Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN, PEMBERIAN

SKOR DAN KONVERSI NILAI


KEDALAM STANDAR
PENILAIAN

KELOMPOK X

DELSY FITRIAWATI (A1K11700)

SANTRIANA (A1K1170)

ZHAFIRA (A1K117057)

LA KARDINA (A1K1170)

WA ODE VILDA APRILIANA (A1K117055)

RISTI ASTIKA (A1K1170)


Pramana, I Nyoman D., dkk., 2014. Evaluasi Pendidikan. Beta: Jawa Timur
Pemeriksaan Tes Hasil Belajar dan Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan
Teknik
pemeriksaan
hasil tes
tertulis

Teknik pemeriksaan tes


hasil belajar terdiri atas
tiga jenis teknik.
Adapun tiga jenis
Teknik teknik melakukan Teknik
pemeriksaan pemeriksaan hasil tes pemeriksaan
hasil tes hasil belajar, yaitu: hasil tes
lisan perbuatan
1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis

Tes hasil belajar yang diselenggarakan secara tertulis dapat dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu:

Teknik pemeriksaan hasil tes hasil


belajar bentuk uraian

Teknik pemeriksaan hasil tes hasil


belajar dalam bentuk objektif
a. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian

Dalam pelaksanaan pemeriksaan hasil-hasil tes uraian ini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
(1) apakah nantinya pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu akan didasarkan pada stan
dar mutlak, atau
(2) apakah nantinya pengolahan dan penentuan nilai hasil tes subyektif itu akan didasarkan pada s
tandar relatif.

Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu akan didasarkan pada standar mutlak (dimana p
enentuan nilai secara mutlak akan didasarkan pada prestasi individual), maka prosedur pemeriksaa
nnya adalah sebagai berikut:
Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh testee untuk setiap butir soal tes uraian dan memba
ndingkannya dengan pedoman jawaban betul yang sudah disiapkan.
Atas dasar hasil perbandingan antara jawaban testee dengan pedoman jawaban betul yang telah d
isiapkan itu, testee lalu memberikan skor untuk setiap butir soal dan menuliskannya di bagian kiri d
ari jawaban testee tersebut.
Menjumlahkan skor-skor yang telah diberikan kepada testee (yang nantinya akan dijadikan bahan
dalam pengolahan dan penentuan nilai lebih lanjut).
Adapun apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai akan didasarkan pada standar
relatif (di mana penentuan nilai akan didasarkan pada prestasi kelompok), maka prosedur
pemeriksaaannya adalah sebagai berikut:
 Memeriksa jawaban atas butir-butir soal nomor 1 yang diberikan olehj seluruh testee,
sehingga diperoleh gambaran secara umum mengenai keseluruhan jawaban yang ada.
Setelah pemeriksaan terhadap seluruh jawaban item nomor 1 dapat diselesaikan, maka
tester akan menjadi tahu, testeem manakah yang jawabannya termasuk lengkap,
kurang lengkap, menyimpang, dan tidak memberikan jawaban sama sekali.
 Memberikan skor terhadap jawaban soal nomor 1 untuk seluruh teste, misalnya untuk
jawaban lengkap diberi skor 2, kurang lengkapdiberikan skor 1, dan yang menyimpang
atau tidak memberikan jawaban sama sekali diberikan skor 0.
 Setelah pemeriksan atas jawaban butir soal nomor 1 dari seluruh testee dapat
diselesaikan, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap jawaban butir butir soal no
mor 2, dengan cara yang sama.
 Memberikan skor terhadap jawaban butir soal nomor 2 dari seluruh testee, dengan cara
yang sama.
 Setelah jawaban atas seluruh butir soal yang diberikan oleh seluruh testee dapat diseles
aikan, akhirnya di lakukanlah penjumlahan skor (yang nantinya akan dijadiakan bahan
dalam pengolahan dan penentuan nilai).
b. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Hasil Belajar Bentuk
Objektif

Memeriksa atau mengoreksi jawaban atas soal tes objektif pada umum
nya dilakukan dengan jalan menggunakan kunci jawaban, ada beberap
a macam kunci jawaban yang dapat dipergunakan untuk mengoreksi
jawaban soal tes objektif, yaitu sebagai berikut:
1.Kunci berdampingan (strip keys)
2.Kunci system karbon (carbon system key)
3.Kunci system tusukan (panprick system key)
4.Kunci berjendela (window key)
2. Teknik Pemeriksaan dalam Rangka Menilai Hasil Tes Lisan
Pemeriksaan atau koreksi yang dilaksanakan dalam rangka menilai jawaban-jawaban testee pada tes
hasil belajar secara lisan, pada umumnya cenderung bersifat subjektif. Hal ini kiranya mudah
dipahami, sebab dalam tes lisan itu tester tidak berhadapan dengan lembar-lembar jawaban soal yang
wujudnya adalah benda mati, melainkan berhadapan dengan individu yang masing-masing
mempunyai karakteristik berbeda-beda. Pemeriksaan dalam rangka menilai hasil tes lisan,
pemeriksaan tehadap jawabanjawaban testee hendaknya dikendalikan oleh pedoman yang pasti,
misalnya:

a.Kelengkapan jawaban yang diberikan oleh testee.

