Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 3, No.11, November 2022


HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR TERHADAP PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI SUNTIK DI POLINDES PAMENGKANG KECAMATAN MUNDU
KABUPATEN CIREBON

Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Cirebon, Poltekkes Bhakti Pertiwi Husada
Email: ikachoirinnisa@gmail.com, elarohaeni21@gmail.com, omacuco07@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Diterima Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan penduduk
5 Oktober 2022 terbesar menempati posisi keempat didunia setelah China, India,
Direvisi Amerika Serikat. Laju pertumbuhan penduduk disuatu daerah
12 November 2022 disebabkan oleh faktor-faktor demografi, diantaranya adalah Angka
Kelahiran dan Angka Kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah
Disetujui
Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan akseptor terhadap
25 November 2022 pemilihan alat kontrasepsi di Polindes Pamengkang. Penelitian ini
Kata Kunci: menggunakan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
Alat Kontrasepsi Suntik; metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme.
Akseptor dan Pengetahuan. Meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Penelitian ini menggunakan random sampling pada
Polindes Pamengkang Mundu Kabupaten Cirebon. Hasil analisis
penelitian menunjukan nilai Pearson Chi-Square hitung sebesar
0,002, maka dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak yang berarti ada
hubungan pengetahuan akseptor terhadap pemilihan alat kontrasepsi,
yang ditunjukan dengan banyaknya responden yang memiliki
pengetahuan baik untuk memilih alat kontrasepsi. Penelitian tentang
hubungan pengetahuam akseptor terhadap pemilihan alat kontrasepsi
di Polindes Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon
dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Pengetahuan yang dimiliki
akseptor di polindes pamengkang cirebon tentang pemilihan alat
kontrasepsi dengan kategori baik yaitu sebesar 29 responden
(49,2%). (2) Pemilihan alat kontrasepsi di polindes pamengkang
Cirebon tentang pemilihan alat kontrasepsi dengan kategori kurang
baik yaitu sebesar 26 responden (44,1%) (3) Ada hubungan
pengetahuan akseptor terhadap pemilihan alat kontrasepsi di polindes
pamengkang kec. Mundu kab Cirebon berdasarkan nilai Pearson Chi-
Square hitung lebih kecil dari signifikan 0,05 (0,002 < 0,05). Saran
hasil dari penelitian ini yaitu: (1.) Bagi askesptor di polindes
pamengkang Akseptor diharapkan untuk dapat meningkatan
pengetahuan tentang memilih alat kontrasepsi dengan cara bertanya
atau konseling dengan bidan. (2.) Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan
pertimbangan untuk meneliti factor yang lebih kompleks
pengaruhnya terhadap pemilihan alat kontrasepsi.

How to cite: Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani (2022). Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap
Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Jurnal Health Sains, 3(12).
https://doi.org/
E-ISSN: 2722-5356
Published by: Ridwan Institute
Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani

Keywords: ABSTRACT
Injection Contraceptives; Indonesia is a country with the largest population growth, occupying
Acceptor and Knowledge. the fourth position in the world after China, India and the United
States. The rate of population growth in a region is caused by
demographic factors, including birth rates and death rates. The
purpose of this study was to find out how knowledgeable acceptors
were about choosing contraceptives at the Pamengkang Polindes.
This study uses a quantitative research method which can be
interpreted as a research method based on the philosophy of
positivism. Examining certain populations or samples, sampling
techniques are generally carried out randomly, data collection uses
research instruments, data analysis is quantitative/statistical in
nature with the aim of testing the hypotheses that have been set. This
study used random sampling at the Pamengkang Mundu Polindes,
Cirebon Regency. The results of the research analysis show that the
calculated Pearson Chi-Square value is 0.002, so it can be concluded
that h0 is rejected, which means there is a relationship between the
actor's knowledge of the choice of contraceptives as indicated by the
number of respondents who have good knowledge in choosing
contraceptives. Research on the relationship between acceptors'
knowledge of the choice of contraceptives at the Pamengkang
Polindes, Mundu District, Cirebon Regency can be concluded as
follows: (1) The knowledge possessed by acceptors at the
Pamengkang Polindes Cirebon regarding the selection of
contraceptives is in the good category, namely 29 respondents
(49.2%). (2) The choice of contraceptives at the Pamengkang
Polindes Cirebon regarding the selection of contraceptives was in
the unfavorable category, namely 26 respondents (44.1%) (3) There
was a relationship between acceptors' knowledge about the selection
of contraceptives at the Pamengkang Polindes, kec. Based on the
Pearson Chi-Square value, Mundu District, Cirebon Regency, it is
significantly less than 0.05 (0.002 <0.05). The results of this study
suggest: (1.) For questioners at the Pamengkang polindes it is hoped
that acceptors can increase their knowledge about choosing
contraceptives by asking questions or counseling with midwives. (2.)
Furthermore, researchers as material considerations to examine
factors that are more complex in their influence on the selection of
contraceptives.

Pendahuluan tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan


Indonesia merupakan negara dengan 132,89 juta jiwa perempuan. Jumlah penduduk
pertumbuhan penduduk terbesar menempati didunia pada tahun 2015 diperkirakan sebesar
posisi keempat didunia setelah China, India, 7,3 milyar jiwa atau bertambah 1.1182% dari
Amerika Serikat. Laju pertumbuhan penduduk tahun sebelumnya 7,2% milyar jiwa. Penduduk
disuatu daerah disebabkan oleh faktor-faktor dunia diperkirakan naik menjadi 8,1 milyar
demografi, diantaranya adalah Angka jiwa pada tahun 2025 dari jumlah 7,2 milyar
Kelahiran dan Angka Kematian (Anggraini, saat ini. Jumlah ini akan terus berkembang
2011). menjadi 9,6 milyar pada tahun 2050.
Jumlah penduduk di Indonesia Menurut World Population Data Sheet
berdasarkan survei penduduk antar sensus 2014, Untuk mengatasi peningkatan jumlah
jumlah penduduk Indonesia pada 2019 penduduk, Indonesia dibentuk Badan
diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa Koordinasi Keluarga Bencana Nasional
(Mas’ulani, 2019). Jenis kelamin, jumlah (BKKBN), yang salah satu programnya adalah

