Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK RANDOM SAMPLING

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

1. Della Syahputri
2. Desi Maharani
3. Desi Rahmasari
4. Desti Darlia
5. Devi Fitria
6. Dian Eka Lestari
7. Dina Yuliana
8. Ervia Yoninda
9. Erzafira Ardaini Putri
10. Feby Atika

Semester : IV.A

Dosen pembimbing : Zuraidah, SKM, MKM

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan
yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul teknik random sampling ini
adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini,
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Lubuklinggau, Mei 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Contents
BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................................4

B. Tujuan.......................................................................................................................................5

C. Rumusan Masalah......................................................................................................................5

BAB II...................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...................................................................................................................................6

A. Pengertian Teknik Random Sampling ( Sampel Acak ).............................................................6

B. Jenis-Jenis Teknik Random Sampling.......................................................................................6

1. Simple Random Sampling ( pengambilan sampel secara acak sederhana )...........................6

2. Systematic Random Sampling ( sampel acak sistematis ).....................................................7

3. Stratified Random Sampling.................................................................................................8

4. Cluster Random Sampling....................................................................................................9

5. Multistage Random Sampling.............................................................................................10

BAB III................................................................................................................................................12

PENUTUP...........................................................................................................................................12

Kesimpulan......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan suatu penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti atau diselidiki.
Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati
lainnyaserta peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam masyarakatatau di dalam alam. Dalam
melakukan penelitian, kadang-kadang peneliti melakukannya terhadap seluruh objek, tetapi
sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh objek yang diteliti.
Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian objek yang diteliti, tetapi hasilnya dapat
mewakili seluruh objek yang diteliti.

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti disebut populasi, sedangkan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi disebut sampel. Kegunaan sampling dalam
penelitian adalah menghemat biaya, mempercepat pelaksanaan penelitian, menghemat
tenaga, memperluas ruang lingkup penelitian, memperoleh hasil yang lebih akurat.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan populasi dan sampel penelitian
adalah:

1. Membatasi populasi

2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi

3. Menentukan sampel yang akan dipilih

4. Menentukan teknik sampling

Prosedur pengambilan sampel memiliki beberapa tahap, yaitu:

1. Menentukan tujuan penelitian

2. Menentukan populasi penelitian

3. Menentukan jenis data yang diperlukan

4. Menentuka teknik sampling

5. Menentukan besarnya sampel (sample size)


6. Menentukan unit sampel yang diperlukan

7. Memilih sampel

Pada garis besarnya hanya ada dua jenis sampel, yaitu probability sampling atau sering
disebut random sampling (sampel acak) dan non probability sampling atau teknik non
random.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik random sampling

2. Untuk mengetahui jenis-jenis teknik random sampling

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud teknik random sampling?

2. Apa saja jenis-jenis teknik random sampling?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Random Sampling ( Sampel Acak )


Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian.
Sedangkan teknik random merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi dimana setiap
anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

B. Jenis-Jenis Teknik Random Sampling


Teknik random sampling ada lima jenis yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda-beda, diantaranya yaitu : Simple random sampling, systematic
random sampling, stratified random sampling, cluster random sampling dan multistage
random sampling.

1. Simple Random Sampling ( pengambilan sampel secara acak sederhana )


Pada prinsipnya pengambilan sampel secara acak sederhana adalah apabila besarnya sampel
yang diinginkan berbeda-beda, maka besarnya kesempatan bagi setiap satuan elementer
untuk terpilihpun beda-beda. Ada dua jenis pengambilan sampel dengan cara acak sederhana
yaitu dengan mengundi anggota populasi atau teknik undian, dan dengan menggunakan tabel
bilangan atau angka random. Teknik simple random hanya boleh dilakukan apabila
populasinya homogen.

a. Kelebihan simple random sampling

Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan mudah untuk dimengerti.

b. Kekurangan simple random sampling

1) Harus tersedia daftar kerangka sampling ( sampling frame ). Apabila kerangka


sampling belum tersedia, maka harus dibuat terlebih dahulu. Proses ini mungkin akan
memakan waktu sehingga akan lama dalam praktiknya.

2) Sifat individu harus homogen, kalau tidak memungkinkan akan terjadi “bias” dimana
apabila karakteristik sampel berbeda dengan populasi akhirnya sampel menjadi tidak
representatif menggambarkan subyek penelitian.
2. Systematic Random Sampling ( sampel acak sistematis )
Yaitu cara membagi jumlah atau anggota populasi dengan jumlah perkiraan jumlah sampel
yang diinginkan dan hasilnya adalah interval sampel.

Misalnya : Jumlah populasi 300, kemudian sampel yang akan diambil 30, maka intervalnya
adalah 300/30 = 10.

Responden pertama dari sampel harus dipilih secara acak diantara nomor urut 1 sampai 10,
misalnya yang terpilih sebagai responden pertama adalah nomor 5, maka anggota populasi
yang akan diambil sampel adalah setiap responden yang mempunyai nomor urut 5, 15, 25,
35, dan seterusnya sampai mencapai jumlah 30 anggota sampel.

a. Kelebihan

1) Relatif mudah dilakukan

2) Pemilihan sampel dapat dilakukan pada proses yang sedang berjalan, dimana jumlah
populasi dan kerangka sampel belum tersedia. Misalnya untuk melakukan audit rekam medik
rumah sakit pada tahun berjalan. Dalam keadaan ini pengambilan samel acak sederhana tidak
mungkin dilakukan, karena kerangka sampel belum ada jumlah populasinya belum diketahui.
Tetapi jika jumlah pasien yang berkunjung ( N ) dapat diperkirakan dan besar sampel ( n )
telah ditentukan, maka sampel pertama dapat ditentukan antara pasien ke 1 dan ke-k ( disebut
sebagai pasien ke-i ) sedangkan sampel berikutnya adalah pasien ke-i + 2k, dan seterusnya.

3) Dengan acak sistematis, maka unit penelitian yang terpilih cenderung lebih tersebar
dalam keseluruhan populasi dan oleh karena itu mungkin lebih mewakili daripada
pengambilan sampel acak sederhana.

4) Waktu dan biaya yang di butuhkaan tidak banyak, dibandingkan dengan pengambilan
sampel acak sederhana.

b. Kekurangan

1) Populasi harus homogen

2) Setiap responden dalam populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk
terambil sebagai sampel.
3) Bila terdapat suatu kecenderungan tertentu maka metode ini kurang sesuai. Misalnya,
untuk memilih sampel hari dengan k=5, karena sampel akan selalu jatuh pada hari yang sama.

3. Stratified Random Sampling


Merupakan suatu metode pengambilan sampel dimana populasi yang bersifat heterogen
dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan ( strata ). Dan dari setiap strata dapat diambil sampel secara
acak. Pembuatan strata atau tingkatan dilakukan untuk menghomogenkan populasi, sehingga
elemen dalam strata dibuat seheterogen mungkin.

Pengambilan sampel acak stratifikiasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Pengambilan sampel acak stratifikasi sederhana (simple stratified random sampling),


hal ini dilakukan apabila unit penelitian dalam strata kurang lebih sama.

b. Pengambilan sampel acak stratifikasi proporsional (proportional stratified random


sampling), hal ini dilakukan apabila unit penelitian berbeda antara strata yang satu dengan
strata yang lain.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi jika akan menggunakan metode pengambilan sampel acak
stratifikasi, yaitu:

1) Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang di gunakan untuk
membuat tingkatan.

2) Harus diketahui dengan tepat jumlah unit penelitian dari setiap strata dalam populasi

3) Harus ada kriteria yang jelas yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk membuat
tingkatan dalam populasi.

Contoh penelitian:

Di suatu SMU dimana jumlah populasi yaitu seluruh siswa dan siswi dari kelas 1 sampai
kelas 3, dengan jumlah populasi 500 orang, kemudian berdasarkan perhitungan sampel
didapat jumlah sampel yang akan di ambil sebanyak 80 orang, data sebagai berikut:

Kelas 1 = 150 orang, maka ( 150x80 / 500 ) = 24 orang

Kelas 2 = 130 orang, maka ( 130x80 / 500 ) = 21 orang

Kelas 3 = 220 orang, maka ( 220x80 / 500 ) = 35 0rang


Pengambilan sampel dari masing-masing strata dilakukan dengan cara random atau diacak,
misalnya dengan cara acak sederhana.

1. Kelebihan:

· Semua ciri-ciri populasi yang terhetrogen dapat terwakili.

· Memberikan presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengambilan sampel


secara acak sederhana.

· Peneliti dapat meneliti hubungan atau perbedaan antara satu strata dengan strata yang
lain.

2. Kekurangan:

· Harus menyusun rangka sampel secara terprinci untuk setiap strata sebelum dilakukan
pengambilan sampel.

· Kemungkinan membutuhkan biaya dan waktu yang banyak.

4. Cluster Random Sampling


Merupakan teknik pengambilan sampel secara kelompok atau gugus, pada penelitian ini
sampel buka terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan. Kelompok
yang diambil sebagai sampel ini terdiri dari unit sampel geografis ( desa, kecamatan,
kabupaten, dan sebagainya ), unit organisasi, misalnya klinik, profesi, pemuda, dan
sebagainya. Teknik pengambilan sampel dalam cluster random sampling peneliti cukup
mendaftar banyaknya kelompok, kemudian mengambil sampel berdasarkan kelompok yang
ada didalam populasi tersebut.

a. Metode pengambilan sampel dalam cluster:

1) Membagi daerah penelitian kedalam kelompok-kelompok ( misalnya; desa, RW, dan


sebagainya ), kemudian susunlah data kelompok.

2) Tetapkan jumlah kelompok yang akan dipilih atas darsar jumlah subjek atau kesatuan
analisis sampel yang dikehendaki.

3) Pilihlah kelompok sampel dengan simpel random atau sistematik.

4) Identifikasi seluruh individu yang berada didalam kelompok yang terpilih.


Contoh:

Penelitian mengenai perilaku pemberian ASI di Kecamatan X yang terdiri dari 10 desa,
dengan sampel sebesar 5 desa, kemudian melakukan random untuk mengambil 5 desa dari 10
desa tersebut. Langkah terakhir penelitian atau mengobservasi semua ibu yang mempunyai
bayi di 5 desa yang terpilih menjadi sampel.

b. Kelebihan:

· Tidak diperlukan daftar kerangka sampling dari unit elementer untuk seluruh populasi,
cukup untuk kelompok yang terpilih saja sehingga biaya dan waktu yang diperlukan lebih
sedikit.

· Lebih mudah dilakukan untuk survei terhadap manusia.

c. Kekurangan:

· Menghasilkan estimasi parameter dengan presisi yang yang lebih rendah dibandingkan
dengan acak sederhana.

· Sangat sulit untuk menghitung standar error.

5. Multistage Random Sampling


Merupakan pengambilan sampel secara gugus bertahap, dilakukan berdasarkan tingkat
wilayah secara bertahap. Cara ini dapat dilakukan apabila populasi terdiri dari bermacam-
macam tingkat wilayah.

a. Metode pengambilan sampel multistage:

1) Membagi wilayah populasi kedalam kelompok-kelompok wilayah berdasarkan


tingkatan wilayah dari wilayah yang besar sampai wilayah yang terkecil.

2) Menetapkan sebagian wilayah populasi sebagai sampel.

3) Dari sub wilayah yang menjadi sampel di tetapkan pula bagian-bagian dari sub wilayah
sebagai sampel.

4) Dari bagian-bagian yang lebih kecil tersebut ditetapkan unit-unit yang terkecil
diambilsebagai sampel.
Contoh : Suatu penelitian diwilayah kecamatan pada awalnya dia ambil beberapa desa
sebagai sampel, kemudian dari desa-desa sampel diambil beberapa RW sebagai sampel, dan
dari beberapa RW sampel diambil lagi beberapa RT sebagai sampel, dan akhirnya dari RT-
RT yang terkena sampel tersebut diambil beberapa atau seluruh responden sebagai sampel.

b. Kelebihan:

Tidak diperlukan daftar kerangka sampling dari unit lementer untuk seluruh populasi.

c. Kekurangan:

Sulit dilakukan karena dalam praktik sulit untuk menentukan berapa sampel yang harus di
ambil, baik mulai tahap pertama maupun sampai tahap terakhir.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian.
Sedangkan teknik random merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi dimana setiap
anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

2. Teknik random sampling ada lima jenis yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda-beda, diantaranya yaitu : Simple random sampling, systematic
random sampling, stratified random sampling, cluster random sampling dan multistage
random sampling.
DAFTAR PUSTAKA

Agusriyanto. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta

Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai