Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

PERKEMBANGAN IIN GUSMANA, M.Pd


PESERTA DIDIK

MAKALAH
PERKEMBANGAN AGAMA

Di Susun Oleh :

AHMAD ALI MUSA [220101054]

RIFKA SAHERA [220101026]

JURUSAN PGMI INSTITUT SAINS AL-QUR’AN

SYEKH IBRAHIM ROKAN HULU

2024/2025
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas dari mata kuliah Perkembangan peserta didik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.Oleh karena itu,kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak.Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua…..
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1.LATAR BELAKANG…...........................................................................1
1.2.RUMUS MASALAH......................................................................... .......1
1.3.TUJUAN MAKALAH………………......................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2

2.1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN DAN AGAMA………................2

2.2.PERKEMBANGAN AGAMA PADA ANAK…………........................3

2.3.PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA BAGI PESERTADIDIK…3

2.4.FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN AGAMA………..5

2.5.MENERAPKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA KEHIDUPAN……6

2.6.CARA MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA REMAJA..7

BAB III PENUTUP.............................................................................................9

3.1.KESIMPULAN.........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seiring zaman yang terus berkembang, kini telah terjadi pergeseran yang cukup signifikan.
Telepon seluler di era sekarang nampaknya merupakan barang yang wajib dimiliki oleh setiap
orang termasuk orang-orang yang dikategorikan berpenghasilan rendah.Fenomena sekarang
yang notabene seorang penjual sayur,ojek,bahkan pengamen sekalipun memilikinya. Hal
tersebut karena harga barang teknologi yang satu ini perlahan mulai merosot seiring persaingan
yang terjadi di pasar teknologi.
Hal ini tentunya memiliki dampak positif yang sangat besar, karena dengan alat tersebut
kita menjadi mudah dalam proses berkomunikasi.Tentunya bukan hanya sebatas pada telpon
seluler saja namun lingkup teknologi itu sangat luas. Kita ambil contoh lain yaitu internet.
Internet adalah sebuah perkembangan teknologi yang sangat canggih.Di dalamnnya banyak
fitur- fitur atau hal- hal yang bisa mempermudah kita baik dalam pencarian informasi atau
proses komunikasi.
Namun, dari semua perkembangan teknologi tersebut ada kekhawatiran dari kami terhadap
perkembangan keagamaan anak.Karena dewasa ini penggunaan teknologi serupa sudah
menjangkau kepada kalangan anak-anak, baik itu usia SD atau TK sekalipun.
Dari sisi manfaat pemberian alat-alat teknologi kepada anak-anak tentunya memiliki
dampak positif yang sangat besar.Akan tetapi, apakah manfaatnya lebih banyak dari
madharatnya atau malah sebaliknya?Fenomena ini menarik untuk dikaji lebih mendalam dalam
sebuah pembahasan.Apakah perkembangan teknologi berpengaruh terhadap keagamaan anak.

1.2.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian perkembang agama?
2.Apa pentingnya pendidikan agama bagi pesertadidik ?
3.Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai agama pada remaja?

1.3.Tujuan Makalah
1.Mengetahui pengertian perkembang agama
2.Mengetahui pentingnya pendidikan agama bagi pesertadidik.
3.Mengetahui cara menanamkan nilai-nilai agama pada remaja.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN DAN AGAMA


1). Pengertian perkembangan
Dalam kamus bahasa indonesia kontemporer, perkembangan adalah perihal berkembang.
Selanjutnya, kata berkembang diartikan mekar, terbuka, membentang, menjadi besar, luas,
banyak dan menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain
sebagainya.Sedangkan pengertian perkembangan menurut istilah asingnya adalah
development, merupakan rangkaian perubahan yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi
jasmaniah dan rohaniah,sebagai akibat kerjasama antara kematangan (maturation) dan
pelajaran (learning).[1]
Dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan tidaklah
terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan didalamnya juga
terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus menerus yang bersifat tetap
dari fungsi fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan
melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang
berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu
bergerak secara berangsur angsur tetapi pasti,melalui suatu bentuk/tahap kebentuk atau
tahap/bentuk berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan
berakhir dengan kematian.[2]
2). Pengertian agama
Pengertian agama: Sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya kekuasaan mengatur
yang bersifat luar biasa yang berisi norma-norma atau peraturan yang menata bagaimana cara
manusia berhubungan dengan Tuhan dan bagaimana manusia hidup yang berkelanjutan sampai
sesudah manusia itu mati.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Adams dan Gullota (1983),agama memberikan sebuah
kerangka moral, sehingga membuat seseorang mampu membandingkan tingkah lakunya,
agama dapat menstabilkan tingkah laku dan bisa memberikan penjelasan mengapa dan untuk