2 Syntax Health Sains Vol 3 No. 11 November 2022


Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes
Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon
Keluarga Berencan (KB) dengan penggunan karena itu, upaya peningkatan kesehatan ibu
kontrasepsi yang bertujuan menciptakan norma penting untuk dilakukan pemantauan. Hal
keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Mulyani tersebut dikarenakan Angka Kematian Ibu
& Rinawati, 2013). (AKI) merupakan salah satu indikator yang
Dalam upaya program ini pemerintah peka dalam menggambarkan kesejahteraan
menyarankan untuk menggunakan metode masyarakat disuatu negara (Hayati et al., 2017).
kontrasepsi pada pasangan usia subur (Fadhila Kematian ibu menurut defisini WHO adalah
et al., 2017). Metode kontrasepsi adalah upaya kematian selama kehamilan atau dalam periode
untuk mencegah terjadinya kehamilan, yang 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat
bersifat sementara dan besifat permanen semua sebab yang terkait dengan atau
dengan cara pencegahan terbuahinya sel telur diperberat oleh kehamilan atau penanganannya,
oleh sperma (Konsepsi) atau pencegahan tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke cidera Keluarga Berencana (KB) sangat
dinding Rahim (Mulyani & Rinawati, 2013). berkaitan dengan penurunan Angka Kematian
Metode alat kontrasepsi yang digunakan Ibu (AKI) (Wahyuni & Hanna, 2017). Tetapi
diindonesia dibagi menjadi 2 yaitu metode saat ini rata-rata cakupan KB nasional masih
kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi non- angka di angka 60% (Sukmadinata, 2010).
hormonal. Metode kontrasepsi hormonal Berdasarkan Survei Demografi dan
merupakan kontrasepsi dimana estrogen dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka
progesteron memberikan umpan balik terhadap kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar
kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
terjadi hambatan terhadap folikel dan proses sedikit menurun jika dibandingkan dengan
ovulasi yang bertujuan untuk mencegah SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per
kehamilan, dengan cara menghambat terjadinya 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit
ovulasi, mengentalkan lendir serviks dan menurun meskipun tidak terlalu sedikit
mencegahnya terjadi implantasi (Widyaningsih signifikan.Target global MDGs (Millenium
& Isfaizah, 2019). Jenis kontrasepsi hormonal Development Goals) ke-5 adalah menurunkan
terdiri dari Implant, Suntik KB, KB Pil. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per
Sedangkan metode kontrasepsi non hormonal 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
adalah berbagai macam atau metode untuk Mengacu pada kondisi saat ini, potensi untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara mencapai target MDGs ke-5 untuk menurunkan
mencegah sperma masuk kesaluran reproduksi AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja
wanita dan mencegah terjadinya implantasi keras dan sungguh-sungguh untuk
(Hayati et al., 2017). Metode ini dibagi 3 yaitu mencapainya (Sukmadinata, 2010).
Kontrasepsi Teknik yang terdiri dari sengama Menurut World Health Organization
Terputus (Coitus Interuptus), Metode Kalender (WHO), KB adalah suatu tindakan yang
dan MAL (Metode Amenorea Laktasi). membantu individu atau pasangan suami istri
Kontrasepsi Mekanik yang terdiri dari untuk mendapatkan kelahiran ynag diinginakn,
Kondom, Diafragma dan IUD ( Intra Uterin menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
Device) atau alat Kontrasepsi Dalam Rahim mengatur interval diantara kehamilan, dan
(ADR) . Kontrasepsi Strelisiasasi yang terdiri menentukan jumlah anak dalam keluarga, salah
dari Tuomi atau medis Operatif Wanita (MOW) stau program KB adalah penggunaan alat
dan Vasektomi atau Mdis Operation Pria Kontrasepsi (Wibowo et al., 2012).
(MOP) (Nisa et al., 2020). Keluarga Berencana merupakan suatu
Dalam upaya penyelenggaraan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
kesehatan, ibu dan anak merupakan anggota ideal melahirkan untuk mewujudkan keluarga
keluarga yang perlu mendapat prioritas. Oleh yang berkualitas. Keluarga Berencana memiliki

Syntax Health Sains: Vol. 3, No. 11 November 2022 3


Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani

peranan dalam menrunkan resiko kematian ibu efek sampingnya. 4 orang kurang mengetahui
melalui pencegahan kehamilan, menunda tentang jenis-jenis metode kontrasepsi hanya
kehamilan atau membatasi kehamilan. mengetahui tentang efek samping dari KB.
Pelayanan Keluarga Berencana merupakan Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
upaya pelayanan kesehatan preventif yang melakukan penelitian mengenai “Hubungan
dasar dan utama . Pengetahuan akseptor terhadap Pemilihan Alat
KB mempunyai peranan dalam Kontrasepsi di Wilayah desa Pamengkang
menurunkan resiko kematian ibu melalui Kabupaten Cirebon.”.
pencegahan kehamilan melaui pendewasaan
usia hamil, dan menjarangkan kehamilan atau Metode Penelitian
membatasi kehamilan bila anak dianggap sudah Penelitian ini menggunakan metode
cukup. Setiap wanita berhak untuk memperoleh penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
informasi dan mempunyai akses terhadap metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme. Meneliti pada populasi
metode KB yang mereka inginkan, meliputi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan
keefektifan, keamanan, keterjangkauan, dan sampel pada umumnya dilakukan secara
juga metode-metode pengendalian kehamilan random, pengumpulan data menggunakan
yang tidak bertentangan dengan hukum dan instrumen penelitian, analisis data bersifat
perundangan-undangan yang berlaku (Pinem, kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk
2009). menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Penelitian ini menggunakan random sampling
pada Polindes Pamengkang Mundu Kabupaten
yang dilakukan pada bulan April 2019 dengan
Cirebon..
membagikan kuesioner 10 responden di
wilayah Polindes Pamengkang, dari 10 Hasil dan Pembahasan
responden dengan cara didapatkan hasil: 6 Ibu A. Analisis Univariat.
yang tidak tahu mengenai jenis-jenis metode 1. Pengetahuan Akseptor
kontrasepsi, tidak tahu mengenai siapa saja Pengetahuan Akseptor dapat
yang dapat menggunakan kontrasepsi, beserta dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Akseptor
Variabel Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Mean Min-Max SD Mean Min-Max SD
Umur 16.33 15-18 0.802 16.33 15-17 0.661
Umur Menarch 11.13 9-14 1.196 11.60 9-14 1.567
Siklus Menstruasi 29.77 18-35 5.829 30,27 25-47 4.008
BB 48 35-60 7.139 61 40-63 5,500
TB 156,77 140-172 7,074 155,80 146-175 5,536
Indeks Masa 19.53 14-23 2.417 19,93 13-25 2,333
Tubuh

4 Syntax Health Sains Vol 3 No. 11 November 2022


Berdasarkan tabel diatas diketahui akseptor baik lebih banyak yaitu
bahwa dari 59 responden yang sebanyak 29 responden (49,2%)
diteliti, responden pada pengetahuan
dapat dilihat pada tabel dibawah
1) Pemilihan Alat Kontrasepsi ini :
berdasarkan Pekerjaan
Tabel 2. Distribusi FrekuensiResponden
Menurut Pemilihan Alat Kontrasepsi
Pemilihan
Persentase
Alat Frekuensi
(%)
Kontrasepsi
Kurang Baik 26 44,1
Cukup 11 18,6
Baik 22 37,3
Total 59 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui b) Pengetahuan Akseptor


bahwa dari 59 responden yang diteliti, Hasil penelitian menunjukan bahwa
responden pada pemilihan alat kontrasepsi sebagian besar responden 29 (49,2%) memiliki
kurang baik lebih banyak yaitu sebanyak 26 pengetahuan tentang kontrasepsi dengan
kategori baik. Faktor-faktor yang
responden (44,1%).
mempengaruhi seperti fackor pendidikan,
umur, dan pekerjaan.
B. Analisis Bivariat
Hal ini terjadi karena pendidikan sangat
Analisis bivariat adalah analisis yang
mempengaruhi bagaimana seseorang untuk
digunakan untuk mengetahui hubungan antara
bertindak dan mencari penyebab serta solusi
variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil
dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan
analisis beberapa variabel bebas dengan
lebih tinggi biasanya bertindak lebih rasional.
variabel terikat dapat dirinci pada table hasil uji
Oleh karena itu orang yang lebih berpendidikan
chi-square.
lebih mudah menerima gagasan baru.
a) Karakteristik Responden
Pengetahuan sangat erat hubunganya dengan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
pendidikan, karena akseptor dengan pendidikan
sebagian besar responden tersebut dapat
yang tinggi maka seseorang makin mudah
diketahui bahwa umur responden sebagian
menerima informasi dan semakin luas
besar berusia 20-35 tahun terdapat 38 orang
pengetahuan. Begitu juga dengan lingkungan
(64,4%). Usia mempengaruhi daya tangkap dan
pekerjaan dapat menjadikan seseorang
pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik
akan semakin berkembang pula daya tangkap
secara langsung maupun tidak langsung.
dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
Pengalaman yang dapat diperoleh dari rekan
diperoleh semakin membaik.
kerja dapat mempengaruhi pengetahuan
Dalam penelitian ini karakteristik yang
seseorang termasuk pengetahuan tentang
diukur adalah pendidikan terakhir responden
kontrasepsi suntik.
karena akan berpengaruh terhadap pengetahuan
Hal ini sejalan dengan pendapat (Fitriani
responden tentang kontrasepsi. Hasil penelitian
& Andriyani, 2015) yang menyatakan bahwa
menunjukan bahwa sebagian besar responden
seseorang yang mempunyai informasi lebih
18 (30,5%) lulusan sma/smk.
banyak akan mempunyai pengetahuan yang

How to cite: Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani (2022). Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap
Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Jurnal Health Sains, 3(12).
https://doi.org/
E-ISSN: 2722-5356
Published by: Ridwan Institute
Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani

lebuh luas. Informasi yang diperoleh dari harus menimbang berbagai faktor termasuk
beberapa sumber meningkatkan tingkat faktor status kesehatan, efek samping, besar
pengetahuan sesorang. Bila seseorang banyak keluarga yang diinginkan, kerjasama pasangan
memperoleh informasi maka ia cenderung dan budaya.
memiliki pengetahuan yang lebih luas dan lebih Hasil penelitian ini sesuai dengan
banyak. penelitian yang dilakukan Dian (2012) di BPS
Menurut asumsi peneliti, dari hasil Sri Hastuti Surabaya bahwa pemilihan alat
penelitian yang telah dilakukan bahwa masih kontrasepsi suntik tinggi, karena alat
ada ibu yang berpengetahuan kurang tentang kontrasepsi sendiri sangat sedikit efek
alat kontrasepsi suntik. Karena berdasarkan sampingnya dibandingkan dengan metode
hasil penelitian masih banyak ibu yang kontrasepsi lain dan dengan cara yang
pendidikannya mayoritas pendidikan sederhana yaitu penyuntikan yang dilakukan
menengah atas diperkirakan menjadi satu satu bulan dan tiga bulan sekali. Sehingga
penyebab, pendidikan yang tinggi akan peminat lebih tertarik memilih alat kontrasepsi
mempengaruhi seorang pribadi dalam suntik sebagai pilihan,disamping itu alat
berpendapat, berfikir dan bersikap disamping kontrasepsi suntik lebih diminati dikarenakan
itu pengetahuan ibu juga kurang diperkirakan tidak mengganggu aktifitas ibu dan metode
karena kurangnya informasi tentang alat kontrasepsi ini lebih nyaman digunakan dan
kontrasepsi, penyuluhan yang dilakukan bidan tidak mengganggu hubungan suami istri.
dimasyarakat serta kurangnya informasi yang Penelitian melibatkan 203 akseptor KB, dan
ada di media massa tentang alat kontrasepsi. 170 akseptor memilih alat kontrasepsi suntik
Hasil penelitian ini menyimpulkan sebagai alat untuk menjarangkan kehamilan,
bahwa pengetahuan akseptor di Polindes dari 170 akseptor terdapat 100 akseptor yang
Pamengkang, Cirebon jawa barat dalam memutuskan menggunakan alat kontrasepsi
kategori baik. suntik satu bulan dan 70 akseptor memilih
c) Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik menggunakan alat kontrasepsi suntik tiga
Pengetahuan berkaitan dengan pemilihan bulan. Tingginya akseptor yang lebih memilih
alat kontrasepsi. Dengan pengetahuan yang alat kontrasepsi suntik satu bulan dibandingkan
baik maka akan berpengaruh terhadap akseptor tiga bulan dikarenakan perubahan siklus
untuk dapat memilih alat kontrasepsi. Hasil menstruasi yang ditimbulkan dari KB suntik
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar satu bulan hanya sedikit dibandingkan tiga
responden pada pemilihan alat kontrasepsi bulan.
kurang baik lebih banyak yaitu sebanyak 26 Menurut asumsi peneliti, pemilihan alat
responden (44,1%). Maka dari pengetahuan kontrasepsi suntik lebih diminati sebagai
akseptor yang baik, akseptor dapat memilih alat pilihan untuk menjarangkan kehamilan
kontrasepsi yang baik untuk kondisi tubuhnya. disebabkan karena cara penggunaannya
Berdasarkan hasil penelitian pemilihan sederhana yaitu hanya melakukan penyuntikan,
alat kontrasepsi di polindes pamengkang yang dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain. Alat
memilih alat kontrasepsi suntik. Tingginya kontrasepsi suntik juga tingkat kegagalannya
minat pemakai alat kontrasepsi suntik sebagai sangat sedikit sehingga alat kontrasepsi suntik
pilihan untuk menjarangkan kehamilan, hal ini ini sangat diminati. Disamping itu alat
disebabkan karena aman, sederhana, efektif, kontrasepsi jenis suntik lebih nyaman
tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai digunakan tanpa harus dikonsumsi setiap hari
pasca persalinan. (pil), tidak mengganggu aktifitas (implant), dan
Menurut (Yustiana, 2015) penggunaan tidak mengganggu hubungan suami istri (IUD)
alat kontrasepsi suntik sangat tinggi disamping itu efek samping yang ditimbulkan
keefektifitasannya dan angka kegagalannya hanya sedikit.
sangat rendah dibandingkan dengan metode d) Hubungan Pengetahuan dan Pemilihan
kontrasepsi jenis lain, yang angka Hasil analisis penelitian menunjukan
kegagalannya hanya 0,1, yang artinya hanya nilai Pearson Chi-Square hitung sebesar 0,002,
sekitar satu yang akan menjadi hamil diantara maka dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak yang
sepuluh wanita yang menggunakan alat berarti ada hubungan pengetahuan akseptor
kontrasepsi suntik. Hal ini membuat injeksi terhadap pemilihan alat kontrasepsi, yang
salah satu yang paling efisien dari semua ditunjukan dengan banyaknya responden yang
kontrasepsi. Dalam memilih suatu metode, ibu memiliki pengetahuan baik untuk memilih alat

1092 Syntax Health Sains Vol 3 No. 11 November 2022


Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes
Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon
kontrasepsi. dengan cara bertanya atau konseling dengan
Hasil uji Chi-Square terdapat pengaruh bidan.
antara pengetahuan ibu terhadap alat
kontrasepsi suntik. Pengetahuan atau kognitif
BIBLIOGRAFI
merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (over
behavior), yang salah satu tindakannya untuk Anggraini, M. (2011). Pelayanan Keluarga
menjadi peserta KB. Penelitian ini sejalan Berencana. Yogyakarta. Rohima
dengan pendapat (Iswandari et al., 2016) bahwa Press.Google Scholar
pengetahuan mengenai pembatasan kelahiran
dan keluarga berencana (KB) merupakan aspek Fadhila, N. H., Widoyo, R., & Elytha, F.
penting kearah pemahaman tentang berbagai (2017). Unmed need keluarga
alat/cara kontrasepsi yang tersedia. berencana pada pasangan usia subur di
Selanjutnya, pengetahuan tersebut akan kecamatan padang barat tahun 2015.
berpengaruh kepada pemilihan alat/cara Jurnal Kesehatan Masyarakat
kontrasepsi yang tepat dan efektif. Pengetahuan
Andalas, 10(2), 151–156. Google
responden mengenai kontrasepsi diperoleh
dengan cara menanyakan semua jenis alat atau Scholar
cara kontrasepsi yang pernah didengar untuk
menunda atau menghindari terjadinya Fitriani, N. L., & Andriyani, S. (2015).
kehamilan dan kelahiran. Hubungan antara pengetahuan dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan sikap anak usia sekolah akhir (10-12
penelitian (Muhtaram, N.D.) yang melakukan Tahun) tentang makanan jajanan di
penelitian hubungan pengetahuan KB dengan SD Negeri II Tagog Apu Padalarang
pemilihan alat kontrasepsi di Kelurahan Kabupaten Bandung Barat tahun
Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota 2015. Jurnal Pendidikan
Semarang mendapatkan hasil bahwa Keperawatan Indonesia, 1(1), 7–26.
pengetahuan berhubungan signifikan dengan
Google Scholar
pemilihan alat kontrasepsi suntik.
Hayati, S., Maidartati, M., & Komar, S. N.
Kesimpulan
(2017). Hubungan Pengetahuan Ibu
Penelitian tentang hubungan
Tentang Metode Kontrasepsi Dengan
pengetahuam akseptor terhadap pemilihan alat
Pemilihan Kontrasepsi (Studi Kasus:
kontrasepsi di Polindes Pamengkang Puskesmas Majalaya). Jurnal
Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dapat Keperawatan BSI, 5(2). Google
disimpulkan sebagai berikut Scholar
Pengetahuan yang dimiliki akseptor di
polindes pamengkang cirebon tentang Iswandari, N. D., Handayani, L., & Asi, R.
pemilihan alat kontrasepsi dengan kategori baik (2016). Analisis Perilaku Akseptor
yaitu sebesar 29 responden (49,2%). Keluarga Berencana Terhadap Metode
Pemilihan alat kontrasepsi di polindes Kontrasepsi Jangka Panjang Di
pamengkang Cirebon tentang pemilihan alat Puskesmas Tewah. Dinamika
kontrasepsi dengan kategori kurang baik yaitu Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan
sebesar 26 responden (44,1%) Keperawatan, 7(2), 193–209. Google
Ada hubungan pengetahuan akseptor Scholar
terhadap pemilihan alat kontrasepsi di polindes
pamengkang kec. Mundu kab Cirebon Mas’ulani, I. (2019). Transformasi Budaya
berdasarkan nilai Pearson Chi-Square hitung Organisasi Antar Lintas Generasi Di
lebih kecil dari signifikan 0,05 (0,002 < 0,05),
Pt Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Untuk Mewujudkan World Class
Akseptor diharapkan untuk dapat meningkatan
Engineering Company. Universitas
pengetahuan tentang memilih alat kontrasepsi

Syntax Health Sains: Vol. 3, No. 11 November 2022 1093


Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani

Internasional Semen Indonesia. Google Scholar


Google Scholar
Wahyuni, T., & Hanna, R. A. (2017).
Muhtaram, A. (N.D.). Perspektif Muslim Hubungan antara Kadar Hemoglobin
Puritan Tentang Program Keluarga Ibu Hamil Trimester III dengan Berat
Berencana: Kasus Muslim Salafi Di K. Badan Janin di Puskesmas Trauma
Ecamatan Banyumanik Kota Center Samarinda. Jurnal Ilmu
Semarang. Google Scholar Kesehatan, 5(2), 137–143. Google
Scholar
Mulyani, N. S., & Rinawati, M. (2013).
Keluarga berencana dan alat Wibowo, C. D. T., Notoatmojo, H., &
kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Rohmani, A. (2012). Hubungan antara
Medika. Google Scholar status gizi dengan anemia pada remaja
putri di Sekolah Menengah Pertama
Nisa, I. C., Rohaeni, E., & Mardiani, N. Muhammadiyah 3 Semarang. Jurnal
(2020). Hubungan Pengetahuan Kedokteran Muhammadiyah, 1(2).
Akseptor Terhadap Pemilihan Alat Google Scholar
Kontrasepsi Suntik Di Polindes
Pamengkang Kecamatan Mundu Widyaningsih, A., & Isfaizah, I. (2019).
Kabupaten Cirebon. Jurnal Health Hubungan Kontrasepsi Hormonal
Sains, 1(3), 103–111. Google Scholar terhadap Tekanan Darah di Puskesmas
Leyangan Tahun 2018. Indonesian
Pinem, S. (2009). Kesehatan reproduksi Journal of Midwifery (IJM), 2(1).
dan kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Google Scholar
Media, 221–301. Google Scholar
Yustiana, S. (2015). Pengaruh Konseling
Sukmadinata, N. S. (2010). Pengembangan Kb Terhadap Minat Ibu Untuk Ber Kb
model pembelajaran terpadu berbasis Di Dusun Krisik, Desa Krisik,
budaya untuk meningkatkan apresiasi Kecamatan Gandusari Kabupaten
siswa terhadap budaya lokal. Blitar. Stikes Patria Husada
Cakrawala Pendidikan, 2, 81228. Blitar.Google Scholar

Copyright holder :
Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani (2022)

First publication right :


Jurnal Health Sains

This article is licensed under:

1094 Syntax Health Sains Vol 3 No. 11 November 2022


Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes
Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon

Syntax Health Sains: Vol. 3, No. 11 November 2022 1091

Anda mungkin juga menyukai