Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN SISTEM

REPRODUKSI
DENGAN DIAGNOSA OVARIUM POLIKISTIK

DISUSUN OLEH
NAMA : DINA YULIANA
NIM : PO.71.20.3.18.017
SEMESTER : IVA
 
DOSEN PEMBIMBING : Ns. EVA OKTAVIANI, M.Kep,Sp.Kep.An 
 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUK LINGGAU
TAHUN 2019/2020
 
DEFINISI

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS) adalah suatu kelainan
heterogen berupa anovulasi, di
mana semua penyebab sekunder
(neoplasma yang mensekresi Sindrom ovarium polikistik adalah suatu
androgen) telah disingkirkan keadaan endokrinopati atau gangguan
(William et al., 2007). hormonal di mana seorang perempuan
mengalami gangguan produksi dan
metabolisme androgen. disertai dengan
kista multipel pada ovarium.
ETIOLOGI

Menurut POGI (2006) penyebab terbanyak PCOS adalah


akibat adanya gangguan hormonal. Gangguan hormonal
berupa resistensi insulin, adanya deposit lemak sentral
(obesitas) dan Diabetes Mellitus tipe 2 sering dianggap
berhubungan dengan kejadian PCOS pada wanita usia subur .

(William et al., 2007).


Namun, beberapa faktor seperti faktor genetik juga dikaitkan
oleh para ahli sebagai salah satu penyebabnya. Faktor genetik
ini dikaitkan dengan terjadinya peningkatan androgen yang
tinggi pada perempuan pengidap PCOS.
PATOFISIOLOGI

A
Patofisiologi dari PCOS belum sepenuhnya dimengerti, terutama mengenai di mana sebenarnya
letak gangguan primernya. Ovarium, kelenjar adrenal, hipotalamus, hipofisis, dan jaringan yang
sensitif terhadap insulin berperan dalam patofisiologi PCOS. B
  Resistensi Insulin, Hiperinsulinemia, Serta Obesitas
PCOS berhubungan dengan resistensi insulin perifer serta hiperinsulinemia, dan obesitas memperkuat
derajat abnormalitas kedua kondisi tersebut. Resistensi insulin menyebabkan hipersekresi insulin
kompensatorik untuk menjaga kondisi normoglikemik. Resistensi insulin pada PCOS dapat C disebabkan
kerusakan pada jalur persinyalan reseptor insulin. Selain itu, resistensi insulin ini juga diketahui
memiliki hubungan dengan adiponektin, hormon yang dihasilkan adiposit yang mengatur
metabolisme lipid dan kadar glukosa. Kondisi hiperinsulinemia mendorong produksi androgen dari
ovarium dan dari kelenjar adrenal. D
WOC
TANDA DAN
GEJALA

• Siklus menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali


• Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, dagu, bawah hidung
(hirsutisme).
• Jerawat pada wajah, dada, dan punggung bagian atas.
• Kenaikan berat badan
• Penipisan rambut atau rambut rontok
• KulitENTER
menjadiTITLE ENTER
gelap, terutama pada daerahTITLElipatan leher, selangkangan, dan
lipatan payudara.
• Tonjolan daging bersifat jinak yang disebut skin tag, biasanya di daerah
Click here to add Click here to add
ketiak atau leher.
content of the content of the
text , and briefly text , and briefly
explain your point of explain your point of
view. view.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Tidak ada tes yang dapat dilakukan untuk


Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
langsung mendiagnosis PCOS. Oleh karena itu,
melihat adanya pertumbuhan rambut
biasanya dokter akan menanyakan gejala
berlebih atau adanya jerawat yang
polycystic ovarian syndrome pada penderita.
parah. Pemeriksaan fisik ini juga
Selain itu, dokter juga akan melakukan
termasuk pemeriksaan dalam untuk
pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda-
memeriksa organ reproduksi wanita.
tanda dari penyakit ini.

 Setelah pemeriksaan fisik dilakukan,dilakukan


pemeriksaan penunjang yang meliputi:
 
Pemeriksaan laboratorium seperti Tes darah, untuk memeriksa kadar hormon
testosterone (T) atau dehidroepiandrosteron androgen, tes toleransi terhadap gula darah,
sulfat (DHEAS) bermanfaat untuk dan kadar kolestrol yang sering kali meningkat
menunjukkan hiperandrogenisme ovarium pada penderita PCOS.USG panggul, untuk
memeriksa ketebalan lapisan rahim pasien
dengan bantuan gelombang suara.
PENATALAKSANAAN
1. Terapi mediis
-Kontrasepsi oral merupakan pilihan utama tata laksana PCOS jangka
panjang dengan cara menurunkan sekresi LH dan FSH serta produksi
androgen pada ovarium,
-Progestin terlihat dapat menekan LH dan FSH hipofisis serta androgen
yang ada dalam sirkulasi, tetapi perdarahan di luar menstruasi sering
terjadi.
-Agen yang mesensitisasi insulin (metformin) menurunkan kadar androgen
dalam sirkulasi, memperbaiki kecepatan ovulasi, dan memperbaiki tolerasi
glukosa
Obat-obatan lain yang dapat digunakan untuk
2. Terapi Bedah menormalkan kembali siklus haid dan
Ovarian drilling, yaitu tindakan pembedahan membantu ovulasi adalah:
dengan menggunakan laser atau diatermi.  
Clomifene Letrozole Metformin
Spironolactone, dapat menangkal efek androgen
pada kulit, yaitu tumbuhya rambut yang lebat
dan jerawat yang parah.
KOMPLIKASI

Komplikasi utama yang dikhawatirkan pada penderita PCOS adalah


terjadinya infertilitas (Bulun et al., 2011). Infertilitas merupakan suatu
keadaan dimana pasangan suami istri tidak mampu menghasilkan
keturunan meskipun telah melakukan hubungan seksual yang teratur
(2-3 kali seminggu) dan tidak menggunakan kontrasepsi (Norwitzet al.,
2006). Dengan adanya kelainan metabolik pada penderita PCOS yang
berupa resistensi insulin akibat obesitas dapat mengakibatkan
terjadinya DM tipe 2, serta penyakit kardiovaskular seperti penyakit
jantung koroner
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL

Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk tubuh

Ansietas b.d kebutuhan tidak terpenuhi


ENTER TITLE

Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai