Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Heri Retnawati, M.Pd.
Dr. Syukrul Hamdi, M.Pd.
Evaluasi
Penilaian
Pengukuran
Acuan Kriteria
• Aacuan kriteria berasumsi bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja, meskipun
dengan waktu yang berbeda. Konsekuensi acuan tersebut adalah adanya program
perbaikan dan pengayaan. Mereka yang belum memiliki kompetensi seperti yang
disyaratkan harus belajar lagi sampai kemampuannya mencapai kriteria atau standar
tertentu, yang disebut remidi atau perbaikan. Sebaliknya, mereka yang telah
mencapai kompetensi standar, diberikan pelajaran tambahan, yang disebut
pengayaan. Jadi, irama belajar yang berlaku adalah kompetensi individual, yang
cepat diberikan penyayaan dan yang lambat diberikan remidi.
Acuan Norma
• Tes acuan norma berasumsi bahwa kemampuan orang berbeda dan dapat digambarkan
menurut distribusi normal. Perbedaan itu harus ditunjukkan oleh hasil pengukuran,
misalnya setelah mengikuti pembelajaran selama satu semester, mahasiswa dites.
Hasil tes seorang mahasiswa dibandingkan dengan kelompoknya, sehingga dapat
diketahui posisi mahasiswa tersebut di kelas itu. Acuan tersebut juga digunakan pada
tes seleksi, karena sesuai dengan tujuannya, tes seleksi untuk membedakan
kemampuan seseorang, khususnya bila jumlah pendaftar yang diterima berdasarkan
pada kuota atau daya tampung.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan Slide 7
TAKSONOMI (COGNITIVE DOMAIN) Slide 8
Kata Kerja
Operasional
Ranah
Pengetahuan
Penulisan Soal
Bentuk soal
bervariasi, yaitu pilihan ganda (PG), pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian, dan esai atau uraian.
OBJEKTIF:
• Pilihan Ganda
• Pilihan Ganda Komplek
• Bentuk soal dua pilihan jawaban
(Benar-salah, Ya-Tidak)
• Menjodohkan
• Isian atau melengkapi
• Jawaban singkat atau pendek
NON OBJEKTIF:
• Soal Uraian
Bentuk Soal Pilihan Ganda
Terdiri atas
• Dasar pertanyaan/stimulus (bila ada)
• Pokok soal (stem)
• Pilihan jawaban (terdiri dari kunci jawaban dan
pengecoh)
Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda
Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator-> menanyakan
perilaku dan materi yg hendak diukur sesuai rumusan
indikator dlam kisi-kisi
2. Pengecoh harus berfungsi
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar.
Konstruksi
Instrumen
TES NON-
TES
1. Mendekati atau mengumpul pada titik yang telah ditetapkan (tembakan yang demikian dinyatakan valid
dan reliabel)
2. Menyebar pada bidang sasarn, tidak fokus pada titik yang telah ditetapkan (tidak valid dan tidak reliabel)
3. Mengumpul di tempat tertentu, akan tetapi jauh dari titik sasaran yang telah ditetapkan (tidak valid namun
reliabel)
Macam-macam validitas
yang sering digunakan
dalam pengukuran
V = ∑ s /[n(c-1)]
Keterangan:
s = r – lo
∑s = s1 + s2 + dst
Lo = angka penilaian validitas yang terendah
c = angka penilaian validitas yang tertinggi
r = angka yang diberikan oleh seorang penilai
Selain menggunakan persamaan Aiken, validitas isi juga dapat dibuktikan menggunakan rumus
Lawshe, yakni Content Validity Ratio (CVR) diteruskan dengan ke Content Validity Index (CVI). Rumus
CVR yang dimaksudkan adalah sebagai berikut (Saifuddin Azwar, 2013).
CVR = [(2ne/ n) – 1]
Keterangan:
CVR = Content Validity Ratio
ne = banyaknya SME yang menilai suatu butir tes itu esensial
n = banyaknya SME yang melakukan penilaian
Sebagai contoh, suatu butir dinilai tingkat esensialnya oleh sepuluh penilai (SME); enam penilai
menyatakan bahwa butir itu esensial, tiga penilai menyatakan butir itu berguna tetapi tidak esensial, dan
1 penilai menyatakan bahwa butir itu tidak diperlukan. Dengan demikian: CVR = [(2.6)/10 -1] = 0, 20
Angka CVR bergerak dari -1,00 sampai dengan +1,00 bila harga CVR positif atau > 0 maka 50% SME
menilai butir itu esensial. Semakin tinggi harga CVR, semakin baik validitas isi butir itu. Dalam hal ini butir
dikatakan memiliki validitas baik bila CVR ≥ 0,3.
Sementara itu validitas isi suatu tes atau Content Validity Index (CVI) adalah rata-rata dari CVR semua butir, sehingga:
CVI = (∑CVR)/k
Keterangan: CVI = Content Validity Index; CVR= Content Validity Ratio; k = jumlah butir dalam tes
Contoh tabel penilaian ahli
Tabel Penilaian Ketepatan Butir Terhadap Indikator
Indikator_1 2
3
Indikator_2 4
5
Indikator_3
6
Lanjutan Slide 22
Contoh Tabel Penilaian Sejawat/Ahli untuk Aspek Materi, Konstruksi, dan Bahasa untuk Soal PG
Skor
No Aspek yang ditelaah/dinilai
1 2 3 4
A Materi
1 Soal sesuai dengan indicator
2 Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
13 Pilihan jawaban yang berbentuk angka/ waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
14 Konstruksi soal dalam satu group/kelompok soal testlet dapat dipahami siswa
15 Jumlah soal yang ada sesuai dengan waktu yang tersedia dilihat dari aspek materi dan kemampuan siswa
16 Tingkat kesulitan butir dari satu kelompok testlet berjenjang dari yang paling mudah sampai yang sulit
C Bahasa
17 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
18 Menggunakan bahasa yang komunikatif
19 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat atau tabu
20 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama kecuali merupakan satu kesatuan pengeritan
Slide 24
VALIDITAS KONSTRUK
(Analisis Faktor Eksploratory)
• Analisis faktor merupakan suatu teknik
untuk mereduksi data. Proses analisis
faktor mencoba menemukan hubungan
antar variabel yang saling independen
tersebut sehingga bisa dapat dibuat
satu atau beberapa kumpulan variabel
yang lebih sedikit dari jumlah variabel
awal.
10/6/2022 25
• Contoh: semula ada 8 variabel (X)
yang saling independen, dengan
analisis faktor mungkin bisa diringkas
menjadi 3 kumpulan variabel baru
yang selanjutnya disebut faktor.
Analisis faktor ini disebut dg Analisis
Faktor Eksploratori (AFE)
10/6/2022 26
Analisis Faktor Eksploratori
(AFE): peneliti tidak memiliki
kajian teori yang mantap
tentang yang diteliti, dengan
demikian teknik ini dapat
membantu membangun teori
dalam suatu penelitian.
10/6/2022
• 27
Tujuan AFE:
10/6/2022 28
⚫ Faktor merupakan variabel baru yang
bersifat unobservable atau variabel laten
atau variabel konstruk atau variabel non-
visible
⚫ Variabel lama atau variabel X merupakan
variabel yang dapat diamati atau dapat
juga disebut dengan variabel teramati atau
observable variable
10/6/2022 29
Rotasi faktor
⚫ Bila
faktornya banyak
⚫ Supaya mudah menginterpretasikan,
maka faktor perlu dirotasi
10/6/2022 30
⚫ Variabel yang layak dilakukan faktoring
atau reduksi data.
⚫ Agar reduksi data lebih optimal maka perlu
dilakukan pemutaran sumbu. Untuk itu,
hasil analisis komputer yang dilihat adalah
Rotated component matrix
⚫ Memperoleh variabel baru atau variabel
laten (faktor) dan variabel teramati.
10/6/2022 31
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS FAKTOR
EKSPLORATORI (AFE)
Harga Oranges
signifikan berkorelasi
hanya dengan
tomatos
FA studi kasus : Hasil lanjutan
KMO keseluruhan variabel
sudah lebih dari 0,5.
Tes Bartlett menunjukkan
bahwa matrik korelasi bukan
matrik identitas.
MSA untuk
masing-masing
variabel sudah
menunjukkan
lebih dari 0,50.
FA studi kasus : Hasil lanjutan
2 3
1. Klik Analyze
2. Klik Data Reduction
Pilih option yang diinginkan summary 3. Klik Factor …
pada Descriptives, Extraction, 4. Pilih Variables 5.
Rotation, Scores, dan Options. Lengkapi Toolbar lain
FA studi kasus : Hasil analisis
Harga Oranges
signifikan berkorelasi
hanya dengan
tomatos
FA studi kasus : Hasil analisis
Harga Oranges
signifikan berkorelasi
hanya dengan
tomatos
FA studi kasus : Hasil lanjutan