Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
Ajijah Yusriyani
Riandi Febriansyah
D3 Keperawatan Tingkat 2
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis penjatkan kehadirat Allah Swt. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan
dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai
laporan kasus pada penyakit pneumonia. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada penulis sehingga makalah ini dapat
penulis susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi penulis, dosen pengampu mata kuliah Manajement Patient Safety
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu penulis dalam
berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah penulis selanjutnya.
Demikian makalah ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...…………………………………………………. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2.1 Tujuan
1. Untuk mengtahui dan memahami pengertian dari pengertian desinfeksi.
2. Untuk mengetahui dan memahami kriteria desinfeksi yang ideal.
3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan desinfeksi.
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis desinfeksi.
5. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam desinfektan.
6. Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan desinfektan.
7. Untuk mengetahui dan memahami kerangka proses desinfeksi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.3 Tujuan Desinfeksi
Adapun tujuan dari desinfeksi tersebut adalah :
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mencegah makanan menjadi rusuk.
c. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
d. Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam
melakukan biakan murni.
4
5) Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udarah.
6) Segera pakai atau disimpan dalam container yang kering dan telah
di DTT.
2. Desinfeksi Tingkat Sedang
Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur
kecuali spora bakteri. Desinfeksi tingkat sedang jarang dipakai di rumah
sakit. Namun bisa diterapkan dirumah untuk mendesinfeksi peralatan
dapur.
3. Desinfeksi Tingkat Rendah
Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri,
beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak membunuh mikroorganisme
yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri. Teknik ini tidak
digunakan di rumah sakit, namun dapat diterapkan untuk mendesinfeksi
perabot rumah tangga.
5
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi seagai antiseptik kontrok plak.
4. Fenol
Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena itu tidak dapat dirusak
oleh zat organic. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.
Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak
digunakan dirumah sakit dan laboratorium.
5. Klorsilenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan
sebagai antiseptik, aktivitasnya merupakan larutan yang tidak mengiritasi
dan banyak digunakan sebagai antiseptik, aktivitasnya rendah terhadap
banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya
detol).
6
b. Masukkan 3 cc sabun cair ke dalam 1 liter air panas/hangat.
2. Lisol dan kreolin
Alat/bahan :
a. Larutan lisol/klerolin.
b. Gelas ukuran.
c. Baskom berisi air.
Prosedur kerja :
a. Masukkan larutan lisol/klerolin 0.5% sebanyak 5cc kedalam 1 liter air,
larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan.
b. Masukkan 3 cc sabun cair kedalam 1 liter air. Larutan ini dapat
digunakan untuk merendam pelaratan medis.
3. Savlon.
Alat/bahan ;
a. Savlon.
b. Gelas ukuran.
c. Baskom berisi air secukupnya.
Prosedur kerja :
a. Masukkan larutan savlon 0,5% sebanyak 5 cc kedalam 1 liter air.
b. Masukkan larutan savlon 1% sebanyak 10 cc kedalam 1 liter air.
7
5.2 Kerangka Proses Desinfeksi
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpuan
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen..
Bedasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat
tinggi, desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat rendah. Desinfeksi
dapat dilakukan dengan mengoleskan, cara desinfeksi dengan merendam dan
cara desinfeksi dengan menjemur. Macam-macam desinfektan, yaitu alkohol,
glutaraldehid, binguanid, fenol, dan klorsilenol. Cara membuat larutan
desinfektan dengan bahan berupa sabun, lisol/kreolin, dan savlon terlampir
pada bab II.
3.2 Saran
Berdasarkan uaraian bab II, penulis mengusulkan saran kepada pihak
klinik, puskesmas, rumah sakit dan lain-lain agar menerapkan metode
desinfeksi sesuai prosedur untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.
Karena angka penularan infeksi merupakan salah satu indicator penerapan
patient safety.
9
DAFTAR PUSTAKA
10