Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Skenario LBM 3

KABAR BAHAGIA

Seseorang perempuan berusia 28 tahun yang mengeluh semenjak 2 bulan ini


belum datang bulan, kemudian merasa badan terasa lemas, mual di pagi hari,
pusing dan sering buang air kecil. Merasa terlambat datang bulan ia pun langsung
membeli test pack di apotikk kemudian memberikan kabar bahagia kepada
suaminya yang sudah 5 bulan ini menunggu kabar bahagia ini. Memastikan ia
dan suaminya pun datang ke dokter kandungan dan dilakukan USG dengan hasil
positif hamil. Dokter pun menjelaskan perubahan tubuh saat hamil dan
menjelaskan terkait tafsiran melahirkan, oleh karena itu dokter meminta untuk
rutin melakukan pemeriksaan ke faskes kesehatan terdekart untuk memantau
perkembangan kehamilan sampai melahirkan nanti. Dokter pun sedikit
menjelaskan terkait proses ini dengan gambar :
1.2 Deskripsi Masalah
Seperti yang kita ketahui, kehamilan merupakan sesuatu yang
didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses
pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa pria.
Proses pembuahan ini akan menghasilkan embrio yang akan tumbuh dan
berkembang menjadi janin di dalam rahim ibu. Proses kehamilan yang
normal itu sendiri terjadi selama 40 minggu setelah pembuahan. Wanita yang
hamil juga mengalami beberapa perubahan. Perubahan fisik yang terjadi pada
wanita hamil antara lain membesarnya perut, bertambahnya berat badan,
membesarnya payudara, terjadi hiperpigmentasi pada wajah, payudara, perut
dan vulva. Untuk mengetahui penjelasan lebih dalam tentang kehamilan pada
wanita seperti yang terdapat dalam scenario, hal ini akan dibahas dalam
laporan SGD LBM 3 berikut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Morning Sickness Pada Ibu hamil


Mual dan muntah (Morning sickness), dimana gejala ini sering
muncul pada pagi hari sebagai respons awal tubuh terhadap tingginya
kadar progesteron. Mual merupakan gejala pertama yang dialami ibu
yang sering terjadi sebelum periode menstruasi pertama tidak datang.
Mual dan muntah pada kehamilan merupakan reaksi tubuh ibu terhadap
perubahan yang terjadi akibat kehamilan. Kehamilan memengaruhi
sistem tubuh, baik secara hormonal, fisik, maupun psikologi. Mual yang
terkadang disertai muntah biasanya timbul sejak usia gestasi 5 minggu,
yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), dan
mencapai pncak pada usia gestasi 8 hingga 12 minggu serta berakhir
pada usia gestasi 16 hingga 18 minggu (Tiran, 2008).
Kejadian mual dan muntah yang berlebihan disebut dengan
hyperemesis gravidarum. Faktor risiko hyperemesis gravidarum
meliputi gangguan hipertiroid klinis, diagnosis psikiatri sebelum hamil,
kehamilan mola, kehamilan kembar dengan janin laki-laki dan
perempuan, diabetes, gangguan pencernaan(Pratami, 2016).
Mual dan muntah disebabkan oleh adanya perubahan hormon
yang terjadi pada ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa penyebab
umum mual muntah yaitu (Pratami, 2016):
a. Hormon estrogen dan progesteron
Hormon progesteron dibentuk oleh corpus luteum. Peningkatan hormon
estrogen dan progesteron dapat mengganggu sistem pencernaan ibu
hamil, dan membuat kadar asam lambung meningkat hingga muncul
keluhan mual dan muntah. Hormon ini dapat memperlambat fungsi
metabolisme termasuk sistem pencernaan.
b. Human chorionic gonadotrophin(hCG)
Hormon hCG dalam aliran darah sangat membantu untuk menjaga
persediaan estrogen dan progesteron serta untuk mencegah masa
menstruasi. Meningkatnya hormon hCG secara tiba-tiba dapat
mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut, dan efek ini berupa rasa
mual. Hormon ini juga menyebabkan hilangnya gula dari darah, yang
dapat menimbulkan perasaan sangat lapar dan sakit.Jadi hormon hCG
ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya rasa mual dan muntah pada
ibu hamil.
c. Makanan
Makanan-makanan berminyak dapat menyebabkan mual dan muntah
pada ibu hamil. Fungsi sistem pencernaan yang telah menurun akibat
hormon akan semakin memburuk saat mendapat asupan makanan yang
pedas dan berminyak.

Faktor fisiologis yang menyebabkan mual dan muntah yaitu


seperti situasi korpus luteum sisi kanan menyebabkan tingginya kadar
hormon steroid di dalam sistem porta hepatik, perubahan karbohidrat
dan metabolisme lemak, dampak pada kemampuan mencium dan
melihat, faktor genetik, hormon hCG, faktor imunologis, hormon
estrogen dan progesteron.
Selain itu terdapat faktor predisposisi mual dan muntah pada
kehamilan dapat dikaitkan denganperilaku, dukungan, keletihan, mual
dan muntah dikehamilan sebelumnya, merokok, masalah sosio-
ekonomi, kesulitan dalam masalah membina hubungan, dan
psikologis(Tiran, 2008).
2.2 Proses Kehamilan

Kehamilan ini disebabkan oleh adanya fertilisasi. Fertilisasi


atau pembuahan adalah proses peleburan/penyatuan antara satu sel
sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang. Fertilisasi
atau pembuahan oleh satu sperma umumnya terjadi pada sepertiga
dari panjang saluran telur. Pembuahan terjadi di ampulla tuba
fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan
terletak dekat dengan ovarium (Sherwood, L, 2020).

Setelah mengalami fertilisasi, zigot tersebut akan mengalami


implantasi. Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding
rahim, yaitu pada tempatnya tertanam. Blastosis biasanya tertanam
di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding
belakang. Pada akhir minggu pertama yaitu hari ke 5 dan ke 7 zigot
mencapai kavum uteri, pada saat itu uterus berada dalam siklus
sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron sebagai lapisan
endometrium dinding rahim kaya akan pembuluh darah dan muara
kelenjer rahim terbentuk dengan aktif. Implantasi terjadi sekitar 7–
10 hari setelah ovulasi. Jika hasil konsepsi bertahan hidup lebih dari
14 hari setelah ovulasi, corpus luteum ovarium akan terus
menghasilkan progesteron. Perkembangan zigot atau kehamilan
dimulai oleh fertilisasi yang melibatkan masa gestasi dan festus,
berdurasi 266 hari atau 38 minggu (Sherwood, L, 2020).
2.3 Tanda-Tanda Kehamilan
➢ Tanda-Tanda Kehamilan Tidak Pasti

1. Terjadi perubahan pada payudara

Jika terjadi kehamilan, maka payudara akan membesar, hal ini


disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan
progesteron. Selain itu kondisi payudara juga akan terasa makin
lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga
payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu
membesar pula dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa
gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat
penegangan payudara (Guyton, Arthur C, 2018).

2. Munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut

Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan


datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi.
Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation bleeding)
atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak
darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi
(Guyton, Arthur C, 2018).

3. Mual dan muntah (Morning sicknes)

Sekitar 50% perempuan yang mengalami kehamilan akan


memiliki tanda-tanda ini. Pemicunya adalah peningkatan hormon secara
tiba-tiba dalam aliran darah. Hormon tersebut adalah HCG (Human
chorionic Gonadotrophin). Selain dalam darah, peningkatan hormon ini
juga terjadi pada saluran air kencing. Makanya, alat test pack kehamilan
dilakukan melalui media air seni, hal ini dilakukan untuk mengukur
terjadinya peningkatan kadar hormon HCG tersebut. Peningkatan
hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan
menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang
memasuki kehamilan trimester kedua. Jika, rasa mual dan muntah
masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua, sebaiknya
periksakan dan konsultasikan mengenai hal (Guyton, Arthur C, 2018).

