IODOMETRI
Penggunaan iodida (I-) yang berfungsi sebagai reduktor,
lalu iodium yang dibebaskan dititrasi
Suasana larutan netral
Biasanya dipakai larutan baku sekunder Natrium tiosulfat
PEMAKAIAN INDIKATOR
TITRASI LANGSUNG
Zat yang akan ditentukan dititrasi langsung
IODIMETRI
dengan iodium, indikator kanji ditambahkan pada
permulaan titrasi, titik akhir warna larutan
menjadi biru stabil
REAKSI
Dalam farmakope Indonesia, titrasi iodimetri
digunakan untuk menetapkan kadar:
Asam askorbat
Natrium Askorbat
Metampiron (antalgin)
Natrium tiosulfat
Senyawa dalam injeksi
PROSES-PROSES TIDAK LANGSUNG
(IODOMETRI)
3.
4.
Tambahkan kanji Titrasi dengan Na2S2O3
(amilum) dan
sampai berwarna
terbentuk warna biru
kuning jerami
5.
Titrasi dengan Na2S2O3
sampai warna biru
tepat hilang
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TITRASI IODIMETRI DAN IODOETRI
KEUNTUNGAN
1. Idikator kanji mudah didapat , murah, mudah dibuat, perubahan
warna TA jelas
2. Banyak sekali senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan
cara titrasi ini karena potensial oksidasinya lebih kecil dari sistem
iodium-iodida
KERUGIAN
3. Iodium cepat sekali menguap sehingga penyimpanannya harus
diperhatikan
4. Kanji mudah terurai oleh bakteri harus dibuat segar
5. Kepekaan akan berkurang jika suhu bertambah
6. Larutan I2 harus selalu dibakukan bila akan dipakai karena tidak
stabil
7. Sistem titrasi harus tertutup
8. Iodium dapat dioksidasi oleh udara
4I-+ O2+ 4H+ 2 I2 + 2H2O
7. Indikator kanji mudah membentuk kompleks yang kuat dengan
iodium yang sukar larut, sehingga apabila ditambahkan pada awal
titrasi akan sukar diuraikan oleh tiosulfat
8. Perubaan warna pada TA terjadi dalam waktu singkat sehingga
sulit diamati