Anda di halaman 1dari 13

JOB SHEET

Topik Keterampilan
Persiapan Alat Kuret

Unit

Metodik Khusus

Waktu

30 Menit
Kompetensi

Ante Natal Care


Referensi
Penuntun Keterampilan Klinik PPDS Obgyn UNHAS. 2013
Daftar Tilik Prodi Pendidikan Dokter SPOG Fakultas Kedokteran UNHAS.2013
Objektif Perilaku Mahasiswa

Setelah membaca dan berlatih setiap langkah yang terdapat dalam Jobsheet dan
dengan menggunakan alat , bahan dan perlengkapan yang terdapat di laboratorium,
Mahasiswa mampu melakukan Persiapan Alat Kuret sesuai dengan prosedur.
Dasar Teori:
Kuretase adalah serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada
dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrument
(sendok kuret) ke dalam kavum uteri.
Kuret adalah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim.
Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor, selaput rahim, atau janin yang dinyatakan
tidak berkembang maupun sudah meninggal. Dengan alasan medis, tidak ada cara
lain jaringan semacam itu harus dikeluarkan. (Dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG)

Petunjuk
 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia dengan baik.
 Perhatikan dan ikuti petunjuk dari dosen.
 Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
 Persiapan alat kuret dilakukan oleh setiap mahasiswa .

1
Keselamatan Kerja

 Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati


 Untuk penolong, terapkan prinsip pencegahan infeksi, termasuk diantaranya
cuci tangan memakai sarung tangan DTT atau steril, dan perlengkapan
pelindung pribadi (celemek yang bersih, penutup kepala atau ikat rambut, jika
memungkinkan pakai masker dan kacamata yang bersih), karena setiap orang
harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat
asimptomatik ( tanpa gejala ) dan setiap orang harus dianggap berisiko terkena
infeksi .
 Pastikan bahwa semua peralatan , perlengkapan dan bahan – bahan tersedia dan
berfungsi dengan baik ,semua peralatan harus dalam kedaan desinfeksi tingkat
tinggi atau steril .
 Berhati – hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta
memproses alat yang terkontaminasi.

Pekerjaan Laboratorium

I. Konseling pra tindakan :


a. Memberi informed consent
b. Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang diderita
c. Menerangkan kepada pasien tentang tindakan kuretase yang akan
dilakukan: garis besar prosedur tindakan, tujuan dan manfaat tindakan
d. memeriksa keadaan umum pasien, bila memungkinkan pasien
dipuasakan.

II. Pemeriksaan sebelum curretage


1. USG (ultrasonografi)
2. Mengukur tensi dan Hb darah
3. Memeriksa sistim pernafasan
4. Mengatasi perdarahan
5. Memastikan pasien dalam kondisi sehat dan fit

III. Persiapan tindakan


a. menyiapkan pasien
b. mengosongkan kandung kemih
c. membersihkan genetalia eksterna
d. membantu pasien naik ke meja ginekologi
e. Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan Darah, Nadi, Keadaan
Jantung, dan Paru – paru dan sebagainya.
f. Pasanglah infuse cairan sebagai profilaksis
g. Pada umumnya diperlukan anestesi infiltrasi local atau umum secara IV
dengan ketalar.
h. Sebelum masuk ke ruang operasi, terlebih dahulu pasien harus
dipersiapkan dari ruangan

2
i. Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam
sebelumnya. Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong sehingga
kuret bisa dilakukan maksimal.
j. Cek adanya perdarahan
Dokter akan melakukan cek darah untuk mengetahui apakah pasien
mengalami gangguan perdarahan atau tidak. Jika ada indikasi gangguan
perdarahan, kuret akan ditunda sampai masalah perdarahan teratasi.
Namun tak menutup kemungkinan kuret segera dilakukan untuk
kebaikan pasien. Biasanya akan dibentuk tim dokter sesuai dengan
keahlian masing-masing, dokter kandungan, dokter bedah, dokter
hematologi, yang saling berkoordinasi. Koordinasi ini akan dilakukan
saat pelaksanaan kuret, pascakuret, dan sampai pasien sembuh.
k. Persiapan psikologis
Setiap ibu memiliki pengalaman berbeda dalam menjalani kuret.
Ada yang bilang kuret sangat menyakitkan sehingga ia kapok untuk
mengalaminya lagi. Tetapi ada pula yang biasa-biasa saja. Sebenarnya,
seperti halnya persalinan normal, sakit tidaknya kuret sangat individual.
Sebab, segi psikis sangat berperan dalam menentukan hal ini. Bila ibu
sudah ketakutan bahkan syok lebih dulu sebelum kuret, maka
munculnya rasa sakit sangat mungkin terjadi. Sebab rasa takut akan
menambah kuat rasa sakit. Bila ketakutannya begitu luar biasa, maka
obat bius yang diberikan bisa tidak mempan karena secara psikis rasa
takutnya sudah bekerja lebih dahulu. Walhasil, dokter akan menambah
dosisnya.
Sebaliknya, bila saat akan dilakukan kuret ibu bisa tenang dan bisa
mengatasi rasa takut, biasanya rasa sakit bisa teratasi dengan baik.
Meskipun obat bius yang diberikan kecil sudah bisa bekerja dengan
baik. Untuk itu sebaiknya sebelum menjalani kuret ibu harus
mempersiapkan psikisnya dahulu supaya kuret dapat berjalan dengan
baik. Persiapan psikis bisa dengan berusaha menenangkan diri untuk
mengatasi rasa takut, pahami bahwa kuret adalah jalan yang terbaik
untuk mengatasi masalah yang ada. Sangat baik bila ibu meminta
bantuan kepada orang terdekat seperti suami, orangtua, sahabat, dan
lainnya. Bila diperlukan, gunakan jasa psikolog apabila ibu tak yakin
dapat mengatasi masalah ini sendirian.
l. Mengganti baju pasien dengan baju operasi
m. Memakaikan baju operasi kepada pasien dan gelang sebagai identitas
n. Pasien dibawa ke ruang operasi yang telah ditentukan
o. Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan yang akan
dilakukan, kemudian pasien dibius dengan anesthesi narkose
p. Setelah pasien tertidur, segera pasang alat bantu napas dan monitor EKG
q. Bebaskan area yang akan dikuret

IV. Persiapan petugas


a) mencuci tangan dengan sabun antiseptic
b) baik dokter maupun perawat instrumen melakukan cuci tangan steril

3
c) memakai perlengkapan : baju operasi, masker dan handscoen steril
d) Perawat instrumen memastikan kembali kelengkapan alat-alat yang
akan digunakan dalam tindakan kuret
e) Alat disusun di atas meja mayo sesuai dengan urutan

Persiapan Alat dan Obat

No. Nama alat & Obat Gambar

a. Alat tenun, terdiri dari:

1. Baju operasi

2. Laken/ Sprei besar

3. Duk kecil

4. sarung meja mayo

4
5. Kain steril

6. Kain atas bokong dan


penutup perut bawah

a. Alat-alat Kuretase

1. Spekullum cocor bebek (1


buah)

2. Spekullum SIMS (2 buah)

3. Sonde (penduga) Uterus

4. Cunam muzeus / Cunam


porsio

5
5. Berbagai ukuran busi
(dilatator) Hegar

6. Bermacam – macam
ukuran sendok kerokan
(kuret 1 SET)

7. Cunam tampon (1 buah)

8 Pinset dan klem

9. Alas kaki, dan Sarung


tangan dua pasang.

6
10. Ranjang ginekologi
dengan penopang kaki

11. Meja dorong / meja


instrument

12. Wadah instrumen khusus (


untuk prosedur AVM )

13. Tenakulum (1 buah)

14. Klem ovum/fenster (2


buah)

15. Mangkok logam

7
16. Lampu sorot

17. Larutan anti septik


(klorheksidin, povidon
iodin, alkohol)

18. Tensimeter dan stetoskop

19. Set infus

20. Abocatt

21. Cairan infus

8
22. Kateter Karet 1 buah

23. Spuit 3 cc dan 5 cc

b. Obat-obatan

1. Analgetik (petidin 1-2


mg/Kg BB)

2. Ketamin HCL 0.5 ml/ Kg


BB

3. Tramadol 1-2 mg/ BB

9
4. diazepam 10 mg

5. Atropine sulfas 0.25- 0.50


mg/ml

6. Oksigen dan regulator

Evaluasi

 Mahasiswa melakukan persiapan alat kuret secara individu


 Penilaian dilakukan dengan menggunakan checklist (Daftar Tilik).

10
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN KURET
(Diisi oleh Pengajar)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan : Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan
dengan benar dan baik, atau tidak sesuai dengan urutannya atau sebagian langkah
tidak dilakukan.
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum
baik atau waktu yang dibutuhkan untuk melakukan langkah tersebut lebih lama
dari yang diharapkan.
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil
pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan sangat efisien.
No Langkah Kasus

A PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

B PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

PASIEN dan PENOLONG (Operator dan Asisten)

C PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN

D TINDAKAN

1 Instruksikan asisten untuk memberikan sedatif dan


analgetik

2 Bila penderita tidak dapat berkemih, lakukan kateterisasi


(lihat cara kateterisasi)

3 Setelah kandung kemih dikosongkan, lakukan


pemeriksaan bimanual. Tentukan besar uterus dan bukaan
serviks.

4 Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan


dengan larutan klorin 0,5%.

11
5 Pakai sarung tangan DTT/Steril yang baru

6 Pasang spekulum Sim’s atau L, masukkan bilahnya secara


vertikal kemudian putar ke bawah

7 Pasang spekulum Sim’s berikutnya dengan jalan


memasukkan bilahnya secara vertikal kemudian putar dan
tarik keatas sehingga porsio tampak dengan jelas

8 Minta asisten untuk memegang spekulum atas dan bawah,


pertahankan pada posisinya semula

9 Dengan cunam tampon, ambil kapas yang telah dibasahi


dengan larutan antiseptik, kemudian bersihkan lumen
vagina dan porsio. Buang kapas tersebut dalam tempat
sampah yang tersedia,kembalikan cunam ke tempat
semula

10 Ambil klem ovum lurus, jepit porsio atas pada jam 12


(tenakulum pada jam 11/13)

11 Setelah porsio terpegang baik, lepaskan spekulum atas

12 Pegang gagang klem ovum/tenakulum dengan tangan kiri,


ambil sendok kuret dengan tangan kanan, pegang diantara
ibu jari dan telunjuk, kemudian masukkan hingga
menyentuh fundus

13 Minta asisten untuk memegang gagang klem/tenakulum,


letakkan jari-jari tangan kiri pada perut bawah (fundus
uteri) sehingga penolong dapat merasakan tersentuhnya
fundus oleh ujung sendok kuret

14 Memasukkan lengkung sendok kuret sesuai dengan


lengkung kavum uteri kemudian lakukan pengerokkan
dinding uterus bagian depan searah jarum jam, secara
sistematis. Keluarkan sisa konsepsi (dengan kuret) dari
kavum uteri

15 Masukkan ujung sendok sesuai dengan lengkung kavum


uteri, setelah sampai fundus, kemudian putar 180 derajat,
lalu bersihkan dinding belakang uterus.

16 Setelah sisa konsepsi dikeluarkan, kembalikan sendok


kuret ketempat semula, gagang klem ovum/tenakulum
dipegang kembali oleh operator

12
17 Ambil kapas (dibasahi larutan antiseptik) dengan cunam
tampon, bersihkan darah dan jaringan pada lumen vagina

18 Lepaskan jepitan klem ovum pada porsio

19 Lepaskan spekulum bawah

20 Lepaskan kain penutup perut bawah, alas bokong dan


sarung kaki masukkan kedalam wadah yang berisi larutan
klorin 0,5%

21 Bersihkan cemaran darah dan cairan tubuh dengan larutan


antiseptik

E DEKONTAMINASI

F CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN

G PERAWATAN PASCA TINDAKAN

SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%


87
TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

13

Anda mungkin juga menyukai