1. Anda akan mendapatkan 3 (tiga) artikel jurnal. Dari artikel tersebut, buatlah Critical Appraisal
Table atau tabel untuk mengkritisi tiap-tiap komponen artikel ilmiah. Sesuaikan dengan jenis
artikel yang Anda dapat.
Artikel 1
Judul Maternal Depression and Suicide at Immediate Prenatal and Early
Postpartum Periods and Psychosocial Risk Factors
Abstrak Banyak penelitian yang telah meneliti mengenai depresi pada
seorang ibu. Namun, ternyata masih belum banyak penelitian
mengenai bunuh diri pada ibu. Tujuan penelitian pada artikel ini
adalah untuk memperkaya literatur dalam bahasan bunuh diri pada
seorang ibu. Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa depresi pada
wanita mengalami penurunan dan namun terjadi kenaikan terhadap
keinginan bunuh diri pada pasca persalinan.Saat masa kehamilan,
kepuasan pernikahan menghindarkan perempuan dari depresi dan
pengalaman keguguran serta harga diri akan meningkatkan resiko
depresi. Sementara pada masa pasca melahirkan, kepuasan
pernikahan, hubungan dengan mertua, dan pengalaman pertama
menjadi ibu menjadi faktor pencegah depresi. Untuk melancarkan
penelitian ini, peneliti merekrut sebanyak 231 perempuan China yang
akan menjalani persalinan di rumah sakit Tiongkok.
Metode Penelitian Subjek :Penelitian ini menggunakan partisipan perempuan sebanyak
270 orang yang sedang mengandung dan akan menjalani proses
persalinan. Pemilihan subjek tersebut juga telah disesuaikan dengan
kriteria yang ada. Namun, hanya 231 orang yang mengikuti penelitian
ini hingga akhir.
Instrumen : terdapat 6 instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini. Yaitu, demographic questionnaire, Edinburgh Postnatal
Depression Scale (EPDS), Rosenberg Self-Esteem Test (RSET), Live
Events Scale for Pregnant Woman (LESPW), Pregnancy Pressure Scale
(PPS), dan Social Support Scale (SSS).
Prosedur : Sebelum proses persalinan subjek diminta untuk mengisi
kuesioner sosio-demografi, EPDS, RSET, LESPW, PPS, dan SSS.
Tugas Individu Academic Writing Skills (AWS) Menengah 2024
Kekurangan Peserta yang bersedia untuk menjadi partisipan pada penelitian ini
mungkin memiliki tingkat depresi yang relatif lebih rendah, sehingga
hasilnya mungkin tidak sesuai dengan kenyataan.
Depresi ibu pada penelitian ini hanya dinilai dengan EPDS, ide bunuh
diri hanya dievaluasi dengan item ke-10 EPDS tanpa wawancara
terstruktur formal.
Penelitian ini tidak diikuti jangka waktu yang lebih lama dari
kehamilan postpartum.
Kelebihan Penelitian ini menemukan beberapa hasil, yaitu :
Penelitian ini termasuk penelitian pertama yang membahas
mengenai keinginan bunuh diri pada seorang ibu setelah melahirkan.
Sehingga penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian
berikutnya yang serupa.
Tidak hanya terfokus pada bahasan keinginan bunuh diri saja , tetapi
penelitian ini juga dapat menambahkan beberapa faktor lain yang
berkaitan dengan fokus utama. Sehingga hasil yang terungkap sangat
kaya.
Kebahasan dalam artikel ini sangat diperhatikan, sehingga pembaca
menjadi mudah untuk memahami isi dari artikel.
Tugas Individu Academic Writing Skills (AWS) Menengah 2024
Artikel 2
Judul Post-partum depression, anxiety and marital satisfaction: A
perspective from Southeastern Nigeria
Abstrak Penelitian pada artikel ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi
depresi pasca melahirkan dan kecemasan serta hubungannya
dengan kepuasan pernikahan pada perempuan di Nigeria. Subjek
penelitian adalah 309 perempuan (usia 20-46 tahun) telah
melahirkan (masa menyusui) di Enugu, Nigeria. Dalam pengumpulan
data, studi cross-sectional digunakan dengan menyebar kuesioner
sosio demografis, skala kecemasan, dan skala depresi. Hasil yang
didapat dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara depresi,
kecemasan pasca melahirkan (masa menyusui), dan kepuasan
pernikahan.Dengan prevalensi sebesar 31,1% untuk kecemasan
pasca melahirkan, 33,3% untuk depresi pasca melahirkan, dan
kepuasan pernikahan sebesar 39,5%. Deteksi dan diagnosis awal
Tugas Individu Academic Writing Skills (AWS) Menengah 2024
Artikel 3
Judul First-Time Mothers' Expectations and Experiences of Postnatal Care
in England
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perempuan di Inggris yang
tidak puas dengan perawatan pasca kelahiran. Hanya sedikit literatur
yang membahas mengenai ekspektasi ibu yang baru pertama kali
melahirkan dan bagaimana ekspektasi ini berhubungan dengan
pengalaman dan penilaian mereka pada perawatan ini. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif longitudinal dengan
melibatkan sebanyak 32 perempuan yang pertama kali menjadi ibu
(pertama kali melahirkan). Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara semi terstruktur saat kehamilan dan setelah 2 sampai 3
Tugas Individu Academic Writing Skills (AWS) Menengah 2024
2. Tulislah esai akademik di satu topik riset yang mirip dengan paper yang Anda dapat dari soal
no 1!
Perbedaan Mental Well-being Antara Ibu dengan Kelahiran Normal dan Kelahiran Prematur di
Indonesia
Mengandung dan melahirkan merupakan salah satu kodrat menjadi seorang perempuan.
Menunggu kelahiran buah hati menjadi momen paling ditunggu sekaligus menjadi momen
menegangkan. Nyawa pun dipertaruhkan demi sebuah kehidupan baru. Menjadi kebahagiaan
tersendiri jika seorang ibu melahirkan secara normal atau tepat pada waktunya. Tetapi tidak
sedikit juga seorang ibu ditakdirkan untuk melahirkan secara prematur. Kelahiran prematur
adalah kelahiran sebelum usia kandungan 37 minggu (Quinn dkk., 2016; WHO, 2023). Prevalensi
kekahiran prematur di dunia meningkat dari 7,5% (2 juta kelahiran) menjadi 8,6% (2,2 juta
kelahiran) (Rachmantiawan & Rodiani, 2022). Sementara itu prevalensi kelahiran prematur di
Indonesia sendiri sebesar 10% yaitu sebanyak 657.700 kasus, sehingga menjadikan Indonesia
berada di peringkat ke 5 dengan kelahiran prematur terbanyak di dunia (Kemenkes RI, 2023;
WHO, 2023). Kelahiran prematur dapat dikatakan sangat berisiko bagi bayi itu sendiri. Kematian
bayi prematur sangat tinggi yaitu sekitar 80% dan diperkirakan sekitar 10% bayi yang berhasil
bertahan memiliki komplikasi jangka panjang (Rachmantiawan & Rodiani, 2022). Tak hanya
berisiko pada sang bayi, namun kelahiran prematur juga berisiko bagi sang ibu.
Ibu dengan kelahiran prematur berpotensi mengalami peningkatan emosional. Hal ini
dapat terjadi karena disamping harus mengambil peran sebagai seorang ibu, mereka juga harus
menanggung kekhawatiran akan masa depan bayinya yang berada di NICU (Mendelson dkk.,
2018). Keadaan seperti ini mungkin hal yang tidak dialami oleh ibu dengan kelahiran normal.
Mereka mugkin juga banyak mengalami kesulitan, tetapi hati mereka merasa tenang karena
sudah dapat berkumpul dengan bayinya. Dengan ini kelekatan ibu dan anak sudah mulai terjalin.
Sementara pada kelahiran prematur, bayi harus menjalani perawatan intensif yang cukup lama
sehingga mengakibatkan terbatasnya kontak dengan ibu. Hal ini memungkinkan keterlambatan
kelekatan antara ibu dan bayi (Mehrpisheh dkk., 2022). Dengan alasan ini lah sulit rasanya
menjadi ibu yang melahirkan secara prematur.
Baik kelahiran normal ataupun prematur, seorang ibu pasti mengalami berbagai
perbedaan saat sebelum dan setelah melahirkan yang mengharuskan mereka untuk melakukan
penyesuaian. Tak jarang proses penyesuaian tersebut dapat menyebabkan depresi dan stres
pada para ibu sehingga menurunkan tingkat mental well-being (Giesselmann dkk., 2018). Well-
being diartikan sebagai kondisi perasaan yang positif dan dipenuhi kebahagiaan (Ruggeri dkk.,
2020). Sehingga mental well-being dapat didefinisikan keadaan mental yang positif dan dapat
berfungsi dengan baik. Mental well-being seorang ibu diasumsikan akan mengalami penurunan
pasca melahirkan. Namun apakah keadaan mental well-being antara ibu dengan kelahiran
normal dan kelahiran prematur akan sama?
Tugas Individu Academic Writing Skills (AWS) Menengah 2024
Hipotesis dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan mental well-being pada
ibu dengan kelahiran normal dan ibu dengan kelahiran prematur di Indonesia? Belum banyak
penelitian yang membahas mengenai hal tersebut. Penelitian sebelumnya hanya membahas
mengenai mental well-being secara umum. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Giesselmann
dkk. (2018) yang meneliti mental well-being pada ibu pasca melahirkan di Jerman. Sementara di
Indonesia terdapat penelitian oleh Hariati dkk. (2023) yang meneliti mengenai pengalaman ibu
dengan kelahiran prematur. Dengan pembaharuan ini, diaharapkan hasil dari penelitian ini dapat
menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menjadi pedoman bagi instansi kesehatan
ataupun perorangan dalam perawatan ibu pasca melahirkan khususnya perawatan psikologis.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh rumah sakit di Surakarta, baik itu rumah umum
maupun rumah sakit swasta. Partisipan merupakan ibu yang melahirkan di rumah sakit, baik itu
dengan kelahiran normal dan kelahiran prematur. Metode yang akan digunakan pada penelitian
ini adalah metode kuantitatif komparatif. Peneliti akan berusaha mengontrol calon subjek
dengan memastikan mereka tidak memiliki gangguan psikologis bawaan. Untuk itu peneliti juga
melampirkan kuesioner self-report sebelum memulai penelitian. Teknik purposive sampling
digunakan untuk merekrut partisipan. Data akan dikumpulkan dengan adapatasi skala The
Warwick-Edinburgh Mental Well-being Scale (WEMWBS) yang digunakan untuk mengukur
mental well-being (Tennant dkk., 2007). Skala tersebut berisi 14 item yang fokus pada aspek-
aspek positif. Data yang telah didapat kemudian akan diolah dengan t-test pada software JASP.
Tugas Individu Academic Writing Skills (AWS) Menengah 2024
Daftar Pustaka :
Giesselmann, M., Hagen, M., & Schunck, R. (2018). Motherhood and mental well-being in Germany:
Linking a longitudinal life course design and the gender perspective on motherhood. Advances in Life
Course Research, 37, 31–41. https://doi.org/10.1016/j.alcr.2018.06.002
Hariati, S., McKenna, L., Sutomo, R., Lusmilasari, L., & Febriani, A. D. B. (2023). Indonesian mothers of
premature infants’ experiences in achieving initial motherhood independence in the neonatal unit:
A qualitative study. Journal of Neonatal Nursing, 29(2), 283–289.
https://doi.org/10.1016/j.jnn.2022.07.001
Mendelson, T., McAfee, C., Damian, A. J., Brar, A., Donohue, P., & Sibinga, E. (2018). A mindfulness
intervention to reduce maternal distress in neonatal intensive care: a mixed methods pilot study.
Archives of Women’s Mental Health, 21(6), 791–799. https://doi.org/10.1007/s00737-018-0862-x
Quinn, J.-A., Munoz, F. M., Gonik, B., Frau, L., Cutland, C., Mallett-Moore, T., Kissou, A., Wittke, F., Das,
M., Nunes, T., Pye, S., Watson, W., Ramos, A.-M. A., Cordero, J. F., Huang, W.-T., Kochhar, S., &
Buttery, J. (2016). Preterm birth: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and
presentation of immunisation safety data. Vaccine, 34(49), 6047–6056.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2016.03.045
Rachmantiawan, A., & Rodiani. (2022). Persalinan preterm pada kehamilan remaja. Jurnal Penelitian
Perawat Profesional. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Ruggeri, K., Garcia-Garzon, E., Maguire, Á., Matz, S., & Huppert, F. A. (2020). Well-being is more than
happiness and life satisfaction: a multidimensional analysis of 21 countries. Health and Quality of Life
Outcomes, 18(1), 192. https://doi.org/10.1186/s12955-020-01423-y
Tennant, R., Hiller, L., Fishwick, R., Platt, S., Joseph, S., Weich, S., Parkinson, J., Secker, J., & Stewart-Brown,
S. (2007). The Warwick-Dinburgh mental well-being scale (WEMWBS): Development and UK
validation. Health and Quality of Life Outcomes, 5. https://doi.org/10.1186/1477-7525-5-63