Mengetahui,
Ka.Departemen/Prog.Keahlian Guru Pembimbing
Penulis
LEMBAR
PENGESAHAN…………………………………………………………....1
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………1
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 8
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 9
1.3 Tujuan Praktikum............................................................................................................. 9
BAB II SABUN TRANSPARAN ........................................................................................... 10
2.1 Dasar Teori..................................................................................................................... 10
2.2 Bahan-bahan. ................................................................................................................. 11
2.2.1 VCO. ....................................................................................................................... 11
2.2.2 ASAM STEARAT .................................................................................................. 12
2.2.3 NaOH ...................................................................................................................... 13
2.2.4 ALCOHOL ............................................................................................................. 14
2.2.6 EDTA ...................................................................................................................... 14
2.2.7 GULA PASIR ......................................................................................................... 15
2.3 PROSES PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN. .................................................... 15
2.2.4 Standar Mutu Sabun .................................................................................................... 15
2.5 Manfaat sabun transparan .............................................................................................. 16
2.6 Kelebihan dan kekurangan sabun transparan ................................................................. 17
2.6.1 Kelebihan sabun transparan .................................................................................... 17
2.6.2 Kekurangan sabun transparan ................................................................................. 17
2.7 Alat Pelindung Diri (APD) ............................................................................................ 17
2.7.1 Masker..................................................................................................................... 17
2.7.2 Sarung tangan Karet ................................................................................................ 17
2.7.3 Jas Laboratorium ..................................................................................................... 18
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sabun yang berasal dari bahasa India/Hindi adalah surfaktan yang digunakan
dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya
berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk
umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-
sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara
berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu
mencuci atau membersihkan.
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan
dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C
melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak
akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara
tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran
tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan,
seperti minyak zaitun.
Fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang
terkandung di dalamnya. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus
polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang
SABUN TRANSPARAN
2.1 Dasar Teori.
Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan
menghilangkan kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul
daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan
(transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut dikulit dan dapat
melembabkan kulit.Sabun Transparan punya daya bersih yang efektif tanpa
meninggalkan busa sabun. Sabun ini akan terasa lebih lunak di tangan anda
karena tidak mengandung alkali.
Sabun trasparan padat adalah sabun yang berbentuk padat dengan tampilan
tembus pandang jenis minyak yang di pakai dalam pembuatan sabun adalah
minyak jarak, karena dapat memberikan sifat transparan terhadap sabun.
Pembuatan sabun trasparan padat dapat memberikan nilai tambah terhadap
minyak jarak. Penambahan aromaterapi dapat mempengaruhi kualitas
sabun Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak dan telah dikenal secara
umum oleh masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah
tangga sebagai alat pembersih dan pencuci.Sabun adalah surfaktan yang
digunakan untuk mencuci dan membersihkan, bekerja dengan bantuan air.
Sedangkan surfaktan merupakan singkatan dari surface active agents, bahan yang
menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa (baik cair-
gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah penyebaran dan pemerataan.
2.2 Bahan-bahan.
2.2.1 VCO.
Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang
dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau
tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan
produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna
bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih
dari 12 bulan.
Komposisi Asam Lemak dalam Virgin Coconut Oil (VCO) dapat di lihat
pada tabel di bawah ini.
Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (%)
tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat
dengan harga yang murah
pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar,
sehingga
kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam
minyak.
Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mu-
dah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu
ruang, dengan rumus kimia CH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari baha-
sa Yunani stear, yang berarti "lemak padat" (Ing. tallow). Asam stearat diproses
dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada suhu dan tekanan tinggi.
Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati. Dalam bidang in-
dustri asam stearat dipakai sebagai bahan pembuatan lilin, sabun, plastik,
Asam Stearat (Stearic Acid) – Memiliki fungsi yang hampir sama dengan
asam palmitat. Asam lemak ini juga bisa menghasilkan sabun yang lebih tahan
lama saat pemakaian.
2.2.3 NaOH
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium
hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia
digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai
basa dalam proses produksi bubur kayudan kertas, tekstil, air
minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum
digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan
Sorensen. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas
ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara
eksotermis. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH
dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut
dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan
meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
2.2.5 GLISERIN
2.2.6 EDTA
Ethylenediaminetetraacetic acid, disingkat EDTA adalah suatu asam
aminopolikarboksilat dan tidak berwarna, zat padat yang larut dalam air. Basa
konjugatnya dinamakan Etilenadiaminatetraasetat. Senyawa ini secara luas
digunakan untuk melarutkan noda kapur (limescale). Rumus kimia EDTA adalah
C10H16N2O8 kegunaannya muncul disebabkan perananya sebagai ligan heksa-
Sabun transparan yang telah diberi aditif tertentu dapat dimanfaatkan se-
bagai anti jerawat, memutihkan kulit, serta dapat mengencangkan kulit. Hal utama
yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis minyak atsirinya sebagai farfum.
Sebagai contoh minyak tanaman teh bisa berfungsi sebagai antiseptik dan anti je-
rawat.
Warna sabun transparan yang terlihat seperti fox candy akan berbahaya
bagi anak anak jika dimakan.
Kandungan alkohol pada sabun transparan mungkin tidak cocok
digunakan untuk kulit yang hipersensitif.
Masker ini mampu menyaring udara dari partikel sebesar 0,3 micron.
Masker partikel ini biasanya untuk penggunaan sekali-pakai. Dalam praktikum ini
kita wajib memakai masker agar bau dari zat kimia tidak masuk dalam hidung
atau gas kimianya mengenai mata kita.
Jas lab berfungsi sebagai pelindung agar para pemakainya terhindar dari
paparan atau percikan bahan kimia maupun zat kontaminan yang berbahaya.
3.1.2 Bahan.
VCO
memanaskan
suhu 60°C
memanaskan
suhu 60°C
Asam Stearat Campuran
Sabun
mengaduk
suhu 70°C
NaOH Reaksi
Saponifikasi
mengaduk
suhu 70°C
Alkohol Campuran
Sabun
mengaduk
suhu 65°C
sampai bening
Pewangi Campuran
Sabun
Menuang ke -
cetakan
memadat
SABUN
1. Beaker Glass 50 ml 1
2. Spatula Standart 1
3. Pinset Standart 1
3.2.2 Bahan
2. Aquadest Cair 5 ml
1. Uji Organoleptic
1. Uji Organileptik
Sabun Transparan
Mengamati bentuknya
Mencium baunya
Mengamati warnanya
Mengamati teksturnya
mengaduk
mengecek
pHnya
Hasil pH
NO Perlakuan Pengamatan
No Pengamatan Hasil
1 Bentuk Padat
2 Warna bening
3 Tekstur Agak lembek
4 Bau Bau seperti sabun pada umumnya
5 pH 9
Penambahan alcohol, larutan gula dan gliserin harus dilakukan secara ber-
tahap. Sesuai dengan fungsinya sebagai solven, kemudian pembentuk
transparansi dan kristalisasi dan melembabkan sabun yang berefek pada
kulit
Dari uji mutu yang dilakukan sabun yang dihasilkan memiliki Trans-
paransi jernih dengan sifat sabun keras dan pH sabun 9(basa), sabun terse-
but dapat larut dalam air.
- Wujud : Padat
- Warna : Transparan
- Kekerasan : Keras
- pH :9
5.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
Sabun transparan :
https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-
http://abi-aksar.blogspot.com/2010/07/cara-pembuatan-sabun-
transparan.html?m=1
https://adevnatural.com/sabun-transparan/amp/
Sabun Transparan: Sabun Transparan: Pengertian, Bahan dan Cara Membuatnya
sabun transparan adalah - Penelusuran Google
Asam Stearat :
Asam etilenadiaminatetraasetat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
NaOH :
Natrium Hidroksida ( NaOH ) : Pengertian, Fakta dan Kegunaanya | Panduan
Kimia + Riset
EDTA :
EDTA adalah - Penelusuran Google
Gula pasir :
https://www.google.com/search?q=gula+pasir+adalah&oq=gula+pasir+adalah&a
qs=chrome..69i57.7277j0j4&client=ms-android-asus&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini teknologi telah berkembang cepat, salah satunya
adalah teknologi pembuatan sabun dan berbagai jenis sabun ang telah
diciptakan. Sabun dengan mudah dipasaran seperti sabun mandi, sabun cuci
baju maupun perkakas rumah tangga hingga digunakan untuk industri.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal.
Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari
pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak atau minyak.Bahan
pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan
pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak
dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun
digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna
maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses
pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium
fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun dasar adalah jenis sabun yang paling mudah ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari dapat berupa sabun batangan. Sabun ini bersifat keras
dan banyak dipasaran. Sabun dasar dihasilkan dari reaksi minyak dan NaOH.
1. 3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun dasar dan sabun dasar kreasi
dengan bahan baku minyak kelapa.
2. Untuk mengetahui cara memodifikasi sabun dasar menjadi sabun
dasar kreasi.
3. Untuk mengetahui cara uji mutu sabun dasar kreasi dengan benar.
DASAR TEORI
2.1 Sabun Dasar
Sabun padat adalah sabun yang dibuat dari reaksi saponifikasi dari
lemak padat dengan NaOH.
Sabun dasar kreasi sama dengan sabun batang (mandi) yang paling
sering dijumpai. Berbagai merek sabun tidak tembus cahaya ini tersedia di
pasaran. Beberapa brand ternama sabun jenis ini adalah Lux, Giv,
Lifebuoy, Dettol, Nuvo, dll.
Sabun dasar kreasi dibuat dari bahan dasar sabun dasar yang sudah
jadi tinggal di lelehkan kembali kemudian dimodifikasi bentuk dan
warnanya sesuai keinginan.
2.3.2 NaOH
Natrium Hidroksida ( NaOH ) merupakan salah satu senyawa ion
yang bersifat basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif dan
higroskopik ( suka menyerap air ). Dalam kehidupan kita sehari-
hari,senyawa ini biasa kita sebut dengan nama "soda api" atau "kaustik
soda",namun untuk nama resmi atau nama perdagangnganya senyawa ini
biasa disebut dengan nama "Sodium Hidroksida". Tingkat kelarutan
senyawa natrium hidroksida di dalam air cukup tinggi.Natrium
Hidroksida memiliki wujud padat pada suhu kamar, bentuknya bisa
seperti kristal atau bubuk tergantung pada tujuan atau kegunaan
analisisnya. Senyawa ini bewarna putih metalik dan tidak berbau.
Tingkat kelarutanya di dalam air juga cukup tinggi seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Ketika senyawa ini dilarutkan ke dalam air, maka
suhu air akan naik dan suhu disekitarnya akan terasa panas, hal ini terjadi
karena pelarutan senyawa ini bersifat eksotermik sehingga sejumlah
kalor akan dilepaskan. Larutan NaOH berfungsi sebagai penetralisir asam
karena NaOH bersifat basa. Basa yang digunakan adalah NaOH agar
diperoleh sabun yang padat, tetapi jika digunakan basa KOH maka yang
diperoleh adalah sabun cair (lunak).
2.3.3 Aquadest
Aquadest (Aqua Destilata) adalah air murni atau H2O, yaitu air
hasil destilasi atau air hasil penyulingan. H2O hampir tidak mengandung
mineral. Sedangkan air mineral adalah pelarut yang universal, yang
mudah menyerap atau melarutkan berbagai partikel mineral anorganik,
logam berat dan mikroorganisme yang ditemuinya.
Manfaat aquadest :
2.3.5 Sereh
Sereh atau serai adalah jenis tanaman sejenis rerumputan yang
biasa digunakan untuk bumbu masakan. Serai juga dikenal dengan nama
lemon grass. Serai tidak memiliki rasa yang khas, namun mempunyai
aroma yang harum yang dapat menyedapkan masakan. Aroma serai akan
keluar jika batang serai dimemarkan atau dipukul.
2.4.1 Saponifikasi
Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak
dicampur dengan larutan alkali. Dengan kata lain saponifikasi adalah proses
pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak dengan
alkali yang menghasilkan air serta garam karbonil (sejenis sabun).
2. cocok untuk kulit sensitif yang tidak bisa menggunakan sabun cair
2.8.2 Masker
Masker berfungsi untuk melindungi pernafasan sekaligus bagian
percernaan. Karena ada 2 macam bahaya bahan kimia . Ketika terhirup dan
tertelan. Resiko yang lebih tinggi untuk terkena ialah terhirup karena kita
harus terus bernapas walaupun di tempat yang banyak bahan kimia
berbahaya. Oleh karena itu disini kita perlu menggunakan masker
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Sabun Dasar
3.1.1 Alat dan Bahan
Alat
Alat Jumlah Spesifikasi
Neraca massa 1 buah Standart
Beaker glass 2 buah 50 mL
Gelas ukur 1 buah 25 mL
Panci 1 buah Standart
Spatula 1 buah Standart
Garpu 1 buah Standart
Cetakan 1 buah Cup jelly
Bahan
Bahan Jumlah Spesifikasi
Minyak kelapa sawit 50 mL Teknis
NaOH 7,25 mL Teknis/pa
Aquadest 14,5 mL Teknis
Menyiapkan
Alat dan Bahan
Mengukur aquadest
dan Menimbang NaOH
Menuang NaOH
kedalam minyak
kelapa sawit
Menuang Mengemas
Larutan
Kedalam Menunggu hinnga mengeras
Cetakan
SMK N 1 TUBAN-XII KIMIA INDUSTRI 1 Page 45
SMK N 1 TUBAN-XII KIMIA INDUSTRI 1 Page 46
2.2 Sabun Dasar Kreasi
a) Alat
b) Bahan
Menimbang
Sabun
Ditambahkan sesui perhitungan
Menambahkan
Aquadest
Mencairkan
Kedua Bahan
Suhu dicek menggunakan termometer (65 O C - 75O C)
Pengecekan
Suhu
Ditambahkan sesui perhitungan
Menambahkan
Zat Aditif
Dicampur menggunakan spatula/sendok sampai homogen
a. Alat
b. Bahan
Mengeluarkan
Sabun dari cetakan
Memotong
Sabun
Menggosokkan
Sabun Ditelapak
Tangan
3.3.2 Uji pH
a. Alat
Memotong
Sabun
Mengukur pH
4.1 Pengamatan
4.1.1 Sabun dasar
Perlakuan Pengamatan
Menuangkan NaOH kedalam aquadest NaoH terlarut dalam aquadet dan suhu
larutan menjadi panas
Mengocok semua larutan Larutan berubah menjadi agak
mengental dan bewarna putih
Mencetak dan membiarkan larutan Larutan berubah bentuk sesuai cetakan
hingga mengeras dan tekstur menjadi padat
Perlakuan Pengamatan
Memotong sabun menjadi kecil-kecil Ukuran sabun menjadi lebih kecil
Mencampurkan sabun dasar dan Campuran menjadi mencair
aquadest kemudian mencairkan dengan
cara penangasan
Menambahan zat aditif (sereh) Warna berubah menjadi sedikit kuning
dan beraroma khas sereh
Mengaduk semua bahan Larutan menjadi homogen dan bewarna
agak kuning
Mencetak larutan dan didiamkan Sabun berbentuk sesuai cetakan tetapi
beberapa hari bau sereh tidak terlalu menyengat
4.1.2 Pembahasan
Sabun dasar
Pengamatan Pembahasan
NaoH terlarut dalam aquadet dan suhu Karena NaOh memiliki sifat yang
larutan menjadi panas mudah larut didalam air dan suhu
berubah menjadi panas karena ada
reaksi yang sedang berlangsung
Larutan berubah menjadi agak Karena NaOH bersifat higrokopis, jadi
Pengamatan Pembahasan
Ukurannya menjadi lebih kecil Karena ada proses size grinding
(pengecilan ukuran)
Campuran menjadi mencair Karena suhu menjadi panas sehingga
membuat larutan mencair
Warna berubah menjadi sedikit kuning Karena ekstrak sereh bewarna kuning
dan beraroma khas sereh
Sabun berbentuk sesuai cetakan dan Karena pada saat didiamkan larutan
bau pada sereh sedikit menyengat menjadi keras dan bau sereh tidak
terlalu menyengat karena ekstraknya
kurang banyak
4.2 Pembahasan
No Pengamatan Hasil
1 Bentuk Padat
2 Warna Kuning pucat
3 Tekstur Agak lembek
4 Bau Bau sereh karena memakai zat
adiktif
5 pH 11
320X = 56 x 260
320X = 14.560
14.560
X =
320
X = 45,5
320X = 15 x 150
320X = 2.250
2.250
X =
320
X = 7,0 mL
5.1 Kesimpulan
Sabun yang dihasilkan sifat pada sabun lembek dan pH sabun 11, sabun tersebut
dapat larut dalam air dan sabun bersifat basa .
1. Wujud : Padat
2. Warna : kuning pucat
3. Kekerasan : agak lembek
4. pH : 11
5.2 Saran
Sabun dasar :
http://keselandungtugas.blogspot.com/2015/10/laporan-praktikum-
sabun.html?m=1
http://wiwinprtw.blogspot.com/2013/01/pengertian-jenis-sabun.html?m=1
https://www.google.com/search?q=sabun+padat+adalah&oq=sabun+padat+adalah
&aqs=chrome..69i57l2j69i59j69i60l3.3932j0j4&client=ms-android-
asus&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
blog.ruangguru.com
Minyak kelapa :
https://www.alodokter.com/sehat-berkat-tahu-cara-membuat-minyak-kelapa-
sendiri
Manfaat sabun :
http://sidomi.com/539407/ini-manfaat-pakai-sabun-batang-dibanding-sabun-cair/