Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

JURNAL UTAMA
PENGARUH TERAPI SENTUHAN TERHADAP SUHU
TUBUH PADA BAYI PREMATUR

JURNAL PEMBANDING
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP SUHU
TUBUH BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
BANGKINANG TAHUN 2017

Disusun Oleh
Kelompok 6

Lidyana Puspitawati (2004085)


Lintang Eva Ningrum (2004086)
Maria Apriliani S. Doa (2004089)
Yulia Friska Ardhiani (2004096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

JURNAL UTAMA
PENGARUH TERAPI SENTUHAN TERHADAP SUHU
TUBUH PADA BAYI PREMATUR

JURNAL PEMBANDING
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP SUHU
TUBUH BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
BANGKINANG TAHUN 2017

DiSETUJUI OLEH:

Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul laporan presentasi jurnal. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan
tugas pada mata kuliah Keperawatan Anak pada Program Studi Pendidikan Profesi
Ners di Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN., selaku Ketua Stikes Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep, Selau dosen pembimbing kelompok 6
3. Teman-teman kelompok yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bayi premature adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37
minggu dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Mengutip data hasil
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Melengkapi hal
tersebut, data laporan dari daerah yang diterima Kementerian Kesehatan RI
menunjukkan bahwa jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan
tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Sedangkan jumlah bayi yang meninggal
di Indonesia berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak (Depkes
RI, 2013).
Masalah yang sering terjadi pada bayi prematur adalah ketidakstabilan suhu
(hipotermi), ketidakstabilan berat badan, sindrom aspirasi, hipoglikemi,
hiperbilirubin dan lain-lain (Bobak dkk, 2005). Maka perlu dilakukan perawatan
khusus untuk membantu bayi premature dalam merangsang perkembangan
fisiologisnya, misalnya dengan memberikan terapi keperawatan. Pengembangan
terapi keperawatan kini telah banyak digunakan untuk menangani pasien,
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana analisis pengaruh terapi sentuhan terhadap suhu tubuh pada bayi
premature?
2. Bagaimana analisis efektifitas terapi musik klasik Mozart terhadap suhu tubuh
bayi premature di ruang perinatologi RSUD Bengkinang tahun 2017?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui analisis pengaruh terapi sentuhan terhadap suhu tubuh pada bayi
premature
2. Mengetahui analisis efektifitas terapi musik klasik Mozart terhadap suhu
tubuh bayi premature di ruang perinatologi RSUD Bengkinang tahun 2017?
BAB II

JURNAL TERKAIT

A. JUDUL I
PENGARUH TERAPI SENTUHAN TERHADAP SUHU TUBUH PADA
BAYI PREMATUR
Nama Pengarang : Ningsih, Neneng Fitria
Tahun : 2017
Abstrak :
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat satu dari
sepuluh kelahiran adalah bayi premature.Lebih dari 15 juta bayi lahir dalam
keadaan premature.Prematuritas ini dapat menyebabkan angka kematian
perinatal yang cukup tinggi.Salah satu penangan bayi premature adalah
memberikan terapi sentuhan.Jenis penelitian adalahquasi experiment.Desain
penelitian ini menggunakan purposive sampling. Populasi penelitian ini
adalah seluruh bayi premature yang di rawat diruangan perinatologi RSUD
Bangkinang Periode Januari-Juni 2017.Sampel dalam penelitian ini berjumlah
30 responden.Alat ukur dengan Tabel Check List. Analisis data yang
digunakan adalah univariatdan bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada
pengaruh terapi sentuhan terhadap suhu tubuh pada bayi premature di RSUD
Bangkinang dengan nilai Pvalue = 0,000, dengan demikian berarti Pvalue< α
(0,05). Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pengetahuan yang up to
date khusunya tentang perawatan bayi premature dan bisa menerapkan terapi
sentuhan untuk membantu meningkatkan suhu tubuh bayi premature.
B. JUDUL II
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP SUHU
TUBUH BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
BANGKINANG TAHUN 2017
Nama Pengarang : Kusumawati, Nila
Tahun : 2017
Abstrak :
Premature babies, some of their organs, cannot function properly. One
problem that often occurs in premature babies is instability in body
temperature. Premature babies often experience hypothermia. Mozart's
classical music therapy is one of the therapeutic music that helps overcome
temperature instability in premature babies. This study aims to determine the
effectiveness of Mozart's classical music therapy on the body temperature of
premature babies in the Perinatology Room of Bangkinang Hospital. This
study uses a quasy experiment design with a non-randomized control group
pretest-posttest design approach. Sampling using purposive sampling
technique. The number of samples in this study were 30 premature babies
consisting of 15 premature babies for the experimental group and 15
premature infants for the control group. Analysis of the data used is the t test.
The results of this study were no differences in body temperature of premature
infants before being given Mozart classical music therapy in the control group
and experimental group (p value = 0.119). There were significant differences
in body temperature of premature babies before and after being given Mozart
classical music therapy in the experimental group (p value = 0,000) and there
was no difference before and after being given Mozart classical music therapy
in the control group (p value = 0.119). There was a difference in body
temperature of premature infants after being given Mozart classical music
therapy in the experimental group and the control group (p value = 0,000).
The conclusion of this study is the provision of Mozart's classical music
therapy. Premature babies are more effective at stabilizing temperatures in
premature babies so it is recommended to provide Mozart classical music
therapy in premature babies.
BAB III
PEMBAHASAN DENGAN PICO

