Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN di SD/ PDGK 4301

Tutor Dra.ERITA,M.Pd

ZULMA SETIARAGINA
856852666

UPBJJ MANNA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
1. Bagaimanakah hubungan validitas dan reabilitas ?
Jawaban:
Validitas dan reabilitas adalah dua konsep penting dalam pengukuran atau evaluasi. Meskipun keduanya
berhubungan dengan kualitas instrumen pengukuran, mereka menggambarkan aspek yang berbeda .
Validitas mengacu pada sejauh mana sebuah instrumen pengukuran benar-benar mengukur apa yang
dimaksudkan untuk diukur. Dalam konteks ini, validitas menunjukkan sejauh mana instrumen tersebut
akurat dan relevan dalam mengukur variabel atau konstruk yang diinginkan. Validitas menguji apakah
instrumen benar-benar mengukur apa yang diharapkan dan apakah hasil pengukuran sesuai dengan
konsep yang ingin diukur.
Reabilitas, di sisi lain, mengacu pada sejauh mana instrumen pengukuran tersebut konsisten dan dapat
diandalkan dalam memberikan hasil yang serupa jika diulang dalam kondisi yang sama. Dalam konteks
ini, reabilitas menunjukkan tingkat ketepatan atau konsistensi instrumen pengukuran dalam
menghasilkan hasil yang sama atau serupa ketika diaplikasikan berkali-kali pada populasi yang sama
atau serupa.
Meskipun validitas dan reabilitas memiliki hubungan yang erat, keduanya adalah konsep yang berbeda
dan saling melengkapi. Validitas harus ada terlebih dahulu sebelum mengukur reabilitas, karena jika
instrumen pengukuran tidak valid, tidak ada gunanya untuk mempertimbangkan reabilitasnya. Dalam
kata lain, instrumen yang tidak valid tidak dapat diandalkan atau konsisten dalam memberikan hasil
yang benar.
Dalam pengukuran yang baik, instrumen pengukuran harus memiliki kedua karakteristik validitas dan
reabilitas yang memadai. Validitas memastikan bahwa instrumen tersebut mengukur apa yang
diharapkan dengan akurat, sementara reabilitas memastikan bahwa instrumen tersebut memberikan hasil
yang konsisten dan dapat diandalkan. Kedua konsep ini penting untuk memastikan kehandalan dan
kepercayaan pada pengukuran atau evaluasi yang dilakukan.

2. Jika butir soal no 3 yang anda ujikan dapat dijawab dengan benar oleh 13 orang dari 50 siswa .
Hitunglah indeks kesukaran butir soal tersebut!
Jawaban:
Untuk menghitung indeks kesukaran butir soal, Anda perlu menggunakan rumus berikut:
(B)
Indeks Kesukaran (p) = (𝑁)
Jumlah siswa yang menjawab benar (B) adalah 13
Jumlah total siswa (N) adalah 50.
13
P=
50
P = 0,26
Indeks kesukaran butir soal tersebut adalah 0.26 atau 26%
Jadi tingkat kesukaran soal sedang.

3. Agar penilaian dapat memberikan fungsi secara optimal dalam melakukan penilaian guru hendaknya
selalu berpedoman kepada prisip - prinsip penilaian kelas. Jelaskan prinsip - prinsip penilaian !
Jawaban:
beberapa prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam melakukan penilaian
kelas yaitu:
1. Otentik: Penilaian harus mencerminkan tugas dan situasi yang otentik, yang meniru atau mewakili
konteks kehidupan nyata atau penggunaan pengetahuan dan keterampilan di luar kelas. Ini
melibatkan memberikan tugas yang relevan dan bermakna yang mendorong siswa untuk menerapkan
pengetahuan mereka secara praktis.
2. Objektif: Penilaian harus objektif, berarti mengukur kinerja siswa berdasarkan kriteria yang jelas dan
tidak memihak. Penting untuk memiliki rubrik atau pedoman penilaian yang jelas untuk memastikan
konsistensi dalam penilaian antara guru yang berbeda dan memberikan umpan balik yang akurat
kepada siswa.
3. Konsisten: Penilaian harus konsisten, artinya hasilnya konsisten dan dapat diandalkan ketika diulang dalam
kondisi yang sama. Hal ini diperlukan untuk menjaga keadilan dalam penilaian dan memberikan pemahaman
yang jelas tentang kemajuan siswa.
4. Komprehensif: Penilaian harus mencakup berbagai aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
ingin dinilai. Ini termasuk aspek kognitif (pemahaman, penerapan, analisis), aspek afektif (sikap,
nilai-nilai), dan aspek psikomotorik (keterampilan fisik).
5. Berkelanjutan: Penilaian harus berkelanjutan atau berkesinambungan, dengan mengumpulkan data
evaluasi secara teratur sepanjang proses pembelajaran. Ini membantu guru untuk melacak
perkembangan siswa dari waktu ke waktu dan memberikan umpan balik yang terus-menerus.
6. Formatif: Penilaian formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada siswa selama proses
pembelajaran, sehingga mereka dapat memperbaiki dan mengembangkan pemahaman mereka. Ini
berbeda dengan penilaian sumatif yang bertujuan untuk memberikan penilaian akhir terhadap
prestasi siswa.
7. Berpusat pada Siswa: Penilaian harus berpusat pada siswa, memperhatikan kebutuhan individu dan
keberagaman siswa. Guru harus mengakomodasi gaya belajar dan tingkat pemahaman siswa serta
memberikan kesempatan untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan berbagai cara.

Prinsip-prinsip penilaian ini penting untuk memastikan bahwa penilaian guru memberikan umpan balik
yang berguna dan akurat kepada siswa, serta mendukung perkembangan pembelajaran mereka secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai