Anda di halaman 1dari 15

IODIMETRI

 Pemakaian iodium (I2) secara langsung sebagai oksidator


 Larutan baku iodium digunakan sebagai pentiter dalam
suasana larutan yang sedikit asam

IODOMETRI
 Penggunaan iodida (I-) yang berfungsi sebagai reduktor,
lalu iodium yang dibebaskan dititrasi
 Suasana larutan netral
 Biasanya dipakai larutan baku sekunder Natrium tiosulfat
PEMAKAIAN INDIKATOR

Indikator yang dipakai : kanji


Perubahan warna yang terjadi pada TA:
Dalam iodimetri : tidak berwarna biru
Dalam iodometri : biru warna biru berubah

Indikator lain yang digunakan adalah pelarut organik


REAKSI DASAR

IODIMETRI Larutan standar yang digunakan I2


2Fe2+ + I2 2I- + 2Fe3+

Larutan standar yang digunakan Natrium


Tiosulfat (Na2S2O4)
IODOMETRI H2O2 + 2I- + 2H+ I2 + 2H2O
I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
SIFAT
IODIUM

 Sedikit larut dalam air (0.335 gram/L atau


0.00134 mol/L) tetapi sangat larut dalam larutan
yang mengandung ion iodida (karena membentuk ion
triodida)
 Iodium mudah menguap maka iodida yang digunakan
harus berlebih agar kelarutan ditingkatkan dan
mengurangi penguapan, ± 3 – 4% KI ditambahkan
pada larutan 0.1N iodium
 Disimpan ditempat yang gelap, bersumbat gelas
dan ditempat sejuk / dingin
CARA TITRASI

TITRASI LANGSUNG
Zat yang akan ditentukan dititrasi langsung
IODIMETRI
dengan iodium, indikator kanji ditambahkan pada
permulaan titrasi, titik akhir warna larutan
menjadi biru stabil

TITRASI TIDAK LANGSUNG


IODOMETRI Zat yang akan ditentukan ditambahkan dengan
iodium berlebih, kelebihan iodium dititrasi dengan
larutan Natrium Tiosulfat
PROSES-PROSES LANGSUNG (IODIMETRI)

Pada saat reaksi oksidasi, iodium akan


direduksi menjadi iodida sesuai dengan
reaksi
I2 + 2e 2I-
Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa
yang mempunyai potensial reduksi yang lebih
kecil dibanding iodium.
Penetapan Kadar Vitamin C Cara Iodimetri

Dasar : Kadar vitamin C yang ditetapkan secara


iodimetri menggunakan iod sebagai pentiter.
Vitamin C dalam Contoh bersifat reduktor kuat
akan dioksidasikan oleh I2 dalam suasana asam dan
I2 tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang
digunakan adalah kanji dengan titik akhir biru.

REAKSI
Dalam farmakope Indonesia, titrasi iodimetri
digunakan untuk menetapkan kadar:
 Asam askorbat
 Natrium Askorbat
 Metampiron (antalgin)
 Natrium tiosulfat
 Senyawa dalam injeksi
PROSES-PROSES TIDAK LANGSUNG
(IODOMETRI)

Iodium tidak digunakan sebagai pentiter utama, tetapi


iodium akan dihasilkan dari hasil reaksi zat lain / sampel
(dengan kadar Iodiumberleih), kemudian kelebihannyan
akan dititrasi dengan larutan tiosulfat.

Zat yang mempunyai potensial oksidasi lebih rendah dari


sistem iodium-iodida dapat dianalisa dengan metoda ini
dalam suasana asam (untuk mempercepat reaksi)
PEMBAKUAN LARUTAN TIOSULFAT
 Dengan KIO3
 Dengan KBrO3
 Dengan Kalium bikromat
 Dengan K3Fe(CN)6
 Dengan KMnO4
 Dengan Cerium Sulfat
Standarisasi Larutan Tiosulfat dengan Kalium bikromat
1. Kalium bikromat (K2Cr2O7) 2. Ditambah Kalium
berwarna merah + H2SO4 Iodida (KI), larutan
Larutan menjadi bening berwarna coklat tua

3.
4.
Tambahkan kanji Titrasi dengan Na2S2O3
(amilum) dan
sampai berwarna
terbentuk warna biru
kuning jerami

5. Titrasi dengan Na2S2O3


sampai warna biru tepat
hilang dan muncul warna
hijau muda dari CrCl 3
Penentuan Kadar Cu dengan Larutan Baku Na2S2O3

1. Pipet sampel + KI 10% dan titrasi 2. Tambahkan kanji


dengan Na2S2O3, sampai terjadi (amilum) sehingga
perubahan warna dari coklat larutan berwarna biru
tua-kuning muda

4. Tambahkan larutan 3. Titrasi kembali dengan Na2S2O3


KCNS 10% dan warna sehingga biru hilang dan
biru timbul lagi menjadi putih keruh

5.
Titrasi dengan Na2S2O3
sampai warna biru
tepat hilang
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TITRASI IODIMETRI DAN IODOETRI

KEUNTUNGAN
1. Idikator kanji mudah didapat , murah, mudah dibuat, perubahan
warna TA jelas
2. Banyak sekali senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan
cara titrasi ini karena potensial oksidasinya lebih kecil dari sistem
iodium-iodida

KERUGIAN
3. Iodium cepat sekali menguap sehingga penyimpanannya harus
diperhatikan
4. Kanji mudah terurai oleh bakteri harus dibuat segar
5. Kepekaan akan berkurang jika suhu bertambah
6. Larutan I2 harus selalu dibakukan bila akan dipakai karena tidak
stabil
7. Sistem titrasi harus tertutup
8. Iodium dapat dioksidasi oleh udara
4I-+ O2+ 4H+ 2 I2 + 2H2O
7. Indikator kanji mudah membentuk kompleks yang kuat dengan
iodium yang sukar larut, sehingga apabila ditambahkan pada awal
titrasi akan sukar diuraikan oleh tiosulfat
8. Perubaan warna pada TA terjadi dalam waktu singkat sehingga
sulit diamati

Anda mungkin juga menyukai