Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GIV PIII A0 RUANG KIA
DI PUSKESMAS PAHANDUT
PALANGKA RAYA

Disusun Oleh :
Egga Ellisiya
Nim: 2019.C.11a.1020

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini disusun oleh :


Nama : Egga Ellisiya
Nim : 2019.C.11a.1006
Prodi : S1 Keperawatan Tingkat 3A
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada NY. M dengan Diagnosa
Medis GIV PIII A0 Ruang KIA di PUSKESMAS PAHANDUT
PALANGKA RAYA

Telah melaksanakan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk menempuh Praktik


Praklinik Keperawatan II (PPK II) Pada Program Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Rimba Aprianti, S.Kep,. Ners Hesti Warastuti Luwarsih S.Kep,.Ners


KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan dengan judul “Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M dengan Diagnosa Medis GⅣ PⅢ A0 Di
Puskesmas Pahandut Palangka Raya.”. Laporan pendahuluan dan Asuhan
Keperawatan ini disusun guna melengkapi tugas Praktik Praklinik Keperawatan II
(PPK II).
Penyusunan Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Rimba Aprianti., S. Kep., Ners selaku Pembimbing Akademik dan
koordinator PPK II yang telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan
bimbingan dalam penyelesaian asuhan keperawatan ini.
4. Ibu Hesty W.L S.Kep,.Ners selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas
Pahandut Palangka Raya.
Penyusun menyadari bahwa Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan masukan dan
saran pembaca yang kontributif untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Penyusun sangat berharap semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Palangka Raya, 31 Oktober 2021

Egga Ellisiya
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar Kehamilan
1.1.1 Definisi
1.1.2 Anatomi Fisiologi
1.1.3 Etiologi
1.1.4 Klarifikasi
1.1.5 Patofisiologi
1.1.6 Manifestasi
1.1.7 Komplikasi
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang
1.1.9 Penatalaksanaan medis
1.2 Ante Natal Care/ANC
1.2.1 Definisi Antenatal Care
1.2.2 Tujuan Pemeriksaan ANC
1.2.3 Manfaat Pemeriksaa ANC
1.2.4 Frekuensi Kunjungan ANC
1.2.5 Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan kehamilan/ANC
1.3 Manajemen Asuhan Keperawatan
1.3.1 Pengkajian
1.3.2 Diagnosa Keperawatan
1.3.3 Intervensi
1.3.4 Implementasi
1.3.5 Evaluasi
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Konsep Kehamilan


1.1.1 Definisi

Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani,
2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu proses yang
diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan
implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40 minggu.

1.1.2 Anatomi Fisiologi


a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, ukuran rahim pada kehamilan normal atau cukup
bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Beratnyapun naik dari
30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu).
2) Ovarium
Proses ovulasi terhenti, dan masih terdapat luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan prodesteron.
3) Vagina dan Vulva
Terjadi perubahan pada vagina dan vulva karena terjadi hipervasikularisasi oleh hormon
esterogen, sehingga pada bagian tersebut terlihat merah kebiruan, kondisi ini disebut
dengan tanda Chadwick.
Gambar 1. Sistem Reproduksi
b. Sistem Kardiovaskuler
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10
sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Besar dari jantung bertambah sekitar
12% dan kapasitas jantung meningkat sebesar 70-80 ml. Pada trimester III volume
darah semakin meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah
sehingga terjadi semacam pengenceran darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada
usia kehamilan 32 minggu. Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume
darah pada hampir semua organ dalam tubuh, maka akan terliht adanya perubahan
yang signifikan pada sistem kardiovaskuler.

Gambar 2. Sistem Kardiovaskuler

c. Sistem Urinaria
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh utrus yang mulai
membesar sehingga sering BAK. Keadaan ini akan hilang seiring bertambahnya usia
kehamilan, namun akan muncul keluhan yang sama pada akhir kehamilan karena
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul sehingga menekan kandung
kemih.
d. Sistem Pencernaan
Pada saluran gastrointestinal, hormone esterogen membuat pengeluaran asam
lambung meningkat, yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan
(hipersalivasi),daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing terutama
pada pagi hari yang disebut hyperemesis gravidarum. Pada trimester II dan III sering
terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat yang
menimbulkan gerakan usus berkurang sehingga makanan lebih lama berada didalam
lambung.
e. Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh karena itu wanita
hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat. Tingkat
metabolisme basal pada ibu hamil meningkat hingga 15-20%, terutama pada trimester
akhir. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung
banyak protein untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara, dan badan ibu.
f. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dan peningkatan hormon eterogen dan progesteron dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian, hal ini
terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Postur tubuh ibu hamil secara
bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen, sehingga
bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang
lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
g. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ±135%. Akan tetapi
kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan. Kelenjar tiroid
akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml padasaat persalinan akibat dari
hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. Kelenjar adrenal pada kehamilan
normal akan mengecil.
h. Kulit Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan terkadang hal tersebut terjadi di payudara dan paha. Perubahan ini disebut
strie gravidarum. Pada banyak perempuan, garis di pertengahan perutnya akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Kadang-kadang akan
muncul pada wajah yang disebut chloasma gravidarum.
i. Payudara Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasa payudaranya mejadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua, payudara akan bertambah besar dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat, puting payudara akan lebih besar dan tegak. Setelah bulan
pertama, kolostrum (cairan kekuningan) dapat keluar, areola akan menjadi besar dan
kehitaman.
Gambar 3 Anatomi Payudara

1.1.3 Etiologi
Suatu Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu: ovum adalah
suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu neklues yang terapung-
apung dalam vileus di lingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
Spermatozoa, bentuk seperti kecobong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak hingga sperma dapat bergerek cepat. Konsepsi, suatu peristiwa
penyatuan antara superma dan ovum di tuba fallopii. Nadiasi masuknya atau
tranamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Plasenta, alat yang sangat penting
bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknnya. Kehamilan di
bagi menjadi 3 triwulan: i antara 0-12 minggu, 20 triwulan ii antara 12-28 minggu dan
triwullan iii 28- 40 minggu.

1.1.4 Klarifikasi
Kehamilan menurut (Prawirohardjo, 2011:34) diklasifikasikan dalam 3 trimester,
yaitu:
1. Trimester ke satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)
2. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu)
3. Trimester ketiga dari bulan tujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).

1.1.5 Potofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air
mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar
100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke
dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi
rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran
tuba di seberang rahim. (Kusmiyati 2016)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari
vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel
yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan
zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan.
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan
bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian
luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Kehamilan

Pathway
Trimester I ( Usia Trimester II ( Usia Kehamilan Trimester III ( Usia Kehamilan
Kehamilan Minggu 1-13 ) Minggu Ke 14-16 ) Minggu Ke 27-40)

Peningkatan progesteron Pembesaran uterus Perubahan fisiologis pada


Pemeriksaan laboratorium
abdomen

Dilatasi pelvis dan


Tonus otot menurun Penekanan kandung kemih Menekan daerah Hbs Ag positif
ureter
punggung dan tulang

HCL lambung meningkat Daya tampung urin menurun Laju aliran urin lebih Nyeri akut Proses penyakit
lambat

Mual dan muntal Frekuensi berkemih


Media Kurangnya Mual, muntah dan
meningkat
perkembangbiakan pengetahuan nafsu makan turun
mikroorganisme
Resiko Resiko
defisit pemenuhan Gangguan pola
volume nutrisi eliminasi Resiko infeksi Krisis Kuragnya
cairan kurang dari saluran kemih situasional asupan makanan
kebutuhan

Ansietas Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan

Kehamilan berisiko

Resiko ketidak
efektifan proses
kehamilan melahirkan
1.1.6 Manifestasi
Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
b. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan ovulasi.
c. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle dapat ditentukan
perkiraan persalinan
1. Mual (nausea) dan muntah
a. Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b. Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning sickness.
c. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
2. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demiVKn disebut
ngidam.
3. Sinkope atau pingsan
a. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
b. Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
4. Payudara tegang
a. Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak air,
dan garam pada payudara.
b. Payudara membesar dan tegang
c. Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
5. Sering Miksi
a. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi.
b. Pada triwulan kedua sudah menghilang
6. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
7. Pingmentasi Kulit
a. Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi
kulit pada muka.
b. Dinding perut
1) Strie lividae
2) Strie nigra
3) Linea alba makin hitam
4) Perubahan sekitar payudara
5) Hiperpigmentasi areola mamae
6) Puting susu makin menonjol
7) Kelenjar montgomery menonjol
8) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
c. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
d. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
1) Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena.
2) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara.
3) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
Probabilitas / Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
2. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
1) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemiVKn
lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior & tangan satunya
pada dnding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri
sama sekali terpisah dari cerviks.
2) Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
3) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
tersebut.
4) Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
5) Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong- konyong menjdi
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu
4. Absolut / Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)
2) Teraba bagian anak oleh pemeriksa
3) Terlihat hasil konsepsi dengan USG
4) Teraba gerakan janin oleh pemeriksakeras karena berkontraksi.

1.1.7 Komplikasi
A. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
1. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual
dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada
umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demiVKn gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada
makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya
makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
5) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama
sayuran serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7) Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8) Istirahat cukup
9) Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang
dapat memicu rasa mual.
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
2. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa
kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginam yaitu:
1) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan. Macam-
macam abortus yaitu:
a. Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya
dilatasi serviks
b. Abortus Insipiens 
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat, perdarahan bertambah
c. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan
vaginam, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau
kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
d. Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan
sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
e. Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.
2) Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janin dan ditemukan
jaringan seperti buah anggur.  Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3) Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat
ini dapat terjadi apabila kehamilan.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba,
nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
B. Komplikasi pada Trimester ke II
1. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan muntah
sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih
terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan. Hiperemesis gravidium pada
trimester 2 dapat meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu
juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika
komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi
rasa mual dan muntah.
2. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang gusi.
Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon progesteron
yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika
terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi,
terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
3. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering lapar, haus,
sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda
itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga
menjadi salah satu tandanya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini terjadi
karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin. Namun,
kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
C. Komplikasi kehamilan pada trimester III
1. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga. Plasenta
previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil
akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang terjadi secara perlahan-
lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung shock dan
lemas.
2. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi karena ibu
hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala tersebut hilang dengan
sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil
di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit ini tidak hilang
meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala ini adalah tanda preeklamsia.
3. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah bengkaknya
anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga biasa terjadi pada ibu
hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut tidak hilang setelah
beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema, adalah
penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan
tangan yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu
hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
4. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang hamil tua.
Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam. Pecahnya ketuban dapat
disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta. Ibu
hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus
segera pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses
persalinan. Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena berbagai hal.
Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim
atau vagina (Marjati dkk, 2012).

1.1.8 Pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku VK)
1. Pemeriksaan Khusus
1) Inspeculo: Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari osteum
uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum
uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
2) USG : Untuk menentukan letak placenta.
2. Pemeriksaan Laboratorium
1) Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum klien lemah serta pucat,
kemungkinan klien mengalami anemia.
2) Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan

1.1.9 Penatalaksanaan medis


Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai jenis pemeriksaan
termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis (kejiwaan) ibu hamil.
Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu pada TM I TM II TM III :
1. Keadaan Umum
2. Suhu tubuh.
3. Tekanan darah
4. Berat badan
5. LILA
6. TFU
7. Presentasi Janin
8. DJJ
9. Pemeriksaan Hb
10. Golongan darah
11. Protein urin
12. Gula darah/reduksi
13. Darah Malaria
14. BTA
15. Darah Sifilis
16. Serologi HIV
17. USG

1.2 Ante Natal Care/ANC


1.2.1 Definisi Antenatal Care
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2017; 110)
Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat
Pelayanan Dasar, 2011 : 1).
Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI, 2016 : 12)
1.2.2 Tujuan Pemeriksaan ANC
Menurut Walyani (2015), tujuan asuhan antenatal care (ANC) adalah sebagai
berikut:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada ibu dan
bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

1.2.3 Manfaat Pemeriksaan ANC


Manfaat Pemeriksaan Ante Natal Care
Manfaat antenatal care sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi
kehamilan sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan.
1. Bagi Ibu
Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara dini
komplikasi yang mempengaruhi kehamilan
Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam
menghadapi persalinan Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalina dan untuk dapat
memberikan ASI
2. Bagi Janin
Memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi persalinan prematur, BBLR, juga
meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas sumber daya manusia

1.2.4 Frekuensi Kunjungan ANC


Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak
minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu, yaitu sampai dengan:
a) Kehamilan trimester I : (<14 Minggu) satu kali kunjungan
b) Kehamilan trimester II : (14-28 Minggu) satu kali kunjungan
c) Kehamilan trimester III : (23-36 Minggu dan sesudah 36 minggu) dua kali kunjunagan
Leopold I
Tujuan :menentukan tinggi fundus uteri (TFU) dan bagian janin yang terabadalam fundus.
Cara :
1. Pasien dipersiapkan (tidur telentang, kaki ditekukan)
2. Perawat berada di sisi kanan pasien (berhadapan muka) memulai pemeriksaan dengan
meletakkan kedua telapak tangan di perut pasien bagian bawah lalu bergerak menyusur
kefundus uteri untuk menentukan TFU dan bagian apa yang terdapat di fundus.
Hasil pemeriksaan:
1. Bokong : tidak keras, lebar, tidak melenting
2. Kepala : keras, melenting pada saat goyang
3. Lintang : teraba bagian kecil janin
Gambar 1 Leopold I
Tabel : TFU menurut penambahan pertiga jari. Usia kehamilan (Minggu)
Pengukuran TFU

12 3 jari diatas simpisis


16 Pertengahan pusat dan simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat dan px
36 3 jari dibawah px
40 Pertengahan pusat dan px

Mc Donald : pengukuran Tinggi Fundus : selama trimester II dan II, sbb :


1. Tinggi fundus (cm) x 2/7 (atau +3,5) = durasi kehamilan dalam bulan
2. Tinggi fundus (cm) x 8/7 = durasi kehamilan dalam minggu.

Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil dari janin.
Cara :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan di salah satu sisi perut pasien dan
tangan yang lainnya menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
1. Letak punggung: permukaannya keras dan lebar dan jika menemukan tangan atau kaki
merupakan bagian terkecil dari bayi, jika punggung janin berada pada sisikanan ibu,
dikatakan punggung kanan pun sebaliknya punggung kiri.
2. Letak lintangakan teraba kepala
g

Gambar 2 Pemeriksaan Leopol II


Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian bawah tersebut terpegang
(masuk PAP/belum)
Cara :
1. Posisinya masih samadengan pemeriksaan
leopold I dan II
2. Melakukan pemeriksaan dengan
meletakkan satu tangan (non dominan) dibagian fundus dan tangan yang satunya meraba
pada bagian simpisis sambal meminta pasien untuk menarikana pas dalam.
Hasil pemeriksaan:
1. Presentasi kepala : kepala, keras,
bulat
2. Bokong : lunak, tidak bulat
3. Lintang : simfisis pubis terasa
kosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak
nyaman bagi pasien. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan
kanan. Di tentukan apa yang menjadi bagia terendah janin dan ditentukan apakah sudah
mengalami engagemen/belum.

Gambar 3 Pemriksaan Leopold III

Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin masuk PAP.
Cara :
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan pemeriksan menghadap kekaki ibu
penderita untuk menentukan bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
1. Dikatakan divergen jika
tangan melampaui lingkaran terbesar artinya sebagian besar kepala janin sudah masuk
PAP.
2. Dikatakan konvergen jika
tangan pemeriksan belum melampaui lingkaran terbesarnya artinya masih sebagian kecil
kepala janin masuk PAP.
3. Auskultasi :stetoskop
mononural, stetoskop kepala, doptone.

Gambar 4 Pemriksaan Leopold IV


a. Auskultasi DJJ
Terdengar detak jantung janin menujukan bahwa janin hidup, dan tanda pasti kehamilan.
Frekuensi DJJ janin 120-160x/menit
b. Perhitungan berat badan janin menggunakan rumus Johnson
TFU dalam cm –nx155
n=11 jika kepala belum masuk pintu atas panggul
n=12 jika kepala bayi sudah masuk pintu tas panggul
3. Ekstermitas : variseso edema, reflex patella
4. Genitalia : tanda chadwick (tanda kebiruan karena vaskularisasi yang meningkat.

1.3 Manajemen Asuhan Keperawatan


1.3.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan yang akan menentukan
bagi tahap berikutnya. Kemampuan dalam mengidentifikasi masalah keperawatan yang
terjadi pada tahap pengkajian akan menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosa yang telah
ditetapkan akan menentukan perencanaan yang ditetapkan. Pengkajian harus dilakukan
dengan teliti dan cermat agar dapat mengidentifikasi seluruh kebutuhan perawatan ibu hamil
(Rohmah & Walid, 2012).Hal-hal yang perlu dikaji pada ibu hamil trimester I dengan mual
meliputi :
1. Identitas
a. Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin komunikasi
dengan baik.
b. Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30 tahun.
c. Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila diperlukan. Bila
keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
d. Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
e. Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien.
f. Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan mempengaruhi
sikap perilaku kesehatan seseorang.
g. Status perkawinan
diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.
h. Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).

2. Riwayat kesehatan
sekarang
Dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan oleh pasien datang mencari pertolongan. Pada
trimester I Ibu hamil akan mengeluh mual, merasa ingin muntah, tidak berminat makan,
merasa asam dimulut, sensasi panas atau dingin, sering menelan, muka pucat, takikardia,
dan saliva meningkat. Pada trisimester ini juga akan mengeluh pusing-pusing.

3. Riwayat kesehatan dahulu


a. Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama haid,
warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak,
penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c. Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini penting diketahui
apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular yang dapat
mempengaruhi persalinan.

4. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional


a. Inspeksi
1. Muka: adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah adakah
oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah, gigi.
2. Leher: apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar gondok dan
limpe.
3. Dada: bentuk bauh dada, pigmentasi putting susu dan gelanggang susu, keadaan putting
susu, adakah kolostrum
4. Abdomen GIT : bentuk abdomen, warna, adakah luka bekas operasi apendeksitis, terbagi 9
regio hipkondria kanan (pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilicus, iliaka kanan (apendiksitis),
hipokondria, iliaka kiri (scibala)
5. Abdomenobstretrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pucat,
pigmentasi linia alba, nempakkah gerakan anak atau kontraksi uterus adakah strie
gravidarum atau bekas luka
6. Vulva : keadaan perineum,carilah varises, tanda chadwick, condyloma akuminata, flour
albus
7. Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT kembali ≤ 1
detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi
2. Palpasi
1. Tujuan :
1) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia kehamilan.
2) Menentukan letaknya anak dalam rahim
2. Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
1) Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis dan puncak
fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3. Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional
a. Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
b. 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c. 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d. 24 minggu – setinggi pusat
e. 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f. 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g. 36 minggu – 3 jari dibawah px
h. 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
1) Menurut leopold
1) Leopold I
a. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
b. Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat ke arah muka penderita
c. Rahim dibawa ke tengah
d. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus
e. Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa yang di fundus.
2) Leopold II
a. Keadaan tangan pindah ke samping
b. Tentukan dimama punggung anak, punggung anak terdapat di pihak yang
memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya
terletak bertentangan dengan pihak yang memberi rintangan terbesar.
c. Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak lintang.
d. Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil.
3) Leopold III
a. Dipergunakan satu tangan saja.
b. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
c. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
d. Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas panggul.
4) Leopold IV
a. Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita
b. Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
c. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa
masuknya bagian bawah
d. Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala
yang masih teraba diluar:
e. Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
f. Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
g. Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga panggul
h. Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian
bawah kedalam rongga panggul.
4. Auskultasi

1. Djj terdengar dimana, frekuensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30 menit
dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
2. Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit atau tidak
teratur, maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
5. Pemeriksaan panggul
1) Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
Conjungtiva externa/boudelogue (N = 18-20 cm)
Lingkar panggul (N = 80-90 cm)
Distantia spina illiaca posterior superior (N = 8-10 cm)
Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)

2) Pengukuran panggul dalam, meliputi :


Promotorium (N = tidak teraba)
Linea inominata (N = teraba 2/3 bagian)
Sacrum ( N = cekung)
Spina ischiadica (N = menonjol)
Arcus pubis ( N = > 900)

6. Pemeriksaan laboratorium
a. Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal : gejala pre-
eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
b. Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi penyakit DM
pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan maupun
persalinan.
c. Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya : 11gr%)
1. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
2. Pola kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah sudah selesai
kebutuhan ibu hamil.
2. Eliminasi
Bagaimana pola BAB, konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan
karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan pembesaran
uterus yang menahannya. Sering kencing merupakan hal umum yang terjadi
selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh
pembesaran uterus.
3. Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat hendaknya
diadakan pula waktu siang hari
4. Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai
kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.

5. Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan
dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut, pemeliharan gigi, kebersihan
tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian luar dan dalam.
6. Seksual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama kehamilan, berapa kali
dalam seminggu melakukannya.

1.3.2 Diagnosa Keperawatan


Menurut Marliana & Hani (2018) dan Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) diagnosa
keperawatan yang muncul pada kasus, sebagai berikut:
1. Nausea b.d perasaan tidak nyaman yang mengakibatkan mual/muntah karena kehamilan,
aroma yang tidak sedap, rasa makanan/minuman yang tidak enak, dan faktor fisiologis.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,ketidakmampuan
mencerna makanan, peningkatan kebutuhan metabolisme, faktor psikologis.
3. Konstipasi berhubungan dengan fisiologis (penurunan motilitas gastrointestinal,
ketidakcukupan asupan serat, ketidakcukupan asupan cairan, kelemahan otot abdomen),
psikologis (depresi), situasional (ketidakadekuatan toileting).
4. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d mual/muntah secara berlebihan
1.3.3 Intervensi Keperawatan

Perencanaan keperawatan menurut Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI, 2018) meliputi :

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi

Setelah diberikan asuhan Menajemen Mual (SLKI I.03117 Hal. 197)


1. Nausea b.d perasaan tidak
keperawatan selama waktu Observasi :
nyaman yang dapat
tertentu diharapkan tingkat
meakibatkan muntah 1. Identifikasi pengalaman mual
nausea menurun.
karena kehamilan, aroma 2. Indentifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis. nafsu
Kriteria hasil : SLKI (L.08065
yang tidak sedap, rasa makan)
Hal. 144)
makanan/minuman yang 3. Monitor mual (mis. frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
1. Nafsu makan meningkat
tidak enak, dan faktor 4. Monitor asupan nutrisi dan kalori
2. Keluhan mual menurun
fisiologis. Terapeutik :
3. Perasaan ingin muntah
menurun 1. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tidak sedap)
2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. kecemasan
dan kelelahan)
3. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
4. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
berwarna, jika perlu
Edukasi :

1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup


2. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual.
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu


2. Defisit nutrisi b.d Setelah diberikan asuhan Manajemen Nutrisi (SIKI I.03119 Hal. 200)
kurangnya asupan keperawatan selama waktu Observasi :
tertentu diharapkan status nutrisi
makanan, 1. Identifikasi status nutrisi
membaik
ketidakmampuan Kriteria hasil : SLKI (L.03030 2. Identifikasi makanan yang disukai
mencerna makanan, Hal. 121) 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
1. Verbalisasi keinginan untuk
peningkatan kebutuhan 4. Monitor asupan makanan
meningkatkan nutrisi
metabolisme. Terapeutik :
meningkat
1. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
2. Pengetahuan tentang pilihan
2. Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
makanan yang sehat
3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
meningkat
4. Berikan suplemen makanan, jika perlu
3. Sikap terhadap makanan dan
Edukasi :
minuman sesuai dengan
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
tujuan kesehatan meningkat
Kolaborasi :
4. Nafsu makan membaik
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
3. Konstipasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen eleminasi fekal (SIKI I.04151 Hal.174)
dengan fisiologis keperawatan selama waktu Observasi
(penurunan motilitas tertentu eliminasi fekal 1. Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
gastrointestinal, membaik. 2. Monitor buang air besar (mis. warna, frekuensi, volume)
ketidakcukupan asupan Kriteria hasil : SLKI (L.04033) 3. Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
serat, ketidakcukupan 1. Keluhan defekasi lama dan Terapeutik
asupan cairan, kelemahan sulit menurun 1. Berikan air hangat setelah makan
otot abdomen), psikologis 2. Mengejan saat defekasi 2. Sediakan makanan tinggi serat
(depresi), situasional menurun Edukasi
(ketidakadekuatan 3. Distensi abdomen menurun 1. Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan peristaltik
toileting) 4. Nyeri abdomen menurun usus
5. Konsistensi feses membaik 2. Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
6. Frekuensi defekasi membaik 3. Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan
pembentukam gas
4. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
5. Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu
4. Resiko ketidakseimbangan Setelah diberikan asuhan Pemantauan Elektrolit (SIKI L.03122 Hal.240)
elektrolit b.d mual/muntah Keperawatan selama waktu Observasi
secara berlebihan tertentu diharapkan 1. Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
keseimbangan elektrolit dalam 2. Monitor kadar elektrolit serum
batas normal. 3. Monitor mual, muntah
Kriteria hasil : SLKI (L.03021 Terapeutik
Hal. 42) 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
1. Serum natrium membaik 2. Dokumentasi hasil pemantauan
2. Serum kalium membaik Edukasi
3. Serum klorida membaik 1. Jelaskan tujuan waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
1.3.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah ketagori dari perilaku keperawatan, karena perawat


melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari
asuhan keperawatan. Menurut Haryato (2017) implementasi keperawatan adalah ketagori
sebagai perilaku perawat yang berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim
kesehatan lain untuk menentukan masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan
dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat respon pasien
terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Tujuan dari pelaksanaan/implementasi
adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

1.3.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana evaluasi


adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan
anggota tim kesehatan lainnya.Tahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap
pencapaian hasil yang diinginkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi
keperawatan, kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan. Tujuan dari evaluasi
ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai dengan baik atau
tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Nama Mahasiswa : Egga Ellisiya


NIM : 2019.C.11a.1006
Ruangan Praktik : BLUD UPT PUSKESMAS PAHANDUT
Tanggal & Jam Pengkajian : 2 November 2021, 07:00 WIB

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Tempat / tanggal lahir : Palangkaraya, 03 November 1985
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah :O
Alamat : JL. Dr. Murjani Gg. Sari
Diagnosa Medis : GIV PIII A0
Penghasilan Per Bulan : Tidak terkaji
Tanggal Masuk RS : 02 November 2021
Tanggal Pengkajian : 02 November 2021
Nomor Rekam Medik : 666***P
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 35
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah :B
Alamat : JL. Dr. Murjani Gg. Sari
Hubungan dengan Klien : Suami
II. STATUS KESEHATAN
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Pasien mengeluh pusing
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Pada tanggal 30 Agustus 2021 seorang pasien Ny. M datang ke puskesmas di antar
oleh suaminya dengan kehamilan 25 minggu, pasien mengeluh kepalanya pusing
seperti ditekan tekan bagian belakang saat melakukan aktifitas pagi hari, Pemeriksaan
awal TD : 120/80 mmHg, BB: 59 kg, TB: 145 cm, LILA 32, TFU: Sepusat/18cm, Djj:
145x/menit skala nyeri 5 (sedang)
P: Nyeri timbul akibat Penekanan pembuluh darah
Q: Nyeri ditekan tekan dibagian belakang
R: Nyeri dibagian belakang kepala
S: Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Pasien mengatakan pernah mengalami riwayat Vertigo
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan ” didalam anggota keluarga tidak ada penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, jantung. Serta tidak ada penyakit menular seperti hepatitis, TB Paru.
III.RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI
Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : pada usia 12 thn
Siklus : 28 hari ( teratur)
Lamanya Haid : 7 hari
Banyaknya : ganti doek 4 kali dalam sehari
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) :
warna merah kecoklatan, tidak berbau ,cair
Gangguan sewaktu menstruasi : Nyeri
Gejala pre menstruasi : Nyeri perut dan pinggang
HPHT : 11 Desember 2020
Taksiran Persalinan : 18 September 2021
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan : 10 thn
Lamanya Pernikahan : 10 thn
Pernikahan Ke : pertama
c. Riwayat Keluarga Berencana
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil: PIL/KB
Waktu dan lamanya penggunaan : 3 bulan
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : PIL/KB
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : Tidak terkaji
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : GIV PIII AO

Keadaan
Masalah
Anak
Umur Jenis Tempat/ Jenis
No Tgl partus BB
hamil partus Penolong kelamin Hami
Lahir Nifas Bayi
l

Keterangan :
 Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
 Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ( Tidak ada ),
perdarahan, kejang-kejang, dll
 Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
 Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian : tidak terkaji
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
 Amenorhoe : Tidak terkaji
 Keluhan waktu hamil : Pusing
 Gerakan anak pertama di rasakan : Tidak terkaji
 Imunisasi : Tidak terkaji
 Penambahan BB selama hamil : 5 Kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskesmas

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Subjektif Objektif
a. Keada Suhu: Tidak terkaji
an Umum Nadi: Tidak terkaji
BB sebelum hamil kg Tekanan Darah 120/80 x/menit
BB 59 kg
Tinggi Badan 145 cm
Kesadaran : Composmentis
Turgor Kulit: Baik

Hyperpigmentasi:Tidak ada
b. Kepal Cloasma gravidarum: Tidak ada
a
Oedema Wajah tampak bengkak
Cloasma gravidarum Terdapat bercak kecoklatan
c. Muka pada area muka
Rasa bengkak?
Mukosa mulut & bibir: Kering
Keadaan gigi: Utuh
d. Mulut Fungsi Pengecapan : Baik
Keluhan Keadaan Mulut : Bersih
Fungsi menelan : Baik

Ukuran pupil : Tidak terkaji


Konjungtiva: Anemis
e. Mata Sklera : Putih bening
Keluhan Fungsi Penglihatan : Normal
Reaksi alergi : Tidak ada

Pernah flu: Tidak ada


Frekuensinya dalam 1 tahun : Tidak ingat
f. Hidun Perdarahan/peradangan : Tidak ada
g Keadaan/kebersihan : Bersih
Keluhan
Keadaan : Bersih
Fungsi pendengaran: Normal

g. Teling
a Pembesaran kel.Tyroid : Tidak ada
Keluhan Distensi vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran KGB : Tidak ada
Sesak napas : Tidak ada
h. Leher Batuk:Tidak ada
Pembengkakan Sakit dada :Tidak ada
Suara napas: Vesikular
Bunyi jantung:Normal, S1 dan S2
i. Daera
h dada
Jantung dan paru-paru : Keadaan Putting susu kecoklatan
perubahan : agak membesar.
Bentuk buah dada: simetris
Keadaan puting susu: menonjol.

Payudara

: TFU: Sepusat/18cm,
Djj: 145x/menit

: Labia mayora dan minora normal tidak ada


j. Abdo pembengkakan, klitoris normal, pada vagina masih
men ada sedikit keluar darah dan lendir

: Tidak ada hemoroid, Tidak ada luka


k. Genita
lia Eksterna : Untuk ektrimitas atas tidak ada masalah dan
Ekstrimitas bawah dibagian kaki bengkak

Ukuran panggul luar :Tidak terkaji


l. Anus ( - Distantia spinarum: Tidak terkaji
tidak ada masalah ) - Distantia cristarum: Tidak Terkaji

- Conjugata externa: Tidak terkaji

- Lingkar panggul: Tidak terkaji


m. Ekstre
mitas atas dan bawah
Ukuran panggul dalam :Tidak terkaji
- Promonotorium: Tidak terkaji

n. Pemer - Linea inominata:Tidak terkaji


iksaan Panggul - Dinding samping: Tidak terkaji

- Spina Ischiadika: Tidak terkaji

- Sacrum: Tidak terkaji

- CV CD

V. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi
No Pola kebiasaan Sebelum hamil Saat hamil
1 Nutrisi
a. Frekuensi 3 x sehari Baik 3-4 x sehari Kurang
b. Nafsumakan/selera Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
c. Jenismakanan

2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 6 – 10 x/hari, warna
kuning jernih, bau
b. Buang Air Besar (BAB) : 1 – 2 x/hari, warna
kuning, bau memiliki bau yang khas amoniak, konsistensi lembek
3. Pola tidur dan istirahat : 6 – 8 jam/hari
4. Pola aktivitas dan latihan : tidak ada masalah
5. Personal Hygiene : pasien mengatakan iya mengalami keputihan
berwarna putih dan berbau
Kulit : lembab tidak kering
Rambut : baik, tidak rontok dan tidak patah
Mulut & Gigi : lembab, tidak ada pendarahan
Pakaian : cukup rapi
Kuku : cukup bersih
Vulva Hygiene : tidak ada pemeriksaan
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : tidak merokok
Minuman Keras : tidak mengonsumsi minuman keras
Obat-obatan : tidak mengonsumsi obat - obatan
Lain-lain :-

VI. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan
merawat bayi : iya ibu telah mengetahui
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya
iya ibu merencanakan memberikan asi pada bayinya
c. Jenis kelamin yang diharapkan pasien berharap laki laki
atau perempuan sama saja
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah Keluarga
e. Apakah hamil ini diharapkan sangat diharapkan
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : ingin anak yang di lahirkan sehat
 Harapan setelah menjalani perawatan : ibu dan bayi sehat sesuai
harapan
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : Tidak ada
3. Konsep diri
 Body image mengharapakan setelah melahirkan bentuk badan dan berat badan
kembalinormal
 Peran pasien adalah seorang ibu dan istri.
 Ideal diri pasien ingin anak nya sehat
 Identitas diri pasien berperan sebagai ibu
 Harga diri pasien tidak malu dengan kehamilannya sekarang
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti
orang lain?
 Bahasa utama : indonesia Bahasa daerah Banjar
 Yang tinggal serumah : Keluarga.
 Adat istiadat yang di anut : Banjar
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami dan Istri
 Motivasi dari suami : Suami selalu menemani dan memberikan
dukungan selama kehamilan.
 Apakah suami perokok : Tidak
 Kesulitan dalam keluarga tidak ada
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Cukup memehami
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan Dan doa
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : pasien
mengatakan agama dan kepercayaan sangat penting.
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : Berdoa
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di RS : tidak ada

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Darah
 HB tidak dilakukan pemeriksaan
 Golongan Darah/Rh tidak dilakukan pemeriksaan
 Gula Darah ttidak dilakukan pemeriksaan
 Leukosit tidak dilakukan pemeriksaan
 VR/VDRL tidak dilakukan pemeriksaan
2. Urine
 Protein tidak dilakukan pemeriksaan
 Sedimen tidak dilakukan pemeriksaan
 Reduksi tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST tidak dilakukan pemeriksaan
 TTO/OCT tidak dilakukan pemeriksaan
 USG tidak dilakukan pemeriksaan
 Amnioscopy tidak dilakukan pemeriksaan
 TORCH tidak dilakukan pemeriksaan
 Rontgent tidak dilakukan pemeriksaan

VIII. PENGOBATAN

Palangka Raya, 4 Oktober 2021

Mahasiswa

Egga Ellisiya
ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH


DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS : Klien mengatakan Gangguan adaptasi
Gangguan Rasa Nyaman
pusing kehamilan (pertumbuhan
(SDKI, D.0074 Hal. 166)
DO : berat badan janin)
- Klien mengatakan
pusing saat melakukan Penekanan pembuluh darah
aktivitas seperti di
tekan di bagian kepala
Penurunan Tekanan Darah
belakang dengan skala
5 (sedang), pusing
bertahap dan bertambah Pusing
saat berdiri.
- TD : 120/80 mmHg
Gangguan Rasa Nyaman
- BB sebelum hamil 42kg

- BB Sekaran : 57kg

- TB : 145cm

- LILA : 32cm

- TFU: Sepusat/18cm

- DJJ 147 x/mnit

- P: Nyeri timbul akibat


Penekanan pembuluh
darah
- Q: Nyeri ditekan tekan
dibagian belakang
- R: Nyeri dibagian
belakang kepala
- S: Skala nyeri 5 (nyeri
sedang)
PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adaptasi kehamilan ditandai klien


mengatakan pusing saat melakukan aktivitas seperti di tekan di bagian kepala
belakang dengan skala 5 (sedang), pusing bertahap dan bertambah saat berdiri.TD :
120/80 mmHg, BB sebelum hamil 42kg, BB Sekarang : 57kg, TB : 145cm, LILA :
32cm, TFU: Sepusat/18cm , DJJ 147 x/mnit.
Gangguan rasa nyaman (SDKI, D.0074 Hal. 166)
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. M
Ruang Rawat : KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional


Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Manajem Nyeri 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1 x 7 menit, (I.08238) Hal. 201 umum klien dan
berhubungan dengan adaptasi
diharapkan nyeri klien dapat mempermudah menentukan
kehamilan ditandai klien 1. Ukur tanda-tanda vital klien tindakan
teratasi dengan kriteria hasil:
2. Kaji skala nyeri 2. Agar mengetahui skala nyeri
mengatakan pusing Tingkat Nyeri
3. Berikan teknik klien
Gangguan rasa nyaman (L.08066) Hal 145 3. Teknik nonfarmakologis
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. merupakan strategi
(SDKI, D.0074 Hal. 166)
1. Nyeri berkurang/hilang. Terapi pijat, aromaterapi, penyembuhan nyeri tanpa
2. Keluhan tidak nyaman kompres hangat atau dingin) menggunakan obat-obatan
menurun 4. Ajarkan teknik relaksasi (mis. tetapi lebih kepada perilaku
napas dalam, musik, meditasi) caring.
3. Klien mampu melakukan
5. Konseling KIE tentang tanda 4. Bertujuan mengurangi nyeri
teknik nonfarmakologis, yang klien rasakan
bahaya kehamilan
teknik relaksasi dan napas 5. Untuk membantu klien
6. Memberikan pendidikan
dalam di rumah. kesehatan mengenai tanda memahami kehamilan
bahaya kehamilan 6. Bekerja sama dengan dokter
7. Kolaborasi pemberian dalam pemberian obat

analgetik, jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Selasa/ 02 1. Mengukur tanda-tanda vital klien S:
November 2. Mengkaji skala nyeri - Klien mengatakan masih
2021 3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi pusing
rasa nyeri (mis. Terapi pijat, aromaterapi, kompres hangat
atau dingin) O:
4. Ajarkan teknik relaksasi dan nafas dalam - TD : 120/80 mmHg
5. Konseling KIE tentang kehamilan
- Skala nyeri : 5
6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Pasien dapat melakukan Egga Ellisiya
teknik nonfarmakologis,
relaksasi dan napas dalam
- P: Nyeri timbul akibat
Penekanan pembuluh darah
- Q: Nyeri ditekan tekan
dibagian belakang
- R: Nyeri dibagian belakang
kepala
- S: Skala nyeri 5 (nyeri
sedang)

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
- Mengukur tanda-tanda vital
klien
- Konseling KIE tentang
kehamilan
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Indriyawati S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ny S Di Bpm Maulina Hasnida Surabaya.


Laporan Tugas Akhir. Universitas Muhammadyah Surabaya. Surabaya: UMS

Mariyona, K. (2019). Komplikasi dan Faktor Resiko Kehamilan di Puskesmas. Menara


Medika, 1(2).
Depkes, R.I. 2016. Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.
http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/upaya-percepatanpenurunan-angka-kematian-ibu-
dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia/. Diakses tanggal 7 Oktober 2014.
PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Perubahan-perubahan fisisiologis pada masa kehamilan dan Cara
Mengurangi Ketidak nyamanan Akibat Perubahan
FisiologisSelama Kehamilan
Tempat : Lapangan
Sasaran : Ny.M, KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya
Waktu : 45 menit ( Jam 09.30 – 10.15 WIB )
Hari/Tanggal : Rabu/ 3 November 2021

Latar Belakang
Proses kehamilan sampai pada kelahiran merupakan mata rantai satu kesatuan
dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Pada kehamilan terdapat perubahan pada fisik dan psikologis ibu, hal ini dapat
menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan
benar maka dapat menganggu
Pengawasan sebelum kelahiran (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik
selama kehamilan untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil, dapat
diketahui berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau
komplikasi hamil sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat diatasi
segera dirujuk ke tempat yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat
perawatan yang optimal.
Dengan pengawasan hamil, dapat diturunkan angka kematian ibu maupun
angka kematian janin sebagai cermin kemampuan setiap bangsa untuk memberikan
pelayanan dan pengayoman medis terhadap masyarakatnya. Secara rinci dapat
dijabarkan tujuan pengawasan sebelum kelahiran pada ibu adalah mengurangi dan
menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, menegakkan dan mengobati secara
dini komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil untuk menghadapi persalinan,
meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI,
memberikan nasehat dan petunjuk berbagai masalah yang berkaitan dengan
kehamilannya, berusaha menetapkan penggolongan kehamilan ke dalam berbagai
resiko. Sedangkan tujuan pengawasan untuk bayi adalah untuk memelihara kesehatan
ibu sehingga dapat mengurangi persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, lahir
mati atau kematian bayi baru lahir serta meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik
awal kualitas sumber daya manusia.
Melalui penyuluhan ini diharapkan kita dapat memberikan pemahaman
kepada ibu – ibu hamil tentang perubahan-perubahan fisik pada masa kehamilan
sehingga diharapkan mereka dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan ibu hamil memahami perubahan-perubahan fisiologis pada

masa kehamilan

Tujuan Instruksional Khusus


Diharapkan ibu hamil mampu :

 Menyebutkan perubahan fisiologis pada sistem reproduksi, payudara,sistem

kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan makanan, siste perkemihan, sistem

integumen dan sistem tulang dan otot pada masa kehamilan bahasa sendiri

Materi (terlampir)

Pengorganisasian
1. Presenter : Egga Ellisiya
Tugas : Pemimpin dan penanggung jawab secara umum jalannya penyuluhan,
bertugas
membuka dan menutup penyuluhan serta memperhatikan kelancaran penyuluhan.
4. Moderator : Egga Ellisiya
Bertugas memimpin penyuluhan sampai dengan mengevaluasi hasil penyuluhan.
5. Observer : Egga Ellisiya
Bertugas mengamati jalannya kegiatan penyuluhan apakah sesuai dengan yang
direncankan, serta segala faktor pendukung atau penghambat dari jalannya penyuluhan.
6. Fasilitator : 1. Egga Ellisiya
Bertugas memberi semangat pada audiens untuk mengungkapkan pendapatnya dan
mengajukan pertanyaan.
Metoda
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
Media
d. Flip Chart
e. Leaflet

Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu
1 Pembukaan
- Moderator memberi salam - Menjawab salam 5 menit
- Moderator membuat kontrak - Mendengar dan
waktu memperhatikan
- Moderator menjelaskan tujuan
penyuluhan - Mendengarkan dan
memperhatikan

2 - Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan 30 menit


perubahan pada sistem pendapat
reproduksi selama kehamilan
- Memberi reinforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahun audiens - Mengemukakan
tentang perubahan pada payudara pendapat
selama kehamilan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahun audiens - Mengemukakan
tentang perubahan sistem pendapat
kardiovaskuler selama kehamilan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang perubahan pada sistem pendapat
pernafasan salama kehamilan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang perubahan sistem pendapat
pencernaan makanan selama
kehamilan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang perubahan sistem pendapat
perkemihan selama kehamilan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang perubahan pada sistem pendapat
integumen (kulit) selama
kehamilan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang perubahan pada sistem pendapat
tulang dan otot
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi mual dan pendapat
muntah
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi varises pendapat
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi Buang air pendapat
besar keras
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi Hemoroid pendapat
(Wasir)
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi Bengkak pendapat
pada kaki
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi Sesak pendapat
nafas
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi Nyeri pendapat
pada payudara
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara mengatasi pendapat
Keputihan
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan

- Memberi kesempatan pada - Mengajukan


audiens untuk bertanya dan pertanyaan
mengumpulkan pertanyaan
- Memberi reiforcement (+) atas - Mendengarkan dan
pertanyaan audiens memperhatikan
- Menjawab pertanyaan audien - Mendengarkan dan
memperhatikan

3 Penutup 10 menit
- Presenter - Besama presenter
bersama audiens menyimpulkan menyimpulkan materi
pertanyaan dan jawaban
- Presenter - Menjawab pertanyaan
mengadakan evaluasi - Menjawab salam
- Presenter - Mendengarkan dan
memberi salam memperhatikan
- Moderator - Menjawab salam
menyimpulkan hasil diskusi
- Moderator
memberi salam

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Peserta penyuluhan ± 10 orang yang hadir
- Setting tempat teratur, berbentuk persegi panjang
- Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik atau mondar mandir saat
penyuluhan diberikan
2. Evaluasi Proses
- Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan pengunjung dapat mengikuti
seluruh kegiatan
- Selama kegiatan berlangsung diharapkan pasien dan pengunjung aktif
3. Evaluasi Hasil
- 60% peserta penyuluhan dapat menyebutkan dan menjelaskan perubahan-
perubahan fisiologis pada kehamila
MATERI
PERUBAHAN PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN DAN CARA
MENGURANGI KETIDAKNYAMANAN AKIBAT PERUBAHAN FISIOLOGIS
SELAMA KEHAMILAN

A.PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN


1. Sistem Reproduksi
a. Rahim ( Uterus )
Uterus akan membesar ke arah depan sesuai dengan usia kehamilan yang disebabkan
oleh :
1. Peningkatan vaskularisasi ( aliran darah dan dilatasi pembuluh darah di uterus)
2. Hiperplasia (bertambahnya jumlah sel) dan hipertropi dan pembesaran.
3. Terjadinya perkembangan desidua
c. Serviks (mulut rahim)
Warna merah muda dan kebiruan dikarenakan terjadinya vaskularisasi poliferasi
mukosa meningkat. Konsisitensinya lunak dikarenakan peningkatan hormon estrogen
yang menyebabkan peningkatan aliran darah kemulut rahim. Kelenjar serviks akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak.
d. Vagina dan vulva
Peningkatan hormon esrogen akan mengakibatkan hipervaskularisasi pada vagina
sehingga tampak merah dan agak kebiruan yang disebut dengan tanda Chadwic.
Vagina akan mengalami deskuamasi sel- sel vagina yang kaya glikogen akibat
stimulasi hormon estrogen. Peningkatan pH vagina dari 4 menjadi 6,5 ( menjadi
lebih basa) sehingg arentan terhadap infeksi vagina. Edema vagina terjadi akibat
peningkatan kongesti dan relaksaai dinding vagina. Peningkatan sensitif
menyebabkan peningkatan dorongan untuk berhubungan seksual.
e. Ovarium
Pada awal kehamilan masih terdapat korpus lutium graviditas sampai terbentuk
plasenta selama 16 minggu. Dan kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
2. Payudara
a. Membesar dan tegang dimulai pada minggu ke 6 akibat hormon
somatomammotropin, estrogen dan progesteron .
b. Pada kehamilan 12 ke atas dari putting susu akan keluar cairan berwarna putih agak
jernih yang disebut Colostrum namun ASI belum keluar akibat Prolaktin Inhibiting
Hormon. Namun setelah plasenta dilahirkan terjadi penurunan estrogen, progesteron
dan somatomammotropin terhadap hipotalamus hilang, sehingga prolaktin dapat
disekresikan dan laktasi keluar.
c. Puting susu lebih membesar dan menghitam, areola melebar dan menghitam, serta
terdapat kelenjar montgomery.
3. Sistem Kardiovaskuler
a. Otot jantung menebal karena selama kehamilan terdapat peningkatan
kerja jantung.
b. Volume dan aliran darah meningkat
c. Curah jantung meningkat
d. Pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan vena iliaka
sehingga terjadi varises pada ekstremitas, vulva dan rektum
4. Sistem Pernafasan
a. Konsumsi oksigen meningkat (15-20%)
b. Peningkatan frekuensi pernafasan akibat metabolisme meningkat.
c. Relaksasi otot pernafasan, meningkatkan sensitifitas pusat pernafasan
sehingga mengakibatkan pembesaran pembuluh kapiler, edema, dan hiperemia mulai
dari trakea, laring, faring dan hidung yang pada akhirnya menyebabkan epistaksis,
perubahan suara dan sensasi penuh pada telinga.
5. Sistem pencernaan makanan
a. Mulut
Membran mukosa mulut dan gusi memerah sehingga dapat menyebabkan peradangan
dan perdarah pada gusi. Terjadi peningkatan produksi air ludah disebabkan oleh
hormon estrogen.
b. Kerongkongan
Relaksasi otot pada kerongkongan menyebabkan keluarnya asam lambung sehingga
terjadi nyeri dada.
c. Lambung dan usus
Pengosongan lambung dan usus halus lebih lama dan meningkatkan penyerapan
makanan sehingga menyebabakan mual pada ibu.
d. Usus besar
Penyerapan air lebih lama sehingga menyebabkan konstipasi (susah buang air besar).
6. Sistem Perkemihan
Pada bulan- bulan pertama kandung kemih tertekan oleh karen pembesaran uterus
sehingga ibu hamil sering kencing dan timbul kembali saat kepala janin turun ke pintu
atas panggul ( Trimester I dan III ).

7. Sistem Integumen (kulit)


a. Peningkatan produksi keringat karena peningkatan aliran darah pada kulit
b. Terdapat flek hitam (cloasma gravidarum) pada wajah, terdapat linia nigra
pada abdomen karena peningkatan hormon melanin.
8. Sistem Tulang dan Otot
a. Terjadi perubahan postur tubuh kebelakang (lordosis) untuk
mempertahankan keseimbangan.
b. Ketegangan otot dan pinggang sehingga menyebabkan ibu mudah lelah

B. CARA MENGATASI KETIDAKNYAMANAN AKIBAT


PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA MASA KEHAMILAN.

1. Mual dan muntah


 Makan dulu sedikit, misalnya biskuit dan teh sebelum bangun dari tempat tidur.
 Makan dalam porsi kecil tapi sering dan dalam keadaan hangat.
 Hindari bau-bauan yang menyengat dan makanan yang merangsang.
2. Pelebaran pembuluh darah (varises)
 Waktu istirahat kaki ditinggikan.
 Mempergunakan kaos kaki panjang dan elastis.
 Jangan memakai sepatu yang bertumit tinggi.
3. Buang air besar keras
 Banyak makan makanan yang mengandung serat.
 Banyak minum.
 Jangan membiasakan menunda buang air besar apabila sudah terasa.
4. Hemoroid (Wasir)
 Banyak makan makanan yang banyak mengandung serat dan banyak minum.
Hindari mengedan terlalu lama saat buang air besar
5. Bengkak pada kaki
 Kaki ditinggikan pada waktu istirahat atau tidur.
6. Sesak nafas
 Gunakan bantal atau tinggikan kepala pada waktu tidur.
 Tidur dengan posisi miring.
7. Nyeri pada payudara
 Jangan memakai BH (bra) yang ketat.
 Pakailah BH yang menyerap keringat.
8. Keputihan
 Cebok dengan menggunakan air hangat.
 Gunakan celana yang mudah meyerap keringat
 Jaga kemaluan agar tetap kering.
KEHAMILAN  Liang Senggama
PEUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN
Pengeluaran lender meningkat, dan kadang terjadi
keputihan.

Kehamilan adalah suatu proses  Payudara


Membesar dan terasa nyeri, warna puting susu
yang diawali dengan penyatuan
menghitam, payudara sudah mengeluarkan air
spermatozoa dan ovum (Fertilisasi ) susu

dan dilanjutkan dengan implantasi


hingga lahirnya bayi yang lamanya
Disusun Oleh:
berkisar 40 minggu  Peredaran darah ibu
Egga Ellisiya 2019.C.11a.1
006 Tekanan darah cenderung menurun akibat
peningkatan aliran darah ke janin dan
penekanan pembuluh darah oleh berat
badan janin terutama pada trimester 3
PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA
KEHAMILAN sehingga menimbulkan beberapa keluhan
seperti pusing, kadang-kadang kaki
kelihatan bengkak, pelebaran pembuluh
 Rahim darah kaki.
Rahim sebelum hamil seperti buah pir,  Pernapasan
YAYASAN EKA HARAP
PALANGKARAYA SEKOLAH TINGGI Nafas agak sesak pada saat melakukan
akan semakin membesar sesuai
ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATANTA aktivitas berjalan, dan tidur telentang
kehamilan. Terasa pergerakan janin
2021/2022 terutama pada kehamilan 7 bulan keatas
pada kehamilan 4 bulan ke atas.
 Pencernaan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Mual dan muntah terutama pada pagi hari,
pengeluaran air liur berlebih dari biasanya,
buang air besar kadang-kadang keras
sehingga dapat terjadi hemoroid (Wasir).
3. Pelebaran pembuluh darah (varises)
 Saluran  kencing
 Waktu istirahat kaki ditinggikan.
Keinginan untuk buang air kecil pada  Mempergunakan kaos kaki panjang dan elastis.
kehamilan trimester 1 (1-3  bulan)  dan  Jangan memakai sepatu yang bertumit tinggi.
trimester 3 (7-9  bulan)  meningkat. 4. Buang air besar keras
 Kulit  Banyak makan makanan yang mengandung
serat.
Sering kepanasan dan keringat banyak pada  Banyak minum.
kehamilan trimester 3, kulit pada daerah  Jangan membiasakan menunda buang air besar
apabila sudah terasa.
pipi, dahi, hidung, leher  kelihatan agak 5. Hemoroid (Wasir)
hitam. Kulit pada perut ditemui retak-retak  Banyak makan makanan yang banyak
mengandung serat dan banyak minum.
warnanya kemerahan dan kebiruan
 Hindari mengedan terlalu lama saat buang air
besar
6. Bengkak pada kaki
 Kaki ditinggikan pada waktu istirahat atau
CARA MENGATASI tidur.
KETIDAKNYAMANAN AKIBAT 7. Sesak nafas
PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA
MASA KEHAMILAN.  Gunakan bantal atau tinggikan kepala pada
waktu tidur.
2. Mual dan muntah  Tidur dengan posisi miring.
a. Makan dulu sedikit, misalnya biskuit 8. Nyeri pada payudara
dan teh sebelum bangun dari tempat  Jangan memakai BH (bra) yang ketat.
tidur.  Pakailah BH yang menyerap keringat.
b. Makan dalam porsi kecil tapi sering 9. Keputihan
dan dalam keadaan hangat.
c. Hindari bau-bauan yang menyengat  Cebok dengan menggunakan air hangat.
dan makanan yang merangsang  Gunakan celana yang mudah meyerap
keringat

Anda mungkin juga menyukai