Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DESINFEKSI

Di susun guna memenuhi tugas Management Patient Safety

Dosen Pengampu :

Ns. Desty Lismayanti, M. Kep

Di Susun Oleh :

Ajijah Yusriyani

Difa Nur Fadillah

Riandi Febriansyah

D3 Keperawatan Tingkat 2

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SEHATI NDONESIA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis penjatkan kehadirat Allah Swt. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan
dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai
laporan kasus pada penyakit pneumonia. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada penulis sehingga makalah ini dapat
penulis susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi penulis, dosen pengampu mata kuliah Manajement Patient Safety
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu penulis dalam
berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah penulis selanjutnya.

Demikian makalah ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Karawang, 26 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...…………………………………………………. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desinfeksi .............................................................................. 3

2.2 Kriteria Desinfeksi Yang Ideal ............................................................... 3

2.3 Tujuan Desinfeksi ................................................................................... 4

2.4 Jenis-Jenis Desinfeksi ............................................................................. 4

2.5 Macam-Macam Desinfektan .................................................................. 5

2.6 Cara Membuat larutan Desinfektan ......................................................... 6

2.7 Kerangka Proses Desinfeksi ................................................................... 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 9

3.2 Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme
patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan camouran zat kimia
cair tanpa membunuh spora. Cairan yang digunakan untuk desinfeksi adalah
desinfektan. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia digunakan
sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan densikfetan
adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik.
Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau
tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan
sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan
kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan juga
dijadikan sebagai salah satu cara proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu
merupakan zat aktif dalam proses desinfektan dan sangat menentukan
efektivitas dan fungsi serta target mikroorganisme yang akan dimatikan. Dalam
proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara
kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada
cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta
aplikasinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengetian desinfeksi ?
2. Bagaimana kriteria desinfeksi yang ideal ?
3. Apa tujuan desinfeksi ?
4. Apa saja jenis-jenis desinfeksi ?
5. Apa saja macam-macam desinfektan ?
6. Bagaimana cara pembuatan desinfektan ?
7. Bagaimana kerangka proses desinfeksi ?

1
2.1 Tujuan
1. Untuk mengtahui dan memahami pengertian dari pengertian desinfeksi.
2. Untuk mengetahui dan memahami kriteria desinfeksi yang ideal.
3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan desinfeksi.
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis desinfeksi.
5. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam desinfektan.
6. Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan desinfektan.
7. Untuk mengetahui dan memahami kerangka proses desinfeksi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Desinfeksi


Desinfeksi adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh dan menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya. Desinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda
mati.
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen.
Desinfeksi adalah suatu proses perusakan, pembasmian, atau
penghambatan pertumbuhan mikroba yang bisa menyebabkan penyakit atau
masalah lainnya. Salah satu contoh masalah yang ditimbulkan adalah
pembusukan

2.2 Kriteria Desinfeksi Yang Ideal


Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu :
1. Kamar.
2. Aktivasinya tidak dipengaruhi oleh bahan organic, pH, temperature dan
kelembapan.
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia.
4. Tidak bersifat korosif.
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda.
6. Tidak berbau, baunya disenangi.
7. Bersifat biodegrable/mudah diurai.
8. Larutan stabil.
9. Mudah digunakan ekonomis.

3
2.3 Tujuan Desinfeksi
Adapun tujuan dari desinfeksi tersebut adalah :
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mencegah makanan menjadi rusuk.
c. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
d. Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam
melakukan biakan murni.

2.4 Jenis-Jenis Desinfeksi


1. Desinfeksi Tingkat Tinggi
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme
kecuali spora bakteri. Teknik DTT dapat digunakan pada alat-alat medis.
DTT dapat dilakukan dengan merebus, mengukus atau menggunakan
bahan kimia.
a. DDT dengan merebus
1) Mulai menghitung waktu air saat mendidih.
2) Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup.
3) Seluruh alat harus terendam.
4) Jangan menambah alat apapun ke air mendidih.
5) Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah tertutup
kering yang telah di DTT, maksimal satu minggu.
b. DTT dengan mengukus
1) Kukus alat selama 20 menit.
2) Kecilkan api sehingga air tetap mendidih.
3) Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap.
4) Keringkan dalam container DTT.
c. DTT dengan kimia
1) Desinfek kimia untuk DTT.
2) Klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%.
3) Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas lalu keringkan.
4) Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20 menit.

4
5) Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udarah.
6) Segera pakai atau disimpan dalam container yang kering dan telah
di DTT.
2. Desinfeksi Tingkat Sedang
Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur
kecuali spora bakteri. Desinfeksi tingkat sedang jarang dipakai di rumah
sakit. Namun bisa diterapkan dirumah untuk mendesinfeksi peralatan
dapur.
3. Desinfeksi Tingkat Rendah
Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri,
beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak membunuh mikroorganisme
yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri. Teknik ini tidak
digunakan di rumah sakit, namun dapat diterapkan untuk mendesinfeksi
perabot rumah tangga.

2.5 Macam-Macam Desinfektan


Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik (bakterisid), terutama pada
benda mati. Proses desinfeksi dapat menghilangakan 60% - 90% jasad renik.
Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik di rumah tangga,
laboratorium, dan rumah sakit. Berikut ini merupakan bahan-bahan
desinfektan.
1. Alkohol
Etil alkohol atau propel alkohol pada air digunakan untuk
mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan
dalam bidang kedokteran gigi untuk mendesinfeksi permukaan.
2. Glutaraldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang popular pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi.
Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang akan
disterilkan.

5
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi seagai antiseptik kontrok plak.
4. Fenol
Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena itu tidak dapat dirusak
oleh zat organic. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.
Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak
digunakan dirumah sakit dan laboratorium.
5. Klorsilenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan
sebagai antiseptik, aktivitasnya merupakan larutan yang tidak mengiritasi
dan banyak digunakan sebagai antiseptik, aktivitasnya rendah terhadap
banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya
detol).

5.1 Cara Membuat Larutan Desinfektan


Berikut adalah cara membuat larutan desinfektan dengan bahan berupa
sabun, lisol/kreolin, dan savlon.
1. Sabun
Alat/bahan :
a. Sabun padat/krim/cair.
b. Gelas ukur.
c. Timbangan.
d. Sebdok makan.
e. Alat pengocok.
f. Air panas/hangat dalam tempatnya.
g. Baskom.
Prosedur kerja :
a. Masukkan 4 gram sabun padat atau krim ke dalam 1 liter air
panas/hangat, kemudian diaduk sampai larut.

6
b. Masukkan 3 cc sabun cair ke dalam 1 liter air panas/hangat.
2. Lisol dan kreolin
Alat/bahan :
a. Larutan lisol/klerolin.
b. Gelas ukuran.
c. Baskom berisi air.
Prosedur kerja :
a. Masukkan larutan lisol/klerolin 0.5% sebanyak 5cc kedalam 1 liter air,
larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan.
b. Masukkan 3 cc sabun cair kedalam 1 liter air. Larutan ini dapat
digunakan untuk merendam pelaratan medis.
3. Savlon.
Alat/bahan ;
a. Savlon.
b. Gelas ukuran.
c. Baskom berisi air secukupnya.
Prosedur kerja :
a. Masukkan larutan savlon 0,5% sebanyak 5 cc kedalam 1 liter air.
b. Masukkan larutan savlon 1% sebanyak 10 cc kedalam 1 liter air.

7
5.2 Kerangka Proses Desinfeksi

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpuan
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen..
Bedasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat
tinggi, desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat rendah. Desinfeksi
dapat dilakukan dengan mengoleskan, cara desinfeksi dengan merendam dan
cara desinfeksi dengan menjemur. Macam-macam desinfektan, yaitu alkohol,
glutaraldehid, binguanid, fenol, dan klorsilenol. Cara membuat larutan
desinfektan dengan bahan berupa sabun, lisol/kreolin, dan savlon terlampir
pada bab II.

3.2 Saran
Berdasarkan uaraian bab II, penulis mengusulkan saran kepada pihak
klinik, puskesmas, rumah sakit dan lain-lain agar menerapkan metode
desinfeksi sesuai prosedur untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.
Karena angka penularan infeksi merupakan salah satu indicator penerapan
patient safety.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Pengantar Kebutuhan dasar Manusia : Aplikasi


Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Http://ahmadmuzaki47.blogspot.co.id.2011. Desinfeksi. Diunduh 27, September
2023. Pukul 15.00.WIB
Http://www.scribd.com. Desinfeks, Sterilisasi, Aseptik dan Antiseptik. Diunduh 27,
September. Pukul 15.15 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai