Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 2, No.

2, September 2016

Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KB OLEH PETUGAS
LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB) TERHADAP
IBU DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG (MKJP) DI KELURAHAN
BELAWAN BAHAGIA
TAHUN 2015

Destyna Yohana Gultom


Prodi D-III Kebidanan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: destynayohana2@gmail.com

ABSTRAK

Hasil pelaksanaan sub sistem pencatatan dan pelaporan BKKBN bulan Juni 2012 bahwa Peserta KB
Baru secara Nasional sampai dengan bulan Juni 2012 sebanyak 4.587.909 peserta. Apabila dilihat dari
persentasenya adalahpeserta IUD 7,76%, peserta MOW 1,52%,peserta MOP 0,31%,peserta Kondom
7,05%, peserta Implant 9,46%,peserta suntikan 47,65%, dan peserta Pil 26,25%.(BKKBN,
2012).Jenispenelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional survey. Penelitian
dilaksanakan di Belawan Bahagia. Populasi adalah seluruh akseptor KB sebanyak 1245 dengan besar
sampel 166 yang diambil secara sistematic random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan
analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square, dan analisis multivariate dengan uji regresi logistic
ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran materi konseling mayoritas baik sebanyak 108
orang (65,1%), media konseling mayoritas baik sebanyak 98 (59,0%) dan metode konseling mayoritas
tepat sebanyak 106 (63,9%). Hasil penelitian hubungan dimana materi konseling p=0.000 < 0.005,
media konseling p=0.000 <0.005, metode konseling p=0.000 < 0.005 berhubungan dengan
menggunakan metode MKJP. Hasil penelitian pengaruh yaitu dimana ada pengaruh (materi, media
danmetode) pemberian konseling oleh PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) terhadap ibu
dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dengan hasil uji memiliki nilai p <
0.25.Kepada PLKB di Kelurahan Belawan Bahagia sebaiknya dalam memberikan konseling harus
memperhatikan materi dan media penyuluhan yang tepat dengan cara penggunaan media yang menarik
dan metode yang tepat, agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan diterima akseptor KB.

Kata kunci: Ibu; KB; Konseling; Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.

PENDAHULUAN di dunia yaitu sebanyak 237,64 juta jiwa


setelah China sebanyak 1,343 milyar jiwa,
Indonesia merupakan Negara yang India 1,205 milyar jiwa dan Amerika Serikat
memiliki jumlah penduduk nomor empat sebanyak 467,16 juta jiwa (Statistik, 2013).
tertinggi di dunia pada tahun 2005 setelah Pertumbuhan penduduk Indonesia
China, India dan Amerika Serikat. Dimana melebihi proyeksi nasional, berdasarkan
jumlah penduduk di China sebanyak 1,306 sensus penduduk tahun 2010 sebesar 237,6
milyar jiwa, penduduk di India sebanyak 1, juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk
068 milyar jiwa, penduduk di Amerika (LPP) 1,49 per tahun. Jika LPP tidak ditekan
sebanyak 295 juta jiwa dan Indonesia maka jumlah penduduk di Indonesia pada
sebanyak 237,6 juta jiwa (Anggraini, 2012). tahun 2045 menjadi sekitar menjadi 450 juta
Pada tahun 2013, Indonesia masih menempati jiwa, hal ini berarti satu dari 20 penduduk
urutan ke empat jumlah penduduk terbanyak dunia adalah orang Indonesia. Untuk itu
63
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

diperlukan upaya dan angka konkrit guna Kondom 35 orang, suntik 404 orang dan pil
menurunkan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 568 orang. Dari data tersebut
melalui berbagai program baik dari aspek akseptor KB aktif lebih dominan
kualitas maupun kuantitas (Kementrian menggunakan alat kontrasepsi non-MKJP.
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Data peserta KB baru MJKP Belawan
2013). sebanyak 14.31 persen.
Pengendalian jumlah penduduk melalui Berdasarkan survei awal yang dilakukan
program KB merupakan suatu upaya agar di Desa Belawan Bahagia maka penulis
pertumbuhan penduduk dapat terkendali. tertarik untuk melakukan penelitin yang
Upaya tersebut sebagai langkah strategis berjudul “Pengaruh pemberian konseling KB
dalam mewujudkan visi BKKBN yaitu oleh petugas lapangan keluarga berencana
penduduk tumbuh seimbang pada tahun 2015 (PLKB) terhadap ibu dalam pemilihan
dan misinya mewujudkan pembangunan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
penduduk yang berwawasan kependudukan di Kelurahan Belawan Bahagia.
dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera. (Anggraini, 2012). METODE
Badan kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) sedang Jenis penelitian ini menggunakan
menerapkan kontrasepsi jangka panjang rancangan kuantitatif dengan pendekatan
(MKJP) yang dinilai jauh lebih efektif dalam cross sectional survey yaitu peneliti ingin
menekan angka kelahiran yang menjadi melihat pengaruh variabel independen
unggulan dalam mendukung program kelurga konseling KB terhadap variabel dependen
berencana. pemilihan metode kontrasepsi jangka
Metode kontrasepsi jangka panjang panjang. Penelitian ini dilakukan di
(MKJP) adalah kontrasepsi yang dapat Kelurahan Belawan Bahagia.penelitian
dipakai dalam jangka waktu lama, lebih dari dilaksanakan mulai bulan Maret - Juli 2015.
dua tahun, efektif dan efisien untuk tujuan Populasi dalam penelitian ini adalah
menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun semua peserta KB aktif yang bertempat
atau untuk mengakhiri kehamilan pada tinggal di Kelurahan Belawan Bahagia
pasangan yang tidak mengingini tambah anak Kecamatan Medan Belawan Kota Madya
lagi. Yang merupakan kontrasepsi jangka Medan dengan jumlah populasi dalam
panjang adalah kontrasepsi mantap pria dan penelitian ini adalah 1245 orang.
wanita, implant dan intra uterine device Sampel yang digunakan dalam
(IUD) (Anggraini, 2012). penelitian ini adalah seorang wanita yang
Rendahnya pemakaian MKJP sudah menikah dan menggunakan alat
dikalangan wanita pernah kawin di Indonesia kontrasepsi serta sudah memiliki anak
disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor minimal 1 orang. Pengambilan sampel
program yang berkaitan dengan kualitas dengan metode systematic random sampling
pelayanan dan lingkungan, faktor dari tenaga sehingga didapat jumlah sampel sebanyak166
kesehatan yang tidak melakukan konseling sampel.
terhadap pengguna pertama pemakaian alat
kontrasepsi sehingga pengguna hanya Metode Analisa Data
memakai alat kontrasepsi yang diketahuinya Metode analisis data dalam penelitian ini
dari teman atau tetangga (SDKI, 2012). mencakup:
Berdasarkan survey awal yang dilakukan a. Analisis univariat dilakukan untuk
tanggal 18 Februari 2014 di dapat data dari mendapatkan gambaran tentang
PLKB desa Belawan Bahagia Kecamatan distribusi frekuensi masing-masing
Medan Belawan bahwa jumlah PUS adalah variabel independen yang meliputi
1794 orang dan peserta KB aktif adalah 1315 materi konseling, media konseling,
orang. Dari 1315 peserta KB aktif dapat metode konselingdengan variabel
dilihat pengguna IUD 60 orang, MOW 62 dependen yaitu pemilihan metode
orang, MOP 35 orang, implan 151 orang, kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
64
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

b. Analisis bivariat digunakan untuk variabel independen yang mana dominan


melihat sejauh mana hubungan variabel berpengaruh terhadap variable dependen
independen yaitu materi konseling, dengan menggunakan multiple regresi
media konseling, metode logistic. Variabel yang akan dimasukkan
c. Konseling, dengan variabel dependen ke dalam analisis
yaitu pemilihan metode kontrasepsi f. logistik berganda adalah variabel yang
jangka panjang.Analisis bivariat pada analisis bivariat mempunyai nilai p
menggunakan uji chi square pada taraf <0,25 ini merupakan syarat untuk masuk
kepercayaan 95%. Uji Chi-Sguare kedalam model pengujian multivariat.
digunakan untuk memilih variabel Variabel yang signifikan selanjutnya
sebagai kandidat yang mempunyai nilai diuji kembali dengan uji regresi logistik
signiikan < 0,05 masuk sebagai model berganda.
dalam
d. Regresi logistik berganda (multiple HASIL DAN PEMBAHASAN
regresi logistic).
e. Analisis multivariate adalah untuk Berdasarkan hasil penelitian yang
melihat pengaruh antara variable dilakukan di Kelurahan Belawan Bahagia,
independen yaitu materi konseling, hasil penelitian yang diperoleh dari masing-
media konseling, metode masingresponden yang distribusikan dalam
konselingdengan variabel dependen bentuk tabel distribusi sebagai berikut.
yaitu pemilihan metode kontrasepsi
jangka panjang, sehingga diketahui

Tabel 1.Tabulasi Silang Hubungan Antara Materi Konseling terhadap Ibu dalam Pemilihan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kelurahan Belawan Bahagia Tahun 2014
Pemilihan KB
Materi TidakMenggu Menggunakan Total 95%CI
No n-akan MKJP MKJP p OR
Konseling
n % n % n % Lower Upper
1 Kurang
42 72.4 16 27.6 58 100
Baik
0,00 17.625 7.886 39.392
2 Baik 14 13.0 94 87.0 108 100
Total 56 33.7 110 66.3 166
Berdasarkan di atas dapat dilihat bahwa terhadap ibu dalam pemilihan metode
pemberian materi konseling yang baik kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
mayoritas akan menggunakan metode Penelitian ini juga menunjukkan nilai odds
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebanyak ratio sebesar 17.625 yang artinya materi
94 responden (87.0%). Berdasarkan hasil uji konseling yang berisiko mempunyai peluang
chisquare diperoleh nilai p value< 0,00 yang 17.625 untuk pemilihan alat kontrasepsi
artinya ada hubunganantara materi konseling jangka panjang (MKJP).

Tabel 2. Tabulasi Silang Hubungan Antara Metode Konseling terhadap Ibu dalam Pemilihan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kelurahan Belawan Bahagia Tahun 2014
Pemilihan KB
Metode TidakMenggu Menggunakan Total 95%CI
No n-akan MKJP MKJP p OR
Konseling
n % n % n % Lower Upper
1
Tidak
32 53.3 28 46.7 68 100
Tepat
0,00 3.905 1.976 7.717
2 Tepat 24 22.6 82 77.3 98 100
Total 56 33.7 110 66.3 166
Berdasarkan table di atas dapat dilihat baik mayoritas yang akan menggunakan
bahwa pemberian metode konseling yang metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
65
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

sebanyak 82 responden (77.3%). Berdasarkan terjadi.Materi penyuluhan dapat berbentuk


hasil uji chisquare diperoleh nilai p value< pengalaman misalnya pengalaman bidan
0,00 yang artinya ada hubunganantara yang sukses mengembangkan komoditas
metode konseling terhadap ibu dalam tertentu, hasil pengujian/hasil penelitian,
pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang keterangan atau kebijakan yang dikeluarkan
(MKJP). Penelitian ini juga menunjukkan pemerintah. Materi penyuluhan dibuat untuk
nilai odds ratio sebesar 3.905 yang artinya memenuhi kebutuhan dan kepentingan ibu
metode konseling yang berisiko mempunyai dengan memperhatikan topik yang sesuai
peluang 3.905 untuk ibu dalam pemilihan dengan kontrasepsi jangka panjang. Karena
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). itu materi penyuluhan kontrasepsi yang akan
Setelah dilakukan analisis bivariat, yaitu disampaikan kepada ibu tersebut harus
untuk mengetahui pengaruh antara masing- diverifikasi terlebih dahulu oleh PLKB.
masing variabel independen dengan Materi penyuluhan yang disampaikan
pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang oleh PLKB harus jelas dan disesuaikan
maka selanjutnya dilakukan analisis dengan tingkat pemahaman dari akseptor KB
multivariat untuk mengetahui variabel yang dengan menggunakan bahasa yang sederhana
paling dominan berhubungan dengan agar materi penyuluhan yang diterima dapat
pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dimengerti dan dipahami oleh akseptor KB
yang menggunakan Uji Regresi Logistik. sehingga akseptor KB tidak ragu untuk
Berikut ini adalah hasil pengujian mempergunakan dan menetapkan pilihan
untukmenyeleksi variabel yang masuk dalam kontrasepsi jangka panjang yang pada
model regresi logistic pada tingkat akhirnya untuk meningkatkan pemakaian
kepercayaan 95%. kontrasepsi jangka panjang.
Hasil dari analisis multivariate dengan Berdasarkan keterangan responden
menggunakan logistik berganda maka penyebab mereka tidak menggunakan metode
terdapat pengaruhmateri, media dan metode kontrasepsi MKJP dikarenakan banyaknya
konseling terhadap pemilihan MKJP dengan mitos-mitos yang beredar dimasyarakat
hasil uji memiliki nilaip < 0.25, maka bahwa kontrasepsi IUD dapat lepas dengan
variabel yang paling dominan berpengaruh sendirinya, dapat berpindah tempat, bahkan
terhadap pemilihan MKJP adalah variabel bisa sampai ke jantung, tingkat kegagalan
materi konseling (p = 0,000; OR = .739) yang IUD yang tinggi sehingga dapat
artinya materi konseling yang kurang baik menyebabkan kehamilan, PUS malu jika
mempunyai peluang berisiko .739 kali lebih harus membuka bagian yang paling sensitive
besar tidak menggunakan MKJP dibanding dari tubuhnya apalagi mayoritas PUS
dengan materi konseling yang baik. Jadi beragama Islam sehingga mereka merasa
dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa ibu tidak nyaman jika harus membuka aurat .
menggunakan MKJP di Kelurahan Belawan Faktor lainya adalah masih sedikitnya aseptor
Bahagia akan meningkat jauh lebih baik kontrasepsi IUD sehingga PUS tidak
apabila terjadi peningkatan pemberian materi memiliki informasi mengenai kelebihan
yang baik dari PLKB. kontrasepsi IUD. Mereka juga tidak berniat di
Materi penyuluhan konseling yang sebabkan karna mereka tidak tahu tentang
diterima oleh akseptor KB akan berpengaruh metode kontrasepsi IUD karena selama ini
terhadap pengetahuan ibu, dengan materi sumber informasi mereka adalah teman
yang efektif yang diperolehnya, akan ataupun masyarakat di mana PUS tinggal.
berusaha untuk lebih mengetahui tentang Kontrasepsi MKJP Implan mitos yang
kontrasepsi jangka panjang dan lebih tersebar dimasyarakat mengatakan bahwa
berupaya mencari informasi tentang jenis dan implan tersebut akan berpindah tempat serta
manfaat setiap kontrasepsi.Materi akan ibu tidak akan bisa bekerja keras karena
membuat seseorang ingin lebih mengetahui implan tersebut akan berpindah tempat
lebih banyak hal yang diperlukan dan lebih kemana-mana. Banyak PUS yang tidak
tanggap terhadap informasi serta peka mendapat izin dari suami dalam memilih
melihat perubahan-perubahan yang kontrasepsi MKJP disebabkan karena adanya
66
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

rumor atau informasi yang salah mengenai konseling harus lebih memperhatikan
metode kontrasepsi MKJP dimana salah materi penyuluhan yang tepat dan
satunya adalah karena MKJP, seperti metode yang tepat, Kepada ibu PUS
kontrasepsi IUD dapat menggangu hubungan sebaiknya lebih banyak mencari
suami istri sehingga banyak suami yang tidak informasi tentang KB dengan aktif
memberikan izin pada istri untuk mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang
menggunakan metode kontrasepsi IUD. diberikan oleh tenaga kesehatan terkait
Biaya juga berpengaruh terhadap dengan informasi tentang penggunaan
kesuksesan program penggunaan MKJP. alat kontrasepsi sehingga rumor dan
Akseptor yang ingin menggunkana MKJP mitos-mitos tentang metode kontrasepsi
masih harus mengeluarkan biaya dan tidak jangka panjang dapat diketahui
ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan kebenarannya.
untuk biaya persalinan pemerintah 2. Bagi BKKBN sebaiknya akseptor yang
mempunyai anggaran. Hal ini justru ingin menggunakan metode KB Jangka
menimbulkan pemikiran di masyarakat panjang dibebaskan dari biaya apapun,
bahwa pemerintah membayar masyarakat serta perlu adanya role model yang
untuk melahirkan sedangkan untuk dilibatkan baik dalam penyuluhan serta
menjarangkan atau menghentikan kehamilan konseling KB dari pihak kesehatan
masyarakat harus mengeluarkan uang, jadi maupun pemerintah serta tokoh
lebih baik punya anak banyak dari pada masyarakat.
memakai KB. 3. Bagi peneliti yang akan datang yang
Untuk itu perlunya pemerintah membuat berminat mengambil penelitian tentang
program yang saling mendukung antara satu bimbingan konseling dalam pemilihan
dengan yang lain sehingga tidak adanya KB MKJP ada baiknya untuk
kesenjangan sehingga setiap program yang melanjutkan penelitian ini dengan
ada bisa berjalan dengan baik dan sukses faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan bimbingan konseling dalam
KESIMPULAN pemilihan KB MKJP agar penelitian ini
menjadi lebih baik lagi.
1. Pemberian materi konseling yang baik
oleh PLKB kepada ibu dapat DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi responden dalam
menggunakan metode kontrasepsi Anggraini Yetty. (2012). Pelayanan
jangka panjang (MKJP)di Kelurahan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Belawan Bahagia Tahun 2014, dengan Rohima Press.
alasan materi yang disampaikan BKKBN. (2012). Laporan Akuntabilitas
disesuaikan dengan tingkat pemahaman Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta:
akseptor KB sehingga menambah Badan Kependudukan dan Keluarga
pengetahuan ibu dan memperbaiki cara Berencana Nasional.
pandang ibu tentang kontrasepsi jangka Kementerian Koordinator Bidang
panjang. Kesejahteraan Rakyat. (2013). Penduduk
2. Penggunaan metode konseling yang Indonesia Jadi 240 Juta Jiwa, diakses
tepat oleh PLKB kepada ibu dapat tanggal 8 Februari 2014.
mempengaruhi responden dalam Siswanto Agus Wilopo. (2010). Hubungan
menggunakan metode kontrasepsi Persepsi Klien Tentang Konseling
jangka panjang (MKJP)di Kelurahan Keluarga Berencana dengan Pemakaian
Belawan Bahagia Tahun 2014 Metode Kontrasepsi IUD dan Implant,
Tesis. Yogyakarta: UGM.
SARAN Statistik PTKPT. (2013). Jumlah Penduduk
di Seluruh Dunia Tahun 2001, diakses
1. Kepada PLKB di Kelurahan Belawan tanggal 20 Juni 2014.
Bahagia sebaiknya dalam memberikan
67

Anda mungkin juga menyukai