4. Sering kencing/buang air kecil (Frequent Urination)

Setelah haid terlambat satu hingga dua minggu, keinginan untuk


buang air kecil menjadi lebih sering dari kebiasaannya. Ini disebabkan
janin yang tumbuh di rahim menekan kandung kemih dan akibat adanya
peningkatan sirkulasi darah. Selain itu kandung kemih lebih cepat
dipenuhi oleh urine dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih
sering. Peningkatan rasa buang air kecil juga disebabkan oleh
peningkatan hormon kehamilan. Walaupun buang air kecil ini sering,
jangan sampai membatasinya atau menahannya. Selain itu hindarkan
dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh
(Guyton, Arthur C, 2018).

5. Pusing dan sakit kepala (Headaches)

Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh


ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan
tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya
perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke
seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi
(Guyton, Arthur C, 2018).
6. Rasa lelah dan mengantuk yang berlebih (Fatigue)

Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh
perubahan hormonal, juga akibat kinerja dari beberapa organ vital
seperti ginjal, jantung, dan paru-paru, semakin bertambah. Organ-organ
vital ini tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ibu saja,
namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perut ibu
yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
juga (Guyton, Arthur C, 2018).

➢ Tanda-Tanda Kehamilan Pasti

1. Adanya gerakan janin

Tanda yang pertama yang mengindikasikan adanya kehamilan


dengan pasti adalah gerakan janin. Adapun guna mengetahui tanda ini
anda bisa melakukan pemeriksaan USG ke dokter kandungan. Bahkan
dokter kandungan atau bisan dapat mengetahui gerakanuntuk dapat
menentukan kehamilan yang sehat. Jadi demikian, pemeriksaan USG
bukan hanya digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi saja
namun juga kesehatan kehamilan ibu dengan lebih baik (Guyton, Arthur
C, 2018).

2. Detak jantung

Pada saat terjadi kehamilan yang nyata maka dokter atau bidan
sudah dapat memprediksi detak jantung jain dengan menggunakan
stetoskop leanec, alat dopler dan juga dengan menggunakan alat
kardiotokografi sehingga dapat dengan langsung detak jantung si kecil
didengar menggunakan beberapa alat ini (Guyton, Arthur C, 2018).

2.4 Perubahan Anatomi dan Fisiologis Ibu Hamil


Wanita yang hamil mengalami berbagai perubahan anatomis
dan fisiologis selama kehamilannya. Perubahan Struktur Anatomisnya
itu antara lain :
Uterusnya membesar akibat hipertrofi dan hiperplasia sel otot
polos Rahim, serabut- serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan
endometriumnya menjadi desidua. Berat uterus dari 30 gram menjadi
1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu). Pada bulan- bulan
pertama bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada minggu pertama:
isthmus rahim mengalami hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga
jika diraba akan terasa lebih lunak yang disebut dengan tanda Hegar.
Arteriola uterinae dan arteriola ovarikae mengalami pertambahan
diameter, panjang, dan jumlah cabang. Venula uterinae dan venula
ovarikae mengembang dan bertambah jumlah cabangnya (Moore, Keith
L, 2017).
Serviks uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi
lebih lunak yang disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoserviks
akan membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Terjadinya
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, sehingga warnanya
menjadi livid (pucat kelabu) yang disebut dengan tanda Chadwick.
Ovarium nantinya akan masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya uri (plasenta) yang berperan dalam sekresi
estrogen dan progesterone (Moore, Keith L, 2017).
Vagina dan Vulva akan terlihat lebih merah atau kebiruan.
Warna livid pada vagina dan porsio serviks disebut tanda Chadwick.
Dinding Perut (Abdominal Wall) akan mengalami perubahan akibat
dari pembesaran rahim menyebabkan peregangan dan robeknya serabut
elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum (garis pada
kulit perut wanita hamil). Peregangan rahim hebat karena hidramnion
dan kehamilan ganda menyebabkan diastasis rekti. Kulit perut pada
linea alba akan mengalami pertambahan pigmentasi yang disebut linea
nigra (Sobbota, 2013).
Pada Sistem Pernapasan wanita hamil juga akan mengalami
perubahan. Hal ini dikarenakan usus tertekan ke arah diafragma akibat
dari perbesara rahim, sehingga wanita hamil terkadang mengeluh sesak
napas dan pendek napas. Tulang pada wanita hamil juga akan
mengalami perubahan karena ligamen-ligamen panggul melunak,
yang menyebabkan persendian panggul lebih longgar, serta terdapat
pelebaran pada ruang persendian (Sobbota, 2013).
Kulit juga akan mengalami perubahan pada wanita yang sedang
hamil. Terjadinya hiperpegmentasi pada wajah yang disebut masker
kehamilan (chloasma gravidarum). Perubahan pada puting susu dan
areola payudara, serta terdapatnya linea nigra striae (Sobbota, 2013).

Sedangkan, untuk perubahan Fungsi Fisiologis dapat dilihat dari


:

Sistem Sirkulasi Darah atau Volume Darah. Dimana, volume


darah total meningkat kira-kira sebesar 25% dan volume plasma juga
meningkat sebesar kira-kira 40% sejak trimester pertama. Diikuti
dengan meningkatnya curah jantung (cardiac output) sebesar ±30%.
Gambaran protein dalam serum akan berubah. Jumlah protein,
albumin, dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama, dan
kemudia meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-
globulin dan fibrinogen terus meningkat. Hematokrit cenderung
menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit
cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transpor O2 yang
sangat diperlukaan saat kehamilan. Tekanan darah arteri cenderung
menurun, terutama selama trimester kedua, kemudian akan naik lagi
seperti pada pra-hamil. Tekanan vena dalam batas normal, namun
cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik
dengan nilai rata-ratanya 84 kali/menit. Pompa pada jantung akan mulai
naik kira- kira 30% setelah kehamilan 3 bulan, dan menurun pada
minggu-minggu terakhir kehamilan (Guyton, Arthur C, 2018).

Pada wanita yang hamil, Tingkat Metabolik Basal (Basal


Metabolic Rate atau BMR) meningkat kira-kira 15-20%, terutama pada
trimester III/akhir. Keseimbangan asam-basa sedikit mengalami
perubahan konsentrasi basa. Kebutuhan protein meningkat. Kebutuhan
kalsium adalah sebesar 1,5 gram/hari. Kebutuhan fosfor rata- rata
sebesar 2 gram/hari. Kebutuhan zat besi adalah ±800 mg atau 30-50
gram/hari (Guyton, Arthur C, 2018).

2.5 Perubahan Hormonal Selama Kehamilan

Semasa hamil, beberapa hormon tertentu mengalami peningkatan


produksi. Akibatnya, ibu mengalami perubahan sistem tubuh, terutama
keseimbangan hormonal. Berikut hormon-hormon yang berperan besar
dalam kehamilan, antara lain :

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin). Hormon ini diproduksi


oleh jaringan trofoblas (yang kelak berkembang menjadi plasenta) pada
usia kehamilan sekitar empat minggu. Berfungsi untuk meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid, terutama pada masa-masa kehamilan awal. Memiliki fungsi
imunologik alias membangun kekebalan tubuh. Diperkirakan hormon
inilah yang memicu keluhan mual-muntah melalui rangsangan terhadap
otot poros lambung (Guyton, Arthur C, 2018).

Hormon Estrogen selama kehamilan akan diproduksi oleh plasenta.


Hormon ini merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan menyebabkan
puting payudara membesar agar kelak ibu siap memberikan ASI bagi
bayinya. Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk
mengatasi kontraksi saat persalinan. Melembutkan jaringan tubuh sehingga
jaringan ikat dan persendian tubuh, tak lagi sekuat sebelum hamil dalam
menyangga tubuh. Akibatnya, ibu hamil sering mengalami
gangguan/keluhan sakit punggung dan varises. Hormon ini juga
menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk muntah
(Sherwood, L, 2020).

Hormon Progesteron di masa kehamilan akan diproduksi di


plasenta. Berfungsi membangun lapisan di dinding rahim guna menyangga
plasenta di dalam rahim. Progesteron mencegah pengerutan otot-otot
rahim, sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari dengan
meningkatnya produksi hormon ini. Hormon ini pun membantu
menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas kelenjar susu
sekaligus membentuk puting susu jadi lebih menonjol untuk
memudahkan proses pemberian ASI. Membuat dinding pembuluh darah
mengalami pelebaran, sehingga terjadilah penurunan tekanan darah.
Akibatnya, ibu hamil sering merasa pusing. Membuat kerja sistem
pencernaan jadi lambat, hingga perut cenderung gampang kembung.
Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus terhadap sisa
makanan juga mengalami penurunan. Akibatnya, sisa makanan gampang
menumpuk, sehingga ibu jadi gampang sembelit (Sherwood, L, 2020).
Hormon progesterone dapat meningkatkan suhu tubuh,
menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks. Menyebabkan
gangguan tidur, terutama pada trimester pertama. Sementara pada trimester
kedua umumnya sudah terjadi keseimbangan hormon, sehingga ibu pun
sudah mampu menyesuaikan diri dengan bisa tidur tenang. Akan tetapi
memasuki trimester ketiga, ibu hamil akan kembali mengalami susah
tidur. Bukan karena gejolak hormonal, melainkan lantaran ukuran
kandungan terus makin membesar, sehingga tidur pun jadi sangat tak
nyaman. Menyebabkan jaringan-jaringan halus pada saluran pernapasan
mengalami pembengkakan dan menghalangi aliran napas. Itulah mengapa,
saat tidur, terutama sepanjang trimester kedua, ibu hamil akan sulit
bernapas dan cenderung mendengkur meski sebelumnya bukan
pendengkur. Dengkuran ini bisa diantisipasi dengan tidur dalam posisi
miring (Sherwood, L, 2020).

Hormon progesterone juga dapat memicu terjadinya peradangan


gusi, antara lain akibat terjadinya pelebaran pembuluh darah yang
mengakibatkan bertambahnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh,
termasuk gusi. Konsekuensinya, gusi jadi bengkak dan mudah mengalami
perdarahan sejak trimester pertama hingga trimester akhir. Nah, bila
kondisi kebersihan dan kesehatan daerah mulut kurang mendapat
perhatian, bukan tidak mungkin terjadilah peradangan gusi. Kondisi
seperti ini akan berangsur pulih pada kehamilan bulan kesembilan atau
beberapa hari setelah melahirkan (Sherwood, L, 2020).

2.6 Makanan Yang Layak di Konsumsi Ibu Hamil


Mempertimbangkan bahwa ibu hamil perlu mengonsumsi jumlah
makanan lebih banyak dibanding ketika sebelum hamil, dan ibu hamil
trisemester 2 dan 3 perlu mengonsumsi jumlah makanan lebih banyak
dibanding ketika hamil trisemester pertama, maka ibu hamil perlu
memperhatikan anjuran berikut (Hardinsyah et al, 2021) :
1. Memilih makanan padat gizi dan jenis makanan yang mengandung
beragam zat gizi. Misalnya telur dan ikan termasuk pangan yang padat
gizi, karena mengandung hampir semua zat gizi seperti energi, protein,
lemak, vitamin dan mineral.
2. Pilihlah makanan segar dan aman atau yang diolah dengan cara yang
benar. Perlu waspada mengonsumi sayur mentah (salad) karena bila
bukan sayur organik, berpotensi mengandung residu pestisida.
3. Konsumsilah makanan dengan protein tinggi untuk pertumbuhan
normal janin yang dikandung dan mencegah bayi lahir stunting. Jenis
makanan seperti ikan, ayam, daging, telur, susu, tempe dan tahu
termasuk makanan berprotein tinggi.
4. Konsumsilah makanan sumber zat besi seperti tempe, dan makanan
yang diperkaya zat besi.
5. Konsumsilah makanan sumber asam folat, seperti sayuran hijau,
kacang-kacangan, jeruk, pepaya dan terung belanda.
6. Konsumsilah makanan sumber serat, seperti jagung rebus, kacang-
kacangan, sayuran, jeruk dengan bulirnya, serta kelapa parut.
7. Konsumsilah beragam makanan pokok, seperti nasi, kentang, ubi jalar,
singkong, sagu, roti, mi, talas pada waktu makan atau hari yang berbeda.
8. Pilihlah pangan sumber lemak yang baik, seperti kacang-kacangan
(kacang tanah/selai kacang), ikan berlemak dan minyak nabati (minyak
sawit, minyak kelapa).
9. ikan, daging, hati,
10. Bila mual dan muntah berlebihan, atasi dengan makan dalam porsi kecil
tapi sering, minum teh hangat, wedang jahe atau makanan yang dapat
mencegah mual muntah.
11. Konsumsilah buah buahan segar berwarna sebagai sumber vitamin dan
serat seperti pepaya, semangka, pisang, buah naga, jeruk, jambu, tomat
dan lain sebagainya.
12. Konsumsilah makanan sumber kalsium dan zink untuk mencegah
stunting, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, kerang-kerangan,
siput, ikan teri segar dan susu
13. Konsumsilah pangan sumber iodium, seperti ikan laut, udang, kerang
dan rumput laut, serta gunakan garam beriodium