1 Romlah, psikologi pendidikan, (Malang : Universitas muhammadiyah malang , 2004) hlm. 90-91

2
2 Desmita, psikologi perkembangan peserta didik, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009 ) hlm. 9

apa seseorang berada di dunia ini, agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi
remaja yang tengah mencari eksistensi dirinya

2.2.PERKEMBANGAN AGAMA PADA ANAK


Menurut penelitian Ernest Harms perkembangan anak-anak itu mengalami beberapa fase
(tingkatan). Didalam bukunya The Thevelopment of religious on children ia mengatakan
bahwa perkembangan pada anak-anak itu melalui tiga tingkatan :
1).The fairy stage (tingkat dongeng)
Tingkatan ini dimulai anak yang berusia 3-6 tahun, pada tingkatan ini konsep mengenai
tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Pada tingkat perkembangan ini anak
menghayati konsep ke-Tuhanan sesuai dengan tingkat intelektualnya.
2).The realistic stage (tingkat kenyataan)
Tingkat ini dimulai sejak anak masuk sekolah dasar sampai ke usia (masa usia)
adolensense. Pada masa ini ide ke-Tuhanan anak sudah mencerminkan konsep-konsep yang
berdasarkan pada kenyataan (realis). Konsep ini melalui lembaga-lembaga keagamaan dan
pengajarn agama dari orang dewasa lainnya.
3). The individual stage (tingkat individu)
Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dengan
perkembangan usia mereka. Konsep ini terbagi menjadi tiga :

a.).Konsep ketuhanan yang konvesional dan konservatif dengan dipengaruhi sebagian kecil
fantasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengaruh luar.
b.).Konsep ke-Tuhanan yang murni yang dinyatakan dalam pandangan yang bersifat personal
(perorangan).
c.).Konsep ke-Tuhanan yang humanistik. Agama telah menjadi etos humanistik pada diri
mereka dalam menghayati ajaran agama. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor intern yaitu
perkembangan usia dan faktor ekstern berupa pengaruh luar yang dialaminya.[3]

2.3.PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA BAGI PESERTA DIDIK


Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat rentan, dimana masa ini sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai orang tua harus mendidik dan

3
3 http://notesofdaa.blogspot.com/2013/06/perkembangan-keagamaan-pada-anak-anak.html Jam 21:30
mengajarkan nialai-nilai pendidikan agama untuk membantu menunjang kehidupan anak
dimasa yang akan datang.
Pendidikan agama islam adalah pendidikan yang didalamnya terdapat pengetahuan yang
dapat membentuk kepribadian sikap seorang anak. Tujuan diajarkan pendidikan agama kepada
anak sejak dini yaitu agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang memiliki
karakter yang baik sejak usia sini.Konsep pendidikan karakter sebenarnya telah ada sejak
zaman Rasulullah saw. Hal ini terbukti dari perintah Allah bahwa tugas pertama dan utama
Rasulullah adalah sebagai penyempurnah akhlak bagi umatnya.
Pembahasan makna dari karakter sama dengan kosep ahlak dalam Islam, keduanya
membahas Perilaku manusia. Al-Gazali menjelaskan jika ahlak adalah suatu sikap yang
Mengakar dalam jiwa yang darinya lahir sebagai perbuatan dengan mudah dan Gampang tanpa
perlu adanya pemikiran dan pertimbangan.[4]
Suwito menyebutkan bahwa ahlak sering disebut juga ilmu tingkah laku Atau perangai,
karna dengan ilmu tersebut akan diperoleh pengetahuan tentang Keutamaan-keutamaan jiwa;
bagaimana cara memperolehnya dan bagaimana Membersihkan jiwa yang telah kotor.
Sendangkan arti dari karakter adalah nilai-Nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, berbuat
baik, nyata berkehidupan baik, Dan berdampak baik terhadap lingkungan).5
Sebagai mana di jelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-isra’ ayat 23:

ٍّ ُ ‫َِل اِيَّاهُ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن اِحْ سٰ ن ًۗا اِ َّما يَ ْبلُغَنَّ ِع ْندَكَ ْال ِكبَ َر اَ َحدُهُ َما ٓ اَ ْو ك ِٰل ُه َما ف َََل تَقُلْ لَّ ُه َما ٓ ا‬
ْ‫ف َّو ََل تَ ْن َهرْ هُ َما َوقُل‬ ٓ َّ ‫َوقَضٰ ى َربُّكَ اَ ََّل تَ ْعبُد ُْٓوا ا‬
‫لَّ ُه َما قَ ْو ًَل ك َِر ْي ًما‬
Artinya: Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
keduaduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya,
serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.[Qs.Al-isra’:23]

Maksud dari ayat di atas terdapat nasiahat sebagai sorang anak janganlah Mengucapkan kata
“Ah” kepada orang tua sebagaima dalam agam islam tidak Dibolehkan mengucapkan katakata
yang tidak baik atau memperlakukan mereka Dengan lebih kasar.

4
4 9Abidin Ibnu Rsn, Pemukiran Al-Gazali Tentang Pendidikan, (Yogyakarata: Pustaka Pelajar, 1998), 99. 5
10Suwitno, Filsafat Pendidikan Ahlak Ibn Muskawaih, (Yogyakarta: Belukar 2004), 31.

2.4.FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN AGAMA PADA ANAK


Perkembangan jiwa keagamaan Pada anak hampir sepenuhnya autoritas, Maksudnya
konsep keagamaan itu akan Berkembang karena dipengaruhi oleh Faktor dari luar diri anak,
terutama Orangtua, guru, keluarga dan orang-orang Terdekat lainnya.
Memikul tanggungjawab pendidikan Dan pengembangan kepribadian menjadi Prinsip
kebahagiaan umat, harus dimulai Sejak periode kanak-kanak. Masa kanak-Kanak merupakan
masa terbaik untuk Mempelajari metode hidup yang benar.
Kemampuan menangkap dan mengikuti, Serta kepekaan menerima ilmu masih Sangat kuat
pada diri seorang anak. Seorang anak mampu mempelajari semua Gerak dan diamnya si
orangtua/pendidik, Termasuk ucapan dan perbuatannya dengan Cermat, persis layaknya alat
perekam (Falsafi, 2002:206).Lebih lanjut Darajat (2010:43)Mengemukakan bahwa agama
seseorang Ditentukan oleh pendidikan, pengalaman Dan latihan-latihan yang dilaluinya pada
Masa kecil.
Seseorang yang tidak pernah Mendapatkan didikan agama, pada masa Dewasanya tidak
akan merasakan Pentingnya agama dalam hidupnya.Berbeda halnya dengan anak-anak yang
Memiliki pengalaman-pengalaman agama pada masa kecil yang diperolehnya dari Orangtua,
lingkungan sosial dan atau teman Bergaul yang taat beragama, ditambah Dengan pendidikan
agama yang sengaja Diberikan di rumah, sekolah, masyarakat Dan tempat lainnya. Anak-
anak yang Demikian akan memiliki kencenderungan Hidup dalam aturan-aturan agama,
terbiasa Menjalankan ibadah, takut melangkahi Perintah-perintah agama serta dapat Merasakan
nikmat hidup beragama Sepanjang hidupnya.Kendati demikian, fenomena dewasa Ini,
perkembangan dan pengalaman Beragama pada masa anak-anak kerap Terabaikan, bahkan
dikesampingkan tanpa Bimbingan maupun arahan yang intens dan Berkesinambungan.
Hal ini disamping Sebagai dampak dari kesibukan dan atau Kurangnya
pengalaman/pemahaman Beragama orangtua, juga dikarenakan Masih adanya orangtua,
keluarga ataupun Pendidik yang berpandangan bahwa masa Kanak-kanak merupakan masa
kebebasanAnak untuk bermain dan berbuat semaunya Ibarat sang raja, sehingga pembiasaan
Melatih anak untuk melakukan aktivitas-Aktivitas agama dan menanamkan Pemahaman
agama dianggap perilaku yang Tidak tepat dan keliru atau bahkan Dianggap memenjarakan
hak-hak anak.

5
Kekeliruan pandangan ini pada akhirnya Kerap berdampak pada kurangnya Kesadaran dan
munculnya ketimpangan-Ketimpangan beragama pada diri seseorang Di masa-masa
berikutnya. Hal ini diperkuat Oleh pernyataan Mawardi (2013) dalam Penelitiannya, bahwa
ketidaktuntasan Kesadaran beragama pada masa dewasa, Sangat ditentukan oleh pertumbuhan,
Perkembangan, pendidikan dan lingkungan Yang membentuk perilaku beragamaSeseorang
pada masa kanak-kanaknya.
Mahfuzh (2001:6-7) juga mengindikasi Terkait hal ini, bahwa apabila terjadiKetimpangan
perilaku pada diri seseorang, Pada dasarnya dikarenakan adanya fase Kehidupan yangterlewati
tanpa Pendidikan.

2.5.MENERAPKAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


orangtua harus menjadi teladan utama untuk anak sebelummembiasakan anak untuk
melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Seperti memberikan contoh gerakan sholat,
memberikan contoh bacaan sholat, memberikan contoh berdoasebelum dan sesudah melakukan
kegiatan,memberikan contoh berinfak, memberikancontoh berperilaku sopan, berperilaku
baik, sertamemberikan contoh mencintai ciptaan Allahdengan memberikan makan ikan dan
menyiram tanaman.
Perilaku Orangtua, kakak, atau pengasuh di rumah adalah Contoh yang paling efektif bagi
pembentukan Perilaku anak. Dan orangtua yang sudah matang Akan berusaha memperlihatkan
contoh-contoh Yang positif kepada anak-anak dengan cara yang Beragam.
Metode keteladanan yang digunakan Oleh orangtua sesuai dengan karakteristik anak Yaitu
anak memiliki daya konsentrasi yang Pendek. Yang pada umumnya anak sulit untuk
Berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam jangkaWaktu yang lama. Anak selalu cepat
Mengalihkan perhatian pada kegiatan lain,Kecuali memang kegiatan tersebut selain
menyenangkan juga bervariasi dan tidakMembosankan.
Daya perhatian yang pendek Membuat anak masih sangat sulit untuk duduk Dan
memperhatikan sesuatu untuk jangka waktu Yang lama, kecuali terhadap hal-hal yang
Menyenangkan. Oleh karena itu, orangtua setiap Hari harus memberikan contoh atau teladan
yang Baik, agar anak dapat menirukan perbuatan baik Dalam jangka waktu yang lama.
Orangtua menggunakan metode bercerita Dalam menanamkan nilai-nilai agama khususnya
Nilai akhlak yang baik kepada anak. MetodeBercerita sangat pas digunakan, berdasarkan pada
Teori Muhammad Azmi (2006: 32), metode cerita Atau kisah memiliki peranan penting dalam
Memperkokoh ingatan anak dan kesadaranBerpikir.

6
Kisah termasuk metode pendidikan Islam yang paling efektif, karena kisah yang Diberikan
kepada anak dapat mempengaruhi Perasaannya dengan kuat.Orangtua menggunakan metode
bercerita Dalam menanamkan nilai aqidah yaitu dengan Menunjukkan secara nyata apa saja
yang Diciptakan oleh Allah, kemudian orangtuaMenceritakannya dengan bahasa yang
sederhana.
Orangtua menggunakan metode bercerita dengan Menunjukkan atau menggunakan gambar
yang Nyata atau real serta menggunakan bahasa yang Sederhana, sangat sesuai dengan
karakteristik.Metode bercerita yang di mana perkembangan Bahasa anak TK berada pada fase
praoperasional.pada fase ini bahasa anak mulai tumbuh dan Berkembang mengikuti pola
berpikir Menggunakan simbol-simbol yang mewakiliSuatu objek. Simbol-simbol itu berupa
gambar,Citra, atau bahasa

2.6.CARA MENANAMKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA REMAJA


Pergaulan remaja saat ini memang bisa dikatakan semakin memprihatinkan saja dan jauh
dari ajaran agama. Mau tidak mau orang tua harus membentengi anak mereka dengan nilai
keagamaan agar mereka tidak larut dalam jurang pergaulan bebas yang tidak baik tersebut.
Jauhkan anak remaja dari sumber-sumber dan faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Orang tua harus menyadari pentingnya peran nilai keagamaan yang ditanamkan pada diri
anak-anak dan remaja. Bagaimanapun mereka yang telah dibekali dengan iman dan nilai
keagamaan akan memiliki akhlak mulia.Berikut ini cara efektif untuk menanamkan nilai
keagamaan pada remaja: 1).Berikan pendidikan akidah
Akidah menjadi dasar yang harus diletakkan orang tua untuk membentuk karakter pada
remaja.Dalam hal ini pelajaran dan penanaman nilai-nilai akidah harus selalu diberikan sejak
mereka masih anak-anak hingga remaja. Nilai akidah yang telah ditanamkan sejak dini akan
membentuk sebuah kebiasaan pada remaja.
Contohnya, membiasakan remaja untuk selalu mengucapkan Bismillah setiap akan memulai
sesuatu dan mengakhirinya dengan hamdalah.Ini nampak sederhana namun sebenarnya
menjadi pondasi bagi remaja untuk selalu mengingat Allah SWT dimanapun mereka berada.
2). Berikan pendidikan ibadah
Apalagi yang harus dilakukan oleh orang tua setelah memberikan dasar nilai-nilai akidah
pada remaja? Kenalkan dan biasakan remaja untuk melakukan ibadah sesuai dengan agamanya
ketika sedang dimana saja. Ingatkan remaja untuk tidak lupa melakukan sholat wajib lima
waktu sesuai ajaran agama Islam meskipun mereka sedang sibuk sekalipun.

