Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI

PENGAJARAN
BAHASA
INDONESIA
Dosen pengampu : Dr. Reni Nur
Eriyani, M.Pd.

Disusun oleh : Ezra Epiphania


PEMBAHASAN

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

SOAL
- OBJEKTIK
- SUBJEKTIF

2
VALIDITAS
Tes dapat dikatakan valid/sahih/sangkil apabila tes tersebut
mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya
diukur. Validitas berkaitan dengan ketepatan instrumen tersebut
terhadap konsep, objek, dan variabel yang hendak diukur sehingga
mengevaluasi apa yang semestinya dievaluasi.

Menurut Gronlund (1995: 45), validitas mengacu pada kecukupan


dan ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil penilaian,
disesuaikan dengan tujuan tertentu.

Validitas suatu tes terdiri atas empat (4) jenis, antara lain: validitas
isi, validitas bangun pengertian, validitas ramalan, dan validitas
kesamaan.

3
Validitas isi (content validity)
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan tes dalam
mengukur isi (content) yang semestinya diukur.
Menyusun butir-butir tes berdasarkan seluruh materi
yang telah diberikan.

Validitas bangun pengertian (construct validity)


Validitas bangun pengertuan berkenaan dengan
kesanggupan suatu tes untuk mengukur konsep
pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi
yang hendak diukurnya.

4
Validitas prediksi (predictive validity)
Validitas ini memprediksi, memprediksi artinya meramal,
dan meramal selalu berhubungan dengan suatu yang
akan terjadi pada masa mendatang. Misalnya butir-butir
tes SNMPTN.

Validitas kesamaan (concurrent validity)


Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang
memiliki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada
atau tes yang telah dibakukan (standardized).

4
Mengetahui
Validitas Alat Ukur
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
dengan kriterium. Dalam arti memiliki kesejajaran antara
hasil tersebut dengan kriterium. Ada berbagai kriterium
yang dapat digunakan untuk menvalidasikan tes, antara lain:

1. Catatan performance kuantitaif dan rating subyektif yang


dicapai dari hasil tes akhir

2. Berdasarkan rata-rata tingkatan pendidikan tertentu

5
RELIABILITAS
Reliabilitas berasal dari kata "relia-bility" (berasal dari kata dasar
'reliable') yang berarti dapat dipercaya.

Sebuah tes dikatakan memiliki reliabilitas apabila hasil-hasil


penggunaan tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata
lain, apabila kepada para siswa diberikan tes yang sama pada
waktu yang berbeda-beda, maka setiap siswa akan tetap
berada dalam peringkat (rangking) yang sama dalam
kelompoknya.

Menurut Nursalam (2003), reabilitas suatu tes adalah kesamaan


hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta diukur atau
diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.

6
KARAKTERISTIK REABILITAS
Sebuah tes dianggap memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki
karakteristik sebagai berikut:
- Reliabilitas merupakan milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu
sendiri, artinya suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor
yang cukup akurat, apabila tes tersebut diberikan pada kelas tertentu,
maka bisa juga menghasilkan skor yang cukup konsisten bila diberikan
pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada kelas yang sama
pada waktu yang berbeda.

- Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu
yang berbeda dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda.

- Reliabilitas dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran


independen yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota
kelompok

6
METODE
Adapun metode yang dapat
digunakan untuk menentukan
reliabilitas suatu tes antara lain:
metode tes ulang, merode paralel,
metode gabungan, dan metode
kesamaan rasional.

7
Metode Tes Ulang
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang
adalah:
1) jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian,
2) stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum,
semakin lama antara interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin
rendah tingkat reliabilitasnya.

Metode Paralel
Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai
kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan tetapi butir-butir soalnya
berbeda, dalam istilah bahasa Inggris disebut "alternate-forms method
(parallel forms).
Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali,
tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama,
instrument berbeda. Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara
mengorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen
yang dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka
instrument dapat dinyatakan reliable.

8
Metode Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara menggabungkan dua
instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali ke responden yang sama.
Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengorelasikan dua instrumen,
setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya
dikorelasikan silang. Bila keenam koefesien korelasi itu semuanya positif
dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut reliable

Metode Kesamaan Rsional


Selain ketiga metode tersebut, terdapat metode menghitung reliabilitas
tanpa harus melakukan tes ulang, tes setara (paralel) maupun tes
gabungan. Metode tersebut adalah metode kesamaan rasional. Metode ini
dilakukan dengan cara menghubungkan setiap item atau butir dalam suatu
tes dengan butir-butir lainnya dalam tes itu sendiri secara keseluruhan.

8
SOAL OBJEKTIF

Berbagai format untuk tes objektif.


(1) benar-salah (true-false),
(2) menjodohkan (matching), dan
(3) pilihan ganda (multiple choice)

9
CONTOH SOAL OBJEKTIF
Benar-Salah

10
CONTOH SOAL OBJEKTIF
Pilihan Ganda

10
SOAL SUBJEKTIF
Tes subjektif pada umumnya berbentuk esai/uraian

KELEBIHAN
1. Mudah disiapkan dan disusun
2.Tidak memberi banyak kesempatan untuk
berspekulasi.
3. Mendorong siswa untuk beraani mengemukakan
pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang
bagus.

KELEMAHAN
1. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar
diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa
yang betul-betul telah dikuasai.
2. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh
cakupan bahan pelajaran yang akan dites karena
soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
3. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-
unsur subjektif.
9
BENTUK TES
SUBJEKTIF

Tes Uraian Terbatas Tes Uraian Bebas Tes Lisan

Contoh:
Contoh: Contoh: Guru mengajukan
Sebutkan unsur- Bagaimana peranan pertanyaan secara
unsur intrinsik sastra dalam langsung kepada
sebuah novel! kehidupan? peserta didik
dengan dijawab
secara lisan
11
SUMBER
REFERENSI

Suntoda, Andi. 2010. "Evaluasi Pendidikan". Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses melalui >

Rokhayati, Reni. 2016. "Validitas dan Reabilitas Tes Sumatif Buatan Guru Indonesia di Kecamatan Limo".
Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Diakses melalui >

Supriyadi. "Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia". Gorontalo: UNG Press. Diakses melalui >

12
TERIMA KASIH

13

Anda mungkin juga menyukai