b.Kelancaran testee dalam memberiakn jawabanjawaban

c.Kebenaran jawaban yang diberikan.

d.Kemampuan testee dalam mempertahankan pendapatnya.

e.Berapa pesen kira-kira, pertanyaan lisan yang termasuk kategori sukar, sedang, dan mudah dapat
dijawab dengan benar oleh testee.
3. Teknik Pemeriksaan dalam Rangka Menilai Hasil Tes Perbuatan

Jika pada tes tertulis pemeriksaan hasilnya dilakukan dengan membaca lembar-le
mbar jawaban testee, dan pada tes lisan pemeriksaan itu dilakukan lewat jawaban-jawa
ban lisan yang diberikan oleh testee terhadap butir-butir soal atau pertanyaan yang diaju
kan secara lisan kepada mereka, maka tes perbuatan, “pemeriksaan” hasil-hasilnya dila
kukan dengan menggunakan observasi (pengamatan).

Dalam teknik pemeriksaan dalam rangka menilai hasil tes perbuatan, pemeriksaan
hasil-hasilnya dilakukan dengan mengggunakan pengamatan. Sasaran yang diamati ada
lah: tingkah laku, perbuatan, sikap dan sebagainya. Untuk dapat menilai hasil tes perbu
atan itu diperlukan adanya instrument tertentu dan setiap gejala yang muncul deberi sko
r-skor tertentu pula.
Perbedaan Antara Skor dan Nilai

Nilai adalah angka atau huruf


Skor adalah hasil pekerjaan
yang merupakan hasil ubahan
menyetor (member angka) yang
dari skor yang sudah di jumlah
di peroleh dengan menjumlahka
kan sesuai dengan kriteria/
n angka-angka dari setiap butir
acuan (peraturan yang
item oleh setiap guru
berstandar)

Sumber: mimin haryanti


Perbedaaan Antara Skor dengan Nilai Dalam Tes Hasil Pembelajaran

Pemberian skor terhdap siswa, di dasarkan atas


pencapaian sisiwa terhadap tujuanyang
di tentukan

Dengan Menggunakkan
Standar Mutlak
Nilai di peroleh dengan mencari skor rata-rata
langsung dari skor asal (skor mentah)

Pemberian skor terhadap siswa juga di dasarkan


atas pencapaian siswa terhadap tujuan yang
ditentukan
Dengan Menggunakkan
Standar Relatif Nilai yang di peroleh denga dua cara:
-Mengubah skor dari setiap ulangan, lalu diambil
rata-ratanya
-Menjumlahkan skor setiap ulangan kemudian
diubah menjadi nilai

Sumber: mimin haryanti


Hal Yang Perlu di perhatikan Dalam Melakukan Pengolahan dan Perubahan Skor
Menjadi Nilai

Sumber: djanji purwanto


Kriteria Penilaian

Sumber: djanji purwanto


Contoh Hasil Pemeriksaan Tes Hasil Belajar Fisika

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai contoh hasil


1. pemeriksaan tes hasil belajar Fisika.
2. Siswa diberi Tes hasil belajar untuk mengukur penguasaan konsep
mereka tentang pengaruh bunyi tehadap cepat rambat.
3. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
tentang pengaruh bunyi terhadap cepat rambat bunyi.
4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih baik.
5. Guru menyampaikan pokok bahasan pertemuan selanjutnya adalah
Resonansi bunyi.
6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Soal Tes
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Apakah yang menyebabkan timbulnya bunyi? (poin 10)
2. Apa definisi dari cepat rambat bunyi ? (poin 10)
3. Pada suatu saat terlihat cahaya petir ( kilat ) dan 20 s kemudian terdengar
bunyi petirnya ( Guntur ). Jika cepat rambat bunyi 340 m/s, hitunglah
jarak antara petir dan pengamat? (poin 25)
4. Sebuah roket berjarak 1,6 km dari seorang penjaga pantai. Jika cepat
rambat bunyi di udara 320 m/s, berapa lama sejak penjaga pantai tersebut
melihat roket terbakar dan akan mendengar bunyi ledakan ? (poin 25)
5. Seorang penjaga pantai melihat suatu nyala (mercusuar) darurat dari
ledakan yang terjadi di laut. 5 detik kemudian baru ia mendengar bunyi
yang dihasilkan oleh nyala ledakan.
a. Jelaskan mengapa ada penundaan waktu 5 detik. (poin 10)
b. Hitunglah jarak penjaga pantai dari asal nyala, jika cepat rambat
bunyi di udara pada saat itu adalah 330 m/s. (poin 20)
TABEL KONVERSI NILAI

Kurikulum 2013 Kurikulum 2006


Rentang Ang Huru
No. ka f Rentang Angka Huruf
1. 3,85-4,00 A+ 96,3 - 10,00 A+
2. 3,51-3,84 A- 87,8 - 96,2 A-
3. 3,18 - 3,50 B+ 79,5 - 87,7 B+
4. 2,85 - 3,17 B 71,3 - 79,4 B
5. 2,51 - 2,84 B- 62,8 - 71,2 B-
6. 2,18 - 2,50 C+ 54,5 - 62,7 C+
7. 1,85 - 2,17 C 46,3 - 54,4 C
8. 1,51 - 1,84 C- 37,8 - 46,2 C-
9. 1,18 - 1,50 D+ 29,5 - 37,7 D+
10. 1,00 - 1,17 D 25,0 - 29,4 D
CONTOH KONVERSI NILAI

KTSP

No. Nama Skor Mentah Nilai Predikat


1 A 45 90 A-
2 B 34 68 B-
3 C 35 70 B-
4 D 39 78 B
5 E 40 80 B+
6 F 25 50 C
7 G 44 88 A-
8 H 25 50 C
9 I 28 56 C+
10 J 30 60 C+
11 K 33 66 B-
12 L 42 84 B+
13 M 29 58 C+
14 N 20 40 C-
15 O 49 98 A+
CONTOH KONVERSI NILAI

K13
No. Nama Skor Mentah Nilai skala 1-100 Nilai skala 1-4 Predikat
1 A 45 90 3,6 A-
2 B 34 68 2,72 B-
3 C 35 70 2,8 B-
4 D 39 78 3,12 B
5 E 40 80 3,2 B+
6 F 25 50 2 C
7 G 44 88 3,52 A-
8 H 25 50 2 C
9 I 28 56 2,24 C+
10 J 30 60 2,4 C+
11 K 33 66 2,64 B-
12 L 42 84 3,36 B+
13 M 29 58 2,32 C+
14 N 20 40 1,6 C-
15 O 49 98 3,92 A+
Macam-macam Standar Penilaian

Standar Sembilan (Standar Nines)


standar Enam
Standar Sebelas (standar Eleven)
Standar Sepuluh

Sumber : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto


1. Standar Enam

Standar enam yaitu standar yang merentangkan skor-skor siswa


menjadi 6. Dalam hal ini, hanya berkisar antara 4 sampai 9 yaitu
nilai 4,5,6,7,8 dan 9.
Presentase penyebaran nilai dengan standar enam dapat dilihat
pada tabel berikut

Standar Enam Interprestasi


9 (5%) Baik sekali
8 (10%) Baik
7 (20%) Lebih dari cukup
6 (40%) Cukup

5 (20%) Kurang

4 (5%) Kurang sekali


2. Standar Sembilan (Standar Nine)

Standar sembilan adalah standar nilai yang merentangkan skor


peserta didik mulai dari 1 sampai 9

Untuk penyebaran nilai dengan standar enam dapat dilhat pada


tabel berikut.
stannine Interprestasi
9 (4%0 Tinggi (4%)
8 (7%)
Diatas rata-rata (19%)
7 (125)
6 (17%)
5 (20%) Rata-rata (54%)
4 (17%)
3 (12%)
Dibawah rata-rata (19%)
2 (7%)
1 (4%) Rendah (4%)
3. Standar Sebelas (standar eleven)

Standar sebelas adalah standar nilai yang bergerak mulai dari 0


sampai 11.
Dengan stanel ini, sistem penilaian membagi skala menjadi 11
golongan yaitu dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 yang satu sama
dengan yang lain berjarak sama.
4. Standar Sepuluh

Standar sepuluh adalah standar nilaii yang merentangkan nilai dari 1


sampai 10.
Untuk mengubah skor menjadi nlai, diperlukan dahulu :
-Mean (rata-rata skor)
-Deviasi standar (simpangan baku)
-Tabel konversi angka ke dalam nila berskala 1-10
Tahap-tahap yang dilalu dalam mengubah skor menjadi nilai
berskala 1-10 adalah sebagai berikut :

Menyusun distribusi frekuensi dar angka-angka atau skor-skor mentah


Menghitung deviasi standar atau standar devias
Mentransformasikan (mengubah) angka-angka ke dalam nilai berskala
1-10.

Anda mungkin juga menyukai