7
Walaupun sudah menginjak usia remaja tidak ada salahnya untuk tetap mengajak anak
melakukan ibadah bersama.Setidaknya lakukan shalat berjamaah setiap kali ada kesempatan.
Ini adalah cara menanamkan nilai keagamaan yang efektif untuk mengingatkan remaja pada
ibadah wajib.
3). Didik dengan akhlak
Selain nilai akidah dan pendidikan menyangkut ibadah, Anda juga harus mengajarkan
tentang akhlak kepada anak-anak dan remaja. Akhlak ini berkaitan dengan karakter mereka
nantinya dan adab dalam bergaul secara sosial.
Beberapa contoh pendidikan akhlak yang bisa diajarkan adalah memberi salam kepada
orang yang lebih tua, mendahulukan orang tua ketika berada di tempat umum,menolong orang
lain yang membutuhkan bantuan dan sebagainya.Dengan menanamkan akhlak sejak dini
dimulai saat mereka masih usia anak-anak maka ketika menginjak remaja sudah menjadi
kebiasaan yang otomatis selalu dilakukan.
4). Ajarkan untuk bersikap teguh
Remaja yang telah diajarkan tentang sikap yang teguh dan benar pastinya tidak akan mudah
terpengaruh oleh hal negatif di luar sana. Oleh sebab itu ajarkan sejak dini bagaimana remaja
harus bersikap sesuai dengan tuntunan agama.
Ketika anak-anak yang sudah menginjak remaja terjerumus dalam hal negatif tentunya
menjadi kesedihan bagi orang tua.Remaja merupakan fase awal meniti masa depan karena
itulah perlu diajarkan tentang cara menanamkan nilai keagamaan dengan benar.

8
BAB III
PENUTUP 3.1.KESIMPULAN
Dalam kamus bahasa indonesia kontemporer, perkembangan adalah perihal berkembang.
Selanjutnya, kata berkembang diartikan mekar, terbuka, membentang, menjadi besar, luas,
banyak dan menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain
sebagainya.
Pengertian agama: Sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya kekuasaan mengatur
yang bersifat luar biasa yang berisi norma-norma atau peraturan yang menata bagaimana cara
manusia berhubungan dengan Tuhan dan bagaimana manusia hidup yang berkelanjutan sampai
sesudah manusia itu mati.
Pendidikan agama islam adalah pendidikan yang didalamnya terdapat pengetahuan yang
dapat membentuk kepribadian sikap seorang anak. Tujuan diajarkan pendidikan agama kepada
anak sejak dini yaitu agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang memiliki
karakter yang baik sejak usia sini.
Perkembangan jiwa keagamaan Pada anak hampir sepenuhnya autoritas, Maksudnya
konsep keagamaan itu akan Berkembang karena dipengaruhi oleh Faktor dari luar diri anak,
terutama Orangtua, guru, keluarga dan orang-orang Terdekat lainnya. Berikut ini cara efektif
untuk menanamkan nilai keagamaan pada remaja:
1.Berikan pendidikan akidah
2.Berikan pendidikan ibadah
3.Didik dengan akhlak
4.ajarkan untuk bersikap teguh

9
DAFTAR PUSTAKA

Anshari, M. Hafi. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Jiwa Agama. Surabaya: Usaha Nasional.
Crapps, Robbert W. 1994. Perkembangan Kepribadian dan Keagamaan. Yogyakarta: Kanisius.
Darajat, Zakiah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Jalaluddin. 1996. Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Raharjo. 2002. Pengantar Ilmu Jiwa Agama. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

10

Anda mungkin juga menyukai