Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Keperawatan Gerontik
Disusun oleh :
NIM : 30120118003K
1
RANCANGAN (DESAIN) MANAJEMEN KOMPREHENSIF INDIVIDU LANSIA
A. Gambaran klien:
1. Klien 1
Tn A, umur 67 tahun, TB: 175cm, BB: 69kg
Status perkawinan : duda (pasangan hidup meninggal 2 tahun yang lalu)
Profesi terakhir: dosen perguruan tinggi
kondisi aktual: cedera ringan akibat terjatuh di kamar mandi 2 hari yang lalu,
aktivitas sedikit terganggu, klien mengalami fraktur incomplete humerus sinistra.
Sudah dilakukan terapi immobilisasi dengan menggunakan fiksasi gypsum. Klien
mengatakan nyeri area fraktur skala 6 (0-10). MFS: 50 (resiko jatuh tinggi)
Penyakit penyerta : hipertensi (tekanan darah terakhir 160/95mmHg) klien sudah
dapat terapi rutin antihipertensi oleh dokter; klien juga menderita oateoartritis
ringan, terutama pada area lutut, tidak terlalu mengganggu ADL, namun kadang
terasa nyeri.
Status nutrisi: klien mampu untuk makan dan minum sesuai porsi, tidak ada
kesulitan.
Klien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol, namun klien mengkonsummsi
kopi 2 gelas setiap hari.
Stastus kognisi: baik, klien tidak mengalami demensia, orientasi baik.
Status mental: pasien sering merasa sendirian setelah ditinggal pasangan hidup,
anak klien tinggal di luar kota, cemas karena tidak ada yang memperhatikan.
Status spiritual: klien beragama Islam, beberapa hari terakhir meninggalkan shalat
dengan alasan kondisi fisik yang tidak mendukung.
2. Klien 2
Tn B, 73 tahun. TB: 165cm, BB: 70 kg
2
Status perkawinan: menikah, pasangan hidup masih ada, istri usia 57 tahun dan
setia menemani klien.
Pekerjaan terakhir: klien dan istri memiliki usaha rumah makan, yang dikelola oleh
pasangan tersebut bersama dengan beberapa kerabat dekat.
Kondisi actual: klien mengalami diare sudah kurang lebih 3hari, BAB cair 4-5 kali
sehari, didapati sedikit lender pada feses dan tidak dijumpai perdarahan. Klien
mengeluh lemah, tampak pucat, tidak mampu berjalan. Aktivitas dibantu penuh
oleh istri klien. Diuresis 900cc/24jam.
Penyakit penyerta: klien menderita diabetes mellitus sudah 20 tahun, sudah
terkontrol dengan baik dan mengkonsumsi obat dari dokter. Gula darah sewaktu
terakhir 145mg/dl
Status nutrisi: klien mengeluh mual tidak nafsu makan, intake nutrisi berkurang.
Klien merokok 1bungkus/hari, tidak mengkonsumsi alcohol, dan minuman yang
mengandung cafein.
Status kognisi: klien demensia ringan, kadang disorientasi waktu dan tempat.
Status mental: klien tidak mengalami depresi, tidak ada penolakan terhadap orang
terdekat, komunikasi baik, lancar dan kooperatif, namun klien mengatakan cemas
dan khawatir terhadap usaha yang dijalankan.
Status Spiritual: klien beragama Kristen, rajin berdoa rutin, terutaa bila ditemani
oleh pasangan.
3. Klien 3
Tn C, umur 81 tahun, TB: 178cm, BB: 57kg
Status perkawinan: duda, istri meninggal 8 tahun yang lalu.
Keluarga: klien tinggal bersama anak sulung pasien yang telah berkeluarga, sehari
hari pasien aktif beraktifitas, tidak tergantung bantuan.
Kondisi actual: sudah 10 hari, klien mengeluh batuk kronis, batuk berdahak,
produksi sputum banyak, kental, klien mengeluh sesak nafas, suara nafas tambahan
ronchi ada, wheezing ada. Sesak nafas muncul apabila beraktivitas terlalu berat.
Badan terasa melemah, toleransi aktivitas berkurang. Pasien didiagnosa bronchitis
3
kronis, DD/ PPOK. Sudah berobat ke dokter dan dapat terapi mukolitik dan
ekspektoran. Sedang menjalani terapi rawat jalan.
Penyakit penyerta: klien menderita hipertensi, TD terakhir 150/100 mmHg,
melakukan control teratur dan minum obat rutin.
Status nutrisi: klien mengeluh susah menelan, karena sesak nafas. Intake makanan
berkurang, klien tidak mampu makan 1 porsi penuh.
Klien merokok 1-2 bungkus / hari, tidak mengkonsumsi alcohol, konsumsi kopi 4
gelas/ hari.
Status kognisi: orientasi cukup baik, pasien tidak demensia.
Status mental: klien tidak mengalami gangguian mental, klien cukup kooperatif,
namun tidak bersedia menghentikan kebiasaan merokok.
Status spiritual: klien beragama Islam, rajin shalat 5 waktu, tidak ada konflik
keyakinan.
2. Klien B
1) Kurang volume cairan b/d kehilangan aktif karena diare
2) Perubahan nutrisi b/d intake inadekuat
3) Cemas b/d ancaman status ekonomi dan gangguan peran.
3. Klien C
1) Gangguan pertukaran gas difusi b/d obstruksi paru
2) Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
3) Perubahan status nutrisi b/d intake inadekuat
4
4) Kurang pengetahuan tentang penyakit b/d penolakan
C. Rencana Tindakan
Klien 1:
Dx 1: nyeri teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari dengan
kriteria: klien tidak mengeluh nyeri, skala nyeri 0 (0-10), klien tampak rileks, TTV
dalam rentang normal.
1) Kaji skala, intensitas, lokasi, durasi nyeri setiap 4 jam dan bila terjadi
perubahan kondisi
2) Monitoring tanda-tanda vital setiap 4 jam
3) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri
4) Berikan posisi yang nyaman
5) Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung.
6) Berikan analgetik sesuai program terapi
7) Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
5
Dx 3: klien tidak mengalami cedera selama dan setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 5 hari dengan kriteria: tidak terjadi cedera, nilai MFS menurun,
klien beraktifitas dengan baik, kekuatan dan kelenturan otot meningkat.
1) Kaji nilai MFS setiap hari
2) Ajarkan latihan scretching dan ROM untuk meningkatkan kekuatan otot
3) Ajarkan klien berubah posisi dan berjalan dengan baik
4) Ciptakan lingkungan yang menghindari cedera, lantai tidak licin, dinding
berpegangan, alas kaki yang aman
5) Gunakan tempat tidur yang rendah, bila perlu pasang pengaman.
6) Temani kien saat mandi atau aktivitas yang beresiko
Klien 2:
6
Dx 2: status nutrisi klien terpenuhi setelah diberikan tindakan keperawatan selama 5
hari dengan kriteria: klien tidak mual, tidak ada penurunan berat badan, klien
menghabiskan makanan sesuai porsi
1) Kaji status njutrisi pasien
2) Berikan diet rendah serat, porsi kecil, sering.
3) Anjurkan klien makan sesuai porsi
4) Hindari bumbu yang merangsang rasa mual
5) Libatkan keluarga untuk membantu klien makan
6) Berikan obat antivomitus sesuai program dokter
Klien 3:
8
D. Intervensi
Klien 1:
9
scretching
Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 3 Berikan makanan selingan tinggi protein: bubur kacang
hijau
Anjurkan klien minum air putih
17.00 2 Bantu klien merawat diri (mandi dll)
18.00 1,4 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring skala nyeri dan TTV
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,3 Berikan diet tinggi kalori dan protein dan kalsium (nasi,
sayur lodeh/sup daging, susu 1 gelas)
Berikan terapi analgetik, dan suplemen kalsium
10
08.00 2 Anjurkan klien latihan ROM dan scretching
Kaji kekuatan otot klien
Anjurkan klien latihan 20menit di bawah sinar matahari
10.00 1,3 Monitoring skala nyeri, intensitas, durasi, lokasi
Monitoring TTV klien
Berikan makanan selingan yang tinggi kalsium (pie susu)
Anjurkan klien minum air putih
12.00 3 Berikan diet tinggi kalori tinggi protein dan kalsium (nasi,
sup daging dan sayuran, tahu/tempe, buah apel, susu 1
gelas)
Berikan terapi analgetik dan suplemen kalsium
13.00 4 Kaji tingkat kecemasan klien
Bantu klien mengidentifikasi factor penyebab kecemasan.
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring skala nyeri, TTV
Anjurkan pasien minum air putih
15.30 2,4 Anjurkan klien untuk melakukan latihan ROM dan
scretching
Ajak jalan-jalan di sekitar lokasi dan bersosialisasi
16.30 3 Berikan makanan selingan tinggi protein: klapertart
17.00 2 Bantu klien merawat diri (mandi dll)
18.00 1,4 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring skala nyeri dan TTV
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,3 Berikan diet tinggi kalori dan protein dan kalsium (nasi,
semur daging, tumis kangkung, susu 1 gelas)
Berikan terapi analgetik, dan suplemen kalsium
20.00 4 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klen
yang lain, menonton televise, dan bersosialisasi
21.30 1,4 Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi nafas
dalam dan teknik distraksi untuk mengatasi nyeri.
Monitoring skala, intensitas, durasi nyeri, dan TTV
11
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 2 Monitoring klien, pasang pengaman tempat tidur bila perlu
Anjurkan klien minum air putih
3 06.00 1 Kaji skala nyeri, intensitas, durasi, dan lokasi nyeri
Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih hangat setelah bangun tidur
06.30 2 Kaji kemampuan aktivitas pasien.
Bantu klien mandi dan merawat diri sesuai kebutuhan
07.00 1,3 Berikan diet gizi seimbang yang mengandung protein dan
kalsium yang cukup, namun rendah garam (nasi, telur
rebus, tumis sayur, susu 1 gelas)
Berikan obat sesuai program (analgetik, suplemen kalsium)
08.00 2 Anjurkan klien latihan ROM dan scretching
Kaji kekuatan otot klien
Anjurkan klien latihan 20menit di bawah sinar matahari
10.00 1,3 Monitoring skala nyeri, intensitas, durasi, lokasi
Monitoring TTV klien
Berikan makanan selingan yang tinggi kalsium (yoghurt)
Anjurkan klien minum air putih
12.00 3 Berikan diet tinggi kalori tinggi protein dan kalsium (nasi,
semur daging, pecel sayur, buah pepaya, susu 1 gelas)
Berikan terapi analgetik dan suplemen kalsium
13.00 4 Kaji tingkat kecemasan klien
Bantu klien mendemonstrasikan cara mengatasi kecemasan
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring skala nyeri, TTV
Anjurkan pasien minum air putih
15.30 2,4 Anjurkan klien untuk melakukan latihan ROM dan
scretching
Ajak klien untuk berinteraksi dan bersosialisasi
16.30 3 Berikan makanan selingan tinggi protein: risoles daging
17.00 2 Anjurkan klien merawat diri, minimalkan bantuan (mandi
dll)
12
18.00 1,4 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring skala nyeri dan TTV
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,3 Berikan diet tinggi kalori dan protein dan kalsium (nasi,
opor ayam, sup sayuran, susu 1 gelas)
Berikan terapi analgetik, dan suplemen kalsium
20.00 4 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klien
yang lain, menonton televise, dan bersosialisasi
21.30 1,4 Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi nafas
dalam dan teknik distraksi untuk mengatasi nyeri.
Monitoring skala, intensitas, durasi nyeri, dan TTV
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 2 Monitoring klien, pasang pengaman tempat tidur bila perlu
Anjurkan klien minum air putih
Klien 2
13
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih
15.30 3 Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 1,2 Berikan makanan selingan rendah serat (pie susu)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
17.00 1 Anjurkan klien merawat diri (mandi dll)
Kaji pola eliminasi
18.00 1,2 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring intake output cairan dan TTV
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,2 Berikan diet rendah serat (nasi tim, sup daging)
Berikan terapi anti vomitus, anti diare
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
20.00 3 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klien
yang lain, menonton televisi, dan bersosialisasi
21.30 1,3 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengatasi
kecemasan
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 1 Monitoring TTV dan intake output cairan
Anjurkan klien minum air putih
2 06.00 1 Kaji status hidrasi, turgor kulit, eliminasi
Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih hangat setelah bangun tidur
Observasi intake output cairan semalam
07.00 1,2 Berikan diet rendah serat (nasi tim ayam)
Berikan obat sesuai program (antivomitus, antidiare)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
10.00 1,2 Monitoring TTV klien
Berikan makanan selingan rendah serat (roti marie)
Anjurkan klien minum air putih
14
12.00 1,2 Berikan diet rendah serat (nasi tim, tumis sayur, semur
daging)
Berikan obat sesuai program (anti vomitus, antidiare)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
13.00 3 Kaji tingkat kecemasan klien
Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan.
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih
15.30 1,2 Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 1,2 Berikan makanan selingan rendah serat (bacang)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
17.00 1 Anjurkan klien merawat diri (mandi dll)
Kaji pola eliminasi
18.00 1,3 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring intake output cairan dan TTV
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,2 Berikan diet rendah serat (nasi tim, sup daging)
Berikan terapi anti vomitus, anti diare
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
20.00 3 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klien
yang lain, menonton televisi, dan bersosialisasi
21.30 1,3 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengatasi
kecemasan
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 1 Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih
2 06.00 1 Kaji status hidrasi, turgor kulit, eliminasi
Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih hangat setelah bangun tidur
Observasi intake output cairan semalam
15
07.00 1,2 Berikan diet rendah serat (nasi tim, telur dadar)
Berikan obat sesuai program (antivomitus, antidiare)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
10.00 1,2 Monitoring TTV klien
Berikan makanan selingan rendah serat (roti marie)
Anjurkan klien minum air putih
12.00 1,2 Berikan diet rendah serat (nasi tim, sup sayuran dan daging)
Berikan obat sesuai program (anti vomitus, antidiare)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
13.00 3 Motivasi klien untuk mengatasi kecemasan, semangat
melanjutkan hidup dan berserah kepada Tuhan.
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring TTV
Anjurkan klien minum air putih
15.30 1,2 Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 1,2 Berikan makanan selingan rendah serat (surabi)
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
17.00 1 Anjurkan klien merawat diri (mandi dll)
Kaji pola eliminasi
18.00 1,3 Ajak klien jalan-jalan rekreasi di sekitar kompleks, libatkan
istri
Monitoring intake output cairan dan TTV
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,2 Berikan diet rendah serat (bubur manado)
Berikan terapi anti vomitus, anti diare
Anjurkan klien minum air putih secukupnya
20.00 3 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klien
yang lain, menonton televisi, dan bersosialisasi
21.30 1,3 Anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam
untuk mengatasi kecemasan
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 1 Monitoring TTV
16
Anjurkan klien minum air putih
Klien 3
17
Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 3 Berikan makanan selingan tinggi protein: bubur kacang
hijau
Anjurkan klien minum air putih
17.00 1 Bantu klien merawat diri (mandi dll)
18.00 1,2,4 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring TTV, saturasi oksigen, auskultasi bunyi nafas
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,3 Berikan diet tinggi kalori dan protein (nasi, sayur lodeh/sup
daging, susu 1 gelas)
Berikan terapi mukolitik, bronchodilator
20.00 4 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klen
yang lain, menonton televise, dan bersosialisasi
21.30 1,4 Berikan posisi yang nyaman, semifowler.
Monitoring TTV, saturasi, auskultasi bunyi nafas
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 1,2 Monitoring klien, adakah keluhan sesak nafas yang
mengganggu istirahat
2 06.00 1,2 Auskultasi bunyi nafas
Monitoring TTV, saturasi oksigen
Lakukan postural drainase
Anjurkan klien minum air putih hangat setelah bangun tidur
06.30 1 Bantu klien mandi dan merawat diri
07.00 3 Berikan diet gizi seimbang yang tinggi kalori tinggi protein
(nasi, telur dadar, sayuran hijau, susu)
Berikan obat sesuai program (mukolitik ekspektoran,
bronchodilator)
08.00 1,2 Berikan terapi nebulizer
Ajarkan teknik batuk efektif
Auskultasi bunyi nafas
Anjurkan berjemur 20 menit di bawah sinar matahari
18
10.00 1,2,3 Monitoring TTV klien
Berikan makanan selingan yang tinggi kalori dan protein
(cake susu/keju)
Anjurkan klien minum air putih
12.00 1,2,3 Berikan diet tinggi kalori tinggi protein (nasi, ayam semur,
tumis kangkung, buah apel, susu 1 gelas)
Berikan terapi mukolitik, bronchodilator
13.00 4 Anjurkan klien untuk mengatasi masalah penyebab
penyakit.
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring TTV, saturasi oksigen
Berikan terapi nebulizer
Anjurkan klien minum air putih
15.30 1,2 Lakukan postural drainase
Anjurkan klien batuk efektif
Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 3 Berikan makanan selingan tinggi protein: bubur kacang
hijau
Anjurkan klien minum air putih
17.00 1 Bantu klien merawat diri (mandi dll)
18.00 1,2,4 Ajak klien sharing pengalaman serta menggali nilai-nilai
positif
Monitoring TTV, saturasi oksigen, auskultasi bunyi nafas
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,3 Berikan diet tinggi kalori dan protein (nasi, sup daging,
sayur bayam)
Berikan terapi mukolitik, bronchodilator
20.00 4 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klen
yang lain, menonton televise, dan bersosialisasi
21.30 1,4 Berikan posisi yang nyaman, semifowler.
Monitoring TTV, saturasi, auskultasi bunyi nafas
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
19
22.00 1,2 Monitoring klien, adakah keluhan sesak nafas yang
mengganggu istirahat
3 06.00 1,2 Auskultasi bunyi nafas
Monitoring TTV, saturasi oksigen
Lakukan postural drainase
Anjurkan klien minum air putih hangat setelah bangun tidur
06.30 1 Bantu klien mandi dan merawat diri
07.00 3 Berikan diet gizi seimbang yang tinggi kalori tinggi protein
(nasi, ayam gotreng, sayuran hijau, susu)
Berikan obat sesuai program (mukolitik ekspektoran,
bronchodilator)
08.00 1,2 Berikan terapi nebulizer
Ajarkan teknik batuk efektif
Auskultasi bunyi nafas
Anjurkan berjemur 20 menit di bawah sinar matahari
10.00 1,2,3 Monitoring TTV klien
Berikan makanan selingan yang tinggi kalori dan protein
(lemper ayam)
Anjurkan klien minum air putih
12.00 1,2,3 Berikan diet tinggi kalori tinggi protein (nasi, sup kacang
merah, semur daging, buah pepaya, susu 1 gelas)
Berikan terapi mukolitik, bronchodilator
13.00 4 Bersama klien tentukan komitmen untuk berhenti merokok.
14.00 1,2 Anjurkan klien untuk beristirahat siang
Monitoring TTV, saturasi oksigen
Berikan terapi nebulizer
Anjurkan klien minum air putih
15.30 1,2 Lakukan postural drainase
Anjurkan klien batuk efektif
Ajak klien untuk beraktivitas bersama dengan klien yang
lain, bersosialisasi
16.30 3 Berikan makanan selingan tinggi protein: bubur kacang
20
hijau
Anjurkan klien minum air putih
17.00 1 Bantu klien merawat diri (mandi dll)
18.00 1,2,4 Ajak klien menikmati senja dan sharing pengalaman serta
menggali nilai-nilai positif
Monitoring TTV, saturasi oksigen, auskultasi bunyi nafas
Anjurkan klien minum air putih
19.30 1,3 Berikan diet tinggi kalori dan protein (nasi, sup daging dan
sayuran)
Berikan terapi mukolitik, bronchodilator
20.00 4 Anjurkan klien untuk beraktivitas kelompok dengan klen
yang lain, menonton televise, dan bersosialisasi
21.30 1,4 Berikan posisi yang nyaman, semifowler.
Monitoring TTV, saturasi, auskultasi bunyi nafas
Anjurkan klien untuk segera beristirahat
22.00 1,2 Monitoring klien, adakah keluhan sesak nafas yang
mengganggu istirahat
21
3) Riwi Indarto (30120118027K)
Adalah mahasiswa S1 keperawatan non regular, yang menjalani program ijin belajar dari
institusi RS Santo Yusup. Berkaitan dengan rincian biaya semester 2 yang mencakup pengadaan
vakvsn hepatitis B sebesar Rp 450.000,-. Sehubungan hal tersebut, kami memohon agar
dibebaskan dari biaya vaksinasi karena sudah mendapatkan vaksinasi serupa di institusi kami.
Kami memohon pembebasaan biaya tersebut dapat diperhitungkan pada biaya semester
selanjutnya.
Hormat kami,
22