How to cite: Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani (2022). Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap
Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Jurnal Health Sains, 3(12).
https://doi.org/
E-ISSN: 2722-5356
Published by: Ridwan Institute
Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani
Keywords: ABSTRACT
Injection Contraceptives; Indonesia is a country with the largest population growth, occupying
Acceptor and Knowledge. the fourth position in the world after China, India and the United
States. The rate of population growth in a region is caused by
demographic factors, including birth rates and death rates. The
purpose of this study was to find out how knowledgeable acceptors
were about choosing contraceptives at the Pamengkang Polindes.
This study uses a quantitative research method which can be
interpreted as a research method based on the philosophy of
positivism. Examining certain populations or samples, sampling
techniques are generally carried out randomly, data collection uses
research instruments, data analysis is quantitative/statistical in
nature with the aim of testing the hypotheses that have been set. This
study used random sampling at the Pamengkang Mundu Polindes,
Cirebon Regency. The results of the research analysis show that the
calculated Pearson Chi-Square value is 0.002, so it can be concluded
that h0 is rejected, which means there is a relationship between the
actor's knowledge of the choice of contraceptives as indicated by the
number of respondents who have good knowledge in choosing
contraceptives. Research on the relationship between acceptors'
knowledge of the choice of contraceptives at the Pamengkang
Polindes, Mundu District, Cirebon Regency can be concluded as
follows: (1) The knowledge possessed by acceptors at the
Pamengkang Polindes Cirebon regarding the selection of
contraceptives is in the good category, namely 29 respondents
(49.2%). (2) The choice of contraceptives at the Pamengkang
Polindes Cirebon regarding the selection of contraceptives was in
the unfavorable category, namely 26 respondents (44.1%) (3) There
was a relationship between acceptors' knowledge about the selection
of contraceptives at the Pamengkang Polindes, kec. Based on the
Pearson Chi-Square value, Mundu District, Cirebon Regency, it is
significantly less than 0.05 (0.002 <0.05). The results of this study
suggest: (1.) For questioners at the Pamengkang polindes it is hoped
that acceptors can increase their knowledge about choosing
contraceptives by asking questions or counseling with midwives. (2.)
Furthermore, researchers as material considerations to examine
factors that are more complex in their influence on the selection of
contraceptives.
peranan dalam menrunkan resiko kematian ibu efek sampingnya. 4 orang kurang mengetahui
melalui pencegahan kehamilan, menunda tentang jenis-jenis metode kontrasepsi hanya
kehamilan atau membatasi kehamilan. mengetahui tentang efek samping dari KB.
Pelayanan Keluarga Berencana merupakan Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
upaya pelayanan kesehatan preventif yang melakukan penelitian mengenai “Hubungan
dasar dan utama . Pengetahuan akseptor terhadap Pemilihan Alat
KB mempunyai peranan dalam Kontrasepsi di Wilayah desa Pamengkang
menurunkan resiko kematian ibu melalui Kabupaten Cirebon.”.
pencegahan kehamilan melaui pendewasaan
usia hamil, dan menjarangkan kehamilan atau Metode Penelitian
membatasi kehamilan bila anak dianggap sudah Penelitian ini menggunakan metode
cukup. Setiap wanita berhak untuk memperoleh penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
informasi dan mempunyai akses terhadap metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme. Meneliti pada populasi
metode KB yang mereka inginkan, meliputi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan
keefektifan, keamanan, keterjangkauan, dan sampel pada umumnya dilakukan secara
juga metode-metode pengendalian kehamilan random, pengumpulan data menggunakan
yang tidak bertentangan dengan hukum dan instrumen penelitian, analisis data bersifat
perundangan-undangan yang berlaku (Pinem, kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk
2009). menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Penelitian ini menggunakan random sampling
pada Polindes Pamengkang Mundu Kabupaten
yang dilakukan pada bulan April 2019 dengan
Cirebon..
membagikan kuesioner 10 responden di
wilayah Polindes Pamengkang, dari 10 Hasil dan Pembahasan
responden dengan cara didapatkan hasil: 6 Ibu A. Analisis Univariat.
yang tidak tahu mengenai jenis-jenis metode 1. Pengetahuan Akseptor
kontrasepsi, tidak tahu mengenai siapa saja Pengetahuan Akseptor dapat
yang dapat menggunakan kontrasepsi, beserta dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Akseptor
Variabel Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Mean Min-Max SD Mean Min-Max SD
Umur 16.33 15-18 0.802 16.33 15-17 0.661
Umur Menarch 11.13 9-14 1.196 11.60 9-14 1.567
Siklus Menstruasi 29.77 18-35 5.829 30,27 25-47 4.008
BB 48 35-60 7.139 61 40-63 5,500
TB 156,77 140-172 7,074 155,80 146-175 5,536
Indeks Masa 19.53 14-23 2.417 19,93 13-25 2,333
Tubuh
How to cite: Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani (2022). Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap
Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di Polindes Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Jurnal Health Sains, 3(12).
https://doi.org/
E-ISSN: 2722-5356
Published by: Ridwan Institute
Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani
lebuh luas. Informasi yang diperoleh dari harus menimbang berbagai faktor termasuk
beberapa sumber meningkatkan tingkat faktor status kesehatan, efek samping, besar
pengetahuan sesorang. Bila seseorang banyak keluarga yang diinginkan, kerjasama pasangan
memperoleh informasi maka ia cenderung dan budaya.
memiliki pengetahuan yang lebih luas dan lebih Hasil penelitian ini sesuai dengan
banyak. penelitian yang dilakukan Dian (2012) di BPS
Menurut asumsi peneliti, dari hasil Sri Hastuti Surabaya bahwa pemilihan alat
penelitian yang telah dilakukan bahwa masih kontrasepsi suntik tinggi, karena alat
ada ibu yang berpengetahuan kurang tentang kontrasepsi sendiri sangat sedikit efek
alat kontrasepsi suntik. Karena berdasarkan sampingnya dibandingkan dengan metode
hasil penelitian masih banyak ibu yang kontrasepsi lain dan dengan cara yang
pendidikannya mayoritas pendidikan sederhana yaitu penyuntikan yang dilakukan
menengah atas diperkirakan menjadi satu satu bulan dan tiga bulan sekali. Sehingga
penyebab, pendidikan yang tinggi akan peminat lebih tertarik memilih alat kontrasepsi
mempengaruhi seorang pribadi dalam suntik sebagai pilihan,disamping itu alat
berpendapat, berfikir dan bersikap disamping kontrasepsi suntik lebih diminati dikarenakan
itu pengetahuan ibu juga kurang diperkirakan tidak mengganggu aktifitas ibu dan metode
karena kurangnya informasi tentang alat kontrasepsi ini lebih nyaman digunakan dan
kontrasepsi, penyuluhan yang dilakukan bidan tidak mengganggu hubungan suami istri.
dimasyarakat serta kurangnya informasi yang Penelitian melibatkan 203 akseptor KB, dan
ada di media massa tentang alat kontrasepsi. 170 akseptor memilih alat kontrasepsi suntik
Hasil penelitian ini menyimpulkan sebagai alat untuk menjarangkan kehamilan,
bahwa pengetahuan akseptor di Polindes dari 170 akseptor terdapat 100 akseptor yang
Pamengkang, Cirebon jawa barat dalam memutuskan menggunakan alat kontrasepsi
kategori baik. suntik satu bulan dan 70 akseptor memilih
c) Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik menggunakan alat kontrasepsi suntik tiga
Pengetahuan berkaitan dengan pemilihan bulan. Tingginya akseptor yang lebih memilih
alat kontrasepsi. Dengan pengetahuan yang alat kontrasepsi suntik satu bulan dibandingkan
baik maka akan berpengaruh terhadap akseptor tiga bulan dikarenakan perubahan siklus
untuk dapat memilih alat kontrasepsi. Hasil menstruasi yang ditimbulkan dari KB suntik
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar satu bulan hanya sedikit dibandingkan tiga
responden pada pemilihan alat kontrasepsi bulan.
kurang baik lebih banyak yaitu sebanyak 26 Menurut asumsi peneliti, pemilihan alat
responden (44,1%). Maka dari pengetahuan kontrasepsi suntik lebih diminati sebagai
akseptor yang baik, akseptor dapat memilih alat pilihan untuk menjarangkan kehamilan
kontrasepsi yang baik untuk kondisi tubuhnya. disebabkan karena cara penggunaannya
Berdasarkan hasil penelitian pemilihan sederhana yaitu hanya melakukan penyuntikan,
alat kontrasepsi di polindes pamengkang yang dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain. Alat
memilih alat kontrasepsi suntik. Tingginya kontrasepsi suntik juga tingkat kegagalannya
minat pemakai alat kontrasepsi suntik sebagai sangat sedikit sehingga alat kontrasepsi suntik
pilihan untuk menjarangkan kehamilan, hal ini ini sangat diminati. Disamping itu alat
disebabkan karena aman, sederhana, efektif, kontrasepsi jenis suntik lebih nyaman
tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai digunakan tanpa harus dikonsumsi setiap hari
pasca persalinan. (pil), tidak mengganggu aktifitas (implant), dan
Menurut (Yustiana, 2015) penggunaan tidak mengganggu hubungan suami istri (IUD)
alat kontrasepsi suntik sangat tinggi disamping itu efek samping yang ditimbulkan
keefektifitasannya dan angka kegagalannya hanya sedikit.
sangat rendah dibandingkan dengan metode d) Hubungan Pengetahuan dan Pemilihan
kontrasepsi jenis lain, yang angka Hasil analisis penelitian menunjukan
kegagalannya hanya 0,1, yang artinya hanya nilai Pearson Chi-Square hitung sebesar 0,002,
sekitar satu yang akan menjadi hamil diantara maka dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak yang
sepuluh wanita yang menggunakan alat berarti ada hubungan pengetahuan akseptor
kontrasepsi suntik. Hal ini membuat injeksi terhadap pemilihan alat kontrasepsi, yang
salah satu yang paling efisien dari semua ditunjukan dengan banyaknya responden yang
kontrasepsi. Dalam memilih suatu metode, ibu memiliki pengetahuan baik untuk memilih alat
Copyright holder :
Ika Choirin Nisa, Ela Rohaeni, Norma Mardiani (2022)