ANATOMI DAN
MORFOLOGI
TUMBUHAN
OBAT
Kelompok 4
Kelompok IV
– Alat
– Penggaris
– Buku FLORA
– Bahan
– Tanaman Pacar Air
Cara Kerja
Buku FLORA
• Determinasi Tanaman
Famili Tanaman
Determinasi Menurut Buku
FLORA
1. b. Tumbuhan-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikit nya dengan benang sari dan atau
putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga...(2).
2. b. Tiada alat pembelit, tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan
batang) poros daun atau tangkai daun...(3).
3. b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas...(4).
4. b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan atau bunga berlainan
dengan yang diterangkan diatas...(6).
6. b. Dengan daun yang jelas...(7).
7. b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya...(9).
9. b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat atau tidak membelit...(10).
10. b. Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet...(11).
Determinasi Menurut Buku
FLORA
11. b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaringan urat daun dan dari anak
cabang tulang daun yang kesamping dan yang serong keatas...(12).
12. a. Semua daun dalam karangan. Terdapat jela sbatang yang berdaun (Gol. 6)...(84).
84. a. Rumput-rumputan (herba)...(85).
85. b. Tanaman darat, bangun daun tidak garis...(86).
86. a. Bunga dengan taji...(70).
70. Balsaminaceae
Determinasi Menurut Buku
FLORA
Fam. 70. Balsaminaceae – bangsa pacar air
– Herba, kebanyakan dengan batang yang berair. Daun penumpu, jika ada, bentuk kelenjar.
Bunga zygomorph, berkelamin 2, diketiak. Daun kelompok 3 atau 5, lepas atau sebagian
melekat, yang terbawa kerap kali bertaji. Daun mahkota 5, lepas atau yang samping 4 melekat.
Benang sari 5. tangkai sari pendek, lepas atau agak bersatu. Kepala sari bersatu menjadi
tabung. Bakal buah menumpang, beruang, 4-5, bakal biji 2 sampai lebih peruang. Buah
membuka secara kenyal dan melemparkan biji, ataua buah batu dengan 5 inti.
– 1. Impateins
– 1. b. Daun atas kebanyakan tersebar...(2).
2. b. Bidang daun mahkota agak membentuk corong. Bakal buah dan buah berambut . . . . . . . .
. . . . . . . . . Impatiens balsamina.
Deskripsi Tanaman Menurut
Buku FLORA
Deskripsikan : Batang tegak, tinggi 0,3-0,8. Daun bentuk lanset, sampai pangkal tangkai
daun bergerigi tajam, runcing, 6-15 kali 2-3 cm. Bunga terkumpul 1-3,
tangkai berbunga 1, tidak beruas. 2 daun kelopak samping panjang lk 2
mm, yang ke 3 panjang lk 1,5 cm, bentuk corong miring, berwarna di
dalam dengan noda kuning, sedikit diatas pangkal memanjang menjadi
taji panjangnya 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, kelihatan seperti 3, merah,
ungu, putih, atau berwarna-warni. 4 daun mahkota samping bentuk
jantung terbalik, panjangn 2-2,5 cm, dua bersatu dengan kuku, yang ke-5
lepas, tidak berkuku, jauh lebih pendek, dengan tunas hijau, kepala sari
bersatu mejadi tudung yang putih kepala putik 5 buah bentuk telur
elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal . Tanaman hias dari India.
Balsemien, N, Pacar, J, Ind, S.
Klasifikasi Tanaman Pacar Air
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Geraniales
Famili : Balsaminaceae
Genus : Impatients
Spesies : Impatiens balsamina L.
– Kandungan dari daun Pacar Air mengandung senyawa flavoniod dan saponin.
Dari uji pendahuluan metabolit sekundernya daun pacar air mengandung
kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dengan steroid, diduga salah satu dari
senyawa tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap aktivitas anti bakteri
ekstrak daun pacar air.
Kandungan
Steroid
Kandungan
– Manfaat tanaman pacar air sebagai obat luka potong, bengkak-bengkak, koreng,
obat panas dalam, dan susah kencing bagi anak kecil, disamping itu tanaman
pacar air juga di gunakan untuk memerahkan kuku.
Kesimpulan
Kelompok 4
Kelompok IV
– Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) merupakan salah satu jenis ubi jalar yang
banyak ditemui di Indonesia selain berwarna putih, kuning dan merah. Ubi jalar
ungu jenis Ipomoea batatas L. Poir memiliki warna yang ungu yang cukup pekat
pada daging ubinya sehingga banyak menarik perhatian. Dalam sistematika
(taksonami) tumbuhanya. (Iriyanti 2012).
– Ubi jalar ungu telah dikembangkan di berbagai negara seiring dengan semakin
berkembangnya permintaan pasar terhadap makanan sehat. Ubi jalar ungu
dipergunakan di berbagai produk-produk komersial juga sebagai pewarna alami
pangan contohnya pada pengolahan mie, jus, roti, selai dan minuman fermentasi
(Truong et al., 2012).
– Nutrisi yang terkandung di dalam ubi jalar ungu adalah vitamin A, C, serat pangan,
zat besi, potasium dan protein (Mais, 2008).
Klasifikasi Ubi Jalar Ungu
– Kingdom : Plantae
– Devisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
– Ordo : Convolvulales
– Famili : Convolvulaceae (Suku kangkung-kangkungan)
– Genus : Ipomoea
– Spesies : Ipomoea Batatas L.
(Iriyanti, 2012)
Alat dan Bahan
Amylum Batatasae
yang belum diayak • Diayak ayakan no • Ditimbang
2 mm 1 mm 3 ᶣm > 3 ᶣm
Amylum Batatasae
Hasil Analisa
Hasil Penimbangan Amylum
150,3594 gram
– x 100% = 7,51%
2000 𝑔𝑟𝑎𝑚
Organoleptis
– Warna : Putih Kusam
– Bau : Tidak Berbau
– Rasa : Hambar
Makroskopis
Khasiat / Efek
Farmakologi
Khasiat
– ANTIOKSIDAN
– Warna ungu dari ubi jalar ungu berasal dari pigmen alami yang terkandung di
dalamnya. Pigmen hidrofilik antosianin termasuk golongan flavonoid yang menjadi
pewarna pada sebagian besar tanaman, yaitu warna biru, ungu dan merah. Hingga
saat ini telah ditemukan 23 jenis pigmen antosianidin basis (aglikon) dan 6 yang
umum ditemukan di tanaman adalah pelargonidin, cyanidin, peonidin, delphinidin,
petunidin dan malvidin (Kim et al., 2012).
– Kandungan antosianin yang tinggi di dalam umbi akarnya yaitu antosianidin
utamanya berupa sianidin dan peonidin (Jiao et al., 2012).
Khasiat
– ANTIBAKTERI
– Hasil pengujian skrinning fitokimia pada senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol
menunjukkan hasil positif. Hal tersebut membuktikan bahwa ubi jalar ungu
mengandung senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri. Dari ketiga senyawa yang
memiliki aktivitas antibakteri, senyawa flavonoid yang berperan paling besar. Marker
dari flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri terbesar yaitu senyawa antosianin,
rutin, dan quersetin. (Islamet al., 2002).
Kandungan Ubi Jalar
Ungu
Kandungan Ubi Jalar Ungu
– ANTOSIANIN
– Antosianin pada ubi jalar ungu mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Perbedaan
aktivitas antioksidan pada ubi jalar merah dan merah adalah pada jenis zat warnanya.
pada ubi jalar ungu terdapat antosianin yang mempunyai aktivitas antioksidan kuat.
(Timberlake dan Bridle 1982).
– Dengan demikian ubi jalar ungu mempunyai potensi besar sebagai sumber
antioksidan alami dan sekaligus sebagai pewarna ungu alami. (Pakorny et al.,2001).
Kandungan Ubi Jalar Ungu
– VITAMIN A
– Ubi jalar disebut sebagai makanan super oleh Center for Science in the Public Interest
dalah hal kandungan gizi . Ubi jalar berukuran sedang menyediakan lebih dari 200%
vitamin A dari kebutuhan harian yang disarankan. Vitamin A dalam tubuh akan
dihasilkan oleh betakaroten, yang merupakan zat yang memberikan warna orange,
kuning atau ungu pada ubi jalar . (Anonim A, 2016)
Kandungan Ubi Jalar Ungu
– Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat di alam yaitu sebagian
tumbuhan terdapat pada umbi dan batang serta biji bijian. Secara umum
Amylum terdiri atas amilosa.
– Amylum pada tanaman ubi jalar ungu dapat dibuat dengan cara memeras ubi
yang sudah diparut dan ditambahkan air kemudian sisa air perasan didiamkan
dan hasil endapannya dijemur dijemur.
– Amylum Ubi Jalar Ungu memiliki ciri khas yaitu Amylumnya seperti
berkelompok berkelompok
Daftar Pustaka
– Jawi I M, Suprapta D N, Sutirtayasa I WP. Efek Antioksidan Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoiea Batatas L)
Terhadap Hati Setelah Aktifitas Fisik Maksimal dengan Melihat Kadar AST dan ALT Darah pada Mencit.
Dexa Media. 2007; 20 (3)
– Jawi I M, Suprapta D N, Subawa AA N. Ubi Jalar Ungu Menurunkan Kadar MDA dalam Darah dan Hati Mencit
Setelah Aktifitas Fisik Maksimal. Jurnal Veteriner. 2008; 9(2): 65–71
– Prabhavat, S., S. Reungmaneepaitoan, dan D. Hengsawadi. Production of High Protein Snacks from Ubi Jalar
(Ipomoea Batatas L.). Kasetsart Journal (Nat. Sci.). 2008; 29: 131–41
– Singh, S., C.S. Riar, dan D.C. Saxena. Effect of Incoporating Sweetpotato Flour to Wheat Flour on The Quality
Characteristics of Cookies. African Journal of Food Science. 2008; 2(6): 65–72.
– Anonim A, 2016, http://himaki.web.unej.ac.id/2016/02/20/kandungan-gizi-dan-manfaat-ubi-jalar-ungu/ akses :
04/04/2019, 22.00 WIT
– Anonim B, 2014, https://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-dan-manfaat-ubi-jalar-ungu.html
akses : 04/04/2019, 22.00 WIT
Daftar Pustaka
– IRIYANTI, 2012) SUBTITUSI TEPUNG UBI UNGU DALAM PEMBUATAN ROTI MANIS, DONAT, DAN CAKE BREAD. D3
thesis, UNY
– Prabhavat, S., (1986), Mungbean Utilization in Thailand, Institute of Food Research and Product Development
(IFRPD), Kasetsart University, Bangkhen, Bangkok, Thailand
– Mais, A. 2008. Utilization of Sweet Potato Starch, Flour and Fibre in Bread and Biscuit, Physco Chemical and
Nutritional Characteristicts. (Thesis). Massey University.
– Achten, V., Franken, M., danSingh, A. M., 2008, Jatropha Biodiesel Production and Use, Biomass Bioenerg., 1063-
1084
– Timberlake, C.F. dan P. Bridle. 1996. Di dalam Markakis, P. 1982. Anthocyanin as Food Colors. Academic Press. New
York. 293 pp.
– Anonim C, 2019, https://manfaat.co.id/manfaat-ubi-jalar-ungu, Akses : 04/04/2019, 23.00 WIT