M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GIV PIII A0 RUANG KIA
DI PUSKESMAS PAHANDUT
PALANGKA RAYA
Disusun Oleh :
Egga Ellisiya
Nim: 2019.C.11a.1020
Egga Ellisiya
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar Kehamilan
1.1.1 Definisi
1.1.2 Anatomi Fisiologi
1.1.3 Etiologi
1.1.4 Klarifikasi
1.1.5 Patofisiologi
1.1.6 Manifestasi
1.1.7 Komplikasi
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang
1.1.9 Penatalaksanaan medis
1.2 Ante Natal Care/ANC
1.2.1 Definisi Antenatal Care
1.2.2 Tujuan Pemeriksaan ANC
1.2.3 Manfaat Pemeriksaa ANC
1.2.4 Frekuensi Kunjungan ANC
1.2.5 Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan kehamilan/ANC
1.3 Manajemen Asuhan Keperawatan
1.3.1 Pengkajian
1.3.2 Diagnosa Keperawatan
1.3.3 Intervensi
1.3.4 Implementasi
1.3.5 Evaluasi
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani,
2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu proses yang
diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan
implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40 minggu.
c. Sistem Urinaria
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh utrus yang mulai
membesar sehingga sering BAK. Keadaan ini akan hilang seiring bertambahnya usia
kehamilan, namun akan muncul keluhan yang sama pada akhir kehamilan karena
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul sehingga menekan kandung
kemih.
d. Sistem Pencernaan
Pada saluran gastrointestinal, hormone esterogen membuat pengeluaran asam
lambung meningkat, yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan
(hipersalivasi),daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing terutama
pada pagi hari yang disebut hyperemesis gravidarum. Pada trimester II dan III sering
terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat yang
menimbulkan gerakan usus berkurang sehingga makanan lebih lama berada didalam
lambung.
e. Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh karena itu wanita
hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat. Tingkat
metabolisme basal pada ibu hamil meningkat hingga 15-20%, terutama pada trimester
akhir. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung
banyak protein untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara, dan badan ibu.
f. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dan peningkatan hormon eterogen dan progesteron dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian, hal ini
terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Postur tubuh ibu hamil secara
bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen, sehingga
bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang
lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
g. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ±135%. Akan tetapi
kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan. Kelenjar tiroid
akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml padasaat persalinan akibat dari
hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. Kelenjar adrenal pada kehamilan
normal akan mengecil.
h. Kulit Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan terkadang hal tersebut terjadi di payudara dan paha. Perubahan ini disebut
strie gravidarum. Pada banyak perempuan, garis di pertengahan perutnya akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Kadang-kadang akan
muncul pada wajah yang disebut chloasma gravidarum.
i. Payudara Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasa payudaranya mejadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua, payudara akan bertambah besar dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat, puting payudara akan lebih besar dan tegak. Setelah bulan
pertama, kolostrum (cairan kekuningan) dapat keluar, areola akan menjadi besar dan
kehitaman.
Gambar 3 Anatomi Payudara
1.1.3 Etiologi
Suatu Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu: ovum adalah
suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu neklues yang terapung-
apung dalam vileus di lingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
Spermatozoa, bentuk seperti kecobong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak hingga sperma dapat bergerek cepat. Konsepsi, suatu peristiwa
penyatuan antara superma dan ovum di tuba fallopii. Nadiasi masuknya atau
tranamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Plasenta, alat yang sangat penting
bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknnya. Kehamilan di
bagi menjadi 3 triwulan: i antara 0-12 minggu, 20 triwulan ii antara 12-28 minggu dan
triwullan iii 28- 40 minggu.
1.1.4 Klarifikasi
Kehamilan menurut (Prawirohardjo, 2011:34) diklasifikasikan dalam 3 trimester,
yaitu:
1. Trimester ke satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)
2. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu)
3. Trimester ketiga dari bulan tujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
1.1.5 Potofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air
mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar
100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke
dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi
rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran
tuba di seberang rahim. (Kusmiyati 2016)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari
vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel
yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan
zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan.
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan
bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian
luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Kehamilan
Pathway
Trimester I ( Usia Trimester II ( Usia Kehamilan Trimester III ( Usia Kehamilan
Kehamilan Minggu 1-13 ) Minggu Ke 14-16 ) Minggu Ke 27-40)
HCL lambung meningkat Daya tampung urin menurun Laju aliran urin lebih Nyeri akut Proses penyakit
lambat
Ansietas Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Kehamilan berisiko
Resiko ketidak
efektifan proses
kehamilan melahirkan
1.1.6 Manifestasi
Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
b. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan ovulasi.
c. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle dapat ditentukan
perkiraan persalinan
1. Mual (nausea) dan muntah
a. Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b. Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning sickness.
c. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
2. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demiVKn disebut
ngidam.
3. Sinkope atau pingsan
a. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
b. Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
4. Payudara tegang
a. Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak air,
dan garam pada payudara.
b. Payudara membesar dan tegang
c. Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
5. Sering Miksi
a. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi.
b. Pada triwulan kedua sudah menghilang
6. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
7. Pingmentasi Kulit
a. Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi
kulit pada muka.
b. Dinding perut
1) Strie lividae
2) Strie nigra
3) Linea alba makin hitam
4) Perubahan sekitar payudara
5) Hiperpigmentasi areola mamae
6) Puting susu makin menonjol
7) Kelenjar montgomery menonjol
8) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
c. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
d. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
1) Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena.
2) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara.
3) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
Probabilitas / Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
2. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
1) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemiVKn
lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior & tangan satunya
pada dnding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri
sama sekali terpisah dari cerviks.
2) Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
3) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
tersebut.
4) Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
5) Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong- konyong menjdi
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu
4. Absolut / Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)
2) Teraba bagian anak oleh pemeriksa
3) Terlihat hasil konsepsi dengan USG
4) Teraba gerakan janin oleh pemeriksakeras karena berkontraksi.
1.1.7 Komplikasi
A. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
1. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual
dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada
umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demiVKn gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada
makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya
makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
5) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama
sayuran serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7) Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8) Istirahat cukup
9) Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang
dapat memicu rasa mual.
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
2. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa
kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginam yaitu:
1) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan. Macam-
macam abortus yaitu:
a. Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya
dilatasi serviks
b. Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat, perdarahan bertambah
c. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan
vaginam, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau
kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
d. Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan
sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
e. Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.
2) Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janin dan ditemukan
jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3) Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat
ini dapat terjadi apabila kehamilan.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba,
nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
B. Komplikasi pada Trimester ke II
1. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan muntah
sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih
terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan. Hiperemesis gravidium pada
trimester 2 dapat meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu
juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika
komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi
rasa mual dan muntah.
2. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang gusi.
Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon progesteron
yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika
terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi,
terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
3. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering lapar, haus,
sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda
itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga
menjadi salah satu tandanya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini terjadi
karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin. Namun,
kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
C. Komplikasi kehamilan pada trimester III
1. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga. Plasenta
previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil
akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang terjadi secara perlahan-
lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung shock dan
lemas.
2. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi karena ibu
hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala tersebut hilang dengan
sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil
di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit ini tidak hilang
meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala ini adalah tanda preeklamsia.
3. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah bengkaknya
anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga biasa terjadi pada ibu
hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut tidak hilang setelah
beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema, adalah
penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan
tangan yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu
hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
4. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang hamil tua.
Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam. Pecahnya ketuban dapat
disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta. Ibu
hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus
segera pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses
persalinan. Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena berbagai hal.
Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim
atau vagina (Marjati dkk, 2012).
Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil dari janin.
Cara :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan di salah satu sisi perut pasien dan
tangan yang lainnya menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
1. Letak punggung: permukaannya keras dan lebar dan jika menemukan tangan atau kaki
merupakan bagian terkecil dari bayi, jika punggung janin berada pada sisikanan ibu,
dikatakan punggung kanan pun sebaliknya punggung kiri.
2. Letak lintangakan teraba kepala
g
Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin masuk PAP.
Cara :
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan pemeriksan menghadap kekaki ibu
penderita untuk menentukan bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
1. Dikatakan divergen jika
tangan melampaui lingkaran terbesar artinya sebagian besar kepala janin sudah masuk
PAP.
2. Dikatakan konvergen jika
tangan pemeriksan belum melampaui lingkaran terbesarnya artinya masih sebagian kecil
kepala janin masuk PAP.
3. Auskultasi :stetoskop
mononural, stetoskop kepala, doptone.
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan yang akan menentukan
bagi tahap berikutnya. Kemampuan dalam mengidentifikasi masalah keperawatan yang
terjadi pada tahap pengkajian akan menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosa yang telah
ditetapkan akan menentukan perencanaan yang ditetapkan. Pengkajian harus dilakukan
dengan teliti dan cermat agar dapat mengidentifikasi seluruh kebutuhan perawatan ibu hamil
(Rohmah & Walid, 2012).Hal-hal yang perlu dikaji pada ibu hamil trimester I dengan mual
meliputi :
1. Identitas
a. Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin komunikasi
dengan baik.
b. Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30 tahun.
c. Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila diperlukan. Bila
keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
d. Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
e. Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien.
f. Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan mempengaruhi
sikap perilaku kesehatan seseorang.
g. Status perkawinan
diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.
h. Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
2. Riwayat kesehatan
sekarang
Dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan oleh pasien datang mencari pertolongan. Pada
trimester I Ibu hamil akan mengeluh mual, merasa ingin muntah, tidak berminat makan,
merasa asam dimulut, sensasi panas atau dingin, sering menelan, muka pucat, takikardia,
dan saliva meningkat. Pada trisimester ini juga akan mengeluh pusing-pusing.
1. Djj terdengar dimana, frekuensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30 menit
dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
2. Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit atau tidak
teratur, maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
5. Pemeriksaan panggul
1) Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
Conjungtiva externa/boudelogue (N = 18-20 cm)
Lingkar panggul (N = 80-90 cm)
Distantia spina illiaca posterior superior (N = 8-10 cm)
Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
6. Pemeriksaan laboratorium
a. Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal : gejala pre-
eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
b. Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi penyakit DM
pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan maupun
persalinan.
c. Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya : 11gr%)
1. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
2. Pola kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah sudah selesai
kebutuhan ibu hamil.
2. Eliminasi
Bagaimana pola BAB, konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan
karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan pembesaran
uterus yang menahannya. Sering kencing merupakan hal umum yang terjadi
selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh
pembesaran uterus.
3. Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat hendaknya
diadakan pula waktu siang hari
4. Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai
kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
5. Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan
dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut, pemeliharan gigi, kebersihan
tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian luar dan dalam.
6. Seksual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama kehamilan, berapa kali
dalam seminggu melakukannya.
Perencanaan keperawatan menurut Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI, 2018) meliputi :
Keadaan
Masalah
Anak
Umur Jenis Tempat/ Jenis
No Tgl partus BB
hamil partus Penolong kelamin Hami
Lahir Nifas Bayi
l
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ( Tidak ada ),
perdarahan, kejang-kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian : tidak terkaji
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe : Tidak terkaji
Keluhan waktu hamil : Pusing
Gerakan anak pertama di rasakan : Tidak terkaji
Imunisasi : Tidak terkaji
Penambahan BB selama hamil : 5 Kg
Pemeriksaan kehamilan : teratur
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskesmas
Hyperpigmentasi:Tidak ada
b. Kepal Cloasma gravidarum: Tidak ada
a
Oedema Wajah tampak bengkak
Cloasma gravidarum Terdapat bercak kecoklatan
c. Muka pada area muka
Rasa bengkak?
Mukosa mulut & bibir: Kering
Keadaan gigi: Utuh
d. Mulut Fungsi Pengecapan : Baik
Keluhan Keadaan Mulut : Bersih
Fungsi menelan : Baik
g. Teling
a Pembesaran kel.Tyroid : Tidak ada
Keluhan Distensi vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran KGB : Tidak ada
Sesak napas : Tidak ada
h. Leher Batuk:Tidak ada
Pembengkakan Sakit dada :Tidak ada
Suara napas: Vesikular
Bunyi jantung:Normal, S1 dan S2
i. Daera
h dada
Jantung dan paru-paru : Keadaan Putting susu kecoklatan
perubahan : agak membesar.
Bentuk buah dada: simetris
Keadaan puting susu: menonjol.
Payudara
: TFU: Sepusat/18cm,
Djj: 145x/menit
- CV CD
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 6 – 10 x/hari, warna
kuning jernih, bau
b. Buang Air Besar (BAB) : 1 – 2 x/hari, warna
kuning, bau memiliki bau yang khas amoniak, konsistensi lembek
3. Pola tidur dan istirahat : 6 – 8 jam/hari
4. Pola aktivitas dan latihan : tidak ada masalah
5. Personal Hygiene : pasien mengatakan iya mengalami keputihan
berwarna putih dan berbau
Kulit : lembab tidak kering
Rambut : baik, tidak rontok dan tidak patah
Mulut & Gigi : lembab, tidak ada pendarahan
Pakaian : cukup rapi
Kuku : cukup bersih
Vulva Hygiene : tidak ada pemeriksaan
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : tidak merokok
Minuman Keras : tidak mengonsumsi minuman keras
Obat-obatan : tidak mengonsumsi obat - obatan
Lain-lain :-
VIII. PENGOBATAN
Mahasiswa
Egga Ellisiya
ANALISIS DATA
- BB Sekaran : 57kg
- TB : 145cm
- LILA : 32cm
- TFU: Sepusat/18cm
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Selasa/ 02 1. Mengukur tanda-tanda vital klien S:
November 2. Mengkaji skala nyeri - Klien mengatakan masih
2021 3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi pusing
rasa nyeri (mis. Terapi pijat, aromaterapi, kompres hangat
atau dingin) O:
4. Ajarkan teknik relaksasi dan nafas dalam - TD : 120/80 mmHg
5. Konseling KIE tentang kehamilan
- Skala nyeri : 5
6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Pasien dapat melakukan Egga Ellisiya
teknik nonfarmakologis,
relaksasi dan napas dalam
- P: Nyeri timbul akibat
Penekanan pembuluh darah
- Q: Nyeri ditekan tekan
dibagian belakang
- R: Nyeri dibagian belakang
kepala
- S: Skala nyeri 5 (nyeri
sedang)
Latar Belakang
Proses kehamilan sampai pada kelahiran merupakan mata rantai satu kesatuan
dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Pada kehamilan terdapat perubahan pada fisik dan psikologis ibu, hal ini dapat
menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan
benar maka dapat menganggu
Pengawasan sebelum kelahiran (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik
selama kehamilan untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil, dapat
diketahui berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau
komplikasi hamil sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat diatasi
segera dirujuk ke tempat yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat
perawatan yang optimal.
Dengan pengawasan hamil, dapat diturunkan angka kematian ibu maupun
angka kematian janin sebagai cermin kemampuan setiap bangsa untuk memberikan
pelayanan dan pengayoman medis terhadap masyarakatnya. Secara rinci dapat
dijabarkan tujuan pengawasan sebelum kelahiran pada ibu adalah mengurangi dan
menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, menegakkan dan mengobati secara
dini komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil untuk menghadapi persalinan,
meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI,
memberikan nasehat dan petunjuk berbagai masalah yang berkaitan dengan
kehamilannya, berusaha menetapkan penggolongan kehamilan ke dalam berbagai
resiko. Sedangkan tujuan pengawasan untuk bayi adalah untuk memelihara kesehatan
ibu sehingga dapat mengurangi persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, lahir
mati atau kematian bayi baru lahir serta meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik
awal kualitas sumber daya manusia.
Melalui penyuluhan ini diharapkan kita dapat memberikan pemahaman
kepada ibu – ibu hamil tentang perubahan-perubahan fisik pada masa kehamilan
sehingga diharapkan mereka dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut.
masa kehamilan
integumen dan sistem tulang dan otot pada masa kehamilan bahasa sendiri
Materi (terlampir)
Pengorganisasian
1. Presenter : Egga Ellisiya
Tugas : Pemimpin dan penanggung jawab secara umum jalannya penyuluhan,
bertugas
membuka dan menutup penyuluhan serta memperhatikan kelancaran penyuluhan.
4. Moderator : Egga Ellisiya
Bertugas memimpin penyuluhan sampai dengan mengevaluasi hasil penyuluhan.
5. Observer : Egga Ellisiya
Bertugas mengamati jalannya kegiatan penyuluhan apakah sesuai dengan yang
direncankan, serta segala faktor pendukung atau penghambat dari jalannya penyuluhan.
6. Fasilitator : 1. Egga Ellisiya
Bertugas memberi semangat pada audiens untuk mengungkapkan pendapatnya dan
mengajukan pertanyaan.
Metoda
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
Media
d. Flip Chart
e. Leaflet
Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu
1 Pembukaan
- Moderator memberi salam - Menjawab salam 5 menit
- Moderator membuat kontrak - Mendengar dan
waktu memperhatikan
- Moderator menjelaskan tujuan
penyuluhan - Mendengarkan dan
memperhatikan
3 Penutup 10 menit
- Presenter - Besama presenter
bersama audiens menyimpulkan menyimpulkan materi
pertanyaan dan jawaban
- Presenter - Menjawab pertanyaan
mengadakan evaluasi - Menjawab salam
- Presenter - Mendengarkan dan
memberi salam memperhatikan
- Moderator - Menjawab salam
menyimpulkan hasil diskusi
- Moderator
memberi salam
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Peserta penyuluhan ± 10 orang yang hadir
- Setting tempat teratur, berbentuk persegi panjang
- Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik atau mondar mandir saat
penyuluhan diberikan
2. Evaluasi Proses
- Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan pengunjung dapat mengikuti
seluruh kegiatan
- Selama kegiatan berlangsung diharapkan pasien dan pengunjung aktif
3. Evaluasi Hasil
- 60% peserta penyuluhan dapat menyebutkan dan menjelaskan perubahan-
perubahan fisiologis pada kehamila
MATERI
PERUBAHAN PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN DAN CARA
MENGURANGI KETIDAKNYAMANAN AKIBAT PERUBAHAN FISIOLOGIS
SELAMA KEHAMILAN