Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

U
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GI P0 A0 RUANG KIA
DI PUSKESMAS PAHANDUT
PALANGKARAYA

Disusun Oleh :
Nataliana Doq
NIM. 2019.C.11a.1020

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan keperawatan ini disusun oleh :


Nama : Nataliana Doq
NIM : 2019.C.11a.1020
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Ny.U
dengan diagnosa medis G1 P0 A0 Ruang KIA di PKM
Pahandut Palangka Raya”.

Telah melaksanakan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menempuh Praktik Praklinik Keperawatan II (PPK II) Pada Program Studi S-1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Laporan keperawatan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

RimbaAprianti, S.Kep.,Ners Hesti Warastuty L.,S.Kep.,Ners

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan PujiSyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena


atas berkat dan anugerah-Nyasehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan’’.
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu RimbaAprianti, S.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Ibu Meida Sinta Araini, S.Kep., Ners selaku koordinator PPK I.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran
dankritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan
pendahuluan ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 04 0kt0ber 2021

Nataliana Doq

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I TINJAWAN PUSTAKA..........................................................................................1
1.1 Konsep Kehamilan...............................................................................................1
1.1.1 Definisi Kehamilan...........................................................................................1
1.1.2 Anatomi fisiologi..............................................................................................5
1.1.3 Etiologi..............................................................................................................5
1.1.4 Klasifikasi.........................................................................................................6
1.1.5 Patofisiologi (WOC).........................................................................................7
1.1.6 Manifestasi........................................................................................................8
1.1.7 Komplikasi........................................................................................................9
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang....................................................................................10
1.1.9 Penatalaksanaan Medis ....................................................................................13
2.1 Antenatal care / ANC.........................................................................................14
1. Definisi aAntanetal care.........................................................................................14
2.Tujuan pemeriksaaan ANC.....................................................................................15
3. ManfaatPemeriksaanKehamilan ANC...................................................................16
4. Frekuensi Kunjungan ANC....................................................................................18
5. Faktor Yang Mempengaruhi ANC.........................................................................18
6. StandarAsuhanPelayananPemeriksaankehamilan/ANC........................................20
7. pemeriksaan fisik leopload.....................................................................................20
1.3 Manajemen Asuhan Keperawatan...................................................................21
2.3.1 Pengkajian.........................................................................................................21
2.3.2 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................24
2.3.3 Intervensi Keperawatan.....................................................................................26
2.3.4 Implementasi Keperawatan...............................................................................27
2.3.5 Evaluasi Keperawatan.......................................................................................29
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................30
3.1 Pengkajian........................................................................................................................30
3.2 Diagnosa...........................................................................................................................39
3.3 Intervensi..........................................................................................................................40
3.4 implementasi....................................................................................................................41
3.5 Evaluasi............................................................................................................................42

iii
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Konsep Kehamilan

1.1.1 Definisi

Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di hitung dari
hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2005) Kehamilan adalah seorang yang
mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh seperma. Proses kehamilan merupakan satu
mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu
terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2005)

1.1.2 Anatomi Fisiologi

A. Payudara
Kehamilan akan menyebabkan peningkatan jumlah estrogen daprogesteron,mulanya
diproduksi oleh korpus luteum dan kemudian plasenta, meningkatnya aliran darahke
payudara, prolaktin meningkat, yang diproduksi oleh pituitary anterior.

Tanda klinis dan gejala yang dapat muncul pada payudara antara lain
ketegangan,perasaan penuh, dan peningkatan berat payudara sampai 400 gram. Selain itu
ibu juga dapatmerasakan pembesaran payudara, puting susu, areola, dan folikel
Montgomery (kelenjarkecil yang mengelilingi puting susu). Ibu akan memiliki striae,
karena penegangan kulitpayudara untuk mengakomodasi pembesaran jaringan payudara.
Pada permukaan payudaraakan tampak vena karena meningkatnya aliran darah.
Memproduksi kolostrum, sekresicairan yang berwarna kuning yang kaya akan antibodi,
yang mulai diproduksi pada akhirminggu 16 kehamilan.

Gambar 1. Anatomi payudara.

1
Gambar 2. Tinggi fundus dalamrahim (pada 12–36 minggu).
B . Uterus
Uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu fundus (bagian atas), isthmus (bagian
bawah),serviks (bagian paling bawah), sering disebut sebagai leher rahim. Peningkatan
jumlahestrogen dan progesteron, sehingga menyebabkan pembesaran uterus
untukmengakomodasi perkembangan janin dan plasenta. Keadaan pH vagina berubah
menjadiasam, dan terjadi hipertropi (pembesaran) pada dinding uterus.

Pertumbuhan uterus, dapat dipalpasi di atas simpisis pubis pada kehamilan 12–
14minggu. Setelah 4 bulan kehamilan, kontraksi uterus dirasakan pada dinding
abdomen(Braxton Hicks sign) dengan ciri: kontraksi/mulas ireguler/tidak teratur, kontraksi
tidakterasa sakit yang terjadi berselang seling selama kehamilan. Ujung servix lembut
(goodellsign), tanda ini terjadi karena peningkatan vaskularisasi, hiperplasi, hipertropi.
Gerakan pasiffetus yang tidak terikat (ballotement). Gerakan bayi (quickening) biasanya
sulit dibedakandari peristaltik.
C . Vagina dan vulva
Pada vagina dan vulva terjadi peningkatan vaskularisasi menghasilkan warna ungukebiru–
biruan pada mukosa vagina dan cervix (chadwick sign). Leukorrhea adalah lendirputih
kental, cairan yang kental dan banyak ini terjadi karena respon rangsangan serviks
olehprogesteron & estrogen. Kondisi pH sekresi vagina berkisar 3,5–6 selama kehamilan.
pHvagina yang asam dapat menghambat pertumbuhan bakteri namun candida albicans
dapattumbuh pada pH asam ini. Hal ini yang menyebabkan ibu hamil berisiko terjadi
kandidiasis.
D. Sistem kardiovaskuler

Hemodelusi (volume darah meningkat 40–50%, volume plasma meningkat, hemoglobinmenurun)


atau anemia fisiologis kehamilan. Peningkatan volume darah mengakibatkanpeningkatan curah
jantung sehingga jantung memompa dengan kuat dan terjadi sedikitdilatasi.
Progesteron menimbulkan relaksasi otot polos dan dilatasi pembuluh darah yang
2
akanmengimbangi peningkatan kekuatan jantung sehingga tekanan darah mendekati
normal danmudah terjadi hipotensi supinasio karena vena cava inferior tertekan oleh isi
uterus.Tekanan pada vena iliaka dan vena cava inferior oleh uterus menyebabkan
peningkatantekanan vena dan mengurangi aliran darah ke kaki terutama pada posisi lateral
sehinggamenyebabkan edema, varises vena dan vulva, hemoroid.

Gambar a. Perubahan letak jantung dan paru–paru selakehamilan.


Gambar b. Kondisi kompresi vena cava.

E. Sistem respirasi
Peningkatan konsumsi oksigen 15–20 %, gejala dan tanda klinisyang timbul
berupapeningkatan tidal volume 30–40 %, dan dispnea.

f. Sistem perkemihan
Peningkatan level progesteron menyebabkan relaksasi otot polos. Gejala dan
tandaklinis yang timbul berupa dilatasi renal pelvis dan ureter sehingga meningkatkan
risiko infeksisaluran kemih (ISK), penurunan tonus bladder disertai peningkatan kapasitas
bladdersehingga frekuensi berkemih meningkat dan terjadi inkontinensia. Edema sering
terjadikarena penurunan aliran renal (aliran darah ke ginjal) pada trimester
ketiga.Perubahan pada saluran perkemihan tejadi karena faktor hormonal dan
mekanis.Progesteron memiliki efek relaksan pada serabut otot polos, terjadi dilatasi,
pemanjangandan penekukan ureter; penumpukan urin (terjadi pada ureter bawah),
penurunan tonuskandung kemih sehingga pengosongan kandung kemih tidak tuntas.
Frekuensi berkemihmeningkat akibat pembesaran kehamilan terutama pada akhir
kehamilan. Penurunan tonusotot dasar panggul dan penurunan tekanan akibat penambahan
berat isi uterus sehingga mengakibatkan stres inkontinensia akibat desakan yang
ditimbulkan peningkatan tekananintrabdomen yang mendadak

g. Sistem gastrointestinal/ pencernaan


Peningkatan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan perubahan
metabolismekarbohidrat dapat menyebabkan mual muntah pada trimester I. Peningkatan
progesteronmenyebabkan penurunan tonus otot dan memperlambat proses digestif
sehinggamenyebabkan konstipasi dan pengosongan lambung menjadi lambat. Perubahan
mengecapdan membaui sehingga menyebabkan mual.

h. Sistem musculoskeletal

3
Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas dan relaksasi
ligamentsehingga menimbulkan gejala nyeri sendi. Sedangkan peregangan otot abdomen
karenapembesaran uterus menyebabkan diastasis recti.

Gambar 1. Diastasis Recti (Diastasis absent vs Diastasis Present).

Gambar 2. Kondisi perut ibu hamil dengan striae (A) dan linea nigra(B).

i. Sistem integument
Peningkatan estrogen dan progesterone merangsang peningkatan penyimpananmelanin
sehingga menyebabkan linea nigra, cloasma gravidarum, warna areola, putting susu,vulva
4
menjadi lebih gelap. Striae gravidarum/ stretch marks terjadi akibat kulit perut,payudara,
pantat teregang sehingga serabut kolagen mengalami rupture.

j. Sistem endokrin

Peningkatan prolaktin dan oksitosin memfasilitasi laktasi, menstimulasi


kontraksiuterus

1.1.3 Etiologi
Suatu Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu: ovum adalah
suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu neklues yang terapung-apung
dalam vileus di lingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. Spermatozoa, bentuk
seperti kecobong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak hingga
sperma dapat bergerek cepat. Konsepsi, suatu peristiwa penyatuan antara superma dan
ovum di tuba fallopii. Nadiasi masuknya atau tranamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Plasenta, alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran
zat antara ibu dan anaknnya. Kehamilan di bagi menjadi 3 triwulan: i antara 0-12 minggu,
20 triwulan ii antara 12-28 minggu dan triwullan iii 28- 40 minggu ( mochtar, 2010: 17 ).

1.1.4 Klasifikasi
Kehamilan menurut prawiroharjo ( 2011) diklasifikasikan dalam 3 semester, yaitu:
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)
2) Trimester kedua dar bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu)
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan ( 28-40 minggu)

1.1.5 Fatofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya
terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul
sperma yang mengeluarkan ragi untuk  mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel sperma dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi/fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar  tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel
makanan  bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk  setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel sperma), pembuahan
(konsepsi/fertilitas), nidasi dan plasenta.

 Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke- 12 (12
5
minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27 (15 minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (13 minggu)

b. Menurut Sarwono, 2002


a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

c. Menurut Hanifa, 2002


a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara minggu)
c. Triwulan ketiga (antara minggu)

6
Pathway ( WOC )

Kurang Pengetahuan
Keletihan Kehamilan

Uterus membesar Hemokonsentra Kurangnya Pemeriksaa Asupan


si (darah ibu asupan n ANC makanan
dibagi untuk kalsium & teratur dan dan
ibu & plasenta) phospor mempersia cairan
pkan adekuat
Desakan Terdesaknya
proses
pembesaran diafragma ke atas
 Hb /
Kram otot
Pseudoanemia
↓ Kapasitas
kandung kemih Bentuk dan ukuran Kesiap
rongga dada berubah Kesiapan an
Nyeri Meningkatka Mening
Akut n Proses katkan
Inkontinensia Perfusi jaringan Kehamilan- Nutrisi
dispnea tidak efektif Melahirkan

Gangguan Pola nafas tidak


eliminasi urine efektif

7
1.1.6 manifestasi

Tanda-tanda tidak pasti


1. Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)
Semua wanita hamil akan mengalami amenorrhoe, tetapi amenorrhoe ini terjadi
pula pada keadaan yang lain, misalnya : pergantian lingkungan, gangguan
emosi, penyakit khronis, seperti : tuberculosa,anemia, gangguan pekerjaan
ovarium/endocrine secretie, juga dipengaruhi perubahan iklim. Terkadang pada
kehamilan terjadi pengeluaran darah sedikit yang disangka
menstruasi.Perdarahan ini disebabkan karena implantasi dari ovum ke dalam
decidua
2. Perubahan buah dada
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi bisa juga
perubahan buah dada disebabkan oleh tumor/cyste
3. Perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)
Sebagian wanita hamil kira-kira 50 % atau lebih,menderita perasaan mual di
waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun keadaan seperti ini
bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis, malaria ulcus ventricule
4. Sering buang air kemih
Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang air
kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP yang
menekan kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti sebab dapat
juga dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang menyebabkan
volume menjadi lebih kecil dan menimbulkan rangsangan untuk buang air
kemih, misalnya tumor dan penyakit lain.
5. Pergerakan janin yang pertama (Quickening)
Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20 minggu.Ini belum menjadi
tanda pasti karena perasaan ini adalah subyektif yang dirasakan ibu sendiri.
Wanita yang sangat menginginkan hamil akan merasakan adanya quickening,
walaupun sebenarnya tidak ada. Daapat pula disebabkan karena gas di dalam
pencernaan
6. Membesarnya Perut

8
Pada kehamilan, perut makin lama makin besar teruitama setelah kehamilan 5
bulan, tetapi membesarnya perut bisa juga disebabkan oleh ascites, ovarial
cyste,tumor.
Tanda-tanda kemungkinan
1. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
2. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
3. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar ke
salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
4. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini
khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar
tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda braxton hicks
tidak ditemukan.
5. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8
adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan
6. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
Tanda-tanda pasti
1. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
2. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
3. Dapat dirasakan gerakan janin
4. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
5. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin

1.1.7 Komplikasi
1)Komplikasi kehamilan padatrimester1
Mualmuntahberlebihanadalahgejalayang wajardansering kedapatanpada
kehamilantrimester i.Mualbiasa terjadipadapagihari,tetapidapatpula
timbulsetiapsaatdanmalamhari.Gejala–gejalainikurang lebihterjadi6
minggusetelahhari pertamahaidterakhirdanberlangsung selamakurang
lebih10minggu.Mualdanmuntahterjadi pada60-80%primigravidadan40-
60%multigravida.Satudiantara seribukehamilan,gejala–gejala inimenjadi
9
lebihberat. Perasaanmualini23disebabkanoleh karena meningkatnya kadar
hormonestrogendanhcg dalamserum.Padaumumnyawanitadapat
menyesuaikandengankeadaanini,meskipundemikiangejala mualmuntah
yangberatdapatberlangsung sampai4bulan.Pekerjaansehari-harimenjadi
terganggudankeadaanumummenjadiburuk.keadaaninilah disebut
hiperemisisgravidarum.Keluhangejala danperubahanfisiologismenentukan
beratringanyapenyakit.Mualmuntahdapatdiatasidengan:makansedikit
tapisering,hindarimakananyang sulitdicernadanberlemak,jagamasukan
cairan,karena cairanlebihmudahditolelirdaripada makananpadat,selingi
makananberkuahdenganmakanankering.Makanhanyamakanankering pada
satuwaktumakan,kemudianmakananberkuahpadawaktu berikutnya, jahe
merupakanobatalamiuntukmual.Cincangdanmakanbersama sayuran
sertamakananlain,isapsepotong jerukyang segara ketikamerasamual,
hindarihal–halyang memicumual,sepertibau,gerakanataubunyi,istirahat
cukupdanhindarihal–halyang membuatandaberkeringatatau kepanasan, yang
dapatmemicurasamual.Komplikasijikaseseorang itumuntahterus
menerusadalahperdarahanpadaretinayangdisebabkanolehmeningkatnya
tekanandarahketika penderitamuntah.Perdarahanpervaginam,perdarahan
yangterjadi padamasakehamilan kurangdari 22minggu.
Padamasakehamilanmuda,perdarahanpervaginamyang berhubungan dengan
kehamilan dapatberupa:abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik. Macam–
macam perdarahanpervaginamyaitu: abortus adalah berakhirnya
suatukehamilanpadaatausebelumkehamilantersebutberusia22minggu
ataubuahkehamilanbelummampuhidupdiluar kandungan.Kehamilanmola
adalahsuatukehamilanyangberkembang tanpajanindanditemukanjaringan
sepertibuahanggur.Secara makroskopikmolahidatidosamudahdikelayaitu
berupagelembung-gelembung putih,tembuspandang,berisicairanjernih,
denganukuranbervariasidaribeberapa mmsampai1-2cmdankehamilan
ektopiktergangguterjadibilaovumyang telahdibuahiberimplantasi dan
tumbuhdiluar cavumuteri.Pada keadaaninibesar kemungkinanterjadi
keadaangawat.Keadaangawatinidapatterjadiapabila kehamilanektopik
terganggu.Nyerimerupakankeluhan utamapada kehamilan ektopik
terganggu.Padarubtur tuba,nyeriperutbagianbawahterjaditerjadisecara tiba-

10
tibadan intensitasnyadisertai dengan perdarahan yang menyebabkan
penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.

2)Komplikasi padatrimesterke2
Hiperemesisgravidiumyaitumualdanmuntahsecara berlebihan.Pada umumnya,
gejalamual dan muntah sudahberangsur redasaat kehamilan
memasukitrimester 2.Namun,ketika halinimasihterjadi,berartiibuhamil
mengalamikomplikasikehamilan.Hiperemesis gravidiumpadatrimester2
dapat24meningkatkanrisikokeracunankehamilan (preeklamsia).Selainitu
jugarentanmengalamigangguanberupa plasentayang lepas daridinding
rahim.Jika komplikasiiniterjadi, ibuhamilharusmenjalani perawatan medis
untuk mengurangi rasamual dan muntah.
Gingivitiskomplikasikehamilan pada trimester2lainnya adalahgingivitis atau
radanggusi.Kelainaninidapatterjadipada ibuhamildisebabkankarena
kadarhormonprogesteronyang mengalamipeningkatan.Dalamkeadaanini,
gusimenjadilebih sensitif ketika terkontaminasibakteri.Selaingusiyang lebih
sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga mulut

11
mendapatsuplaidarahyang lebih banyak. Diabetesgestasional, ibuhamil
rentanterkenadiabetesgestasional.Tandanyaadalahibusering lapar,haus, sering
buang air kecil,tetapiberatbadancenderung menurun.Bilamenemui tanda-
tandaitu,segera periksa kadargula dalamdarah.Pandangankaburdan gatal-gatal
jugamenjadisalah satutandanya.Tekanan darah tinggi,ibuhamil biasanya
mengalamikenaikan tekanan darah.Sebenarnya, halini terjadi karenajantung
bekerjalebihkerasuntukmemberikanoksigen pada
janin.Namun,kelainaniniwajibdiwaspadaiagartidakterjadisecara berlarut- larut.

3)Komplikasi kehamilan pada trimester3


Plasentapreviakomplikasikehamilaninidapatterjadipadaibuhamil di trimester
ketiga.Plasentaprevia adalah posisi plasenta yang menghalangi jalanlahir. Bila
initerjadi,ibuhamilakanmengalamiperdarahan.Perdarahan tersebutadayang
terjadisecaraperlahan-lahan,adajugayangsecaratiba-
tiba.Karenaitu,ibuhamilbisalangsung shock danlemas.Sakitkepalahebat
umumnya, ibuhamil biasa mengalami sakit kepala.Rasa sakit itu terjadi
karenaibu hamil terlalu lelah dan kurangistirahat.Biasanya, sakit kepala
tersebuthilang dengansendirinyasetelah beristirahat.Namun,adakelainan
yangdapatterjadipadaibuhamilditrimeseterketiga,berupasakitkepala yang
sangathebat.Rasasakitinitidak hilang meskipun ibuhamiltelah beristirahat.
Gejala iniadalah tandapreeklamsia.Anggota tubuhbengkak,komplikasi
kehamilanpadatrimester3yang mungkinterjadiadalahbengkaknyaanggota
tubuh.Sama sepertisakitkepala, tubuhbengkakjuga biasa terjadipada ibu
hamil.Namun,waspadalahjikapembengkakan tersebuttidakhilang setelah
beristirahat.Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema,
adalahpenimbunancairanyang berlebihandidalamtubuh.Pembengkakan pada
wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-
tandaseriusbahwa ibuhamilmungkinterkenagagaljantungatau
anemia.Ketubanpecah,ketubanyang pecahsebelumwaktunya,dapatterjadi
padaibuyangsedanghamil tua.Kelainan iniditandai dengan keluarnyacairan
pervaginam.Pecahnyaketubandapatdisertaidengankeluarnyaanggotatubuh

12
janin,sepertitangan,kaki,atauplasenta.Ibuhamilyang belumcukup bulan
untuk25melahirkan,bilamengalamikejadian ini,harussegerapergi ke
rumahsakit.Terlebih,cairanketuban sangatpenting dalamprosespersalinan.
Ketubanyang pecahsebelumwaktunya,disebabkankarenaberbagai hal.Pertama,
karena selaputketuban kurangkuat.Kedua,adanyainfeksidari mulut rahimatau
vagina(marjatidkk, 2010 ; 100-106).

1.1.8 Pemeriksaan Penunjang


1. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
2. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
3. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin
4. Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium
rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap
ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan
spesifik daerah endemis (malaria, HIV, dll).

2.1.9 Penatalaksanaan Medis


Pemeriksaan dalam pelayananantenatalterpadu, meliputiberbagaijenis
pemeriksaantermasukmenilaikeadaanumum(fisik)danpsikologis(kejiwaan) ibu
hamil.
Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal TerpadupadaTMITMIITMIII:
1. Keadaan Umum
2. Suhu tubuh.
3. Tekanan darah
4. Berat badan
5. LILA
6. TFU
7. Presentasi Janin
8. DJJ
9. Pemeriksaan Hb
13
10. Golongan darah
11. Protein urin
12. Guladarah/reduksi
13. Darah Malaria
14. BTA
15. Darah Sifilis
16. Serologi HIV
17.US

14
2.1 Ante Natal Care ( ANC )
1. DefinisiAnte Natal Care
ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006).
Pemeriksaan ANC adalahsuatu program terencanaberupaobservasi, edukasi dan
penangananmedik pada ibuhamil, gunamemperolehsuatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan (Wibowo, 2007).
MenurutWignjosastro (2005) ANC
merupakanpengawasanwanitahamilsecarateratur dan
tertentudengantujuanmenyiapkanfisik dan mental sertamenyelamatkanibu dan
anakdalamkehamilan, persalinan dan nifas. Antenatal care
ataupemeriksaankehamilanmerupakanpemeriksaanibuhamilbaikfisik dan mental
sertamenyelamatkanibu dan anakdalamkehamilan, persalinan dan masa nifas,
sehinggakeadaanmerekapost partumsehat dan normal (Padila, 2014). Kunjungan
antenatal care
adalahkunjunganibuhamilkebidanataudoktersedinimungkinsemenjakwanitamerasadi
rinyahamiluntukmendapatkanpelayanan/asuhan antenatal (Padila, 2014).
Dari definisi- definisidiatasdapatdisimpulkanbahwa ANC
ataupemeriksaankehamilanadalahpelayanan yang
diberikankepadawanitahamildenganmelakukanpemeriksaan dan
pengawasankehamilanuntukmengoptimalisasikesehatan mental dan
fisikibuhamilsehinggamampumenghadapipersalinan, nifas, persiapanmemberikan
air susu ibu (ASI) dan kembalinyakesehatanreproduksisecarawajar.
2. TujuanAnte Natal Care
Pelayanan antenatal care
diberikansedinimungkinkepadawanitasemenjakdirinyahamil.
Pedomanpelayanan antenatal care menurutDepkes (2007)
memilikibeberapatujuan, yaitu:
1. Memantaukemajuankehamilanuntukmemastikankesehatanibu dan
tumbuhkembangbayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankankesehatanfisik, mental, dan sosialibu.
3. Mengenali dan mengurangisecaradiniadanyapenyulit-penyulitkomplikasi
yang mungkinterjadiselamahamil, termasukriwayatpenyakitsecaraumum,
kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkanpersalinancukupbulan, dan persalinan yang amandengan
trauma seminimalmungkin.
5. Mempersiapkanperanibu agar masa nifasberjalan normal dan
mempersiapkanibu agar dapatmemberikan ASI secaraeksklusif.
6. Mempersiapkanperanibu dan keluargadalammenerimakelahiranbayi, agar
dapattumbuhkembangsecara normal.
7. Mengurangibayilahirprematur, kelahiranmati, dan kematian neonatal.

15
8. Mempersiapkankesehatan yang optimal bagijanin.
3. Fungsi Ante Natal Care
Selaintujuan antenatal care juga memilikitigafungsiyaitu yang pertama,
sebagaipromosikesehatanselamakehamilanmelaluisarana dan
aktifitaspendidikan. Fungsi yang keduayaituuntukmelakukan screening,
identifikasiwanitadengankehamilanresikotinggi dan merujukbilaperlu. Fungsi
yang
terakhiradalahuntukmemantaukesehatanselamahamildenganusahamendeteksi
dan menanganimasalah yang terjadi (Padila, 2014).
4. FrekuensiKunjungan Antenatal Care
Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnyaempat kali
kunjunganselamaperiode antenatal, yaitu :
1) 1kalikunjunganselama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjunganselama trimester kedua (antaraminggu 14 -28)
3) 2 kali kunjunganselama trimester ketiga (antaraminggu 28 –36 dan
sesudahmingguke 36)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi ANC
Menurutstandarpelayanankebidanan (Depkes RI, 2003),
adabanyakalasanmengapaibuhamiltidakmelakukankunjungan ANC antara lain:
1. Kemampuanmengambilkeputusan
Ibu sering kali tidakberhakmemutuskansesuatu, karenahalituadalahhaksuami
dan mertua,
sementaramerekatidakmengetahuiperlunyamemeriksakankehamilan dan
hanyamengandalkancara-caratradisional.
2. FasilitasKesehatan
Fasilitasuntukpelayanan ANC tidakmemadai,
tidakberfungsisebagaimanamestinya, tidakmemungkinkankerahasiaannya,
harusmenunggu lama atauperlakuanpetugaskesehatan yang
kurangmemuaskan.
3. Pengetahuan
Beberapaibuhamiltidakmengetahuimerekaharusmemeriksakankehamilannya,
makaibuhamiltidakmelakukanpemeriksaankehamilan.
4. Budaya
Kurangnyadukungankeluargamaupuntradisi yang
tidakmengijinkanseorangibuhamilmeninggalkanrumahuntukmemeriksakank
ehamilannya.
5. PetugasKesehatan
Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada
petugaskesehatansecaraumurbeberapaanggotamasyarakattidakmempercayais
emuapetugaskesehatanpemerintah.
6. Kepercayaan
Takhayul dan keraguanuntukmemeriksakankehamilannya pada
petugaskesehatan (terlebih pula jikapetugasnyaseoranglaki-laki).
16
7. Sosialekonomi
Ibu
hamilatauanggotakeluarganyatidakmampumembayaratautidakmempunyaiwa
ktuuntukmemeriksakankehamilannya.
6. Pelayanan ANC
Standarpelayanan antenatal care
berfungsiuntukmemberikanpelayanakepadaibuhamil. Standarpelayanan
antenatal care ini di kenaldengan 10T yang sudah di rekomendasikan oleh
dinaskesehatan RI sejak 2009. Standar 10T adalah:
1. T1 (TimbangBerat badan dan Ukurtinggi badan)
Penimbangandilakukansetiap kali ibuhamilmemeriksakandiri,
karenahubungannnyaeratdenganpertambahanberat badan lahirbayi. Berat
badan ibuhamilyangsehatakanbertambahantara 10-12 Kg sejaksebelumhamil
(Nadesul, 2006). Tinggi badan hanyadiukur pada kunjunganpertama. Ibu
dengantinggi> 145 cm
perludiperhatikankemungkinanpanggulsempitsehinggamenyulitkan pada
saatpersalinan.
2. T2 (Pemeriksaantekanandarah)
Pengukurantekanandarahharusdilakukansecararutindengantujuanuntukmelak
ukandeteksidiniterhadapterjadinyatigagejalapreeklamsi.
3. T3 (Nilai status gizidengancaramengukurlingkarlenganatas).
4. T4 (Ukurtinggi fundus uteri) Pengukurantinggi fundus uteri
dilakukansecararutinuntukmendeteksisecaradiniterhadapberat badan janin.
Indikatorpertumbuhanjaninintrauterin, tinggifundusuteri juga
dapatdigunakanuntukmendeteksiterhadapterjadinyamolahidatidosa,
janingandaatauhidramnion (Nadesul, 2006).
5. T5 (Tentukanpresentasijanin dan denyutjantungjanin)
6. T6 (Skrining status imunisasi tetanus dan berikanimunisasi TT bila di
perlukan)
7. T7 (Pemberian tablet Zatbesi minimal 90 tablet selamakehamilan)
8. T8 (Teslaboratorium (umum dan khusus)
9. T9 (Tatalaksanakasus)
10. T10 (Temuwicara (konseling) termasukperencanaanpersalinan dan
pencegahankomplikasiserta KB pascapersalinan)

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal (Kumalasari, 2015: 9).
Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar, ibu
hamil hendaknya sedikitnya melakukan empat kali kunjungan selama periode
antenatal, yaitu:
- Satu kali kunjungan selama trimester 1 (< 14 minggu),
- Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28),
- Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-36 dan
sesudah minggu ke-36),
- Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila
janin tidak bergerak lebih dari 12 jam

17
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal (Kumalasari, 2015: 9).
Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar, ibu
hamil hendaknya sedikitnya melakukan empat kali kunjungan selama periode
antenatal, yaitu:
- Satu kali kunjungan selama trimester 1 (< 14 minggu),
- Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28),
- Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-36 dan
sesudah minggu ke-36),
- Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila
janin tidak bergerak lebih dari 12 ja

7. Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan Leopold merupakan pemeriksaan fisik abdomen pada ibu hamil
dengan menggunakan Teknik palpasi. Berikut merupakan tatacara pemeriksaan
Leopold 1-4. Sebelum dilakukan pemeriksaan Leopold 1-4 lakukan persiapan:
1) Jelaskan kepada ibu hamil prosedur yang akan dilakukan dan jelaskan tujuan.
2) Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya sebelum memulai prosedur,
jika ia belum berkemih.
3) Minta ibu berbaring telentang pada tempat pemeriksaan, dengan lutut sedikit
ditekuk
4) Berikan Bantal.
5) Berikan privacy ibu dengan menutup tirai.
6) Pemeriksa mencuci tangan.
7) Setelah mencuci tangan gosok-gosokan kedua tangan agar ibu tidak merasa
kedinginan.
Pemeriksaan Leopold 1-4 menurut Deswani (2019):
a. Leopol 1
1) Buka pakaian pasien pada bagian yang akan diperiksa saja yaitu bagian abdomen
(Perut ibu ) dan berikan selimut.
2) Pemeriksa berdiri menghadap ke ibu hamil.
3) Setelah mencuci tangan gosok-gosokkan kedua tangan, lalu secara perlahan
letakkan kedua tangan pada abdomen.
4) Lakukan palpasi pada abdomen dengan cara menyusuri tangan dari abdomen
bagian bawah sampai ke fundus.
5) Pastikan apakah bagian yang dipalpasi pada bagian fundus ibu itu bagian kepala
janin atau bokong dengan memantau konsistensi, bentuk dan mobilitasnya. Jika
bagian kepala kerasmembulat, jika lunak itu kemungkinan bagian bokong.
6) Mengukur tinggi fundus uteri (TFU) dengan menggunakan meteran (pita
pengukur) mulai dari bagian sympisis sampai ke Fundus seperti Nampak pada
gambar 1.

18
Gambar 1. Cara mengukur Tinggi Fundus Uteri
b. Leopold 2
1) Menghadap ke bagian ibu, Letakkan kedua tangan pada sisi kiri dan kanan
abdomen ibu hamil.
2) Tahan satu tangan di satu sisi abdomen ibu hamil, sementara permukaan jari
tangan yanglain secara bertahap mempalpasi abdomen ibu pada sisi yang lain
dari bagian bawah uterus sampai dengan fundus.
3) Rasakan bagian-bagian yang dipalpasi, jika bagian yang dipalpasi terba keras
seperti papan maka itu merupakan bagian punggung janin. Jika tidak teraba keras
atau teraba bagian kecil maka itu bagian ekstremitas janin.
4) Ulangi tindakan no 3 pada sisi abdomen yang lain. Tangan yang telah digunakan
untuk mempalpasi tetap diam di tempat dan tangan lainnya melakukan palpasi.
5) Tentukan bagian mana yang teraba keras, jika yang teraba keras pada bagian
kanan ibu hamil maka letak punggung kanan (puka), jika yang teraba keras
memanjang seperti papan pada bagian kiri, maka posisi janin punggung kiri
(puki).

Gambar 2. Cara melakukan pemeriksaan Leopold 2


19
c. Leopold 3
1) Pegang bagian bawah abdomen secara mantap, tepat diatas simfisis pubis
diantara ibujari dan jari lainnya.
2) Tekan ibu jari dan jari-jari tangan lainnya secara bersamaan sebagai usaha untuk
memegang bagian presentasi janin seperti ditunjukkan pada gambar 3.
3) Rasakan apakah kepala janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP).

Gambar 3. Cara pemeriksaan Leopold 3


d. Leopold 4
1) Berdiri menghadap ke kaki ibu.
2) Letakkan ujung jari kedua tangan pada kedua sisi garis tengah sekitar 2 inci di
atas ligament inguinal.
3) Beri tekanan menurun dan searah dengan saluran lahir, gerakkan jari bersamaan.
4) Tentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk pintu atas panggul dan
seberapa bagian yang masuk ke pintu atas panggul.
5) Jika kedua tangan didapatkan divergen berarti kepala sudah melewati pintu atas
panggul.
6) Jika kedua tangan pada pinggir kepala konvergen berarti kepala belum masuk
pintu atas panggul. (Deswani, 2019).

a. Manajemen Asuhan Keperawatan

1.2.1 Pengkajian Keperawatan

1.3.1.1 Identitas
Meliputi, nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, status perkawinan,
pekerjaan, alamat, diagnosa medik, nomor register, tanggal masuk rumah
sakit dan tanggal pengkajian.
1.3.1.2 Keluhan utama

• Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang


mencari pertolongan.
• Riwayat keluhan utama
20
- P : Provokasi / palatif (penyebab)
- Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
- R : Region / dimana gejala dirasakan
- S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
- T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
1.3.1.3 Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie
yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan
gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
1.3.1.4 Riwayat kesehatan dahulu
a)Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari,
lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau
tidak.
b)Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau
tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c)Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini
penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.

1.3.1.5 Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan.
1.3.1.6 Pemeriksaan Fisik dan Pengkajian Fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau merah
adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan dan
kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri
(scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi uterus,
adakah strie gravidarum atau bekas luka.
21
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus..
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT
kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :
 Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
 Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
 Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis
dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional
 Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
 24 minggu – setinggi pusat
 28 minggu – 3 jari diatas pusat
 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
 36 minggu – 3 jari dibawah px
 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
a)Leopold I
 Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah muka
penderita.
 Rahim dibawa ke tengah
 Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus
 Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.
b)Leopold II
 Keadaan tangan pindah ke samping
 Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di pihak
yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian
kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang
memberi rintangan terbesar.
 Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
 Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
c)Leopold III
22
 Dipergunakan satu tangan saja.
 Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
 Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
 Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas
panggul.
d)Leopold IV
 Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita
 Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
 Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
- Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
- Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
- Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga
panggul
 Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
c.Auskultasi
 Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30
menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
 Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
d.Pemeriksaan panggul
 Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
- Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
- Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
- Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
- Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
- Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
- Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
 Pengukuran panggul dalam, meliputi :
- Promotorium (N = tidak teraba)
- Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
- Sacrum ( N = cekung)
- Spina ischiadica (N = menonjol)
- Arcus pubis ( N = > 900)
e.Pemeriksaan laboratorium
 Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal :
gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
23
 Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan
maupun persalinan.
 Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya :
11 gr%)
f.USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
g.Pola kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
 Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus
dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering kencing merupakan hal
umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan
karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
 Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari
 Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai
kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
 Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian luar
dan dalam.
 SexualPerlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.

1.2.2 Diagnosa Keperawatan


1) Ansietas berhubungan dengan adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi. (D0080)
2) Resiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis, malnutrisi, peningkatan
paparan organisme pathogen lingkungan, ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer, ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder. (D0142)

24
3) Gangguan rasa nyaman berhungan dengan berhubungan dengan gejala penyakit,
ketidakadekuatan sumber daya, gangguan stimulus lingkungan, efek samping
terapi, gangguan adaptasi kehamilan. (D0074)
4) Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient,
kebutuhan metabolism. (D0019)

25
1.2.3 Intervensi
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi
1. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas (I.09314)
keperawatan 3x24 jam
Observasi:
diharapkan tingkat ansietas
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
menurun dengan kriteria hasil :
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
1. Verbalisasi kebingungan
Monitor tanda-tanda ansietas
menurun
Terapeutik:
2. Verbalisasi khawatir
Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
akibat kondisi yang
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
dihadapi menurun
Pahami situasi yang membuat ansietas
3. Perilaku gelisah menurun
Dengarkan dengan penuh perhatian
4. Perilaku tegang menurun
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
5. Keluhan pusing menurun
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
6. Diaforesis menurun
Edukasi :
7. Tremor menurun
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
8. Pucat menurun
Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
9. Konsentrasi membaik
prognosi
10. Pola tidur membaik
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
11. Frekuensi pernapasan,
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
nadi dan tekanan darah
Latih teknik relaksasi
membaik
Kolaborasi :
12. Kontak mata membaik
Kolaborasi pemberian anti ansietas
13. Pola berkemih membaik
14. Orientasi membaik
2. Resiko Infeksi (D0142) Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539)
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan tingkat infeksi menurun Observasi :
dengan kriteria hasil : Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
1. Kebersihan badan Terapeutik :
26
meningkat Berikan perawatan area edema / infeksi
2. Demam menurun Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
3. Kemerahan menurun pasien
4. Bengkak menurun Pertahankan teknik anti septik pada pasien beresiko tinggi
5. Cairan berbau busuk Edukasi :
menurun
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka/ daerah infeksi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan asupan cairan
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

2. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kenyamanan ( I.08245 )


( D0074)
keperawatan ….. x…. jam Observasi :
diharapkan status kenyamanan Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. mual,nyeri,gatal,
meningkat dengan kriteria hasil : sesak)
1. Pusing/nyeri yang dilaporkan Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya
tidak ada Identifikasi masalah emosional dan spiritual.
2. Perilaku tidak nyaman Terapeutik :
menurun/tidak ada Berikan posisi yang nyaman
3. Gangguan dalam rutinitas Berikan kompres dingin atau hangat
tidak ada Ciptakan lingkungan yang nyaman
4. Menunjukan perasaan rileks Berikan pemijatan

27
Berikan terapi akupresur
Berikan terapi hypnosis
Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang
diinginkan
Edukasi :
Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
Ajarkan terapi relaksasi
Ajarkan latihan pernapasan
Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus, anthistamin, jika perlu
3. Defisit Nutrisi (D0019) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
keperawatan ….. x…. jam Observasi :
diharapkan status nutrisi Identifikasi status nutrisi
membaik dengan kriteria hasil : Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
1. porsi makanan yang Identifikasi makan yang disukai
dihabiskan meningkat Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
2. verbalisasi keinginan untuk Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
meningkatkan nutrisi Pantau asupan makanan

28
3. pengetahuan tentang standar Pantau berat badan
asupan nutrisi yang tepat Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Tanda vital dalam batas Terapeutik :
normal Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
5. frekuensi makan membaik Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
6. nafsu makan membaik Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric jika asupan oral
dapat di toleransi
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan jika perlu

29
1.3.1 Implementasi
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditujukan pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Ada 3 tahap implementasi :
1. Fase orentasi
Fase orientasi terapeutik dimulai dari perkenalan klien pertama kalinyabertemu
dengan perawat untuk melakukan validasi data diri.
2. Fase kerja
Fase kerja merupakan inti dari fase komunikasi terapeutik, dimana
perawatmampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan, maka dari itu
perawat diharapakan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang
klien dan masalah kesehatanya.
3. Fase terminasi
Pada fase terminasi adalah fase yang terakhir, dimana perawatmeninggalkan
pesan yang dapat diterima oleh klien dengan tujuan, ketika dievaluasi nantinya
klien sudah mampu mengikuti saran perawat yang diberikan, maka dikatakan
berhasil dengan baik komunikasi terapeutik perawat-klien apabila ada umpan
balik dari seorang klien yang telah diberikan tindakan atau asuhan keperawatan
yang sudah direncanakan.

1.3.2 Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk menilai hasil akhir dari semua tindakan keperawatan yang telah
diberikan dengan menggunakan SOAP (subyektif, obyektif, analisa,
danperencanaan).

30
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jl. Beliang No.110 Telp/Fax (0536) 3227707

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL


Nama Mahasiswa : Nataliana Doq
NIM : 2019.C.11a.1020
Ruangan Praktik : puskesmas pahandut
Tanggal & Jam Pengkajian :

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : NY. U
Tempat / tanggal lahir : P. raya, 21-05-2000
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan : Mahasiswa
Golongan Darah :O
Alamat : jl. Kalimantan gg.11 joli no: 63
Diagnosa Medis : GI P0 A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS : -
Tanggal Pengkajian : 04/ 10/ 2021
Nomor Rekam Medik : 2540 XXX
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : TN.D
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan :-
Golongan Darah :-

31
Alamat :-
Hubungan dengan Klien :-
II. STATUS KESEHATAN
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Ny. U Mengeluh mengalami keputihan berwarna putih dan berbau

2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :


Pada hari rabu tanggal 4 oktober 2021 Ny. U dengan usia kehamilan 30 minggu
datang ke puskesmas Pahandut dengan keluhan keputihan dan berbau pada
vagina hasil pengkajian menunjukan keadaan umum baik. Kesadaran
composmentis, TD 110/80 mmhg, BB 49 kg, TB 151,5 cm, Lila 23, hasil palpasi
TFU 4 jari di atas pusat, presentasi kepala ( preskep), punggung kanan ,DDJ (+).
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien tidak memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi atau DM. Klien tidak

pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah dioperasi. Klien mengatakan

tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat-obatan

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular seperti

hepatitis, TB paru, HIV.

III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : pada usia 12 thn
Siklus : 28 hari ( teratur)
Lamanya Haid : 7 hari
Banyaknya : ganti doek 4 kali dalam sehari
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : warna merah
kecoklatan, tidak berbau ,cair
Gangguan sewaktu menstruasi : tidak ada
Gejala pre menstruasi : Nyeri perut dan pinggang
HPHT : 10 maret 2021
Taksiran Persalinan : 17 Desember 2021
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :

32
Usia Pernikahan : 20 thn
Lamanya Pernikahan : 1 thn
Pernikahan Ke : pertama
c. Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil: Belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi
Waktu dan lamanya penggunaan : tidak ada
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : suntik
KB
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : -
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G.I P0 A.0

Um Masalah
Tgl Jenis Tempat/ Jenis Keada
ur
No partu partu Penolon kelami BB Ha Lahi Nifa an
ham Bayi
s s g n mil r s Anak
il

- - - - - - - - -
Keterangan :
 Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
 Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………,
perdarahan, kejang-kejang, dll
 Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
 Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
…………………………………………
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
 Amenorhoe : Tidak ada
 Keluhan waktu hamil : keputihan dan berbau
 Gerakan anak pertama di rasakan : -
 Imunisasi : Lengkap
 Penambahan BB selama hamil : 7 kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur / tidak
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskesmas
Pahandut
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Subjektif Objektif
a. Keadaan Suhu 36 0C
Umum Nadi 84 x/menit
BB sebelum hamil 49 kg Tekanan Darah 110/ 80 x/menit
BB 56 kg
33
Tinggi Badan 151,5 cm
Kesadaran Compos mentis
Turgor Kulit :baik

: Tidak ada benjolan


Keadaan bersih
b. Kepala

Hyperpigmentasi tidak ada


c. Muka
Cloasma gravidarum tidak ada
Rasa bengkak?
Edema tidak ada
…………………………….
Simetris

Mukosa mulut & bibir : bersih


tidak ada stomitis
d. Mulut
Keadaan gigi : tidak ceries
Keluhan
Fungsi Pengecapan Baik
…………………………………...
Keadaan Mulut bersih
Fungsi menelan Baik

Ukuran pupil normal


Konjungtiva merah muda
e. Mata
Sklera putih
Keluhan
Fungsi Penglihatan baik
…………………………………...
Reaksi alergi tidak ada
Pernah flu tidak ada
Frekuensinya dalam 1 tahun tidak
f. Hidung
ada
Keluhan
Perdarahan/peradangan tidak ada
…………………………………...
Keadaan/kebersihan cukup bersih

Keadaan
Fungsi pendengaran baik

g. Telinga
Pembesaran kel.Tyroid tidak ada
Keluhan
34
…………………………………... Distensi vena jugularis tidak ada
Pembesaran KGB tidak ada
h. Leher
Pembengkakan Sesak napas -
…………………………... Batuk -
Sakit dada -
i. Daerah Suara napa-
dada Bunyi jantung
Jantung dan paru-paru

Palpitasi
Payudara
Palpasi:
j. Abdomen TFU 4 jari di atas pusat presentasi
kepala ( preskep) punggung kanan
DDJ (+)

k. Genitalia Keputihan berwarna putih kental


Eksterna dan berbau

l. Anus

m. Ekstremitas Ukuran panggul luar :


atas dan bawah - Distantia spinarum

- Distantia cristarum
n. Pemeriksaa
- Conjugata externa
n Panggul
- Lingkar panggul

Ukuran panggul dalam :


- Promonotorium

- Linea inominata
35
- Dinding samping

- Spina Ischiadika

- Sacrum

- CV

- CD

V. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi
No Pola kebiasaan Sebelum hamil Saat hamil
1 Nutrisi
a. Frekuensi 3 x sehari 3-4 x sehari
b. Nafsumakan/selera Baik Kurang
c. Jenismakanan Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk

2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 6 – 10 x/hari, warna
kuning jernih, bau

b. Buang Air Besar (BAB) : 1 – 2 x/hari, warna kuning,


bau memiliki bau yang khas amoniak, konsistensi lembek

3. Pola tidur dan istirahat : 6 – 8 jam/hari

4. Pola aktivitas dan latihan : tidak ada masalah

5. Personal Hygiene : pasien mengatakan iya mengalami


keputihan berwarna putih dan berbau
Kulit : lembab tidak kering
Rambut : baik, tidak rontok dan tidak patah
Mulut & Gigi : lembab, tidak ada pendarahan
Pakaian : cukup rapi
Kuku : cukup bersih
Vulva Hygiene : tidak ada pemeriksaan

6. Ketergantungan fisik :
Merokok : tidak merokok
Minuman Keras : tidak mengonsumsi minuman keras
Obat-obatan : tidak mengonsumsi obat - obatan
Lain-lain :-
36
VI. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan
merawat bayi : iya ibu telah mengetahui
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada
bayinya iya ibu merencanakan memberikan asi pada bayinya
c. Jenis kelamin yang diharapkan pasien berharap laki
laki atau perempuan sama saja
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah
Keluarga
e. Apakah hamil ini diharapkan -
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : ingin anak yang di lahirkan
sehat
 Harapan setelah menjalani perawatan : ibu dan bayi sehat sesuai
harapan
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : Tidak ada
3. Konsep diri
 Body image mengharapakan setelah melahirkan bentuk badan dan berat badan
kembalinormal
 Peran pasien adalah seorang ibu dan istri.
 Ideal diri pasien ingin anak nya sehat
 Identitas diri pasien berperan sebagai ibu
 Harga diri pasien tidak malu dengan kehamilannya sekarang
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu
mengerti orang lain?
 Bahasa utama : indonesia Bahasa daerah Dayak
 Yang tinggal serumah : Keluarga.
 Adat istiadat yang di anut : Dayak
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga :
 Motivasi dari suami :
 Apakah suami perokok :
 Kesulitan dalam keluarga tidak ada
37
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Cukup memehami
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan Dan doa
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
pasien mengatakan agama dan kepercayaan sangatpenting.

 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan


frekuensi) : Tidak ada
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
RS : tidak ada

VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
 HB ttidak dilakukan pemeriksaan
 Golongan Darah/Rh tidak dilakukan pemeriksaan
 Gula Darah ttidak dilakukan pemeriksaan
 Leukosit tidak dilakukan pemeriksaan
 VR/VDRL tidak dilakukan pemeriksaan
2. Urine
 Protein tidak dilakukan pemeriksaan
 Sedimen tidak dilakukan pemeriksaan
 Reduksi tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST tidak dilakukan pemeriksaan
 TTO/OCT tidak dilakukan pemeriksaan
 USG tidak dilakukan pemeriksaan
 Amnioscopy tidak dilakukan pemeriksaan
 TORCH tidak dilakukan pemeriksaan
 Rontgent tidak dilakukan pemeriksaan

VIII. PENGOBATAN

38
No Therapy Dosis Rute Farmakologi

1 ampicillin 1x 3 0ral Untuk mencegah infeksi


saluran kemih

2 miconazole 1x1 Oral Untuk mencegah dan


mengatasi penyakit kulit,
terutama yang dipicuadanya
jamur dan infeksi pada
kulit, mulut, kuku dan
vagina.

Palangka Raya, 04 oktober 2021


Mahasiswa

Nataliana Doq
…………………………………….………………….

39
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB

40
Ds: - Pasien mengatakan iya
mengalami keputihan Hamil Resiko Infeksi
berhubungan dengan
berwarna putih kental dan
Flour Albus
berbau Perubahan hormon
D0: - genatalia eksternal
- Keputihan berwarna Kurang menjaga
putih kental kebersihan diri
- Di sertai berbau
Tanda-tanda vital:
TD : 110/80
mmHg Infeksi Jamur
S : 36ºC
N : 84 x/
menit
RR : 25
x/meni
t

PRIORITAS MASALAH

41
1.Resiko Infeksi berhubungan Flour Albus di tandai dengan keputihan dan
berbau

42
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.U

Ruang Rawat : Puskesmas Pahandut

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi


1. Kaji tanda-tanda infeksi
1.Resiko Infeksi berhubungan dengan Setelah dilakukannya tindakan keperawatan selama 1x24 jam,
Flour Albus diharapkan Keputihan, dan bau berkurang dengan kriteriahasil : 2.Beritahu Klien tentang hasil pemeriksaan
1. Klien sudah mengerti tentang penyakitnya.
3.ajurkan klien untuk menjaga kebersihan Vulva hygine seperti
2. Klien sudah mengerti tentang perawatan dirumah. - Mencuci tangan sebelum menyentuh Vagina
- Melakukan cara cebok dari arah depan (Vagina) ke
3. Klien mampu untuk memelihara kebersihan diri terlebih belakang (anus)
untuk kebersihan organ genetalia. - Selalu mengusahakan agar vagina tetap kering dan tidak
lembab
4. Klien minum obat sesuai anjuran dokter.
- Tidak menggunakan bedak pada vagina karna bedak akan
menyebakan jamur dan bakteri tumbuh di sekitar vagina
-
4.berikan klien terapi obat dan anjurkan ibu meminumnnya

43
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Implementasi Tanda tangan dan


Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
1.Mengkaji tanda-tanda infeksi yang muncul
1.Senin, 4 oktober 2021 S: Klien mengatakan masih keputihan berwarna putih kental
2. memberikan Konseling tentang menjagaVulva Higen yg terlihat seperti keju dan berbau
O:
3Memantau keadaan umum klien - Keputihan berkurang jika Selalu mengusahakan agar
vagina tetap kering dan tidak lembab
4.Pemberian obat Ampecilin dan miconazole - Pasien tampak memahami tentang perawatan vulva Nataliana Doq
hygiene
- Pasien mau mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri secara mandiri

A :Masalah teratasi sebagian


P :Lanjutkan intervesi
1. Tetap anjurkan klien melakukan Perawatan vulva
Hygine dengan benar
- Kolaborasi pemberian obat antibiotic untuk bakteri
neisseria gonorrhoeae saat masih keputihan.

44
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, S. (2015).Gambaran Keluhan Subjektif Selama Kehamilan di Jakarta dan


Faktor-faktor yang Berhubungan. Universitas Indonesia, Jakarta. Retrieved

Aspiani, R. Y. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi


NANDA, NIC dan NOC. Jakarta: Trans Media.

Eniyati, & Rahayu, D. (2017).Sikap Ibu Hamil dalam Menghadapi


Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester I di Puskesmas Piyungan Bantul
Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 8(1).

Indah Puspitasari, Irawati Indrianingrum / Jurnal Ilmu Keperawatan dan


Kebidanan Vol.11 No.2 (2020) 108-114

PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP.PPNI.

PPNI.(2016).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP.PPNI.

45
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
VULVA HYGINE PADA IBU HAMIL

Pokok bahasan : VulvaHygine

Sasaran : IbuHamil
Hari/tanggal : senin 04 oktober 2021
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat :
Pemberi materi : Nataliana Doq

A. Latar Belakang
Alat reproduksi merupakan bagian yang penting dalam menunjang
kehidupan di dunia ini, maka dari itu kita harus benar-benar menjaga
kebersihannya, khususnya organ reproduksi seorang wanita yang habis
melahirkan harus benar-benar dibersihkan,cara membersihkan organ
kewanitaan yang baru melahirkan dinamakan vulva hygiene.Perawatan adalah
proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan
spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).vulva
hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Perineum
adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus .
Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti pada
waktu sebelum hamil.
Kebersihan vulva pada masa nifas harus dilakukan, karena pada masa
nifas banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina.vagina merupakan
daerah yang dekat dengan tempat buang air kecil maupun besar, dan
merupakan organ terbuka sehingga memudahkan kuman yang berada di
daerah tersebut menjalar ke rahim.infeksi dapat terjadi karena ibu nifas
kurang melakukan perawatan pasca persalinan.ibu biasanya takut untuk
menyentuh luka luka yang ada di perineum sehingga memilih tidak
membersihkannya, padahal dalam keadaan luka perineum rentan terhadap
46
kuman dan bakteri sehingga mudah terjadi infeksi. Oleh karena itu
kebersihan daerah vulva dan perineum pada masa nifas sangat

penting untuk menghindari terjadinya infeksi.disamping itu kebersihan vulva


dan perineum akan memberikan perasaan nyaman pada ibu nifas dan akan
mencegah timbulnya iritasi.Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, 75%
ibu-ibu yang mengeluh karena tidak mengerti tekhnik perawatan vulva
hygiene, serta ibu-ibu tidak mengetahui apa tanda bahaya jika tidak vulva
hygiene secara teratur.Setelah dilakukan penyuluhan tentang vulva hygiene
diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti tekhnik perawatan vulva
hygiene yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih
kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai Vulva Hygiene
diharapkan siswa mengerti dan memahami tentang Vulva Hygiene.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari Vulva Hygiene
b. Menyebutkan dan menjelaskan tujuan Vulva hygiene
c. Mengetahui Dampak jika tidak melakukan Vulva hygiene
d. Mengulang kembali cara perawatan vulva di rumah

C. Materi Penyuluhan (terlampir )


a. Pengertian Vulva Hyigiene
b. Tujuan Personal Hygiene
c. Dampak jika tidak melakukan Vulva Hygiene
d. Penyakit yang ditimbulkan
e. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
f. Langkah-langkah perawatan vulva hygiene
g. Waktu Perawatan

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

E. Media:Leaflet

47
NO Kegiatan mahasiswa Waktu Kegiatan Peserta
Pendahuluan
1. Memberi salam Memperkenalkan 5 Menit menjawab
diri salam Bertanya
Mengkomunikasikan tujuan

Kegiatan Inti Menyimak Bertanya


2 20 Menit Memperhatikan
Memberikan penjelasan tentang
materi penyuluhan
Memberikan kesempatan sasaran
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Sasaran

3 Penutup 5 Menit Memperhatikan


Menjawab
Menyimpulkan materi
Menjawab salam
penyuluhan bersama sasaran
Memberikan evaluasi secara
lisan
Memberikan salam penutup

A. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal :
a. Apakah yang dimaksud dengan Vulva Hygiene ?
b. Tujuan Vulva Hygiene ?
c. Penyakit Yang ditimbulkan ?

6. Jawaban soal
a. Vulva hygiene adalah membersihkan alat genitalia atau vulva dan
daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang masa nifas atau
pasien tidak bisa melakukan sendiri. Setelah ibu mampu mandi
sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci
sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
48
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
b. Tujuan Vulva Hygiene
1. Menjaga kebersihan daerah kemaluan.
2. Mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu.
3. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam
kulit dan membran mukosa.
4. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan.
5. Mempercepat penyembuhan dan mencegah perdarahan.
6. Membersihkan luka dari benda asing atau debris.
7. Drainase untukmemudahkan pengeluaran eksudat
c. Penyakit yang ditimbulkan
1. Vulvititis (inflamasi vulva)
2. Kondididiasi
3. Vaginitis
4. Vaginosis bakterialis

TEORI VULVA HYGIENE

A. Pengertian Personal Hygiene


Perawatan Vulva (Vulva Hygiene) adalah upaya memberikan
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dengan cara menyehatkan daerah antara
kedua paha yang dibatasi antara lubang dubur dan bagian alat kelamin luar
pada wanita yang habis melahirkan agar terhindar dari infeksi.
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
wanita yang sedang nifas / tidak dapat melakukan sendiri . Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus,section
caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah
perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai
membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan
sehat, daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan
protektif (Tim Depkes)
Vulva hygiene adalah membersihkan alat genitalia atau vulva dan
daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang masa nifas atau pasien
tidak bisa melakukan sendiri. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua
kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan
air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk
keperluan tersebut.

49
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin
perempuan, yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons
veneris, terletak didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua
lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara
atas labia mayora, klitoris, sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis
laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra,
vagina, perineum, dan anus.

B. Tujuan Perawatan
1. Menjaga kebersihan daerah kemaluan.
2. Mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu.
3. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan
membran mukosa.
4. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan.
5. Mempercepat penyembuhan dan mencegah perdarahan.
6. Membersihkan luka dari benda asing atau debris.
7. Drainase untukmemudahkan pengeluaran eksudat.

C. Masalah yang timbul jika tidak dilakukan vulva hygiene seperti :


1. Gatal-gatal pada vagin
2. Vagina terasa panas
3. Timbul jamur (kandidiasi)
4. Keluaran cairan pada vagina
5. Vagina berbau
6. Nyeri
7. Perasaan tidak nyaman
8.
D. Penyakit yang ditimbulkan
1. Vulvititis (inflamasi vulva)
2. Kondididiasi
3. Vaginitis
4. Vaginosis bakterialis

E. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal
berikut ini :
a. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi
pada perineum.
b. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung
kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya

50
komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
c. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya
kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum
masih lemah.

F. Langkah-langkah perawatan vulva hygiene


Siapkan alat- alat seperti : kapas, alas, handuk besar 2 buah, air hangat dan
dingin dalam baskom, botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan
kebutuhan, betadin dan kasa, bengkok.

1. Siapkan air steril (air yang sudah direbus) dan gunakan sabun pembersih,
bersihkan vulva dari depan ke belakang / dari daerah vulva bagian atas
kedaerah vulva bagian bawah sampai dengan anus sampai bersih
2. Keringkan vulva dengan tisu
3. Jika ada luka episiotomy, berikan betadine dengan menggunakan kassa
yang dicelupkan ke betadine
4. Cuci tangan
5. Alat-alat dirapihkan

G. Waktu Perawatan
Menurut Feerer , waktu perawatan perineum adalah :
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka
maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar
terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus
ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses
pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan

51
52
Apa itu Vulva Hygiene?? c. Untuk menjaga kebersihan perineum dan
vulva
Vulva hygiene adalah tindakan d. Memberi rasa nyaman
membersihkan vulva (alat genitalia externa
wanita) untuk menjaga kebersihannya, Apa Saja Alat yang dibutuhkan???
tindakan ini dilakukan pada pasien yang tidak
1. Sabun 1 Jika ibu mempunyai luka episotomi atau
mampu secara mandiri dalam membersihkan
vulva. 2. Pembalut bersih laserasi, sarankan kepada ibu untuk
3. Air cebok anti septik menghindari menyentuh daerah tersebut
4. Celana dalam yang bersih 2 Membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air. Bilas dengan air hangat

Bagaimana Caranya ?

1 Mengganti pembalut atau kain pembalut 2


3 Langkah pertama ibu membersihkan
kali sehari, kain dapat digunakan ulang
daerah sekitar vulva terlebih dahulu dari
jika telah dicuci dengan baik dan
Apa tujuan perawatan depan ke belakang, kemudian
dikeringkan di bawah matahari dan
vulva hygiene itu??? membersihkan daerah anus.
disetrika.
Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
a. Untuk mencegah terjadinya infeksi di
daerah vulva, perineum, maupun uterus
b. Untuk menyembuhkan luka perineum /
jahitan pada perineum

53
4 Dan sebaiknya ibu membersihkan daerah lukanya atau jika daerah tersebut
sekitar vulva setiap kali selesai BAK atau menjadi nyeri.
BAB.
Hal - hal yang harus diperhatikan

1. Menjaga perineum selalu bersih dan "PERAWATAN VULVA


kering
2. Hindari penggunaan obat-obat HYGIENE"
tradisional pada perineum

Semoga
Bermanfaat
3. Cuci perineum dengan sabun dan air
bersih yang mengalir 3-4 kali perhari Oleh: Nataliana Doq
4. Kembali dalam seminggu untuk
memeriksa penyembuhan (jika ada
luka episiotomi). Ibu harus kembali
lebih awal jika ia mengalami gejala- YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA
gejala seperti demam, mengeluarkan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
cairan yang berbau bususk dari daerah PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

54
55

Anda mungkin juga menyukai

  • BZBSBZB
    BZBSBZB
    Dokumen21 halaman
    BZBSBZB
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • TGFHJ
    TGFHJ
    Dokumen35 halaman
    TGFHJ
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Hehsjsjs
    Hehsjsjs
    Dokumen24 halaman
    Hehsjsjs
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • GGHHHGGHHHHPVVG
    GGHHHGGHHHHPVVG
    Dokumen1 halaman
    GGHHHGGHHHHPVVG
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • GHHVGH
    GHHVGH
    Dokumen66 halaman
    GHHVGH
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Dnsnnshshs
    Dnsnnshshs
    Dokumen21 halaman
    Dnsnnshshs
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Hhjkgjhy
    Hhjkgjhy
    Dokumen3 halaman
    Hhjkgjhy
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • JDJSHSH
    JDJSHSH
    Dokumen6 halaman
    JDJSHSH
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • JSJSJSNSJ
    JSJSJSNSJ
    Dokumen61 halaman
    JSJSJSNSJ
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Hhjiihh
    Hhjiihh
    Dokumen7 halaman
    Hhjiihh
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Hdhhshs
    Hdhhshs
    Dokumen16 halaman
    Hdhhshs
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Djjshsjshs
    Djjshsjshs
    Dokumen57 halaman
    Djjshsjshs
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Tgjyff
    Tgjyff
    Dokumen58 halaman
    Tgjyff
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Kep. Gadar Kelmpok 3
    Kep. Gadar Kelmpok 3
    Dokumen20 halaman
    Kep. Gadar Kelmpok 3
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • BBBB
    BBBB
    Dokumen57 halaman
    BBBB
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Kep. Gadar Kelmpok 3
    Kep. Gadar Kelmpok 3
    Dokumen20 halaman
    Kep. Gadar Kelmpok 3
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat
  • Egga Ellisiya (Resume Kep. Komunitas)
    Egga Ellisiya (Resume Kep. Komunitas)
    Dokumen4 halaman
    Egga Ellisiya (Resume Kep. Komunitas)
    Ega Ellisiya
    Belum ada peringkat