IMMUNOMODULATOR
Eman Sutrisna
Department of Pharmacology
KOMPETENSI
Mampu :
Menjelaskan mekanisme pengaturan sistem
imun
Menerapkan prinsip-prinsip penggunaan obat
yang mempengaruhi sistem imun untuk
kepentingan klinik yang terkait kebidanan.
RESPON IMUN ?
Reaksi tubuh terhadap zat/benda asing dengan
/tanpa disertai timbulnya gangguan
netralisasi,
metabolisme ataupun
Diperantarai antibodi
Gejala cepat (dalam menit sampai jam)
Terdapat 3 kategori :
1. Hipersensitivitas Tipe 1
2. Hipersensitivitas Tipe 2
3. Hipersensitivitas Tipe 3
Tipe 1
Tipe II
Pembentukan kompleks antigen antibodi antara
antigen asing dengan IgM atau IgG.
transfusi darah apabila darah donor tidak benar-benar
cocok dengan resipien.
Antibodi yg terbentuk sebelumnya berikatan dengan
antigen sel darah merah donor aktifkan kaskade
komplemen
Tipe III
meningkatnya kadar kompleks antigen
antibodi yang menyebabkan kerusakan
jaringan.
Pembentukan kompleks antigen antibodi
deposisi kompleks pada membrana basalis
mengaktivasi komplemen untuk
menghasilkan komponen berfungsi
anafilaktoid & kemotaktik (C5a, C3a, C4a)
Tipe Lambat : Tipe IV
Diperantarai oleh sel
Terjadi setelah 2 3 hari pemaparan antigen
Menginduksi respons inflamasi lokal & merusak
jaringan melalui influks antigen dengan sel-sel
inflamatori nonspesifik (tu. Makrofag & netrofil)
Sel dilepaskan karena pengaruh sitokin TH1
induksi ekstravasasi & kemotaksis monosit &
netrofil, menginduksi mielopoiesis & mengaktivasi
makrofag.
Makrofag teraktivasi :
1. Daya fagositosis meningkat.
2. Aktivitas mikrobisidal meningkat.
3. Fungsi sebagai APC meningkat.
4. Melepaskan banyak enzim pencerna berperan
dalam kerusakan jaringan.
Penyebab :
Kongenital
Faktor ekstrinsik, misalnya: infeksi
bakteri/virus , pengobatan.
IMUNOSUPRESAN
IMUNOSUPRESAN
Indikasi utama :
Transplantasi organ
Penyakit otoimun
Kekurangan :
Digunakan seumur hidup
Resiko infeksi dan kanker >>
OBAT IMUNOSUPRESAN
1. Glukokortikoid
2. Inhibitor kalsineurin
3. Obat antiproliferatif atau antimetabolik
4. Antibodi
GLUKOKORTIKOID
Hormon yang dihasilkan korteks adrenal
disebut hormon adrenokortikal
Mineralkortikoid (Aldosteron)
Glukokortikoid (Cortisol)
Androgen
Kortikosteroid + reseptor mengatur
ekspresi gen
(butuh waktu)
FARMAKODINAMIK
3 domain fungsional
reseptor glukokortikoid :
1. Glukokortikoid-binding
domain
2. DNA-binding domain
3. Amino-terminal domain
Model interaksi steroid, reseptor steroid,
dan proses yang terjadi pada sel target
EFEK THD SISTEM IMUN
Jumlah eosinofil, basofil, monosit, dan
limfosit di sirkulasi <<
Apoptosis sel
Proliferasi sel-T <<
IL-2<< prolif.sel-T<<
Mekanisme kerja :
Azatioprin + nukleofil
6-merkaptopurin
6-Tio-IMP
mhambat translasi
proliferasi <<
fungsi limfosit <<<
Mikofenolat Mofetil
Efek :
Prolif. & fungsi limfosit B & T <<
Antibodi <<, adhesi sel <<, migrasi <<
4. Metotreksat
As.folat FH4
Mekanisme kerja :
Siklofosfamid : agen alkilasi DNA
Efek mutagenik/sitostatik
Infliximab
Tumor-tumor sekunder
Mekanisme :
Prolif.limfosit&IL-2 >>
Toksisitas limf. >>, aktivitas killer cell >>
Aktivitas interferon- >>
Aktivasi imunitas selular
VAKSIN & IMUNISASI
UPAYA PREVENTIF PENYAKIT
Primer
Upaya menghindari kejadian sakit dan cacat
Nutrisi, imunisasi, proteksi cedera dan
keracunan
Sekunder
Upaya deteksi dini penyakit pengobatan sedini
mungkin menghindari sekuele fisik maupun
mental
Terapi obat dan Non Obat
Tersier
Upaya mencegah kelanjutan sakit dan risiko
kecacatan lanjut
Rehabilitasi Medik
APA SIH..IMUNISASI.?
Inactivated Vaccine
Seluruh sel Virus : influenza, polio, rabies, hepatitis A
Seluruh sel bakteri : pertusis, tifoid, kolera
Toksoid : Difteri, Tetanus, Botulinum
Polisakarida : pneumokokus, meningokokus,
haemophilus influenza
Fraksinonal : hepatitis B, Influenza
VAKSINASI...
MENJAMIN KEKEBALAN ???
HiB
Cacar
THANK YOU