A. PROBLEM

No PROBLEM JURNAL I JURNAL II

1 YA Menurut Whaley dan Berdasarkan studi


Wong (2004), bayi yang pendahuluan di Ruang
dilahirkan dengan berat Perinatologi RSUD
badan kurang dari 2500 Bangkinang pada tahun
gram duapuluh kali lebih 2016 dari bulan Januari
besar mengalami sampai bulan Mei terdapat
kematian di bulan 45 orang bayi prematur.
pertama kehidupannya. Tercatat 70% bayi
Bayi prematur diharuskan prematur masuk Rumah
dirawat di incubator, Sakit karena mengalami
karena bayi dengan berat hipotermi (Buku Register
badan yang rendah belum Pasien Masuk Perinatologi
mempunyai kemampuan 2015 & 2016). Masalah
untuk beradaptasi dengan yang sering terjadi pada
suhu lingkungan. bayi prematur adalah
Incubator berguna untuk ketidakstabilan suhu
menjaga suhu bayi (hipotermi),
supaya tetap stabil, akibat ketidakstabilan berat
system pengaturan suhu badan, sindrom aspirasi,
dalam tubuh bayi hipoglikemi, hiperbilirubin
prematur belum dan lain-lain (Bobak dkk,
sempurna, yang dapat 2005).
membahayakan kondisi
kesehatannya (Mochtar,
2004).

CRITICAL THINKING:

Sejumlah faktor yang menyebabkan hipotermia pada bayi prematur antara lain:
1. Hipotermia dapat disebabkan karena terpapar dengan lingkungan yang
dingin atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian. Menurut
Usman (2008) dalam Padila (2019) mengatakan bahwa bayi premature
dengan mudahnya mengalami hipotermia disebabkan karena lemak
subkutan sedikit, tingginya rasio luas permukaan tubuh di bandingkan
berat badan, serta timbunan lemak.
2. Kehilangan panas karena permukaan tubuh relative luas, lemak subkutan
yang kurang (terutama lemak cokelat), tidak adanya reflex control dari
pembulu darah kapiler kulit, tidak adekuatnya aktivitas otot dan imatur
pusat pengaturan suu di otak. Risiko tinggi hipotermi berhubungan dengan
imunitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkungan oleh sebab
itu suhu tubuhnya harus di pertahankan (Maryunani, 2013)
KESIMPULAN:

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipotermi pada bayi premature adalah


lemak subkutan sedikit, tingginya rasio luas permukaan tubuh di bandingkan berat
badan, serta timbunan lemak. Selain itu hipotermia terjadi karena terpapar dengan
lingkungan yang dingin atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian,
tidak adanya reflex control dari pembulu darah kapiler kulit, tidak adekuatnya
aktivitas otot dan imatur pusat pengaturan suu di otak
B. INTERVENSI

No PROBLEM JURNAL I JURNAL II

2 YA Perubahan suhu ini Perubahan suhu ini


dengan menggunakan menggunakan terapi alat klasik
terapi sentuhan. Terapi mozart. Terapi muysik Mozart
sentuhan dapat dilakukan durasi 15 menit dengan 2 judul
selama 15 menit dengan lagu yang terdapat pada baby
cara orangtua yang enstein- baby Mozart yang
mempunyai bayi yang khusus untuk bayi umur 0-3
dirawat di incubator tahun. Music dapat
dapat menyentuh dan mempengaruhi dalam
merawat bayinya. ketegangan atau kondisi rileks
Sentuhan dan belaian pada diri seseorang. Karena
orangtua dapat dapat merangsang pengeluaran
meningkatkan bonding endorphine dan serotonin yaitu
attachment antara bayi sejenis morfin alami tubuh yang
dengan orangtua. dapat membuat kita lebih rileks.
Sehingga member rasa Terapi music klasik Mozart
nyaman pada bayi. dapat mempengaruhi fungsi-
Kenyamanan pada bayi fungsi fisiologis yaitu
dapat berdampak pada menstabilkan respirasi, detak
turunnya hormon jantung, temperature dan
hekolamin dan dapat tekanan darah.
meningkatkan sistem
Penelitian pada bayi prematur, 7
imunitas pada bayi
untuk kelompok terapi musik
prematur. Terapi
mozart 15 menit dan 7 untuk
sentuhan memberikan
kelompok terapi musik 30
hasil yang positif menit. Setiap responden di
terhdapat perkembangan berikan terapi selama 6 hari.
bayi seperti terhadap Setelah hari ke-3 dan hari ke -6
kenaikan berat badan, intervensi. Ada pengaruh pada
suhu tubuh, pola tidur kelompok perlakuan durasi 15
dan penggunaan energi. dan 30 menit serta tidak ada
Eksperimen yang perbedaan di antara kelompok
diberikan terapi sentuh perlakuan durasi 15 dengan 30
selama 15 menit menit. Rentang normal suhu
intervensi dilakukan pada tubuh bayi cukup bulan berkisar
pagi, siang dan sore 36,5°C- 37°C, sedangkan
setelah rooming in rentang normal bayi prematur
selama 3 hari seluruh berkisar 36,3°C- 36,9°C
responden mengalami (Merenstein & Gardner, 2002).
kenaikan suhu 0,3⁰C Sehingga hasil penelitian suhu
sampai 0,6⁰C. Hasil tubuh bayi prematur sebelum
penelitian menunjukkan diberi terapi musik klasik
pada kelompok kontrol Mozart dapat dikatakan dalam
hampir seluruhnya (80%) rentang normal, yaitu 36,5°C
memiliki suhu 36,5⁰C- pada kelompok eksperimen dan
36,8⁰C sedangkan dari 36,4°C pada kelompok kontrol.
kelompok eksperimen
seluruhnya (100%)
memiliki suhu 37,2⁰C-
37,5⁰C. Pengukuran suhu
pre dilakukan pada hari
ke 2 setelah lahir dan
suhu post dilakukan pada
hari ke 4.
CRITICAL THINKING:

1. Terapi sentuhan merupakan terapi yang sudah dikenal sejak

dulu. Banyak penelitian tentang terapi sentuhan pada bayi ini, diantaranya

membuktikan bahwa terapi sentuhan pada bayi dapat meningkatkan

pertumbuhan berat badan, meningkatkan suhu dan membuat bayi lebih nyaman

dan lebih tenang pada saat tidur (Champbell, 2009).

Menurut Jurnal 1, eksperimen yang diberikan terapi sentuh selama 15 menit

intervensi dilakukan pada pagi, siang dan sore setelah rooming in selama 3 hari

seluruh responden mengalami kenaikan suhu 0,3⁰C sampai 0,6⁰C. Hasil

penelitian menunjukkan pada kelompok kontrol hampir seluruhnya (80%)

memiliki suhu 36,5⁰C-36,8⁰C sedangkan dari kelompok eksperimen seluruhnya

(100%) memiliki suhu 37,2⁰C-37,5⁰C. Pengukuran suhu pre dilakukan pada

hari ke 2 setelah lahir dan suhu post dilakukan pada hari ke 4..

2. Terapi musik adalah penggunaan musik untuk relaksasi, mempercepat

penyembuhan, meningkatkan fungsi mental dan menciptakan rasa sejahtera.

Musik dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, seperti mempengaruhi

perubahan dalam fungsi tubuh lainnya. Musik klasik Mozart sering di gunakan

sebagai percobaan penelitian. Menurut Campbell (2009) musik karya Mozart

memiliki kemurnian dan kesederhanaan serta memiliki nilai seni yang tinggi.

Selain itu, musik mozart memiliki irama, melodi dan frekuensi-frekuensi tinggi
sehingga mampu merangsang otak.

Terapi musik memberikan berbagai manfaat yang diantaranya adalah mampu

mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh,

mampu menutupi bunyi dan perasaan tidak menyenangkan, mampu

memperlambat dan menyeimbangkan gelombang dalam otak, mempengaruhi

pernapasan, mempengaruhi denyut jantung, nadi dan tekanan darah manusia,

bisa mempengaruhi suhu tubuh manusia, bisa merangsang pencernaan, bisa

meningkatkan daya tahan tubuh manusia, bisa meningkatkan endorfin

(Campbell, 2009).

Menurut jurnal 2, terapi musik mozart 15 menit dan 7 untuk kelompok terapi

musik 30 menit. Setiap responden di berikan terapi selama 6 hari. Setelah hari

ke-3 dan hari ke -6 intervensi. Ada pengaruh pada kelompok perlakuan durasi

15 dan 30 menit serta tidak ada perbedaan di antara kelompok perlakuan durasi

15 dengan 30 menit. Rentang normal suhu tubuh bayi cukup bulan berkisar

36,5°C- 37°C, sedangkan rentang normal bayi prematur berkisar 36,3°C-

36,9°C. hasil penelitian suhu tubuh bayi prematur sebelum diberi terapi musik

klasik Mozart dapat dikatakan dalam rentang normal, yaitu 36,5°C pada

kelompok eksperimen dan 36,4°C pada kelompok kontrol.

KESIMPULAN:

Terapi sentuhan merupakan upaya untuk mengurangi peningkatan suhu tubuh pada

bayi dan ini merupakan hal yang sudah sejak dulu dilakukan.
Terapi musik klasik Mozart merupakan musik untuk relaksasi, meningkatkan fungsi

mental dan menciptakan rasa sejahtera. Musik dapat mempengaruhi fungsi-fungsi

fisiologis, seperti mempengaruhi perubahan dalam fungsi tubuh dan mengurangi

peningkatan suhu tubuh pada bayi prematur.

C. COMPARATION
No Problem Jurnal I Jurnal II

3. YA Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan


desain Quasi Eksperimen desain Quasi Experiment dengan
dengan rancangan penelitian rancangan Non-Randomized
One Group Pre-test Post-test, Control Grooup Pre-test Post-
dimana penelitian ini tidak test Design. Penelitian ini
menggunakan kelompok dilaksanakan di ruang
control. Populasi penelitian Perinatologi RSUD Bangkinang
ini adalah adalah semua bayi pada Oktober-November 2017.
premature di ruang Populasi dalam penelitian ini
Perinatologi RSUD adalah semua bayi premature di
Bangkinang tahun 2017. ruang Perinatologi RSUD
Sampel penelitian ini adalah Bangkinang. Sampel penelitian
bayi premature di ruang ini berjumlah 30 dengan 15
Perinatologi RSUD untuk kelompok control dan 15
Bangkinang pada periode untuk kelompok eksperimen.
Januari-Maret tahun 2017. Teknik pengambilan sampel
Pengumpulan data pada yaitu Purposive Sampling (teknik
penelitian ini adalah pengambilan sampel dengan
memberikan terapi sentuhan sengaja/ditentukan).
pada bayi premature yang Pengumpulan data pada pnlitian
dilakukan oleh perawat ini adalah dengan memberikan
maupun keluarga bayi. intervensi terapi music klasik
Mozart pada 15 sampel
kelompok eksperimen yang
sudah ditentukan oleh peneliti.

CRITICAL THINGKING :

Kedua penelitian ini sama-sama efektif dalam peningkatan suhu pada bayi premature.
Pada kedua penelitian ini menggunakan metode pre-test post-test untuk melihat adanya
perbedaan suhu sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
Terapi sentuhan dapat meningkatkan suhu bayi premature karena terapi sentuhan dapat
melancarkan sirkulasi peredaran darah dan mentransfer suhu dari terapis (perawat
maupun keluarga) ke bayi serta adanya perbaikan termoregulasi pengaturan suhu di
otak bayi premature.
Terapi music klasik Mozart menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok
control. Pada kelompok eksperimen didapatkan hasil bahwa terapi music klasik Mozart
dapat meningkatkan suhu tubuh. Salah satu fungsi terapi ini adalah menurunkan
hormone kortisol yang meningkat saat stress dan membuat rileks. Music dapat
merangsang hormone endorfin yang memberikan perasaan senang. Pada area preoptik
dari hipotalamus memiliki kemampuan yang berfungsi sebagai termostatik pusat
pengaturan suhu tubuh. Penurunan laju kehilangan panas pada bayi premature terjadi
melalui penurunan hormone stress dan peningkatan tidur.
KESIMPULAN :

Terapi sentuhan dan terapi musik klasik Mozart sama-sama memiliki pengaruh
terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi premature.
D. OUTCOME

No JURNAL I JURNAL II
4 Berdasarkan hasil analisis Berdasarkan hasil analisis uji
univariat dan bivariat dapat dependent t test disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa rerata suhu rerata suhu tubuh bayi prematur
tubuh bayi prematur sebelum sebelum dilakukan terapi musik klasik
dilakukan terapi sentuhan adalah Mozart adalah 36,460oC dan sesudah
36.0633oC dan setelah dilakukan dilakukan terapi musik klasik Mozart
terapi sentuhan suhu tubuh bayi pada bayi prematur adalah 36,880oC,
prematur adalah 36,5867oC, peningkatan suhu bayi prematur
peningkatan suhu bayi prematur sebelum dan sesudah mendapatkan
sebelum dan sesudah terapi musik klasik Mozart yaitu
mendapatkan terapi sentuhan 0,42oC diperoleh nilai t hitung -12,296
yaitu 0,52333oC, dengan standar dengan signifikansi 0,000 < α (0,05).
deviasi adalah 0,15906 dengan Sehingga terdapat perbedaan yang
nilai P= 0,000. Hal ini dapat signifikan terhadap suhu tubuh bayi
disimpulkan bahwa H0 ditolak prematur sebelum dan setelah diberikan
dan H1 diterima yang berarti terapi musik klasik Mozart.
terdapat pengaruh suhu tubuh bayi
premature sebelum dan sesudah
diberikan terapi sentuhan.

CRITICAL THINKING:

Kedua jurnal ini sama-sama efektif dalam upaya menaikkan suhu tubuh pada bayi
prematur.
Tindakan terapi sentuhan dapat meningkatkan suhu tubuh pada bayi prematur karena
dapat melancarkan sirkulasi peredaran darah bayi prematur, kemudian adanya transfer
suhu dari terapis ke bayi premature dan adanya perbaikan termoregulasi pengaturan
suhu di otak bayi prematur (Hikmah, 2010).
Penggunaan terapi musik dapat meningkatkan suhu tubuh pada bayi prematur karena
rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak manusia, membuat saraf otak
bekerja menciptakan rasa nyaman dan tenang, musik yang diterima pendengaran
mempengaruhi hipotalamus dan dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, respon
fisiologis bayi yang efektif dapat menurunkan proses kehilangan panas (Harianti, 2010).
Dari kedua jurnal ini dapat disimpulkan bahwa terapi sentuhan dan terapi musik klasik
mozart dapat meningkatkan suhu tubuh bayi prematur, namun terapi sentuhan lebih
mudah dilakukan karena dapat dilakukan oleh orang tua maupun perawat, tidak
memerlukan alat/bahan secara khusus, dan juga tidak memerlukan biaya.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37
(dihitung dari hari pertama haid terakhir) sebagian besar bayi prematur lahir
dengan berat badan kurang 2500 gram. Penyebab kejadian kelahiran prematur
disebabkan oleh faktor ibu adalah gangguan autoimun dan infeksi yang
meningkatkan risiko persalinan prematur. Faktor sosial ekonomi terkait dengan
nutrisi ibu selama kehamilan dari hasil penelitian bahwa cukup pasokan nutrisi
adalah faktor lingkungan yang paling penting yang mempengaruhi hasil
kehamilan. Kekurangan gizi pada ibu dapat berkontribusi pada peningkatan
insidensi kelahiran prematur dan pertumbuhan retardasi janin serta peningkatan
resiko kematian ibu dan morbiditas. Faktor gaya hidup yaitu, ibu hamil perokok
memiliki peluang mengalami kelahiran prematur lebih besar.

Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila berada di
lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh
bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya
jaringan lemak dibawah kulit dan kekurangan lemak coklat (brown fat). Untuk
mencegah hipotermi, perlu diusahakan lingkungan yang cukup hangat untuk bayi
dan dalam keadaan istirahat konsumsi oksigen paling sedikit, sehingga suhu
tubuh bayi tetap normal.

Terapi sentuhan dapat dilakukan selama 15 menit dengan cara orang tua yang
mempunyai bayi yang dirawat di inkubator dapat menyentuh dan merawat
bayinya, sentuhan dan belaian orang dapat meningkatkan bonding attachment
antara bayi dengan orangtuanya, dan memberikan rasa nyaman pada bayi.
Kenyamanan pada bayi dapat berdampak pada turunnya hormon hathekolamin
dan dapat meningkatkan sistem imunitas pada bayi prematur. Terapi sentuhan
memberikan hasil yang positif terhadap perkembangan bayi seperti terhadap
kenaikan berat badan, suhu tubuh, pola tidur dan penggunaan energi.

Terapi musik klasik Mozart durasi 15 menit dengan 2 judul lagu yang terdapat
pada baby einstein-baby Mozart yang khusus untuk bayi umur 0-3 tahun. Musik
dapat mempengaruhi dalam ketegangan atau kondisi rileks pada diri seseorang,
karena dapat merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin, yaitu sejenis
morfin alami tubuh yang dapat membuat kita bisa merasa lebih rileks. Terapi
musik klasik Mozart dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, yaitu
menstabilkan respirasi, denyut jantung, temperatur, dan tekanan darah.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh peningkatan suhu tubuh pada


bayi prematur baik dengan menggunakan terapi sentuhan maupun menggunakan
terapi musik klasik mozart.

B. Saran

Untuk menjadi tenaga kesehatan yang professional untuk menambah keilmuan


kita dengan mempelajari jurnal penelitian terbaru mengenai ilmu keperawatan.
Tindakan farmakologis tidak selalu menjadi pilihan utama dalam mengatasi
masalah kesehatan yang ada. Tindakan non farmakologis pun dapat menjadi
pilihan dan menunjukan hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jansen. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4.


Jakarta : EGC.

Campbell. (2009). The Mozart Effect: Tapping the Power of Music to Heal the Body,
Strengthen the Mind, and Unlock the Creative Spirit. New York:
HarperCollins

Depkes RI. (2013). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). (Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat).

Dieter, J., Field, T.M., Reif, M.H., Emory, E.K., & Redzepi, M. (2003). Stable
preterm infant gain more weight and sleep less after five days of massage
theraphy. Diperoleh dari http:// jpe-
psy.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/ 28/6/403.

Harianti, Suni., Rustina, Yeni, & Handiyani, Hanny. (2010). Peningkatan Berat
Badan dan Suhu Tubuh Bayi Prematur melalui Terapi Musik Lullaby.
Jakarta: Univeritas Indonesia

Hikmah, Ema. (2010). Pengaruh Terapi Sentuhan terhadap Suhu dan Frekuensi
Nadi Bayi Prematuryang Dirawat di Ruang Perinatologi RSUD
Kabupaken Tangerang. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia

Maryunani, A., & Nurhayati. (2009). Asuhan kegawatdaruratan dan penyulit pada
neonatus, Edisi I. Jakarta: CV. Trans Info Media

Mohctar, P. (2004). Obsetri dan gynocologi.Edisi 5. Jakarta: EGC

Nurlaila, H. (2015). Hubungan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru ( Pmk )


Dengan Kejadian Hipotermi Pada Bayi Berat Lahir Rendah ( Bblr ).
Padila., Agustien I. 2019. Suhu Tubuh Bayi Premature di Inkubator Dinding
Tunggal Dengan Inkubator Dinding Tungal Disertai Sungkup. Jurnal
Keperawatan Silampari 2 (2) 113-122

SDKI. (2012). Pendekatan Tentang Angka Kematian Ibu dan Balita, Sehingga Hasil
Survei Jauh Lebih Lengkap dan Sempurna, http://sirusa.bps.go.id diakses
03 Maret 2021

Whaley & Wong D.L. (2004).Nursing care of infant’s and children. (5th Edition,
Missouri: Mosby Inc

Anda mungkin juga menyukai