Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017


PERBANDINGAN HASIL PENILAIAN AWAL BAYI BARU LAHIR ANTARA
IBU BERSALIN YANG DILAKUKAN DAN TIDAK DILAKUKAN HIPNOSIS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDIHIANG
KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2017

Adeselpi Arum Negara1, Sri Gustini2, Ully Artha S3


dhifhi@gmail.com
1
Mahasiswi DIV Kebidanan Poltekes Kemenkes Tasikmalaya
2,3
Pembimbing dan Staf Dosen D4 Kebidanan Poltekes Kemenkes Tasikmalaya

INTISARI

Angka kematian pada bayi baru lahir di Indonesia masih cukup tinggi, dimana salah satu
penyebab kematian bayi adalah asfiksia. Kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Indihiang yang
disebabkan asfiksia sebesar 4%. Salah satu upaya untuk menanggulangi terjadinya asfiksia pada bayi
baru lahir adalah dengan metode nonfarmakologi pada saat ibu bersalin memasuki kala I persalinan
diantaranya dengan cara hipnosis. Untuk melihat asfiksia atau tidaknya dilihat dari hasil penilaian
awal bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perbedaan hasil nilai awal bayi baru
lahir antara ibu bersalin yang dilakukan dan tidak dilakukan hipnosis. Jenis penelitian ini
menggunakan kuantitatif, dengan desain eksperimental semu atau quasy experiment. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah posttest with control group design. Sampel pada penelitian
menggunakan purposivesamplingsebanyak 48 orang. Data diperoleh dengan menggunakan format
observasi kemudian dianalisis dengan uji Mann whitney U. Hasil penelitian diperoleh penilaian awal
pada bayi baru lahir dari ibu yang diberikan hipsosis sebagian besar termasuk baik yaitu sebanyak 21
orang (70.8%), sedangkan bayi baru lahir dari ibu yang tidak dilakukan hipnosis diperoleh sebagian
besar termasuk baik yaitu sebanyak sebanyak 13 orang (54.2%). Hasil uji Mann whitney U diperoleh
terdapat perbedaan hasil penilaian awal antara ibu bersalin yang dilakukan dan tidak dilakukan
hipnosis dengan p value 0.012 Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan hasil penilaian awal
antara ibu bersalin yang dilakukan dan tidak dilakukan hipnosis. Oleh karena itu bidan dapat
melakukan upaya pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin dan menghindari efek trauma psikologi
pasca bersalin serta mengurangi angka kejadian asfiksia terhadap bayi baru lahir dengan pemberian
hipnosis.

Kata Kunci : Hipnosis, penilaian awal, bayi baru lahir


Kepustakaan : 26 (2006-2015)

ABSTRACT

The newborn infant mortality rate in Indonesia is still high; one of the causes is asphyxia. The infant
mortality in the work area of Public Health Centre of Indihiang due to asphyxia was 4%. One of the
efforts to handle the newborn babies’ asphyxia is the use of non-pharmacological when the partum
women enter the first stage of partum, such as hypnosis. To see whether a newborn baby has asphyxia
or not, it can be seen from the initial assessment result. This study aimed at knowing the comparison of
newborn baby’s initial assessment result between the partum women who are given hypnosis and those
who are not. This study was quantitative research using a quasi-experimental method and posttest with
control group design. The sample size was 48 persons selected by using purposive sampling. The data
were obtained through observation and analyzed using Mann Whitney U test. The research result
showed that the initial assessment of newborn babies whose mothers were given hypnosis was good,
namely 21 persons (70.8%), while the initial assessment of newborn babies whose mothers were not
given hypnosis was good, namely 13 persons (54.2%). The result of Mann Whitney U test showed that
there was a difference of newborn baby’s initial assessment result between the partum women who
were given hypnosis and those who were not with the  value 0.012. In conclusion, there is a
difference of newborn baby’s initial assessment result between the partum women who are given
hypnosis and those who are not. Therefore, midwives can make efforts to minimize pain in partum
women and to avoid the postpartum psychological trauma effect as well as to decrease the newborn
infant asphyxia rate by giving hypnosis.

Keywords : Hypnosis, initial assessment, newborn baby


Bibliography : 26 (2006-2015)

274
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

I. PENDAHULUAN bayi baru lahir dalam waktu 0 – 30 detik pada


Angka kematian bayi merupakan saat bayi baru dilahirkan (APN, 2008).
tolak ukur yang sensitif dari semua upaya Untuk melihat terjadinya asfiksia atau
intervensi yang dilakukan oleh pemerintah tidak pada bayi baru lahir dengan
khususnya di bidang kesehatan. (Badan Pusat menggunakan penilaian awal yang diharapkan
Statistik, 2016). AKB menurut World Health hasil dari penilaian awal pada bayi baru lahir
Organization (WHO) ialah sebesar 35 per adalah bayi dalam keadaan baik atau sehat
1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012 (tidak asfiksia). Salah satu upaya untuk
(Wijaya, 2013). Menurut Survei Demografi menanggulangi terjadinya asfiksia pada bayi
Kesehatan (SDKI) pada tahun 2012 baru lahir adalah dengan metode
menggambarkan kondisi angka kematian bayi nonfarmakologi pada saat ibu bersalin
periode 10 tahun sebelum survey, angka memasuki kala I persalinan diantaranya
kematian bayi di Indonesia periode 5 tahun dengan caradistraksi, biofeed back, hipnosis
sebelum survey sebesar 32 per 1.000 kelahiran diri, mengurangi presepsi nyeri, serta stimulasi
hidup. Angka kematian bayi di Jawa Barat kutaneus (masase, mandi air hangat, kompres
pada tahun 2012 adalah 5.2 per 1.000 panas atau dingin). Pengendalian nyeri
kelahiran hidup (Dinkes Jawa Barat, 2012). nonfarmakologi lebih murah, simpel, efektif,
Berdasarkan data dari Dinas dan tanpa efek yang merugikan, metode ini
Kesehatan Kota Tasikmalaya, Angka juga dapat meningkatkan kepuasan selama
Kematian Bayi berjumlah 118 bayi meninggal persalinan karena ibu dapat mengontrol
pada tahun 2015. Sementara itu di Wilayah perasaan dan kekuatan (Arifin, 2008).
Kerja Puskesmas Indihiang terdapat kematian Menurut Mongan pada tahun 2007
bayi sebanyak 6 kasus (Dinkes Kota mengatakan bahwa kondisi relaksasi, nyaman,
Tasikmalaya, 2015). tenang dan terkoordinasinya antara pikiran dan
Penyebab Kematian bayi di Jawa tubuh, mengakibatkan otot-otot lingkaran
Barat terbanyak karena Hypoxia Intra Uterine melemas dan tertarik keatas, sehingga leher
dan asfiksia lahir yaitu 15,35% (Dinkes Jawa rahim menipis, membuka dan akhirnya
Barat, 2012). Sementara itu penyebab pembukaan cervik terjadi kemudian persalinan
kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas berlangsung mudah serta bayi yang dilahirkan
Indihiang diantaranya adalah Asfiksia 4% dan sehat ditandai dengan penilaian awal yang baik
berat badan lahir rendah (BBLR) 2%. (tidak asfiksia).
Bayi Baru Lahir (BBL) Adalah bayi Hasil Penelitian Fitrianingsih, Y
yang baru dengan usia kehamilan atau masa (2014)meniliti tentang Efektifitas
gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) Hypnobrithing pada Ibu Bersalin Terhadap
yaitu 36-40 minggu (Mintayani, 2010). Nilai APGAR Satu Menit Pertama Bayi Baru
Periode neonatal yang berslangsung sejak bayi Lahir. Hasil penelitian tersebut bahwa nilai
lahir sampai usianya 28 hari merupakan waktu APGAR 1 menit pertama pada responden yang
yang berlangsung perubahan fisik yang diberi tindakan hypnobrithing nilai rata-rata
dramatis pada bayi baru lahir (Nanny , 2010). APGAR nya lebih tinggi dari ibu bersalin yang
Penilaian Awal BBL merupakan tidak diberi intervensi.
penilaian awal secara cepat dan tepat kondisi

275
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Berdasarkan studipendahuluan yang 4. Variabel Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 29 September – 6 Variabel independen dari penelitian ini
Oktober 2016 di Bidan Praktik Mandiri (BPM) adalah hipnosis dan variabel dependen
Ny. E daerah Indihiang Tasikmalaya penulis adalah penilaian awal bayi baru lahir.
melakukan metode hipnosis pada 3 orang ibu 5. Instrumen Penelitian
bersalin, dan 2 orang ibu bersalin yang tidak Instrumen yang digunakan dalam
dilakukan hipnosis. Dari intervensi yang penelitian ini adalah lembar observasi
dilakukan didapat hasil 54% bayi baru lahir untuk melihat perbandingan hasil
memiliki penilaian awal yang baik langsung penilaian awal bayi baru lahir antara ibu
bernafas dan menangis kemudian tonus otot bersalin yang dilakukan dan tidak
bergerak aktif dibandingkan ibu bersalin yang dilakukan dibuat oleh peneliti
tidak diberi intervensi. berdasarkan hasil pengumpulan data dari
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, hasil observasi
maka penulis tertarik untuk melakukan 6. Analisa Data
penelitian mengenai “Perbandingan hasil a. Analisis Univariat
penilaian awal bayi baru lahir antara ibu Analisis univariat yang digunakan
bersalin yang dilakukan dan tidak dilakukan untuk memberikan gambaran
hipnosis di wilayah kerja Puskesmas Indihiang distribusi frekuensi dari variabel.
Kota Tasikmalaya”. Rumus perhitungan persentasenya
adalah sebagai berikut :
II. METODOLOGI PENELITIAN
f
1. Rancangan Penelitian P x 100%
N
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Keterangan:
kuantitatif dengan metode analitik dengan
P : persentase
pendekatan Quasi Experiment dengan
fi : frekuensi
desain penelitian posttest with control
N : jumlah sampel
group design.
b. Analisis Bivariat
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Uji yang digunakan dalam penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah
ini adalah uji Man Whitney adalah uji
kerja Puskesmas Indihiang, yang
non parametrik yang digunakan untuk
dilaksanakan selama periode November
mengetahui perbedaan media 2
2016 – Februari 2017.
kelompok bebas apabila skala data
3. Subjek Penelitian
variabel terikatnya adalahkategorik
Populasi dalam penelitian ini adalah
ordinal dan data tidak berdistribusi
semua ibu bersalin di wilayah kerja
normal
Puskesmas Indihiang, asumsi jumlah
populasi menggunakan data taksiran III. PEMBAHASAN

persalinan pada bulan November 201 1. Hasil Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang a. Pelaksanaan Hipnosis


digunakan dalam penelitian ini yaitu Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
purposive sampling yang berjumlah 48 pelaksanaan hipnosis pada ibu bersalin
orang. masing-masing dalam jumlah yang sama,

276
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Penilaian Awal Frekuensi Persentase
tabel berikut: Baik 13 54,2
Tidak baik 11 45,8
Tabel 1
Distribusi frekuensi pelaksanaan hipnosis pada Total 24 100.0%
ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
Indihiang Kota Tasikmalaya.
Data pada tabel 4.3 menunjukkan dari
Pelaksanaan
Frekuensi Persentase
hipnosis hasil penilaian awal pada bayi baru lahir
Tidak 24 50%
diperoleh data bayi dengan kondisi baik
Dilakukan
Dilakukan 24 50% sebanyak sebanyak 13 orang (54.2%).
Hipnosis
d. Perbedaan Hasil Awal Antara Ibu
Total 48 100%
Bersalin yang dilakukan dan tidak
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa dilakukan hypnosis
ibu bersalin yang dilakukan hipnosis Tabel 4
Perbedaan hasil penilaian awal antara ibu
sebanyak 24 orang (50%) dan tidak bersalin yang dilakukan dan
dilakukan hipnosis sebanyak 24 orang tidak dilakukan hipnosis di wilayah kerja
Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya.
(50%) Kelompok N p value *
b. Hasil penilaian awal pada bayi baru Tidak 24
0.012
Hipnosis 24
lahir dari ibu bersalin yang dilakukan
Total 48
hipnosis *ket : Hasil pengujian menggunakan uji Man
Tabel 2 Whitney
Distribusi frekuensi penilaian awal pada bayi
baru lahir dari ibu bersalin yang dilakukan
hipnosis di wilayah kerja Puskesmas Indihiang Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa dari
Kota Tasikmalaya.
jumlah sampel kelompok kasus dan
Penilaian Awal Frekuensi Persentase
Baik 21 87.5% intervensi masing-masing sebanyak 24
Tidak baik 3 12.5% orang terdapat perbedaan rata–rata antara
Total 24 100.0% kelompok kontrol dan kelompok

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan. Hasil uji statistik menggunakan

hasil penilaian awal pada bayi baru lahir Mann Whitney U diperoleh p value 0.012 (

diperoleh data bayi dengan kondisi baik p <0.05) hal ini menunjukkan terdapat

sebanyak sebanyak 21 orang (70.8%) perbedaan hasil penilaian awal antara ibu

c. Hasil penilaian awal pada bayi baru bersalin yang dilakukan dan tidak

lahir dari ibu bersalin yang tidak dilakukan hipnosis di wilayah kerja

dilakukan hipnosis Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya


Tabel 3 2. Pembahasan
Distribusi frekuensi penilaian awal pada bayi a. Hasil penilaian awal pada bayi baru
baru lahir dari ibu bersalin yang tidak
dilakukan hipnosis di wilayah kerja Puskesmas lahir dari ibu bersalin yang dilakukan
Indihiang Kota Tasikmalaya.
Penilaian Awal Frekuensi Persentase
hipnosis.
Baik 13 54,2 Hasil penelitian menunjukkan dari
Tidak baik 11 45,8 hasil penilaian awal pada bayi baru lahir
277
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
diperoleh data bayi dengan kondisi baik b. Hasil penilaian awal pada bayi baru
sebanyak sebanyak 21 orang (70.8%), lahir dari ibu bersalin yang tidak
sedangkan bayi yang tidak baik sebanyak dilakukan hipnosis.
3 orang (12.5%). Data tersebut Hasil penelitian menunjukkan
mengindikasikan bahwa penilaian awal 30 bahwa hasil penilaian awal pada bayi baru
detik pertama pada bayi baru lahir lahir diperoleh data bayi dengan kondisi
diperoleh sebagian besar bayi yang baik sebanyak sebanyak 13 orang
dilahirklan dari ibu yang dilakukan (54.2%), sedangkan bayi yang tidak baik
hipsosis sebagian besar dengan kondisi sebanyak 11 orang (45.8%). Data tersebut
baik. Hal ini dapat disebabkan karena ibu mengindikasikan bahwa sebagain besar
yang diberikan terapi hipnosis merasakan bayi baru lahir yang dilakukan penilaian
lebih rileks, tenang, nyaman sehingga awal termasuk baik namun tidak jauh
dapat mentransper oksigen ke bayi melalui berbeda dengan penilaian awal bayi baru
plasenta. lahir yang tidak baik.
Hal ini sesuai dengan konsep teori Penilaian awal yang dilakukan
yang disampaikan oleh Kuswandi L pada pada bayi baru lahir adalah menangis, otot
tahun 2014 bahwa hipnosis mengolah dan warna kulit. Melihat dari hasil
pikiran bawah sadar yaitu dengan observasi dilapangan bayi yang dilahirkan
mengesampingkan rasa sakit atau nyeri dari ibu yang tidak diberikan intervensi
yang dialami, disini ibu dibimbing untuk umumnya menangis kuat bahkan masih
tetap merasakan kontraksi dalam banyak yang menangis lemah, tonus otot
rahimnya, dengan adanya bimbingan kuat namun tidak sedikit pula yang lemah
teknik relaksasi tersebut memberikan dengan warna kulit kebiruan. Dengan
keamanan dan kenyamanan pada ibu demikian adanya bayi yang dilahirkan dari
bersalin sehingga dapat mengatur ibu yang tidak diberikan hipnosis
pernafasan secara sempurna yang akhirnya cenderung memiliki penilaian awal yang
janin dapat kebutuhan oksigen yang rendah atau beresiko mengalami asfiksia. (
cukup. APN, 2008).
Sehingga dikarenakan adanya Penilaian awal bayi baru Lahir
kenyamanan yang dirasakan ketika ibu merupakan penilaian awal secara cepat
bersalin menunjukkan penilaian awal pada dan tepat kondisi bayi baru lahir dalam
bayi baru lahir yang sangat baik yaitu bayi waktu 0-30 detik pada saat bayi baru
umumnya sangat kuat, tonus otot sangat dilahirkan ( APN, 2008) . Dalam bagan
kuat dan warna kulit kemerahan. Dari alur manajemen BBL dapat dilihat alur
indikator tersebut dapat dipahami bahwa penatalaksanaan BBL mulai dari
sebagian besar bayi tidak mengalami persiapan, penilaian dan keputusan serta
asfiksia. alternative tindakan yang sesuai dengan
hasil penilaian keadaan BBL. Untuk BBL

278
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

cukup bulan dengan air ketuban jernih dalam kondisi rileks, tetapi bukan berarti
yang langsung menangis atau bernapas tertidur atau tidak sadar diri saat praktik
spontan dan bergerak aktif cukup (Andriana, 2006).
dilakukan manajemen BBL normal Dalam persalinan lebih dikenal
(Mintayani, 2010). dengan sebutan hipnobrithing,
c. Perbedaan hasil penilaian awal antara hipnobrithing adalah metode yang unik
ibu bersalin yang dilakukan dan tidak dan merupakan kombinasi terbaik antara
dilakukan hipnosis proses kelahiran alami dengan hipnosis
Hasil uji statistik menggunakan yang memberikan alat-alat dan teknik
Mann Whitney diperoleh p value 0.012 yang dibutuhkan untuk pengalaman
(p<0.05) hal ini menunjukkan ada kelahiran bayi yang lebih mudah dan jauh
perbedaan hasil penilaian awal antara ibu lebih nyaman. Ibu akan mampu untuk
bersalin yang dilakukan dan tidak bekerja dengan tubuhnya dan sensasi
dilakukan hipnosis di wilayah kerja persalinan dibandingkan berjuang
Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya. melawannya (Morgan, 2007). Metode
Hasil penelitian didapatkan bahwa hipnobirthing selain membuat kondisi
terdapat perbedaan hasil penilaian awal tubuh relaksasi juga mengolah
dari kelompok yang dilakukan dan tidak pengalaman pikiran positif dalam
dilakukan hipnosis. Penilaian awal dari menghadapi persalinan, bahwa persalinan
kelompok responden yang dilakukan merupakan pengalaman yang
hipnosis sebesar 87,5% dengan kategori menyenangkan dan terbebas dari rasa
baik, sedangkan dari hasil penilaian awal nyeri dan menakutkan, oleh karenanya
pada responden yang tidak dilakukan apapun yang anda fikirkan, tubuh akan
hipnosis hanya 54,2% dengan kategori menciptakan sesuai dengan apa yang anda
baik. Melihat data tersebut maka dapat fikirkan (Aprilia Y, 2010).
disimpulkan bahwa penilaian awal bayi Hypnobirthing juga mempunyai
baru lahir lebih baik pada responden yang manfaat untuk janin karena metode
diberi hipnosis dari pada yang tidak hypnobirthing memberikan getaran tenang
diberikan hipnosis. dan damai pada janin yang merupakan
Ketidaknyamanan ibu selama dari perkembangan jiwa (SQ) dan
proses persalinan yang menyebabkan pola pertumbuhan janin lebih sehat karena
pernafasan tidak teratur juga berpengaruh keadaan tenang akan memberikan
terh adap pertukaran serta transpor O2 hormon-hormon yang seimbang ke janin
dari ibu ke janin. Sehingga terdapat lewat plasenta, sehingga bayi akan lahir
gangguan dalam persediaan O2 dalam dengan selamat dan sehat tanpa adanya
menghilangkan CO2 (Prawirohardjo, asfiksia pada bayi.
2002). Hipnosis adalah metode Hal ini sesuai dengan konsep teori
penanaman sugesti saat otak telah berada yang disampaikan oleh Kuswandi L pada
279
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
tahun 2014 bahwa hipnosis mengolah mengembangkan kemampuan diri dalam
pikiran bawah sadar yaitu dengan melakukan asuhan kebidanan melalui
mengesampingkan rasa sakit atau nyeri pelatihan, pendidikan baik formal maupun
yang dialami, disini ibu dibimbing untuk non formal sehingga dapat melakukan
tetap merasakan kontraksi dalam asuhan kebidanan khususnya pada ibu
rahimnya, karena kontraksi tersebut bersalin dengan teknik hipnobirthing,
diperlukan untuk kemajuan persalinan, yang diharapkan agar ibu bersalin dapat
namun pada saat bersamaan ibu juga merasakan kenyamanan dan ketenangan
dikondisikan untuk mengurangi kepekaan ketika menghadapi proses persalinan
terhadap nyeri kontraksi yang sehingga pada bayi yang dilahirkan pun
dirasakannya, bahkan ibu dikondisikan diharapkan mempunyai kategori penilaian
untuk dapat menikmati kontraksi yang awal yang baik sehingga dapat membantu
terjadi sebagai sesuatu yang membuat ibu menurunkan angka kejadian asfiksia pada
merasa nyaman. bayi baru lahir.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan V. DAFTAR PUSTAKA
a. Penilaian awal pada bayi baru Adiyanto Lelik, 2010. Smatbrithing,
lahir dari ibu yang diberikan Universitas Diponegoro. Semarang
hipnosis sebagian besar termasuk Adriana, 2008. Hypnobrithing. Grasindo,
baik yaitu sebanyak 21 orang Jakarta
(70.8%). Arikunto S, 2010. Prosedur Penelitian
b. Penilaian awal pada bayi baru Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
lahir dari ibu yang tidak Cipta, Jakarta
dilakukan hipnosis diperoleh Asuhan Persalinan Normal, 2008. Depkes
sebagian besar termasuk baik RI JNPK-KR, Jakarta.
yaitu sebanyak sebanyak 13 orang Aprilia Y, 2010. Hypnostetri : Rileks,
(54.2%). Nyaman, dan Aman saat hamil dan
c. Terdapat perbedaan hasil melahirkan. Gagas Media, Jakarta
penilaian awal antara ibu bersalin Badan Pusat Statistik 2016. Angka
yang dilakukan dan tidak Kematian Bayi
dilakukan hipnosis di wilayah https://sirusa.bps.go.id. Di
kerja Puskesmas Indihiang Kota aksestanggal 8 september 2016
Tasikmalaya dengan p value pukul 05.20 WIB.
0.012 (<0.05) Departemen Kesehatan Republik
2. Saran Indonesia, Penyebab Kematian
Mengingat sosialisasi hipnosis Perinatal pada tahun 2008
dilapangan masih kurang, maka sebaiknya Depkes RI. 2007. Buku Acuan & Panduan
tenaga kesehatan khususnya bidan Asuhan Persalinan Normal &

280
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

Inisiasi Menyusu Dini. JNPK-KR, Skripsi, Tesis dan Instrumen


Jakarta Penelitian Keperawatan dan
Dinas Kesehatan Jawa Barat 2012, Angka Kebidanan. Salemba
Kematian Bayi. Bandung Medika.Jakarta,
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya 2015, Notoadtmodjo S, 2010. Metodologi
Angka Kematian Bayi pada. Penelitian Kesehatan. PT. Rineka
Tasikmalaya Cipta, Jakarta
Fitrianingsih, Y 2014. meniliti tentang Prawihardjo S, 2010. IlmuKebidanan,
Efektifitas Hypnobrithing pada Ibu Cetakan Ketiga, 2013. PT.
Bersalin Terhadap Nilai APGAR BinaPustaka, Jakarta
Satu Menit Pertama Bayi Baru Sabar R, 2007. Pengantar Metodologi
Lahir. Poltekes BPH Cirebon Penelitian FKIP Universitas
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Buku Muria Kudus
Saku Pelayanan Kesehatan Saiffudin, 2009. Panduan Praktis
Neonatal Esensial, Jakarta Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Kuswandi L, 2014. Gentle Hypnobrithing Neonatal. EGC Jakarta
a Gentle Way To Give Birth. SDKI ( Suvey Demografi Kesehatan
Pustaka Bunda, Jakarta Indonesia) 2012, Angka Kematian
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Bayi
Pengantar Kuliah Obstetri. ECG, Stright, 2008, Panduan Belajar
Jakarta Keperawatan Ibu - Bayi Baru
Mintayani, 2010. Asuhan Keperawatan Lahir, EGC, Jakarta
Maternitas, Salemba Medika, Topan R, 2010. Analisis Statistik
Jakarta Penelitian Kesehatan, In Media,
Mongan, 2007. Hypnobirthing.PT Jakarta
BhuanaIlmuPopuler, Jakarta. Wijaya, Angka Kematian Bayi menurut
Muslihatun, 2010. Asuhan Neonatus Bayi WHO (World Health Organisation), tahun
dan Balita, Yogyakarta. 2012
Nanny Lia Dewi, 2010. Asuhan Neonatus http://www.academia.edu/5113636/Angka
Pada Bayi dan Anak Balita, _Kematian_Bayi_ di_Indonesia. Di akses
Salemba Medika, Jakarta. pada tanggal 8 september 2016 pukul
Nursalam, 2009. Konsep dan Penerapan 05.32 WIB
Metodologi Penelitian, Pedoman

281

Anda mungkin juga menyukai