Anda di halaman 1dari 4

Informatika

Analisis prioritas masalah

Dari sudut pandang informatika prioritas masalah yang ada dalam kasus ini adalah
dalam melakukan pendataan secara online harus disiapkan suatu aplikasi untuk rekam medis
online table yang berisi data kondisi pasien dan info kesehatan seperti suhu tubuh tekanan
darah alergi obat pemyakit penyerta serta hasil lab secara real time yang akan mempermudah
dokter dalam mendiganosis pasien dan apoteker dalam melayani pengobatan pasien.
Informatika bisa dimulai dari basic keilmuan nya yang mengolah informasi menggunakan
computer. Informasi tersebut bisa berupa data pasien penyakit maupun data data lainnya yang
bisa digunakan untuk dijadikan sumber informasi secara digital karena lebih praktis bagi
profesi lainnya, sehingga profesi lain yang terlibat dapat dengan mudah mengesekusi
tugasnya masing masing

Analisis Potensi
Secara umum, informatika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari
transformasi berlambang yaitu data yang berbasis pada mesin komputasi. Mencakup
beberapa bidang diantaranya sistem informasi, ilmu komputer, ilmu informasi, sistem
komputer dan aplikasi-aplikasi pengembangan informatika yang lainnya. Informatika
mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk
mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan tersebut, serta
menampilkan dalam bentuk informasi (Filkom, 2017).
Menurut (Banguntapan, 2012) Terdapat peran informatika dalam dunia kesehatan,
antara lain:
1. Sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronis.
2. Untuk mencari informasi tentang seseorang pasien, pengunjung dapat berinteraksi
secara langsung dengan terminal yang disediakan untuk keperluan itu. Dengan
mengetikkan sepenggal nama, sistem informasi akan segera menyajikan informasi
tentang pasien yang memenuhi krteria pencarian.
3. Teknologi informasi diterapkan pada peralatan medis misal CT Scan (Computer
Tomography). CT Scan adalah peralatan yang mampu memotret bagian dalam tubuh
seseorang tanpa harus dilakukan pembedahan.
4. Mycin merupakan contoh system pakar yang digunakan untuk membantu juru medis
mendiagnosis penyakit darah yang cepat menular dan kemudian dapat memberikan
saran berupa penggunaan antibiotic yang sesuai. (sistem pakar adalah perangkat lunak
yang ditujukan untuk meniru keahlian seseorang dalam bidang tertentu).
5. Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu
tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
6. Penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor
dalam tubuh pasien.
7. Dalam bidang jasa pelayanan kesehatan, teknologi informasi berguna untuk
memberikan pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai kepada sistem
penagihan yang bisa dilihat melalui internet.
8. Penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah
satunya adalah USG (Ultra sonografi). USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor.
9. Teknologi nirkabel. Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya
sudah dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Saat ini, jaringan nirkabel menjadi
primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat
mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke
dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.
10. Pencarian dan peletakan dan informasi obat-obatan.
11. Penggunaan Biosensor. Biosensor merupakan suatu alat Instrumen elektronik yang
bekerja untuk mendektesi sample biokimia. Contoh paling sederhana adalah alat uji
diabetes.
Dalam penerapannya, teknologi internet mampu membantu orang-orang di pelosok
atau daerah terpinggirkan untuk mengakses infomasi tentang pencegahan HIV atau tindakan
yang harus dilakukan (Hemera, 2019). Dalam kasus, penanganan pasien dengan HIV dapat
ditanggulangi dengan teknologi informatika. Oleh para ilmuwan, metode ini disebut sebagai
e-health, yang merupakan kunci dalam meningkatkan efisiensi dalam pengobatan pasien. Di
samping itu rekam medis secara elektronik dapat menguatkan kepedulian terhadap
HIV/AIDS dengan mendapatkan informasi pasien secara akurat dan tepat waktu. Praktik
pengobatan yang dilakukan dengan telepon selular pintar biasa disebut dengan M-Health
singkatan dari mobile-health. Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization
(WHO) mengatakan bahwa ponsel pintar dapat dilakukan untuk menganggulangi suatu
penyakit yaitu dalam memonitor kesehatan pasien, membantu kebutuhan pengobatan pasien
dan praktik pengobatan untuk masyarakat umum.
Adanya media sosial menjadi sebuah kesempatan bagi siapapun untuk diskusi tentang
HIV/AIDS dan penanggulangannya. Bahkan, pemahaman tentang pencegahannya agar tidak
terjadi dan tersebar semakin luas. Siapapun dapat memanfaatkan media sosial tersebut,
terutama pihak-pihak yang memiliki gerakan mulia untuk menanggulangi HIV dan
merangkul para penderitanya. Sehingga, sangat berguna bagi pasien yang menderitanya.
Selain media sosial, penerapan dalam kasus ini, dapat dilakukan dalam hal pengontrolan
proses pengobatan. Pasien yang tidak patuh akan konsumsi obat dapat menggunakan sebuah
aplikasi yang mengatur agar penderita HIV/AIDS dapat hidup teratur dengan pengobatan
antiretroviral yang dilakukan secara berkala dan harus terus diawasi. Dengan demikian, pihak
rumah sakit atau pekerja medis dapat mengevaluasi data dan kebutuhan pasien tersebut.
Saat ini, sebenarnya praktik tersebut sudah dilakukan. Yaitu dengan media penyampaian
pesan seperti aplikasi WhatsApp, atau setidaknya dengan pesan singkat short message service
(SMS). Untuk tujuan yang sama dapat dipakai juga teknologi yang lebih expert, seperti
memanfaatkan electronic health records (EHR). Alat ini digunakan oleh pihak medis untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan mengetahui sertai memahami kondisi kesehatan yang
diikuti dengan efektivitas intervensi pengobatan.

Rencana Kerja Operasional

No Kegiatan Tujuan Waktu Pelaksana Evaluasi


1 Pencatatan data Dilakukannya Pada saat Informatika Kelengkapan
data pasien secara pendataan pasien datang data pasien
mengggunakan menggunakan ke tempat akan disimpan
aplikasi serta aplikasi agar pemeriksaan di arsip
menginformasikan data yang computer dan
data tersebut ke didapatkan akan dijaga
dalam softcopy mudah diolah kerahasiaannya
serta mudah
dipahami oleh
profesi lainnya
2 Kontrol pasien Sebagai bentuk Setiap aturan Informatika Mengevaluasi
dengan aplikasi reminder jam konsumsi apakah pasien
online (e-health), (pengingat) obat sudah
seperti WhatsApp, agar pasien mendapat obat,
SMS, EHR patuh akan jumlah obat
konsumsi obat dan ketepatan
waktu pasien
saat
mengkonsumsi
obat

DAFTAR PUSTAKA
Banguntapan. (2012, Desember 05). Pentingnya IT Dalam Dunia Kesehatan. Dipetik Juni 29,
2021, dari Puskesmas Banguntapan III- Bantul:
https://puskesmas.bantulkab.go.id/banguntapan3/2012/12/05/pentingnya-tunia-
kesehatan/
Filkom. (2017). Informatics Engineering. Dipetik Juni 29, 2021, dari Filkom:
https://filkom.ub.ac.id/page/read/informatika---ilmu-komputer-/8e3db40
Hemera. (2019, Desember 06). Menanggulangi HIV/AIDS Dengan Teknologi Komunikasi
dan Informasi. Dipetik Juni 29, 2021, dari Hemera Academy:
https://itlearningcenter.id/menanggulangi-hiv-aids-dengan-teknologi-komunikasi-dan-
informasi/

Anda mungkin juga menyukai