2.7 Aktivitas Fisik Ibu Hamil


Ada beberapa jenis aktivitas fisik yang dilakukan oleh ibu hamil.
Secara umum dibagai menjadi tiga kategori utama yaitu (Oliverira et al.
2017) :
1. Latihan areobik
Tujuan dari latihan areobik untuk mendapatkan kekuatan dan
melibatkan adaptasi dari kardiovaskular. Latihan areobik yang
dapat dilakukan selama kehamilan seperti ergometer sepeda
kayuh dan menaiki tangga.
2. Latihan resistensi atau ketahanan
Latihan resistensi dilakukan untuk mendapatkan hipertrofi dan
kekuatan otot. Latihan resistensi dapat dilakukan menggunakan
beban, pita elstis, pegas, atau resistensi manual.

3. Latihan peregangan
Latihan peregangan dapat dilakukan untuk meningkatkan ukuran
serat otot dan flektabilitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, organ


reproduksi wanita diciptakan sedemikian rupa, agar dapat mengalami
perubahan, baik secara struktur anatomisnya maupun fungsi fisiologisnya.
Hal ini berguna untuk dapat menghasilkan keturunan (reproduksi).
Kehamilan disini akan terjadi akibat dari adanya pembuahan (fertilisasi)
antara ovum dan sperma, yang kemudian akan menjadi zigot, dan pada tahap
selanjutnya akan menjadi embrio, lalu janin. Selanjutnya, janin akan
dipelihara sampai usia kehamilan 40 minggu.

Terdapat juga peranan berbagai hormon selama proses kehamilan.


Salah satu yang paling penting adalah peranan dari hormon human Chorionic
Gonadotropin (hCG). hCG yang dilepas menyebabkan kehamilan seorang
wanita dapat dideteksi dengan test pack . Tanda-tanda kehamilan pada wanita
sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu tanda kehamilan dugaan/tanda
kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti.
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C, 2018, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran: EGC.
Hadinsyah et al. 2021. Menu Bergizi Menggunakan Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil.
Perhimpunan Pakar Pangan dan Gizi (PERGIZI PANGAN) Indonesia.
Yayasan Makanan dan Minuman Indonesia (YAMMI). Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Indonesia (BKKBN)
Moore, Keith L, 2017, Buku Anatomi Klinis Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Oliverira Cibele S et al. 2017. Physcal Activity during Pregnancy : Recommendations
and Assesment Tools. Department of Gynecology and Obstetics, Faculty of
Medicine of Ribeir Ribeirao ao Preto, Universide de Sao Paulo, Reibeirao
Preto, SP, Brazil
Sherwood, L 2020, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 9, Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran: EGC.
Sobbota, 2013, Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Edisi 23, EGC Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai