Naning Rahayu1, Nova Winda Setiati2, Nita Ike Dwi Kurniasih3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
rahayunaning273@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Kependudukan merupakan masalah di Indonesia karena
mengancam terjadinya ledakan peduduk. Jumlah pemakaian alat kontrasepsi terbanyak di Indonesia adalah suntik 72,9%, Provinsi Jawa Barat 79,2% alat kontrasepsi hormonal dan Kabupaten Kuningan sebanyak 47,6% menggunakan metode suntik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi hormonal di UPTD Puskesmas Cibeureum Tahun 2022. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh akseptor KB yang datang ke UPTD Puskesmas Cibeureum. Sampel sebanyak 64 orang, dengan teknik total sampling dengan cara memberikan kuesioner. Hasil: Hasil analisis data menggunakan Chi-Square, terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,047), usia (p=0,001), paritas (p=0,022) dan dukungan suami (p=0,000) dengan pemilihan alat kontrasepsi hormonal dan tidak terdapat hubungan antara pendidikan (r=0,078) dan pekerjaan (p=0,284) dengan pemilihan alat kontrasepsi hormonal. Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan, usia, paritas dan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi hormonal dan tidak terdapat hubungan antara pendidikan dan pekerjaan dengan pemilihan alat kontrasepsi hormonal di UPTD Puskesmas Cibeureum Tahun 2022. Di harapkan kepada pihak Puskesmas dan Bidan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang keluarga berencana terutama tentang pemilihan alat kontrasepsi agar terwujudnya keluarga yang sehat dan sejahtera.
Kata Kunci: keluarga berencana, alat kontrasepsi hormonal.
Daftar Pustaka: 18 Buku (2012-2021), 10 Jurnal (2014-2021).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung