3 jam, untuk dosis larutan (Obat tetes mata) ophtalmic
gunakan satu tetes setiap 1-4 jam
I. URAIAN BAHAN
V.I Resep 1
1.1. Chloramphenicolum (IAI, 2012; Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi :Chloramphenicolum
- Nama lain :Chloramex, Alpharma, Kemicetine
- Rumus molekul :C11H12Cl2N2O5
- Rumus struktur :
- Pemerian :
- Kelarutan
Larutan dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%)
dan dalam 7 bagian propilenglikol;sukar larut dalam kloroform dan
dalam eter
- Khasiat :
Antibiotik, antibakteri (gram positif, gram megatif, riketsia, klamidin),
infeksi meningitis (Martindale edisi 30 hal 1440
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
1.2. Miconazole Cream (Tjay, H., 2007; Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Miconazole cream
- Nama lain : Mikonazol, Doktarin, Gyno-Doktarin
- Rumus molekul :C18H14Cl4NO.HNO3
- Rumus struktur :
- Pemerian :
Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk hablur putih; rasa agak manis, tajam dan
stabil di udara. Bentuk sintesis warna putih dan tidak
berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami.
- Kelarutan
Sukar larut dalam air dan dalam benzena;
mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam
air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform.
- Khasiat :Antiseptikum ekstern
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Resep 2
1.1. Hidrokortison Cream (Dirjen POM, 1979; Gunawan, S., 2007; IAI, 2012;
Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Hydrocortisonum Cream
- Nama lain : Hidrokortison, Dexametason, Predniso(10)n
- Rumus molekul :C21H30O5
- ARumus struktur :
- Pemerian :
Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk hablur putih, rasa agak manis, tajam dan
stabil di udara. Bentuk sintesis warna putih dan tidak
berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami.
- Kelarutan :
Sukar larut dalam air dan dalam benzene,
mudah larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam
air mendidih, agak sukar larut dalam kloroform.
- Khasiat : Antiseptikum ekstern
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
1.6 LCD (Pharmacists Association 2009).
LCD banyak digunakan dalam kosmetik dan obat-obatan topikal
formulasi, dan umumnya dianggap sebagai bahan tidak beracun. Dipaparan
mata, kulit, dan selaput lendir, bisa asam linoleat menyebabkan iritasi ringan.
VII. PERITUNGAN BAHAN
II. Resep 1
150 mg
Chloromphenicolum =
2
=75 mg
= 0,075 g
10 g
Miconazole Cream =
2
=5g
Lanolin = Secukupnya
0,5 g
Acid Salicyl = x5
100
= 0,0125 g
LCD = 3%
3
= x 10 g
100
30
=
100
= 0,3 gr
III.Resep 2
= 10 g
Propylenglikol =1g
= 1 ml
=20 tetes
Adeps lanae =1 g
1
= x 10
100
=0,1 g
APOTEK CARYANGGA
FITRI S.Farm., Apt
SIP: 1245/UDR/ 63
Jl. Pt. Pg. Tolangohula
Gorontalo, 16/1/2016
COPY RESEP
Dokter : dr. Eman Rahim
Pro/umur : Nn. Fitri / 18 tahun
Tgl resep : 16/1/16
R/Chloramphenicolhum
150 mg
Miconazole 1 tubr
Lanolin q.s
Acid salicyl 0,5 %
LCD 3%
APOTEK CARYANGGA
FITRI S.Farm., Apt
SIP: 1245/UDR/ 63
Jl. Pt. Pg. Tolangohula
Gorontalo, 16/1/2016
COPY RESEP
Dokter : dr. Dede S
Pro/umur : Ny. Ifa / 39 tahun
Tgl resep : 16/1/16
Vaselinum album 10
Acid salicyl 1%
pcc
Katzung, Betram and Trevor Anthony.(2005) : Basic and Clinical Volume 06,
Nomor 01 (2019) Pharmacology, 13th Edition, Lange Medical Book,
SanFransisco.
Puspita S. 2018. Evaluasi Mutu Fisik Sediaan Krim Hidrokortison Generik dan
Generik Berlogo. Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2.
Puspita S. 2018. Evaluasi Mutu Fisik Sediaan Krim Hidrokortison Generik dan
Generik Berlogo. Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2.